Anda di halaman 1dari 19

1

PENGARUH PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


(CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Giovanni Liebe Andrew Latuheru


Hj. Rusdiah Iskandar
Salmah Pattisahusiwa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman


Email : gio_bruank@yahoo.co.id

ABSTRAK

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hubungan antara perusahaan dan


stakeholders yang di dalamnya terdapat nilai-nilai etika dengan memberikan perhatian terhadap
masyarakat, karyawan, dan lingkungan, serta komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam
pembangunan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis
pengaruh dari program CSR terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan yang ada di Indonesia.
Berdasarkan metode purposive sampling didapatkan 24 perusahaan perbankan dengan sumber
data, yaitu laporan tahunan yang diperoleh dari publikasi situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2011-2013. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Program CSR yang terdiri
dari Program Bina Lingkungan, Program Kemitraan, dan Program Kesejahteraan Karyawan sebagai
variabel independen serta Return On Asset (ROA) sebagai variabel dependen.Alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Program Bina Lingkungan dan Program
Kesejahteraan Karyawan berpengaruh positif dengan nilai koefesien regresinya sebesar 0,176 dan
0,173 serta signifikan dengan nilai signifikasinya sebesar 0,004 dan 0,007 terhadap ROA. Namun
Program Kemitraan berpengaruh negatif dengan nilai koefisien regresinya sebesar -0,055 dan tidak
signifikan dengan nilai signifikasinya sebesar 0,448 terhadap ROA.

Kata Kunci: Program Bina Lingkungan, Program Kemitraan, Program Kesejahteraan Karyawan,
Return On Asset (ROA).
2

ABSTRACT

Corporate Social Responsibility (CSR) is the relationship between company and stakeholders
which there are ethical values by giving attention to the public, employees, and environment, as well
as the company's commitment to contribute to sustainable development. The aim of this study is to
examine and analyze the influence of CSR programs on profitability in the banking companies in
Indonesia.
Based on purposive sampling method, it has been found Annual Reports as a data source from
24 Banking Companies, these data was obtained from the publication's official website, Indonesia
Stock Exchange (BEI) period 2011-2013. Variable used in this study are the CSR programs,
consisting of Environmental Development Program; Partnership Program; Employee Welfare
Program as an independent variable and the Return On Asset (ROA) as a dependent variable. The
analytical tool used in this study is multiple linear regression method.
The results of this study showed that Environmental Development Program and Employee
Welfare Program have a positive impact with coefisient regression value is 0,176 and 0,173; also
have a significant value, which are 0,004 and 0,007 on ROA. However, Partnership Program has a
negative impact with coefisient regression value -0,055 and does not have significant impact with
significant value 0,448 on ROA.

Keywords: Environmental Development Program, Partnership Program, Employee Welfare Program,


Return on Assets (ROA)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dinamika lingkungan bisnis dan berbagai tuntutan mendorong beberapa perusahaan


mencantumkan Corporate Social Responsibility (tanggungjawab sosial perusahaan) dalam visi dan
misi perusahaan. Tanggungjawab sosial perusahaan dikenal dengan istilah CSR, merupakan bagian
penting dalam proses pengambilan keputusan yang memfokuskan pada apa yang dilakukan sebuah
organisasi dalam berhubungan dan mempengaruhi masyarakat ditempatnya berada.

Dewasa ini CSR menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak, sebagai representasi evaluasi
derajat kesadaran suatu perusahaan berbisnis secara etis. Berbagai kejadian, problematika dan dampak
aktivitas perusahaan yang telah melanggar norma-norma bisnis telah membawa korban bagi
lingkungan. Perubahan lingkungan bisnis menunjukan terjadi perubahan paradigma bisnis. Dimensi
etis dalam bisnis dan tanggungjawab sosial akan menjadi kunci keberhasilan bisnis. Akibatnya cara
berbisnis yang tidak etis diperkirakan akan mendapat kecaman dan tekanan.
3

Meskipun belum ada hasil penelitian yang menunjukan bahwa perusahaan yang berbisnis
secara etis akan memperoleh laba yang lebih besar daripada perusahaan yang curang namun dalam
pandangan konsumen sepakat bahwa berbisnis secara etis merupakan cara berbisnis yang lebih baik.
Karenanya menjadi tuntutan yang wajar bila bisnis berdimensi etis dan profitabilitas dapat berjalan
secara bersama.

Ketamakan, riba, harus serba hati-hati serta serba perhitungan yang banyak diikuti oleh
pelaku bisnis, ternyata menimbulkan kesadaran etis yang terakit dengan tanggungjawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility), utamanya jika dikaitkan dengan isu pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Hal ini disebabkan karena, perilaku eksploitatif yang
ditunjukan dalam pemanfaatan sumberdaya-alam dan kurangnya tanggung-jawab terhadap lingkungan
(fisik dan sosial) telah mengancam keberlanjutan ketersediaan bahan baku dan energi, serta memicu
disharmonisasi sosial dengan masyarakat lingkungannya dan konflik ketenagakerjaan yang semakin
berat.

CSR didalam perkembangannya dapat menjadi alat perusahaan untuk digunakan secara taktis
dalam meredam kritik dan melindungi citra mereka atau dapat menjadi alat yang efektif dalam
masyarakat yang demokratis untuk membuat perusahaan bertanggungjawab secara sosial dan
lingkungan dengan menciptakan etos bisnis yang berkelanjutan. Dengan kata lain CSR akan selalu
menjadi cermin pembangunan sosial didalam masyarakat. Dalam kasus apapun CSR akan menjadi
cermin kesehatan masyarakat, jika CSR dikelola dengan buruk, akan menyebabkan kondisi
masyarakat yang juga buruk dan juga struktur yang ada tidak berkelanjutan begitu pula sebaliknya.

Seiring dengan berkembangnya CSR di Indonesia maka diterbitkanlah UU RI No.40 Tahun


2007 pasal 74 ayat 1 tentang Perseroan Terbatas yang menyebutkan "Perseroan yang men-jalankan
kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan". Itu berarti perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang
sumber daya alam seperti sektor batu bara, minyak&gas bumi, logam&mineral, industri kimia, dan
berbagai industri lainya wajib memberikan/melaksanakan tanggungjawab sosial perusahaan seperti
yang diatur dalam UU ini.

Namun untuk perusahaan-perusahaan BUMN seperti Perum (Perusahaan Umum), Persero


(Perusahaan Perseroan), dan Perusahaan Terbuka/Go Public yang bidang usahanya tidak terakit
dengan sumber daya alam dalam memberikan CSR tidak diatur didalam UU RI No.40 Tahun 2007
melainkan diatur didalam Permen BUMN No.PER-08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan
Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Secara garis besar, peraturan
ini mengatur kriteria dan mekanisme alokasi dana kemitraan dan bina lingkungan yang bersumber
dari penyisihan laba perseroan untuk kepentingan masyarakat.
4

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan yang terdaftar di
BEI pada tahun 2011-2013. Alasan peneliti menggunakan perusahaan perbankan sebagai objek
penelitian adalah: (1) Bentuk dari tanggungjawab sosial perusahaan perbankan lebih jelas
dibandingkan dengan perusahaan lainya yang sama-sama listing di BEI, dan juga disertakan dalam
laporan keuangan maupun laporan tahunan secara jelas dan terpisahkan dengan akun lain. (2) Di
setiap perusahaan go public, implementasi CSR-nya kurang identik satu sama lain, sehingga
menyusahkan dalam pengambilan variabel penelitian. Dalam perusahaan perbankan, bentuk
tanggungjawab sosial perusahaan dari satu bank dengan yang lain adalah sama, yaitu Program Bina
Lingkungan dan Program Kemitraan. Untuk kesejahteraan karyawan, disetiap perusahaan secara garis
besar adalah sama sehingga akan memudahkan proses penelitian. (3) Sesuai peraturan/regulasi yang
berlaku perusahaan perbankan menggunakan Permen BUMN No.PER-08/MBU/2013 yang isinya
sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan lain yang menggunakan UU RI No.40 Tahun 2007
dalam memberikan CSR.

Penelitian ini didasarkan pada penelitian terdahulu yang mempunyai perbedaan hasil
penelitian dalam variabel CSR yang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Inilah yang
menjadi Research Gap dalam penelitian ini, sehingga menarik dan perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut yang berhubungan dengan research gap tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka akan diteliti lebih lanjut mengenai "Pengaruh Program
Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Apakah Program Bina Lingkungan berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) pada
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah Program Kemitraan berpegaruh terhadap Return On Asset (ROA) pada
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
3. Apakah Program Kesejahteraan Karyawan berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA)
pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Menguji dan menganalisis pengaruh Program Bina Lingkungan terhadap Return On Asset
(ROA) pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5

2. Menguji dan menganalisis pengaruh Program Kemitraan terhadap Return On Asset


(ROA) pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Menguji dan menganalisis pengaruh Program Kesejahteraan Karyawan terhadap Return
On Asset (ROA) pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Manfaat Penelitian
Dengan rumusan dan tujuan penelitian diatas, maka diharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refrensi dan perbandingan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya dengan pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pihak Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi untuk
pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai tanggung jawab
sosial perusahaan dalam laporan keuangan yang disajikan.
b. Bagi Calon Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang laporan keuangan
tahunan sehingga dijadikan sebagai acuan untuk pembuatan keputusan investasi.
3. Manfaat kebijakan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
penyusunan standar akuntansi oleh penyusun standar akuntansi yang saat ini sedang
bersama-sama dengan kementerian lingkungan hidup menyusun standar akuntansi
lingkungan.

KAJIAN TEORI
Teori Legitimasi
Teori Legitimasi dapat dianggap sebagai menyamakan persepsi atau asumsi bahwa tindakan
yang dilakukan oleh suatu entitas merupakan tindakan yang diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan
sistem norma, nilai, kepercayaan dan definisi yang dikembangkan secara sosial (Suchman, 1995
dalam Kirana, 2009). Legitimasi dianggap penting bagi perusahaan karena menjadi faktor yang
strategis bagi perkembangan perusahaan ke depannya. (O'Donovan, 2000) berpendapat legitimasi
organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu
yang diinginkan atau dicari perusahaan dari masyarakat. Dengan demikian legitimasi memliki
manfaat untuk mendukung keberlangsungan hidup suatu perusahaan.
Premis dasar dari Teori Legitimasi adalah menjelaskan bagaimana pandangan masyarakat
terhadap perusahaan dan betapa pentingnya legitimasi yang diberikan oleh stakeholder kepada
perusahaan demi tercapainya keberlangsungan perusahaan. Legitimasi dari para stakeholder sangat
6

penting karena perusahaan berada di sebuah lingkungan sosial atau komunitas sosial yang mana
interaksi dengan alam dan masyarakat serta nilai, norma, dan hukum tidak dapat dihindari. Interaksi
tersebut menghasilkan konsekuensi adanya social contract yang harus dilakukan perusahaan untuk
memenuhi ekspetasi dari para stakeholder. Selain itu, perusahaan juga dituntut untuk berkontribusi
positif terhadap komunikasi sosial melalui CSR. Aktivitas CSR menghasilkan konsep triple bottom
line dalam penyampaian laporan keuangan yang mencakup aspek finansial, sosial, dan enviromental.

Pengertian Corporate Social Responsibility


Hingga saat ini, definisi Corporate Social Responsibility (CSR) masih belum ada satu pun
yang disetujui secara global, karena definisi CSR dan komponen CSR dapat berbeda-beda di negara-
negara atau daerah yang lain, namun umumnya CSR berbicara hubugan antara perusahaan dan
stakeholders yang di dalamnya terdapat nilai-nilai pemenuhan ketentuan hukum, maupun
penghargaan terhadap masyarakat dan lingkungan, serta komitmen perusahaan untuk berkontribusi
dalam pembangunan berkelanjutan. CSR tidak hanya merupakan kegiatan karikatif perusahaan dan
tidak terbatas hanya pada pemenuhan aturan hukum.
pada dasarnya menunjukkan tujuan dan persepsi yang sama dan dapat disimpulkan bahwa
CSR merupakan praktik bisnis yang transparan yang didasarkan pada nilai-nilai etika, dengan
memberikan perhatian kepada karyawan, masyarakat dan lingkungan, serta didesain untuk memenuhi
keinginan perusahaan dan masyarakat pada umumnya. CSR juga merupakan bisnis yang berorientasi
tanggung jawab publik mengenai keberadaan perusahaan dengan harapan memperoleh legitimasi dari
masyarakat.

Manfaat Corporate Social Responsibility


CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan dalam jangka panjang
itu lebih penting daripada sekedar profitability. Dengan adanya tanggung jawab sosial
perusahaan/CSR maka akan terdapat berbagai manfaat yang bisa didapat, bukan hanya lingkungan
namun juga masyarakat, pemerintah dan perusahaan itu sendiri.
1. Manfaat CSR bagi Masyarakat:
- Pendanaan investasi komunitas, pengembangan/perbaikan infrastruktur di wilayah
masyarakat setempat.
- Pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, kegiatan di bidang pertanian, pertenakan,
koperasi dan usaha kecil menengah (UKM).
- Perbaikan gizi & kesehatan masyarakat, pelatihan keterampilan, peningkatan pendidikan,
kegiatan bakti sosial budaya, dan kegiatan keagamaan.
2. Manfaat CSR bagi Pemerintah:
- Dukungan pembiayaan, utamanya karena keterbatasan anggaran pemerintah untuk
membiayai pembangunan yang berkaitan dengan penganggulangan kemiskinan.
7

- Dukungan sarana dan prasarana (ekonomi, kesehatan, pendidikan, pelatihan, tempat


ibadah, sarana olahraga, kesenian, dll) baik yang (sudah) dimiliki maupun yang dibangun
melalui kegiatan CSR.
- Dukungan keahlian, melalui keterlibatan personil perusahaan utamanya pada kegiatan
pengembangan kapasitas masyarakat.
3. Manfaat CSR bagi Perusahaan:
- Meningkatkan Citra Perusahaan. Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat
lebih mengenal perusahaan sebagai perusahaan yang selalu melakukan kegiatan yang baik
bagi masyarakat.
- Mengambangkan Kerja sama dengan Para Pemangku Kepentingan. Dalam
melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentu-nya tidak mampu mengerjakan sendiri,
jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah,
masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik
dengan para pemangku kepentingan tersebut.
- Menghasilkan inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan.
Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan
kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam
perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam
bisnis global.

Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori, tujuan penelitian, hasil penelitian sebelumnya dan permasalahan
yang telah dikemukakan maka sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, berikut ini disajikan
kerangka pemikiran yang dituangkan dalam model penelitian pada gambar dibawah ini:

Gambar 1
Kerangka Konsep
8

Program Bina Lingkungan

(X 1 )

Program Kemitraan
Return On Asset
(ROA)
(X 2 )
(Y)
Program Kesejahteraan
Karyawan

(X 3 )

METODE PENELITIAN

Variabel Independen

1. Program Bina Lingkungan yang biasa disebut dengan Bina Lingkungan adalah program
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat melalui pemanfaatan dana perusahaan. Program Bina
Lingkungan juga merupakan program hibah murni, berdasarkan insiatif penilaian (assessment)
aktif oleh pihak perusahaan terhadap program yang sedang atau akan berlangsung di masyarakat.
Pengukur dari program bina lingkungan adalah Biaya Bina Lingkungan yang terdiri dari:
a) Bantuan korban bencana alam
b) Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan
c) Bantuan peningkatan kesehatan
d) Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum
e) Bantuan sarana ibadah
f) Bantuan pelestarian alam
g) Bantuan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan

2. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang biasa disebut dengan Program Kemitraan
adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri
melalui pemanfaatan dana perusahaan. Program Kemitraan juga dapat berupa pinjaman berbunga
lunak (revolving fund) kepada pelaku usaha mikro/kecil guna meningkatkan kapasitas usaha
mereka. Pengukur dari program kemitraan adalah Biaya Kemitraan yang terdiri dari:
a. Pinjaman untuk membiayai modal kerja atau pembelian aktiva tetap dalam rangka
meningkatkan produksi dan penjualan
b. Pinjaman Khusus, merupakan pinjaman tambahan berjangka pendek dalam rangka
memenuhi pesanan dari rekanan usaha mitra binaan atau digunakan untuk membiayai
dana pelaksanaan kegiatan usaha mitra binaan
c. Beban Pembianaan, untuk membiayai pendidikan, pelatihan, pemagangan,
pemasaran, promosi, dan hal-hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas
9

mitra binaan serta untuk pengkajian/penelitian yang berkaitan dengan program


kemitraan.

3. Program Kesejahteraan Karyawan adalah suatu balas jasa/bantuan secara materi maupun
nonmateri yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang hendaknya bermanfaat
sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektif. Pelaksanaan dari Program
Kesejahteraan Karyawan diharapkan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi,
displin, sikap loyal perusahaan, dan meningkatkan produktivitas yang pada akhirnya mampu
mendatangkan profit bagi perusahaan. Pengukur dari program kesejahteraan karyawan adalah
Biaya Kesejahteraan Karyawan yang terdiri dari:
a. Uang transport, uang pensiun, uang pengobatan, uang cuti, uang makan, uang
jabatan, santunan kematian/berduka.
b. Bonus, upah, gaji, tunjangan hari raya, pakaian dinas
c. Dana bantuan pendidikan, dana bantuan kesehatan, dana bantuan pelatihan
karyawan, dll.

Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat profitabilitas perusahaan. Tingkat
Profitabilitas perusahaan diartikan sebagai hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan
yang dilakukan oleh perusahaan dan digunakan sebagai alat pengukur atas kemampuan perusahaan
untuk memperoleh keuntungan. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
Return On Assets (ROA)
Return On Assets (ROA) menunjukkan kemampuan manajemen perusahaan dalam
menghasilkan income dari pengelolaan asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Rasio ini
menunjukkan seberapa besar efektifitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. Semakin tinggi
rasio ini, maka semakin efektif penggunaan aktiva tersebut. Menurut Sutrisno (2009:222), rumus
perhitungan Return On Asset (ROA) sebagai berikut:

Earning Before Interest Tax( EBIT )


ROA= x 100
Total Asset

Populasi dan Sampel


Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2011-2013. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan metode purposive sampling dengan teknik non random sampling yaitu pengambilan sampel
berdasarkan pertimbangan subjektif peneliti dan ada syarat-syarat yang dibuat sebagai kriteria yang
harus dipenuhi oleh sampel.
10

Teknik Pengumpulan Data


1. Metode Dokumentasi
Metode yang dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan data yang diperoleh dari laporan
keuangan tahunan, laporan sustainability dan data-datanya berhubungan dengan Corporate
Social Responsibility yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Studi Pustaka
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku teks, literatur, artikel dalam jurnal, hasil penelitian
terdahulu serta sumber data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang
dibutuhkan. Metode ini digunakan untuk memahami dan mempelajari literatur yang memuat
pembahasan yang berkaitan dengan penelitian ini.
Metode Analisis Data
Untuk mencapai tujuan penelitian maka digunakan analisis regresi berganda dengan persamaan
kuadrat terkecil ( ordinary least sqaure-OLS )

1. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan sebuah pengujian yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi, maximum, minimum. Tujuannya adalah untuk
mendeskripsikan data menjadi informasi yang lebih jelas dan lebih dipahami.

2. Uji Asumsi Klasik


Asumsi klasik yang harus dipenuhi meliputi : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji
autokorelasi, uji heteroskedastisitas.

3. Uji Kelayakan Model ( Uji F )


uji statistik F adalah suatu cara menguji hipotesis nol yang melibatkan lebih dari satu koefisien. Uji F
bertujuan untuk menguji apakah model regresi layak atau tidak layak untuk diteliti.

4. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini
diperoleh dengan cara memprediksikan nilai variabel independen dengan suatu persamaan. Koefisien
regresi dengan dua tujuan sekaligus, pertama meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan
nilai estimasi variabel independen berdasarkan data yang ada. Adapun persamaan regresi dalam
penelitian ini sebagai berikut :

Y =a+b1 X 1 +b2 X 2 +b3 X 3 + e

Dimana Y = adalah ROA


a = adalah Konstanta
b = adalah Koefiensi Regresi
x1 = adalah Program Bina Lingkungan
x2 = adalah Program Kemitraan
x3 = adalah Program Kesejateraan Karyawan
e = adalah Variabel Pengganggu
11

Pengujian Hipotesis

1. Uji signifikasi Parameter Individual ( Uji statistik t )


Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel penjelasan
(independen) secara individual dalam menjelaskan variabel-variabel dependen. Dengan kata lain, uji t
menunjukan pengaruh variabel independen terhadaap variabel dependen secara parsial.

R
2. Koefisien Determinasi ( 2)

R
Koefisien determinasi ( 2) sering pula disebut dengan koefisien determinasi majemuk (multiple

coeficient of determination) yang hampir sama dengan koefisien r 2. Koefisien determinasi

R
( 2) digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen yang dinyatakan dalam bentuk presentase. Jadi, dengan koefisien determinasi ini dapat
diketahui besarnya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan dependen amat terbatas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan pada pemilihan sampel dengan metode purposive sampling maka jumlah
perusahaan perbankan yang dijadikan sampel adalah sebanyak 24 perusahaan yaitu:

Table 1
Daftar Perusahaan Perbankan

No Kode Nama Perusahaan


1 AGRO PT Bank Rakyat Agroniaga, Tbk
2 BACA PT Bank Capital Indonesia, Tbk
3 BAEK PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk
4 BBCA PT Bank Central Asia, Tbk
5 BBKP PT Bank Bukopin, Tbk
6 BBNI PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
7 BBNP PT Bank Nusantara Parahyangan, Tbk
8 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk
9 BBTN PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
10 BDMN PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
11 BJBR PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk
12 BMRI PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
13 BNBA PT Bank Bumi Arta, Tbk
12

14 BNGA PT Bank CIMB Niaga, Tbk


15 BNII PT Bank Internasional Indonesia, Tbk
16 BSIM PT Bank Sinar Mas, Tbk
17 BSWD PT Bank of India Indonesia (Swadesi), Tbk
18 BTPN PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk
19 BVIC PT Bank Victoria Internasional, Tbk
20 INPC PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk
21 MCOR PT Bank Windu Kentjana Internasional, Tbk
22 NISP PT Bank OCBC NISP, Tbk
23 PNBS PT Bank Pan Indonesia, Tbk
24 SDRA PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk

Analisis Data
Analisis Deskriptif

Data deskriptif ini bertujuan untuk menampilkan informasi-informasi yang relevan yang
terkandung dalam data tersebut. Deskripsi variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data
berupa rata-rata (mean), minimum, maximum, standar deviasi, dan jumlah sampel dari ketiga variabel
independen yaitu Program Bina Lingkungan, Program Kemitraan dan Program Kesejahteraan
Karyawan yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan perbankan. Untuk memberi gambaran atau
deskripsi data dalam penelitian ini dilakukan analsis data statistik deskriptif. Pada tabel dibawah dapat
dilihat ringkasan statistik deskriptif dari variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini

Table 2
Hasil Analisis Deskriptif Data
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Return On Assets 72 .66 5.15 2.4489 1.06358
Program Bina Lingkungan 72 16.12 26.65 21.0439 2.61171
Program Kemitraan 72 16.12 26.14 21.1776 2.72396
Program Kesejahteraan
72 16.91 25.57 20.7792 2.43639
Karyawan
Valid N (listwise) 72
Sumber : Data Olahan SPSS

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan
variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Hal ini penting karena dalam
uji regresi semua mengasumsikan nilai residual mengikuti distribusi normal. Model regresi yang baik
adalah memeliki distribusi data normal atau mendekati normal. Berikut ini merupakan hasil uji
dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test.

Table 3
Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
13

Return On Program Bina Program Program


Assets Lingkungan Kemitraan Kesejahteraan
Karyawan
N 72 72 72 72
Mean
a,b 2.4489 21.0439 21.1776 20.7792
Normal Parameters
Std. Deviation 1.06358 2.61171 2.72396 2.43639
Absolute .132 .087 .079 .140
Most Extreme Differences Positive .132 .087 .058 .140
Negative -.053 -.066 -.079 -.068
Kolmogorov-Smirnov Z 1.123 .741 .667 1.191
Asymp. Sig. (2-tailed) .161 .643 .765 .117
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Olahan SPSS

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa signifikansi Program Bina Lingkungan menunjukkan
angka 0,643, Program Kemitraan menunjukkan angka 0,765, dan Program Kesejahteraan Karyawan
menunjukkan angka 0,117. Sehingga dapat disimpulkan bahwa angka-angka tersebut signifikansinya
sudah melebihi 0,05 dan semua data berasal dari populasi yang terdistribusi secara normal.

Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi antar variabel independen
dalam suatu model regresi. Uji multikolinearitas pada penelitian ini menunjukan hasil sebagai berikut

Table 4
Uji Multikolinearitas
Nilai Tolerance dan VIF
Coefficientsa
Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

(Constant)

1 Program Bina Lingkungan .458 2.182


Program Kemitraan .282 3.544
Program Kesejahteraan Karyawan .477 2.097

a. Dependent Variable: Return On Assets (ROA)


Sumber: Data Olahan SPSS
14

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Program Bina Lingkungan memiliki nilai
tolerance 0,458, Program Kemitraan memiliki nilai tolerance 0,282, dan Program
Kesejahteraan Karyawan memiliki nilai tolerance 0,477, sehingga tidak ada variabel
independen yang memiliki nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1. Untuk nilai VIF pada
Program Bina Lingkungan menunjukkan angka 2,182, Program Kemitraan menunjukkan
angka 3,544, dan Program Kesejahteraan Karyawan menunjukkan angka 2,097, sehingga nilai
VIF dari ketiga variabel tersebut kurang dari 10. Hal ini berarti tidak ada korelasi antar
variabel independen sehingga dapat disimpulkan bahwa data bebas dari masalah
multikolinearitas.

Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel penganggu
pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya. Model regresi yang baik adalah model regresi
yang bebas dari autokorelasi.

Table 5
Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
a
1 .592 .351 .322 .87552 1.840
a. Predictors: (Constant), Program Kesejahteraan Karyawan, Program Bina Lingkungan,
Program Kemitraan
b. Dependent Variable: Return On Assets (ROA)
Sumber : Data Olahan SPSS
Berdasarkan tabel di atas menunjukan nilai Durbin Watson (d) sebesar 1,840, nilai ini
dibandingkan dengan nilai tabel Durbin Watson menggunakan nilai signifikansi 5%. Jumlah sampel
72 (n) dan jumlah variabel independen 3 (k=3). Pada tabel Durbin Watson akan didapat nilai batas
atas (du) sebesar 1,7054. Oleh karena itu nilai batas atas (d u) 1,7054 < dari nilai Durbin Watson (d)
1,840 < 4 - 1,7054 yaitu sebesar 2,2946. Nilai ini diperoleh dari rumus dU < d < 4 - dU, dan dapat
disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif dan tidak terdapat autokorelasi serta
data ini tidak bias dan layak untuk digunakan.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari
15

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut dengan heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat diuji
dengan metode Glejser yang dapat lebih menjamin keakuratan hasil.

Table 6
Uji Heteroskedastisitas
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -.445 .605 -.735 .465
Program Bina Lingkungan .030 .035 .150 .859 .393
1 Program Kemitraan .008 .043 .042 .187 .852
Program Kesejahteraan
.015 .037 .072 .419 .676
Karyawan
Coefficientsa
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Data Olahan SPSS

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari Program Bina Lingkungan sebesar
0,393, Program Kemitraan sebesar 0,852, dan Program Kesejahteraan sebesar 0,676. Berdasarkan
hasil analisis diatas maka nilai signifikansi tersebut sudah diatas 0,05 atau lebih dari 5% maka model
regresi yang digunakan dalam penelitian ini disimpulkan tidak mengandung heteroskedastisitas.

Analisis Regresi
Pembuatan persamaan regresi berganda dengan menggunakan output SPSS dapat dilakukan
dengan menginterpretasikan angka-angka yang termuat dalam tabel berikut ini:

Table 7
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Standardized


Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) -3.675 1.019 -.3.608 .001
Program Bina Lingkungan .176 .059 .431 2.988 .004
1 Program Kemitraan -.055 .072 -.140 -.764 .448
Program Kesejahteraan
.173 .062 .396 2.797 .007
Karyawan
16

a. Dependent Variable: Return On Assets (ROA)


Sumber: Data Olahan SPSS
Berdasarkan hasil analisis regresi seperti tertera pada tabel di atas maka diperoleh persamaan
model regresi yaitu:
Y = -3,675 + 0,176 X1 - 0,055 X2 + 0,173 X3

Uji Kelayakan Model (Uji F)


Table 8
Uji Kelayakan Model
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


Regression 28.190 3 9.397 12.259 .000b
1 Residual 52.125 68 .767
Total 80.315 71
a. Dependent Variable: Return On Assets
b. Predictors: (Constant), Program Kesejahteraan Karyawan, Program Bina Lingkungan, Program
Kemitraan
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil nilai signifikansi pada ANOVA lebih rendah dari
0,05 yaitu 0,000 maka dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian ini layak untuk diteliti.

Pengujian Hipotesis
Koefisien Determinasi (R2)
Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut ini:
Table 9
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
Model R R Square
1 .592a .351 .322 .87552
a. Predictors: (Constant), Program Kesejahteraan Karyawan, Program Bina Lingkungan, Program Kemitraan
Sumber: Data Olahan SPSS

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai adjusted R2 sebesar 0,322. Hal ini berarti 32,2%
Variasi Profitabilitas dapat dijelaskan oleh variabel Program Bina Lingkungan, Program Kemitraan,
dan Program Kesejahteraan Karyawan dan sisanya 67,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
disertakan dalam variabel penelitian ini.

Uji Statistik t
17

Hasil analisis yang menunjukan koefisien signifikansi disajikan pada tabel berikut:

Table 10
Pengujian Hipotesis Secara Parsial

Model Koefisien Regresi Nilai t Signifikansi

Program Bina Lingkungan .176 2.988 .004


Program Kemitraan -.055 -.764 .448
Program Kesejahteraan .173 2.797 .007
Karyawan
Sumber: Data Olahan SPSS

PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh program Corporate Social Responsibility
(CSR) terhadap profitabilitas perusahaan. Obyek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Program Bina Lingkungan, Program Kemitraan, dan Program Kesejahteraan Karyawan. Variabel
dependen dalam penelitian ini menggunakan profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Return On
Asset (ROA).
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan pengujian yang telah
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Program Bina Lingkungan berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return On
Asset (ROA) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal
ini dibuktikan dengan menggunakan uji t yang menunjukan nilai koefesien regresinya
sebesar 0,176 dan nilai signifikansinya sebesar 0,004.
2. Program Kemitraan berpengaruh tidak signifikan dan negatif terhadap Return On
Asset (ROA) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal
ini dibuktikan dengan menggunakan uji t yang menunjukan nilai koefisien regresinya
sebesar -0,055 dan nilai signifikansinya sebesar 0,448.
3. Program Kesejahteraan Karyawan berpengaruh signifikan dan positif terhadap Return
On Asset (ROA) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t yang menunjukan nilai koefesien
regresinya sebesar 0,173 dan nilai signifikansinya sebesar 0,007.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dinyatakan, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut:
18

1. Untuk Perusahaan Perbankan, agar tetap menjaga dan konsisten dalam merealisasikan
Program Bina Lingkungan dan Program Kesejahteraan Karyawan secara baik dan
dengan semestinya. Karena Program Bina Lingkungan dan Program Kesejahteraan
Karyawan sudah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ROA perusahaan
dan berdampak positif terhadap kinerja dan nilai perusahaan perbankan
2. Untuk Perusahaan Perbankan, agar lebih meningkatkan dan memaksimalkan Program
Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, supaya masyarakat mengerti atas tujuan,
prosedur, sistematis, serta berminat untuk menggunakan program CSR ini. Karena
jika Program Kemitraan BUMN dengan Usaha kecil ini berjalan baik, maka program
ini akan berpengaruh signifikan dan berdampak positif terhadap ROA perusahaan
perbankan yang secara tidak langsung mengefisienkan dana CSR yang telah
dianggarkan dan mendukung keberlangsungan perusahaan perbankan.
3. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat :
a. Menambah jumlah sampel dan memperpanjang waktu pengamatan sehingga
penelitian dapat digeneralisasi.
b. Menambah atau mengganti proksi profitabilitas, misalnya ROE, ROI atau ROS,
dan variabel independennya ditambah atau menggunakan variabel lain yang
dapat dikuantitatifkan dan potensial memberikan kontribusi terhadap ROA.
c. Dapat melakukan penelitian di sektor lain pada perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga dapat memperoleh hasil yang beragam dan
dapat sebagai upaya memperkuat hasil-hasil penelitian sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Donovan, Gary and Kathy Gibson. 2000. Enviromental Disclosure in the Corporate Annual Report: A
Longitudinal Australian Study. Paper for Presentation in the 6th Int. EAC. Vol 2, Page. 36-51.
Montreal Canada.

Kirana, R, S. 2009. Studi Perbandingan Pengaturan Tentang Corporate Social Responsibility Di


Beberapa Negara Dalam Upaya Perwujudan Prinsip Good Corporate Governance. Tesis
Program Studi Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara. Nomor PER-08/MBU/2013. Tentang Program
Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Jakarta.

Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia: Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 40 Tahun 2007. Tentang Perseroan Terbatas. Jakarta.

Untung, Hendrik, Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Grafika Offset: Jakarta.
19

Waddock, S.A., Bendheim, CL., and Graves, S.B. 1998. Determining best practice in corporate-
stakeholder relations using Data Envelopment Analysis; An Industry Level Industry. Business
and Society Journal. Vol. 37. No.3. p. 305-338.

Walker, Mathew, B, W. 2007. Assessing the influence of corporate social reponsibility on consumer
attitudes in the sport industry. Dissertation of The Florida State University, ProQuest
Information and Learning Company.

Anda mungkin juga menyukai