Anda di halaman 1dari 7

INDUSTRI DAN LAPANGAN PEKERJAAN DESA 3

KAMBAYANG
Untuk memenuhi mata kuliah:”Kajian lingkungan hidup dan
kewirausahaan”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. QUR'ANA DWI SABRINA B40122168
2. ZAHWA NURSHALISHA B40122138
3. ARDIYANSA B40122157
4. MUH. FIKRI B40122122
5. Eka Sri Wardani B40122119
6. MANIATI B40122126
7. RIFAIL B40122176
8. ZALIKAL B40122062

PRODI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
Latar Belakang
Desa Kambayang merupakan salah satu daerah pedesaan yang memiliki
ekonomi yang berbasis pada sektor industri kecil dan menengah. Industri di desa
ini terutama fokus pada pengolahan produk pertanian lokal, seperti pengolahan
hasil pertanian, kerajinan tangan, dan produksi barang-barang tradisional.
Pertanian menjadi tulang punggung utama ekonomi di Desa Kambayang,
dengan produksi padi, sayuran, buah-buahan, dan tanaman palawija sebagai
kegiatan utama. Sektor pertanian memberikan bahan baku bagi industri
pengolahan makanan lokal seperti pembuatan keripik, dodol, atau produk
makanan khas lainnya.
Selain itu, kerajinan tangan juga berkembang di Desa Kambayang, seperti
anyaman bambu, tenun tradisional, dan pembuatan alat-alat rumah tangga dari
bahan lokal. Industri kreatif dan kerajinan ini memberikan lapangan pekerjaan
kepada penduduk setempat serta menjadi sumber pendapatan tambahan bagi
masyarakat.
Meskipun memiliki potensi yang besar, tantangan ekonomi di Desa
Kambayang meliputi akses terbatas terhadap pasar luas, infrastruktur yang
terbatas, serta kurangnya akses terhadap teknologi modern untuk meningkatkan
efisiensi produksi dan pemasaran.
Pemerintah setempat dan berbagai organisasi masyarakat bekerja sama
untuk meningkatkan infrastruktur, mengembangkan pelatihan keterampilan, serta
memperluas jaringan pemasaran bagi produk-produk lokal Desa Kambayang guna
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Industri, merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting
dalampembangunan suatu wilayah dan peningkatan pendapatan
masyarakat.Pembangunan ekonomi antara lain melalui industri di suatu Negara
dalam periodejangka panjang akan membawa perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi negara tersebut maupun masyarakatnya, yaitu perubahan dari ekonomi
tradisionalyang dititik beratkan pada sektor pertanian ke ekonomi modern namun
disampingitu suatu industry juga dapat menimbulkan dampak yang malah
merugikanmasyarakat.
Pemerintah, sering menganggap industri sebagai pintu masuk
untukmembawa masyarakat ke arah kemakmuran, paling tidak sebagai
motorpenggerak dalam peningkatan perekonomian masayarakat. Karena itu,
industri selalu menjadi perhatian pemerintah. Hal tersebut juga menjadi perhatian
pemerintah daerah untuk melakukan pengembangan ekonomi. Hal ini tentunya
sejalan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah. Kehadiran kedua Undang-
Undang Desentralisasi tersebut memiliki pengaruh kuat dalam mengubah kegiatan
pembangunan dan peningkatan ekonomi di daerah.
Industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. Jadi
industri ini merupakan kumpulan perusahaan yang memproduksi barang-barang,
dan dapat membentuk pendapatan. Industri adalah upaya untuk mengubah struktur
pertanian menjadi struktur industry. Dan industri juga merupakan perusahaan
yang melakukan kegiatan ekonomi yang termasuk ke dalam sektor
sekunder.Proses Industrialisasi berpengaruh lebih luas lagi yaitu membawa gejala
ekonomi, berupa perkembangan infrastruktur dan perdagangan dengan
proseskapitalisasi (akumulasi dan konsentrasi modal), persaingan ekonomi, gejala
sosial berupa demokratisasi dan pertentangan kelas, serta gejala budaya berupa
timbulnya gaya hidup yang produktif dan konsumtif, persepsi yang
rasional,antisipatif dan pragmatis. Akibatnya hubungan antar manusia (human
relations)menjadi berubah, demikian juga struktur sosial masyarakat di
sekitarnya(Rahardjo, 1984). Industrialisasi yang semula berupa sebuah sistem
yangditerapkan dalam usaha-usaha produksi pabrik, kemudian mempengaruh
ikomunitas secara keseluruhan.
Lapangan pekerjaan merupakan wahana yang sangat penting bagi para
tenaga kerja untuk mengeksplorasi kemampuan diri dalam bidang tertentu.
Fenomena semakin banyaknya jumlah angkatan kerja yang siap kerja tidak
mampu diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Dalam pasar kerja
telah terjadi meningkatnya penawaran kerja daripada permintaan kerja, maka
terjadi adanya selisih antara penawaran dan permintaan kerja yang mengakibatkan
terciptanya pengangguran.
Bagi angkatan kerja lapangan pekerjaan merupakan sumber utama
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Besar atau kecilnya
pendapatan yang diperoleh dari lapangan pekerjaan tersebut menentukan
kesejahteraan bagi tenaga kerja serta keluarganya.
Menurut Hasibuan (1996 : 99) menyatakan bahwa jika terdapat
pengangguran dalam suatu masyarakat hal ini berarti kurang efisiennya
pemanfaatan salah satu modal dasar dan dibatasinya pilihan yang tersedia. Bahkan
jika pengangguran itu sudah cukup tinggi, hal itu dapat mengganggu stabilitas
ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Pengangguran yang tinggi bukan hanya
menjadi masalah dalam bidang ekonomi saja tapi juga menjadi masalah dalam
bidang sosial yang dimana individu menganggur tersebut kehilangan akan
kepercayaan dirinya dan berbuat tindakan kriminal.
Desa Kambayang merupakan salah satu daerah pedesaan yang memiliki
ekonomi yang berbasis pada sektor industri kecil dan menengah. Industri di desa
ini terutama fokus pada pengolahan produk pertanian lokal, seperti pengolahan
hasil pertanian, kerajinan tangan, dan produksi barang-barang tradisional.
Pertanian menjadi tulang punggung utama ekonomi di Desa Kambayang,
dengan produksi padi, sayuran, buah-buahan, dan tanaman palawija sebagai
kegiatan utama. Sektor pertanian memberikan bahan baku bagi industri
pengolahan makanan lokal seperti pembuatan keripik, dodol, atau produk
makanan khas lainnya.
Pengembangan ekonomi Desa Kambayang di Provinsi Sulawesi Tengah,
Kabupaten Donggala, dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang.
Memahami faktor-faktor ini penting untuk merancang strategi yang tepat guna
membangun ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Berikut adalah beberapa tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi
oleh Desa Kambayang:
Tantangan:
Keterbatasan Akses Infrastruktur:
Desa Kambayang mungkin menghadapi kendala dalam hal akses
infrastruktur seperti jalan yang baik, listrik, dan air bersih. Kurangnya akses ini
dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi daya saing desa.
Ketergantungan pada Sektor Pertanian:
Jika desa terlalu bergantung pada sektor pertanian tanpa adanya
diversifikasi ekonomi, fluktuasi harga komoditas pertanian dapat menjadi risiko
ekonomi yang signifikan. Perubahan Iklim dan Bencana Alam:
Desa Kambayang, seperti banyak daerah di Indonesia, mungkin rentan
terhadap perubahan iklim dan bencana alam. Banjir, tanah longsor, atau
kekeringan dapat menghancurkan tanaman dan infrastruktur, merugikan ekonomi
desa. Keterbatasan Keterampilan dan Pendidikan:
Keterbatasan dalam keterampilan dan tingkat pendidikan masyarakat dapat
menjadi penghambat bagi diversifikasi ekonomi dan adopsi teknologi modern.
Pasar yang Terbatas:
Jika Desa Kambayang memiliki akses terbatas ke pasar, baik lokal maupun
regional, dapat menjadi hambatan dalam meningkatkan penjualan produk dan jasa
lokal. Peluang:
Pengembangan Sektor Pariwisata:
Keindahan alam dan keunikan budaya Desa Kambayang dapat dijadikan
potensi besar untuk pengembangan sektor pariwisata. Dengan menyediakan
fasilitas dan layanan yang baik, desa dapat menarik wisatawan dan meningkatkan
pendapatan lokal. Diversifikasi Ekonomi:
Mendorong diversifikasi ekonomi dapat membantu desa mengurangi risiko
yang terkait dengan fluktuasi harga komoditas pertanian. Pengembangan industri
kecil, kerajinan tangan, atau sektor jasa dapat menjadi langkah positif.
Penggunaan Teknologi:
Adopsi teknologi modern dalam sektor pertanian dan industri lokal dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Pelatihan terkait teknologi dapat
meningkatkan keterampilan masyarakat.
Kemitraan dan Kolaborasi:
Membangun kemitraan dengan lembaga pemerintah, organisasi non-
pemerintah, dan sektor swasta dapat membantu Desa Kambayang mengakses
sumber daya dan pendanaan tambahan untuk proyek-proyek pengembangan
ekonomi. Pemberdayaan Perempuan:
Memberdayakan perempuan dalam kegiatan ekonomi dapat membuka
peluang baru dan meningkatkan kontribusi mereka dalam pembangunan desa.
Pelatihan keterampilan dan dukungan untuk usaha mikro perempuan dapat
menjadi langkah positif. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan:
Memastikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dapat
meningkatkan keberlanjutan ekonomi desa. Inisiatif pelestarian lingkungan dan
pertanian organik dapat menarik pasar yang peduli lingkungan. Pendekatan
Inklusif:
Membangun ekonomi yang inklusif dengan memperhatikan kebutuhan dan
aspirasi semua lapisan masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan secara
menyeluruh. Dengan memahami tantangan dan memanfaatkan peluang ini, Desa
Kambayang dapat merancang strategi pengembangan ekonomi yang lebih kokoh
dan berkelanjutan. Pendekatan yang holistik dan melibatkan partisipasi aktif
masyarakat lokal dapat menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi tantangan
dan memanfaatkan potensi ekonomi desa.

Anda mungkin juga menyukai