A. LATAR BELAKANG
Hadirnya modul ini merupakan salah satu sarana untuk memudahkan guru
berkreasi dan membelajarkan siswa di kelas. Selain Mengembangkan kemandirian, modul
ini merupakan bahan ajar yang diharapkan dapat meningkatkan daya nalar selain
pengetahuan dan keterampilannya di bidang study antropologi.
B. DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini dapat digunakan sebagai bahan ajar mata pelajaran antropologi kelas
X SMA/MA yang berisi tentang materi stratifikasi sosial dalam masyarakat. Adapun bahasan
yang diuraikan dalam materi tersebut meliputi konsep, dasar-dasar, unsur-unsur, sifat, bentuk
stratifikasi sosial. Tersedia uraian materi, tes formatif lembaran kerja dan umpan balik.
Modul ini ditutup dengan evaluasi untuk mengukur pengetahuan siswa disertai penilaian diri
dan umpan balik.
C. TUJUAN
1. Kompetensi Dasar
3.3 Mendeskripsikan strata sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan
kriteria tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka
menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia.
4.3 Melakukan kajian lapangan, kajian literatur, dan berdiskusi untuk
mendeskripsikan strata sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria
tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka menyadari
tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia.
2. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan konsep Stratifikasi Sosial.
2. Mengidentifikasi stratifikasi sosial pada masyarakat atau komunitas setempat
3. Menjelaskan strata sosial dalam masyarakat Indonesia berdasarkan kriteria
tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka
menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia
4. Mendeskripsikan strata sosial dalam masyarakat setempat berdasarkan kriteria
tertentu (misalnya: penghasilan, pendidikan, pangkat) dalam rangka
menyadari tentang adanya pelapisan sosial dalam masyarakat Indonesia
melalui kajian lapangan sederhana.
Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari dan mempraktikkan modul ini,
ikutilah petunjuk belajar sebagai berikut:
STRATIFIKASI SOSIAL
DALAM MASYARAKAT INDONESIA
A. URAIAN MATERI
Sumber https://www.finansialku.com/ilustrasi-siapa-bilang-ga-boleh-utang-boleh-
kredit-untuk-beli-aset-tapi-jangan-kredit-untuk-liabilitas/
b.
Pada Modul ini kita akan membahas mengenai pelapisan sosial dalam masyarakat
Indonesia secara vertikal atau yang disebut juga dengan stratifikasi sosial. Berbagai contoh
stratifikasi sosial dalam kehidupan sehari-hari hampir dapat kita jumpai. Sikaya dan si
miskin salah satunya.
Untuk lebih jelasnya mengenai stratifikasi sosial, apa dan bagaimana akan kita
jelaskan lebih lanjut pada bab ini.
Gambar :1.1
Lapisan Stratifikasi Sosial
Lapisan atas akan ditempati oleh mereka yang dihargai dalam masyarakat dari segi
kekayaan, kehormatan, kekuasaan ataupun ilmu pengetahuan. Sementara lapisan bawah
ditempati oleh mereka yang secara finansial kurang,pendapatan rendah dan ilmu
pengetahuan yang rendah.
Di Indonesia, dengan berbagai budaya dan keragamannya juga menguraikan tentang
stratifikasi sosial dengan berbagai keunikannya. Dalam masyarakat Jawa, penggunaan
bahasa mengatur dalam stratifikasi sosial. (Pangaribuan, n.d.) menyatakan penggunaan kata
“ndalem” dalam bahasa Jawa digunakan apabila lawan berbicara lebih tinggi kedudukannya.
Hal ini terjadi karena dalam masyarakat Jawa ada tingkatan “ngoko”, “madya” dan “krama”
dimana mereka menggunakan Bahasa dengan variasi yang lain jika salah satu kelas sosial
berinteraksi dengan kelas lain. Di medan , Sebagai contoh adalah apa yang terjadi pada
masyarakat Batak. Pada masyarakat Batak marga pembuka tanah dianggap lebih tinggi dari
marga lainnya. Golongan pembuka tanah dianggap memiliki kedudukan yang lebih tinggi.
Dengan demikian maka marga tersebut akan menempati strata atas dalam masyarakat Batak
(febriana, S.IP, n.d.)
1. Kekayaan.
Kekayaan dijadikan ukuran dalam
penempatan anggota masyarakat ke dalam
lapisan-lapisan sosial, barang siapa memiliki
kekayaan paling banyak maka ia akan termasuk
lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial,
Sumber : https://blogunik.com/7-fakta-unik-
demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak
raja-salman-yang-berkunjung-ke-indonesia/
mempunyai kekayaan akan digolongkan ke Gambar 1.2
Penggunaan moda transportasi pesawat
dalam lapiran rendah. Kekayaan tersebut dapat
terbang juga menentukan stratifikasi sosial
dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, dalam masyarakat. Orang kaya akan memilih
menggunakan pesawat terbang dengan kelas
benda-benda tersier yang dimilikinya, cara
bisnis sementara masyarakat bawah
berpakaiannya, maupun kebiasaanya dalam menggunakan pesawat terbang kelas ekonomi.
berbelanja.
2. Kekuasaan
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau
wewenang paling besar akan menempati lapisan
teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam
masyarakat yang bersangkutan. Ukuran
kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran
kekayaan, sebab orang yang kaya dalam
masyarakat biasanya dapat menguasai orang-
orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya,
kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki
kekayaan.
Gambar 1.3
Kapolri, adalah pejabat yang menjadi
pimpinan tertinggi dalam organisasi
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
3. Kehormatan.
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-
ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang
yang disegani atau dihormati akan menempati
lapisan atas dari sistem pelapisan sosial
masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat
Sumb
terasa pada masyarakat tradisional, biasanya er : https://travel.detik.com/domestic-
mereka sangat menghormati orang-orang yang destination/d-3027090/kepala-suku-dani-di-
papua-yang-bisa-menghentikan-hujan
banyak jasanya kepada masyarakat, para orang Gambar 1.4
tua ataupun orang-orang yang berperilaku dan Kepala Suku Dani di Papua sangat dihormati
oleh warganya. Kepala Suku ini sangat
berbudi luhur. dihormati konon katanya mampu
berkomunikasi dengan alam dan
menghentikan hujan
4. Ilmu Pengetahuan.
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai
oleh anggota-anggota masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang
yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan
menempati lapisan tinggi dalam sistem
pelapisan sosial masyarakat yang
bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan Sumber : http://www.clker.com/clipart-
mortarboard-4.html
ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar
Gambar 1.5
akademik (kesarjanaan), atau profesi yang Orang yang berpendidikan tinggi akan
dipandang berada pada lapisan atas jika dilihat
disandang oleh seseorang, misalnya dokter,
atas dasar ilmu pengetahuan
insinyur, magister, doktor atau gelar
profesional seperti profesor. (Maunah, 2015)
Dalam masyarakat, stratifikasi sosial terdiri atas dua unsur yaitu, kedudukan (status)
dan peranan (role). Penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan dibawah ini.
1. Kedudukan (status)
Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok
sosial. Kedudukan sosial merupakan tempat seseorang dalam lingkungan pergaulannya,
prestisenya, dan hak-hak serta kewajiban-kewajibannya. Seseorang dapat menyandang lebih
dari satu status. Misal, seorang anak disekolah dia berstatus sebagai pelajar, ketika dirumah
statusnya berganti menjadi anak, sementara ketika dalam masyarakat ia menyandang status
anggota masyarakat.
Menurut sifatnya, status dapat dibedakan menjadi dua, yaitu status yang bersifat
objektif dan status yang bersifat subyektif.
a. Status Objektif , merupakan status yang didasari oleh hak dan kewajiban secara
hirarki sesuai dengan struktur formal suatu organisasi. Contohnya jika ia seorang
gubernur, merupakan status objektif dalam pemerintahan setingkat provinsi
Sumber : https://en.m.wikipedia.org/wiki/
Anies_Baswedan
Gambar 1.6
Gubernur merupakan contoh status
Yang bersifat objektif
Kriteria yang digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya status seseorang secara
subjektif adalah dengan kelahiran, mutu pribadi, prestasi, pemilikan dan otoritas.
Sumber : https://www.matamatapolitik.com/raja-salman-desak-tindakan-atas-iran-
dukung-perdamaian-yaman/
Gambar 1.7
Seseorang yang dilahirkan dari keluarga raja, maka secara otomatis memiliki status yang
tinggi dalam masyarakat.
Mutu pribadi : seseorang yang memperoleh penilaian yang baik dari orang lain karena
memiliki kebijaksanaan, usia lanjut, kuat, pandai, dan sifat terpuji lainnya.
Prestasi : seseorang yang memperoleh prestasi dapat menempati kedudukan yang tinggi.
Pemilikan : seseorang memperoleh penilaian dari orang lain karena orang tersebut
mengharapkan imbalan atau sesuatu dari orang yang dinilainya.
Otoritas : seseorang memiliki status yang tinggi karena ia memiliki otoritas yang tinggi
sehingga orang lain harus mengikutinya.
Sumber : https://www.ngasih.com/15-orang-paling-berpengaruh-dan-berkuasa-di-dunia-
tahun-2015/
Gambar 1.9
Nama ini begitu kesohor karena dia merupakan sosok pemimpin diktatornya Korea Utara.
Selama bertugas, Kim Jong un memang kontroversial. Pada tahun 2012, di tengah suasana
berkabung karena kematian ayahnya, sang pemimpin muda ini mendapat kabar kalau salah-
satu menterinya tengah minum dan bersenang-senang. Sudah diduga, Kim Jing un marah.
Teramat marah sampai ia memerintahkan bawahannya untuk mengeksekusi sang menteri.
Untuk memperoleh status tertentu, setiap individu memiliki tiga cara yaitu :
Sumber : http://gungrani.blogspot.com/2018/01/akar-budaya-bali-tugas-seni-budaya-
bali.html
Gambar 1.10
Masyarakat Bali merupakan contoh kehidupan masyarakat sistem kasta, dimana untuk
memperolehnya hanya didapat dari kelahiran.
b. Acchieved status, yaitu kedudukan yang dicapai oleh seseorang dengan sengaja.
Contoh: pendidikan. Kedudukan ini tidak diperoleh atas dasar kelahiran, akan tetapi
bersifat terbuka bagi siapa saja tergantung dari kemampuannya masing-masing dalam
mengejar serta mencapai tujuan tujuannya. Seseorang yang ingin menjadi pemain
bulu tangkis yang handal, tentunya harus berlatih bulu tangkis dengan tekun,
seseorang yang ingin menjadi dokter, tentunya harus belajar kedokteran.
Sumber : https://urusandunia.com/atlet-lari-indonesia/
Gambar 1.11
Menjadi seorang atlit dapat diperoleh seseorang dengan ketekunan, usaha dan kerja
keras.
c. Assigned status, yaitu kedudukan yang diberikan kepada tokoh masyarakat/orang yang
berjasa. Kedudukan ini diartikan bahwa suatu kelompok, golongan, atau masyarakat
memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada seseorang yang dianggap berjasa,
yang telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
masyarakat. Akan tetapi kadang-kadang kedudukan tersebut diberikan karena
seseorang telah lama menduduki suatu jabatan tertentu, seperti di pedesaan ada istilah
‘lurah hormat’ adalah satu gelar yang diberikan kepada seorang mantan pemuka desa
yang dianggap sangat berjasa atas kemajuan desanya. Kedudukan yang diberikan ini
diwujudkan dalam bentuk penghormatan gelar tertentu seperti ‘datuk’ pada
masyarakat Sumatera Barat, ‘sir’ pada masyarakat Inggris, atau ‘andi’ pada
masyarakat Makassar. Individu-individu yang mendapatkan kedudukan ini tidak
Sumber : Https://suprizaltanjung.wordpress.com/2013/12/19/lam-batam-anugerahi-
bupati-50-kota/
Gambar 1.12
Orang yang memperoleh gelar datuk di Sumatera Barat merupakan gelar yang
diberikan pada orang yang dihormati.
2. Peranan (Role)
Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari seseorang sesuai dengan status
yang dimilikinya. Kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan.
Gambar 1.13
Stratifikasi Sosial Tertutup
Gambar 1.14
Stratifikasi Sosial Terbuka
Gambar 1.15
Stratifikasi Sosial
Campuran
1. Sistem Kasta
(Febriana, S.IP, n.d.) menjelaskan bahwa dalam Kasta bersifat tegas di mana
orang tidak bisa berpindah antar tingkatan. Artinya, dia akan selalu berada pada
kasta tersebut dan tidak memungkinkan untuk pindah ke kasta lain.
Dibali sebagai salah satu contoh yang menganut sistem kasta yang disebut
dengan nama catur wangsa. (Rahman & Selviyanti, 2018) menjelaskan lagi dengan
catur warna. Perbedaannya catur wangsa meliputi Triwangsa dan Non Triwangsa.
Triwangsa terbagi menjadi Brahmana, Ksatrya dan Wesya, sedangkan Non
Triwangsa turun menjadi sudra. Sementara catur warna lebih menekankan pada
kewajiban, bakat atau jenis kelamin. Dan tiap kelompok masyarakat tersebut
memiliki bentuk hunian yang khusus sesuai dengan fungsi dan kedudukannya
dalam masyarakat.
(Purana, n.d.) dalam jurnalnya menjelaskan golongan kasta sudah dtentukan
pekerjaan / profesinya sesuai kelahirannya (jati-nya). Hal ini semakin mempertegas
betapa kuatnya aturan tentang kasta dalam masyarakat Bali.
B. LKPD
Buatlah contoh ilustrasi pelapisan sosial yang terdapat di sekitar rumahmu. Ilustrasi
disertai dengan uraian dan gambar pelapisannya.
C. TES EVALUASI
D. UMPAN BALIK
Anda telah menyelesaikan bab ini dengan memberikan jawaban pada soal evaluasi.
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban di akhir modul. Jika peguasaan anda telah
sampai 80% maka anda sudah menguasai materi ini dengan baik. Jika masih belum
mencapai angka tersebut sebaiknya mengulang kembali pembelajaran pada bab ini. Pahami
indikator keberhasilan, pelajari kembali rangkuman yang ada dan sesuaikan
dengan jawaban yang Anda berikan.
EVALUASI
A. TES FORMATIF
2. Salah satu unsur yang menjadi dasar dalam hubungannya dengan stratifkasi
sosial adalah …..
a. Pekerjaan
b. Profesi
c. Pendidikan
d. Kepercayaan
e. Kekuatan
Dampak yang mungkin terjadi dari struktur sosial pada gambar adalah …...
a. Masyarakat tidak dapat melakukan mobilitas sosial vertikal ke atas atau
ke bawah
b. Anggota masyarakat dapat berpindah status sosial ke lapisan sosial yang
lebih tinggi
c. Masyarakat dapat melakukan perpndahan status pada bidang tertentu
d. Anggota masyarakat saling mempertahankan status sosialnya
e. Masyarakat enggan melakukan perpindahan sosial
9. Status sosial seseorang dapat diperoleh melalui assigned status. Contoh yang
menunjukkan assigned status adalah ….
a. Lutfan menyelesaikan pendidikan tinggi jenjang S2 di Jepang
b. Erna Witoelar mendapatkan gelar Honoris Causa dari universitas di luar
negeri
c. Seorang anak tukang becak berhasil menjadi arsitek karena kegigihannya
d. Didi menjadi penyanyi terkenal setelah sepuluh tahun menjadi musisi
jalanan
e. Status sosial menunjukkan gaya hidup seseorang
10. Sifat stratifikasi sosial ada yang terbuka dan tertutup. Stratifikasi sosial
bersifat terbuka, artinya
a. selalu terjad perubahan kriteria penilaian
b. sering terjadi perubahan status dan peranan
c. dibolehkan adanya golongan yang memisahkan diri
d. adanya kesempatan untuk meningkatkan lapisan
e. lapisan masyarakat bawah yang diberi Pendidikan
B. KUNCI JAWABAN
BAB II
1. Kekayaan, kekuasaan atau wewenang, kehormatan dan ilmu pengetahuan
2. sistem kasta adalah suatu kategori yang pada anggotanya ditunjuk dan
ditetapkan status yang permanen dalam hierarki sosial, serta hubungan-
hubunganya dibatasi dengan statusnya, sedangkan sistem kelas sosial
adalah sejumlah orang atau keluarga –keluarga yang memiliki status sosial
yang sama dan biasanya didapat dengan usaha-usaha maupun kelahiran.
3. Fungsi stratifikasi sosial adalah distribusi hak-hak istimewa yang
obyektif. Yang dimaksud dengan distribusi hak-hak istimewa yang
objektif adalah penentuan penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan dan
wewenang pada jabatan/pangkat/kedudukan seseorang. Fungsi stratifikasi
sosial yang kedua adalah sistem tingkatan pada strata
yang menyangkut prestise dan penghargaan. Misalnya pada seseorang
yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan
sebagainya. Fungsi stratifikasi sosial yang ketiga adalah kriteria sistem
pertentangan. Kriteria sistem pertentangan ini bisa didapat melalui
BAB III
1. D
2. C
3. A
4. D
5. C
6. A
7. B
8. A
9. E
10. D
Anda telah mengerjakan tes akhir modul untuk mengukur kemampuan dalam
mempelajari keseluruhan isi modul. Cocokanlah jawaban tes Anda dengan kunci
jawaban yang tersedia. Jika jawaban Anda yang benar mencapai 80 %, BAGUS,
Saudara telah berhasil memiliki penguasaan yang baik dalam mempelajari isi
modul.
D. GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
Awalludin, A., & Anam, S. (2019). Stratifikasi Sosial dalam Novel Pabrik Karya Putu
Wijaya. Silampari Bisa: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia, Daerah, Dan
Asing, 2(1), 15–28. https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v2i1.276
Heriyanto, C, Drs. A. (n.d.). Kelas Sosial, Status Sosial , Peranan Sosial Dan Pengaruhnya.
In MODUL (p. 28).
Maunah, B. (2015). Stratifikasi Sosial Dan Perjuangan Kelas Dalam Perspektif Sosiologi
Pendidikan. IAIN TulungAgung, 03(01), 20.
Moeis, Drs. S. (2008). Struktur Sosial : Stratifikasi Sosial. Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Rahman, B., & Selviyanti, E. (2018). Studi Literatur: Peran Stratifikasi Sosial Masyarakat
Dalam Pembentukan Pola Permukiman. Jurnal Planologi, 15(2), 195.
https://doi.org/10.30659/jpsa.v15i2.3525
Rosaliza, M. (2017). Lapisan Sosial Masyarakat Perkotaan. Jurnal Ilmu Budaya, 13(2), 93–
110. https://doi.org/10.31849/jib.v13i2.1126
Saepuloh, A. (2019). Stratifikasi Sosial Dan Kesadaran Kelas Dalam Persektif Agama.
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 06(12), 17.
Syah, R. H. (2015). Stratifikasi Sosial Dan Kesadaran Kelas. SALAM: Jurnal Sosial dan
Budaya Syar-i, 2(1). https://doi.org/10.15408/sjsbs.v2i1.2239
Triyono, S. (2018). Antropologi Untuk Siswa SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Ilmu-
Ilmu Sosial (1st ed.). Yrama Widya.