Anda di halaman 1dari 59

RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama : Sevtiana
NIM : 1608670
Prodi : Pendidikan Ekonomi

PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri Bandung


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/semester : X/II
Materi pokok : Perkoperasian
Alokasi waktu : 12x45 menit (3x pertemuan)
Pertemuan : ke-1

A. Tujuan
Dengan menggunakan metode diskusi dan teknik Jigsaw, serta Probing Prompting
Learning siswa dapat mendiskripsikan pekoperasian dalam perekonomian Indonesia
mengimplementasikan pengelolaan koperasi di sekolah dengan tanggungjawab,
berkerjakeras dan kerjasama.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


3.9 Mendiskripsikan pekoperasian dalam perekonomian Indonesia.
3.9.1 Menceritakan sejarah perkembangan koperasi
3.9.2 Menjelaskan pengertian koperasi
3.9.3 Menjelaskan landasan
3.9.4 Menjelaskan asas koperasi
3.9.5 Menyimpulkan tujuan koperasi
3.9.6 Membedakan ciri-ciri koperasi
3.9.7 Menjabarkan prinsip-prinsip koperasi
3.9.8 Menjabarkan fungsi dan peran koperasi
3.9.9 Mengelompokkan jenis-jenis koperasi
3.9.10 Menjabarkan perangkat organisasi koperasi
3.9.11 Menjelaskan sumber permodalan koperasi
3.9.12 Menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi
3.9.13 Menguraikan prosedur pendirian koperasi
3.9.14 Mengilustrasikan tahapan pendirian/ pengembangan koperasi di sekolah
4.9 Mengimplementasikan pengelolaan koperasi di sekolah.
4.9.1 Menyajikan simulasi pendirian koperasi di sekolah.

C. Materi Pembelajaran
1. Sejarah perkembangan koperasi
2. Pengertian koperasi
3. Landasan koperasi
4. Asas koperasi
5. Tujuan koperasi
6. Ciri-ciri koperasi
7. Prinsip-prinsip koperasi
8. Fungsi dan peran koperasi
9. Jenis-jenis koperasi
10. Perangkat organisasi koperasi
11. Sumber permodalan koperasi
12. Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi

D. Metode Pembelajaran
- Jigsaw
- Probing Prompting Learning
- Demonstrasi
- Simulasi
- Diskusi
- Tanya jawab

E. Sumber, Media dan Alat Pembelajaran


 Sumber Pembelajaran
1. Hermansyah, Asep. Intisari Ekonomi SMA X-XI-XII.2013. Bandung: Pustaka Setia
2. S, Alam. Ekonomi SMA/MA kelas X. 2016. Jakarta:Esis
3. Firmansyah, Herlan dan Diana Nurdiansyah. Buku Siswa Ekonomi Kelas X. 2016.
Bandung: Grafindo Media Pratama
4. Modul Perkoperasian dalam perekonomian Indonesia

 Media dan Alat: Video, LCD, proyektor, spidol, whiteboard.

F. Langkah-langkah pembelajaran
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas dan berdoa. 20 menit
2. Guru mengaitkan materi sebelumnya tentang BUMS
dengan materi yang akan diberikan tentang
Perkoperasian.
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
4. Guru menyampaikan tujuan dari indikator
pembelajaran dan acuannya.
5. Guru memberikan arahan mengenai langkah-langkah
jigsaw.
6. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok.
Inti 1. Kelompok disajikan garis besar materi melalui video 100 menit
dan melakukan tanya jawab tentang apa yang diketahui
dari pengamatan tersebut.
2. Setiap anggota kelompok diberikan subpokok materi
yang berbeda-beda.
3. Peserta didik yang memiliki subpokok materi yang
sama berkumpul membentuk kelompok ahli.
4. Masing-masing kelompok berdiskusi membahas materi
yang telah diberikan di dalam kelompok ahli.
5. Peserta didik kembali ke kelompok asal untuk
menjelaskan hasil diskusi kelompok secara bergantian.
6. Salah satu dari peserta didik perwakilan kelompok
mempresentasikan ke depan dan kelompok lain
menanggapi.Guru menunjuk beberapa siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi dari masing-masing
kelompok mewakili subtopik telah yang diberikan.
Penutup 1. Guru bersama peserta didik memberikan kesimpulan
tentang materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah
dipelajari.
3. Guru memberikan refleksi tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4. Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk
pertemuan berikutnya tentang Pengelolaan Koperasi.
5. Guru menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
bersama-sama membaca do’a.

PERTEMUAN KE-2
Indikator
1. Menjabarkan perangkat organisasi koperasi
2. Menjelaskan sumber permodalan koperasi
3. Menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi

Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas dan berdoa. 20 menit
2. Guru mengaitkan materi sebelumnya tentang konsep
koperasi dengan materi yang akan diberikan tentang
pengelolaan koperasi.
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
4. Guru menyampaikan tujuan dari indikator
pembelajaran dan acuannya.
5. Guru memberikan arahan mengenai langkah-langkah
Probing Prompting Learning dan teknik Demonstrasi.
6. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok.
Inti 1. Peserta didik diberikan gambaran tentang materi berupa 130 menit
permasalahan dalam pengelolaan koperasi.
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan
diskusi kecil dalam merumuskan masalah.
3. Peserta didik diberikan contoh penyelesaian soal
tentang SHU.
4. Peserta didik diberikan soal-soal latihan menghitung
SHU dan diminta untuk menjelaskan cara
perhitungannya di depan kelas.
5. Peserta didik lainnya memperhatikan dan menanggapi
tentang penyelesaian soal tersebut.
Penutup 6. Guru bersama peserta didik memberikan kesimpulan 30 menit
tentang materi yang telah dipelajari.
7. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah
dipelajari.
8. Guru memberikan refleksi tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
9. Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk
pertemuan berikutnya tentang Prosedur Pendirian
Koperasi.
10. Guru menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
bersama-sama membaca do’a.

PERTEMUAN KE-3

Indikator
1. Menguraikan prosedur pendirian koperasi
2. Mengilustrasikan tahapan pendirian/ pengembangan koperasi di sekolah

Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas dan berdoa. 20 menit
2. Guru mengaitkan materi sebelumnya tentang
Pengelolaan Koperasi dengan materi yang akan
diberikan tentang Prosedur Pendirian Koperasi.
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
4. Guru menyampaikan tujuan dari indikator
pembelajaran dan acuannya.
5. Guru memberikan arahan mengenai langkah-langkah
simulasi dan konsep yang akan dipakai dalam aktivitas
simulasi.
6. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa
kelompok.
Inti 1. Peserta didik diberikan skenario (aturan, peran, 130 menit
prosedur, skor, tipe keputusan yang akan dipilih, dan
tujuan).
2. Kelompok diberikan tugas peran simulasi kepada
siswa.
3. Kelompok melakukan praktik dalam jangka waktu
yang singkat.
4. Guru memimpin aktivitas permainan dan administrasi
permainan.
5. Guru memberikan umpan balik dan evaluasi (mengenai
penampilan peserta didik).
6. Kelompok melanjutkan simulasi.
7. Kelompok lain menyimpulkan kejadian dan persepsi
tentang simulasi dan membandingkan dengan aktivitas
di dunia nyata.
Penutup 1. Guru bersama peserta didik memberikan kesimpulan 30 menit
tentang simulasi dengan materi pelajaran.
2. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah
dipelajari.
3. Guru memberikan refleksi tentang kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
4. Guru menginformasikan rencana kegiatan untuk
pertemuan berikutnya tentang Ulangan Harian.
5. Guru menutup/mengakhiri pelajaran tersebut dengan
bersama-sama membaca do’a.

A. Penilaian hasil belajar

Dimensi Teknik Instrumen


Sikap Observasi Lembar observasi
Pengetahuan Tes tertulis Soal Essay
Keterampilan Unjuk kerja Lembar penilaian ceklist

Bandung,………………..2017
Kepala SMA Negeri Bandung Guru Mata Pelajaran,

Drs. Dedi Suryadi Sevtiana, S. Pd.


NIP.196204011987091001
LAMPIRAN PENILAIAN

A. Lembar Observasi/ Pengamatan Kompetensi Sikap Spiritual


Materi : Perkoperasian
Kelas : X/II

Aspek yang diamati


No Nama Siswa Nilai Predikat
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Aspek yang dinilai


1) Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu mengumpulkan tugas tepat waktu
2) Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3) Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4) Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat
melihat kebesaran Tuhan
5) Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

Skor Penilaian

𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
Nilai = 𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Kriteria Nilai
A 80 – 100 Baik sekali
B 70 – 79 Baik
C 60 – 69 Cukup
D < 60 Kurang

B. Lembar Penilaian Diri Sikap Disiplin dan Tanggung Jawab


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda
cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut:

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
SKOR
NO. ASPEK PENGAMATAN
1 2 3 4
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Contoh :

Skor diperoleh 14, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir :
14
𝑥 4 = 2,8
20

Peserta didik memperoleh nilai :


Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3.33 < skor < 4.00
Baik : apabila memperoleh skor : 2.33 < skor < 3.33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1.33 < skor < 2.33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor < 1.33

C. LEMBAR PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN


1. Tes Kinerja
Rubrik Tes Kinerja
Kelas / Semester : X / Genap
Teknik Penilai :
Penilai : Guru
Kriteria Penilaian : a. Penguasaan Materi
b. Argumentasi
c. Sikap
Kriteria Penilaian Nilai
No. Nama Siswa Penguasaan Argumentasi Sikap
Materi
1
2
3
4
Dst.

Rubrik Penilaian

Keterangan
Sangat Baik : Skor 4
Baik : Skor 3
Cukup Baik : Skor 2
Kurang Baik : Skor 1

Nilai :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Catatan :
…………………………………………......................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
..........................................................................................................................
LAMPIRAN BAHAN AJAR

MODUL
PEMBELAJARAN EKONOMI
KELAS X

PERKOPERASIAN
dalam
PEREKONOMIAN INDONESIA

Sevtiana, S. Pd.
1. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Modul ini merupakan modul pembelajaran mata pelajaran ekonomi kelas X
semester Ganjil. Di dalam modul ini akan membahas tema besar tentang
Perkoperasian dalam Perekonomian. Dimana pada masing-masing sub bahasan akan
membahas tentang bahasan yang berbeda.
Untuk memudahkan cara memahami isi modul ini, ikutilah petunjuk penggunaan
modul di bawah ini dengan benar, yaitu :
1. Bacalah setiap penjelasan dengan cermat dan jangan tergesa-gesa agar kamu
dapat memahami dengan baik.
2. Dalam setiap bab materi terdapat latihan soal dalam bentuk tugas untuk
menguji lebih jauh pemahamanmu, kerjakanlah dan ikuti petunjuknya
3. Kerjakan lembar kerja siswa yang terdapat pada modul ini. Jika ada yang
tidak anda pahami, tanyakanlah kepada gurumu.
4. Periksa pekerjaanmu kembali dengan cara melihat isi modul.
5. Bersungguh-sungguhlah dalam mempelajari isi modul ini agar anda
mendapatkan pemahaman materi dengan maksimal.

2. KOMPETENSI/INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.9 Mendiskripsikan pekoperasian dalam perekonomian Indonesia.
4.9 Mengimplementasikan pengelolaan koperasi di sekolah.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:


1. Menceritakan sejarah perkembangan koperasi
2. Menjelaskan pengertian koperasi
3. Menjelaskan landasan dan asas koperasi
4. Menyimpulkan tujuan koperasi
5. Membedakan ciri-ciri koperasi
6. Menjabarkan prinsip-prinsip koperasi
7. Menjabarkan fungsi dan peran koperasi
8. Mengelompokkan jenis-jenis koperasi
9. Menjabarkan perangkat organisasi koperasi
10. Menjelaskan sumber permodalan koperasi
11. Menghitung Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi
12. Menguraikan prosedur pendirian koperasi
13. Mengilustrasikan tahapan pendirian/ pengembangan koperasi di sekolah
14. Menyajikan simulasi pendirian koperasi di sekolah
3. MATERI PEMBELAJARAN
Pokok-pokok materi ajar dari bab ini meliputi:
A. Konsep Perkoperasian
13. Sejarah perkembangan koperasi
14. Pengertian koperasi
15. Landasan koperasi
16. Asas koperasi
17. Tujuan koperasi
18. Ciri-ciri koperasi
19. Prinsip-prinsip koperasi
20. Fungsi dan peran koperasi
21. Jenis-jenis koperasi
B. Pengelolaan Koperasi
1. Perangkat organisasi koperasi
2. Sumber permodalan koperasi
3. Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi
C. Prosedur Pendirian Koperasi
1. Prosedur pendirian koperasi
2. Tahapan pendirian/ pengembangan koperasi di sekolah
3. Simulasi pendirian koperasi di sekolah

4. INFORMASI PENDUKUNG
Untuk menambah pengetahuan lebih, anda dapat membaca buku
sumber/referensi diantaranya adalah:
- Hermansyah, Asep. Intisari Ekonomi SMA X-XI-XII.2013. Bandung:
Pustaka Setia.
- S, Alam. Ekonomi SMA/MA kelas X. 2016. Jakarta:Esis
- Firmansyah, Herlan dan Diana Nurdiansyah. Buku Siswa Ekonomi Kelas X.
2016. Bandung: Grafindo Media Pratama
- http://subhanwinandi.blogspot.com/2013/10/tahap-pendirian-
koperasi.html
- http://fannihappy.blogspot.com/2010/10/cara-mendirikan-koperasi.html
- http://harrytandiono.blogspot.com/2013/04/langkah-langkah-mendirikan-
koperasi.html#
- Koperasi: Dasar-dasar dan Syarat Pembentukan
- Widiastuti, Anik, dkk. (2016). Buku Siswa untuk SMA/MA Kelas X. Klaten:
Cempaka Putih.
- Firmansyah, Herlan dan Nurdiansyah, Diana. (2016). Buku Siswa Aktif dan
Kreatif Belajar Ekonomi untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Grafindo
Media Pratama.
5. PAPARAN ISI MATERI
A. Sejarah Perkembangan Koperasi

Apakah disekolah kalian sudah terdapat koperasi siswa? Menurut kalian apa
manfaat koperasi tersebut? Apakah koperasi siswa tersebut memberikan
manfaat dalam memenuhi kebutuhan kalian sebagai siswa?

Gerakan koperasi di dunia pertama kali digagas oleh Robert Owen (1771–
1858), yang menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New
Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William
King (1786–1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1
Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator,
yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko
dengan menggunakan prinsip koperasi. Di Jerman juga berdiri koperasi dengan
prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Di Perancis Louis Balc
mendirikan koperasi yang mengutamakan kualitas barang. Di Denmark, Pastor
Christiansone mendirikan koperasi pertanian.

Bagaimana dengan di Indonesia? Tahukah kalian kapan mulai berkembangnya


koperasi di Indonesia? Koperasi di Indonesia lahir sebagai akibat adanya sistem
kapitalisme dan imperialisme yang menyengsarakan dan membodohkan rakyat. Hal
tersebut yang dorongan bagi para pejuang untuk mendirikan koperasi. Sejarah
koperasi pada awalnya dimulai pada abad ke-20 . Pada umumnya sejarah koperasi
dimulai dari hasil usaha kecil yang spontan dan dilakukan oleh rakyat kecil.
Kemampuan ekonomi yang rendah mendorong para usaha kecil untuk terlepas dari
penderitaan .Secara spontan mereka ingin merubah hidupnya. Di Indonesia ide -
ide perkoperasian diperkenalkan oleh, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896
yang mendirikan sebuah Bank untuk para Pegawai Negeri. Karena semangat yang
tinggi perkoperasian pun selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.
Pada tahun 1908, Dr. Sutomo mendirikan Budi Utomo . Dr Sutomo sangat
memiliki peranan bagi garakan koperasi untuk memperbaiki dan mensejahtrakan
kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan-peraturan Verordening op
de Cooperatieve Vereeniging dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe
Cooperatiev.

Pada tahun 1927 dibentuklah Serikat Dagang Islam. Dengan tujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi para pengusah-pengusaha pribumi. pada
tahun 1929 berdiri Partai Nasional Indonesia yang memberikan dan
memperjuangkan semangat untuk penyebaran koperasi di Indonesia. Pada tahun
1942 negara Jepang menduduki Indonesia.Lalu jepang mendirikan koperasi yang
diberi nama koperasi kumiyai.
Perkembangan koperasi dunia telah berdampak pula pada negara Indonesia.
No. Zaman Perkembangan
Pembentukan koperasi dengan alasan
Zaman Penjajahan Belanda mendapat izin gubernur dan membayar
ongkos materai 50 Gulden
Tahun 1933 komite mengeluarkan peraturan
yang menyatakan bahwa untuk mendirikan
Zaman Penjajahan Jepang koperasi harus ada izin dari Jepang. Pada
saat itu, koperasi berubah nama menjadi
kumiyai.
Menyatakan bahwa tanggal 12 Juli
diperingati sebagai Hari Koperasi dan Drs.
Kongres I Tasikmalaya
Moh.Hatta sebagai Bapak Koperasi
Indonesia.
Memurnikan kembali asas dan sendi-sendi
Setelah Kemerdekaan
perkoperasian dan tahun 1967 disahkan UU
(Orde Baru)
No.12 mengenai pokok perkoperasian.

Setelah bangsa Indonesia merdeka tanggal 12 Juli 1947. Gerakan koperasi di


Indonesia mengadakan Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya.Hari itu
kemudian ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi Indonesia.

B. LAMBANG KOPERASI
Arti Lambang Koperasi
No Lambang Arti

Upaya keras yang ditempuh secara terus menerus.


Gerigi roda/ gigi Hanya orang yang pekerja keras yang bisa menjadi
1
roda calon Anggota dengan memenuhi beberapa
persyaratannya.

Ikatan kekeluargaan, persatuan dan persahabatan yang


kokoh. Bahwa anggota sebuah Koperasi adalah Pemilik
Koperasi tersebut, maka semua Anggota menjadi
bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan, dan yang
Rantai (di sebelah
2 mengikat sesama anggota adalah hukum yang dirancang
kiri)
sebagai Anggaran Dasar (AD) / Anggaran Rumah
Tangga (ART) Koperasi. Dengan bersama-sama
bersepakat mentaati AD/ART, maka Padi dan Kapas
akan mudah diperoleh.

Kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan


rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi.
Kapas dan Padi (di Kapas sebagai bahan dasar sandang (pakaian), dan Padi
3
sebelah kanan) sebagai bahan dasar pangan (makanan). Mayoritas
sudah disebut makmur-sejahtera jika cukup sandang
dan pangan.

Keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.


Biasanya menjadi simbol hukum. Semua Anggota
4 Timbangan koperasi harus adil dan seimbang antara "Rantai" dan
"Padi-Kapas", antara "Kewajiban" dan "Hak". Dan yang
menyeimbangkan itu adalah Bintang dalam Perisai.

Dalam perisai yang dimaksud adalah Pancasila,


merupakan landasan idiil koperasi. Bahwa Anggota
Bintang dalam Koperasi yang baik adalah yang mengindahkan nilai-nilai
5
perisai keyakinan dan kepercayaan, yang mendengarkan suara
hatinya. Perisai bisa berarti "tubuh", dan Bintang bisa
diartikan "Hati".

Simbol kehidupan, sebagaimana pohon dalam Gunungan


6 Pohon Beringin wayang yang dirancang oleh Sunan Kalijaga. Dahan
pohon disebut kayu (dari bahasa Arab
"Hayyu"/kehidupan). Timbangan dan Bintang dalam
Perisai menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi.

Koperasi yang dimaksud adalah koperasi rakyat


Indonesia, bukan Koperasi negara lain. Tata-kelola dan
Koperasi
7 tata-kuasa perkoperasian di luar negeri juga baik,
Indonesia
namun sebagai Bangsa Indonesia harus punya tata-nilai
sendiri.

Warna Merah Warna merah dan putih yang menjadi background logo
8
Putih menggambarkan sifat nasional Indonesia.

C. PENGERTIAN KOPERASI INDONESIA


Apakah yang dimaksud koperasi? Koperasi berasal dari bahasa asing, “Co-
operation” (Co yang artinya bersama, operation artinya usaha atau kerja). Secara
sederhana, koperasi dapat diartikan sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Pengertian Koperasi Menurut Moh. Hatta:


Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh
keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan prinsip seorang buat semua
dan semua buat seorang.

Perbedaan UU No. 12 tahun 1967 dengan UU No. 25 tahun 1992

Istilah koperasi berasal dari bahasa asing co-operation. (Co = bersama, operation
= usaha), koperasi berarti usaha bersama, misalnya Koperasi Unit Desa (KUD)
artinya usaha bersama masyarakat di satu wilayah desa, Koperasi Karyawan
artinya usaha bersama para karyawan.

Menurut Undang-undang Nomor 12 tahun 1967 tentang pokok-pokok


perkoperasian,”Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat berwatak
sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan
tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan”(pasal 3 UU No.12/1967).

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang


perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah “badan usaha yang
beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”.
Koperasi merupakan kumpulan orang dan bukan kumpulan modal. Koperasi harus
betul-betul mengabdi kepada kepentingan perikemanusiaan semata-mata dan
bukan kepada kebendaan. Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa
persamaan derajat, dan kesadaran para anggotanya. Koperasi merupakan wadah
demokrasi ekonomi dan sosial. Koperasi adalah milik bersama para anggota,
pengurus maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para
anggota melalui musyawarah rapat anggota.

Koperasi sebagai badan usaha dapat melakukan kegiatan usahanya sendiri dan
dapat juga kerja sama dengan badan usaha lain, seperti perusahaan swasta
maupun perusahaan negara. Perbedaan antara koperasi dan badan usaha lain,
dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Dilihat dari segi organisasi

Koperasi adalah organisasi yang mempunyai kepentingan yang sama bagi para
anggotanya. Dalam melaksanakan usahanya, kekuatan tertinggi pada koperasi
terletak di tangan anggota, sedangkan dalam badan usaha bukan koperasi,
anggotanya terbatas kepada orang yang memiliki modal, dan dalam melaksanakan
kegiatannya kekuasaan tertinggi berada pada pemilik modal usaha.

b. Dilihat dari segi tujuan usaha

Koperasi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bagi para anggotanya dengan


melayani anggota seadil-adilnya, sedangkan badan usaha bukan koperasi pada
umumnya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

c. Dilihat dari segi sikap hubungan usaha

Koperasi senantiasa mengadakan koordinasi atau kerja sama antara koperasi satu
dan koperasi lainnya, sedangkan badan usaha bukan koperasi sering bersaing satu
dengan lainnya.

d. Dilihat dari segi pengelolahan usaha

Pengelolahan usaha koperasi dilakukan secara terbuka, sedangkan badan usaha


bukan koperasi pengelolahan usahanya dilakukan secara tertutup.

Tujuan Koperasi :

Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan


anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia
adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan
merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota
lebih diutamakan daripada laba. Meskipun demikian harus diusahakan agar
koperasi tidak menderita rugi. Tujuan ini dicapai dengan karya dan jasa yang
disumbangkan pada masing-masing anggota.

“Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas


kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota
ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui
karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih
menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai
produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan
kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam
koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.”(SAK,1996:27.1)

Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 3 tujuan koperasi


Indonesia adalah “koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.
Ciri, Bentuk dan Jenis Koperasi :

Ciri-ciri Koperasi:
Beberapa ciri dari koperasi ialah :
1. Perkumpulan orang.
2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki
kesejahteraan anggotanya, pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
pribadi dengan prinsip kebersamaan.
6. Dalam rapat anggota tiap anggota masing-masing satu suara tanpa
memperhatikan jumlah modal masing-masing.
7. Setiap anggota bebas untuk masuk/keluar (anggota berganti) sehingga dalam
koperasi tidak terdapat modal permanen.
8. Seperti halnya perusahaan yang terbentuk Perseroan Terbatas (PT) maka
Koperasi mempunyai bentuk Badan Hukum
9. Menjalankan suatu usaha.
10. Penanggungjawab koperasi adalah pengurus.
11. Koperasi bukan kumpulan modal beberapa orang yang bertujuan mencari laba
sebesar-besarnya.
12. Koperasi adalah usaha bersama kekeluargaan dan kegotong-royongan. Setiap
anggota berkewajiban bekerja sama untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan
para anggota.
13. Kerugian dipikul bersama antara anggota. Jika koperasi menderita kerugian,
maka para anggota memikul bersama. Anggota yang tidak mampu dibebaskan atas
beban/tanggungan kerugian. Kerugian dipikul oleh anggota yang mampu.

Bentuk dan Jenis Koperasi :


Sesuai yang tercantum dalam pasal 15 Undang-undang Republik Indonesia Nomor
25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, bentuk koperasi ada 2:
1. Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang
seorang, dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang.
2. Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan
koperasi, dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3(tiga) koperasi.
Tentang jenis koperasi ini terdapat dalam pasal 17 Bagian 6 UU No.12
tahun 1967, dilakukan dengan:
1. Lapangan usahanya
a. Koperasi konsumsi, yang berusaha untuk menyediakan barang barang yang
dibutuhkan para anggotanya, baik barang keperluan sehari-hari maupun barang-
barang kebutuhan sekunder yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para
anggotanya, dalam arti dapat dijangkau oleh daya belinya.

b. Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit, yang berusaha untuk mencegah
para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah darat pada waktu mereka
memerlukan sejumlah uang atau barang keperluan hidupnya, dengan jalan
menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang atau barang
dengan bunga yang serendah-rendahnya.

c. Koperasi produksi, yang berusaha untuk menggiatkan para aggotanya dalam


menghasilkan produk tertentu yang biasa diproduksinya serta sekaligus
mengkoordinir pemasarannya, dengan demikian para produsen akan memperoleh
kesamaan harga yang wajar atau layak dan mudah memasarkannya.
d. Koperasi serba usaha, yang berusaha dalam beberapa macam kegiatan ekonomi
yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan para anggotanya.

2. Golongan masyarakat yang berkumpul mendirikannya:


a. Koperasi pegawai negeri, yang anggota-anggotanya terdiri dari para pegawai
negeri dalam suatu daerah kerja.

b. Koperasi di lingkungan Angkatan Bersenjata (PRIMKOPAD, PRIMKOPAL,


PRIKOPARADA, PRIMKOPOL), yang merupakan wadah penampungan kegiatan-
kegiatan kekaryaan anggota angkatan untuk meningkatkan kesejahteraan para
anggota beserta keluarganya.

c. Koperasi wanita, koperasi guru, koperasi veteran, koperasi kaum pensiunan dan
sebagainya, yang masing-masing berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi (hidup) para anggotanya dalam golongannya masing-masing.
Menurut Undang-Undang Terbaru No.25 Tahun 1992, Pengertian Koperasi :
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

D.LANDASAN DAN ASAS KOPERASI

LANDASAN KOPERASI
Landasan koperasi terdiri atas landasan idiil, landasan struktural, dan
landasan mental. Masing-masing dijelaskan berikut ini.
1. Landasan Idil
Telah ditetapkan oleh Undang-Undang Koperasi No. 25 Tahun 1992Bab II bahwa
landasan idiil koperasi adalah Pancasila. Pancasilamerupakan jiwa dan pandangan
hidup negara, bangsa, dan masyarakat Indonesia. Pancasila juga merupakan nilai-
nilai unsur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-
hari.

2. Landasan Struktural
Selain menempatkan Pancasila sebagai landasan idiil koperasi Indonesia, UU No.
25 tahun 1992 Bab II juga menempatkan UUD 1945 sebagai landasan struktural
koperasi Indonesia. Sebagaimana diketahui, UUD 1945 merupakan aturan pokok
organisasi negara RI yang berdasarkan Pancasila. Dalam UUD 1945 terdapat
berbagai ketentuan yang mengatur berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia
dalam bernegara.

3. Landasan Mental
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran
berpribadi. Landasan itu tercermin dari kehidupan bangsa yang telah berbudaya,
yaitu gotong royong. Setia kawan merupakan landasan untuk bekerja sama
berdasarkan atas asas kekeluargaan. Kesadaran berpribadi merupakan rasa
tanggung jawab dan disiplin terhadap segala peraturan sehingga koperasi akan
terwujud sesuai dengan tujuan.

ASAS KOPERASI
1. Asas Kekeluargaan
Asas Kekeluargaan yang mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani
manusia untuk bekerjasama dalam koperasi oleh semua untuk semua, dibawah
pimpinan pengurus serta pemilikan dari para anggota atas dasar keadilandan
kebenaran serta keberanian berkorban bagi kepentingan bersama.
2. Asas Kegotong-royongan
Asas Kegotong royongan yang berarti bahwa koperasi terdapat keinsyafan dan
semangat bekerja sama, rasa bertanggungjawab bersama tanpa memikirkan diri-
sendiri melainkan untuk kesejahteraan.

3. Asas gotong-royong dan kekeluargaan


Asas gotong royong dan kekeluargaan dalam koperasi hendaknya merupakan
pikiran dinamis yang dapat menggambarkan suatu kerja sama dalam pelaksanaan
kewajiban dan hak yang bersifat bantu-membantu berdasarkan keadilan dan
cinta kasih.

E. TUJUAN KOPERASI

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 3 koperasi bertujuan memajukan


kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
m,embangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945.

Pendirian koperasi sekolah ditujukan untuk mencapai kondisi social dan


ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan koperasi.
Dengan kata lain, tujuan koperasi sekolah adalah memenuhi kebutuhan dan
kepentingan social dan ekonomi para anggotanya sehingga kesejahteraannya
dapat meningkat.

Sekolah juga dapat mendirikan koperasi siswa (Kopsis) dengan tujuan untuk
mengembangkan sikap mental kewirausahaan para siswa. Dengan kata lain Kopsis
berfungsi sebagai pusat pendidikan kewirausahaan (center of entrepreneurship
education) bagi para siswa.
F. CIRI-CIRI KOPERASI
Ciri-ciri koperasi sekaligus yang mebedakannya dengan badan usaha
nonkoperasi tampak dalam tabel berikut.
Tabel 5.1 Ciri-Ciri Koperasi
Cirri-ciri Koperasi Nonkoperasi
Dasar pendirian Usahanya berdasarkan Usahanya tidak harus sama
kesamaan kebutuhan dan dengan kebutuhan dan
kepentingan ekonomi di kepentingan pemiliki modal
antara anggota
Pendiri Minimal 20 orang Dapat didirikan oleh satu
orang
Tujuan Meningkatkan pendapatan Keuntungan perusahaan
anggota, anggota adalah sebesar-sebesarnya di mana
pemilik sekaligus pengguna pemilik modal tidak harus
sebagai pengguna
Cirri usaha Pelayanan bagi anggota, Pelayanan bagi pengguna,
keuntungan bagi anggota keuntungan bagi pemilik
modal
Kepemilikan Anggota (kumpulan orang) Pemegang saham (kumpulan
modal)
Hubungan Pemilik dan pengguna orang Pemilik dan pengguna orang
kepemilikan yang sama yang berbeda
Pengambilan Satu orang satu suara Satu saham satu suara
keputusan
Pembagian Berdasarkan jumlah Berdasarkan besarnya saham
SHU/laba transaksi anggota dengan yang dimiliki
koperasinya

Berdasarkan tabel diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum cirri-
ciri koperasi adalah sebagai berikut:
a. Koperasai merupakan badan usaha, artinya koperasi harus mencari keuntungan
yang biasa disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU dalam koperasi bukan tujuan
utama, hal yang lebih utama adalah pelayanan anggota.
b. Koperasi dapat didirikan oleh perorangan yang dikenal dengan koperasi
primer, maupun badan usaha koperasi yang dikenal dengan koperasi sekunder.
c. Koperasi melandaskan kegiatannya pada prinsip-prinsip koperasi. Prinsip
koperasi menjadi pembeda antara koperasi dengan badan usaha lainnya.
d. Koperasi berasaskan kekeluargaan. Kekeluargaan merupakan rohnya dalam
koperasi.

G. PRINSIP- PRINSIP KOPERASI

Prinsip-Prinsip Koperasi adalah garis-garis penuntun yang digunakan oleh


koperasi untuk melaksanakan nilai- nilai tersebut dalam praktek. Prinsip-prinsip
koperasi Indonesia menurut UU nomor 25 tahun 1992 tentang perekoperasian
pasal 5 adalah sebagai berikut:

1. Keangotaan bersifat sukarela dan terbuka.


Maksudnya setiap keanggotaan/anggota secara sukarela memberikan modalnya
sendiri-sendiri untuk di gabungkan sebagai usaha bersama berdasarkan atas
asas kekeluargaan dan kenggotaan bersifat terbuka maksudnya terbuka untuk
siapa saja yang mau menjadi anggota koperasi tersebut.
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
Karena setiap kenggotaan koperasi bebas berpendapat, tetapi yang dimaksud
bebas berpendapat harus memakai aturan yang jelas berdasarkan prinsip
koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan demi
mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha
bersama berdasarkan asas kekeluargaan.

3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
Maksudnya setiap hasil usaha (SHU) adalah jasa darj masing-masing anggota
dan modal dari masing-masing anggota ,jadi pembagian SHU setiap anggota
harus dibayar secara tunai karena disini setiap anggota adalah investor atas
jasa modal,selain investor anggota koperasi adalah pemilik jasa sebagai
pemakai/pelangan. SHU juga merupakan hak dari setiap anggota koperasi.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.


Pembelian balas jasa di dalam anggota koperasi terbatas oleh besarnya modal
yang tersedia. Apabila modal sedikit pembelian balas jasanya juga sedikit dan
begitu juga sebaliknya, jadi dilihat dari besar-kecilnya modal anggota itu
sendiri.

5. Kemandirian
Maksudnya setiap anggota mempunyai peran, tugas dan tanggung jawab
masing-masing atas setiap usaha itu sendiri, selain itu anggota koperasi di
tuntut berperan secara aktif dalam upaya mempertingi kualitas dan bisa
mengelola koperasi dan usaha itu sendiri.

6. Pendidikan perkoperasiaan
Maksudnya pendidikan perkoperasiaan memberikan bekal kemampuan bekerja
setelah mereka terjun dalam masyarakat karena manusia disamping sebagai
makhluk sosial juga sebagai makhluk individu, dan melalui usaha-usaha
pendidikan perkoperasian dan partisipasi anggota sangat di hargain dan
dianjurkan dalam berkehidupan koperasi, selain itu juga melalui pendidikan
perkoperasiaan setiap orang dapat memenuhi kebutuhannya masing-masing.

7. Kerjasama antar koperasi.


Maksudnya adanya hubungan kerjasama antar koperasi satu dengan koperasi
lainnya untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama dan dengan adanya kerjasama antar koperasi dapat
mewujudkan kesejahteraan koperasi tersebut.
H. FUNGSI DAN PERAN KOPERASI

Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat memiliki peran dan fungsi yang
sangat penting bagi peningkatan kesejahteraan anggotanya khususnya dan
masyarakat Indonesia pada umumnya. Diharapkan koperasi berperan aktif sesuai
peran dan fungsinya dalam upaya mempertinggi kualitas hidup masyarakat.
Koperasi Indonesia memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam
kegiatan perekonomian Indonesia, fungsi dan peran koperasi antara lain sebagai
berikut :

1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia. Koperasi adalah satu-


satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berdasarkan
sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi
harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan
efisien. Sebab hanya dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan
perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional.

2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia. Dengan adanya


koperasi diharapkan peningkatan ekonomi untuk dapat dirasakan semua
masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran
orang seorang.

3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia. Melalui koperasi


rakyat Indonesia bercita cita membangun ekonomi nasioanalnya yang akan
membawa kemakmuran serta kesejahteraan. Rakyat Indonesia sudah bertekat
bulat untuk mewujudkan demokrasi ekonomi, jadi individualism dan egoism
harus dibuang jauh jauh.

4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan


koperasi. Selain diharapkan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi
para anggotanya, koperasi juga diharapkan dapat memenuhi fungsinya sebagai
wadah kerja sama ekonomi yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat pada umumnya. Peningkatan kualitas kehidupan hanya
bisa dicapai koperasi jika ia dapat mengembangkan kemampuannya dalam
membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya
serta masyarakat disekitarnya.

PERAN KOPERASI
1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia.
Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan
ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat
membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi akan
memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosial masyarakat pada umumnya dan anggota koperasi pada khususnya.
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia,
koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian
nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun koperasi
mempunyai sifat-sifat khusus yang berbeda dari sifat bentuk perusahaan
lainnya, maka koperasi menempati kedudukan yang sangat penting dalam
sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian koperasi harus mempunyai
kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan
cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara
menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada.

I. JENIS-JENIS KOPERASI

Berdasarkan bentuknya, sebagaimana disebutkan dalam UU nomor 25 tahun


1992 pasal 6 dan pasal 15 bahwa koperasi di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1. Koperasi primer, yaitu koperasi yang beranggotakan orang per orang dengan
jumla minimal 20 orang. Seperti Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI),
Koperasi Unit Desa (KUD), dan sebagainya.
2. Koperasi sekunder, yaitu koperasi yang beranggotakan badan hukum koperasi.
Untuk membentuknya diperlukan minimal tiga koperasi yang sudah berbadan
hukum. Contohnya, Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO) yang
beranggotakan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) di Indonesia.

UU Nomor 25 tahun 1992 pasal 16 menjelaskan bahwa jenis koperasi


didasarkan atas kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi para anggotanya.
Berdasarkan hal tersebut, jenis koperasi dapat dibagi menjadi lima sebagai
berikut.

a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)


Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Nomor 15 tahun
2015 tentang Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi bahwa Koperasi Simpan Pinjam
(KSP) adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan usahanya hanya usaha simpan
pinjam. Keanggotaan koperasi simpan pinjam pada prinsipnya bebas bagi semua
orang yang memenuhi untuk menjadi anggota koperasi dan orang-orang dimaksud
mempunyai kegiatan usaha atau mempunyai kepentingan ekonomi yang sama,
misalnya KSP dengan anggota petani, KSP dengan anggota nelayan, KSP dengan
anggota karyawan pabrik, dan sebagainya.

b. Koperasi Konsumsi
Keanggotaan koperasi konsumen atau pendiri koperasi konsumen adalah kelompok
masyarakat seperti kelompok ibu rumah tangga, karang taruna, pondok
pesantren, dan lain-lain yang membeli barang-barang untuk kebutuhan hidup
sehari-hari, seperti sabun, gula pasir, dan minyak tanah. Koperasi konsumen
menyalurkan barang-barang konsumsi kepada para anggota dengan harga layak
dan murah serta berusaha membuat sendiri barang-barang konsumsi untuk
keperluan anggota.

c. Koperasai Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya orang-orang yang mampu
menghasilkan barang. Seperti koperasi kerajinan industri kecil yang anggotanya
para pengrajin, koperasi perkebunan yang anggotanya produsen perkebunan
rakyat, koperasi produksi peternakan yang anggotanya para peternak.

d. Koperasi Pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang yang
mempunyai kegiatan di bidang pemasaran barang-barang dagang. Seperti
koperasi pemasaran ternak sapi yang anggotanya adalah pedagang sapi, koperasi
pemasaran elektronik yang anggotanya adalah pedagang barang-barang
elektronik, koperasi pemasaran alat-alat tulis kantor yang anggotanya adalah
pedagang barang-barang alat tulis kantor.

e. Koperasi Jasa
Koperasi jasa didirikan untuk memberikan pelayanan (jasa) kepada para
anggotanya. Terhadap beberapa koperasi jasa, antara lain sebagai berikut.
1) Koperasi angkutan, memberikan jasa angkutan barang atau orang. Koperasi
angkutan didirikan oleh orang lain yang mempunyai kegiatan di bidang jasa
angkutan barang atau orang.
2) Koperasi perumahan, memberikan jasa penyewaan rumah sehat dengan
sewa yang cukup murah atau menjual rumah dengan harga murah.
Adapun berdasarkan tingkatannya, koperasi Indonesia dibagi menjadi empat,
yaitu sebagai berikut.
a. Koperasi Primer
Adalah koperasi yang anggotanya orang per orang dengan jumlah minimal
20 orang. Contohnya Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI).
b. Koperasi Pusat
Adalah koperasi yang anggotanya minimal lima buah koperasi primer dan
wilayah kerjanya satu kabupaten atau kota. Contohnya Pusat Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (PKPRI).
c. Koperasi Gabungan
Adalah koperasi yang anggotanya minimal tiga buah koperasi pusat dengan
wilayah kerja satu provinsi. Contohnya Gabungan Koperasi Pegawai
Republik Indonesia (GKPRI).
d. Koperasi Induk
Adalah koperasi yang anggota yang anggotanya minimal tiga buah koperasi
gabungan dengan wilayah kerja seluruh wilayah Indonesia. Contohnya
Induk Koperasi Pegawai Republik Indonesia (IKPRI).

J. ORGANISASI DAN PENGELOLAAN KOPERASI

ORGANISASI KOPERASI
a. Struktur Perangkat Organisasi Koperasi
Pengorganisasian menghasilkan suatu pola tugas dan tanggung jawab yang
terdiri atas unit-unit yang terintegrasi melalui hubungan antar bagian koperasi.
Hasil pengorganisasian adalah terjadinya kerja sama antarindividu,
antarkelompok, atau antarbagian. Struktur organisasi koperasi dapat dibentuk
dari segi internal dan eksternal organisasi. Struktur internal koperasi menurut
UU No. 25 tahun 1992 pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian disebutkan bahwa perangkat organisasi koperasi terdiri atas
rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Penjelasan tentang ketiga perangkat
organisasi koperasi ini seperti berikut ini.
1) Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan perangkat yang penting dalam koperasi. Rapat
anggota ialah rapat yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian besar anggota
koperasi. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi. Melalui rapat anggota, seorang anggota koperasi akan menggunakan hak
suaranya. Rapat anggota berwenang untuk menetapkan hal-hal berikut ini.
a) Anggaran dasar (AD).
b) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi.
c) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan pengawas.
d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan.
e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugas.
f) Pembagian sisa hasil usaha (SHU).
g) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

2) Pengurus
Pengurus dipilih oleh rapat anggota dari kalangan anggota. Pengurus adalah
pemegang kuasa rapat anggota. Masa jabatan paling lama lima tahun. Berikut ini
tugas pengurus koperasi.
a) Mengelola koperasi dan bidang usaha.
b) Mengajukan rencana kerja serta rencana anggaran pendapatan dan belanja
koperasi.
c) Menyelenggarakan rapat anggota.
d) Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi.
e) Memelihara buku daftar anggota, pengurus, dan pengawas.
Pengurus bertanggung jawab kepada rapat anggota atau rapat anggota luar
biasa dalam mengelola usaha koperasi. Jika koperasi mengalami kerugian karena
tindakan pengurus baik disengaja maupun karena kelalaiannya, pengurus harus
mempertanggungjawabkan kerugian ini. Apalagi jika tindakan yang merugikan
koperasi itu karena kesengajaan, pengurus dapat dituntut di pengadilan.
Adapun wewenang pengurus koperasi terdiri atas hal-hal berikut ini.
a) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.
b) Memutuskan penerimaan atau penolakan seseorang sebagai anggota
koperasi berdasarkan anggaran dasar koperasi.
c) Melakukan tindakan untuk kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya sebagai pengurus.

3) Pengawas
Pengawas koperasi adalah salah satu perangkat organisasi koperasi, dan
menjadi suatu lembaga/badan struktural koperasi. Pengawas mengemban amanat
anggota untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan
dan pengelolaan koperasi. Koperasi dalam melakukan usahanya diarahkan pada
bidang-bidang yang berkaitan dengan kepentingan anggota untuk mencapai
kesejahteraan anggota. Lapangan usaha itu menyangkut segala bidang kehidupan
ekonomi rakyat dan kepentingan orang banyak, antara lain bidang perkreditan
(simpan pinjam), pertokoan, usaha produksi, dan usaha jasa. Sesuai dengan
namanya sebagai pengawas koperasi, maka tugas-tugas koperasi seperti berikut
ini.
a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan koperasi oleh
pengurus.
b) Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan yang telah
dilakukannya.
Supaya para pengawas koperasi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
mereka harus diberi wewenang yang cukup untuk mengemban tanggung jawab
tersebut. Pengawas koperasi mempunyai wewenang berikut ini.
a) Meneliti catatan atau pembukuan koperasi.
b) Memperoleh segala keterangan yang diperlukan.

Gambar bagan Perangkat Organisasi Koperasi

Struktur internal Koperasi menurut UU No. 17 tahun 2012


Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di
dalam organisasi itu sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota,
pengurus, pengawas, dan pengelola. Di antara rapat anggota, penggurus, dan
pengelola terjalin hubungan perintah dan tanggung jawab. Sedangkan pengawas
hanya memiliki hubungan satu arah, yaitu bertanggung jawab terhadap rapat
anggota, tanpa memberikan perintah pada pengakat organisasi lainnya, untuk
lebih jelasnya dibawah ini :
1) Anggota : setiap orang yang terdaftar sebagai peserta pemilik koperasi
sesuai dengan persyaratan dalam anggaran dasar. Rapat Anggota :
pemegang kekuasan tertinggi dalam organisasi koperasi.
2) Pengurus : melaksanakan keputusan keputusan yang ditetapkan oleh rapat
anggota untuk menggerakkan roda organisasi dalam merealisasikan tujuan
yang ditetapkan.
3) Pengawas : bertugas melaksanakan pengawasan atas pekerjaan
pengawasannya.
4) Pengelola : pelaksana harian kegiatan koperasi yang diangkat oleh pengurus
koperasi atas persetujuan rapat anggota.

Struktur eksternal Koperasi menurut UU No. 17 tahun 2012


Struktur eksternal organisasi koperasi berhubungan dengan adanya
penggabungan koperasi sejenis pada suatu wilayah tertentu. Penggabungan itu
dibutuhkan untuk pembinaan, pelatihan, kemudian mendapat modal, dan
kebutuhan kemudahan lainnya. Berkaitan dengan itu, adanya koperasi induk,
koperasi gabungan, koperasi pusat, dan koperasi primer. Bagan struktur
eksternal organisasi koperasi dapat dilihat pada berikut.
1) Koperasi induk : gabungan dari paling sedikit 3 koperasi gabungan yang
berkedudukan di ibukota Negara.
2) Koperasi gabungan : gabungan dari paling sedikit 3 koperasi pusat dan
berkedudukan di ibukota provinsi.
3) Koperasi pusat : gabungan dari paling sedikit 4 koperasi primer dan
berkedudukan di ibokota kabupaten.
4) Koperasi primer : koperasi yang merupakan perkumpulan dari paling
sedikit 20 orang yang bergabung dengan tujuan yang sama.

K. SUMBER PERMODALAN KOPERASI

Ada dua sumber modal yang dapat dijadiakn modal usaha koperasi yaitu :
1) Secara Langsung
Dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga cara klasik yang dapat
dilakukan oleh para pengurus koperasi,yaitu :
a) Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar kecil
penggunaan volume penggunaan jasa pelayanan koperasi yang dimanfaatkan
oleh anggota tersebut.
b) Mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota.
c) Mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam menunjang
kelancaran operasional koperasi.

2) Secara tidak langsung


Modal yang didapat dari cara ini bukan merupakan modal yang langsung
digunakan oleh koperasi tetapi mengambil manfaat dari kemampuan koperasi
itu sendiri dalam rangka menekan biaya,caranya antara lain :
a) Menunda pembayaran yang seharusnya dikeluarkan
b) Memupuk dana cadangan
c) Melakukan kerjasama-usaha
d) Mendirikan badan-badan bersubsidi

L. SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI (UU NO.12/1967)

1) Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan ke dalam kas
koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi pada saat masuk menjadi
anggota. Simpanan pokok tidak dapat ditarik kembali oleh anggota koperasi
tersebut selama yang bersangkutan masih tercatat menjadi anggota koperasi.
2) Simpanan Wajib
Konsekwensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh semua anggota
koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya dengan tujuan usaha koperasi
dan kebutuhan dana yang hendak dikumpulkan, arena itu akumulasi simpanan
wajib para anggota harus diarahkan mencapai jumlah tertentu agar dapat
menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankan usaha koperasi.

3) Simpanan Suka Rela


adalah simpanan yang besarnya tidak di tentukan, tetapi bergantung kepada
kemampuan anggota.Simpanan sukarela dapat di setorkan dan diambil setiap
saat.

4) Modal sendiri
Adalah modal yang berasal dari dana simpanan pokok,simpanan wajib, dan dana
cadangan. Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari sebagian
hasil usaha yang tidak dibagikan kepada anggota. tujuannya adalah untuk
memupuk modal sendiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu apabila koperasi
membutuhkan dana secara mendadak atau menutup kerugian dalam usaha.
Fungsi cadangan: Menjaga Kemungkinan rugi dan memperkuat kedudukan
finansial koperasi terhadap pihak luar (kreditor).

Sumber-Sumber Modal Koperasi (UU No.25/1992)


1) Modal Sendiri (Equity Capital)
Terdiri dari modal anggota, baik yang bersumber dari simpanan pokok,
simpanan wajib, simpanan-simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama
dengan simpanan pokok atau simpanan wajib, modal penyertaan, modal
sumbangan, dana cadangan, dan SHU yang belum dibagi.

2) Modal Pinjaman (Debt capital)


a) Pinjaman dari Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar
kecil dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya
dalam pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai
dengan uang yang berasal dari anggota.
b) Pinjaman dari Koperasi Lain
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama
badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan
modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang
luas atau dalam lingkup yang sempit; tergantung dari kebutuhan modal
yang diperlukan.
c) Pinjaman dari Lembaga Keuangan
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi
mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan
kepada koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-
negara yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat
khususnya usaha koperasi.
d) Obligasi dan Surat Utang
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat
utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari
masyarakat umum diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk
menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas
pasar modal yang ada.
e) Sumber Keuangan Lain
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana
yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.

Sumber-Sumber Modal Koperasi UU No.17 Bab VII Pasal 66


Ayat (1)
Modal Koperasi terdiri dari Setoran Pokok dan Sertifikat Modal Koperasi
sebagai modal awal.
Ayat (2)
Selain modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) modal Koperasi dapat berasal
dari:
1) Hibah;
2) Modal Penyertaan;
3) Modal pinjaman yang berasal dari:
a) Anggota;
b) Koperasi lainnya dan/atau Anggotanya;
c) Bank dan lembaga keuangan lainnya;
d) Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya; dan/atau
e) Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
4) Sumber lain yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
M. PENGELOLAAN KOPERASI
Pengelolaan koperasi sebaiknya berpedoman pada tiga sehat, yaitu sehat
organisasi, sehat usaha, dan sehat mental.
a. Rapat anggota koperasi
Rapat anggota koperasi merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
koperasi. Rapat anggota menetapkan:
1) Anggaran dasar
2) Kebijaksaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi
3) Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas
4) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan
5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
6) Pembagian sisa hasil usaha
7) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
b. Pengurus koperasi
Tugas pengurus koperasi :
1) Mengelola koperasi dan usahanya
2) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi
3) Menyelenggarakan rapat anggota
4) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
5) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
6) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
Wewenang pengurus koperasi :
1) Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan
2) Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian
anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar
3) Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi
sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan rapat anggota.
c. Pengawas Koperasi
Tugas pengawas koperasi :
1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi
2) membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya
Wewenang pengawas koperasi :
1) Meneliti catatan yang ada pada koperasi
2) Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan

N. SISA HASIL USAHA

Pengertian Sisa Hasil Usaha


Dari sisi Ekonomi Manajerial, Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih
dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (Total Revenue) dikurangi dengan
seluruh biaya (Total Cost) dalam satu tahun buku.

Pembagian SHU
Di Indonesia, dasar hukum pembagian SHU adalah pasal 5 ayat 1 UU. No.25
tahun 1992 yang menyatakan bahwa:
Pembagian SHU kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan modal
yang dimiliki seseorang dalam koperasi, tetapi juga berdasarkan perimbangan
jasa usaha anggota terhadap koperasi. Oleh karena itu SHU koperasi yang
diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan
anggota sendiri, yaitu :
1. SHU Atas Jasa Modal
Pembagian SHU atas jasa modal mencerminkan anggota sebagai pemilik
ataupun investor, karena jasa atas modalnya (simpananya) tetap diterima dari
koperasinya sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku
yang bersangkutan
2. SHU Atas Jasa Usaha
SHU ini mencerminkan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai
pemakai (pelanggan). Secara umum SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan pada AD/ART yang meliputi :
1. Untuk Cadangan koperasi
2. Untuk Jasa anggota
3. Honor pengurus
4. Gaji karyawan
5. Dana untuk pendidikan
6. Dana sosial
7. Dana pembangunan lingkungan
Tentunya tidak semua komponen diatas harus diadopsi koperasi dalam
pembagian SHU-nya. Hal ini tergantung pada putusan anggota yang disepakati
dalam Rapat Anggota.
SHU per anggota dapat dihitung sebagai berikut :

Keterangan :
SHU = SHU untuk anggota koperasi Berkah
JU = SHU yang diperuntukan bagi Jasa Usaha Anggota koperasi Berkah
JM = SHU yang diperuntukan bagi jasa modal anggota koperasi Berkah

Dengan menggunakan model matematika, SHU per anggota dapat dihitung


sebagai berikut :
Keterangan :
SHUPa = Sisa Hasil Usaha per anggota
JU = Jasa Usaha Anggota
JM = Jasa Modal Anggota
Va = Volume usaha anggota a (total transaksi anggota a dengan koperasi)
VUK = total volume usaha koperasi (total transaksi koperasi)
S = Jumlah simpanan anggota a
TMS = Total Simpanan seluruh anggota koperasi

Contoh Kasus Perhitungan SHU


Koperasi Selalu Maju yang jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib anggotanya
sebesar Rp 80.000.000,- menyajikan perhitungan laba rugi singkat pada 31
Desember 2014 sebagai berikut(hanya untuk anggota):
Penjualan Rp 400.000.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp 350.000.000,-
Laba Kotor Rp 50.000.000,-
Biaya Usaha Rp 20.000.000,-
Laba Bersih Rp 30.000.000,-
yang merupakan SHU dari data diatas adalah Laba bersih yaitu sebesar Rp.
40.000.000,-
Berdasarkan RAT yang sudah ditentukan, SHU dibagi sebagai berikut:
 Cadangan Koperasi 40%
 Jasa Anggota 25%
 Jasa Modal 20%
 Jasa Lain-lain 15%
Hitung berapa yang diterima Tuan Aldi (seorang anggota koperasi) jika jumlah
simpanan pokok dan simpanan wajibnya Rp 400.000,- dan ia telah berbelanja di
koperasi Hadiah Mandiri senilai Rp 800.000,-
Jawab :

Mencari persen jasa modal dan jasa anggota :


Jasa Anggota : 25% x Rp.30.000.000 = Rp. 7.500.000
Jasa Modal : 20% x Rp. 30.000.000 = Rp. 6.000.000
SHU yang diterima Tuan Aldi adalah sebagai berikut :
1. Jasa modal = (Bagian SHU untuk jasa modal / Total modal) x Modal Tuan
Aldi
= (Rp 6.000.000,- / Rp 80.000.000,-) x Rpo 400.000,- = Rp 30.000,-
2. jasa anggota = (Bagian SHU untuk jasa anggota / Total Penjualan
Koperasi)x Pembelian Tuan Aldi
= (Rp 7.500.000,- / Rp 400.000.000,-) x Rp 800.000,- = Rp 15.000,-
Jadi total SHU yang diterima Tuan Aldi adalah Rp 30.000,- + Rp 15.000,- = Rp
45.000,

O. TAHAPAN PENDIRIAN KOPERASI


Pengertian dari tahapan pendirian koperasi ialah kelompok masyarakat yang
mempunyai kepentingan ekonomi dan usaha yang sama hal ini merupakan langkah
awal terbentuknya suatu koperasi.
Tahap awal pendirian koperasi
1. Ada kelompok orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama
2. Memiliki suatu tujuan yang sama untuk memperoleh kemudahan dalam usaha
dan meningkatkan kesejateraan umum
3. Ada calon anggota sekurang-kurangnya 20 orang yang berada dalam wilayah
kerja yang tidak terlalu jauh antara satu anggota dengan anggota lainya
4. Adanya seorang tokoh yang mampu menjadi pelopor pendirian koperasi.
Tahap persiapan pendirian koperasi
1. Ada prakasa/tokoh dan pelopor pendiri koperasi dan keinginan yang kuat dari
masyarakat calon anggota yang direalisasikan dalam bentuk panitia
pembentukan pendiri koperasi
2. Mempersiapkan konsep dasar anggaran dasar koperasi, contoh konsep
anggaran dasar dapat diminta dari departemen koperasi di daerah setempat.
3. Setelah bahan-bahan dipersiapkan, panitia pendirian koperasi mengundang
calon anggota sekelompok orangnya sekurang kurangnya 20 orang, para
penjabat pemerintah setempat dan kepala kantor koperasi setempat. Dalam
undangan tersebut sudah ditentukan tempat, waktu rapat, dan susunan acara
rapat.

Pelaksanaan Rapat Pendirian Koperasi


Dalam pelaksanaan rapat pendirian koperasi, minimal harus membahas agenda
sebagai berikut:
1. Latar belakang pendirian koperasi.
2. Maksud dan tujuan pendirian koperasi.
3. Meminta persetujuan pendirian koperasi kepada peserta rapat.
4. Perumusan dan penjelasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Koperasi. Dalam anggaran dasar sekurang kurangnya membuat hal-hal, seperti
daftar nama pendiri, nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan bidang
usaha, ketentuan menganai keanggotaan, rapat anggota, pengelolaan,
permodalan, jangka waktu berdirinya, pembagian sisa hasil usaha, dan
mengenai sanksi-sanksi.
5. Penetapan orang-orang yang menandatangani akta pendirian koperasi.
6. Pemilihan dan pengangkatan pengurus dan pengawas koperasi.

Tahap pelaporan dan pengajuan badan hukum koperasi


Setelah rapat pendirian koperasi selesai, penggurus yang terpilih mempunyai
kewajiban untuk menindaklanjuti hasil keputusan rapat dengan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat buku daftar anggota dan buku daftar pengurus
2. Membuat laporan secara tertulis tentang rapat pendirian koperasi kepada
pemerintah setempat
3. Membuat dan mengajukan permohonan pengakuan badan hukum koperasi
kepada kantor departemen koperasi setempat, biasanya berada di ibu kota
kabupaten/kotamadya. Surat permohonan tersebut harus sebagai berikut:
 Akta pendirian koperasi (rangkap 2).
 Petikan berita acara rapat pembentukan koperasi yang memuat jumlah
peserta rapat, jumlah anggata dan nama yang diberi kuasa untuk
menandatangani akta badan hukum koperasi.
 Neraca awal koperasi.

RINCIAN PERSYARATAN PEMBENTUKAN KOPERASI


Menurut UU No. 25 Tahun 1992, tentang perkoperasian Bab IV pasal 6
sampai dengan 8, berikut merupakan rincian syarat pembentukan koperasi :
1. Persyaratan pembentukan koperasi didasarkan atas bentuk koperasi yang
akan di bentuk ( koperasi primer atau sekunder )
2. Pembentukan koperasi primer memerlukan minimal 20 orang pengguna ,
sedangkan keanggotaan koperasi sekunder adalah badan hukum koperasi
minimal 3 koperasi
3. Koperasi yang dibentuk harus berkedudukan di wilayah Negara Republik
Indonesia
4. Pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran
dasar
5. Anggaran Dasar Koperasi minimal harus memuat beberapa hal yaitu :
 Daftar nama pendiri
 Nama dan tempat kedudukan
 Maksud dan tujuan serta bidang usaha yang akan dilakukan
 Ketentuan mengenai keanggotaan
 Ketentuan mengenai rapat anggota
 Ketentuan mengenai pengelolaan
 Ketentuan mengenai permodalan
 Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya
 Ketentuan mengenai pembagian sisa hasil usaha
 Ketentuan mengenai sanksi

LANGKAH-LANGKAH MENDIRIKAN KOPERASI


Pada saat kita mau mendirikian koperasi, yang harus diperhatikan ialah
langkah-langkahnya, Langkah-langkah dalam mendirikan koperasi harus sesuai
dengan “ Pedoman Tata Cara Mendirikan Koperasi ” yang dikeluarkan oleh
Departemen Koperasi. Pedoman yang dimaksud ialah sebagai berikut :
a. Dasar Pembentukan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembentukan koperasi adalah sebagai
berikut:
 Orang-orang yang mendirikan dan ingin menjadi anggota koperasi harus
mempunyai kegiatan atau kepentingan ekonomi yang sama
 Usaha yang dilakukan koperasi harus layak secara ekonomi
 Modal sendiri harus sudah tersedia karena untuk mendukung kegiatan
usaha yang akan dilaksanakan, tanpa menutup kemungkinan memperoleh
bantuan, fasilitas dan pinjaman dari pihak luar
 Kepengurusan dan mamajement harus disesuaikan dengan kegiataan usaha
yang akan dilaksanakan agar tercapai efisiensi dalam pengelolaan koperasi.

b. Persiapan Pembentukan Koperasi


Setelah kita sudah mengetahui hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam
pembentukan koperasi, kita juga harus tau persiapan apa saja yang perlu
dilakukan dalam pendirian koperasi, berikut persiapannya :
 Orang-orang yang bermaksud mendirikan koperasi terlebih dahulu harus
mendapatkan penerangan dan penyuluhan yang seluas-luasnya dari Pejabat
Departemen Koperasi agar memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai
maksud dan tujuan pendirian koperasi
 Disamping hal itu, sebaiknya dilakukan pendidikan dan latihan terlebih
dahulu bagi sebagian atau seluruh peminat yang akan mendirikan koperasi
tersebut.
 Setelah dirasa cukup pengertian dan landasan dengan keyakinan dan
kesadaran mereka , tanpa adanya paksaan utau hanya ikut-ikutan saja,
maka mereka dapat mengadakan rapat pembentukan.

c. Rapat Pembentukan
Selanjutnya perlu dilakukan rapat pembentukan dengan ketentuan sebagai
berikut :
 Rapat pembentukan dihadiri oleh peminat-peminat tersebut di atas paling
sedikit 20 orang dan dipimpin oleh salah seorang antara mereka yang hadir
 Karena pentingnya rapat pembentukan ini, seharusnya mengundang Pejabat
Departemen Koperasi setempat untuk membantu kelancaran jalannya
rapat, serta memberikan berbagai petunjuk, penjelasan dan dorongan agar
maksud dan tujuan pendirian koperasi trecapai.
 Rapat membicarakan hal-hal yang berkaitan dengn pembentukan koperasi
adalah sebagi berikut:
1. Tujuan pendirian koperasi
2. Usaha yang hendak dijalankan
3. Penerimaan dan persyaratan keanggotaan dan kepengurusan
4. Penyusunan anggaran dasar
5. Menetapkan modal awal yang terdiri dari simpangan-simpangan
6. Pemilihan pengurus dan Badan Pemeriksa Koperasi
 Penyusunan AD/ART koperasi seharusnya selalu memperhatikan dan
berpegang teguh pada ketentuan-ketentuan yang ada. Beberapa hal yang
harus dimuat dalam anggaran dasar (AD), yaitu :
1. Nama pekerjaan, disertai dengan tempat tinggal para pendiri
2. Nama lengkap dan nama singkatan koperasi
3. Tempat kedudukan koperasi dan daerah kerjanya
4. Maksud dan tujuan koperasi
5. Jenis dan kegiatan usaha yang akan dilakukan
6. Syarat-syarat keanggotaan dan kepengurusan
7. Ketentuan-ketentuan mengenai hak , kewajiban, dan tugas anggota dan
para pelaksana lainnya
8. Ketentuan-ketentuan mengenai rapat-rapat anggota dan pengurus
9. Ketentuan-ketentuan mengenai simpangan-simpangan sisa hasil usaha,
tangguhan anggota/ koperasi dan sisa kekayaan apabila koperasi di
bubarkan
10. Lain-lainnya sesuai pembicaraan dalam rapat pembentukan dimaksud.
 Rapat harus menyepakati keputusan mengenai pembentukan keperasi
lonsep AD/ART , modal awal, rencana kerja, serta pemilihan pengurus.

d. Pengajuan Permohonan untuk Mendapatkan Pengesahan Hak Badan Hukum


Koperasi
Setelah itu, Untuk mendapatkan pengesahan badan hukum koperasi, langkah-
langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
 Para pendiri mengajukan mengajukan permintaan pengesahan badan hukum
kepada Kantor Departemen Koperasi dan pengusaha kecil dan menengah
 Permintaan pengesahan tersebut diajukan dengan lampiran sebagai
berikut:
1. Dua rangkap akte pendirian, satu diantaranya bermaterai cukup
2. Berita acara rapat pembentukan
3. Surat bukti penyetoran modal sekurang-kurangnya sebesar simpangan
pokok, surat bukti penyetoran modal dapat berupa surat keterangan
yang di buat pendiri koperasi dan harus menggabarkan jumlah
sebenarnya dengan menunjukan salinan pembayaran simpanan pokok
dan atau simpangan wajib.
 Disamping itu pengurus harus telah menyediakan mengisi buku daftar
anggota dan buku pengurus yang merupakan bukti sahnya keanggotaan dan
kepengurusan orang-orang yang tercantum, yang telah ditangdatangani
 Selain menerima surat permohonan tersebut, pejabat koperasi setempat
segera memberikan surat tanda penerimaan yang telah ditandatangani dan
diberi tanggal, kepada pendiri/koperasi yang bersangkutan,
 Apabila surat permohonan yang diajukan tidak dilengkapi dengan lampiran-
lampiran yang diperlukan, atau meskipun lampirannya lengkap akan tetapi
tidak sempurna seperti yang telah ditentukan, maka pejabat koperasi
berhak untuk memberikan surat tanda penerimaan dan pengiriman kembali
surat permohonan tersebut untuk diajukan kembali setelah dilengkapi atau
disempurnakan dengan lampiran-lampiran yang diperlukan atau pengisian
yang sempurna.

e. Pendaftaran Koperasi Sebagai Badan Hukum


 Setelah Surat tanda Penerimaan diberikan kepada koperasi yang
bersangkutan, maka pejabat koperasi harus meninjau koperasi selambat –
lambatnya 2 bulan sejak tanggal penerimaan permohonan tadi. Penelitian
tersebut bertujuan untuk mengetahui secara langsung apakah syarat
pembentukan pendirian koperasi telah terpenuhi sesuai maksud dan tujuan
atau tidak seperti yang telah disebutkan dalam anggaran dasar koperasi.
 Atas dasar penelitian tersebut, maka Pejabat setempat bisa mengambil
keputusan berupa meyetujui pembentukan koperasi, atau menunda /
menolak pembentukan dan pemberian badan hokum koperasi
 Jika ternyata memenuhi standar, maka pejabat akan meneruskan surat
permohonan dari koperasi yang bersangkutan (ditambah rekomendasi
pejabat beserta surat persetujuannya) kepada Pejabat yang berwenang
untuk memberikan badan hukum koperasi.
 Kepala Kantor Depertemen Koperasi dan PKM akan melakukan penelitian
terhadap anggaran dasar Koperasi tersebut, terutama mengenai
keanggotaan, permodalan dan kepengurusan.
 Materi tersebut tidak boleh bertentangan terhadap Undang – Undang No.
25 tahun 1992.
f. Pengesahan Akte Pendirian
 Dalam waktu selambat – lambatnya 3 bulan sejak surat penerimaan,
Pejabat harus memberikan jawaban pengesahannya
 Apabila pejabat yang berwenang untuk memberikan pengesahan badan
hukum koperasi merasa keberatan, maka pendiri koperasi ahrus
mengajukan banding selambat – lambatnya 3 bulan setelah surat
penerimaan penolakan. Menteri harus memberikan keputusan akhir
selambat – lambatnya 3 bulan setelah menerima surat banding tersebut.
Keputusan menteri akan menjadi keputusan akhir.
 Buku Daftar Umum serta Akta – akta yang disimpan dalam kantor pejabat,
dapat dilihat secara cuma – Cuma oleh masyarakat umum. Sedangkan
salinan atau petikan akta / Anggaran Dasar koperasi dapat diperoleh oleh
yang bersangkutan dengan mengganti biaya salinan dan harus dilegalisasi
oleh Pejabat Koperasi yang bersangkutan.
 Badan hukum yang diperoleh memungkinkan koperasi untuk melaksanakan
segala tindakan hukum termasuk hal pemilikan atas tanah dan bangunan,
sebagai diatur dalam perundang – undangan tentang agraria, serta
melakukan usaha – usaha yang meliputi seluruh bidang ekonomi.
 Surat – surat yang diperlukan dalam rangka permohonan mendapatkan
Badan Hukum Koperasi tersedia pada kantor koperasi setempat.

DASAR PEMBENTUKAN KOPERASI


Dasar-dasar pendirian Koperasi Indonesia mencakup beberapa hal yaitu:
 Undang-undang Dasar 1945, Pasal 33, Ayat (1) beserta penjelasannya
 Undang-undang (UU) RI No. 79 tahun 1958, sebagai usaha penyempurnaan
undang-undang sebelumnya, yaitu Undang-Undang No. 179 tahun 1949 yang
hanya mengatur mengenai pendiri, pengarahan, dan cara kerja koperasi.
Menurut undang-undang tersebut pemerintah bersifat pasif, hanya
sebagai pendaftar dan penasehat. Jadi, pemerintah kurang mempunyai
peran dalam pertumbuhan koperasi. Dengan Undang-Undang No. 79 tahun
1958, pemerintah lebih aktif dalam membina dan menumbuhkan koperasi,
sehingga perkembangan koperasi semakin membaik. Namun, dipandang dari
segi perekonomian nasional belum memadai. Dengan kembalinya kepada
Undang-Undang Dasar 1945, dikeluarkanlah Peraturan Pemerintah (PP) No.
60 tahun 1959, yang lebih banyak memberikan peran pada pemerintah
dalam membina pertumbuhan koperasi, seperti:
1. Menumbuhkan koperasi dalam segala sektor perekonomian.
2. Meningkatkan pengawasan dan bimbingan pada koperasi.
3. Memberikan bantuan berupa bimbingan dan permodalan kepada
koperasi, dan
4. Memberikan pengesahan badan hukum kepada koperasi.
 Undang-Undang RI No. 14 tahun 1965. Dengan undang-undang ini,
pertumbuhan koperasi tidak sesuai dengan harapan karena koperasi
menjadi alat politik, bukan sebagai alat untuk memperbaiki perekonomian
rakyat.
 Undang-undang No. 12 tahun 1967. Undang-undang tersebut merupakan
pelaksanaan ketepatan MPRS No. XXIII/MPRS/1966. Ketetapan itu berisi
pembaruan di bidang perekonomian dan pembangunan, sehingga perlu
diikuti dengan pembaruan perkoperasian dengan jalan kembali kepada
fungsi semula, yaitu alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi
kesejahteraan rakyat. Undang-undang ini telah diganti oleh Undang-
undang No. 25 tahun 1992 pada tanggal 21 Oktober 1992.

PERSIAPAN PEMBENTUKAN KOPERASI


Di dalam pembentukan koperasi, ada beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan baik secara yuridis yang menyangkut peraturan perundang-
undangan, maupun menyangkut masalah teknis perkoperasian, seperti :
pengertian koperasi, tujuan koperasi, dan hal-hal lain yang harus dipersiapkan
oleh pemrakarsa.
Menurut ketentuan Undang-Undang Perkoperasian, untuk mendirikan koperasi,
harus dipenuhi persyaratan, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mendirikan Koperasi Primer sekurang-kurangnya beranggotakan 20
orang yang mempunyai kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi.
Sedangkan untuk Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya dibentuk oleh 3
Badan Hukum Koperasi. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelayakan
usaha koperasi yang akan dibentuk,
2. Usaha yang dijalankan tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan
atau kesusilaan,
3. Adanya akte pendirian yang memuat Anggaran Dasar dan,
4. Memiliki tempat kedudukan yang jelas.

BADAN HUKUM KOPERASI


Koperasi Berlandaskan Hukum
Koperasi berbentuk Badan Hukum sesuai dengan Undang-Undang No.12 tahun
1967 yang merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata
susunan ekonomi sebagai usaha bersama, berdasarkan asas kekeluargaan. Kinerja
koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan
ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan,
persekutuan, dsb) serta hukum dagang dan hukum pajak.

P. SIMULASI PENDIRIAN KOPERASI DI SEKOLAH


Siswa dapat menyimulasikan langkah-langkah pendirian koperasi sebagaimana
yang sudah dijelaskan sebelumnya. Khususnya simulasi pemilihan panitia
pendirian, rapat pembentukan dan pendaftaran KOPSIS. Adapun gambaran
kegiatan dari setiap tahapan pembentukan KOPSIS sebagaimana sudah
dijelaskan pada pembahasan sebelumnya.

Langkah 1: Langkah 2: Langkah 3:

Pendirian/Pembentukan Rapat Pendirian/ Pendaftaran KOPSIS


Pembentukan

RAT

Penasehat Pengawas

Pembina

Pengurus

Anggota

Bagan 9.2 Struktur Orgnisasi Koperasi Siswa (KOPSIS)

Adapun alternatif struktur organisasi pengurus KOPSIS yang dapat


dikembangkan sebagai koerasi kader dan kader koperasi sebagai berikut:
Bagan 9.3 Struktur Organisasi Pengurus KOPSIS

Ketua Umum

Wakil Ketua Umum

Sekretaris Bendahara

Wakil Sekretaris Wakil Bendahara

Ketua Bidang PSDA Ketua Bidang Usaha Ketua Bidang Humas


- STUKTUR ORGANISASI (terdapat pengawas)
- Minimal 3 pengurus (GANJIL)
Contoh job descriptionn dari struktur pengurus KOPSIS di atas yaitu:
A. Ketua dan Wakil Ketua
1. Memimpin rapat pengurus
2. Mengarahkan kepengurusan dalam setiap perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan evaluasi program KOPSIS
3. Melakukan koordinasi dengan pengawas secara berkala
4. Melakukan koordinasi dengan pembina, wakil kepala bidang kesiswaan dan
eskul lain di sekolah/madrasah
5. Membuat laporan pelaksanaan program dan keuangan KOSIS setiap sebulan
sekali kepada pengawas dan pembina
6. Mengorgaanisasikan kegiatan RAT KOPSIS

B. Sekretaris dan Wakil Sekretaris


1. Mengorganisasikan kegiatan rapat kerja KOPSIS
2. Membuat rancangan surat kabar
3. Mengarsipkan setiap surat masuk dan dokumen KOPSIS lainnya
4. Membuat daftar hadir dan notulen rapat/pembinaan
5. Membuat struktur organisasi KOPSIS
6. Membuat jadwal piket KOPSIS
7. Membuat data lengkap anggota KOPSIS
8. Membuat data lengkap profil pengurus dan pengawasan

C. Bendahara dan Wakil Bendahara


1. Membuat catatan buku kas KOPSIS
2. Menerima setoran pokok anggota baru
3. Membuat pembukuan usaha tokok KOPSIS
4. Membuat laporan hasil usaha toko KOPSIS setiap sebulan sekali
5. Membuat laporan laba rugi/perhitungan hasil usaha dan neraca KOPSIS
setiap sebulan sekali.

D. Ketua bidang pengembangan sumber daya anggota


1. Mengorganisasikan kegiatan pembinaan/tutorial bisnis siswa
2. Mengorganisasikan kegiatan pendidikan dasar koperasi
3. Mengorganisasikan kegiatan upgrading dan KOPSIS gathering
4. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan DIKLAT KOPSIS di luar sekolah
5. Mengorganisasikan kegiatan JAMBORE KOPSIS
6. Mengorganisasikan kegiatan LOMBA CERDAS CERMAT EKONOMI
KOPERASI
E. Ketua bidang usaha
1. Menggerakan tim divisi perdagangan dan jasa
2. Mengkoordinasi kegiaatan one member one product
3. Mengkoordinasi pengembangan usaha INKRUBATOR BISNIS SISWA
4. Mengorganisasikan kegiatan PEKAN RAYA WIRAUSAHAN SUKSES setiap
pekan class meeting
5. Mengkoordinir pengadaan sarana usaha KOPSIS

F. Ketua bidang humas


1. Mengkoordinasi kegiatan sayembara logo KOPSIS
2. Mengkoordinasi kegiatan sayembara desain grafis KOPSIS
3. Mengkoordinasi kegiatan sayembara tag line/motto KOPSIS
4. Mengkoordinasi kegiatan sosialisasi/promosi program dan usaha KOPSIS
5. Mengkoordinsi kegiatan sosialisasi keberadaan KOPSIS kepada seluruh
warga sekolah/madrash
6. Membuat dan mengisi mading KOPSIS
7. Membuat buletin KOPSIS
8. Berkoordinasi dengan ekskul lain, pembina, dan wakamad kesiswaan

RANGKUMAN

Koperasi diartikan sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan


untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan
anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

Landasan koperasi terdiri atas landasan idiil, landasan struktural, dan


landasan mental.

Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 3 koperasi bertujuan memajukan


kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut m,embangun tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945.

Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau
penerimaan total (Total Revenue) dikurangi dengan seluruh biaya (Total Cost)
dalam satu tahun buku.
SOAL PILIHAN GANDA

Pilihlah jawaban soal di bawah ini dengan benar!

1. Koperasi yang pembentukannya harus mendapat izin gubernur dan membayar


ongkos materai 50 Gulden merupakan perkembangan koperasi pada zaman...
a. Zaman Penjajahan Belanda
b. Zaman Penjajahan Jepang
c. Kongres I Tasikmalaya
d. Orde Baru
e. Zaman sekarang

2. Sistem kapitalisme dan imperialisme dapat menyengsarakan dan


membodohkan rakyat. Hal tersebut mendorong para pejuang untuk
mendirikan sebuah badan usaha. Badan usaha tersebut adalah...
a. Asuransi
b. Koperasi
c. Organisasi
d. Pegadaian
e. Dana pensiun

3. Pengurus Koperasi Sejahtera memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin


terhadap segala peraturan tujuan koperasi dapat terwujud, sehingga dapat
dikatakan koperasi tersebut sudah melaksanakan landasan...
a. Idil
b. Struktural
c. Mental
d. Pancasila
e. Kesetiakawanan

4. Sebagai aktivis koperasi, Pak Bambang sangat mengerti akan asas koperasi, ia
menanamkan sikap adil dan berani berkorban demi kepentingan bersama dalam
kepengurusan koperasi. Asas yang diterapkan oleh Pak Bambang adalah asas...
a. Gotong-royong
b. Kekeluargaan
c. Individualis
d. Solidaritas
e. Kebersamaan

5. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada


umumnya adalah tujuan dari …
a. Perseorangan
b. Perseroan
c. Koperasi
d. CV
e. Firma

6. Penurunan nilai rupiah memberikan dampak terhadap kenaikan harga daging


sapi di pasaran. Ketersediaan daging sapi yang masih bergantung dengan
mengimpor sapi dari Australia mengakibatkan importer harus membayar lebih
mahal untuk memenuhi permintaan daging sapi dalam negeri. Naiknya harga
sapi mengakibatkan daya beli masyarakat terhadap daging sapi menjadi
menurun yang kemudian berdampak pada pendapatan importer. Keadaan
berbeda ditunjukkan oleh Koperasi Sapi Perah Bandung Utara yang justru
diuntungkan dengan keadaan tersebut.
Pernyataan manakah yang paling tepat menggambarkan kesimpulan wacana
diatas …
a. Ketergantungan terhadap barang impor membuat harga barang tersebut
naik
b. Stabilitas koperasi tidak berpengaruh meskipun terjadi inflasi
c. Koperasi dapat bertahan karena prinsip kemandirian yang tidak dimiliki
importir
d. Importer harus mengurangi ketergantungannya terhadap impor sapi
e. Importer dan koperasi dapat bekerja sama dalam permintaan dan
penawaran sapi
(C4, Analisis hubungan)

7. Tujuan dari koperasi Indonesia adalah...


a. Meningkatkan kesejahteraan anggotanpada khususnya dan masyarakat
pada umumnya
b. Memenuhi kebutuhan dasar dari anggotanya dan daerah sekitarnya
c. Menyiapkan kebutuhan primer yang lebih murah untuk para anggota
dengan cara pembelian bersama- sama
d. Berusaha memenuhi segala kebutuhan anggotanya dengan cara bergotong
royong dan menabung
e. Menyejahterakan anggotanya terutama petani yang miskin dipedesaan

8. Salah satu prinsip koperasi Indonesia adalah...


a. Menerima angota dengan syarat warga negara dan memiliki tanda
penduduk
b. Anggota harus berkelakuan baik yang dinyatakan oleh lurah setempat
c. Keanggotaan terdiri atas masyarakat yang petani dan tinggal di daerah
pedesaan
d. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
e. Diterima seorang anggota jika mendapat rekomendasi dari tetangga

9. Pak Reza seorang peternak ayam dan menjadi anggota koperasi di Desa
Margosari yang anggotanya juga para peternak ayam. Koperasi tersebut
disebut dengan koperasi...
a. Jasa
b. Pemasaran
c. Primer
d. Sekunder
e. Simpan Pinjam

10. Pak Adi menjadi anggota koperasi yang kegiatan usahanya hanya simpan
pinjam dan semua anggotanya mempunyai kegiatan dan kepentingan ekonomi
yang sama. Koperasi tersebut disebut dengan koperasi...
a. Jasa
b. Pemasaran
c. Primer
d. Sekunder
e. Simpan Pinjam

11. Sejumlah uang yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi pada saat
masuk menjadi anggota disebut....
a. Simpanan wajib
b. Simpanan pokok
c. Simpanan sukarela
d. Simpanan awal
e. Simpanan anggota

12. Berikut merupakan tugas pengurus, kecuali....


a. Mengelola koperasi dan usahanya
b. Menyelenggarakan rapat anggota
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas
d. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris koperasi
e. Mmemegang kekuasaan tertinggi dalam setiap keputusan koperasi

13. Perhatikan kegiatan di bawah ini!


1. Pemberi nasihat
2. Penjaga berkesinambungnya organisasi
3. Menentukan anggaran dasar
4. Membagikan SHU
Manakah sajakah yang merupakan fungsi dari pengurus koperasi?
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 3 dan 4
e. 2 dan 3

14. Sekumpulan orang dan atau modal yang mempunyai kegiatan atau aktivitas
yang bergerak dibidang perdagangan atau dunia usaha atau sering disebut
juga dengan perusahaan. Pernyataan diatas merupakan pengertian dari...
a. Badan Usaha
b. Rapat Anggota
c. Pengurus
d. Pengawas
e. Pengamat

15. Apabila dilihat berdasarkan tingkatannya, maka koperasi sekolah termasuk


koperasi ....
a. Primer
b. Gabungan
c. Sekunder
d. Daerah
e. Pemasaran

16. Agar dapat melayani kebutuhan para siswa, maka koperasi sekolah sebaiknya
berusaha dalam bidang ....
a. Produksi
b. Jasa
c. Konsumsi
d. Kredit
e. Distribusi

17. Job description dari simulasi pendirian koperasi adalah sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan
2) Mengkoordinasikan kegiatan one member one product
3) Mengkoordinasikan kegiatan upgrading dan KOPSIS gathering
4) Mengkoorinasikan pengembangan usaha
5) Mengkoordinasikan kegiatan DIKSARKOP
Job description dari ketua bidang PSDA dditunjukkan oleh nomor...
a. 1), 2), dan 3)
b. 1), 3), dan 5)
c. 2), 3), dan 5)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)

18. Romeo menjadi salah satu pengelola koperasi di sekolahnya. Tugas Romeo
meliputi membuat rancangan surat kabar, membuat jadwal piket, dan
membuat data leengkap anggota. Berdasarkan deskripsi tersebut, di koperasi
sekolah Romeo memiliki kedudukan sebagai...
a. Ketua
b. Bendahara
c. Sekretaris
d. Ketua PSDA
e. Ketua Humas

SOAL ESSAY
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Identifikasilah empat ciri koperasi di Indonesia!


2. Jelaskan perbedaan antara koperasi dengan badan usaha nonkoperasi!
3. Jelaskan perbedaan antara koperasi primer dan sekunder!
4. Jelaskan lima peran koperasi dalam perekonomian Indonesia!
5. Koperasi “ALAMRAYA” mempunyai SHU Rp 70.000.000,00. Alokasi
pembagian untuk jasa penjualan 10 % dan jasa modal 20%. Koperasi itu
mempunyai total modal sebesar Rp 150.000.000,00 yang terdiri dari:
a. Simpanan wajib Rp 40.000.000,00
b. Simpanan pokok Rp 22.000.000,00
c. Cadangan SHU tahun lalu Rp 16.000.000,00
Sedangkan total penjualan sebesar Rp 20.000.000,00. Bila Pak Didik
mempunyai simpanan Rp1.500.000,00 dan membeli Rp 3.200.000,00
Dari data tersebut,
a. Hitunglah besar bagian SHU Pak Didik !
b. Apa kedudukan pengurus BP3 dalam struktur organisasi koperasi sekolah?
6. Bagaimana cara mendirikan koperasi sekolah? Jelaskan!
LAMPIRAN MEDIA

Anda mungkin juga menyukai