Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR SOSIOLOGI KELAS XI SEMESTER I

Dinamika Kelompok Sosial

Dalam kehidupan masyarakat, kelompok sosial selalu berubah dan berkembang sehingga hal
tersebut bukan merupakan kelompok yang bersifat statis. Kelompok sosial dapat terbentuk kapanpun dan
dimanapun. Setiap kelompok sosial akan selalu mengalami dinamika (perubahan) dari waktu ke waktu.
Perkembangan kelompok sosial tersebut merupakan wujud dari adanya dinamika kelompok sosial dalam
suatu masyarakat. Penyebab terjadinya dinamika kelompok sosial adalah bertambah besarnya jumlah
penduduk di suatu wilayah. Dinamika kelompok sosial dapat menimbulkan konflik apabila terjadi
ketidakstabilan dalam suatu kelompok yang dapat mengakibatkan terjadinya perpecahan dalam kelompok
sosial. Kita harus dapat berpartisipasi dalam menghindari terjadinya perpecahan tersebut, terutama dalam
masyarakat yang multikultural.

A. Pengertian Dinamika Kelompok Sosial


Arus modernisasi dan globalisasi yang begitu cepat, sangat berdampak pada dinamika
kelompok sosial masyarakat Indonesia. Dampak tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap
perkembangan masyarakat perkotaan yang multikultural, tetapi juga pada masyarakat pedesaan.
Sekarang ini sudah banyak daerah perdesaan berubah menjadi kota-kota kecil, setelah masuknya
industrialisasi dan agribisnis. Contohnya kota-kota kecamatan yang ada di Pulau Jawa, Pulau
Sumatera, dan pulau-pulau lain di Indonesia.

Berdasarkan bahasan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa tidak ada suatu kelompok
sosial yang berada dalam kondisi statis. Berapapun kecilnya perubahan itu akan selalu terjadi.
Dalam ilmu sosiologi, perkembangan dan perubahan itu disebut dengan istilah dinamika
kelompok sosial.

Pendapat para ahli sosiologi mengenai pengertian dinamika kelompok sosial :


1. Robert F.Bales, dinamika kelompok adalah proses kejiwaan yang terjadi pada
individu yang dapat memengaruhi kelompoknya.
2. Sprott, dinamika kelompok adalah analisis persoalan interrelasi yang terjadi
antara anggota kelompok.
3. Soerjono Soekanto, dinamika kelompok sosial adalah perubahan dan
perkembangan suatu kelompok yang juga menyangkut gerak atau perilaku
kolektif serta kemungkinan terjadinya antagonisme antarkelompok.

Berdasarkan pendapat para ahli sosiologi di atas, dapat disimpulkan bahwa dinamika
kelompok sosial merupakan proses interaksi dan interdependensi atau saling ketergantungan
antar anggota kelompok, ataupun antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya yang
dapat mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya.

B. Perubahan dan Perkembangan Kelompok Sosial


Kelompok sosial akan selalu melakukan perkembangan dan perubahan. Hal tersebut bisa
terjadi karena faktor disengaja maupun tidak disengaja. Pada dasarnya, setiap kelompok pasti
akan mengalami suatu konflik. Pertentangan bisa terjadi karena adanya ketidakseimbangan di
dalam suatu kelompok tersebut. Setiap orang ataupun suatu golongan di dalam sebuah kelompok
pasti ingin mendapatkan kekuasaan di dalam kelompoknya. Hal itu bisa mereka lakukan
meskipun harus mengorbankan orang lain (tumbal). Selain kekuasaan, konflik bisa ditimbulkan
oleh adanya ketidakadilan ataupun perbedaan paham dalam mencapai tujuan kelompoknya.

Perubahan kelompok sosial bisa disebabkan oleh adanya faktor luar dan faftor dalam.
Terjadinya perubahan juga bisa disebabkan oleh adanya perubahan struktur sosial. Misalnya
pergantian pimpinan dan staf. Perubahan juga bisa timbul dari faktor ekonomi. Adanya
perubahan ekonomi seperti krisis ekonomi, hal tersebut akan mendorong setiap anggota
kelompok untuk berjuang menghadapinya serta berusaha untuk menyelesaikannya.

Perkembangan kelompok sosial dalam suatu masyarakat merupakan wujud dari adanya
dinamika sosial dalam masyarakat tersebut. Perkembangan itu dapat terjadi dala berbagai aspek
kehidupan seperti perubahan pola dan gaya hidup, tata pergaulan, serta hubungan antara
kelompok yang satu dengan yang lainnya. Dalam masyarakat multikultural, kelompok-kelompok
sosialnya tentu memiliki banyak keragaman.

Menurut Max Weber, dalam masyarakat multikultural terdapat beberapa macam


kelompok sosial. Masing-masing kelompok sosial tersebut memiliki perbedaan di antara yang
satu dengan yang lainnya, walaupun mereka berada di tempat yang sama. Max Weber
mengemukakan bahwa kelompok masyarakat yang manjemuk itu berkaitan dengan tatanan yang
mengikat dan dipengaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi, politik, dan kebudayaan.

Indonesia tergolong sebagai masyarakat multikultural. Masyarakat Indonesia memiliki


keragaman etnis/suku bangsa, ras, agama, bahasa, adat istiadat, profesi, golongan politik, dan
sebagainya. Oleh karena itu, dalam masyarakat Indonesia terdapat bermacam-macam kelompok
sosial yang didasarkan pada kriteria tertentu, seperti kelompok sosial yang terbentuk karena
adanya kepentingan etnis atau suku bangsa, agama, kepentingan profesi, kepentingan politik, dan
sebagainya. Keragaman tersebut tentu saja sangat memengaruhi dinamika kelompok sosial di
masing-masing masyarakat.

Perkembangan kelompok sosial sebagai wujud dari adanya dinamika sosial dalam
masyarakat bisa juga dilihat dalam perkembangan masyarakat pedesaan atau yang sering
diidentikkan sebagai kelompok sosial gemeinschaft yang tradisional. Kelompok sosial ini
umumnya memiliki sejumlah ciri ”ketertinggalan” bila dibandingkan dengan masyarakat
perkotaan yang modern. Ketertinggalan itu dapat berupa pola pikir yang irasional karena masih
percaya hal-hal yang bersifat mistis atau tahayul, perkembangan masyarakatnya yang statis, dan
hubungan dengan masyarakat luar yang masih hidup.

C. Aspek Dinamika Kelompok Sosial


Menurut Ruth Benedict, pokok persoalan (aspek) yang dikaji dalam dinamika kelompok
sosial adalah sebagia berikut.
1. Kohesi (Persatuan)
Dalam persoalan kohesi akan terlihat tingkah laku para anggota dalam suatu
kelompok seperti proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, dan nilai-nilai
dalam kelompok.

2. Motif (dorongan)
Persoalan motif berkisar pada perhatian anggota terhadap kehidupan kelompok,
seperti kesatuan kelompok, tujuan bersama, dan orientasi diri terhadap kelompok.

3. Struktur
Persoalan ini terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan
kedudukan antaranggota, dan pembagian tugas.

4. Pimpinan
Persoalan pimpinan sangat penting pada kehidupan kelompok sosial, hal ini
terlihat pada bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, dan sistem kepemimpinan.

5. Perkembangan kelompok
Persoalan perkembangan dapat dilihat dari perubahan dalam kelompok,
perpecahan kelompok, keinginan anggota untuk tetap berada dalam kelompok, dan
sebagainya.

D. Faktor-Faktor Pendorong Dinamika Kelompok Sosial


Sebelum kita membahas faktor-faktor pendorong dinammika kelompok sosial, ada
baiknya kita ingatkan kembali unsur-unsur yang melekat pada kelompok sosial, yaitu sebagai
berikut.
1. Unsur tujuan yang ingin dicapai oleh setiap anggota kelompok
2. Unsur kepemimpunan yang berperan mempertahankan keutuhan kelompok
3. Interaksi dan interdependensi setiap anggota kelompok dalam membina identitas dan
kesetiakawanan kelompok. Itulah sebabnya apabila ada hal-hal yang mempengaruhi
unsur-unsur tersebut, maka akan akan terhadi perubahan situasional dan kondisional
kelompok sosial.

Pengaruh-pengaruh tersebut akan menjadi faktor-faktor pendorong dinamika kelompok


sosial. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

1. Faktor Pendorong dari Luar Kelompok (Eksternal)


Faktor pendorong dari luar kelompok merupajan pengaruh luar yang
menyebabkan berkembangnya suatu kelompok sosial, diantaranya yaitu :

a. Perubahan Situasi Sosial


Adanya perubahan situasi sosial seperti pemekaran sebuah wilayah,
masuknya industrialisasi ke daerah-daerah pedesaan, dan adanya penemuan-
penemuan baru dapat mendorong perkembangan suatu kelompok sosial.
Misalnya, dalam masyarakat desa yang tergolong ke dalam klasifikasi kelompok
paguyuban (gemeinschraft) setelah mengalami proses industrialisasi, maka pola
hubungan dan nilai-nilai yang dinaut masyarakat desa tersebut dapat bergeser
menjadi nilai-nilai dan pola hubungan kelompok patembayan (gesellschraft),
diantaranya nilai gotong royong berubah menjadi nilai individualisme.

b. Perubahan Situasi Ekonomi


Perubahan situasi ekonomi dapat menyebabkan suatu kelompok sosial
berkembang. Misalnya, dalam masyarakat perkotaan yang memiliki tingkat
perkembangan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan. Maka hubungan sosial dalam kelompok kekerabatan akan bergeser
menjadi hubungan sosial berdasarkan kepentingan sehingga kelompok
kekerabatan yang termasuk dalam klasifikasi kelompok primer berubah menjadi
kelompok-kelompok kepentingan yang termasuk ke dalam klasifikasi kelompok
sekunder.

c. Perubahan Situasi Politik


Perubahan situasi politik seperti pergantian elite kekuasaam atau
perubahan kebijaksanaan yang dilakukan elite kekuasaan dapat menyebabkan
perkembangan kelompok-kelompok sosial di masyarakat.

2. Faktor Pendorong dari Dalam Kelompok (Internal)


Faktor ini merupakan kondisi dalam kelompok yang menyebabkan
perkembangan suatu kelompok sosial, diantarnya :
a. Adanya Konflik Antaranggota Kelompok
Konflik yang terjadi di dalam kelompok dapat menyebabkan keretakan
dan berubahnya pola hubungan sosial, misalnya seseorang yang merasa termasuk
ke dalam in group suatu kelompok sosial. Karena terdapat konflik, maka menjadi
out group dari kelompok tersebut. Akibatnya konflik yang terjadi di dalam
kelompok dapat juga mentebabkan terpecahnya sebuah kelompok sosial.

b. Adanya Perbedaan kepentingan


Ketika dalam suatu kelompok sosial terdapat perbedaan kepentingna,
maka kelangsungan kelompok sosial tersebut dapat terpecah. Anggota kelompok
yang merasa tiadk sepaham akan memisahkan diri dan bergabung dengan
kelompok lain yang sepaham dengannya. Misalnya, muncuknya kelompok
volunter di tengah-tengah masyarakat.

c. Adanya Perbedaan Paham


Perbedaan paham di antara anggota kelompok sosial dapat memengaruhi
kelompok sosial secara keseluruhan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap
keberadaan suatu kelompok sosial.

Anda mungkin juga menyukai