IPAS
ANDRIADI.S.Pd
KRISTIAN YUPENG
1
DAFTAR ISI
Bab 4: Kesimpulan______________________________________48
2
A. TUJUAN
Supaya dapat mengetahui lebih dalam dan rinci tentang pengaruh dan
dampak positif maupun negatif mengenai industri perkebunan kelapa
sawit dan pertambangan terhadap bidang sosial, budaya dan ekonomi di
Kabupaten Ketapang, Juga sebagai media pembelajaran mengenai suatu
industri yang ada di sekitar lingkup Ketapang ini.
B. PENDAHULUAN/LATAR BELAKANG
3
bidang sosial budaya di Kabupaten Ketapang. Dampak tersebut antara
lain terkait dengan konflik lahan antara perusahaan dan masyarakat
setempat,
perubahan pola hidup masyarakat, dan perubahan tata nilai dan norma
sosial budaya yang ada.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
pengaruh industri perkebunan kelapa sawit dan pertambangan terhadap
bidang sosial budaya dan ekonomi di Kabupaten Ketapang. Diharapkan
tulisan ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai
dampak positif dan negatif dari kedua sektor tersebut, serta memberikan
gambaran tentang upaya yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan
dampak positif dan mengurangi dampak negatif dari industri perkebunan
kelapa sawit dan pertambangan di Kabupaten Ketapang.
4
Dalam aspek sosial budaya, industri perkebunan kelapa sawit dan
pertambangan mempengaruhi pola hidup masyarakat di sekitar area
industri. Perubahan pola hidup masyarakat seperti perpindahan penduduk
dari desa ke kota dan masuknya tenaga kerja asing dapat berdampak pada
budaya lokal dan tradisi adat istiadat yang ada di daerah tersebut.
Dalam makalah ini, akan dibahas lebih lanjut tentang dampak sosial,
budaya, dan ekonomi yang dihasilkan oleh industri perkebunan kelapa
sawit dan pertambangan di Kabupaten Ketapang. Penelitian dan
informasi yang diperoleh dari sumber-sumber yang dapat dipercaya akan
menjadi dasar untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
pengaruh industri tersebut terhadap daerah setempat.
5
BAB 1 : PENGARUH INDUSTRI PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT TERHADAP BIDANG SOSIAL BUDAYA
DAN EKONOMI DI KABUPATEN KETAPANG
6
1. lapangan kerja:
Industri perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Ketapang
menyediakan banyak lapangan kerja bagi penduduk setempat. Hal ini
dapat mengurangi tingkat pengangguran dan memberikan sumber
penghasilan yang stabil bagi masyarakat.
4. Pemberdayaan lokal:
Industri perkebunan kelapa sawit telah mendorong pemberdayaan
masyarakat lokal melalui pelatihan kerja, transfer teknologi, dan
program pengembangan keterampilan. Ini memberikan kesempatan
bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan kemampuan mereka
dan berkontribusi secara ekonomi.
7
Industri perkebunan kelapa sawit juga dapat memiliki dampak sosial
budaya di Kabupaten Ketapang. Perubahan dalam penggunaan lahan
dan gaya hidup yang lebih modern dapat mempengaruhi tradisi dan
kebiasaan masyarakat lokal. Namun, seiring dengan adanya industri
ini, terjadi juga pertukaran budaya antara pekerja migran dan
masyarakat setempat.
6. Konflik lahan:
Pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit dapat menyebabkan
konflik lahan antara perusahaan, masyarakat lokal, dan pemilik tanah.
Ketegangan mengenai hak kepemilikan lahan dan kompensasi yang
adil dapat muncul, sehingga mempengaruhi hubungan sosial dalam
komunitas setempat.
8
adalah pengertian serta beberapa pengaruh industri perkebunan kelapa
sawit terhadap bidang budaya di Kabupaten Ketapang:
2. Pekerja Migran:
Industri perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Ketapang juga
telah menyebabkan adanya arus migrasi pekerja dari daerah lain ke
Kabupaten Ketapang. Para pekerja migran ini datang untuk bekerja
di perkebunan kelapa sawit, yang pada gilirannya membawa
pengaruh terhadap kebudayaan lokal. Mereka membawa serta
9
budaya dan tradisi mereka sendiri, yang secara bertahap
mempengaruhi budaya lokal di Ketapang.
3. Perubahan Lanskap:
Perkebunan kelapa sawit yang meluas di Kabupaten Ketapang
mengubah lanskap alam dan menggantikan sebagian besar lahan
yang sebelumnya digunakan untuk pertanian dan hutan. Perubahan
ini mempengaruhi tata ruang dan pemandangan Kabupaten
Ketapang, yang pada gilirannya dapat memengaruhi identitas
budaya lokal dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
4. Dampak Sosial:
Industri perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Ketapang juga
memberikan dampak sosial yang signifikan pada masyarakat
setempat. Perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi dapat
mengubah nilai-nilai, norma, dan pola interaksi sosial. Selain itu,
industri perkebunan kelapa sawit juga dapat memberikan dampak
pada struktur sosial masyarakat, termasuk dalam hal kesenjangan
ekonomi dan sosial.
5. Budaya Lingkungan:
Industri perkebunan kelapa sawit juga memiliki pengaruh terhadap
aspek budaya yang berkaitan dengan lingkungan. Perluasan
perkebunan kelapa sawit sering kali berdampak negatif pada
ekosistem alami, termasuk hutan dan habitat satwa liar. Hal ini
dapat mempengaruhi aspek budaya yang berkaitan dengan
konservasi alam, keanekaragaman hayati, dan tradisi adat yang
terkait dengan lingkungan.
10
Pengaruh industri perkebunan kelapa sawit terhadap bidang budaya
di Kabupaten Ketapang merupakan hasil dari perubahan sosial,
ekonomi, dan lingkungan
11
ekonomi yang positif bagi Kabupaten Ketapang, terutama dalam
hal meningkatkan pendapatan asli daerah.
12
Secara keseluruhan, industri perkebunan kelapa sawit
memberikan kontribusi yang signifikan. Dan berikut beberapa
pengaruh industri perkebunan kelapa sawit terhadap bidang
ekonomi di Kabupaten Ketapang. Dan berikut beberapa
pengaruh industri perkebunan kelapa sawit terhadap bidang
ekonomi di Kabupaten Ketapang.
13
usaha lainnya, seperti perdagangan, jasa transportasi,
serta sektor jasa pendukung lainnya.
.
4. Pengembangan infrastruktur:
Untuk mendukung kegiatan perkebunan kelapa sawit,
diperlukan pembangunan infrastruktur seperti jalan,
jembatan, dan fasilitas pendukung lainnya. Hal ini
berdampak pada pengembangan infrastruktur di
Kabupaten Ketapang. Dengan adanya infrastruktur yang
memadai, aksesibilitas ke perkebunan meningkat,
memfasilitasi pergerakan barang dan orang, serta
mendukung perkembangan sektor ekonomi lainnya.
5. Diversifikasi ekonomi:
14
Industri perkebunan kelapa sawit juga mendorong
diversifikasi ekonomi di Kabupaten Ketapang.
Meskipun industri kelapa sawit menjadi sektor utama,
masyarakat setempat dapat mengembangkan usaha di
sektor lain yang terkait atau tergantung pada industri
ini, seperti pengolahan produk turunan kelapa sawit,
pariwisata pedesaan, dan perdagangan.
15
tambang mineral seperti batu bara, bijih besi, dan emas. Kehadiran industri
pertambangan di daerah ini telah memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap bidang sosial, budaya, dan ekonomi. Dalam artikel ini, kita akan
mengeksplorasi dampak positif dan negatif dari industri pertambangan di
Kabupaten Ketapang.
16
lingkungan. Untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan industri
pertambangan dan pelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat
setempat, penting untuk menerapkan praktik-praktik pertambangan yang
bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial.
17
b. Pertumbuhan ekonomi:
Aktivitas pertambangan yang besar dapat memberikan
kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
daerah. Pendapatan yang dihasilkan dari industri
pertambangan dapat meningkatkan daya beli masyarakat,
mendorong pertumbuhan sektor usaha lokal, dan
meningkatkan penerimaan pajak daerah.
d. Dampak lingkungan:
Industri pertambangan juga dapat memiliki dampak negatif
terhadap lingkungan, yang pada gilirannya dapat
berdampak pada aspek sosial. Kegiatan penambangan yang
tidak berkelanjutan atau tidak ramah lingkungan dapat
merusak ekosistem lokal, sumber daya alam, dan kesehatan
masyarakat. Hal ini dapat menimbulkan konflik antara
perusahaan pertambangan, pemerintah, dan masyarakat
setempat.
18
e. Perubahan sosial budaya:
Hadirnya industri pertambangan juga dapat menyebabkan
perubahan sosial dan budaya di Kabupaten Ketapang.
Masyarakat dapat mengalami perubahan dalam pola hidup,
nilai-nilai, dan struktur sosial mereka. Pengaruh dari luar,
seperti migrasi pekerja tambang dari daerah lain, juga
dapat mempengaruhi dinamika sosial di komunitas
setempat.
19
a. Dampak positif ekonomi:
Industri pertambangan dapat memberikan kontribusi
ekonomi yang signifikan bagi Kabupaten Ketapang.
Pendapatan yang diperoleh dari sektor ini dapat digunakan
untuk membiayai pembangunan infrastruktur, pendidikan,
kesehatan, dan program sosial lainnya. Hal ini dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan, termasuk bidang budaya.
b. Pelestarian budaya:
Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR), perusahaan pertambangan dapat berkontribusi
dalam pelestarian budaya di Kabupaten Ketapang. Mereka
dapat mendukung pengembangan dan pemeliharaan seni,
tradisi, dan warisan budaya lokal. Dalam beberapa kasus,
perusahaan mungkin mendukung festival budaya atau
proyek revitalisasi situs budaya yang penting bagi
masyarakat setempat.
20
3. Pengaruh industri pertambangan terhadap Bidang ekonomi di
Kabupaten Ketapang
21
Industri pertambangan seringkali membutuhkan
infrastruktur yang baik, seperti jalan, pelabuhan, dan
fasilitas energi. Untuk mendukung kegiatan
pertambangan, pemerintah daerah atau perusahaan
tambang biasanya membangun atau memperbaiki
infrastruktur tersebut. Hal ini dapat memberikan dampak
positif bagi pengembangan wilayah Kabupaten Ketapang
secara keseluruhan.
4. Diversifikasi Ekonomi:
Pengembangan industri pertambangan dapat
mendorong diversifikasi ekonomi di Kabupaten
Ketapang. Pendapatan yang diperoleh dari sektor
pertambangan dapat digunakan untuk
mengembangkan sektor lainnya, seperti pariwisata,
pertanian, dan perikanan. Diversifikasi ekonomi ini
dapat membantu mengurangi ketergantungan pada
sektor pertambangan dan meningkatkan ketahanan
ekonomi daerah terhadap fluktuasi harga komoditas.
22
A. DAMPAK POSITIF DARI INDUSTRI PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT TERHADAP BIDANG SOSIAL
BUDAYA DAN EKONOMI DI KABUPATEN
KETAPANG.
23
Ketapang dapat meningkat. Para pekerja dapat memperoleh
penghasilan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka dan keluarga. Peningkatan pendapatan ini dapat
berdampak positif pada kesejahteraan sosial dan ekonomi
masyarakat setempat.
24
5. Pengembangan komunitas lokal:
Industri perkebunan kelapa sawit dapat mendorong
pengembangan komunitas lokal. Para pekerja dapat membentuk
jaringan sosial yang kuat, berbagi pengalaman dan pengetahuan,
serta memperkuat ikatan sosial. Selain itu, perusahaan
perkebunan juga dapat memberikan pelatihan dan pendidikan
kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan mereka, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kemampuan mereka untuk mengembangkan
usaha mikro dan menengah.
2. Peningkatan pendapatan:
Industri perkebunan kelapa sawit memberikan peluang untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan pendapatan yang lebih
baik, masyarakat memiliki lebih banyak sumber daya untuk
mendukung dan mempromosikan kegiatan budaya mereka, seperti
mengadakan acara budaya, membangun infrastruktur budaya, dan
mendukung seniman dan pengrajin lokal.
3. Pembangunan infrastruktur:
Dalam banyak kasus, industri perkebunan kelapa sawit berkontribusi
pada pembangunan infrastruktur di daerah sekitarnya. Pembangunan
jalan, jembatan, dan fasilitas lainnya tidak hanya mempermudah
aksesibilitas dan transportasi, tetapi juga meningkatkan konektivitas
antarwilayah. Hal ini dapat memfasilitasi pertukaran budaya antara
Kabupaten Ketapang dengan daerah lain, memungkinkan adanya
pertukaran seni, musik, tari, dan tradisi lainnya.
26
4. Pemberdayaan masyarakat:
Industri perkebunan kelapa sawit juga dapat memberdayakan
masyarakat setempat melalui program-program sosial dan pelatihan.
Dengan mendukung program-program ini, masyarakat dapat
mempelajari keterampilan baru, seperti kerajinan tangan, seni rupa,
atau pembuatan produk turunan kelapa sawit. Dengan demikian,
kegiatan budaya tradisional dapat diperkaya dengan keterampilan
baru, yang mungkin berdampak positif pada keberlanjutan budaya dan
memberikan kesempatan untuk ekonomi kreatif.
27
Dampak Positif Dari Industri Perkebunan Kelapa Sawit
Terhadap Bidang Ekonomi Di Kabupaten Ketapang
28
Industri perkebunan kelapa sawit menciptakan lapangan kerja yang
signifikan di Kabupaten Ketapang. Selain pekerjaan di perkebunan itu
sendiri, terdapat juga pekerjaan yang terkait seperti pengangkutan,
pengolahan, logistik, dan perdagangan. Dengan adanya industri
perkebunan kelapa sawit, tingkat pengangguran dapat berkurang dan
masyarakat dapat memperoleh penghasilan yang stabil.
4. Diversifikasi Ekonomi:
Pertumbuhan industri perkebunan kelapa sawit mendorong
diversifikasi ekonomi di Kabupaten Ketapang. Pendapatan yang
dihasilkan dari sektor perkebunan dapat digunakan sebagai modal
untuk mengembangkan sektor lain seperti perdagangan, pariwisata,
dan jasa. Hal ini membantu mengurangi ketergantungan pada satu
sektor ekonomi dan menciptakan kesempatan baru untuk
pengembangan usaha.
5. Penyediaan Infrastruktur:
Industri perkebunan kelapa sawit membutuhkan infrastruktur yang
memadai untuk mendukung kegiatan produksi dan distribusi. Dalam
rangka memenuhi kebutuhan ini, perusahaan perkebunan kelapa sawit
sering kali berinvestasi dalam pembangunan jalan, pelabuhan, dan
fasilitas logistik. Infrastruktur yang dibangun ini tidak hanya
menguntungkan industri perkebunan kelapa sawit, tetapi juga dapat
digunakan oleh sektor lain, sehingga memperbaiki konektivitas dan
aksesibilitas di Kabupaten Ketapang.
29
ekonomi, termasuk peningkatan pendapatan petani, pendapatan daerah,
penciptaan lapangan kerja, diversifikasi ekonomi, dan pembangunan
infrastruktur. Namun, Perlu dicatat bahwa dampak ini perlu dikelola
dengan bijaksana untuk meminimalkan dampak negatif potensial, seperti
deforestasi dan masalah lingkungan lainnya.
B. DAMPAK NEGATIF DARI INDUSTRI PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT TERHADAP BIDANG SOSIAL
BUDAYA DAN EKONOMI DI KABUPATEN
KETAPANG.
1. Konflik tanah:
Industri perkebunan kelapa sawit sering kali berhubungan
dengan konflik tanah antara perusahaan perkebunan dengan
masyarakat setempat. Hal ini disebabkan oleh klaim
kepemilikan lahan yang bertentangan, pemaksaan pengusiran
masyarakat dari lahan mereka, atau ganti rugi yang tidak
memadai. Konflik tanah ini dapat merusak hubungan sosial
antara perusahaan, masyarakat, dan pemerintah setempat.
30
2. Penurunan mata pencaharian tradisional:
Perkebunan kelapa sawit yang membutuhkan lahan yang luas
sering kali menggusur lahan pertanian tradisional atau ladang
masyarakat setempat. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan
mata pencaharian masyarakat yang mengandalkan pertanian
tradisional, seperti bertani atau beternak. Masyarakat yang
kehilangan mata pencaharian mereka mungkin mengalami
kesulitan ekonomi dan sosial.
3. Ketimpangan ekonomi:
Meskipun industri perkebunan kelapa sawit memberikan
lapangan kerja bagi sebagian masyarakat setempat, namun
distribusi pendapatan yang tidak merata dapat menyebabkan
ketimpangan ekonomi. Pekerja di perkebunan seringkali
mendapatkan upah yang rendah dan kondisi kerja yang buruk,
sedangkan pemilik perkebunan dan perusahaan besar
mendapatkan keuntungan yang besar. Ketimpangan ini dapat
memperburuk kesenjangan sosial dan meningkatkan ketegangan
di masyarakat.
31
5. Migrasi paksa:
Dalam beberapa kasus, perkebunan kelapa sawit dapat
menyebabkan migrasi paksa masyarakat dari daerah asal
mereka. Pemusatan perkebunan kelapa sawit yang besar dapat
mengakibatkan penggusuran masyarakat dari lahan mereka dan
memaksa mereka untuk mencari tempat tinggal dan mata
pencaharian baru. Migrasi paksa ini dapat mengganggu struktur
sosial, budaya, dan tradisi masyarakat.
1. Kerusakan lingkungan:
32
Ekspansi perkebunan kelapa sawit seringkali menyebabkan deforestasi
dan konversi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit. Hal ini
dapat merusak ekosistem alami, mengurangi keanekaragaman hayati,
dan mengancam spesies langka, termasuk flora dan fauna yang
memiliki nilai budaya bagi masyarakat setempat. Penghilangan habitat
ini dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk melaksanakan
praktik budaya tradisional yang terkait dengan lingkungan alam.
3. Perubahan sosial:
Ekspansi perkebunan kelapa sawit juga dapat menyebabkan perubahan
sosial di masyarakat setempat. Misalnya, migrasi besar-besaran
pekerja dari daerah lain dapat mengganggu struktur sosial yang ada
dan menciptakan ketegangan antara kelompok-kelompok masyarakat.
Selain itu, perubahan ekonomi yang terkait dengan industri
perkebunan kelapa sawit juga dapat mempengaruhi pola konsumsi,
pola makan, dan gaya hidup masyarakat setempat, mengurangi
praktik-praktik budaya tradisional yang terkait dengan pangan lokal
dan keanekaragaman kuliner.
33
4. Konflik tanah dan sumber daya:
Industri perkebunan kelapa sawit seringkali menjadi sumber konflik
antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat setempat terkait
kepemilikan lahan, hak penggunaan, dan kompensasi yang adil.
Konflik semacam ini dapat merusak ikatan sosial di masyarakat,
mempengaruhi harmoni budaya, dan meningkatkan ketegangan antara
kelompok-kelompok masyarakat.
1. Ketergantungan Ekonomi:
Kabupaten Ketapang sangat tergantung pada industri perkebunan
kelapa sawit sebagai sumber pendapatan utama. Hal ini membuat
perekonomian Kabupaten Ketapang rentan terhadap fluktuasi harga
kelapa sawit di pasar global. Jika harga kelapa sawit turun, pendapatan
34
petani dan pengusaha kelapa sawit dapat terpengaruh, yang
berdampak negatif pada perekonomian lokal.
2. Ketimpangan Pendapatan:
Industri perkebunan kelapa sawit cenderung menciptakan
ketimpangan pendapatan di masyarakat. Sebagian besar pendapatan
yang dihasilkan dari industri ini dikonsentrasikan pada pemilik
perkebunan dan perusahaan besar, sedangkan petani kecil sering kali
mengalami kesulitan dalam memperoleh keuntungan yang sebanding.
Ketimpangan pendapatan ini dapat menyebabkan ketidakadilan sosial
dan ekonomi di Kabupaten Ketapang.
3. Kerusakan Lingkungan:
Perluasan perkebunan kelapa sawit sering kali mengakibatkan
kerusakan lingkungan yang signifikan, termasuk deforestasi,
penurunan kualitas tanah, dan pencemaran air. Dampak ini dapat
mempengaruhi sektor ekonomi lainnya, seperti pariwisata dan industri
perikanan, yang bergantung pada keberlanjutan lingkungan. Jika
lingkungan rusak, sektor-sektor ini mungkin mengalami penurunan
produktivitas atau bahkan kehilangan pendapatan.
4. Ketergantungan Eksternal:
Industri perkebunan kelapa sawit seringkali mengandalkan input dan
teknologi dari luar daerah atau bahkan luar negeri. Hal ini dapat
menyebabkan ketergantungan ekonomi pada pemasok luar, sehingga
mengurangi kontribusi ekonomi lokal dan daya saing lokal.
35
5. Konflik Lahan dan Sosial:
Industri perkebunan kelapa sawit sering kali menyebabkan konflik
lahan dan sosial di Kabupaten Ketapang. Ketika perkebunan kelapa
sawit diperluas ke lahan yang digunakan oleh masyarakat lokal, hal ini
dapat memicu pertikaian antara pemilik lahan tradisional dan
perusahaan perkebunan. Konflik semacam ini dapat menghambat
stabilitas sosial dan mengganggu iklim investasi di daerah tersebut.
36
Industri pertambangan adalah sektor ekonomi yang melibatkan
eksplorasi, penambangan, dan pengolahan sumber daya mineral atau
energi dari bumi. Namun, industri pertambangan juga dapat memiliki
dampak negatif yang signifikan terhadap bidang sosial di Kabupaten
Ketapang atau daerah sekitarnya. Berikut adalah pengertian dan beberapa
dampak negatif yang dapat timbul akibat industri pertambangan terhadap
bidang sosial di Kabupaten Ketapang:
37
mencemari air dan udara, mengganggu kesehatan masyarakat
setempat, dan meningkatkan risiko penyakit.
38
menyebabkan pengangguran, kemiskinan, dan ketergantungan
yang lebih besar pada industri pertambangan.
1. Kerusakan Lingkungan:
Industri pertambangan seringkali mengakibatkan kerusakan
lingkungan yang luas, termasuk hutan dan lahan pertanian. Dampak
ini dapat mengganggu kehidupan masyarakat yang mengandalkan
39
sumber daya alam untuk aktivitas budaya seperti pertanian, perburuan,
dan pengumpulan bahan alam.
4. Konflik Sosial:
Industri pertambangan sering kali menyebabkan konflik sosial di
masyarakat. Persaingan dan ketidaksetaraan sumber daya, peningkatan
kekerasan, serta perubahan struktur sosial dan ekonomi dapat memicu
ketegangan dan konflik antara masyarakat lokal, perusahaan
pertambangan, dan pemerintah. Konflik ini dapat mengalihkan
perhatian dan sumber daya dari pelestarian dan pengembangan budaya
lokal.
40
5. Degradasi Kualitas Hidup:
Aktivitas pertambangan dapat mengganggu kualitas hidup masyarakat
di sekitar lokasi tambang. Polusi udara, air, dan tanah yang dihasilkan
oleh industri pertambangan dapat merusak kesehatan masyarakat dan
mengurangi kualitas hidup mereka. Hal ini dapat mengganggu praktik
budaya yang terkait dengan lingkungan seperti pertanian, perikanan,
atau upacara keagamaan.
Penting untuk mencatat bahwa dampak negatif ini tidak selalu berlaku
secara universal, dan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor
seperti skala operasi pertambangan, kebijakan perlindungan lingkungan,
partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan, dan upaya mitigasi
yang dilakukan oleh perusahaan dan pemerintah setempat.
41
tambang bisa menyebabkan kerusakan lingkungan dan
degradasi tanah. Hal ini dapat mengurangi produktivitas
pertanian dan pendapatan petani di daerah tersebut.
3. Kerusakan lingkungan:
Industri pertambangan, terutama pertambangan tambang
terbuka, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius.
Pembukaan lahan, penebangan hutan, peningkatan limbah
pertambangan, dan pencemaran air dan udara adalah beberapa
contoh dampak negatif yang bisa terjadi. Kerusakan lingkungan
ini tidak hanya berdampak pada ekosistem lokal, tetapi juga
dapat mengganggu sektor pariwisata yang mungkin menjadi
sumber pendapatan potensial.
4. Ketimpangan ekonomi:
Industri pertambangan sering kali hanya memberikan manfaat
ekonomi kepada sejumlah kecil perusahaan besar dan pekerja
terampil yang terlibat langsung dalam operasi pertambangan.
Sementara itu, masyarakat setempat mungkin tidak
mendapatkan manfaat yang sama. Hal ini dapat meningkatkan
42
kesenjangan ekonomi antara kelompok yang terlibat langsung
dalam industri pertambangan dan masyarakat umum.
43
Dampak Positif Dari Industri Pertambangan Terhadap
Bidang Sosial Di Kabupaten Ketapang
3. Pembangunan infrastruktur:
Untuk mendukung operasional industri pertambangan, sering
kali diperlukan pembangunan infrastruktur seperti jalan,
jembatan, dan fasilitas pendukung lainnya. Pembangunan ini
44
dapat meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas di daerah
tersebut, mempermudah mobilitas penduduk, dan meningkatkan
kualitas hidup mereka.
5. Pendapatan daerah:
Industri pertambangan yang beroperasi di Kabupaten Ketapang
dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan
daerah melalui pajak, royalti, dan pembayaran lainnya kepada
pemerintah setempat. Pendapatan ini dapat digunakan untuk
pembangunan infrastruktur, layanan publik, dan program
pengembangan lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat
setempat.
45
pertambangan dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh masyarakat di
Kabupaten Ketapang.
1. Pemberdayaan Ekonomi:
Industri pertambangan dapat memberikan peluang kerja bagi
penduduk setempat, sehingga meningkatkan pendapatan dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan peningkatan pendapatan,
masyarakat dapat lebih berperan dalam mendukung dan melestarikan
kegiatan budaya tradisional di daerah mereka.
2. Pengembangan Infrastruktur:
Industri pertambangan biasanya memerlukan akses yang baik ke
wilayah tambang, yang mengarah pada pengembangan infrastruktur
seperti jalan, jembatan, dan transportasi umum. Infrastruktur yang
lebih baik ini dapat meningkatkan konektivitas antar desa dan
46
menghubungkan masyarakat dengan pusat kegiatan budaya seperti
museum, tempat ibadah, dan situs bersejarah.
4. Pelestarian Budaya:
Dalam beberapa kasus, industri pertambangan telah berperan dalam
mempromosikan dan melestarikan budaya lokal. Perusahaan dapat
menyadari pentingnya menjaga keunikan dan keberlanjutan budaya
setempat, serta bekerja sama dengan komunitas untuk merayakan
tradisi dan acara budaya. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat
mendukung festival budaya, acara seni, atau kegiatan lain yang
mempromosikan kesenian dan warisan budaya daerah.
47
karena itu, penting untuk memastikan bahwa industri pertambangan
beroperasi dengan mengikuti praktik yang bertanggung jawab secara
sosial, lingkungan, dan budaya.
48
3. Diversifikasi ekonomi:
Industri pertambangan dapat mendorong diversifikasi ekonomi di
Kabupaten Ketapang. Pendapatan yang diperoleh dari industri
pertambangan dapat digunakan untuk mengembangkan sektor-sektor
lain seperti perdagangan, jasa, pariwisata, dan industri lainnya. Hal ini
membantu menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih beragam dan
mengurangi ketergantungan pada sektor pertambangan.
4. Peningkatan infrastruktur:
Industri pertambangan biasanya membutuhkan aksesibilitas yang baik
untuk mengangkut hasil tambang. Hal ini mendorong pembangunan
infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan pelabuhan, yang nantinya
akan memberikan manfaat bagi masyarakat secara umum.
Infrastruktur yang lebih baik juga dapat membuka peluang investasi di
sektor lain.
49
memastikan keberlanjutan ekonomi dan perlindungan lingkungan yang
seimbang.
BAB 4: KESIMPULAN
2. Dampak Ekonomi:
- Industri perkebunan kelapa sawit dan pertambangan telah
memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Ketapang. Penghasilan dari sektor ini telah meningkatkan
pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.
50
- Namun, ada ketimpangan dalam distribusi manfaat ekonomi.
Sebagian besar keuntungan ekonomi dikonsentrasikan di tangan
perusahaan besar dan investor, sementara masyarakat setempat,
terutama petani kecil, masih menghadapi kesulitan dalam mencapai
kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan.
3. Dampak Lingkungan:
- Kedua industri ini memiliki dampak negatif terhadap lingkungan di
Kabupaten Ketapang. Praktik deforestasi, degradasi lahan, dan
pencemaran air telah menyebabkan hilangnya habitat satwa liar,
penurunan kualitas tanah, dan kerusakan ekosistem yang signifikan.
- Upaya perusahaan dalam menerapkan praktik berkelanjutan dan
perlindungan lingkungan telah dilakukan, tetapi masih ada tantangan
dalam menerapkan praktik yang benar-benar berkelanjutan dan
bertanggung jawab.
51
Kristian Yupeng
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/2921/industri-kelapa-
sawit-indonesia-menjaga-keseimbangan-aspek-sosial-ekonomi-
dan-lingkungan
https://kalbar.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/12/Perda-
RPJPD-FINAL.pdf
https://repository.uir.ac.id/8385/1/143410152.pdf
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/23084/t/
Komisi+VII+Harap+PT.
+WHW+Tingkatkan+Perekonomian+Masyarakat+Kalbar
https://www.whwalumina.com/
https://you.com/search?q=who+are+you&tbm=youchat&cfr=chat
https://chat.openai.com/
https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-dampak-
hilirisasi-mineral-bauksit-terhadap-perekonomian-provinsi-
kalimantan-barat.pdf
https://repository.uir.ac.id/8385/1/143410152.pdf
52
https://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/Almaslahah/article/
download/685/pdf
https://www.tropenbos-indonesia.org/file.php/2187/studi%20sawit
%20mandiri_idn_20200420_final.pdf
53