Dalam kehidupan masyarakat, kelompok sosial selalu berubah dan berkembang sehingga hal
tersebut bukan merupakan kelompok yang bersifat statis. Kelompok sosial dapat terbentuk kapanpun dan
dimanapun. Setiap kelompok sosial akan selalu mengalami dinamika (perubahan) dari waktu ke waktu.
Perkembangan kelompok sosial tersebut merupakan wujud dari adanya dinamika kelompok sosial dalam
suatu masyarakat. Penyebab terjadinya dinamika kelompok sosial adalah bertambah besarnya jumlah
penduduk di suatu wilayah. Dinamika kelompok sosial dapat menimbulkan konflik apabila terjadi
ketidakstabilan dalam suatu kelompok yang dapat mengakibatkan terjadinya perpecahan dalam kelompok
sosial. Kita harus dapat berpartisipasi dalam menghindari terjadinya perpecahan tersebut, terutama dalam
masyarakat yang multikultural.
Berdasarkan bahasan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa tidak ada suatu kelompok
sosial yang berada dalam kondisi statis. Berapapun kecilnya perubahan itu akan selalu terjadi.
Dalam ilmu sosiologi, perkembangan dan perubahan itu disebut dengan istilah dinamika
kelompok sosial.
Berdasarkan pendapat para ahli sosiologi di atas, dapat disimpulkan bahwa dinamika
kelompok sosial merupakan proses interaksi dan interdependensi atau saling ketergantungan
antar anggota kelompok, ataupun antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya yang
dapat mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya.
Perubahan kelompok sosial bisa disebabkan oleh adanya faktor luar dan faftor dalam.
Terjadinya perubahan juga bisa disebabkan oleh adanya perubahan struktur sosial. Misalnya
pergantian pimpinan dan staf. Perubahan juga bisa timbul dari faktor ekonomi. Adanya
perubahan ekonomi seperti krisis ekonomi, hal tersebut akan mendorong setiap anggota
kelompok untuk berjuang menghadapinya serta berusaha untuk menyelesaikannya.
Perkembangan kelompok sosial dalam suatu masyarakat merupakan wujud dari adanya
dinamika sosial dalam masyarakat tersebut. Perkembangan itu dapat terjadi dala berbagai aspek
kehidupan seperti perubahan pola dan gaya hidup, tata pergaulan, serta hubungan antara
kelompok yang satu dengan yang lainnya. Dalam masyarakat multikultural, kelompok-kelompok
sosialnya tentu memiliki banyak keragaman.
Perkembangan kelompok sosial sebagai wujud dari adanya dinamika sosial dalam
masyarakat bisa juga dilihat dalam perkembangan masyarakat pedesaan atau yang sering
diidentikkan sebagai kelompok sosial gemeinschaft yang tradisional. Kelompok sosial ini
umumnya memiliki sejumlah ciri ”ketertinggalan” bila dibandingkan dengan masyarakat
perkotaan yang modern. Ketertinggalan itu dapat berupa pola pikir yang irasional karena masih
percaya hal-hal yang bersifat mistis atau tahayul, perkembangan masyarakatnya yang statis, dan
hubungan dengan masyarakat luar yang masih hidup.
2. Motif (dorongan)
Persoalan motif berkisar pada perhatian anggota terhadap kehidupan kelompok,
seperti kesatuan kelompok, tujuan bersama, dan orientasi diri terhadap kelompok.
3. Struktur
Persoalan ini terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan
kedudukan antaranggota, dan pembagian tugas.
4. Pimpinan
Persoalan pimpinan sangat penting pada kehidupan kelompok sosial, hal ini
terlihat pada bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, dan sistem kepemimpinan.
5. Perkembangan kelompok
Persoalan perkembangan dapat dilihat dari perubahan dalam kelompok,
perpecahan kelompok, keinginan anggota untuk tetap berada dalam kelompok, dan
sebagainya.