Anda di halaman 1dari 5

JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)

Vol. 6 No. 1, 2022

PENGARUH PENERAPAN CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT DAN
DAMPAKNYA TERHADAP CITRA PERUSAHAAN
Raci Pitaloka1; Gideon Setyo Budiwitjaksono2
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya1,2
Email : 21062020004@student.upnjatim.ac.id1
Corresponding Author : gideon.ak@upnjatim.ac.id2
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh penerapan Corporate
Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Kawasan Industri X di Kabupaten
Gresik terhadap persepsi masyarakat dan dampaknya terhadap citra kawasan tersebut.
Teori yang digunakan sebagai landasan penelitian yaitu Corporate Social Responsibility,
persepsi masyarakat dan citra perusahaan. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100
responden dengan metode nonprobability sampling. Dari 100 kuisioner yang dibagikan
pada 3 desa yang berada di sekitar Kawasan Industri X, terpilih 74 sampel yang relevan
dan memenuhi kriteria. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa secara ekonomi,
Kawasan Industri X di Kabupaten Gresik memperoleh keuntungan karena biaya CSR
yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit karena dibagi dengan seluruh tenan yang berada
didalam kawasan, namun mengalami kerugian secara sosial, dimana persepsi
masyarakat sekitar dan citra perusahaan menjadi kurang baik dikarenakan pihak
kawasan dianggap kurang memberikan CSR pada masyarakat.
Kata Kunci: CSR; persepsi masyarakat; citra perusahaan
ABSTRACT
This research aims to explain the effect of Corporate Social Responsibility (CSR)
implementation at Industrial Area X in Gresik City on public perceptions and their
impact on company image. Theories used as a research foundation are Corporate
Social Responsibility, public perception and corporate image. The number of samples
used are 100 respondents with nonprobability sampling methods. Of the 100
questionnaires distributed in 3 villages around Industrial Area X, 74 samples were
selected that were relevant and met the criteria. The results of this study, Industrial
Area X in Gresik City benefited economically because the CSR costs was divided with
all tenant in the area, but suffered social losses because the public perception and the
company’s image became less good because the industrial area was considered less
CSR to the community.
Keywords: CSR; public perception; corporate image

PENDAHULUAN
Keberadaan dan pengembangan Kawasan Industri X di Kabupaten Gresik
memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya antara lain membuka lapangan
pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat sekitar dengan munculnya warung atau
depot makan maupun rumah kos pegawai. Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan
antara lain kemacetan lalu lintas dari lalu lalang kendaraan tenan maupun pengelola

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 310


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 6 No. 1, 2022

kawasan, kerusakan jalan, timbulnya bau, meningkatnya debu, gangguan kesehatan


masyarakat dan lain sebagainya
Kawasan Industri X di Kabupaten Gresik berusaha untuk memenuhi kewajiban
pemberian CSR yang telah diatur dalam UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (PT). Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL) yang biasa disebut dengan CSR merupakan komitmen perseroan
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,
komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.
CSR dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral perusahaan terhadap
stakeholders, terutama komunitas dan masyarakat sekitar (Aryawan, Rahyuda, &
Ekawati, 2017) . Sedangkan (Titisari, 2008) dalam (Parawangsa & Lestari, 2020)
mendefinisikan CSR sebagai komitmen dan kemampuan dunia usaha untuk
memberikan kepedulian, melaksanakan kewajiban sosial, membangun kebersamaan,
melakukan program/kegiatan kesejahteraan sosial sebagai wujud kesetiakawanan sosial
dan menjaga keseimbangan ekosistem di sekelilingnya. Menurut (Hamluddin,
Sarwoprasodjo, & Purnaningsih, 2019) , tujuan program CSR yang dilakukan oleh
industri, selain untuk mendorong pemberdayaan masyarakat juga untuk kepentingan
pelaku usaha dalam mengurangi konflik dengan masyarakat di sekitarnya. Implementasi
pemberian CSR tiap perusahaan berbeda tergantung dari kebijakan perusahaan tersebut.
Beberapa perusahaan melakukan kajian terlebih dahulu dalam pemberian CSR agar
CSR yang diberikan pada masyarakat sesuai dan tepat sasaran.
CSR dapat meningkatkan citra perusahaan, seperti diungkapkan oleh (Meliawati,
Fadillah, & Gerald, 2021) bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara CSR terhadap citra
perusahaan (Pizza Hut). Citra perusahaan merupakan gambaran konsumen mengenai
perusahaan yang berbentuk kesan serta pandangan tentang perusahaan (Mustika &
Perwito, 2021) . (Saragih, 2019) dalam penelitiannya menyatakan pembentukan citra
perusahaan terdiri dari empat dimensi yaitu kualitas, kinerja, tanggung jawab dan daya
tarik. Tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dimana perusahaan tersebut
beroperasi akan membentuk keharmonisan antara perusahaan, masyarakat dan
lingkungan yang akan memberikan efek terhadap citra perusahaan dimata masyarakat
(Ardani & Mahyuni, 2020) . (Sen & Battacharya, 2001) dalam (Murtadlo, 2014)

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 311


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 6 No. 1, 2022

menyatakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan perusahaan dalam tanggung jawab
sosial adalah community support, dukungan dari masyarakat sekitar akan memudahkan
perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya.
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan teknik
pengambilan sampel nonprobability sampling dan sampling kuota terhadap 100
responden yang berada di 3 desa sekitar Kawasan Industri X di Kabupaten Gresik. Dari
100 responden tersebut dipilih 74 responden yang relevan dan dapat mewakili penelitian.
Menurut (Sugiyono, 2001) nonpropability sampling adalah teknik sampling yang tidak
memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Sedangkan sampling kuota adalah teknik untuk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan. Pada penelitian ini ciri-ciri yang dimaksud adalah wilayah dan kapasitas.
Wilayah dalam hal ini merupakan wilayah yang berdekatan dan terkena dampak
langsung dari kegiatan Kawasan Industri X dan kapasitas yang memadai untuk
memberikan informasi yaitu masyarakat yang tinggal dilokasi lebih dari 5 tahun, usia
diatas 20 tahun dan diupayakan Ketua RT, RW maupun perangkat desa setempat.
PEMBAHASAN
Responden berasal dari Desa A, Desa B dan Desa C yang merupakan lokasi
wilayah studi, yant terdiri dari 22 responden dari Desa A, 26 responden dari Desa B dan
26 responden dari Desa C. Dari 74 sampel hanya 20 responden saja yang menyatakan
pernah mendapatkan bantuan CSR dari Kawasan Industri X di Kabupaten Gresik,
bantuan tersebut berupa dana usaha, dana kegiatan warga, barang, sembako, pelatihan
maupun pembangunan sarana umum. Berdasarkan data CSR dari Kawasan Industri X di
Kabupaten Gresik, telah dilakukan MoU dengan seluruh tenan yang berada didalam
kawasan untuk memberikan bantuan CSR pada masyarakat sekitar. Dari hasil kuisioner
persepsi masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat memiliki persepsi negatif kepada
pengelola kawasan akibat dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh tenan yang
ada didalamnya, antara lain saat salah satu tenan menimbulkan dampak berupa bau.
Sebanyak 72,9% responden merasa Kawasan Industri X di Kabupaten Gresik bersikap
acuh tak acuh terhadap warga sekitar dan tidak mengutamakan tenaga kerja lokal untuk
berkerja di masing-masing tenan, padahal keputusan untuk perekrutan tenaga kerja

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 312


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 6 No. 1, 2022

merupakan kewengangan dari masing-masing tenan. Menurut (Makhyar, 2012) yang


dikutip kembali oleh (Murtadlo, 2014) sebuah perusahaan bisa saja memiliki produk
ataupun jasa yang berkualitas, kemampuan manajerial yang baik, akan tetapi jika
perusahaan tersebut tidak memiliki corporate image (citra perusahaan) yang baik maka
perusahaan akan sulit untuk mempertahankan bisnisnya. Sebesar 59,4% responden tidak
mendukung dan menolak jika Kawasan Industri X di Kabupaten Gresik melakukan
pengembangan. Tidak dilakukannya koordinasi antara tenan dan kawasan industri
dalam pemberian CSR terhadap masyarakat sekitar memicu persepsi negatif masyarakat
terhadap keberadaan Kawasan Industri X di lingkungan mereka, rendahnya citra
perusahaan karena dianggap sebagai pemicu pencemaran lingkungan seperti timbulan
bau, semakin meningkatkan penolakan masyarakat terhadap kegiatan kawasan industri.
Hal ini menjadi kendala bagi kawasan industri untuk mengembangkan usahanya.
KESIMPULAN
CSR merupakan tanggung jawab perusahaan, tidak terkecuali Kawasan Industri
X di Kabupaten Gresik. Untuk membagi beban biaya CSR, Kawasan Industri X
memiliki kebijakan dengan membuat MoU dengan masing-masing tenan untuk ikut
berpartisipasi dalam pemberian CSR pada masyarakat sekitar kawasan. Pada
pelaksanaannya masing-masing tenan memberikan CSR tanpa koordinasi dengan pihak
kawasan industri, sehingga muncullah persepsi dalam masyarakat, pihak pengelola
kawasan sebagai pihak yang memiliki tanggung jawab terbesar dalam pemberian CSR
pada masyarakat justru dianggap memberikan CSR paling sedikit.
Secara ekonomi, Kawasan Industri X di Kabupaten Gresik memperoleh keuntungan
karena biaya CSR yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit karena dibagi dengan seluruh
tenan yang berada didalam kawasan. Namun dalam aspek sosial, reputasi Kawasan
Industri X di Kabupaten Gresik dimata masyarakat sekitar tidak baik. Dengan citra
perusahaan yang tidak baik, mengakibatkan rendahnya dukungan masyarakat atas
kegiatan-kegiatan yang dilakukan Kawasan Industri X di Kabupaten Gresik, bahkan
masyarakat cenderung menghambat kegiatan tersebut.
SARAN
Perlu adanya koordinasi dalam pemeberian CSR dengan membentuk unit yang
bertanggung jawab dalam koordinasi dan pemberian CSR. Perlu adanya pendekatan dari
pihak kawasan terhadap masyarakat terdampak dan teguran kepada tenan yang

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 313


JIMEA | Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi)
Vol. 6 No. 1, 2022

menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat sekitar saat melakukan kegiatan


operasionalnya.
REFERENSI
Ardani, N. K., & Mahyuni, L. P. (2020). Penerapan Corporate Social Responsibility
(CSR) dan Manfaatnya Bagi Perusahaan. Jurnal Manajemen Bisnis, 12-23.
Aryawan, M., Rahyuda, I. K., & Ekawati, N. W. (2017). Pengaruh Faktor Corporate
Social Responsibility (Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan) Terhadap Citra
Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud Vol 6 No 2, 604-633.
Hamluddin, Sarwoprasodjo, S., & Purnaningsih, N. (2019). Konflik Sosial Kawasan
Industri Jababeka Dalam Persepektif Komunikasi. Jurnal Makna Volume 4 No 1,
1-19.
Meliawati, T., Fadillah, A., & Gerald, S. C. (2021). Pengaruh Kegiatan Corporate Social
Responsibility Local Farmer Empowerment Terhadap Citra Pizza Hut. Jurnal
Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi) Vol 5 No 2, 1702-1711.
Murtadlo, K. (2014). Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility terhadap
Citra Perusahaan PT Tirta Investama Keboncandi pada Masyarakat Desa Jeladri
Winongan Pasuruan. Jurnal Sketsa Bisnis Vol 1 No 1 , 1-15.
Mustika, S., & Perwito, W. A. (2021). Pengaruh Digital Marketing Terhadap Citra
Perusahaan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung 40000. Jurnal Ilmiah
MEA (Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi) Vol 5 No 2, 1543-1553.
Parawangsa, R., & Lestari, I. (2020). Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Semen
Tonasa Dalam Pemberdayaan Kelompok Usaha Perempuan di Wilayah Pesisir
Desa Bulu Cindea Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah MEA
(Manajemen, Ekonomi, dan Akuntansi), 1766-1783.
Saragih, B. (2019). Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Citra Perusahaan
Terhadap Loyalitas Pelanggan PT ABC President Indonesia. Jurnal Manajemen
Bisnis Krisnadwipayana.
Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

TABEL DAN GAMBAR


Tabel 1 Distribusi Responden Penelitian
No Wilayah Responden Jumlah Responden Prosentase dari Total Sampel
1 Desa A 22 29,8%
2 Desa B 26 35,1%
3 Desa C 26 35,1%
Total 74 100%
Sumber: Data Primer, 2021

P-ISSN; 2541-5255 E-ISSN: 2621-5306 | Page 314

Anda mungkin juga menyukai