Anda di halaman 1dari 24

BAB I

A. LATAR BELAKANG

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di abad 21 sangat


membutuhkan kemampuan bernalar dan kemampuan beradaptasi. Banyak beredarnya
informasi di zaman digital kini belumlah dapat menjadikan kita
mampu memberdayakan informasi tersebut bagi kehidupan yang lebih baik.
Demikian pula mudahnya akses pengetahuan terkait kurikulum SMA/MA
melalui internet tidak otomatis membuat siswa literate dan mumpuni dalam
berbagai kompetensi.

Hadirnya modul ini merupakan salah satu sarana untuk memudahkan guru
berkreasi dan membelajarkan siswa di kelas. Selain Mengembangkan kemandirian, modul
ini merupakan bahan ajar yang diharapkan dapat meningkatkan daya nalar selain
pengetahuan dan keterampilannya di bidang study antropologi.

B. DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini dapat digunakan sebagai bahan ajar mata pelajaran antropologi kelas
X SMA/MA yang berisi tentang materi stratifikasi sosial dalam masyarakat. Adapun bahasan
yang diuraikan dalam materi tersebut meliputi konsep, dasar-dasar, unsur-unsur, sifat, bentuk
stratifikasi sosial. Tersedia uraian materi, tes formatif lembaran kerja dan umpan balik.
Modul ini ditutup dengan evaluasi untuk mengukur pengetahuan siswa disertai penilaian diri
dan umpan balik.

C. TUJUAN

Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta didik dapat : (1)


menjelaskan konsep Stratifikasi Sosial, (2) Mengidentifikasi stratifikasi sosial pada

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 1


masyarakat atau komunitas setempat, (3) Menjelaskan strata sosial dalam masyarakat
Indonesia berdasarkan kriteria tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam
rangka menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia, (4)
Mendeskripsikan strata sosial dalam masyarakat setempat berdasarkan kriteria tertentu
(misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka menyadari tentang adanya
pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia melalui kajian lapangan sederhana, dan (5)
menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, disiplin, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
komunikatif.

D. KOMPETENSI DASAR DAN


INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan strata sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan
kriteria tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka
menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia.
4.3 Melakukan kajian lapangan, kajian literatur, dan berdiskusi untuk
mendeskripsikan strata sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria
tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka menyadari
tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia.
2. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan konsep Stratifikasi Sosial.
2. Mengidentifikasi stratifikasi sosial pada masyarakat atau komunitas setempat
3. Menjelaskan strata sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria
tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka
menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia
4. Mendeskripsikan strata sosial dalam masyarakat setempat berdasarkan kriteria
tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka
menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia
melalui kajian lapangan sederhana.

E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari dan mempraktikkan modul ini,
ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut:

2 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan sampai Anda memahami benar
tujuan mempelajari Unit Pembelajaran ini.
2. Pelajarilah dengan seksama bagian target kompetensi sehingga Anda benar
benar memahami target kompetensi yang harus dicapai.
3. Ujilah capaian kompetensi Anda dengan mengerjakan soal tes formatif,
kemudian cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia di
bagian akhir Unit Pembelajaran.
4. Lakukan penilaian mandiri sebagai refleksi ketercapaian target kompetensi.

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 3


B A B II

STRATIFIKASI SOSIAL
DALAM MASYARAKAT INDONESIA

A. URAIAN MATERI

Perhatikan kedua gambar berikut ini !!!


a.

Sumber https://www.finansialku.com/ilustrasi-siapa-bilang-ga-boleh-utang-boleh-
kredit-untuk-beli-aset-tapi-jangan-kredit-untuk-liabilitas/

Apa yang kamu pada gambar tersebut ? Deskripsikanlah

b.

4 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


Sumber : https://thethaiger.com/news/regional/bruneis-vicious-new-islamic-criminal-
laws-amnesty-international
Deskripsikan juga mengenai gambar (b) yang kamu lihat di atas …

Pada Modul ini kita akan membahas mengenai pelapisan sosial dalam masyarakat
Indonesia secara vertikal atau yang disebut juga dengan stratifikasi sosial. Berbagai contoh
stratifikasi sosial dalam kehidupan sehari-hari hampir dapat kita jumpai. Sikaya dan si
miskin salah satunya.
Untuk lebih jelasnya mengenai stratifikasi sosial, apa dan bagaimana akan kita
jelaskan lebih lanjut pada bab ini.

A Konsep Stratifikasi Sosial


Dalam masyarakat, memiliki ukuran dan penghargaan tersendiri dalam menilai hal-
hal yang terdapat dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran yang lebih tinggi akan
menempatkan ia pada kedudukan yang lebih tinggi dari orang lain. Hal ini kemudian
memunculkan lapisan -lapisan dalam masyarakat yang membedakan antar mereka secara
vertical atau yang disebut dengan stratifikasi sosial. Kata stratification berasal dari kata
“stratum” yang berarti lapisan.
Mengutip dari jurnal yang ditulis oleh (Asniar, 2019) “Stratifikasi Sosial
Masyarakat Petani Cengkeh Di Kindang Bulukumba” mengemukakan bahwa Stratifikasi
sosial adalah strata atau pelapisan orang-orang yang berkedudukan sama dalam rangkaian
kesatuan status sosial. Namun lebih penting dari itu, mereka memiliki sikap, nilai-nilai dan
gaya hidup yang sama.
Hal yang tidak jauh berbeda juga disimpulkan oleh (Awalludin & Anam, 2019)
bahwa stratifkasi sosial merupakan pelapisan atau tingkatan dalam kehidupan bermasyarakat
dimana dalam masyarakat tersebut , masyarakat dikelompokkkan atas kelas – kelas secara
vertikal.
Diakui atau disangkal, kesenjangan dalam kehidupan yang menjadikan bentuk yang berlapis-
lapis dalam masyarakat dapat kita temui dalam masyarakat dimana saja (Rosaliza, 2017).
Selama dalam masyarakat itu ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 5


mempunyai sesuatu yang dihargai, maka barang sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat
menumbuhkan adanya sistem yang berlapis-lapis dalam masyarakat itu. Barang sesuatu yang
dihargai itu mungkin berupa uang atau bendabenda yang bernilai ekonomis, mungkin berupa
tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan atau mungkin keturunan dari orang terhormat. (Moeis,
2008).
Jika digambarkan secara sederhana, maka pelapisan sosial akan berbentuk seperti

Gambar :1.1
Lapisan Stratifikasi Sosial

Lapisan atas akan ditempati oleh mereka yang dihargai dalam masyarakat dari segi
kekayaan, kehormatan, kekuasaan ataupun ilmu pengetahuan. Sementara lapisan bawah
ditempati oleh mereka yang secara finansial kurang,pendapatan rendah dan ilmu
pengetahuan yang rendah.
Di Indonesia, dengan berbagai budaya dan keragamannya juga menguraikan tentang
stratifikasi sosial dengan berbagai keunikannya. Dalam masyarakat Jawa, penggunaan
bahasa mengatur dalam stratifikasi sosial. (Pangaribuan, n.d.) menyatakan penggunaan kata
“ndalem” dalam bahasa Jawa digunakan apabila lawan berbicara lebih tinggi kedudukannya.
Hal ini terjadi karena dalam masyarakat Jawa ada tingkatan “ngoko”, “madya” dan “krama”
dimana mereka menggunakan Bahasa dengan variasi yang lain jika salah satu kelas sosial
berinteraksi dengan kelas lain. Di medan , Sebagai contoh adalah apa yang terjadi pada
masyarakat Batak. Pada masyarakat Batak marga pembuka tanah dianggap lebih tinggi dari
marga lainnya. Golongan pembuka tanah dianggap memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
Dengan demikian maka marga tersebut akan menempati strata atas dalam masyarakat Batak
(febriana, S.IP, n.d.)

6 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


B Dasar-Dasar Stratifikasi Sosial
Ukuran atau kriteria yang Menonjol sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial
adalah :

1. Kekayaan.
Kekayaan dijadikan ukuran dalam
penempatan anggota masyarakat ke dalam
lapisan-lapisan sosial, barang siapa memiliki
kekayaan paling banyak maka ia akan termasuk
lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial,
Sumber : https://blogunik.com/7-fakta-unik-
demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak
raja-salman-yang-berkunjung-ke-indonesia/
mempunyai kekayaan akan digolongkan ke Gambar 1.2
Penggunaan moda transportasi pesawat
dalam lapiran rendah. Kekayaan tersebut dapat
terbang juga menentukan stratifikasi sosial
dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, dalam masyarakat. Orang kaya akan memilih
menggunakan pesawat terbang dengan kelas
benda-benda tersier yang dimilikinya, cara
bisnis sementara masyarakat bawah
berpakaiannya, maupun kebiasaanya dalam menggunakan pesawat terbang kelas ekonomi.
berbelanja.

2. Kekuasaan
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau
wewenang paling besar akan menempati lapisan
teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam
masyarakat yang bersangkutan. Ukuran
kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran
kekayaan, sebab orang yang kaya dalam
masyarakat biasanya dapat menguasai orang-
orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya,
kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki
kekayaan.
Gambar 1.3
Kapolri, adalah pejabat yang menjadi
pimpinan tertinggi dalam organisasi
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 7


Tugasnya berkenaan dengan pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum, perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.

3. Kehormatan.
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-
ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang
yang disegani atau dihormati akan menempati
lapisan atas dari sistem pelapisan sosial
masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat
Sumb
terasa pada masyarakat tradisional, biasanya er : https://travel.detik.com/domestic-
mereka sangat menghormati orang-orang yang destination/d-3027090/kepala-suku-dani-di-
papua-yang-bisa-menghentikan-hujan
banyak jasanya kepada masyarakat, para orang Gambar 1.4
tua ataupun orang-orang yang berperilaku dan Kepala Suku Dani di Papua sangat dihormati
oleh warganya. Kepala Suku ini sangat
berbudi luhur. dihormati konon katanya mampu
berkomunikasi dengan alam dan
menghentikan hujan

4. Ilmu Pengetahuan.
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai
oleh anggota-anggota masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang
yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan
menempati lapisan tinggi dalam sistem
pelapisan sosial masyarakat yang
bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan Sumber : http://www.clker.com/clipart-
mortarboard-4.html
ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar
Gambar 1.5
akademik (kesarjanaan), atau profesi yang Orang yang berpendidikan tinggi akan
dipandang berada pada lapisan atas jika dilihat
disandang oleh seseorang, misalnya dokter,
atas dasar ilmu pengetahuan
insinyur, magister, doktor atau gelar
profesional seperti profesor. (Maunah, 2015)

8 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


C Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial

Dalam masyarakat, stratifikasi sosial terdiri atas dua unsur yaitu, kedudukan (status)
dan peranan (role). Penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan dibawah ini.

1. Kedudukan (status)
Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok
sosial. Kedudukan sosial merupakan tempat seseorang dalam lingkungan pergaulannya,
prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Seseorang dapat menyandang lebih
dari satu status. Misal, seorang anak disekolah dia berstatus sebagai pelajar, ketika dirumah
statusnya berganti menjadi anak, sementara ketika dalam masyarakat ia menyandang status
anggota masyarakat.
Menurut sifatnya, status dapat dibedakan menjadi dua, yaitu status yang bersifat
objektif dan status yang bersifat subyektif.
a. Status Objektif , merupakan status yang didasari oleh hak dan kewajiban secara
hirarki sesuai dengan struktur formal suatu organisasi. Contohnya jika ia seorang
gubernur, merupakan status objektif dalam pemerintahan setingkat provinsi

Sumber : https://en.m.wikipedia.org/wiki/
Anies_Baswedan
Gambar 1.6
Gubernur merupakan contoh status
Yang bersifat objektif

b. Status Subjektif, merupakan kedudukan yang dimiliki oleh seseorang


berdasarkan hasil penilaian orang lain terhadap dirinya.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya status seseorang secara
subjektif adalah dengan kelahiran, mutu pribadi, prestasi, pemilikan dan otoritas.

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 9


Kelahiran : kedudukan dalam keluarga menentukan status terhadap anak yang
dilahirkannya.

Sumber : https://www.matamatapolitik.com/raja-salman-desak-tindakan-atas-iran-
dukung-perdamaian-yaman/
Gambar 1.7
Seseorang yang dilahirkan dari keluarga raja, maka secara otomatis memiliki status yang
tinggi dalam masyarakat.

Mutu pribadi : seseorang yang memperoleh penilaian yang baik dari orang lain karena
memiliki kebijaksanaan, usia lanjut, kuat, pandai, dan sifat terpuji lainnya.
Prestasi : seseorang yang memperoleh prestasi dapat menempati kedudukan yang tinggi.

10 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


Sumber : https://kinibisa.com/news/read/4-orang-indonesia-yang-berprestasi-di-luar-negeri
Gambar 1.8
Joey Alexander, Kejeniusannya dalam bermain piano membawa anak berusia 15 tahun
tersebut masuk sebagai nominasi penghargaan Grammy untuk kategori Best Improvised Jazz
Solo dan Best Jazz Instrumental Album di tahun 2016 lalu.

Pemilikan : seseorang memperoleh penilaian dari orang lain karena orang tersebut
mengharapkan imbalan atau sesuatu dari orang yang dinilainya.

Otoritas : seseorang memiliki status yang tinggi karena ia memiliki otoritas yang tinggi
sehingga orang lain harus mengikutinya.

Sumber : https://www.ngasih.com/15-orang-paling-berpengaruh-dan-berkuasa-di-dunia-
tahun-2015/
Gambar 1.9
Nama ini begitu kesohor karena dia merupakan sosok pemimpin diktatornya Korea Utara.
Selama bertugas, Kim Jong un memang kontroversial. Pada tahun 2012, di tengah suasana
berkabung karena kematian ayahnya, sang pemimpin muda ini mendapat kabar kalau salah-
satu menterinya tengah minum dan bersenang-senang. Sudah diduga, Kim Jing un marah.
Teramat marah sampai ia memerintahkan bawahannya untuk mengeksekusi sang menteri.

Untuk memperoleh status tertentu, setiap individu memiliki tiga cara yaitu :

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 11


a. Ascribed status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperhatikan
perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Contoh: kedudukan berdasarkan
kasta/feodalis. Pada umumnya, ascribed status dijumpai pada masyarakat-masyarakat
dengan sistem pelapisan yang tertutup, atau masyarakat di mana sistem pelapisannya
tergantung pada perbedaan rasial. Namun demikian, ascribed status juga ditemukan
pada bentuk-bentuk masyarakat dengan sistem pelapisan yang terbuka, misalnya
kedudukan lakil aki dalam satu keluarga, kedudukannya berbeda dengan kedudukan
istri atau anak-anaknya. Ascribed status disini walaupun tidak diperoleh atas dasar
kelahiran, akan tetapi pada umumnya sang ayah atau suami adalah kepala keluarga.
Untuk menjadi kepala keluarga tersebut, laki-laki tidak perlu mempunyai darah
bangsawan atau kasta tertentu, sosok seorang ayah tetap saja sebagai kepala rumah
tangga.

Sumber : http://gungrani.blogspot.com/2018/01/akar-budaya-bali-tugas-seni-budaya-
bali.html
Gambar 1.10
Masyarakat Bali merupakan contoh kehidupan masyarakat sistem kasta, dimana untuk
memperolehnya hanya didapat dari kelahiran.

b. Acchieved status, yaitu kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan sengaja.
Contoh: pendidikan. Kedudukan ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran, akan tetapi
bersifat terbuka bagi siapa saja tergantung dari kemampuannya masing-masing dalam
mengejar serta mencapai tujuan tujuannya. Seseorang yang ingin menjadi pemain
bulu tangkis yang handal, tentunya harus berlatih bulu tangkis dengan tekun,
seseorang yang ingin menjadi dokter, tentunya harus belajar kedokteran.

12 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


Kecenderungan tercapainya achieved status ini biasanya ditemu kan dalam bentuk-
bentuk masyarakat dengan sistem pelapisan yang terbuka, hal ini bisa terjadi karena
nilai-nilai dalam masyarakat memungkinkan untuk berlakunya tindakantindakan
seperti itu. Anak seorang Rudy Hartono belum tentu akan menjadi pemain bulu
tangkis yang handal, walaupun kalau hanya untuk sekedar menjadi juara RT mungkin
bisa, sedangkan orang tua Rudi Hartono mungkin seorang pebulu tangkis tetapi
prestasinya tidak sehebat anaknya

Sumber : https://urusandunia.com/atlet-lari-indonesia/
Gambar 1.11
Menjadi seorang atlit dapat diperoleh seseorang dengan ketekunan, usaha dan kerja
keras.

c. Assigned status, yaitu kedudukan yang diberikan kepada tokoh masyarakat/orang yang
berjasa. Kedudukan ini diartikan bahwa suatu kelompok, golongan, atau masyarakat
memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang dianggap berjasa,
yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
masyarakat. Akan tetapi kadang-kadang kedudukan tersebut diberikan karena
seseorang telah lama menduduki suatu jabatan tertentu, seperti di pedesaan ada istilah
‘lurah hormat’ adalah satu gelar yang diberikan kepada seorang mantan pemuka desa
yang dianggap sangat berjasa atas kemajuan desanya. Kedudukan yang diberikan ini
diwujudkan dalam bentuk penghormatan gelar tertentu seperti ‘datuk’ pada
masyarakat Sumatera Barat, ‘sir’ pada masyarakat Inggris, atau ‘andi’ pada
masyarakat Makassar. Individu-individu yang mendapatkan kedudukan ini tidak

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 13


dibebankan atas kewajiban-kewajiban menurut kedudukannya, namun mereka
sedikitnya mendapakan fasilitas-fasilitas khusus yang tidak diberikan pada orang
kebanyakan, di samping itu kedudukan ini tidak terbatas diberikan kepada anggota-
anggota masyarakat yang bersangkutan, tetapi bisa juga kepada orang luar masyarakat
tersebut. (Saepuloh, 2019)

Sumber : Https://suprizaltanjung.wordpress.com/2013/12/19/lam-batam-anugerahi-
bupati-50-kota/
Gambar 1.12
Orang yang memperoleh gelar datuk di Sumatera Barat merupakan gelar yang
diberikan pada orang yang dihormati.

2. Peranan (Role)
Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari seseorang sesuai dengan status
yang dimilikinya. Kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan.

Peranan sosial dapat mencakup tiga hal berikut:


a. Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau tempat
seseorang dalam masyarakat.
Contoh : Sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi panutan dan suri teladan
para anggotanya, karena dalam diri pemimpin tersebut tersandang aturan/norma-
norma yang sesuai dengan posisinya.
b. Peranan merupakan konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat

14 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


Contoh : seorang ulama, guru dan sebagainya, harus bijaksana, baik hati, sabar,
membimbing dan menjadi panutan bagi para muridnya.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat.
Contoh : Suami, isteri, karyawan, pegawai negeri, dsb, merupakan peranperan dalam
masyarakat yang membentuk struktur/susunan masyarakat (Heriyanto, C, n.d.)

D Sifat – Sifat Stratifikasi Sosial

Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial dapat dibedakan sebagai berikut :


1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Sosial Stratification)
Stratifikasi sosial dengan sifat yang tertutup membatasi seseorang untuk pindah ke
lapisan yang lainnya. Satu-satunya cara untuk menduduki lapisan ini hanya melalui
kelahiran. Contohnya pada masyarakat yang menganut sistim kasta, masyarakat
feodal dan masyarakat yang menggunakan ciri fisik sebagai ukuran lapisan seorang
individu.

Gambar 1.13
Stratifikasi Sosial Tertutup

2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Sosial Stratification)

Gambar 1.14
Stratifikasi Sosial Terbuka

Dalam sistem stratifikasi sosial terbuka, setiap anggota masyarakat memiliki


kesempatan untuk menduduki lapisan atas. Hal ini biasanya terjadi pada masyarakat
modern. (Rosaliza, 2017) dalam penelitiannya di Kelurahan Kota Bengkalis
menemukan setiap warga masyarakat memiliki kesempatan untuk bergerak atau

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 15


berpindah lapisan sosial yang satu ke lapisan sosial yang lainnya, baik itu menuju
apalagi ke atas, tergantung dari prestasi yang dicapainya.

3. Stratifikasi Sosial Campuran


Dalam lapisan ini, anggota masyarakatnya mengkombinasikan atau menggunakan
kedua sifat stratifikasi baik yang bersifat terbuka ataupun yang tertutup. Hal ini
dapat kita jumpai pada masyarakat bali. Dalam kehidupan sosial budayana, mereka
menganut sistem kasta yang bersifat tertutup, sementara dari segi ekonomi mereka
bersifat terbuka, artinya mereka mempunyai kesempatan yang sama untuk mencapai
hdup yang lebih baik dalam bidang ekonomi.

Gambar 1.15
Stratifikasi Sosial
Campuran

E Bentuk- Bentuk Stratifikasi Sosial

1. Sistem Kasta
(Febriana, S.IP, n.d.) menjelaskan bahwa dalam Kasta bersifat tegas di mana
orang tidak bisa berpindah antar tingkatan. Artinya, dia akan selalu berada pada
kasta tersebut dan tidak memungkinkan untuk pindah ke kasta lain.
Dibali sebagai salah satu contoh yang menganut sistem kasta yang disebut
dengan nama catur wangsa. (Rahman & Selviyanti, 2018) menjelaskan lagi dengan
catur warna. Perbedaannya catur wangsa meliputi Triwangsa dan Non Triwangsa.
Triwangsa terbagi menjadi Brahmana, Ksatrya dan Wesya, sedangkan Non
Triwangsa turun menjadi sudra. Sementara catur warna lebih menekankan pada
kewajiban, bakat atau jenis kelamin. Dan tiap kelompok masyarakat tersebut
memiliki bentuk hunian yang khusus sesuai dengan fungsi dan kedudukannya
dalam masyarakat.
(Purana, n.d.) dalam jurnalnya menjelaskan golongan kasta sudah dtentukan
pekerjaan / profesinya sesuai kelahirannya (jati-nya). Hal ini semakin mempertegas
betapa kuatnya aturan tentang kasta dalam masyarakat Bali.

16 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


2. Sistem Kelas
Stratifikasi dalam sistem kelas lebih bersifat dinamis dan fleksibel. Artinya,
kelas ini terbuka bagi siapa saja dan bisa mengalami perpindahan dari satu lapisan
ke lapisan yang lain.
(Syah, 2015) membahasnya dengan mengaitkannya dengan ekonomi,
kemampuan seseorang dalam pemenuhan kebutuhannya. Semakin tinggi
kemampuan ekonominya maka semakin tinggi kelasnya dalam masyarakat.

B. LKPD

Buatlah contoh ilustrasi pelapisan sosial yang terdapat di sekitar rumahmu. Ilustrasi
disertai dengan uraian dan gambar pelapisannya.

C. TES EVALUASI

Jawablah pertanyaan –pertanyaan dibawah ini dengan benar!


1. Sebutkan hal-hal yang mendasari pembentukan pelapisan sosial dalam masyarakat?
2. Jelaskanlah perbedaan antara sistem kasta dengan sistem kelas?
3. Cara apa sajakah yang dapat dilakukan agar seseorang bisa berpindah ke lapisan atas
pada stratifkasi sosial terbuka?
4. Apakah yang dimaksud dengan aschieved status? Berikanlah contoh?
5. Apa pengaruhnya jika terjadi pelapisan sosial di dalam masyarakat?

D. UMPAN BALIK

Anda telah menyelesaikan bab ini dengan memberikan jawaban pada soal evaluasi.
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban di akhir modul. Jika peguasaan anda telah
sampai 80% maka anda sudah menguasai materi ini dengan baik. Jika masih belum
mencapai angka tersebut sebaiknya mengulang kembali pembelajaran pada bab ini. Pahami
indikator keberhasilan, pelajari kembali rangkuman yang ada dan sesuaikan
dengan jawaban yang Anda berikan.

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 17


B A B III

EVALUASI

A. TES FORMATIF

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !


1. Stratifikasi sosial merupakan …..
a. Perubahan status sosial
b. Penggolongan masyarakat secara vertical
c. Usaha yang dilakukan agar mengalami peningkatan hidup
d. Membedakan anggota masyarakat secara horizontal
e. Perilaku yang diharapkan yang sesuai dengan cerminan hidupnya

2. Salah satu unsur yang menjadi dasar dalam hubungannya dengan stratifkasi
sosial adalah …..
a. Pekerjaan
b. Profesi
c. Pendidikan
d. Kepercayaan
e. Kekuatan

3. Profesi merupakan dasar pelapisan sosial karena …..


a. Dimasyarakat terdapat beragam pekerjaan yang menghasilkan pendapatan
yang berbeda
b. Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang sulit terutama pada posisi-
posisi penting yang memungkinkan memperoleh gaji besar
c. Adanya kecenderungan seseorang untuk memilih pekerjaan sesuai
seleranya
d. Penghargaan yang diberikan masyarakat terhadap setap pekerjaan berbeda
e. Kecenderungan seseorang untuk mengutuskan orang lain sesuai dengan
pekerjaan yang digelutinya

4. Perhatikan gambar struktur sosial berikut.

Kriteria stratifikasi sosial pada gambar adalah stratifikasi dalam bidang …

18 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


a. Sosial
b. Budaya
c. Politik
d. Ekonomi
e. Seni

5. Seseorang sarjana hukum lulusan UI bergabung dengan LBH sebelum


namanya terkenal sebagai pengacara kondang. Contoh tersebut menunjukkan
mobilitas sosial yang diperoleh melalui saluran ….
a. Partai politik dan pertemanan
b. Lembaga Pendidikan dan partai politik
c. Organisasi profesi dan Pendidikan
d. Kelompok pertemanan dan pekerjaan
e. Hubungan kekerabatan dan keahlian

6. Perhatikan ciri-ciri berikut :


1) Terbentuk dari adanya aspek yang dianggap bernilai oleh masyarakat
2) Sistem yang menempatkan seseorang dalam sebuah kelas sosial
3) Masyarakat terbagi ke dalam kelas-kelas secara vertical
4) Salah satu dasar pembentuknya adalah jenis kelamin
5) Pembagian masyarakat terjadi secara horisontal
Ciri-ciri stratifikasi sosial ditunjukkan oleh angka …..
a. 1), 2) dan 3)
b. 1), 2) dan 4)
c. 1), 3) dan 4)
d. 2), 3) dan 5)
e. 2), 4) dan 5)

7. Perhatikan gambar berikut!

Dampak yang mungkin terjadi dari struktur sosial pada gambar adalah …...
a. Masyarakat tidak dapat melakukan mobilitas sosial vertikal ke atas atau
ke bawah
b. Anggota masyarakat dapat berpindah status sosial ke lapisan sosial yang
lebih tinggi
c. Masyarakat dapat melakukan perpndahan status pada bidang tertentu
d. Anggota masyarakat saling mempertahankan status sosialnya
e. Masyarakat enggan melakukan perpindahan sosial

8. Dalam instansi resmi, seseorang yang menduduki jabatan penting akan


mendapat fasilitas lebih baik dari staf biasa. Fasilitas tersebut misalnya mobil

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 19


dinas. Adapun staf biasa hanya mendapatkan fasilitas berupa kendaraan roda
dua atau hanya jaminan kesehatan. Realitas tersebut menunjukkan bahwa .....
a. Status sosial dapat berubah karena faktor keahlian dan tingkat Pendidikan
b. Struktur sosial dapat mendorong konflik dalam masyarakat
c. Struktur sosial dapat digunakan untuk mendistribusikan hak-hak istimewa
d. Status sosial dapat mendorong perilaku rasisme
e. Status sosial menunjukkan gaya hidup seseorang

9. Status sosial seseorang dapat diperoleh melalui assigned status. Contoh yang
menunjukkan assigned status adalah ….
a. Lutfan menyelesaikan pendidikan tinggi jenjang S2 di Jepang
b. Erna Witoelar mendapatkan gelar Honoris Causa dari universitas di luar
negeri
c. Seorang anak tukang becak berhasil menjadi arsitek karena kegigihannya
d. Didi menjadi penyanyi terkenal setelah sepuluh tahun menjadi musisi
jalanan
e. Status sosial menunjukkan gaya hidup seseorang

10. Sifat stratifikasi sosial ada yang terbuka dan tertutup. Stratifikasi sosial
bersifat terbuka, artinya
a. selalu terjad perubahan kriteria penilaian
b. sering terjadi perubahan status dan peranan
c. dibolehkan adanya golongan yang memisahkan diri
d. adanya kesempatan untuk meningkatkan lapisan
e. lapisan masyarakat bawah yang diberi Pendidikan

B. KUNCI JAWABAN

BAB II
1. Kekayaan, kekuasaan atau wewenang, kehormatan dan ilmu pengetahuan
2. sistem kasta adalah suatu kategori yang pada anggotanya ditunjuk dan
ditetapkan status yang permanen dalam hierarki sosial, serta hubungan-
hubunganya dibatasi dengan statusnya, sedangkan sistem kelas sosial
adalah sejumlah orang atau keluarga –keluarga yang memiliki status sosial
yang sama dan biasanya didapat dengan usaha-usaha maupun kelahiran.
3. Fungsi stratifikasi sosial adalah distribusi hak-hak istimewa yang
obyektif. Yang dimaksud dengan distribusi hak-hak istimewa yang
objektif adalah penentuan penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan dan
wewenang pada jabatan/pangkat/kedudukan seseorang. Fungsi stratifikasi
sosial yang kedua adalah sistem tingkatan pada strata
yang menyangkut prestise dan penghargaan. Misalnya pada seseorang
yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan
sebagainya. Fungsi stratifikasi sosial yang ketiga adalah kriteria sistem
pertentangan. Kriteria sistem pertentangan ini bisa didapat melalui

20 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, wewenang atau
kekuasaan.
4. Aschieved status, seperti namanya bersifat achieved atau dapat digapai
dengan kerja keras dan usaha. Status sosial ini tidak pasti dan dapat
dimiliki oleh semua orang, asalkan mereka mau berusaha dan berkerja
keras.
Status sosial yang termasuk kedalam achieved status antara lain adalah
kekayaan, ilmu pengetahuan, bisnis dan usaha, jabatan, pekerjaan, dan
kesehatan. Semuanya bisa dicapai oleh semua orang, asalkan mereka mau
berusaha dan berkerja keras.
5. Dampak yang ditmbulkan dari stratifikasi sosial yaitu dampak positif yang
ditimbulkan dari stratifkasi sosial yaitu adanya kemampuan dari setiap
individu didalam masyarakat untuk bersaing, berpindah kasta, sehingga
mendorong setiap individu untuk berprestasi, bekerja keras. Sebaliknya,
pengaruh negative yang ditmbulkan adanya konflik antar kelas, antar
kelompok dan antar generasi.

BAB III
1. D
2. C
3. A
4. D
5. C
6. A
7. B
8. A
9. E
10. D

C. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Anda telah mengerjakan tes akhir modul untuk mengukur kemampuan dalam
mempelajari keseluruhan isi modul. Cocokanlah jawaban tes Anda dengan kunci
jawaban yang tersedia. Jika jawaban Anda yang benar mencapai 80 %, BAGUS,
Saudara telah berhasil memiliki penguasaan yang baik dalam mempelajari isi
modul.

D. GLOSARIUM

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 21


Stratifikasi sosial : pemisahan masyarakat ke dalam kelompok tertentu
berdasarkan suatu kriteria atau sifat yang dibutuhkan
Kasta : golongan (tingkatan atau derajat) manusia dalam masyarakat beragama
hindu
Ascribed Status : status yang didapatkan oleh seseorang sejak lahir dan tidak
dpengaruhi dengan kegiatan selama hidup
Achieved Status : status sosial yang didapatkan seseorang karena kerja keras
dan usaha yang dilakukannya
Assigned Status : status sosial yang didapatkan oleh seseorang di dalam
lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir, tetapi diberikan karena
usaha dan kepercayaan masyarakat
Mobilitas Sosial : perubahan, peningkatan, pergeseran atau penurunan status
dan peran anggotanya

DAFTAR PUSTAKA

Asniar, A. (2019). Stratifikasi Sosial Masyarakat Petani Cengkeh Di Kindang Bulukumba.


Tebar Science ,Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Makasar, 3, 10.

Awalludin, A., & Anam, S. (2019). Stratifikasi Sosial dalam Novel Pabrik Karya Putu
Wijaya. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, Dan
Asing, 2(1), 15–28. https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v2i1.276

febriana, S.IP, E. (n.d.). STRATIFIKASI SOSIAL. In Modul (p. 42).

Heriyanto, C, Drs. A. (n.d.). Kelas Sosial, Status Sosial , Peranan Sosial Dan Pengaruhnya.
In MODUL (p. 28).

Maunah, B. (2015). Stratifikasi Sosial Dan Perjuangan Kelas Dalam Perspektif Sosiologi
Pendidikan. IAIN TulungAgung, 03(01), 20.

Moeis, Drs. S. (2008). Struktur Sosial : Stratifikasi Sosial. Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.

Pangaribuan, T. R. (n.d.). Hubungan Variasi Bahasa Dengan Kelompok Sosial Dan


Pemakaian Bahasa. Fakultas Bahasa dan Seni , Universitas Negeri Medan, 7.

22 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia


Purana, M. (n.d.). Konsep Kasta dilihat dari kacamata idiom estetika postmodern. Oktober
2016.

Rahman, B., & Selviyanti, E. (2018). Studi Literatur: Peran Stratifikasi Sosial Masyarakat
Dalam Pembentukan Pola Permukiman. Jurnal Planologi, 15(2), 195.
https://doi.org/10.30659/jpsa.v15i2.3525

Rosaliza, M. (2017). Lapisan Sosial Masyarakat Perkotaan. Jurnal Ilmu Budaya, 13(2), 93–
110. https://doi.org/10.31849/jib.v13i2.1126

Saepuloh, A. (2019). Stratifikasi Sosial Dan Kesadaran Kelas Dalam Persektif Agama.
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 06(12), 17.

Syah, R. H. (2015). Stratifikasi Sosial Dan Kesadaran Kelas. SALAM: Jurnal Sosial dan
Budaya Syar-i, 2(1). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v2i1.2239

Triyono, S. (2018). Antropologi Untuk Siswa SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Ilmu-
Ilmu Sosial (1st ed.). Yrama Widya.

Antropologi untuk SMA/MA Kelas X 23


24 Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai