FEC 2019
Disusun oleh :
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal dapat berasal dari sektor
mana saja yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan kesejahteraan, tanpa
terkecuali dari produk barang. Kerajinan gerabah menawarkan berbagai
pemikiran kreatifitas dari masyarakat dalam mengembangkan nilai kualitas
dan kuantitas barang kerajinan. Gerabah merupakan hasil kolaborasi yang
tepat dari pemikiran manusia terhadap pemenuhan kebutuhan dan nilai
estetika dari suatu produk barang. Produk gerabah tradisional kebanyakan
yang dihasilkan adalah untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga, seperti
halnya guci, kendi, tungku masak, dan celengan (Margana dan Istijabatul
Aliyah, 2014).
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permasalahan
B. Tinjauan Pustaka
3
terpuruk, terlebih sekarang adalah era industri 4.0 yang nantinya juga akan
mendegradasi satu persatu kearifan lokal, lambat launnya.
C. Solusi
Solusi
4
Inovasi adalah sebuah pembaharuan yang harus ada disetiap hal,
termasuk kerajinan gerabah. Inovasi yang saya tawarkan berasas
ATUMICS. Asas ini tidak semua saya inovasi, melainkan hanya pada
Material, Technique, Utility, dan Shape. Material dapat diinovasikan
dengan menambahkan bahan selain tanah liat, seperti penambahan
ornament daun dan sebagainya. Kemudian teknik yang sederhana, bisa
dikembangkan dengan teknik yang modern berupa pembuatan cetakan
gerabah. Hal ini akan membantu pengrajin memproduksi kerajinan gerabah
lebih banyak. Utylity atau kegunaan sendiri harus dapat diperbarui dengan
lebih banyak lagi keguanaan yang didapat dari sebuah produk gerabah.
Tidak hanya satu produk dengan fungsi satu saja, akan tetapi penawaran
inovasi bisa menjadikan banyak fungsi pada satu produk gerabah. Seperti
contoh adalah pengembangan pot gerabah dengan tambahan fungsi untuk
penyimpanan kompos. Dengan semua inovasi tersebut, tentunya bentuk
akan mempengaruhi inovasi selanjutnya. Karena sepinya peminat,
kemungkinan juga ada faktor bentuk gerabah yang terlalu monoton dan
hampir sama disetiap daerah.
Desa wisata merupakan desa yang memiliki daya Tarik berupa fisik
seperti keindahan alamnya ataupun berupa budaya basis kearifan lokal
(Atmoko, 2014). Desa ini diharapkan dapat menarik wisatawan untuk
berkunjung sehingga perekonomian masyarakat desa dapat meningkat.
Sentra kerajinan gerabah biasanya berupa desa ataupun pabrik. Pusat
kerajinan gerabah desa, dapat dijadikan desa wisata yang fokus terhadap
pengembangan gerabah. Daya tarik desa ini akan mendayakan masyarakat
dalam menyediakan kebutuhan wisatawan sehingga perekonomian menjadi
meningkat dan pengangguran di desa menjadi berkurang.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Siti Nur dan Muhfiatun. 2017. Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis
Kearifan Lokal Pandanus Handicraft dalam Menghadapi Pasar Modern
Perspektif Syariah (Study Case di Pandanus Nusa Sambisari Yogyakarta).
Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, Volume 17 Nomor 2 Hal.63-78.
Margana dan Istijabatul Aliyah. 2014. IbM Kelompok Pengrajin Gerabah Melalui
Pengembangan Desain, Alat Produksi dan Manajemen Pemasaran di
Kabupaten Klaten. Journal of Rural and Development, Volume 5 Nomor
1 Hal. 27-34.
Saksono, Heri. 2012. Ekonomi Kreatif: Talenta Baru Pemicu daya Saing Daerah.
Jurnal Bina Praja, Volume 4 Nomor 2.
Widyartati, Penta dan Ira Setiawati. 2017. Pengaruh Strategi Pemasaran Online
Terhadap Peningkatan Laba UMKM. Seminar Nasional Bingkai
Manajemen: Semarang.