Saeful Ulum
Peneliti Junior STIE STEMBI – Bandung Business School
Abstrak
Corporate Social Responsibility (CSR) seringkali diinterpretasikan
sebagai pengkaitan antara pengambilan keputusan dengan nilai-nilai etika,
pemenuhan kaidah-kaidah hukum serta menghargai martabat manusia,
masyarakat dan lingkungan. Banyak perusahaan telah menjalankan Program
CSR. Namun tanggan masyarakat terhadap program tersebut belum dapat
diketahui. Penelitian ini merupakan studi kasus pada program CSR PT PLN
cabang Bandung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana
tanggapan publik terhadap Program CSR serta menganalisis dampaknya
terhadap corporate image.
Responden penelitian adalah Tokoh masyarakat dimana Program CSR
tersebut dilaksanakan. Data dikumpulkan dengan kuesioner, dengan sampel
sebanyak 60 orang. Interpretasi data adalah secara deskriptif dan verifikatif.
Interpretasi verifikatif dialkukan dengan analisis mu;ltiple regression.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tanggapan masyarakat terhadap
program CSR bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan dan ekonomi produktif
adalah kurang optimal. Secara simultan program CSR berpengaruh signifikan
terhadap corporate image. Secara parsial, CSR bidang lingkungan dan kesehatan
berpengaruh positif signifikan. Sedangkan CSR bidang pendidikan dan ekonomi
produktif berpengaruh tidak signifikan terhadap corporate image.
CSR merupakan suatu bentuk sekarang ini berindikasi pada praktek public
komitmen perusahaan untuk membangun relation belaka sehingga terkesan
kualitas kehidupan yang lebih baik bersama imagesentris dan mendahulukan program-
stakeholder terkait, terutama adalah program yang bisa dilihat oleh publik (sebagai
masyarakat disekeliling dimana perusahaan strategi komunikasi) dibandingkan melihat ke
tersebut berada. Peran CSR semakin penting dalam perusahaan yang pada dasarnya
dalam mendorong semakin luasnya tanggung memiliki posisi yang sama di dalam
jawab sosial korporat bagi terciptanya stakeholder CSR, yaitu buruh.
keseimbangan pembangunan baik ekonomi, Di satu sisi mengklaim telah
sosial maupun lingkungan. Hal ini juga meningkatkan standar sosial dan lingkungan
berangkat dari kenyataan bahwa selain pada proses operasi atau di perusahaan
sebagai institusi ekonomi, perusahaan juga intinya, akan tetapi secara bersamaan
control merupakan institusi sosial, dengan menutup mata pada pelanggaran standar
demikian diharapkan perusahaan dapat maju perburuhan atau lingkungan yang dilakukan
dan berkembang secara harmonis bersama subsidiary atau perusahaan-perusahaan
masyarakat sekitar perusahaan. dalam supply-chain mereka (Jurnal CSR,
Isu mengenai CSR semakin 2010).
berkembang dan menghangat baik di Tanggapan publik terhadap praktek
perusahaan maupun stakeholder-nya. Belum CSR yang dilakukan oleh perusahaan relatif
adanya aturan main bagi perusahaan secara beragam. Sebagian pihak menyatakan bahwa
umum memaksa pemerintah dan DPR publik sebebarnya memahamio bahwa CSR
melahirkan undang-undang baru tentang PT pada hakekatnya bermanfaat bagi
(perseroan terbatas) yang di dalamnya masuk masyarakat. Namun sebagian lagi menyatakan
pasal tentang kewajiban menjalankan CSR bahwa CSR adalah hanya merupakan upaya
(Nurmaya, 2010). manipulatif yang bersifat temporer. Mereka
Dalam Suranto (2007:4) dijelaskan yang berpandangan seperti itu umumnya
bahwa peraturan CSR telah dikeluarkan pada menganggap CSR tidak bermanfaat banyak.
UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan Penelitian ini bertujuan untuk
terbatas mengenai tanggung jawab sosial dan mendapatkan fakta empiris mengenai
lingkungan pasal 24. Undang-undang ini tanggapan masyarakat atas Program CSR yang
berisi perseroan yang menjalankan kegiatan dilaksanakan oleh PT PLN Cabang Bandung.
usahanya di bidang dan/atau berkaitan selain itu juga akan dianalisis dampaknya
dengan sumber daya alam wajib pada corporate image.
melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan. Perseroan yang tidak TINJAUAN PUSTAKA
melakanakan kewajiban tersebut akan Corporate Social Responsibility
dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan merujuk pada transparansi pengungkapan
perundang-undangan. Dengan peraturan social perusahaan atas kegiatan atau aktivitas
tersebut, maka setiap perusahaan yang social yang dilakukan oleh perusahaan.
melakukan kegiatan usahanya di bidang Dimana transparansi informasi yang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam diungkapkan tidak hanya informasi mengenai
wajib melaksanakan kegiatan CSR. Kegiatan dampak (externalities) sosial dan lingkungan
CSR kini bukan lagi bersifat sukarela, namun hidup yang diakibatkan aktivitas perusahaan.
telah menjadi mandatory. Definisi Corporate Social Responsibility
Faktanya, tidak semua perusahaan dikemukakan oleh banyak pakar. Diantaranya
melaksanakan kewajiban CSR-nya. Magnan & Farrel (2004) dalam Susanto
Perusahaan tersebut menganggap CSR (2007:21) mendefinisikan CSR sebagai ”A
sebagai sebuah pemborosan, karena anggaran business acts in socially responsible manner
perusahaan terserap untuk kegiatan yang when its decision and account for and balance
tidak mendatangkan keuntungan. Jika diverse stake holder interest”. Definisi tersebut
dilaksanakan, praktek CSR yang terjadi menekankan kepada perlunya memberikan
Desain penelitian adalah deskriptif mengenai kegiatan CSR dalam hal pendidkan
verifikatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk adalah kurang baik..
menggambarkan respon masyarakat, Tabel 3
sedangkan analisis verifikatif adalah untuk CSR Pendidikan (X3)
menguji dampaknya terhadap corporate No Item Bobot
image. Untuk itu data dianalisis dengan 1 Pemberian bantuan oleh PLN APJ 176
Bandung terhadap sarana pendidikan
menggunakan multiple regression. sudah baik
2 Pemberian bantuan terhadap siswa 146
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berprestasi oleh PLN APJ Bandung
sudah tepat sasaran
Berdasarkan tabel 1, rata-rata skor 3 Pemberian sarana untuk pembinaan 174
untuk variabel lingkungan (X1) adalah sebesar rohani oleh PLN APJ Bandung sudah
dilakukan dengan baik
158,3. Skor tersebut berada dalam kategori Rata-rata 165,3
belum optimal. Maka dapat disimpulkan
bahwa kegiatan CSR dalam hal lingkungn Berdasarkan tabel 4, maka rata-rata
responden mempunyai tanggapan kurang skoruntuk CSR ekonomi produktif (X4) sebesar
baik. 117, dengan kategori kurang baik. Dapat
disimpulkan bahwa kegiatan CSR dalam hal
Tabel 1. ekonomi produktif responden mempunyai
CSR Lingkungan (X1) tanggapan tidak baik.
No Item Skor
1 Pembuatan sarana taman kota oleh PLN 179
APJ Bandung sudah tersebar dengan baik
Tabel 4
2 Pembuatan bantuan sarana MCK dan jalan 136 CSR Ekonomi Produktif (X4)
lingkungan di Kota Bandung sudah baik No Item Bobot
3 Kegiatan Jum’at Bersih (JUMSIH) oleh PLN 160 1 Pelaksanaan pelatihan kewirausahaan 123
APJ Bandung sudah dilaksanakan dengan oleh PLN APJ Bandung sangat
baik bermanfaat
Rata-rata 158,3 2 Pemberian modal usaha oleh PLN APJ 111
Bandung sudah baik dan tepat sasaran
Rata-rata 117
Pada tabel 2, disajikan skor tanggapan
masyarakat tentang CSR bidang kesehatan. Selanjutnya dianalisis pengaruh
Skor rata-ratanya sebesar 176,3 yang berada program CSR terhadap corporate image. Hasil
dalam kategori cukup. Dengan demikian pengolahan data statistik mengasilkan
tanggapan masyarakat terhadap CSR PT PLN koefisien determinasi sebagai berikut :
Bidang kesehatan adalah cukup baik.
Tabel 5. Koefisien determinasi
Tabel 2 R Adjusted R Std. Error of Durbin-
CSR Kesehatan (X2)
No Item Skor Model R Square Square the Estimate Watson
1 Pelaksanaan Khitanan Massal oleh PLN 207
APJ Bandung di Kota Bandung sudah 1 .627a .393 .349 1.19289 2.147
rutin dilaksanakan setiap tahunnya
2 Pelaksanaan Bantuan Bencana Alam oleh 154 a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
PLN APJ Bandung sudah baik
3 Penyelenggaraan Bantuan Perbaikan 168 b. Dependent Variable: Y
sarana Bangunan oleh PLN APJ Bandung
sudah baik
Rata-rata 176,3 Dari tabel diatas diperoleh nilai
koefisien determinasi (R2) persamaan regresi
Berdasarkan tabel 3, rata-rata skor yaitu sebesar 0,393. Artinya setiap perubahan
untuk CSR pendidikan (X3) adalah 165,3 corporate image sebesar 39,3% dipengaruhi
dengan kategori belum optimal. Dapat oleh perubahan variabel corporate social
disimpulkan bahwa tanggapan responden responsibility (lingkungan, kesehatan,
(Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) berpengaruh secara signifikan terhadap
Bandung khususnya disebabkan oleh masih corporate image (Y) sebesar -1,8%.
adanya anggapan dari masyarakat dimana PT Penerapan Corporate Social
PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Responsibility masih rendah hal ini dapat
(APJ) Bandung belum dapat memuaskan disebabkan karena penelitian mengenai CSR
pelayanan public yang berhubungan dengan semata‐mata dari sudut pandang perusahaan
pemeliharaan lingkungan. PT PLN (Persero) tetapi tidak diperkuat di sisi sosial Banyak
Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Bandung analisis yang menyatakan bahwa
sebaiknya dapat memberikan perhatian yang perkembangan CSR sangat bergantung dari
lebih terhadap pemeliharaan lingkungan. munculnya kritik-kritik masyarakat/tuntutan
CSR Kesehatan (X2) kegiatan CSR dalam masyarakat (critical mass) yang bisa
hal kesehatan ditanggapi oleh responden membedakan perusahaan berdasarkan
kurang baik. Rendahnya tanggapan tersebut kinerja sosial dan lingkungan mereka.
berkenaan dengan indikator-indikator Pembentukan critical mass ini sangat
penyelanggaraan khitanan masal, bantuan bergantung dari pengetahuan yang lebih
bencana alam dan bantuan perbaikan sarana. berasal dari sudut pandang pemangku
Rendahnya hasil tanggapan tersebut kepentingan (CSR Indonesia).
disebabkan oleh masih rendahnya atau masih Penyebab lainnya dapat diakibatkan
sedkit anggaran yang disisihkan oleh PT PLN oleh adanya pandangan dari perusahaan
(Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) bahwa dengan mengeluarkan biaya bina
Bandung untuk menyelenggaraan program lingkungan akan menambah beban
social dalam bentuk pelayanan kesehatan perusahaan dengan demikian perusahaan
disamping itu juga pelaksanaan program harus bekerja lebih keras lagi untuk
kesehatan tersebut tidak dilakukan secara mendapatkan keuntungan efisiensi yang
berkesinambungan. Rendahnya tanggapan ditimbulkan oleh pengeluaran biaya tersebut
responden dapat mengakibakan citra (Januarti dan Apriyanti, 2005). CSR,
perusahaan akan menurun. membebani perusahaan dengan mengurangi
CSR Pendidikan (X3) kegiatan CSR laba, namun secara simultan bersama variable
dalam hal pendidkan responden mempunyai biaya kesejahteraan karyawan memberikan
tanggapan kurang baik. Rendahnya tanggapan pengaruh yang positif dan signifikan untuk
responden tersebut dapat disebabkan oleh pelaksanaannya. Hal ini karena implementasi
pemberian bantuan pendidikan belum CSR menghasilkan good corporate image yang
mengenai sasaran yang tepat sehingga akan memberikan banyak manfaat bagi
bantuan pendidikan tersebut tidak dirasakan perusahaan (Dewi, 2007).
oleh mereka yang memerlukannya. Sama seperti Tsoutsoura (2004), yang
CSR Ekonomi Produktif (X4) kegiatan mengatakan bahwa dengan penerapan CSR
CSR dalam hal ekonomi produktif responden dalam perusahaan akan meningkatkan image
mempunyai tanggapan tidak baik. Rendahnya perusahaan di mata masyarakat sekitar
tanggapan responden tersebut dapat lingkungan eksternal perusahaan dan juga
disebabkan karena pemberian bantaun tidak karyawan, sebagai bagian dari lingkungan
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. internal perusahaan. Dewi (2007) juga
Berdasarkan uji pengaruh dapat memaparkan bahwa perusahaan yang tidak
diketahui bahwa Untuk variabel lingkungan mengimplementasikan CSR akan mendapat
(X1), memiliki pengaruh yang signifikan penilaian negatif dari public
terhadap corporate image (Y). sebesar 15,6%. Implementasi CSR sebagai sebuah
Variabel kesehatan (X2), memiliki pengaruh model yang muncul dan berkembang dari
yang signifikan terhadap corporate image (Y). negara maju perlu untuk diterjemahkan
sebesar 11,1%; untuk variable variabel dalam konteks Indonesia. Selain itu,
pendidikan (X3) dan ekonomi produktif (X4), sosialisasi dan edukasi mengenai CSR perlu
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terus diupayakan, salah satunya melalui
corporate image (Y) produktif (X4), tidak sekolah-sekolah ekonomi dan bisnis yang ada
1. Corporate Social Responsibility yang Budiarsi, Sri Yunan, 2008. ”Sisi Lain Etika
dilakukan oleh PLN Cabang Bandung Bisnis Green Manajemen, Etis atau
dalam bidang lingkungan (X1), Strategis.” The2 nd National Conference
kesehatan (X2), pendidikan (X3) UKWS Surabaya, 6 September 2008.
responden mempunyai tanggapan Dewi, Kinorika, 2007.” Corporate Social
kurang baik. Sedangkan untuk Responsibility dan Pengaruhnya pada Good
variabel CSR ekonomi produktif (X4) Corporate Image,”Jurnal Ekonomi, Vol 10
responden mempunyai tanggapan No 3b, Desember 2007, 369-383.
tidak baik.
Dewa Sancahya, 2010. Pengaruh Corporate
2. Pengaruh secara simultan antara
Social Responsibility Terhadap Profitabilitas
Corporate Social Responsibility (X)
Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan
terhadap Corporate Image (Y) yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun
berpengaruh sebesar 39,3%. 2007 s.d. 2009) Program Studi Akuntansi
Sedangkan secara parsial Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
berpengaruh signifikan antara CSR Semarang.
lingkungan terhadap corporate image
sebesar 15,6%; variabel CSR Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran,
kesehatan 11,1%. Sedangkan untuk Jilid II. Prenhallindo, Jakarta.
variabel CSR pendidikan dan
STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 42
URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482
Harus Al-Rasyid, 2006. Analisis Jalur (Path Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas
Analysis). Unpad. Bandung Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat
Imam Ghazali, 2002. Metode Penelitian.
di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Jurusan
Alfabeta. Bandung
Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas
Iqbal Hasan, 2003. Metode Penelitian. Bandung Diponegoro. Semarang.
Moh. Nazir, 2003, Metode Penelitian, Cetakan Rofi Rizky, 2007. Pengaruh Corporate Social
Ke-4. Ghalia Indonesia : Jakarta Responsibility Terhadap Citra Perusahaan
PT Gudang Garam Tbk (Survey Pada
Nor Hadi. 2011. Corporate Social Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ilmu
Responsibility. Graha Ilmu. Yogyakarta. Pengetahuan Sosial UPI. Bandung
Nurmaya Saputri, 2010. Analisis CSR sebagai Sen, Bhattachrya, 2001.”Consumer to Corporate
pembentuk Citra Perusahaan dan Social Responsibility,” Journal; of marketing
Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan research, http://www.extenzaeps.com.
PT Fas Food di Kota Semarang. Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. CV
Diponegoro. Semarang. Alfabeta. Bandung
Rimba Kusumadilaga, 2010. Pengaruh Tim Jurnal CSR, 2010, Tim Jurnal CSR.
Corporate Social Responsibility Terhadap Universitas Katolik Parahiyangan. Bandung