Anda di halaman 1dari 18

ii

MAKALAH
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
“PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT”

DISUSUN OLEH:

NUR RAHMAH. A
KELAS IX.6

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1


MAMUJU
TP. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yangtelah memberikan

nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial

dengan judul “Kelapa Sawit dan Kesejahteraan Masyarakat”. Penulisan makalah

ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata pelajaran ilmu

pengetahuan sosial.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik

pada tekhnik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami

miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi

penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulisan menyampaikan ucapan terimah

kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam

menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada guru kami yang telah memberikan

tugas dan petunjuk kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Mamuju, 14 Februrari 2022

Nur Rahmah. A

ii
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR……………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI……………………………………..…………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………..…………. 1

A. Latar Belakang……………………………………..………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………..……… 2

BAB II PEMBAHASAN.............……………………………………..…… 3

A. Manfaat Perkebunan Kelapa Sawit Bagi Kesejahteraan


Masyarakat……………………………………..……............... 3
B. Kendala dan Upaya yang Dihadapi Petani Sawit Kabupaten
Mamuju Tengah……………………………………..………... 4

BAB V PENUTUP………………………………………………………… 10

A. Kesimpulan.......………………………………………………. 10
B. Saran.....………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan disektor pertanian di Indonesia mengalami kemajuan

yang sangat pesat, baik pertanian rakyat maupun pertanian yang dikelola oleh

perusahaan. Hal ini disebabkan oleh sumber daya alam yang memadai dan

jumlah penduduk (tenaga kerja) yang bekerja pada sektor pertanian yang

sangat banyak.

Tantangan dan harapan yang dihadapi suatu bangsa yang sedang

membangun selalu berubah dari masa ke masa. Agar sektor pertanian dapat

terus memberikan peran pada perekonomian Indonesia, diperlukan adanya

suatu perencanaan pembangunan disektor ini. Salah satunya adalah dengan

melakukan investasi. Dengan itu peranan sektor pertanian dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi.

Salah satu tanaman yang dikembangkan akhir-akhir ini adalah tanaman

kelapa Sawit, disamping kelapa sawit adalah tanaman ekspor yang memiliki

nilai ekonomi dan memiliki prospek pemasaran yang tinggi, karena merupakan

bahan baku industri baik makanan, minuman, kosmetik bahkan obat yang

banyak digemari oleh lapisan masyarakat baik dalam maupun luar negeri. Oleh

sebab itu perlu ditingkatkan produksinya baik dari segi kualitas maupun dari

segi kuantitasnya, agar memiliki daya saing, baik di pasar dalam negeri

maupun luar negeri.

Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan yang

peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai

penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara.

1
2

Apabila produksi kelapa sawit meningkat cepat tanpa diikuti dengan

peningkatan kualitasnya akan melemahkan daya saing kelapa sawit di pasar

Internasioanl, ini salah satu hal utama yang perlu diperhatikan bagi petani dan

pemerintah. “Karena kelapa sawit yang memiliki kualitas rendah tentu akan

mengakibatkan tidak terpenuhinya syarat terpenting untuk keberhasilan usaha

tani disuatu daerah, kalau semua faktor produksi ditambah sekaligus maka

hasil produksi akan naik”

Kabupaten Mamuju Tengah merupakan daerah pertanian yang

potensial. Daerah ini memiliki jenis tanah kering maupun persawahan,

sehingga tidak mengherankan mengapa daerah ini menghasilkan buah-buahan

serta sayur mayur di tanah kering. Sementara persawahan menghasilkan padi

sebagai kebutuhan pokok penduduk. Terkhusus di sektor pertanian daerah ini

juga memiliki potensi yang luar biasa. Dalam hal ini, adalah pertanian kelapa

sawit yang terletak di seluruh wilayah Kabupaten Mamuju Tengah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa manfaat yang diperoleh masyarakat di Kabupaten Mamuju Tengah

dengan adanya sektor perkebunan kelapa sawit?

2. Kendala dan upaya apa saja yang dihadapi oleh masyarakat Kabupaten

Mamuju Tengah dalam pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Manfaat Perkebunan Kelapa Sawit bagi Kesejahteraan Masyarakat

Pada tahun 2004 perusahaan pembibitan pertanian kelapa sawit

memberikan informasi kepada masyarakat petani tentang cara pengelolaan

sampai kepada hasil pertanian kelapa sawit. Dengan informasi tersebut

masyarakat petani telah berkesimpulan ingin melakukan penanaman kelapa

sawit sesuai dengan kebutuhan lahan masyarakat.

Kontribusi pertanian kelapa sawit di Kabupaten Mamuju Tengah dalam

meningkatkan perekonomian masyarakat memang sangat dirasakan bagi warga

di daerah tersebut, terutama dalam menambah penghasilan untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga mampu memberikan

pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka.

Pertanian kelapa sawit di Kabupaten Mamuju Tengah memang telah

memberikan pengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Masyarakat juga

harus mampu memanfaatkan peluang yang dengan adanya pertanian kelapa

sawit tersebut untuk menambah pemasukan mereka. Perubahan ekonomi juga

dirasakan oleh seluruh warga yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah.

Pertanian kelapa sawit memberikan peranan terhadap perekonomian di

Kabupaten Mamuju Tengah. Masyarakat mengetahui bahwa peranan ekonomi

yang dominan dirasakan adalah adanya peningkatan penghasilan yang sangat

membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain

itu, masyarakat juga mendapatkan pekerjaan tetap dan penghasilan tetap

sehingga tingkat pengangguran di masyarakat semakin berkurang. Kehidupan

3
anak-anak petani sawit dan masyarakat sekitar juga sudah mampu menempuh

pendidikan

3
4

yang lebih tinggi karena adanya keberhasilan penghasilan pertanian kelapa

sawit di Kabupaten Mamuju Tengah, yang dulunya hanya mampu

menyekolahkan anaknya hingga jenjang sekolah dasar saja tetapi sekarang

sudah mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang lebih tinggi lagi.

Terlepas dari semua itu, masyarakat mengharapkan agar pertanian

kelapa sawit menjadi lebih maju dan mampu menyerap tenaga kerja lagi.

Masyarakat juga mengharapkan agar perusahaan tidak memainkan harga

kelapa sawit, disamping itu masyarakat juga mengharapkan agar pemerintah

juga memperhatikan pertanian kelapa sawit, karena seperti yang kita ketahui

bahwa dalam kehidupan sehari-hari saja kita lebih sering menggunakan atau

mengkomsumsi hasil olahan kelapa sawit.

B. Kendala dan Upaya yang Dihadapi Petani Sawit Kabupaten Mamuju

Tengah

1. Polusi yang Diakibatkan Pabrik Kelapa Sawit

Di sekitar pabrik sawit di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, bau

busuk kadang menyeruak. Beberapa pabrik sawit terbangun di dekat

pemukiman penduduk dan dekat sungai. Selain polusi udara, air sungai pun

rawan tercemar. Penghasilan petani tambak juga terganggu, merusak

ekosistem sungai, mengubah wilayah tangkap nelayan sungai, hingga

memisah manusia dari sungai. Sebelum pabrik sawit beroperasi, warga

pesisir masak air hujan buat keperluan minum saat mengurus tambak dan

rumah tangga. Air merah nipah kadang jadi selingan. Dari awal warga yang

bermukim di daerah sekitar protes dan menolak pendirian pabrik

sawit. Masyarakat berharap, Primanusa gagal beroperasi atau paling tidak,

mempertimbangkan usul mereka soal dampak yang diakibatkan terhadap

lingkungan. Masyarakat tak ingin limbah mencemari ruang hidup.


5

Hujan bukan tanda baik bagi pemukim sekitar kebun sawit. Kalau

hujan, bau busuk limbah sawit menyeruak. Selang beberapa menit, bau

busuk menyembur. Bau busuk itu berasal dari limbah cair buangan pabrik

minyak sawit. Limbah itu biasa jadi pupuk di kebun sawit (land

application). Sebelum sungai tercemar limbah, tiap jembatan kerap ramai

dengan pemancing ikan. Menyusuri muara, nelayan sungai juga ikut

menebar pukat. Namun setelah pabrik berdiri di sekitar pemukiman warga

banyak ikan mati akibat limbah hingga usaha tambak ikan yang gagal panen

karena limbah.

Limbah pabrik kelapa sawit memberikan dampak yang begitu

banyak jika tak diberikan pencegahan secara tegap dan tanggap. Dampak

yang diakibatkan seperti pencemaran sungai, ikan-ikan mati akibat

keracunan, menyebabkan kekurangan air bersih untuk keperluan sehari-hari

akibat pencemaran yang dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Namun

disisi lain usaha ini bagi sebagian masyarakat dapat meningkatkan

kesejahtraan.

Upaya-upaya yang dihadapi masyarakat untuk mencegah hal tersebut

semakin menjadi-jadi, mereka melakukan demonstrasi sebagai penolakan.

Namun Bupati Kabupaten Mamuju Tengah Aras Tammauni yang hadir

meresmikan pabrik membuat situasi tetiba kondusif. Pejabat-pejabat

setempat menampung keluhan-keluhan masyarakat dan berjanji akan

mencari akar dari permasalahan yang dihadapi masyarakat dan akan segera

memperbaikinya dengan segala upaya.

2. Harga yang tidak Menetap

Setelah mengalami penurunan harga minyak sawit semenjak 2017

lalu, harga minyak sawit di tahun ini digadang akan membaik, kendati
5

dibayang-bayangi melimpahnya produksi yang dikhawatirkan akan

membuat harga kembali melorot. Dari laporan Gabungan Pengusaha Kelapa

Sawit
6

Indonesia (GAPKI), semenjak kajatuhan harga pada Agustus 2016

lalu, harga minyak sawit dunia terus melemah. Kondisi demikian ditambah

dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China dan

juga Penurunan harga CPO disebabkan demand CPO yang menurun akibat

kampanye negatif Uni Eropa.

Kajatuhan harga minyak kedelai akibat meningkatnya stok

berimplikasi pada harga minyak sawit yang juga mengelami tren melemah.

Pada 2015 sejatinya Indonesia telah berinisiatif untuk melakukan

pencegahan pelemahan harga minyak sawit dengan membentuk Badan

Layanan Umum (BLU), Badang Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit

(BPDP-KS), dimana tugas BLU ini mengelola dana yang dipungut dari

setiap ton minyak sawit yang diekspor dan dana yang terkumpul salah

satunya digunakan sebagai insentif pengembangan pasar dalam negeri

Biodiesel sawit

Pada awal penerapan, cara demikian dianggap berhasil namun

semenjak awal 2018 harga minyak sawit kembali menunjukkan tren

pelemahan yang kian dalam, sehingga dalam periode tahun tersebut muncul

desakan untuk menghentikan pungutan ekspor awit yang dianggap kian

memperdalam kejatuhan harga utamanya harga Tandan Buah Segar (TBS)

Sawit ditingkat petani. Desember 2018, pemerintah mengabulkan desakan

tersebut dan membuat kebijakan pungutan ekspor tidak diterapkan bila

harga minyak sawit masih dibawah harga US$ 570/ton, sayangnya

kebijakan tersebut dianggap akan semakin menekan harga minyak sawit

nasional dengan diterapkannya batas bawah.

Memasuki awal tahun 2019, harga sawit tercatat mulai mengalami

kenaikan lantaran adanya permintaan dari sejumlah negara konsumen sawit,


7

namun upaya perundingan antara China dan Amerika Serikat patut di

waspadai sebab bakal memiliki implikasi terhadap permintaan minyak sawit

ke negeri tirai bambu tersebut dan berdampak pada harga minyak sawit.

Lobi Indonesia terhadap pasar minyak sawit India juga sudah mulai

dilakukan dan ada potensi mengerek permintaan minyak sawit asal

Indonesia. Dengan memahami kebutuhan masing-masing negara, Indonesia

dan India, berupaya untuk mensinergikan perdagangan komoditas.

Adapun beberapa hal yang bisa ditawarkan sebagai solusi guna

mencari jalan yang terbaik menanggapi rencana pembangunan perkebunan

kelapa sawit di daerah perbatasan ini adalah:

1. Dilakukan pemetaan terlebih dahulu daerah perbatasan secara

menyeluruh untuk mengetahui berbagai karakteristik kawasan yang ada,

mulai dari luasan wilayah, garis perbatasan, sampai dengan peruntukan

kawasan (kawasan lindung dan kawasan budidaya) dan disesuaikan

dengan rencana tata ruang dan wilayah baik kabupaten/kota maupun

provinsi sehingga jelas yang dimaksud dengan kawasan yang akan

dilakukan pembangunan perkebunan kelapa sawit.

2. Dilakukan kajian (studi kelayakan) yang mendalam dan mendetail

mengenai berbagai aspek yang menyangkut rencana dan langkah-langkah

pembukaan lahan perkebunan ini, mulai dari kawasan mana yang akan

dijadikan areal perkebunan, kecocokan lahan, jenis tanaman, pengolahan

hasil, hingga dampak negatif yang dapat terjadi terhadap lingkungan

untuk dicari jalan keluarnya, sehingga kegagalan dalam program

kebijakan sejenis sebelumnya tidak terulang.

3. Hendaknya dalam pengelolaan daerah perbatasan ini dibuat suatu

kebijakan dengan berdasarkan potensi unggulan sumber daya alam


7

(resources base) yang sesuai dengan kawasan tersebut sehingga

ekosistem
8

alami dapat lebih terjaga dan tidak memaksakan satu komoditas saja

tanpa memperdulikan kecocokan lahannya.

Dalam suatu pengembangan kebijakan yang dampak dan

implementasinya melibatkan banyak pihak dan berdampak luas, dalam hal

ini kebijakan pengembangan perkebunan kelapa sawit skala besar di

Kabupaten Mamuju Tengah, hendaknya dilakukan Strategi Pengembangan

Kebijakan dengan langkah-langkah yang jelas dan sesuai kebutuhan. Ada

beberapa faktor penting dalam suatu pengembangan kebijakan, yaitu adanya

kejelasan tujuan dan sasaran, adanya alternatif, adanya kejelasan kriteria

pengambilan keputusan dan dalam pengambilan keputusan haruslah secara

rasional dengan melihat berbagai aspek yang mempengaruhi kebijakan

tersebut.

Tujuan dan sasaran yang jelas perlu ditentukan guna mengetahui

persis apa yang hendak dicapai dengan dilakukannya kebijakan tersebut.

Pentingnya alternatif sendiri adalah agar terfokus terhadap penyelesaian

masalah dan bukan memaksakan suatu kebijakan yang dalam

implementasinya justru akan membuat berbagai permasalahan. Selain itu

alternatif diperlukan untuk mendorong inovasi dan pencegahan pencemaran

& kerusakan lingkungan, mengurangi risiko jangka panjang serta dapat

mengakomodasi partisipasi publik dan beban risiko dapat dibagi dengan

semua pihak melalui konsultasi publik yang dilakukan sebagai sarana

komunikasi antar stakeholder.

Jadi, dalam hal pengembangan kebijakan kelapa sawit skala besar di

Mamuju Tengah diperlukan langkah-langkah yang jelas dan terarah dengan

tujuan dan sasaran yang jelas pula, tidak tergesa-gesa dalam menetapkan

suatu kebijakan. Sementara itu, lahan kritis dan rusak yang ada masih
9

sangat luas dan perlu penanganan segera karena dampaknya semakin kita

rasakan.

Di lain sisi, harus diakui bahwa komoditas kelapa sawit merupakan

komoditas yang dapat menjadi unggulan dimana peluang dan prospeknya ke

depan sangat besar dan menjanjikan dan merupakan sumberdaya alam yang

dapat diperbaharui (renewable). Namun, hendaknya proyek perkebunan

kelapa sawit ini sendiri mempunyai aturan-aturan dan batasan dalam

pelaksanaannya di lapangan karena dikhawatirkan jika tidak ada aturan yang

jelas dan tegas, perkebunan kelapa sawit ini bisa jadi akan masuk ke

kawasan lindung dan cagar alam yang dapat berdampak negatif baik bagi

kelestarian alam dan juga manusia akibat terganggunya ekosistem alam.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil pertanian kelapa sawit berperan terhadap peningkatan ekonomi

masyarakat di Kabupaten Mamuju Tengah. Adapun indikator perannya

yaitu : a) masyarakat mendapatkan pekerjaan dan penghasilan tetap dan

masyarakat mendapat tambahan pendapatan. b) masyarakat mampu

menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi. c) masyarakat

mampu mengeluarkan zakat pertanian tiap bulan dari hasil pertanian. d)

masyarakat mampu menolong sesama dengan cara mempekerjakan buruh. f)

masyarakat dalam bekerja memiliki 3 hal yang harus di implikasikan yaitu

kerja keras kerja cerdas dan kerja ikhlas.

Keberadaan pertanian kelapa sawit telah memberikan perubahan

keadaan terhadap masyarakat dan perubahan pola pikir masyarakat. Yang

dahulu keadaan masyarakatnya kurang baik, keterbatasan biaya hidup,

kehidupan pendidikan anak sangat minim, telah berubah menjadi lebih baik.

Namun, disisi yang lain dampaknya juga besar bagi keberlangsungan

kehidupan masyarakat yang ada di sekitar daerah perkebunan maupun

pabrik kelapa sawit hingga dapat menyebabkan kerusakan parah bagi

kawasan hutan. Hal seperti harus diperhatikan dengan sangat hati-hati dan

berwibawa agar kedepannya dapat segera dibenahi untuk tujuan

kesejahteraan masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan dari pembahasan

sebelumnya maka di kemukakan saran-saran sebagai berikut:

10
11

1. Pertanian kelapa sawit sebagai tempat penghasilan warga, maka harus

mampu mempertahankan atau meningkatkan produksinya.

2. Pertanian kelapa sawit sebagai tempat penghasilan bagi warga

diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi agar bisa

membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian mereka

sehingga taraf hidup masyarakat meningkat dan masyarakat juga

menjadi semakin sejahtera.

3. Pihak perusahaan kelapa sawit harus mempertahankan dan

meningkatkan harga jual kelapa sawit agar mampu memberikan

dampak atau kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian

masyarakat.

4. Pihak pertanian kelapa sawit juga harus selalu menjaga kelestarian alam

dan lingkungan sehingga nantinya semua itu masih bisa dirasakan oleh

generasi mendatang.

5. Untuk pihak pemerintah diharapkan mampu memperhatikan pertanian

kelapa sawit agar pertanian kelapa sawit juga bisa dilirik oleh menteri

pertanian karena seperti yang di lihat bahwa dalam kehidupan sehari-

hari produksi kelapa sawit sangat sering digunakan

6. Untuk masyarakat di sekitar pertanian kelapa sawit harus mampu

melihat dan memanfaatkan peluang ekonomi yang ada dengan adanya

pertanian tersebut. Peluang bisnis sekecil apapun akan memberikan

dampak terhadap perekonomian yang otomatis akan mempengaruhi

atau meningkatkan penghasilan mereka.


DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, H. Raharjo. Pembangunan Ekonomi Perkotaan. Edisi Pertama;

Yogyakarta: Graham Ilmu, 2005

Anwar Kurnia, Kegiatan Ekonomi Masyarakat, Jakarta: Yudistira Ghalia

Indonesia, 2007

Agus Widarjono, Ekonometrika; Teori dan Aplikasi (Edisi 1, Yogyakarta,2007)

Arsyad, Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah (Edisi

kedua:Yogyakarta:BPFE,2009

Clifford Geertz, Inovasi Pertanian (Jakarta: Bharatara Karya Aksara, 1983)

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya. 2002

Hadi Nawawi, Metode Penelitian Bidang Social (Yogyakarta: Gadjah Mada

University Perss, 2006)

Husein Umar, Metode Penelitian Skripsi dan Tesis Bisnis (Cet.IV; Jakarta:

PT.Karya Grafindo Persada, 2001.

Sartika, Budidaya Tanaman Kelapa Sawit,http://unikspesial.blogspot.co.id/ 2015/

04z makalah-budi-daya-tanaman-kelapa-sawit-.html?m=1.

12

Anda mungkin juga menyukai