Anda di halaman 1dari 4

Nama : M.

Ramdhani Arfan

NIM : 1808016012

Mata Kuliah : Sistematika Tumbuhan

Dosen Pengampu : 1. Baiq Farhatul Wahida, M. Si

2. Niken Kusumarini, M. Si

Tugas Monograf : Cordyline fruticosa (tanaman hanjuang)

Cordyline fruticosa

1. Nama Ilmiah dan klasifikasi

Menurut Bairley (1942), tanamn Hanjuang dalam taksonomi


tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monocotyledoneae

Odo : Liliflorae

Family : Liliaceae

Genus : Cordyline

Spesies : Cordyline fruticose

2. Nama Lokal

Nama daerah untuk tanaman ini adalah Bak Juang (Aceh), Linjuang
(Medan), Tumjuang (Palembang), Hanjuang (Sunda), Andong (Jawa
Tengah dan Jakarta), Kayu Urip (Madura), Endong (Bali), Renjuang
(Dayak), Endong (Nusa Tenggara), Tabango (Gorontalo), Palili (Makassar),
Panjureng (Bugis), dan Weluga (Ambon) (Dep.Kes, 2001).
3. Asal dan Distribusi Geografis

Tanaman ini berasal dari Asia Tropis dan Australia. Distribusi


tanaman ini belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, beberapa data
menyajikan bahwa penyebaran dimulai dari Papua Nugini dan sekitarnya
yang tanamannya dibawa oleh orang Polinesia yang bermigrasi dan dibawa
ke tempat tinggalnya. Perbanyakan Hanjuang sangat mudah dilakukan
karena stek pada batang dan rimpang. Untuk bagian Pasifik Barat,
disebarkan oleh burung. Spesies ini kemudian di kultivar yang sangat
banyak di seluruh Polinesia, Melanesia, Hawai, ataupun Selandia Baru
karena banyaknya manfaat yang terkandung di tanaman Hanjuang (Anisa,
RF, 2018).

4. Penggunaan atau Manfaat

Hanjuang dalam arti bahasa Sunda bermakna “pembatas ruang”. Hal


itu berkorelasi dengan kebiasaan masyarakat menaman tanaman hanjuang
untuk pelindung dan pembatas blok sawah, lading, serta perkebunan the
ataupun kina. Selain itu juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias (Anonim,
2014). Tanaman Hanjuan dijadikan sebagai totonde atau tanda kemenangan
atau kekalahan dalam peperangan, oleh karenanya dijadikan sebagai
tumbuhan keramat juga (Sunarni, 2018) . Kandungan pada batang, terdapat
beberapa senyawa yang bermanfaat untuk aktifitas antibakteri. Senyawa
tersebut antara lain, Flavonoid, Saponin, Tanin, Alkaloid, Steroid, dan
Terpenoid (Budi, 2016).

Daun Hanjuan dimanfaatkan untuk pengobatan sakit kepala, diare,


disentri, TBC, asma, inflamasi mata, rematik dan encok (Wijayakusuma,
1994). Menurut departemen kesehatan (2001), daun hanjuan berkhasiat juga
untuk menghentikan pendarahan, obat luka, dan wasir.

5. Trade

Menurut Azizah, 2013, Cordyline fruticose sesuai pada CITES


(Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna
and Flora), tumbuhan tersebut belum terdaftar didalamnya. Hal itu
dikarenakan statusnya yang dapat ditemukan diberbagai lokasi disuatu
daerah. Selain itu, menurut status kelangkaan PP No. 7 tahun 1999,
Hanjuang adalah tanaman yang tidak dilindungi.

6. Deskripsi
a. Batang
Memiliki batang berkayu, berwarna coklat muda. Permukaan batang
beruas-ruas dan kasar karena terdapat bekas daun yang nyata. Bentuk
batang bulat dengan arah tumbuh batang lurus keatas dan bersifat
monopodial (Suarsana, 2014). Perawakan tanaman ini tergolong perdu.
b. Daun
Daunnya tunggal, berbangun lanset (3-5:1), permukaan mengkilap, pola
duduk berelang-seling (Rosanti, 2013). Termasuk daun lengkap karena
terdapat pelepah yang menempel di batang. Pangkal dan ujung daun
runcing, tepi rata, pertulangan menyirip (Suarsana, 2014).
c. Bunga
Bunga Hanjuan majemuk, berbentuk malai. Berwarna ungu, terdiri dari
6 daun mahkota, benang sari bertajuk, menempel pada tenda bunga,
tangkai putik berwarna putih, dan kepa bertajuk tiga (Dep.Kes, 2001).
d. Buah
Buah berbentuk bulat tergolong buni. Warnanya merah mengkilap dan
berbiji hitam (Dep.Kes, 2001).
e. Akar
Tergolong akar serabut. Warna akar adalah putih kekuningan.
7. Ekologi

Tanaman ini biasa ditemukan di dataran rendah sampai dataran


tinggi dengan ketinggian 1900 mdpl(Gunawan, 2013). Syarat tumbuhnya,
diletakkan ditempat teduh, tanah cukup gembur, dan cahaya matahari
sedang. Biasanya ditanam di pekarangan, kuburan, dan taman. Perbanyakan
tanaman dilakukan dengan stek batang yang akan memunculkan tunas yang
tumbuh dibagian pangkal batang.
8. Literasi atau Daftar Pustaka
Anisa, Ridha Fauzia. 2018. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak
Batang Tanaman Andong (Cordyline fruticosa (L) A. Chev
Terhadap Diameter Zona Hambat Bakteri Propionibacterium
acnes (Dimanfaatkan Sebagai Sumber Belajar Biologi). Skripsi.
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Azizah, Siti Lutfiyah. 2013. Potensi Ruang Terbuka Hijau Dua Perumahan
di Kecamatan Bogor Barat Untuk Konservasi Eks-Situ. Skripsi.
Bogor: IPB
Budi, I.N.S, Widiyantoro A, dan Nurlina. 2016. Senyawa Flavonoid dari
Fraksi Etilasetat Batang Tanaman Andong (Cordyline fruticosa)
dan Aktivitas Sitotoksiknya Terhadap Sel Hela.
Departemen Kesehatan RI. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (1)
Jilid 2. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal 87-88
Gunawan, A, Daniel, dan Purba R. 2013. Uji Aktivitas Senyawa
Antioksidan dari Daun Andong (Cordyline fruticosa (L) A Chev)
dengan Menggunakan Metode DPPH. Prosiding Seminar Nasional
Kimia. ISBN: 978-602-19421-0-9
Anonim. 2014. Andong-Ciri-ciri Tanaman Andong serta Khasiat dan
Manfaatnya. http://tanobat.com.html. Diakses pada tanggal 2
November 2019 pukul 23.45 WIB
Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga
Surasana, dkk. 2014. Tanaman Obat Sembuhkan Penyakit Untuk Sehat.
Denpasar: Swasta Nulus

Anda mungkin juga menyukai