PENDAHULUAN
Pada tahun-tahun pertama kehadiran kelapa sawit di indonesia yakni 1848, komunitas
ini hanya berperan sebagai tanaman pengihias di kebun raya bogor, dan seterusnya awal
tahun 1911 kelapa sawit mulai dibudidayakan secara komersil. Sebelumnya pengusahaan
percobaan penanaman kealpa sawit yang disertai penyuluhan dilakukan di muara enim pada
tahun 1869, musi ulu pada tahun 1870 dan belitung pada tahun 1890.
Kelapa sawit (elaies guinensis jacq) saat ini telah berkembang pesat di Asia Tenggara,
khusunya di Indonesia dan Malaysia, dan justru bukan Afrika Barat atau Amerika yang
dianggap sebagai daerah asalnya. Masuknya bibit kelapa sawit di Indonesia pada tahun 1948
hanya sebanyak 4 batang yang berasal dari Bourbon (Mauritas) dan Amsterdam ke empat
batang bibit kelapa sawit tersebut ditanam di Kebun Raya Bogor dan selanjutnya disebarkan
ke Deli Sumatra Utara.
Tanaman kelapa sawit merupakan salah satu jenis tanaman perkebunanyang menduduki
posisi penting dalam sektor pertanian umumnya, dan sektor perkebunan khususnya.Hal ini
disebabkan karena darisekian banyak tananam yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa
sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya di dunia (Khaswarina, 2001).
Sejalan dengan perluasandaerah, produksi juga meningkat dengan laju9,4%per tahun.
Pada awal 2001-2004 luas areal kelapa sawit dan produksi masing-masing tumbuh dengan
laju 3,97% dan 7,25% per tahun, sedangkan ekspor meningkat 13,05% per tahun. Tahun 2010
produksi crude palm oil (CPO) diperkirakan akan meningkat antara 5-6% sedangkan untuk
periode 2010-2020, pertumbuhan produksi diperkirakan berkisar antara 2-4% (Harahap,2011