Anda di halaman 1dari 9

Daftar Isi

Kata Pengantar............................................................................................................................................2

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................................................3

Latar Belakang.........................................................................................................................................3

Tujuan......................................................................................................................................................3

Manfaat...................................................................................................................................................3

BAB II. IDENTIFIKASI BUKU..........................................................................................................................4

 IDENTIFIKASI BUKU..........................................................................................................................4

BAB III. PEMBAHASAN.................................................................................................................................7

KELEMAHAN............................................................................................................................................7

KELEBIHAN...............................................................................................................................................7

BAB III. KESIMPULAN...................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9

1
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur saya panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas Critical Book Report ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Psikologi
Kependidikan. Terima kasih juga sama ucapkan kapada pihak-pihak yang telah membantu saya
menyelesaikan tulisan ini , terutama kapada Dosen Pengampu Drs. Daitin Tarigan, M.Pd

Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari buku yang berjudul “Psikologi Kependidikan”, mulai
dari identitas buku , keunggulan & kelemahan , serta kesimpulan dan saran dari buku tersebut.

Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dan
kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki tulisan
ini ke waktu yang akan datang.

Akhir kata saya berharap critical book report ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pembaca. Terima Kasih

Medan, April 2018

Penulis

2
BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Psikologi sangat perlu bagi kita, Para pendidik perlu menerapkan kepemimpinan
transparan, tidak anti kritik dan membangun yang setara.
Psikologi pendidikan adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada proses belajar
dan pembelajaran; menerapkan metode dan teori psikologi dan menjadikannya menjadi
teorinya secara berkesuaian. Proses belajar berlangsung secara internal. Proses ini
diibaratkan seperti menyeberangi jurang dari tebing yang satu ke tebing yang lain.
Seseorang memerlukan jembatan untuk menyeberanginya. Seseorang yang belajar berarti
sedang membangun jembatan.

Tujuan
 Untuk memenuhi tugas Critical Book dari Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
 Untuk membahas lebih dalam psikologi pendidikan
 Untuk mengetahui lebih rinci analisis dari psikologi pendidikan

Manfaat
 Supaya para pembaca mengerti lebih dalam Psikologi pendidikan
 Untuk melatih / mengkritisi lebih dalam tentang buku Psikologi Pendidikan.

3
BAB II. IDENTIFIKASI BUKU

IDENTIFIKASI BUKU
1.  Buku Utama :
Judul               : Psikologi Pendidikan
Penulis            : Sri Milfayetty, Rahmulyani, Anita Yus, Edidon Hutasuhut dan Nur’Aini
            Penerbit           : Unimed Press
            Tahun Terbit   : 2018
           Jumlah Hal       : i-iii dan 1-204

2.   Buku Pembanding :
Judul                : Psikologi Pendidikan
           Penulis             : Prof. Dr. H. Djaali
           Penerbit            : Bumi Aksara
           Tahun Terbit    : 2011
          Jumlah Hal     : x + 138

 RINGKASAN BUKU UTAMA


BAB 4. KARAKTERISTIK BELAJAR
Intelengensi
Intelegensi adalah kemampuan menunjukkan fikiran dengan jernih, pengetahuan
mengenai masalah yang dihadapi, kemampuan mengambil keputusan dengan tepat,
kemampuan menyelesaikan masalah secara optimal.
Tinggi rendahnya tingkat intelegensi dinyatakan dengan menterjemahkan hasil tes
intelegensi ke dalam angka yang dapat menjadi petunjuk mengenai kedudukan tingkat
kecerdasan seorang dibandingka secara relative terhadap suatu norma. Angka normatif
tes intelegensi dinyatakan dalam bentuk rasio (quotient) dan dinamai dengan intelegence
quotient (IQ). Meskipun tidak semua tes intelegensi akan menghasilkan angka IQ
melainkan ada yang memberikan klasifikasi tingkat intelegensi seperti level III berarti
normal.
Implikasi model distribusi normal terhadap tingkat intelegensi adalah presentase terbesar
populasi berada pada sekitar mean yaitu 90-110.

Karakteristik individu yang digolongkan gifted secara akademis adalah : Kemampuan


untuk belajar tinggi, Kekuatan dan kepekaan fikiran, Keinginan tahu dan dorongan.
Karakteristik Individu yang tergolong retardasi, yaitu: Borderline, Retardasi Mental
Ringan, Retardasi mental menengah (IQ 36-51), Retardasi mental berat (IQ 20-35) dan
Retardasi Mental Parah (IQ dibawah 20).
Tes intelegensi digunakan dalam pendidikan untuk mendapatkan gambaran secara
garis besar tentang perkembangan kemampuan intelektual. Dengan data ini, gguru dapat
mengidentifikasi konseli yang mungkin akan mengalami hambatan dalam belajar dan

4
konseli yang secara potensial berkemampuan tinggi, sehingga dapat diambil langkah –
langkah selanjutnya.
Skala yang digunakan pada tes intelegensi adalah interval, berbeda dengan pengukuran
tinggi badan yang menggunakan skala ratio, sehingga tidak diketahui titik nol mutlaknya.
Seorang yang dikatakan Late Develeper adalah seseorang yang pada tahun pertama
dalam hidupnya memiliki IQ di bawah normal tetapi mengalami kenaikan nilai IQ
menjadi normal atau melebihinya.

BAB 7. MOTIVASI BELAJAR


Motivasi belajar tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah goyah untuk
mnecapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Komponen utama motivasi
belajar adalah kebutuhan, dorongan dan tujuan belajar.
Komponen – Komponen Motivasi Belajar yaitu: Attention (Perhatian), Relevansi
(relevansi), Confidence (Kepercayaan Diri) dan Satisfaction (Kepuasan).
Pentingnya Motivasi Belajar. Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan
bekerja. Belajar memberikan perubahan mental pada diri siswa. Bekerja menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi diri perilaku dan orang lain.
Beberapa pendekatan tentang motivasi yang diterapkan di dalam lingkunan sekolah
adalah: Pendekatan Behavioral, pendekatan Humanistis, Pendekatan Kognitif, teori
atribusi, teori ekspektansi x Nilai, Pandangan Sosiokultural, Teori self Determination,
Goal Setting Theory (teori tujuan) dan membangun konsep motivasi untuk belajar.

 RINGKASAN BUKU PEMBANDING


BAB 4. INTELEGENSI
Menurut Piaget, Intelegensi adalah sejumlah struktur psikologis yang ada pada tingkat
perkembangan khusus.
Perkembangan Intelegensi. Perkembangan Pralahir dimulai dari periode ovum, kemudian
periode embrio dan priode janin yang biasanya seluruhnya ditempuh dalam waktu 9
bulan kalender atau 10 bulan lunar / 280 hari. Menurut teori Otto Rank, kejutan kelahiran
menimbulkan kecemasan sebagai pengaruh yang menganggu sepanjang hidup. Karena
kelahiran merupakan bahaya pertama yang dialami anak, ia menjadi model bagi semua
selanjutnya. Masa bayi merupakan waktu penyesuaian yang radikal dan sulit, yang
dibuktikan dengan adanya penurunan berat badan, ketidakteraturan perilaku bahkan
kesakitan atau kematian.
Perkembangan intelegensi anak menurut piaget mengandung tiga aspek yaitu structure,
content dan function. Jadi, Intelegensi anak yang sedang mengalami perkembangan,
struktur (structure) dan Content Intelegensinya berubah atau berkembang. Dimana fungsi
dan adaptasi akan tersusun, sedemikian rupa, sehingga melahirkan rangkaian
perkembangan dan masing – masing mempunyai struktur psikologis khusus yang
menentukan kecakapan pikiran anak.
Piaget membagi tingkat perkembangan sebagai tahap: (1) Sensori motor (2) Berpikir
praoperasional (3) Berpikir operasional konkret dan (4) Berpikir operasional formal.

5
Beberapa Teori Intelegensi: Teori Faktor (Charles Spearman), Teori Struktuur
Intelegendi (Guilford), Teori Multiple Intelligence (Gardner), Teori Uni Factor (Wilhelm
Stern), Teori Multifaktor (E.L. Thorndike), Teori Primary Mental Ability (Thurstone),
Teori Sampling (Godfrey H. Thomson), Entity Theory, dan Incremental Theory.
Faktor yang mempengaruhi intelegensi adalah Faktor Pembawaan, Faktor minat dan
pembawaan yang khas, Faktor Pembentukan, Faktor Kematangan dan Faktor Kebebasan.

BAB 6. MOTIVASI
Motivasi menurut SUmadi Suryabrata adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang
yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.
Maslow mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar hidup manusia itu terbagi atas lima
tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan
akan harga diri dan kebutuhan akan aktualisasi diri
_Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhinya dengan segera
seperti keperluan untuk makan, minum, berpakaian dan bertempat tinggal.
_Kebutuhan Keamanan adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh keselamatan,
keamanan, jaminan, atau perlindungan dari ancaman yang membahayakan kelangsungan
hidup dan kehidupan dengan segala aspeknya.
_Kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh kehormatan,
penghormatan, pujian, penghargaan dan pengakuan.
_Kebutuhan aka aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh
kebanggan, kekaguman dan kemasyhuran sebagai pribadi yang mampu dan berhasil
mewujudkan potensi bakatnya dengan prestasi yang luar biasa.
Setelah kebutuhan tersebut terpenuhi, orang akan termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan lain yang lebih tinggi tingkatannya, seperti kebutuhan keamanan, kebutuhan
social, kebutuhan berprestasi, dan seterusnya.

6
BAB III. PEMBAHASAN

KELEMAHAN
 Dalam buku utama tidak ada pembagian yang diletakkan dalam intelegensinya,
tidak seperti buku pembanding yang menjelaskannya, Contohnya: tidak adanya
penjelasan mengenai Perkembangan Intelegensinya, Tidak adanya penjelasan
mengenai tahap tingkat perkembangan, tidak adanya teori mengenai Intelegensi,
serta tidak adanya faktor yang mempengaruhi Intelegensi.
 Dalam buku utama tidak ada penjelasan mengenai kebutuhan dasar akan motivasi
tersebut.

KELEBIHAN
 Dalam buku utama banyak penjelasan dan pemaparan pemikiran para ahli
sehingga dapat dimengerti pembaca lebih luas akan pemikiran para ahli tersebut.
 Dalam buku utama dijelaskan tentang karakteristik individu yang tergolong
retardasi bukan hanya itu buku utama juga memaparkan karakter individu yang
digolongkan gifted secara akademis.
 Dalam buku utama dipaparkan mengenai komponen – komponen motivasi belajar
dan unsur – unsur yang mempengaruhi motivasi belajar.

7
BAB III. KESIMPULAN

Tinggi rendahnya tingkat intelegensi dinyatakan dengan menterjemahkan hasil tes


intelegensi ke dalam angka yang dapat menjadi petunjuk mengenai kedudukan tingkat
kecerdasan seorang dibandingka secara relative terhadap suatu norma.
Tes intelegensi digunakan dalam pendidikan untuk mendapatkan gambaran secara
garis besar tentang perkembangan kemampuan intelektual. Dengan data ini, gguru dapat
mengidentifikasi konseli yang mungkin akan mengalami hambatan dalam belajar dan
konseli yang secara potensial berkemampuan tinggi, sehingga dapat diambil langkah –
langkah selanjutnya.
Motivasi belajar tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah goyah untuk
mnecapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Komponen utama motivasi
belajar adalah kebutuhan, dorongan dan tujuan belajar.
Perkembangan intelegensi anak menurut piaget mengandung tiga aspek yaitu
structure, content dan function. Jadi, Intelegensi anak yang sedang mengalami
perkembangan, struktur (structure) dan Content Intelegensinya berubah atau berkembang.
orang akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih tinggi
tingkatannya, seperti kebutuhan keamanan, kebutuhan social, kebutuhan berprestasi, dan
seterusnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Milfayetty Sri, dkk. 2018. Psikologi Pendidikan. Medan: Unimed Press


Djaali, 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai