Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP CITRA PERUSAHAAN


INDUSTRI BATU ALAM (STUDI KASUS PADA MASYARAKAT DESA
BOBOS KECAMATAN DUKUPUNTANG KABUPATEN CIREBON)
THE IMPLEMENTATION OF CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR) PROGRAM TOWARDS COMPANYS
IMAGE OF NATURAL STONE INDUSTRIES (CASE STUDY ON THE
SOCIETY OF BOBOS VILLAGE DUKUPUNTANG SUBDISTRICT OF
CIREBON REGENCY)
1

1,2

Tri Yuni Rahmawati (17212466)


2
Aries Budi Setyawan

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma


triyunir@gmail.com
arisbudi@staff.gunadarma.ac.id
ABSTRAK

Perkembangan industri manufaktur di Indonesia saat ini


semakin tinggi. Tumbuhnya berbagai industri di satu sisi sangat
menguntungkan, tetapi di sisi lain dampak negatif pun dapat terjadi.
Salah satu dampak negatif dari berdirinya industri-industri di Negeri
ini adalah timbulnya masalah pencemaran lingkungan. Maka
tanggung jawab perusahaan untuk dapat meminimalkan dampak
negatif tersebut dengan program kepedulian bagi masyarakat. Bentuk
kepedulian dan tanggung jawab tersebut dapat direalisasikan dengan
program corporate social responsibility (CSR) yang diharapkan dapat
memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekaligus membuat
citra perusahaan baik di mata khalayak umum. Adapun tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian ini adalah menguji pengaruh
implementasi corporate social responsibility (CSR) terhadap citra
perusahaan industri batu alam di Desa Bobos Kecamatan
Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Penelitian ini pada masyarakat
Desa Bobos Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon yang
menerima dan merasakan manfaat dari kegiatan CSR perusahaan
industri batu alam. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan
Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan software pengolahan
data smartPLS 3.0. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil

penyebaran kuisioner sedangkan data sekunder diperoleh dari studi


pustaka, BPS, dan literatur. Hasil Penelitian menunjukan bahwa
variabel corporate social responsibility (CSR) berpengaruh positif
terhadap citra perusahaan. Artinya CSR yang dilakukan oleh
perusahaan industri batu alam berpengaruh positif terhadap citra
perusahaan industri batu alam di mata masyarakat Desa Bobos
Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon.
Kata Kunci : Corporate Social Responsibility (CSR) dan
Citra
Perusahaan
ABSTRACT
The development of the manufacturing industry in Indonesia is
getting higher. The growth of various industries on the one hand very
profitable, but on the other hand the negative effects can occur. One
of the negative impact of the establishment of industries in this
country is the emergence of environmental pollution problems. So,
companys responsibility to be able to minimize the negative impact
by awareness programs for the community. The awareness and
responsibility can be realized by corporate social responsibility (CSR)
program which is expected to provide direct benefits to the
community and create a good company's image in the eyes of the
public. The aim of this study was to test the effect of the
implementation of corporate social responsibility (CSR) on the
company's image of natural stone industry in the Bobos village
Dukupuntang Subistrict of Cirebon Regency. This research on the
communities of Bobos village Dukupuntang Subistrict of Cirebon
Regency who receive and feel the benefit from the CSR activities of
natural stone industry company. This research uses descriptive
analysis and Partial Least Square (PLS) using data processing software
smartPLS 3.0. The data used in this study are primary data and
secondary data. Primary data obtained from the questionnaires while
the secondary data obtained from the literature, BPS, and literature.
Research shows that the variable corporate social responsibility (CSR)
has positive effect on the company's image. That means CSR by
natural stone industry company has positive influence on the
company's image of natural stone industry in the eyes of the villagers
Bobos Dukupuntang Subistrict of Cirebon Regency.
Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR) and Companys
Image
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya wacana
mengenai program corporate
social responsibility (CSR) dan
etika bisnis dalam berbisnis
telah
membuat
banyak
perusahaan mulai sadar bahwa
kesuksesan harus dibangun dari
penghargaan dan kepercayaan
masyarakat
(Limberg,
dkk,
2009). Tingkat kesadaran dan
kepedulian masyarakat yang
semakin tinggi menyebabkan
konsep
tanggung
jawab
perusahaan yang hanya untuk
mencari keuntungan semata
menjadi tidak relevan. Seiring
dengan
berkembangnya
industri
manufaktur,
maka
pengaruh industri tersebut juga
semakin
besar.
Besarnya
potensi dampak negatif dari
industri pertambangan yang
ditimbulkan, maka tanggung
jawab perusahaan untuk dapat
meminimalkan dampak negatif
tersebut
dengan
program
kepedulian bagi masyarakat
sekitar (Pulungan, 2010).
Bentuk kepedulian dan
tanggung
jawab
dapat
direalisasikan dengan program
corporate social responsibility
(CSR) yang diharapkan dapat
memberikan manfaat langsung
bagi
masyarakat
untuk
meningkatkan
kualitas
hidupnya dan bermanfaat bagi
citra perusahaan yang telah
mampu berbuat baik terhadap
lingkungan dan masyarakatnya
(Hadi Nor dan Irham, 2014).

Kepedulian
akan
tanggung
jawab perusahaan melalui CSR
didasari oleh tiga prinsip dasar
yang dikenal dengan istilah
triple bottom line, meliputi
profit, people, dan planet.
Ketiganya
harus
berjalan
berkesinambungan
agar
tercipta iklim perusahaan yang
baik
sehingga
eksistensi
perusahaan
juga
terjamin
dengan reputasi dan citra
perusahaan
positif
dari
konsumen
dan
masyarakat
melalui program CSR (Kartini
2009).
Menurut Kotler dan Nancy
Lee
mengatakan
bahwa
hubungan antara
corporate
social
responsibility
(CSR)
dengan
citra
perusahaan
terdapat
pada
pelaksanaan
kegiatan CSR yang dilakukan
secara optimal sehingga target
umum
dari
program
CSR
tersebut
dapat
terpenuhi
kebutuhannya.
Program
corporate social responsibility
(CSR) ini, dapat diterapkan di
beberapa industri, khususnya
industri batu alam yang berada
di daerah Kabupaten Cirebon.
Karena tidak hanya dampak
positif dari banyak berdirinya
industri batu alam di Desa
Bobos Kecamatan Dukupuntang
namun dampak negatif pun
terjadi,
salah
satunya
kerusakan
lingkungan.
Pelaksanaan
CSR
yang

memberikan keuntungan bagi


masyarakat akan mendapat
respon
positif,
sehingga
reputasi perusahaan meningkat
di mata masyarakat. Jika suatu
perusahaan memiliki citra yang
positif, maka iklim penerimaan
terhadap kinerja perusahaan
oleh masyarakat akan menjadi
semakin baik.
Berdasarkan
latar
belakang dan rumusan masalah
di atas, maka pertanyaan
penelitian dalam tulisan ini
adalah:
1. Bagaimana
gambaran
kerusakan
lingkungan
akibat
keberadaan
industri di Desa Bobos
Kecamatan Dukupuntang
yang akan mempengaruhi
citra perusahaan di mata
masyarakat Desa Bobos
Kecamatan Dukupuntang?
2. Apa
saja
peran
pemerintah
untuk
mengatasi
masalah
kerusakan
lingkungan
yang terjadi di Desa
Bobos
Kecamatan
Dukupuntang?
3. Apa saja manfaat dan
keuntungan
yang
dirasakan
masyarakat
dari penerapan program
corporate
social
responsibility
(CSR)
industri batu alam yang
berpengaruh
terhadap
citra perusahaan?

4. Bagaimana
pengaruh
implementasi
corporate
social responsibility (CSR)
yang
dilakukan
perusahaan industri batu
alam
terhadap
citra
perusahaan industri batu
alam di Desa Bobos
Kecamatan Dukupuntang?
METODE PENELITIAN
Objek penelitian dalam
penelitian
ini
adalah
masyarakat yang berada di
Desa
Bobos
Kecamatan
Dukupuntang
Kabupaten
Cirebon yang menerima dan
merasakan manfaat program
CSR
yang
dilakukan
oleh
perusahaan industri batu alam
di Desa Bobos Kecamatan
Dukupuntang
Kabupaten
Cirebon,
sekaligus
terkena
dampak
dari
kerusakan
lingkungan yang berasal dari
operasi perusahaan industri
batu
alam.
Data
primer
diperoleh dari wawancara dan
dari hasil kuisioner masyarakat
Desa
Bobos
Kecamatan
Dukupuntang. Sedangkan data
sekunder pada penelitian ini di
dapat
dari
Badan
Pusat
Statistik, Dinas Pertambangan
Kabupaten Cirebon, dan Kantor
Balai Desa Bobos Kecamatan
Dukupuntang
Kabupaten
Cirebon.
Teknik penarikan sampel
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah teknik

penarikan sampel probabilita.


Teknik
penarikan
sampel
probabilita dapat dilakukan jika
jumlah dan sifat populasinya
diketahui
secara
pasti.
Pendekatan sampel probabilita
digunakan
untuk
penelitian
yang
bertujuan
menggeneralisasi. Hasil dari
penelitian
digunakan
untuk
mengestimasi
suara
dari
masyarakat
(populasi).
Sedangkan untuk penentuan
jumlah
sampel
dilakukan
dengan menggunakan rumus
slovin.
Adapun
alasan
menggunakan rumus slovin
adalah karena populasi dari
masyarakat Desa Bobos telah
diketahui secara pasti. Jumlah
sampel yang diteliti berjumlah
100
responden
yang
merupakan masyarakat Desa
Bobos yang menerima manfaat
dari implementasi CSR (Ghozali,
2012).
Pada
penelitian
ini
digunakan skala likert dengan
lima
skala.
Skala
Likert
digunakan
untuk
mengukur
sikap,
pendapat
persepsi
seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial
(Riduwan
dan
Kuncoro
2008:20).
Dengan
menggunakan
skala
Likert,
maka variabel yang akan diukur
dijabarkan
menjadi
dimensi
kemudian dimensi dijabarkan
lagi menjadi indikator-indikator
yang dapat diukur. Secara

umum terdapat dua analisis


data pada penelitian ini, yaitu
analisis deskriptif dan analisis
partial least square (PLS).
Analisis
partial
least
square (PLS) digunakan untuk
melihat
pengaruh
antara
variabel
corporate
social
responsibility (CSR) terhadap
citra perusahaan industri batu
alam di Desa Bobos Kecamatan
Dukupuntang
Kabupaten
Cirebon. Berdasarkan analisis
PLS
diperoleh
berbagai
indikator
yang
mampu
menggambarkan
masingmasing
variabel
latennya.
Analisis PLS dipilih karena
merupakan
analisis
yang
powerfull
karena
dapat
diterapkan pada semua jenis
skala data. Keunggulan lain dari
PLS adalah metode ini tidak
memerlukan banyak asumsi
seperti pada SEM berbasis
kovarian dan dapat diestimasi
dengan jumlah sampel yang
relatif kecil.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Data
Deskriptif
Responden
Mayoritas
masyarakat
yang menerima program CSR
dari perusahaan industri batu
alam memiliih PT. Dua Saudara
(42%)
sebagai
perusahaan
yang
paling
banyak
berkontribusi bagi masyarakat
dan lingkungan di Desa Bobos
Kecamatan
Dukupuntang.

Berdasarkan
wawancara
di
lapangan
diketahui
bahwa
pemilik
PT.
Dua
Saudara
merupakan kakak beradik yang
bernama KH. Hasyim Sujai dan
KH.
Ashari
Sujai,
yang
merupakan pemilik sekaligus
pendiri dua Yayasan Pondok
Pesantren Al-Ishlah dan AlHikmah.
Sehingga
dengan
berdirinya PT. Dua Saudara
memberikan
kontribusi
dan
bantuan langsung bagi kedua
Yayasan Pondok Pesantren AlIshlah dan Al-Hikmah di Desa
Bobos.
Masyarakat
berjenis
kelamin laki-laki (53%) lebih
banyak
menerima
dan
merasakan
program
CSR
perusahaan industri batu alam
dan rata-rata usianya adalah
41-50 tahun (40%).
Masyarakat
penerima
program
CSR
perusahaan
industri batu alam di Desa
Bobos rata-rata hanya lulusan
SMP/MTS
(35%),
hal
ini
membuktikan
bahwa
pendidikan masyarakat masih
belum sesuai dengan peraturan
pemerintah
tentang
wajib
belajar 12 tahun. Rata-rata
pekerjaan
dari
masyarakat
penerima
program
CSR
perusahaan industri batu alam
adalah seorang wiraswasta atau
pedagang (42%). Salah satu
wujud
dari
kebaikan
perusahaan industri batu alam
adalah mengenai kesempatan
untuk
berwirausaha
yang

diberikan kepada masyarakat.


Sehingga dengan pendidikan
yang masih rendah masyarakat
tidak begitu kesulitan. Rata-rata
pendapatan
yang
diterima
masyarakat penerima program
CSR
adalah
sebesar
Rp1.000.000-Rp3.000.000
(46%). pendapatan tersebut
sudah diatas jumlah UMK Kab.
Cirebon yang hanya sebesar
Rp1.592.220.
2. Analisis
Partial
Least
Square (PLS) Corporate
Social
Responsibility
(CSR)
terhadap
Citra
Perusahaan Industri Batu
Alam

Gambar 1 Model PLS


Sumber: Output Olah Data
SmartPLS 3.0

Gambar 1 adalah model


PLS, pada model ini dapat
dilihat signifikansi pengaruh
antar
konstruk
independen
corporate social responsibility
(CSR)
terhadap
terhadap

dependen
citra
perusahaan
industri
batu
alam
dan
menjawab apa yang telah
dihipotesiskan.
Model
PLS
tersebut
dapat
dijelaskan
dengan
nilai
koefisien
parameter yang dapat dilihat
pada nilai (original sample) dan
nilai signifikan p-value. Dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Nilai
Koefisien
(Original Sample), Sample
Mean, Standard Error, TStatistics dan P Value
Tabel

Implementasi
corporate
social responsibility (CSR) yang
dilakukan perusahaan industri
batu alam dapat dikatakan baik
apabila
telah
mencapai
optimasi pada delapan dimensi
utama
yaitu
leadership,
proporsi bantuan, transparansi
dan akuntabilitas, cangkupan
wilayah,
perencanaan
dan
mekanisme
monitoring,
keterlibatan
stakeholder,

Sumber: Output Olah Data


SmartPLS 3.0

Berdasarkan tabel di atas akan


dijelaskan pengujian hipotesis
sebagai berikut:
Dapat dicerminkan dari
nilai p value 0,000 < 0,05 alpha
maka H0 ditolak. Hal ini
membuktikan bahwa corporate
social responsibility (CSR) yang
dilakukan perusahaan industri
batu alam berpengaruh positif
dan signifikan terhadap citra
perusahaan industri batu alam.
Dari hasil analisis tersebut
dapat
disimpulkan
bahwa
semakin positif implementasi
corporate social responsibility
(CSR)
pada masyarakat dan
lingkungan sekitar perusahaan
industri
batu
alam
maka
semakin tinggi citra perusahaan
industri batu alam di mata
masyarakat
Desa
Bobos
Kecamatan
Dukupuntang
Kabupaten Cirebon.

CSR ->
Citra
Perusaha
an

Ori
Sa
mpl
e
(O)

Sa
mpl
e
Mea
n
(M)

Std
Devia
tion
(STDE
V)

T
Statis
tics (|
O/STD
EV|)

P
Val
ues

0.59
6

0.61
4

0.060

10.013

0.00
0

keberlanjutan dan hasil nyata.


Para pemilik dan manajemen
perusahaan mendukung dan
bertanggung jawab terhadap
jalannya program kebaikan di
Desa Bobos Kec. Dukupuntang.
Perusahaan
berbuat
baik
kepada masyarakat Desa Bobos
dengan memberikan bantuan
seperti pembangunan masjid,
sekolah
madrasah
dan
pembukaan lahan untuk jalan.
Perusahaan telah melakukan
berbagai
pembangunan
infrastruktur di Desa Bobos,
memberikan
bantuan
dana
untuk
pendidikan,
tetapi
perusahaan industri batu alam
belum
melakukan
bantuan
untuk kesehatan khususnya
bagi masyarakat Desa Bobos
yang ada di sekitar kawasan

industri
batu
alam.
Serta
konsistensi dalam menjalankan
program CSR masih kurang,
karena program CSR yang
dilakukan perusahaan industri
batu alam di Desa Bobos
Kecamatan
Dukupuntang
Kabupaten
Cirebon
masih
bersifat
tradisional
atau
insidensial,
artinya
ketika
masyarakat
membutuhkan
bantuan
barulah
kemudian
perusahaan
memberikan
bantuannya.
Tidak
sematamata kesadaran penuh dari
pihak perusahaan. Kesadaran
yang masih kurang juga terjadi
pada
perhatian
terhadap
lingkungan sekitar perusahaan,
karena
keadaan
lingkungan
perusahaan
masih
belum
diperhatikan
secara
baik.
Terbukti
dengan
kondisi
lingkungan yang mengalami
kerusakan
contohnya
pada
kondisi air sungai.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Bedasarkan hasil penelitian
maka dapat disimpulkan: Pertama,

gambaran kondisi kerusakan


lingkungan yang terjadi di Desa
Bobos Kecamatan Dukupuntang
Kabupaten Cirebon dapat dilihat
pada kondisi air sungai. Kondisi
air sungai yang keruh dan
mengalami
kedangkalan
kemudian tanah persawahan
pun semakin berkurang akibat
alih
fungsi
lahan
dari

persawahan menjadi pabrikpabrik industri batu alam.


Kedua,
Pemerintah
pernah
mengadakan
penyuluhan
tentang
cara
menanggulangi limbah industri
batu, salah satu programnya
adalah dengan membuat kolam
penampungan
limbah
batu
alam.
Program
tersebut
ternyata tidak begitu berjalan
dengan baik. Hasilnya saat ini
sungai di kawasan industri batu
alam masih tetap keruh dan
dangkal.
Ketiga,
manfaat
dari
pelaksanaan program CSR yang
dilakukan
oleh
perusahaan
industri
batu
alam
untuk
masyarakat Desa Bobos adalah
salah satunya, bantuan dana
untuk pembangunan masjid,
jalan, dan sarana pendidikan.
Sehingga
masyarakat
lebih
nyaman dalam beraktifitas.
Keempat,
pengujian
hipotesis dalam penelitian ini
bahwa Implementasi CSR yang
dilakukan perusahaan industri
batu alam berpengaruh positif
dan signifikan terhadap citra
perusahaan industri batu alam.
Artinya H0 ditolak, dan diterima
H1.
B. SARAN
Dalam
penelitian
mengenai
implementasi
program
CSR
dan
citra
perusahaan industri batu alam
terdapat beberapa hal yang

menjadi
penyebab
belum
optimalnya citra perusahaan
industri batu alam di mata
masyarakat Desa Bobos Kec.
Dukupuntang
Kab.
Cirebon
yaitu: kurangnya konsistensi
dari pihak perusahaan industri
batu alam di Desa Bobos dalam
pelaksanaan program kebaikan
terhadap
lingkungan
dan
masyarakatnya.
Sehingga
masyarakat
tidak
perlu
meminta
bantuan,
namun
seharusnya
perusahaan
memiliki
kesadaran
sendiri
untuk memberikan bantuan
tersebut.
Sedangkan
untuk
pemerintah diharapkan dapat
bertindak tegas memberikan
aturan dan sanksi yang sesuai
dengan peraturan yang berlaku,
bagi
seluruh
perusahaan
industri batu alam di Desa
Bobos.

DAFTAR PUSTAKA
Fahmi
Irham. Etika
Bisnis Teori, Kasus, dan
Solusi. 2014. Bandung:
Alfabeta.
Ghozali,
Imam.
Aplikasi
Analisis
Multivariate
dengan
Program
IBM
SPSS
20,
Universitas
Diponegoro,
Semarang,
2012.
Hadi Nor. Corporate Social
Responsibility.
2014.
Yogjakarta: Graha Ilmu

Kartini Dwi. 2009. Corporate


Social
Responsibility
:
Transformasi
Konsep
Sustainability
Management
dan
Implementasi
di
Indonesia. Bandung : PT
Refika Aditama.
Kotler, Philip dan Lee, Nancy.
2005. Corporate Social
Responsibility. Doing The
Most
Good
for
Your
Company and Your Cause.
(New Jersey): Jan Wiley &
Sons. Inc.
Limberg, dkk. (2009). Bukan
Hanya
Laba:
PrinsipPrinsip Bagi Perusahaan
Untuk
Melaksanakan
Tanggung Jawab Sosial.
Jakarta: SMK Grafika Desa
Putera.
Pulungan S Raden, MS, Dahlan
M, Thamrin. 2010. Kajian
Dampak
Penambangan
Batubara
terhadap
pengembangan
Sosial
Ekonomi dan Lingkungan
di
Kabupaten
Kutai
Negara.
Jakarta
(ID);
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kementrian dalam Negeri
Riduwan dan Kuncoro Engkos
Achmad.
Cara
Menggunakan
dan
Memaknai Analisis Jalur
(Path Analysis), Alfabeta,
Bandung, 2008.

Anda mungkin juga menyukai