Segala puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas Critical Book Report ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Pengantar Ekonomi Makro . Terima kasih juga sama ucapkan kapada pihak-pihak
yang telah membantu saya menyelesaikan tulisan ini , terutama kapada Dosen Pengampu Dr.
Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si dan Munzir Phona, M.Si
Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari buku yang berjudul “Ekonomi Makro”, mulai dari
identitas buku , keunggulan & kelemahan , serta kesimpulan dan saran dari buku tersebut.
Terlepas dari itu semua,kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dan
kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki tulisan ini ke waktu yang akan datang.
Akhir kata kami berharap critical book report ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pembaca. Terima Kasih
Penulis
Kelompok 6
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................1
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................3
B. TUJUAN.........................................................................................................................3
C. MANFAAT.....................................................................................................................3
BAB II. IDENTIFIKASI BUKU...............................................................................................4
A IDENTIFIKASI BUKU..................................................................................................4
B RINGKASAN BUKU UTAMA.....................................................................................4
BAB III. PEMBAHASAN.......................................................................................................50
A Kelemahan Buku Utama dan Buku Pembanding..........................................................50
B Kelebihan Buku Utama dan Buku Pembanding............................................................50
BAB IV. PENUTUP................................................................................................................52
A. KESIMPULAN.............................................................................................................52
B. SARAN.........................................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................53
2|C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu ekonomi adalah salah satu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang .
Sebagai salah bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak 1776 ,yaitu
setelah Adam Smith , seorang pemikir dan ahli ekonomi inggris menerbitkan bukunya
yang berjudul An Inquiry Into the natural and causes of the Wealth of Nations.
Pada masa ini berbagai analisis dalam ilmu ekonomi telah menjadi lebih kompleks dan
member gambaran yang lebih lengkap mengenai kegiatan suatu perekonomian . Secara
garis besar analisis utama dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu
Teori Ekonomi Mikro dan Teori Ekonomi Makro.
Pendapatan nasional
Investasi
Kesempatan kerja
Inflasi
Neraca pembayaran
B. TUJUAN
Adapun tujuan dalam Makalah ini adalah:
1. Untuk memenuhi Tugas Critical Book Report dari Mata Kuliah Pengantar Ekonomi
Makro.
2. Untuk membahas lebih dalam tentang ekonomi makro.
3. Untuk mengetahui lebih rinci tentang ilmu ekonomi yang terjadi.
C. MANFAAT
Adapun manfaat dalam makalah ini adalah:
1. Agar pembaca dapat memahami lebih rinci tentang ilmu ekonomi yang terjadi.
2. Agar pembaca dapat melihat apa yang dikritik penulis tentang buku tersebut.
3. Untuk melatih Mahasiswa/Mahasiswi dalam mengkritisi sebuah buku.
3|C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
BAB II. IDENTIFIKASI BUKU
IDENTIFIKASI BUKU
1. Buku Utama :
Judul : Pengantar Ekonomi Makro
Penulis : Tim Dosen KDBK
Penerbit : Unimed Press
Tahun Terbit : 2018
Tempat : Medan
Jumlah Hal : ii + 128
2. Buku Pembanding 1:
Judul : Pengantar Ekonomi Makro Edisi Ketiga
Penulis : Sadono Sukirno
Penerbit : PT Raja Grafindo Persada
Tahun Terbit : 2015
Tempat : Jakarta
Jumlah Hal : xiii + 449
Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana masyarakat memilih menggunakan sumber –
sumber daya produktif yang langka yang mempunyai beberapa alternative penggua, untuk
menghasilkan berbagai jenis komiditi, dan mendistribusikannya kepada berbagai kelompok.
Makro ekonomi adalah studi tentang perekonomian secara menyeluruh, termasuk
pertumbuhan pendapatan, perubahan dalam kerja dan tingkat pengangguran. Para ekonomi
makro berusaha menjelaskan peristiwa ekonomi dan memikirkan kebijakan – kebijakan untuk
meningkatkan kinerja ekonomi. Kemunduran ekonomi yang berlangsung secara terus –
menerus secara dunia dan terbitnya buku John Maynard Keynes tahun 1936 “The General
Theory of Employment, Interest and Money” merupakan landasan permulaan ekonomi
makro.
4|C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-perusahaan
untuk menghasilkan barang dan jasa ( AD/AS ). (Demand Push Inflation).
2. Pekerja menuntut kenaikan upah sehingga biaya produk atau ongkos produksi naik
yang akan memacu kenaikan harga-harga ( Cost Push Inflation ).
Kebijakan ekonomi makro yang dilakukan oleh setiap Negara secara bersama-sama
dilakukan oleh pemerintah dan swasta bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah yang
timbul dalam perekonomian semasa. Diharapkan akan dapat tercapai keadaan perekonomian
yang diidam-idamkan sebagai berikut :
i. Tingkat Out Put Rill Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi.
ii. Tingkat Kesempatan Kerja Yang Tinggi.
iii. Kapasitas Produksi Nasional Yang Tinggi.
Permintaan agregat mewakili total kuantitas uotput yang ingin dibeli tingkat harga tertentu
(cateris paribus). Komponen – komponen pengeluarannya adalah, konsumsi ©, tentang
besarnya pendapatan disposable, investasi (I) tergantung besarnya output sekarang, tingkat
suku Bungan dan pajak, pengeluaran pemerintah (G) untuk barang dan jasa dan ekspor netto
yang tergantung pada output harga luar dan dalam negeri serta kurs valuta asing. Kurva
permintaan agregat berbeda dengan kurva permintaan dalam analisis mikro ekonomi. Kurva
AD berhubungan dengan keseluruhan pengeluaran untuk semua komponen output pada
tingkat harga keseluruhan dengan kebijakan dan variable eksternal dianggap konstan.
Kurva AD mempunyai slope negative adalah terutama karena efek penawaran uang yang
terjadi pada saat peningkatan harga – harga dengan penawaran uang nominal tetap yang tentu
akan mengurangi penawaran uang nyata berkurang. Penawaran agregat (AS) menerapkan
antara hubungan output yang ingin dihasilkan oleh dunia usaha dengan tingkat harga
keselurahan dan nilai lain dianggap tetap.
5|C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Penawaran agregat berhubungan dengan total output nasional yang ingin diproduksi dan
dijual oleh dunia usaha pada suatu tahun tertentu untuk setiap tingkat harga, dimana hal ini
dianggap konstan. Dalam menganalisis penawaran agregat, akan merupakan hal penting
untuk memisahkan kurva AS menurut kerangka waktu. Dalam jangka pendek (Beberapa
bulan atau tahun), kita melihat skedul penawaran agregat jangka pendek. Hubungan ini
dilukiskan dengan kemiringan keatas kurva AS dimana peningkatan harga dihubungkan
dengan peningkatan.
Pada tingkat pendapatan sebesar Rp.7.000,- dan Rp.8.000,- maish terjadi dissaving (pencarian
tabungan) sebesar Rp.400,- dan Rp.200,- karena tingkat pendapatan belum bisa menutupi
pengeluran sebesar Rp.7.400,- dan Rp.8.200,-. Pada tingkat pendapatan Rp.10.000,- besar
konsumsi adalah Rp.10.000,- maka pada tingkat pendapatan ini terjadi titik ekuibilirium
(keseimbangan) antara pendapatan dengan konsumsi. Mulai dari tingkat pendapatan
Rp.15.000,- dan Rp.20.000,- telah terjadi tabungan sebesar Rp.2.000,- dan Rp.3.000,-.
Dalam setiap tingkat pendapatan yang terjadi akan selalu ada hasrat untuk mengkonsumsi
pendapatan yang terjadi, satu disebut average to propensity to consumption (APC) , yaitu
sbesarnya konsumsi yang terjadi dibandingkan dengan tingkat pendapatan .
13.000
APC pada Y = 15.000,- = = 0,87
15.000
6|C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
17.000
APC pada Y = 20.000,- = = 0,85
20.000
Konsumsi rumah tangga adalah pengeuaran untuk pembelian barang – barang dan jasa akhir
guna mendapatkan kepuasan untuk memenuhi kebutuhannya. Tabungan adalah bagian dari
pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Fungsi konsumsi menghubungkan
tingkat konsumsi denga tingkat pendapatan disposable. Fungsi tabungan juga
menghubungkan jumlah tabungan dengan pendapatan disposable. Kecenderungan
menkonsumsi marginal (MPC) adalah jumah tambahan konsumsi yang diakibatkan oleh
tambahnya pendapatan. Secara grafik bahwa MPC merupakan kemiringan fungsi konsumsi
( MPC = I – MPS ). Kecenderungan menabung marginal (MPS) adalah jumlah tambahan
tabungan yang diakibatkan oleh satu unit tambahan pendapatan. Secara grafis MPS adalah
merupakan kemiringan fungsi tabungan ( MPS = I – MPC).
Contoh
Bila diketahui tingkat permintaan Rp. 1.000,- sedangkan tingkat konsumsi = Rp. 40,- pada
saat Y= 0 hasrat konsumsi marginal 0,8. Berapa konsumsi ?
C = a + MPC Y
C = 40 + 0,8 (1.000)
= 840
7|C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Perhitungan pendapatan nasional ( national income accounting ) menunjuk kepada
seperangkat aturan ( rules ) dan teknik ( techniques ) untuk mengukur aliran seluruh output
barang dan jasa yang dihasilkan dan aliran seluruh input ( factor – factor produksi ) yang
digunakan oleh seluruh perekonomian untuk menghasilkan output barang dan jasa tersebut.
Arus perputaran output dan pengeluaran atau yang lebih sering dikenal dengan arus
perputaran kegiatan ekonomi ( circular / lows of economic activity ) adalah suatu diagram
yang menggambarkan bagaimana saling keterkaitan ( interrelationships ) diantara berbagai
pelaku ekonomi ( economic agents ) seperti sector rumah tangga ( household sector ), sector
perusahaan ( business sector ), sector pemerintah ( Goverment sector ), sector luar negeri
( foreign sector ), dan berbagai pasar yang ada di perekonomian seperti pasar factor produksi
( factor market ) pasar produk ( product market ), dan pasar keuangan atau kredit ( credit
market ).
a. Rumah Tangga
b. Perusahaan
c. Pemerintah
d. Sektor Luar Negeri
1. Pendekatan Pengeluaran
Y = C + I + G + (X-M)
Dimana :
Y = Pendapatan nasional (GNP atau GDP)
C = Nilai pasar pengeluaran konsumsi barang-barang dan jasa-jasa oleh rumah
tangga.
I = Nilai pasar pengeluaran investasi barang-barang modal.
G = Nilai pasar pengeluaran pemerintah untuk barang-barang dan jasa-jasa
(pemerintah pusat, daerah tingkat I dan II).
X = Nilai pasar pengeluaran atas barang-barang dan jasa-jasa yang diekspor.
M = Nilai pasar pengeluaran untuk barang-barang dan jasa-jasa yang diimpor.
8|C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
2. Pendekatan Pendapatan
Suatu pendekatan dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan
pendapatan dari berbagai factor produksi yang mneyumbang terhadap proses
produksi. Dalam hubungan ini pendapatan nasional adalah merupakan penjumlahan
dari unsur-unsur atau jenis-jenis pendapatan sebagi berikut :
Kompensasi untuk pekerja
Keuntungan perusahaan
Pendapatan usaha perorangan
Pendapatan sewa
Bungga netto
3. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi adalah merupakan penjumlahan dari harga masing-masing
barang dan jasa dikalikan dengan jumlah atau kuantitas barang atau jasa yang
dihasilkan. Hal ini secara matematis dapat dinayatakan sebagai berikut :
n
Y = ∑ PiQi
i=1
Dimana :
Y = Produk nasional atau produk domestic bruto (GNP atau GDP)
P = Harga barang dari unit ke-1 hingga ke-n
Q = Jumlah barang dari jenis ke-1 hingga jenis ke-n
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pengukuran pengeluaran total dari suatu perekonomian
terhadap berbagai barang dan jasa yang baru diproduksi pada suatu saat atau tahun tertentu,
serta pendapatan total yang diterima dari adanya seluruh produksi barang dan jasa tersebut.
Lebih ringkas GDP (PDB) adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa yang diproduksi
disuatu Negara dalam kurun waktu tertentu. GDP ( PDB) dapat dipilih menjadi 4 komponen
utama pengeluaran, yaitu konsumsi ( C ), investasi ( I ), pegeluaran pemerintah ( G ), ekspor
nette ( X – M ) => GDP = C + I + G + (X – M ).
1. Konsumsi ( C ) mencakup semua pengeluaran rumah tangga atas berbagai barang dan
jasa ( kecuali perumahan baru )
9|C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
2. Investasi ( I ) mencakup seluruh engeluaran untuk alat – alat produksi investasi atau
persediaan dagang serta struktur usaha, termasuk didalamnya pembelian rumah baru
oleh rumah tangga
3. Pengeluaran Pemerintah ( G ) adalah menghimpun semua pengeluaran barang dan
jasa yang dilakukan pemerintah dalam semua tinkatan ( pusat, provinsi, kota,
kabupaten, kecamatan, dll)
4. Ekspor netto ( Xn ) adalah nilai pembelian oleh pihak asing atas bebragai barang dan
jasa yang diproduksi didalam negeri ( ekspor ) dikurangi dengan pembelian penduduk
setempat atas berbagai barang dan jasa yang diproduksi diluar negeri ( Impor )
GDP ( PDB ) nominal menggunakan harga yang tengah berlaku untuk menilai produksi
barang dan jasa dari suatu perekonomian. GDP rill menghitung nilai produksi barang dan jasa
berdasarkan harga dasar ( harga satuan ) atau harga yang berlaku pada tahun dasar. Dan
terdapat beberapa pendekatan dalam perhitungan pendapatan nasional melalui pendekatan
pengeluaran, pendapatan, dan pendekatan produksi.
Dalam suatu masyarakat (perekonomian) bila diketahui fungsi konsumsi, maka akan dapar
diketahui pula fungsi tabungannya. Karena tabungan (saving) yang terjadi merupakan
kelebihan pendapatan yang tidak dikonsumsi, dengan demikian ruma tangga sebagai pelaku
ekonomi hanya mempunyai pilihan untuk merencanakan pendapatan yang diperolehnya.
Y=C=S ( keseimbangan )
Maka
S=Y–C
S = Y – (a + MPC Y )
S = Y – MPC – a
Investasi
10 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Investasi merupakan fungsi dan tingkat suku bunga dimana I = f(i). Hubungan antara suku
bunga dengan investasi adalah negatif. Kalau tingkat suku bunga tinggi maka investasi
rendah, demikian sebaliknya. Penurunan garis MEC disebabkan oleh :
1. Tingkat Bunga
2. Marginal Efficiency Of Capital ( MEC )
3. Peningkatan Aktifitas Perekonomian
4. Kestabilan Politik Suatu Negara
Jenis-jenis investasi pada dasarnya dapat dilihat dari pelaku investasi itu sendiri, karena
pelaksanaan investasi hanya 2 golongan, yaitu pemerintah dan swasta. Jadi jenis investasi
dapat dilihat dari pelakunya .
1. Autonomous Investment
2. Induced Investment ( Investasi Dorongan )
Perekonomian dua sector adalah perekonomian yang terdiri dari sector perusahan dan rumah
tangga. Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai jika Y = AE, sehingga syarat
keseimbangan pada perekonomian dua sector adalah Y = C + I , pada setiap pendapatan
nasional berlaku persamaan Y = C + S , sehingga berlaku persamaan Y = C + I, maka dapat
disimpulkan S = I sehingga syarat keseimbangannya adalah S = I. Pendekatan perhitugan
pendapatan nasional keseimbangan dengan dua cara yaitu :
a. Pendapatan Keseimbangan Y = C + I
11 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
b. Suntikan atau bocoran : I = S
Perekonomian tiga sector adalah suatu ekonomi dimana perilaku – perilaku ekonominya
dibedakan atas tiga golongan perusahaan, rumah tangga, dan pemerintah. Perekonomian tidak
melakukan kegiatan eskpor dan inpor. Keseimbangan pendapatan nasional pada perekonian
riga sector adalah keadaan dimana pengeluaran aggregat yang berlaku adalah sama dengan
penawaran aggregat atau pendapatan nasional. Pendekatan perhitungan pendapatan nasional
keseimbangan dengan dua cara yaitu :
a. Pendekatan keseimbangan Y = C + I
b. Suntikan = bocoran : I = S
Dimana Yd = Y + Tr - Tx
Contoh Soal
C = 500 + 0,8 Yd
I = 100
Tx = 50
Tr = 75
G = 100
Cara 1 Y = C + I. G
12 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
0,2 Y = 720
720
Y=
0,2
Y = 3600
C = 500 + 0,8 Yd
= 500 + 2900
= 3400
S = -500 + 0,2 Yd
= -500 + 720 + 15 – 10
= -500 + 725
= 225
Y=C+I+G
Cara ke 2
S + Tx = I + G + Tr
720
Y =
0,2
Y = 3600
13 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
C = 500 + 0,8 Yd
= 500 + 2880 + 60 – 40
= 500 + 2900
= 3400
S = Yd – C
= 3625 – 3400
= 225
Kebijakan Fiskal
kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengolah /
mengarahkan perekonomian kearah kondisi yang lebih baik atau yang diinginkan yaitu
dengan cara manipulasi pemasukan atau pengeluaran pemerintah melalui pajak atau
pembekanjaan pemerintah (Tx, G ). Kebijakan ini terdiri dari operasi pasar terbuka ( Open
Market Operation ), faslitas diskonto ( Discount Rate ), ratio cadangan wajib ( Reserve
Requirment Ratio ).
Kebijakan Moneter
14 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
3. Ratio Cadangan Wajib (Reserve Requirment Ratio)
4. Imbauan Moral (Moral Persuation)
Uang adalah suatu yang diterima / dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran atau
transaksi. Karena uang dapat berbentuk apa saja tetapi berbentuk apa saja bukan berarti uang.
Di zaman modern ini, walaupun harga emas tetap masih tinggi, uang dan logam emas tidak
lagi digunakan sebagaialat transaksi, karena kedududkannya telah digantikan oleh bentuk –
bentuk uang lain seperti uang fiat ( Fiat Money atau Token Money ), uang komoditas
( Commodity Money ), uang hamper likuid sempurna ( Near Money ). Uang memiliki empat
fungsi yang penting, yaitu sebagai satuan hitung ( unit of account ), alat transaksi atau
pembayaran ( medium of exchange ), penyimpanan nilai ( store of value ), standar
pembayaran di masa depan ( standart of deferred payment ).
Permintaan uang
Misalnya :
Sebuah perekonomian yang hanya memproduksi mobil, dalam setahun dihasilkan 10.000 unit
mobil. Harga per unit mobil adalah Rp. 60 juta, sedangkan velositas uang adalah 12 kali
setahun, maka jumlah uang yang dibutuhkan adalah :
Bila produksi mobil meningkat menjadi 12.000 unit (naik 20%), ceteris paribus, maka jumlah
uang yang dibutuhkan meningkat 20%. M = (12.000 x Rp. 60 juta) / 12 = 60 miliar, atau
terjadi ∆M sebesar 20%.
15 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
asset finansial. Fungsi utama lembaga keuangan adalah sebagai perantara pihak – pihak yang
membutuhkan uang modal ( pemakaian dana ) dengan pihak – pihak yang memilikinya
( pemilik dana ). Berdasarkan undang – undang nomor 7/1992 ( sebagai mana diubah dengan
No. 10/ 1998) tentang perbankan, bankdidefenisiskan sebagai badan usaa yang menghimun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk kredit atau bentuk – bentuk lainnya. Selanjutnya undang – undang tersebut
mengklarifikasikan bank menjadi dua kelompok, yaitu bank umumdan bank perkreditan
rakyat ( BPR ).
1. Bank umum
2. Bank perkreditan rakyat
3. Bank sentral (Central Bank)
Agen fiscal pemerintah (Fiscal agent of govement)
Banknya bank (Banker of bank)
Menentukan kebijakan moneter (Monetary policy maker)
Pengawasan, evaluasi dan pembinaan perbankan (Superviosion, examination
and regulation of members bank)
Penanganan transaksi giro ( The clearing and colletion of cheeks)
Riset-riset ekonomi (Economic research)
4. Bank indonesia
5. Lembaga keuangan bukan perbankan
Perusahaan asuransi
Lembaga dana pensiun
Perusahaan investasi
Perusahaan pembiayaan
Pegadaian
6. Lembaga keuangan formal
1.INFLASI
16 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang – barang yang bersifsat umum dan terus menerus.
Dari defenisi ini ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi
imflasi, kenaikan harga, bersifat umum, berlangsung terus menerus. Inflasi tarikan
permintaan (demand pull inflation ) terjadi karena apabila terlal banyak permintaan atas
barang yang terlalu sedikit yang menyebabkan kurva permintaan agregat bergeser naik ke
kanan. Akibatnya adalah tingkat upah dan hargapun menarik di pasar. Inflasi desakan biaya
(cost push inflation ) merupakan gejala baru dalam system perekonomian industry modern.
Keadaan ini terjadi bila biaya – biaya produksi naik walaupun dalam periode pengaangguran
tinggi dan kapasitas menggangur. Jadi secara grafik inflasi desakan biaya terjadi bila kurva
penawaran agregat naik.
2.PENGANGGURAN
Tingkat penggangguran sama dengan jumlah pencarian kerja dibagi dengan jumlah angkatan
kerja. Tingkat pekerjaan secara umum mengaburkan perbedaan tingkat pengangguran
kelompok. Tingkat yang paling rendah adalah pada kelompok orang dewasa. Pengangguran
peril diatasi untukmenyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan taraf hidup masyrakat dan
memperbaiki distribusi pendapatan.
Jenis-jenis pengangguran :
1. Pengangguran friksional
2. Pengangguran struktural
17 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
3. Pengangguran Musiman
Perdagangan luar negeri adalah perdagangan antara Negara yang memiliki kesatuan hukum
dan kedaulatan yang berbeda dengan kesepakatan tertentu dan memenuhi kaidah – kaidah
baku yang telah ditentukan dan diterima secara internasional. Melaksanakan perdagangan
luar negeri akan memberikan kesempatan pada bebragai Negara untuk berkembang lebih
cepat. Melalui spesialisasi dan perdagangan kemakmuran msyarakat berbagai Negara dapat
ditingkakan. Ada empat kebaikan perdagangan intrnasional :
Syarat Perdagangan ;
18 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Px
TOTN = x 100, dimana Px adalah indeks harga barang eskpor, Py adalah indeks
Py
harga barang impor, dan TOT adalah term of trade.
Sedangkan :
Px = Xhb//Xhx (100) dan, Py = Mhb/Mhk (100)
Xhb adalah nilai ekspor berdasarkan harga berlaku
Xhk adalah nilai ekspor berdasarkan harga berlaku
Mhb adalah nilai impor berdasarkan harga berlaku
Mhk adalah nilai impor berdasarkan harga konstan
3. Income TOT
Px
TOT 1 = x Qx
Pm
Merode ini digunakan untuk menentukan kemampuan impor berdasarkan penerimaan
dari ekspor, yaitu sebagai berikut. Bilai nilai TOT lebih dari 100, maka selisih TOT I –
100 adalah merupakan % peningkatan kemampuan impor berdasarkan penerimaan
ekspor. Akan tetapi, bila TOTI dibawah 100, katakanlah 85 maka itu berarti terjadi
penurunan sebesar 15% atas pendapatan ekspor untuk mengimpor.
Valuta Asing
Valuta asing (valas) adalah mata uang asing sebagai alat pembayaran yang digunakan untuk
membiayai transaksi keuangan internasional yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank
sentral.
BAB 1.
19 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
RUANG LINKUP ANALISIS MAKROEKONOMI
Teori atau analisis dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi 2 bentuk mikro ekonomi
dan makro ekonomi Analisis dalam ekonomi mikro pada umumnya meliputi bagian bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori mikro ekonomi yang dianalisis
adalah kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar.
Analisis dalam teori makro ekonomi lebih global atau menyeluruh sifatnya. ZDalam maklro
ekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan kegiatan
keseluruhan pengusaha dan perubahan perubahan keseluruhan kegiatan ekonomi. Atas dasar
analisis yang berbeda ini ahli ahli ekonomi membedakan teori teori dasar dalam ilmu
ekonomi kepada teori mikro dan makro.
Mikro ekonomi lebih menitikberatkan kepada analisis mengenai masalah membuat pilihan
untuk:
Masalah makro ekonomi utama yang akan selalu dihadapi suatu negara adalah :
20 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Tujuan Kebijakan Makro ekonomi.
1. Kebijakan Fiskal
Langkah langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran
pemerintah dengan maksud
untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Pengeluaran agregat adalah Pembelanjaan yang akan dilakukan dalam perekonomian pada
suatu waktu tertentu
2. Kebijakan Moneter.
Meliputi langkah langkah pemerintah -yang dikeluarkan oleh bank Indonesia untuk
mempengaruhi penawaran uang
dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan maksud untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat.
BAB 2
Produk domestic bruto (PDB) dapat diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
diproduksi didalam Negara tersebut dalam satu tahun tertentu. Barang dan jasa diproduksikan
bukan saja oleh perusahaan untuk penduduk Negara tersebut tetapi oleh Negara lai n. selalu
didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar
negeri. Perusahaan multinasional beroperasi diberbagai Negara dan membantu menaikkan
nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh Negara-negara tersebut. Operasi mereka merupaka
n bagian yang cukup penting dalam kegiatan ekonomi sesuatu Negara dan nilai produksi
yang disumbangkannya perlu dihitung dalam pendapatan nasional. Dengan demikian, produk
domestic bruto atau dalam istilah inggrissnya Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai
barang dan jassa dalam suatu Negara yang diprodukdi milik warga Negara yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga Negara tersebut dan Negara asing.
21 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Nasional bruto, nilai barang dan jasa dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah
barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga
Negara dari Negara yang pendapatan nasionalnya dihitung.
Dengan memperhitungkan perbedaan di antara arti PDB dan PNB di atas dapatlah
dirumuskan sifat dan hubungan di antara produk domestic bruto dan produk nasional bruto,
yaitu seperti dinyatakan oleh persamaan di bawah ini.
PDB = PNB – PFN dari LN
Di mana PFN dari LN adalah pendapatan faktor neto dari luar negeri, PFN dari LN adalah
pendapatan faktor-fsktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri.
Pendapatan nasional atau national income dan biasanya istilah itu dimaksudkan untuk
menyatakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu Negara. Pengertian lain dari
pendapatan nasional adalah jumblah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu . dalam
sistem penghitungan pendapatan nasional, jumlah pendapatan itu dinamakan produk nasional
neto pada harga faktor atau secara ringkas pendapatan nasional.
Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah nilai barang –barang dan jasa-jasa
yang dihasilkan sesuatu Negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang
berlaku pada tahun tersebut. Pertumbuhan perekonomian diukur dari pertambahan yang
sebenarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan. Untuk dapat menghitung kenaikan itu
dari tahun ke tahun, barang dan jasa yang dihasilkan haruslah dihitung pada harga yang tetap,
yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai
barang dan jasa dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.
Hubungan diantara harga pasar dan harga faktor dapat dinyatakan secara persamaan
di bawah ini :
22 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
PN = PNB – Pajak tak langsung + Subsidi – depresiasi
Akan tetapi, perhitungan di Indonesia subsidi tidak dihitung, oleh sebab itu diantara PNB dan
PN terdapat hubungan berikut
Dalam contoh ini akan diperhatikan transaksi dan kegiatan memproduksi yang akan dilalui
dalam mewujudkan perabot rumah tangga seperti kursi, tempat tidur, dan lemari. Kegiatan-
kegiatan yang perlu dilakukan untuk membuat perabot itu adalah menebang kayu di hutan,
menggergaji kayu hutan untuk dijadikan papan, membuat perabot di pabrik perabot dan
menjual perabot itu di took perabot.
CONTOH :
Dengan demikian jumlah nilai tambah yang diwujudkan oleh keempat kegiatan itu adalah
(50 + 150 + 400 +200 ) = Rp 800 ribu. ( catatan: jumlah nilai penjualan adalah Rp 1.650
ribu ). Pengeluaran konsumen untuk membeli perabot ini adalah Rp 800 ribu juga. Ini
berarti dalam penghitungan menurut cara produk neto, nilai pendapatan nasional yang
23 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
disumbangkan dbaerbagai kegiatan di atas adalah sama dengan perhitungan menurut cara
pengeluaran.
Contoh ini jelas menunjukkan bahwa terdapat dua alternative dalam menghitung
pendapatan nasional, yaitu cara pengeluaran dan cara produk neto. Dalam cara
pengeluaran yang diperhatikan adalah nilai barang jadi (perabot) yang dijual toko perabot,
sedangkan dalam cara produk neto yang diperhatikan adalah tambahan nilai yang
diewujudkan oleh empat kegiatan ekonomi diatas.
PENDAPATAN PRIBADI
Pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan termasuk semua
pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh
penduduk suatu Negara.
Uraian yang baru dilakukan menerangkan tentang jenis pendapatan yang tidak
termasuk dalam pendapatan nasional tetapi merupakan bagian dari pendapatan pribadi.
Sekarang baiklah dilihat pendapatan yang tergolong dalam pendapatan nasional tetapi tidak
termasuk sebagai pendapatan pribadi.
Hubungan tersebut adalah seperti yang diringkaskan berikut:
Pendapatan Nasional
Dikurangi
Ditambah
1. Pembayaran pindahan
2. Bunga pinjaman konsumen
3. Bunga pinjaman pemerintah
= pendapatan pribadi
24 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
BAB 3
Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik, dalam suatu perekonomian yang diatur oleh
mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai. Pandangan ini
didasarkan pada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan
permintaan.
Keyakinan ahli ekonomi yatim bahwa penawaran akan selalu menciptakan permintaan dapt
dengan jelas dilihat dari pandangan Jean Baptiste say (1767-1832), seorang ahli ekononomi
klasik bangsa perancis. Ia mengatakan “Penawaran menciptakan sendiri permintaan
terhadapnya” atau “ Supply creates its own demand.
Jumlah tabungan rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai penggunaan enaga kerja
penuh. Akan selalu sama dengan jumlah seluruh investasi yang akan dilakukan oleh para
pengusaha, maka dalam perekonomian pengeluaran agregat pada penggunaan tenaga kerja
penuh akan selalu dapat mencapai tingkat yang sama dengan penawaran agregat pada
penggunaan tenaga kerja penuh.
Berdasarkan pada fleksibelitas, ahli-ahli ekonomi klasik yakin bahwa perubahan dalam suku
bunga ini pada akhirnya akan menciptakan keadaan dimana tabungan yang tercapai pada
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh adalah samadengan invesasi oleh perusahaan-
perusahaan.
25 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat dalam perekonomian akan selalu tercapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh oleh karena pengeluaran agrega dapat mencapai tingkat
penawaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh.
Apabila dalam perekonomian terdapat pengangguran ,para penganggur akan bersedia bekerja
pada tingkat upah yang lebih rendah dari yang berlaku di pasar. Keadaan ini akan
menimbulkan kekuatan-kekuatan yang akn menurunkan tingkat upah ,dan penurunan dalam
tingkat upah ini akan memperluas tingkat kegiatan ekonomi.
Terdapatnya perbedaan diantara keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik dengan kenyataan yang
berlaku dalam perekonomian mendorong Keynes untuk menelaah kembali kebenaran-
kebenaran dari teori mereka. Dalam teori keyness ditunjukkan bahwa tingkat kegiatan
perekonomian tidak selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh . Menurut
Keynes sebaiknyalah yang selalu berlaku,yaitu : perekonomian selalu menghadapi masalah
pengangguran dan penggunaan tenaga penuh jarang berlaku.Kenyataan bahwa suatu
perekonomian dapat mengalami pengangguran dan kemerosotan perekonomian yang sangat
buruk menimbulkan keragu-raguan terhadap kebenaran keyakinan ahli-ahli ekonomi Klasik
yang berpendapat bahwa perekonomian selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh.
Menyadari kelemahan analisis yang dilakukan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik merupakan
dorongan pernting kepada Keynes untuk melakukan suatu pendekatan baru di dalam
menelaah pola kegiatan ekonomi masyarakat,dan bagaimana tingkat kegiatan ekonomi dan
tingkat produksi nasional yang ditentukan .
Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori Klasik , yaitu bahwa
penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian . Keynes
26 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
berpendapat “penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi , dan hal itu
disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.”
Dalam teori keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku bunga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran uang. Bank Sentral dan sistem perbankan adalah institusi yang
akan menentukan besarnya penawaran uang pada suatu waktu tertentu. Sedangkan
permintaan uang ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang.
Kalau dibandigkan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik dengan kenyataan yang sebenarnya
wujud perekonomian modern, akan dapat dilihat bahwa tingkat upah tidak mudah mengalami
penurunan. Sebagai akibatnya pengangguran sangat sukar di hapuskan. Dalam perekonomian
modern terdapat persatuan-persatuan pekerja yang selalu mempertankan dan
memperjuangkan perbaikan nasib para pekerja . Usaha ini termasuklah menjaga agar para
pekerja diber upah yang wajar . Persatuan pekerja akan selalu menentang setiap usaha untuk
menrunkan tingakt upah yang dibayarkan kepada pekerja . Kekuatan ini menyebabkan tingkat
upah tidak mudah untuk diturunkan.
27 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
1. Golongan monetaris
Golongan ini dipelopori oleh Milton Fredman, yang lama mengembangkan karirnya di
universitas Chicago. Pada dasarnya friedman mengkritik pandangan Keynes dalam hal-hal
berikut:
- Friedman yakin system pasar bebas cukup efisien dalam mengatur kegiatan ekonomi dan
mampu menyebabkan perekonomian selalu beroperasi pada kesempatan kerja penuh Oleh
karena itu dia tidak menokong campurtangan pemerintah yang berlebihan dalam kegiatan
ekonomi.
- Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat kegiatan
ekonomi. Perubahan perubahan penawaran uang sangat penting artinya dalam
mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat harga. dia mengkritik pandangan Keynes yang
sangat menekankan kapada peranan pengeluaran agregat dalam mempengaruhi kegiatan
ekonomi.
- Mengenai bentuk kebijaksanaan pemerintah, apabila diperlukan friedman lebih menyukai
kebijakan pemerintah yang berbentuk kebijakan moneter. Menurut friedman kebijakan fiscal
yang ditekankan golongan Keynesian, tidak terlalu besar efeknya dalam mempengaruhi
kegiatan perekonomian.
Walaupun berkembang pada waktu yang bersamaan dengan teori rasional, ekonomi
segi penewaran dikembangkan oleh ahli ekonomi yang berbeda. Pandangan yang
mengmbangkan pemikiran mengenai segi penawaran datangnya bukan dari kalangan
akademisi tetapi oleh penasihat-penasihat ekonomi dalam pemerintahan Ronald Reagan
(yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1980). Munculnya pemikiran
ekonomi segi penawaran didorong oleh dua perkembangan penting yang berlaku dalam tahun
1970an dan pemulaan tahun 1980an. Faktor yang pertama adalah berlakunya stagflasi pada
tahun 1970 diberbagai perekonomian negara industri. Faktor yang kedua adalah terpilihnya
Ronald Reagan sebagai presiden amerika serikat.
4. Keynesian Baru
28 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
yang utama. pemikir ekonomi yang masih tetap memberi sokongan kepada pandangan
Keynesian digolongan kepada mazhaab Keynesian baru.
Pada dasarnya bereka belum dapat menerima kritik golongan ekspktasi rasional yang
berkeyakinan system pasaran adalah sempurna dan dapat dengan sendirinya membua
penyesuaian sehinigga perekonomian cenderung akan mencapai kesempatan kerja penuh.
BAB 4
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor perusahaan dan
sektor rumah tangga.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Keynes sederhana.
Ciri khas dari hubungan di antara pendapatan disposable, pengeluaran konsumsi dan
tabungan, yaitu ;
Untuk memahami dengan baik sifat hubungan di antara pendapatan disposibel dengan
konsumsi, dan pendapatan disposebel dengan tabungan perlulah di terangkan dua konsep
penting beikut:
MPC = ∆C ∆Yd
: perbandingan diantara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposebel ketika
konsumsi tersebut dilakukan (Yd). APC = C Yd
29 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Dalam contoh 1 digambarkan pendapatan disposebel dalam kolom (1) selalu
bertambah sebanyak Rp 200 ribu dan ini mengekibatkan konsumsi , yang ditunjukkan dalam
kolom (2) , juga senantiasa bertambah sebnyak Rp 150 ribu. Maka MPC , yang ditunjukkan
kolom (3) adalah 0,75 dan dibuktikan dengan penghitungan berikut :
a. Apabila pendapatan disposebel bertambah dari Rp 200 ribu menjadi Rp 400 ribu, konsumsi
naik dari Rp 300 ribu menjadi Rp 460 ribu. Pada perubahan pendapatan dan konsumsi ini
MPC adalah :
b. Apabila pendapatan disposebel bertambah dari Rp 400 ribu menjadi Rp 600 ribu, konsumsi
bertambah dari Rp 460 ribu menjadi Rp 610 ribu. Maka MPC :
c. Apabila pendapatan disposebel bertambah dari Rp 600 ribu menjadi Rp 800 ribu, konsumsi
bertambah dari Rp 610 ribu menjadi Rp 750 ribu. Maka MPC :
Untuk penhitungan APC dapat dilihat pada kolom (4). Dari contoh 1 dan 2 dapat dilihat
bahwa APC berubah-rubah nilainya, dan nilainya makin lama makin rendah. Apabila Yd
lebih kecil dari C, maka APC lebih besar dari 1 (sebagai contoh pada Yd = Rp 200 ribu , C =
Rp 300 ribu, maka APC = 300 / 200 = 1,5 ) ; dan apabila Yd lebih besar dari C, maka APC
lebih kecil dari 1 (sebagai contoh pada Yd = Rp 800 ribu, C = Rp 750 ribu, maka APC =
750 / 800 = 0,9375).
30 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Nilai APS dapat dihitung dengan menggunakan rumus :APS = S
Berdasarkan pada data tersebut MPS adalah seperti yang ditunjukan dalam
perhitungan di bawah ini :
a. Apabila pendapatan disposebel bertambah dari Rp 200 ribu menjadi Rp 400 ribu, tabungan
berubah dari Rp -100 ribu menjadi Rp -60, maka MPS = { (-60 )– (-100)/(400-200)} = 0,20
b. Apabila pendapatan disposebel bertambah dari Rp 400 ribu menjadi Rp 600 ribu, tabungan
berubah dari Rp -60 ribu menjadiRp -10, maka MPS = { (-10 )– (-60)/(600-400)} = 0,25
c. Apabila pendapatan disposebel bertambah dari Rp 800 ribu menjadi Rp 600 ribu, tabungan
berubah dari Rp -10 ribu menjadiRp 50, maka MPS = { (50 )– (-10)/800-600} = 0,30
Dari tabel contoh 1 dam 2 ini dapat kita lihat bahwa nilai APS semakin besar apabila
pendapatan disposebel bertambah. Pada mulanya nilainya negative, karena rumah tangga
masih melakukan “ mengorek tabungan atau “dissaving” .
a. Dalam contoh 1, apabila pendapatan disposebel adalah Rp 200 ribu, tabungan adalah Rp
-100, maka APS adalah S/Y = -100/200 = -0,5
b. Dalam Contoh 2, apabila pendapatan disposebel adalah Rp 400 ribu, tabungan adalah Rp
-60, maka APS adalah S/Y = -60/400 = -0,15
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa Pendapatan disposebel sangat mempengaruhi jumlah
Kosumsi dan Tabungan sehingga MPS dan APS juga akan mengalami perubahan.
Hubungan diantara Kecondongan mengkonsumsi dan Menabung Bukti MPS + MPC = 1 dan
APC + APS = 1
Pembuktian dengan aljabar dapat kita lihat dari bahwa pendapatan disposebel sama
dengan konsumsi rumah tangga ditambah dengan tabungan rumah tangga. Dalam
persamaan :
Yd = C + S
Yd = C + S
Yd Yd Yd
1 = APC+APS ……terbukti
S/Yd = APS
31 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Hal ini juga terjadi apabila rumah tangga mengalami kenaikan pendapatan maka
konsumsi dan tabungan akan bertambah. Hubungan diantara pertambahan pendapatan,
pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan dapat dinyatakan dengan menggunakan
persamaan berikut :
∆Yd = ∆C + ∆S
Apabila masing – masing komponen dari persamaan di atas di bagi oleh ∆Yd, maka
akan diperoleh :
∆Yd = ∆C + ∆S
1 = MPC + MPS…..terbukti
A. Konsumsi
Fungsi komsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara
tingkat komsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
Jika dirumuskan
Y=C
Keterangan :
Y = Yield (pendapatan)
C = Consumption( konsumsi)
32 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Konsumsi produktif adalah suatu kegiatan yang menggunakan bahan-bahan mentah yang
dapat dipergunakan untuk menghasilkan barang lain, sedangkan konsumsi yang langsung
dapat memuaskan kebutuhan disebut sebagai konsumsi akhir.
Pada system perekonomian dua sector ini hanya ada kegiatan rumah tangga dan perusahaan.
Pada site mini tidak ada kegiatan pemerintah seperti adanya peraturan-peraturan tentang
kegiatan ekonomi dan pajak, serta tidak ada perdagangan luar negri atau perdagangan
internasional.
C. Tabungan
Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara
tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional
(pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
Y=C+S
Keterangan :
Y = Yield (pendapatan)
C = Consumption(konsumsi)
S = Saving (tabungan)
Persamaan Matematis
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengeluaran Rumah Tangga. Diantara
faktor-faktor tersebut, yang paling penting adalah pendapatan rumah tangga yang telah
dikurangi pajak pendapatan. Karena dalam perekonomian dua sektor tidak terdapat kegiatan
pemerintah, berarti tidak terdapat pajak pendapatan dan pajak-pajak lainnya, pendapatan
disposebel adalah sama dengan pendapatan Nasional.
33 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
E. INVESTASI
Analisa makro ekonomi biasanya tidak memberikan gambaran yang sangat rumit
mengenai aliran-aliran pendapatan yang sebenarnya berlaku di dalam kenyataan. Gambaran
semacam itu tidak diperlukan dalam analisa ekonomi, karena dengan menyederhanakan
gambaran itu telah dapat ditunjukkan corak kegiatan yang terjadi dalam suatu perekonomian.
Gambaran yang paling sederhana dari kegiatan dalam sesuatu perekonomian ditunjukkan
oleh aliran-aliran pendapatan diantara dua faktor ekonomi yang pertama, yaitu sektor rumah
tangga dan sektor perusahaan.
BAB 5
Sistem perekonomian tiga sektor terdiri dari sektor – sektor rumah tangga perusahaan dan
pemerintah. Campur tangan pemerintah menimbulkan dua perubahan penting dalam proses
penentuan keseimbangan pendapatan nasional diantaranya pungutan pajak akan mengurangi
pengeluaran agregat melalui pengeluaran keatas konsumsi rumah tangga dan pajak
memungkinkan pemerintah melakukan perbelanjaan dan hal tersebut akan menaikkan
perbelanjaan agregat.
Syarat keseimbangan
Keseimbangan:
Y = AE, atau Y = C + I + G
Keterangan:
34 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
AE : pengeluaran agregat
Contoh :
I = 120
G = 60
Hitung Y keseimbangan!
Jawab :
Y=C+I+G
Y = 60 + 0,75 Y + 120 + 60
Y = 0,75 Y + 240
Y – 0,75 Y = 240
0,25 Y = 240
Y = 960
I+G=S+T
180 = 0,25 Y – 60
Y = 960
Jenis Pajak
Secara menyeluruh pengelompokan pajak dilakukan berdasarkan tiga faktor yaitu sebagai
berikut:
35 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
1. Berdasarkan Pihak Yang Menanggung
a. Pajak Langsung
b. Pajak Tidak Langsung
3. Berdasarkan sifatnya
a. Pajak subjektif
b. Pajak Objektif
BAB 6
Secara fisik, ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang buatan dalam
negeri ke negara-negara lain. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pengeluaran yang
masuk ke sektor perusahaan. Dengan demikian pengeluaran agregat akan meningkat sebagai
akibat dari kegiatan mengekspor barang dan jasa dan pada akhirnya keadaan ini akan
menyebabkan peningkatan dalam pendapatan nasional. Impor menimbulkan efek yang
sebaliknya. Secara fisik, impor merupakan pembelian dan pemasukan barang dari luar negeri
ke dalam suatu perekonomian. Aliran barang ini akan menimbulkan aliran keluar atau
bocoran dari aliran pengeluaran dari sektor rumah tangga ke sektor perusahaan. Aliran keluar
atau bocoran ini pada akhirnya akan menurunkan pendapatan nasional yang dapat dicapai.
Dengan demikian, sejauh mana ekspor dan impor mempengaruhi keseimbangan pendapatan
nasional tergantung kepada ekspor netto, yaitu ekspor dikurangi impor. Apabila ekspor netto
adalah positif, pengeluaran agregat dalam ekonomi akan bertambah. Keadaan ini akan
meningkatkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Keseimbangan pendapatan nasional akan dicapai pada keadaan di mana (i) penawaran
agregat sama dengan pengeluaran agregat, dan (ii) suntikan sama dengan bocoran. Uraian
berikut akan menerangkan bagaimana keadaan tersebut tercapai dalam perekonomian
terbuka.
Dalam perekonomian terbuka barang dan jasa yang diperjualbelikan di dalam negeri terdiri
dari dua golongan barang; (i) yang diproduksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan
36 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
nasional (Y), dan (ii) yang diimpor dari luar negeri. Dengan demikian dalam perekonomian
terbuka penawaran agregat atau AS terdiri dari pendapatan nasional (Y) dan impor (M).
Dalam formula :
AS = Y + M
Uraian sebelum ini mengenai sirkulasi aliran pendapatan dalam perekonomian terbuka telah
menunjukkan bahwa pengeluaran agregat ( AE) meliputi lima komponen berikut :
pengeluaran rumah tangga ke atas barang produksi dalam negeri (Cdn), investasi swasta (I),
pengeluaran pemerintah (G), ekspor (X) dan pengeluaran ke atas impor (M). Dalam
persamaan :
AE = Cdn + I +G + X + M
Pengeluaran rumah tangga terdiri dari pengeluaran ke atas barang dalam negeri dan
pengeluaran ke atas barang impor. Maka dalam perekonomian terbuka berlaku persamaan
berikut :
C = Cdn + M
AE = C + I + G + X
Di mana nilai C meliputi pengeluaran ke atas produksi dalam negeri dan barang yang
diimpor.
Dalam setiap perekonomian (apakah ia terdiri dari dua sektor, tiga sektor atau empat sektor)
keseimbangan pendapatan nasional dicapai apabila penawaran agregat (AS) sama dengan
penggeluaran agregat (AE). Dengan demikian, dalam perekonomian terbuka keseimbangan
pendapatan nasional akan tercapai apabila :
Y+M=C+I+G+X
Atau :
Y=C+I+G+(X–M)
I+G+X=S+T+M
Uraian beikut menerangkan mengapa kesamaan tersebut perlu dicapai untuk menentukan
keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka.
37 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Apabila dimisalkan perekonomian tersebut terdiri tiga sektor, keseimbangan pendapatan
nasional akan dicapai pada keadaan: Y = C + I + G. Dengan demikian pendapatan nasional
adalah Y. Apabila perekonomian ini berubah menjadi ekonomi terbuka, akan timbul dua
aliran pengeluaran baru, yaitu ekspor dan impor. Ekspor akan menambah pengeluaran
agregat manakala impor akan mengurangi pengeluaran agregat. Dengan demikian, apabila
perekonomian berubah dari ekonomi tertutup ke ekonomi terbuka, pengeluaran agregat akan
bertambah sebanyak ekspor neto, yaitu sebanyak ( X – M). Nilai ekspor neto ini perlu
ditambahkan kepada fungsi pengeluaran agregat untuk perekonomian tertutup ( AE = C + I +
G ) dan akan diperoleh fungsi pengeluaran agregat untuk ekonomi empat sektor , yaitu : AE =
C + I + G + ( X – M ).
Sebagai akibat dari perubahan ini keseimbangan pendapatan nasional pindah dari Eo menjadi
E1 , dan menyebabkan pendapatan nasional meningkat dari Y3 (pendapatan nasional dalam
perekonomian tertutup ) menjadi Y4 (pendapatan nasional untuk perekonomian terbuka).
Patut disadari bahwa fungsi AE = C + I +G + ( X – M ) tidak sejajar dengan AE = C + I + G
dan dengan fungsi konsumsi (C). Keadaan demikian berlaku karena impor (M) nilainya
sebanding (proportional) dengan pendapatan nasional, maka fungsi AE = C + I +G + ( X –
M ) lebih landai.
Dengan demikian, efek dari perubahan dalam (i) dan (ii) dalam perekonomian terbuka
keseimbangan akan dicapai dar E3, yaitu pada persilangan di antara I + G + X dan S + T +
M. Maka pendapatan nasional dari ekonomi empat sektor adalah Y4.
pengeluaran berikut : pengeluaran rumah tangga terhadap produksi dalam negeri, tabungan
rumah tangga, pajak perusahaan dan individu yang dibayar dan pengeluaran ke atas barang
impor. Dalam persamaan :
Y = Cdn + S + T + M
PERUBAHAN-PERUBAHAN KESEIMBANGAN
38 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Perubahan pengeluaran rumah tangga, perubahan komponen-komponen suntikan (I, G dan
X ) dan perubahan komponen-komponen bocoran ( S, T atau M ) akan menimbulkan
perubahan ke atas keseimbangan pendapatan nasional. Kenaikan dalam pengeluaran rumah
tangga, investasi, pengeluaran pemerintah atau ekspor akan menaikkan pendapatan nasional.
Kenaikan pengeluaran agregat juga akan menimbulkan proses multiplier sehingga pada
akhirnya menyebabkan pertambahan pendapatan nasional adalah lebih besar dari
pertambahan pengeluaran agregat yang berlaku. Dalam ekonomi empat sektor nilai multiplier
adalah lebih kecil dari dalam ekonomi tiga sektor. Sebabnya adalah karena dalam
perekonomian terbuka dimisalkan impor adalah sebanding dengan pendapatan nasional, yaitu
persamaan impor adalah M = m Y. Nilai m menyebabkan tingkat “bocoran” (presentasi dari
pertambahan pendapatan nasional yang tidak dibelanjakan kembali untuk menimbulkan
proses multiplier selanjutnya ) menjadi bertambah besar.
Perubahan komponen yang meliputi bocoran ( S, T atau M ) akan menimbulkan akibat yang
sebaliknya dari yang ditimbulkan oleh komponen pengeluaran agregat. Kenaikan tabungan,
atau pajak atau impor akan mengurangi pendapatan nasional. Proses multiplier akan
menyebabkan pendapatan nasional berkurang lebih besar dari kenaikan bocoran.
Kata AD merupakan singkatan dari kata Aggregate Demand atau permintaan agregat, dan
kata AS adalah ringkasan dari istilah Aggregate Supply atau penawaran agregat. Dalam
analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran barang dan jasa yang
dilakukan oleh perusahaan – perusahaan dalam suatu negara. Berarti penawaran agregat sama
dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan – perusahaan dalam
perekonomian. Dalam analisis AD-AS ciri penawaran agreagat dikaitkan dengan tingkat
harga. Kurva AS menerangkan tentang pendapatan nasional yang akan diwujudkan
perusahaan – perusahaan pada berbagai tingkat harga. Dari sifat – sifat permintaan agregat
(AD) dan penawaran (AS) seperti yang diterangkan di atas dapatlah disimpulkan bahwa
analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan ekonomi negara dalam keadaan harga
yanag mengalami pperubahan. Analisis tersebut bertujuan untuk melengkapi analisis
penawaran agragat-pengeluaran agregat (Y=AE).
Pandangan Klasik
Menurut ahli – ahli ekonomi klasik, seperti dicontohkan oleh Hukum Say atau pandangan
Jean Baptish Say- seorang ahli ekonomi Perancis : “Supply creates its own demand”. Dalam
bahasa Indonesia ungkapan ini dapat dinyatakan sebagai: “Penawaran dengan sendirinya
39 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
menciptakan permintaan” Maksudnya: Dalam ekonomi terdapat cukup banyak permintaan
dan oleh sebab itu setiap jenis barang yang diproduksikan akan dapat terjual di pasar.
Wujudnya permintaan agregat yang cukup besar ini akan menjamin terciptanya tingkat
kegiatan ekonomi yang tinggi yang menggunakan semua faktor produksi yang tersedia.
40 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
KURVA PENAWARAN AGREGAT (AS)
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BENTUK KURVA AS
1. Efek hukum hasil tambahan yang semakin berkurang
2. Pasaran tenaga kerja dan Kurva Penawaran agregat
3. Tingkat pengangguran dan tingkat kenaikan upah.
Keseimbagan pendapatan nasional – yang dalam analisis. AD-AS dinamakan juga sebagai
keseimbangan makroekonomi, dicapai apabila kurva AD berpotongan dengan kurva AS.
Keseimbangan ini akan menentuka tingkat harga yang berlaku dalam perekonomian dan
pendapatan nasional riil yang akan diwujudkan. Keseimbangan ini akan mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Secara analisis, perubahan keseimbangan itu dapat
disebabkan oleh tiga faktor, yaitu: perubahan AD saja, perubahan AS saja, dan perubahan
serentak atau secara berturutan dalam AD-AS.
41 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
tetapi juga dapat memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral.
Bagaimana hal ini dilakukan akan dijelaskan kemudian.
2. Bank tabungan. Bank ini melakukan kegiatan hampir seperti perusahaan peminjaman.
Ia menerima simpanan dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka panjang dan
kemudia meminjamkan atau mengivestasikan uang tersebut.
3. Perusahaan peminjaman. Merupakan badan keuangan ynag menerima simpanan
dalam bentuk tabungan atau simpanan berjangka lama (yaitu hanya dapat diambil
kembali oleh pemiliknya sesudah beberapa waktu yang ditentukan) dan selanjutnya
meminjamkan atau mengivestasikan tabungan tersebut.
4. Pasaran Saham. Suatu lembaga yang fungsi utamanya adalah menjadi pusat dimana
saham perusahaan-perusahaan diperjualbelikan.
5. Perusahaan Asuransi. Terdiri dari perusahaan yang memperoleh uang dengan
menjanjikan akan membuat sejumlah ganti rugi kepaada individu, perusahaan dan
badan-badan lainnya, apabila sesuatu peristiwa-seperti: kecelakaan, kebakaran,
kematian dan sebagainya- berlaku ke atas orang, perusahaan atau badan yang
membayar uang asuransi kepada perusahaan asuransi. Uang asuransi yang
dikumpulkan oleh badan ini akan diivestasikan atau dipinjamkan,
42 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
PERTAMBAHAN UANG GIRAL YANG DAPAT DICIPTAKAN
Bahwa pada akhirnya jumlah sleuruh tabungan giral, cadangan dan kelebihan cadangan
masing-masing adalah 500 Juta rupiah, 100 Juta rupiah dan 400 juta rupiah. Nilai – nilai
tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
S
D=
R
43 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
3. Tujuan kegiatan bank sentral dan bank umum berbeda. Tujuan dari bank umum yang
terutama adalah berusaha agar kegiatan mereka dapat menghasilkan dan memberikan
keuntungan yang maksimum kepada para pemiliknya. Sedangkan bank sentral didirikan
bukanlah untuk tujuan tersebut.
4. Bank sentral diberi kekuasaaan untuk mencetak uang kertas dan logam. Bank sentarl
diberi hak oleh pemerintah untuk mencetak mata uang, yaitu mengeluarkan uang logam
dan uang kertas. Bank – bank umum tidak mempunyai kekuasaan yang demikian.
1. Teori-teori keuangan yang utama, yaitu: Teori kuantitas, teori sisa tunai yang
dikemukakan ahli ekonomi Klasik dan teori keuangan Keynes.
2. Kebijakan moneter, yaitu: langkah – langkah pemerintah (melalui bbank sentral) untuk
mengendalikan kegiatan ekonomi negara dan harga-harga dengan cara mengendalikan
perubahan – perubahan dalam penawaran uang dan tingkat bunga.
PERSAMAAN PERTUKARAN
Teori Kuantitas uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan pertukaran,
Persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut:
MV=PT
Dimana M adalah penawaran uang, V adalah laju peredaran uang, P adalah tingkat harga dan
T adalah jumlah barang-barang dan jasa yang diperjualbelikan dalam perekonomian.
44 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Oleh karena itu PT tidak sama nilainya dengan pendapatan nasional. Nlilai PT lebih besar
dari pendapatan nasional karena ia meliputi pula nilai transaksi barang – barang setengah
jadi.
Teori kuantitas uang ada kalanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:
MV y = Y
Di mana M adalah penawaran uang, V y adalah laju peredaran uang yang dibelanjakan untuk
membeli barang-barang jadi saja dan Y adalah sama dengan tingkat harga dikalikan dengan
jjumlah barang – barang jadi yang diperjualbelikan. Dengan demikian Y adalah lebih kecil
dari PT. Sebagai akibat dari keadaan ini maka V y adalah lebih kecil dari V.
Pandangan dari teori kuantitas uang dapat diringkas sebagai berikut: perubahan dalam
penawaran uang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya ke atas harga-harga dan
perubahan kedua variabel tersebut adalah ke arah yang sama. Apabila penawaran uang
bertambah sebanyak lima persen, maka harga-harga bertambah sebanyak lima persen dan
apabila penawaran uang berkurang sebanyak lima persen maka harga-harga juga akan
berkurang sebanyak lima persen.
Beberapa tahun sebelum Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas, seorang ahli ekonomi
Inggris, yaitu Alfred Marshall dari Cambridge, mengembangkan teori sisa tunai. Teori ini
juga menerangkan sifat hubungan di antara penawaran uang dan tingkat harga. Teori sisa
tunai mempunyai pandangan yang sama dengan teori kuantitas uang. Teori ini juga
berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan harga –
harga yang sama tingkatnya. Teori sisa tunai diterangkan dengan menggunakan persamaan
berikut:
M = kPT
Dimana M, P, dan T mempunyai arti yang sama dengan M, P, dan T dalam persamaan MV =
PT.
Dalam teori sisa tunai k adalah bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap dipegang
mereka dalam bentuk tunai. Sekiranya 20 persen dari pendapatan akan dipegang masyarakat
dalam bentuk tunai, maka k = 1/5. Dalam teori sisa tunai, M = kPT atau M/k = PT.
Sedangkan persamaan teori kuantitas adalah MV = PT. Dengan deminikian M/k = MV, atau
k = 1/V.
Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif dapat dibedakan dalam tiga jenis tindakan, yaitu:
1. Melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasaran modal.
Langkah ini dinamakan Operasi Pasar Terbuka.
45 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
2. Membuat perubahan ke atas suku diskonto dan suku bunga yang harus dibayar oleh bank
– bank perdagangan.
3. Membuat perubahan ke atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank – bank
perdagangan.
Supaya operas pasar terbuka dapat dilaksanakan dengan sukses dan memberikan efek
yang diharapkan, dua keadaan haruslah wujud dalam perekonomian. Keadaan – keadaan
tersebut adalah:
1. Bank – bank perdagangan tidak memiliki kelebihan cadangan apabila kelebihan cadangan
yang dimiliki oleh bank – bank perdagangan cukup besar, mereka dapat membeli surat-
surat berharga yang dijual oleh bank sentral dengan menggunakan kelebihan cadangan
tersebut.
2. Dalam ekonomi telah tersedia cukup banyak surat – surat berharga yang dapat
diperjualbelikan Operasi Pasar Terbuka hanya akan mencapai tujuannya apabila terdapat
surat – surat berharga yang dapat diperjualbelikan untuk melaksanakan kebijakan itu.
Kebijakan moneter yang bersifat kualitatiif biasanya dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
1. Pengawalan pinjaman secara terpilih. Kebijakan ini dilakukan dengan menentukan jenis –
jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan.
2. Pembujukan moral. Dalam melaksanakan kebijakan ini bank sentral mengadakan
pertemuan langsung dengan bank – bank perdagangan untuk meminta mereka melakukan
langkah – langkah tertentu.
MASALAH PENGANGGURAN
Dalam membedakan jenis – jenis pengangguran, terdapat dua cara untuk menggolongkannya
yaitu:
46 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
1. Pengangguran normal atau friksional.
2. Pengangguran siklikal.
3. Pengangguran structural.
4. Pengangguran Teknologi.
1. Pengangguran terbuka.
2. Pengangguran tersembunyi.
3. Pengangguran bermusim.
4. Setengah menganggur.
Menghadapi masalah inflansi yang bertambah cepat ini pemerintah akan menyusun langkah –
langkah yang bertujuan agar kestabilan harga – harga dapat diwujudkan kembali.
Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga – harga yang berlaku, inflansi
biasanya dibedakan kepada tiga bentuk berikut:
Secara kontinu kebijakan pemerintah diperlukan untuk menjaga kestabilan harga-harga dan
mengurangi tingkat pengangguran pad atingkat yang sangat rendah. Kebijakan pemerintah
tersebut dapat dibedakan kepada tiga bentuk: Kebijakan fiskal, kebijakan moneter dan
kebijakan segi penawaran. Alat yang digunakan dalam kebijakan fiskal adalah mengubah
pengeluaran pemerintah, mengubah pajak dan gabungan dari keduanya. Kebijakan moneter
dijalankan dengan mempengaruhi penawaran uang dan suku bunga. Sedangkan kebijakan
segi penawaran terutama bertujuan untuk meninggikan efisiensi kegiatan ekonomi dan
mendorong lebih banyak investasi yang kaan memindahkan kurva penawaran agregat AS ke
kanan/kebawah.
47 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
Empat Kebaikan perdagangan yang utama adalah (i) dapat memperoleh barang yang tidak
dihasilkan di luar negeri, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui spesialisasi,
(iii) memperluas pasaran barang – barang domestic dan (iv) memperoleh barang modal yag
lebih baik, dana modal yang lebih banyak, dan tenaga kerja serta kepakaran yang lebih baik
dari negara lain.
Neraca keseluruhan akan menunjukkan apakah neraca pembayaran dalam keadaan surplus
atau deficit. Defisit dalam neraca pembayaran akan mengurangi cadangan, dan surplus dalam
neraca pembayaran akan menambah cadangan valuta asing. Apabila neraca pembayaran terus
menerus mengalami surplus dengan sendirinya cadangan valuta asing semakin bertambah.
Arah aliran ini akan menstabilkan dan mengukuhkan nilai mata uang dalam negeri.
Kecenderungan yang sebaliknya, yaitu deficit neraca pembayaran yang berkepanjangan
cenderung akan mengurangi cadangan valuta asing dan menyebabkan kemerosotan nilai mata
uang negara. Masalah seperti ini dapat menyebabkan keadaan pengangguran menjadi
semakin buruk dan tingkat inflansi semakin cepat. Oleh sebab itu masalah defisit neraca
pembayaran yang berkepanjangan perlu dihindari.
Dalam kurs pertukaran tetap pemerintah akan menentukan nilai berbagai mata uang atau
valuta asing dalam nilai mata uang domestic (yaitu rupiah). Apabila pemerintah menetapkan,
mislanya US$1.00 adalah sama niilainya dengan Rp 9.000 maka dalam setiap transaksi
apakah ekspor atau impor atau pengiriman uang lain ke luar negeri harus menggunakan kurs
yang ditetapkan tersebut pada setiap waktu, walaupun dolas AS mengalammi perubahan nilai
di pasaran luar negeri.
49 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
BAB III. PEMBAHASAN
1
Y = 1−b (a-bT x + I + G) tidak ada
penjelasannya.
50 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
4 Tidak ada menjelaskan mengani materi
Pembangunan ekonomi.
51 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
yang dapat melihat perbandingan antara
negara – negara lainnya atau negara
tetangga Misalnya tabel dalam Keuntungan
Mutlak dan Perdagangan Luar Negeri serta
Keuntungan Berbanding dan perdagangan
Luar Negeri.
A. KESIMPULAN
Makro ekonomi adalah studi tentang perekonomian secara menyeluruh, termasuk
pertumbuhan pendapatan, perubahan dalam kerja dan tingkat pengangguran. Para
ekonomi makro berusaha menjelaskan peristiwa ekonomi dan memikirkan kebijakan
– kebijakan untuk meningkatkan kinerja ekonomi.
Arus perputaran output dan pengeluaran atau yang lebih sering dikenal dengan arus
perputaran kegiatan ekonomi ( circular / lows of economic activity ) adalah suatu
diagram yang menggambarkan bagaimana saling keterkaitan ( interrelationships )
diantara berbagai pelaku ekonomi ( economic agents ) seperti sector rumah tangga
( household sector ), sector perusahaan ( business sector ), sector pemerintah
( Goverment sector ), sector luar negeri ( foreign sector ), dan berbagai pasar yang ada
di perekonomian seperti pasar factor produksi ( factor market ) pasar produk ( product
market ), dan pasar keuangan atau kredit ( credit market ).
B. SARAN
Dalam mempelajari Makro Ekonomi haruslah sangat teliti dalam menganalisis
dikarenakan dalam Makro Ekonomi lah mencakup semua ekonomi atau lebih luas
penjelasan mengenai Makro Ekonomi, karena berkaitan dengan Ekonomi dalam
52 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o
pemerintahan dan kebutuhan akan masyrakat serta berkaitan juga dengan kehidupan
kebutuhan akan Luar Negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen KDBK. 2018. Bahan Ajar : Pengantar Ekonomi Makro. Medan: Unimed Press
Sukirno, Sadono. 2015. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
53 | C r i t i c a l B o o k R e p o r t E K o n o m i M a k r o