Anda di halaman 1dari 10

URL : www.stiestembi.ac.id/?

&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

Corporate Social Responsibility :


Respon Publik dan dampaknya Pada Corporate Image
Leli Nirmalasari
Dosen STIE STEMBI – Bandung Business School

Saeful Ulum
Peneliti Junior STIE STEMBI – Bandung Business School

Abstrak
Corporate Social Responsibility (CSR) seringkali diinterpretasikan
sebagai pengkaitan antara pengambilan keputusan dengan nilai-nilai etika,
pemenuhan kaidah-kaidah hukum serta menghargai martabat manusia,
masyarakat dan lingkungan. Banyak perusahaan telah menjalankan Program
CSR. Namun tanggan masyarakat terhadap program tersebut belum dapat
diketahui. Penelitian ini merupakan studi kasus pada program CSR PT PLN
cabang Bandung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana
tanggapan publik terhadap Program CSR serta menganalisis dampaknya
terhadap corporate image.
Responden penelitian adalah Tokoh masyarakat dimana Program CSR
tersebut dilaksanakan. Data dikumpulkan dengan kuesioner, dengan sampel
sebanyak 60 orang. Interpretasi data adalah secara deskriptif dan verifikatif.
Interpretasi verifikatif dialkukan dengan analisis mu;ltiple regression.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tanggapan masyarakat terhadap
program CSR bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan dan ekonomi produktif
adalah kurang optimal. Secara simultan program CSR berpengaruh signifikan
terhadap corporate image. Secara parsial, CSR bidang lingkungan dan kesehatan
berpengaruh positif signifikan. Sedangkan CSR bidang pendidikan dan ekonomi
produktif berpengaruh tidak signifikan terhadap corporate image.

Kata Kunci : Corporate Social responsibilities, Corporate Image.

PENDAHULUAN etika, pemenuhan kaidah-kaidah hukum serta


Saat ini perusahaan tidak lagi menghargai martabat manusia, masyarakat
dihadapkan pada tanggung jawab yang dan lingkungan. Seperti juga kode etik
berpijak pada single bottom line, yaitu nilai pribadi, rasa tanggung jawab sosial
perusahaan (corporate value) yang mencerminkan etika perorangan yang
direfleksikan dalam kondisi keuangannya diterapkan oleh suatu perusahaan, terutama
saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus manajemen puncaknya. Tetapi tanggung
berpijak pada triple bottom lines, yaitu selain jawab sosial dapat juga didorong -bahkan
keuangan juga nilai sosial dan lingkungan. dipaksakan- dari luar, baik oleh pemerintah,
Karena kondisi keuangan saja tidak cukup maupun oleh konsumen. Sampai saat ini, jika
untuk menjamin nilai perusahaan tumbuh perusahaan ditanya tentang siapakah
secara berkelanjutan (sustainable). Corporate pemangku kepentingan (stakeholder)
Social Responsibility (CSR) seringkali terpenting mereka, maka konsumen hampir
diinterpretasikan sebagai pengkaitan antara selalu menduduki urutan pertama dalam
pengambilan keputusan dengan nilai-nilai daftar (Ati Harmoni, 2008).

STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 34


URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

CSR merupakan suatu bentuk sekarang ini berindikasi pada praktek public
komitmen perusahaan untuk membangun relation belaka sehingga terkesan
kualitas kehidupan yang lebih baik bersama imagesentris dan mendahulukan program-
stakeholder terkait, terutama adalah program yang bisa dilihat oleh publik (sebagai
masyarakat disekeliling dimana perusahaan strategi komunikasi) dibandingkan melihat ke
tersebut berada. Peran CSR semakin penting dalam perusahaan yang pada dasarnya
dalam mendorong semakin luasnya tanggung memiliki posisi yang sama di dalam
jawab sosial korporat bagi terciptanya stakeholder CSR, yaitu buruh.
keseimbangan pembangunan baik ekonomi, Di satu sisi mengklaim telah
sosial maupun lingkungan. Hal ini juga meningkatkan standar sosial dan lingkungan
berangkat dari kenyataan bahwa selain pada proses operasi atau di perusahaan
sebagai institusi ekonomi, perusahaan juga intinya, akan tetapi secara bersamaan
control merupakan institusi sosial, dengan menutup mata pada pelanggaran standar
demikian diharapkan perusahaan dapat maju perburuhan atau lingkungan yang dilakukan
dan berkembang secara harmonis bersama subsidiary atau perusahaan-perusahaan
masyarakat sekitar perusahaan. dalam supply-chain mereka (Jurnal CSR,
Isu mengenai CSR semakin 2010).
berkembang dan menghangat baik di Tanggapan publik terhadap praktek
perusahaan maupun stakeholder-nya. Belum CSR yang dilakukan oleh perusahaan relatif
adanya aturan main bagi perusahaan secara beragam. Sebagian pihak menyatakan bahwa
umum memaksa pemerintah dan DPR publik sebebarnya memahamio bahwa CSR
melahirkan undang-undang baru tentang PT pada hakekatnya bermanfaat bagi
(perseroan terbatas) yang di dalamnya masuk masyarakat. Namun sebagian lagi menyatakan
pasal tentang kewajiban menjalankan CSR bahwa CSR adalah hanya merupakan upaya
(Nurmaya, 2010). manipulatif yang bersifat temporer. Mereka
Dalam Suranto (2007:4) dijelaskan yang berpandangan seperti itu umumnya
bahwa peraturan CSR telah dikeluarkan pada menganggap CSR tidak bermanfaat banyak.
UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan Penelitian ini bertujuan untuk
terbatas mengenai tanggung jawab sosial dan mendapatkan fakta empiris mengenai
lingkungan pasal 24. Undang-undang ini tanggapan masyarakat atas Program CSR yang
berisi perseroan yang menjalankan kegiatan dilaksanakan oleh PT PLN Cabang Bandung.
usahanya di bidang dan/atau berkaitan selain itu juga akan dianalisis dampaknya
dengan sumber daya alam wajib pada corporate image.
melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan. Perseroan yang tidak TINJAUAN PUSTAKA
melakanakan kewajiban tersebut akan Corporate Social Responsibility
dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan merujuk pada transparansi pengungkapan
perundang-undangan. Dengan peraturan social perusahaan atas kegiatan atau aktivitas
tersebut, maka setiap perusahaan yang social yang dilakukan oleh perusahaan.
melakukan kegiatan usahanya di bidang Dimana transparansi informasi yang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam diungkapkan tidak hanya informasi mengenai
wajib melaksanakan kegiatan CSR. Kegiatan dampak (externalities) sosial dan lingkungan
CSR kini bukan lagi bersifat sukarela, namun hidup yang diakibatkan aktivitas perusahaan.
telah menjadi mandatory. Definisi Corporate Social Responsibility
Faktanya, tidak semua perusahaan dikemukakan oleh banyak pakar. Diantaranya
melaksanakan kewajiban CSR-nya. Magnan & Farrel (2004) dalam Susanto
Perusahaan tersebut menganggap CSR (2007:21) mendefinisikan CSR sebagai ”A
sebagai sebuah pemborosan, karena anggaran business acts in socially responsible manner
perusahaan terserap untuk kegiatan yang when its decision and account for and balance
tidak mendatangkan keuntungan. Jika diverse stake holder interest”. Definisi tersebut
dilaksanakan, praktek CSR yang terjadi menekankan kepada perlunya memberikan

STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 35


URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

perhatian secara seimbang terhadap dituntut untuk memberikan kompenasi yang


kepentingan berbagai stakeholders yang adil serta memberikan peluang karir bagi
beragam dalam setiap keputusan dan karyawannya.
tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis Menurut Darwin (2004) dalam Dewi
melalui perilaku yang sosial bertanggung (2007), mendefinisikan bahwa Corporate
jawab. Social Responsibility sebagai mekanisme bagi
Menurut Johnson and Johnson (2006) suatu organisasi untuk secara sukarela
dalam Nor Hadi 2011: 45): “Corporate mengintegrasikan perhatian terhadap
Responsibility (CSR) is about how companies lingkungan dan social ke dalam operasinya
manage the business processes to produc an dan interaksinya dengan stakeholders yang
overall positive impact on society” (CSR adalah melebihi tanggung jawa organisasi dibidang
bagaimana cara mengelola perusahaan baik hukum.
sebagian maupun secara keseluruhan Menurut Baker (2003) dalam Dewa
memiliki dampak positif bagi dirinya dan Sancah (2010), corporate social responsibility
lingkungan). Menurut Johnson and Johnson adalah tentangbagaimana perusahaann me-
(2006) dalam Nor Hadi 2011: 45) manage proses-proses bisnisnya untuk
Pengertian lain dikemukakan oleh The menghasilkandampak positif secara
World Business Council Sustainable keseluruhan pada masyarakat. Dari pendapat
Development (WBCSD) dalam Nurmaya tersebut maka dapat diartikan bahwa
(2010: 22), lembaga internasional yang tanggung jawab sosial perusahaan tak hanya
berdiri tahun 1995 itu dalam publikasinya padalingkungan eksternal perusahaan yang
Making Good Business Sense mendefinisikan8 meliputi masyarakat sekitar dan lingkungan,
CSR sebagai: “Continuing commitment by namun juga lingkungan internal perusahaan.
business to behave ethically andcontribute to Ke luar, CSR ini berkaitan dengan peran
economic development while improving the perusahaan sebagai pembayar pajak,
quality of life of the workforce and their penyedia lapangan kerja, meningkatkan
families as well as of the local community and kesejahteraan dan kompetensi masyarakat,
society at large”. (komitmen dunia usaha serta memelihara lingkungan bagi
untuk terus menerus bertindak secara etis, kepentingan generasi mendatang.
beroperasi secara legal dan berkontribusi Berdasarkan uraian diatas, maka
untuk peningkatan ekonomi bersamaan penulis dapat menyimpulkan bahwa CSR
dengan peningkatan kualitas hidup dari adalah suatu program yang dilaksanakan oleh
karyawan dan keluarganya sekaligus juga perusahaan dalam rangka peduli terhadap
peningkatan kualitas komunitas local dan lingkungan sekitar perusahaan.
masyarakat secara lebih luas. Berbagi bentuk implementasi CSR
Jakarta Consulting Group dalam dikemukakan oleh Ambadar dalam Nurmaya
Nurmaya (2010: 23) menjabarkan tanggung (2010:117) dapat dijelaskan sebagai berikut :
jawab sosial diarahkan baik ke dalam maupun 1). Konsumen, dalam bentuk penggunaan
ke luar perusahaan. Ke dalam, tanggung material yang ramah lingkungan, tidak
jawab ini diarahkan kepada pemegang saham berbahaya, serta memberikan informasi dan
dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. petunjuk yang jelas mengenai pemakaian
Seperti diketahui pemegang saham telah yang benar atas produk-produk perusahaan;
menginvestasikan sumber daya yang 2). Karyawan, dalam bentuk persamaan hak
dimilikinya guna mendukung berbagai dan kewajiban atas seluruh karyawan tanpa
aktivitas operasional perusahaan. Oleh membedakan ras, suku, agama, dan golongan.
karenanya, perusahaan harus berjuang keras Karyawan mendapat penghargaan
agar memperoleh laba yang optimal dalam berdasarkan kompetensi dan hasil penilaian
jangka panjang serta senantiasa mencari prestasinya; 3). Komunitas dan lingkungan,
peluang bagi pertumbuhan masa depan. Di dalam bentuk kegiatan kemanusiaan maupun
samping kepada pemegang saham, CSR ini lingkungan hidup, baik di lingkungan sekitar
juga diarahkan kepada karyawan. Perusahaan perusahaan maupun daerah lain yang

STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 36


URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

membutuhkan. Kegiatan terhadap komunitas 5. Non-U.S operations, perusahaan


ini antara lain berupa kegiatan donor darah bertanggung jawab untuk memberikan
dengan melibatkan seluruh karyawan; 4). hak yang sama bagi masyarakat dunia
Kesehatan dan keamanan, dalam bentuk untuk mendapatkan kesempatan bekerja
penjagaan dan pemeliharaan secara rutin atas antara lain membuka pabrik di luar
fasilitas dan lingkungan kantor sesuai negeri.
petunjuk instansi yang terkait. 6. Product. Perusahaan berkewajiban untuk
Carol dalam Susanto (2007:32) membuat produk-produk yang aman
menggambarkan CSR sebagai sebuah bagi kesehatan,tidak menipu, melakukan
piramida, yang tersusun dari tanggung jawab riset, dan pengembangan produk secara
ekonomi sebagai landasannya, kemudian kontinyu dan menggunakan kemasan
tanggung jawab hukum, lantas tanggung yang bias di daur ulang (recycled).
jawab etika , dan tanggung jawab filantropis CSR memiliki tahapan yang sistematis
berada di puncak piramida. dan kompleks. Ini seperti dijabarkan Ambadar
Masih menurut Carol dalam Susanto dalam Nurmaya (2010:39), langkah-langkah
(2007:32-33), tanggung jawab ekonomi yang harus ditempuh yakni:
adalah memperoleh laba, sebuah tanggung 1. Melihat dan menilai kebutuhan
jawab agar dapat menghidupi karyawan, masyarakat sekitar. Caranya dengan
membayar pajak, dan kewajiban-kewajiban mengidentifikasi masalah atau problem
perusahaan lainnya. Kemudian sebagai yang terjadi di mayarakat dan
perwujudan dari tanggung jawab sosial lingkungannya setelah itu dicarikan
perusahaan di bidang hukum perusahaan solusinya yang terbaik sesuaikebutuhan
mesti mematuhi hukum yang berlaku sebagai masyarakat.
representasi dari rule of the game. Berikutnya 2. Membuat rencana aksi, lengkap dengan
tanggung jawab soial juga harus tercermin semua anggaran, jadwal waktu, indikator
dalam tindakan etis perusahaan, dan untuk mengevaluasi dan sumber daya
memuncaknya adalah tanggung jawab manusia yang dapat ditunjuk untuk
filantrofis yang mengharuskan untuk melakukannya.
berkontribusi terhadap komunitasnya. 3. Monitoring, yang dapat dilakukan
Perusahaan untuk berkontribusi terhadap melalui survey maupun kunjungan
komunitasnya. langsung. Evaluasi dapat dilakukan agar
Sen dan Bhattacharya (2001) menjadi panduan untuk strategi atau
menjelaskan bahwa terdapat enam hal pokok pengembangan program selanjutnya.
yang termasuk dalam CSR yaitu : Dalam menjalankan tanngung jawab
1. Community support, yaitu dukungan pada sosialnya, perusahaan memfokuskan
program-program pendidikan, perhatiannya kepada tiga hal, yakni
kesehatan, kesenian, dan sebagainya. profit, sosial, dan lingkungan.
2. Diversity, merupakan kebijakan
perusahaan untuk tidak membedakan Dauman dan Hargreaves, dalam
konsumen dan calon pekerja dalam hal Januarti (2005) membagi areal tanggung
gender, fisik, atau ke dalam ras-ras jawab sosial perusahaan dalam tiga level,
tertentu. yaitu:
3. Employee suport, berupa perlindungan 1. Basic responsibility merupakan tanggung
kepada tenaga kerja, insentif dan jawab yang muncul karena keberadaan
penghargaan erta jaminan keselamatan perusahaan tersebut, misalnya
kerja. kewajiban membayar pajak, mematuhi
4. Environment, menciptakan lingkungan hukum, memenuhi standar pekerjaan,
yang sehat dan aman, mengelola limbah dan memuaska pemegan saham.
dengan baik, menciptakan produk- 2. Organizational responsibility,
produk yang ramah lingkungan. menunjukkan tanggung jawab
perusahaan untuk memenuhi perubahan

STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 37


URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

kebutuhan stakeholder seperti: pekerja, akan membentuk reputasi yang sangat


konsumen, pemegang saham, dan bermakna bagi perusahaan. Bukan saja
masyarakat di sekitarnya. bermanfaat dalam hubungan dengan para
3. Societal responsibility, menjelaskan pelanggannya, tetapi juga dengan stakeholder
tahapan ketika interaksi antara bisnis yang lain.
dan kekuatan lain dalam masyarakat Ada beberapa penelitian yang pernah
yang demikian kuat sehingga perusahaan dilakukan berkaitan dengan CSR. Kajian
dapat tumbuh dan berkembang secara tersebut dilakukan oleh Kinorika Dewi yang
berkesinambungan. mengkaji analisis CSR dan pengaruhnya pada
good corporate image. Dalam kajiannya, Dewi
Menurut Susanto (2007:28), (2007:371) mengemukakan bahwa
perusahaan yang menjalankan tanggung implementasi CSR akan menghasilkan good
jawab sosialnya secara konsisten akan corporate image. Akumulasi dari citra positif
mendapatkan dukungan yang luas dari perusahaan tersebut dapat memberikan
komunitas yang merasakan manfaat dari manfaat dalam aitannya dengan pelanggan,
berbagai aktivitas yang dijalankannya. CSR diantaranya adalah terciptanya adalah sikap
akan meningkatkan citra perusahaan dan positif pelanggan terhadap perusahaan yang
dalam waktu yang panjang akan terakumulasi akhirnya akan bermuara pada kepuasan dan
menjadi reputasi perusahaan. kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan.
Susanto (2007:39-40) dalam kajiannya Sri Yunan Budiarsi (2008:116), dalam
menjelaskan bahwa CSR akan meningkatkan penelitiannya berusaha menjawab bagaimana
citra perusahaan, yang dalam rentang waktu manfaat dari pelaksanaan CSR. Aktivitas CSR
panjang akan meningkatkan reputasi sangat terasa mempengaruhi citra atau
perusahaan. Manakala terdapat pihak-pihak reputasi. Sedangkan perusahaan yang
tertentu yang menuduh perusahaan memberi perhatian keunggulan dan posisi
menjalankan perilaku serta praktik-praktik yang lebih baik untuk lebih berhasil di masa
yang tidak pantas, masyarakat akan mendatang.
menunjukkan pembelaannya. Karyawan pun Sedangkan menurut Rofi Rizky (2007)
akan berdiri di belakang perusahaan, dalam kajiannya hasil penelitiannya
membela tempat institusi mereka bekerja. mengemukakan bahwa program Corporate
Menurut survey yang dilakukan oleh Social Responsibility berpengaruh positif
Environics International (Toronto) , terhadap citra perusahaan PT Gudang Garam
Conference Board (New York) dan Prince of Tbk. Hal senada dikemukakan oleh Rimba
Wales Business Leader Forum (London) dalam Kusumadilaga (2010: 87) bahwa program
Dewi (2007), bahwa 60% dari 25.000 Corporate Social Responsibility berpengaruh
responden di 23 negara berpendapat bahwa signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
tanggung jawab social perusahaan
merupakan salah satu faktor pembentuk citra METODE PENELITIAN
baik perusahaan. Lebih lanjut, responden
Penelitian ini merupakan studi kasus
selaku konsumen perusahaan bersikap
mengenai implementasi Program CSR yang
terhadap perusahaan yang tidak menjalankan
dilakukan oleh PT PLN Cabang Bandung.
CSR adalah ingin “menghukum” (40%) dan
Bentuk program CSR yang dilakukan berupa
50% tidak akan membeli produk dari
CSR bidang lingkungan, bidang pendidikan,
perusahaan yang bersangkutan dan/atau
bidang kesehatan, dan ekonomi produktif.
bicara kepada orang lain tentang kekurangan
Data dikumpulkan dengan kuesioner.
perusahaan tersebut.
Responden penelitian adalah masyarakat atau
Dalam kajian Dewi (2007:371), survey
tokoh masyarakat yang berada di wilayah
tersebut cukup menjelaskan bahwa
dimana program CSR PT PLN di gulirkan.
implementasi CSR akan membentuk opini
Sebanyak 60 orang tokoh masyarakat terilih
masyarakat berupa citra terhadap
sebagai responden.
perusahaan. Akumilasi dari citra perusahaan

STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 38


URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

Desain penelitian adalah deskriptif mengenai kegiatan CSR dalam hal pendidkan
verifikatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk adalah kurang baik..
menggambarkan respon masyarakat, Tabel 3
sedangkan analisis verifikatif adalah untuk CSR Pendidikan (X3)
menguji dampaknya terhadap corporate No Item Bobot
image. Untuk itu data dianalisis dengan 1 Pemberian bantuan oleh PLN APJ 176
Bandung terhadap sarana pendidikan
menggunakan multiple regression. sudah baik
2 Pemberian bantuan terhadap siswa 146
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berprestasi oleh PLN APJ Bandung
sudah tepat sasaran
Berdasarkan tabel 1, rata-rata skor 3 Pemberian sarana untuk pembinaan 174
untuk variabel lingkungan (X1) adalah sebesar rohani oleh PLN APJ Bandung sudah
dilakukan dengan baik
158,3. Skor tersebut berada dalam kategori Rata-rata 165,3
belum optimal. Maka dapat disimpulkan
bahwa kegiatan CSR dalam hal lingkungn Berdasarkan tabel 4, maka rata-rata
responden mempunyai tanggapan kurang skoruntuk CSR ekonomi produktif (X4) sebesar
baik. 117, dengan kategori kurang baik. Dapat
disimpulkan bahwa kegiatan CSR dalam hal
Tabel 1. ekonomi produktif responden mempunyai
CSR Lingkungan (X1) tanggapan tidak baik.
No Item Skor
1 Pembuatan sarana taman kota oleh PLN 179
APJ Bandung sudah tersebar dengan baik
Tabel 4
2 Pembuatan bantuan sarana MCK dan jalan 136 CSR Ekonomi Produktif (X4)
lingkungan di Kota Bandung sudah baik No Item Bobot
3 Kegiatan Jum’at Bersih (JUMSIH) oleh PLN 160 1 Pelaksanaan pelatihan kewirausahaan 123
APJ Bandung sudah dilaksanakan dengan oleh PLN APJ Bandung sangat
baik bermanfaat
Rata-rata 158,3 2 Pemberian modal usaha oleh PLN APJ 111
Bandung sudah baik dan tepat sasaran
Rata-rata 117
Pada tabel 2, disajikan skor tanggapan
masyarakat tentang CSR bidang kesehatan. Selanjutnya dianalisis pengaruh
Skor rata-ratanya sebesar 176,3 yang berada program CSR terhadap corporate image. Hasil
dalam kategori cukup. Dengan demikian pengolahan data statistik mengasilkan
tanggapan masyarakat terhadap CSR PT PLN koefisien determinasi sebagai berikut :
Bidang kesehatan adalah cukup baik.
Tabel 5. Koefisien determinasi
Tabel 2 R Adjusted R Std. Error of Durbin-
CSR Kesehatan (X2)
No Item Skor Model R Square Square the Estimate Watson
1 Pelaksanaan Khitanan Massal oleh PLN 207
APJ Bandung di Kota Bandung sudah 1 .627a .393 .349 1.19289 2.147
rutin dilaksanakan setiap tahunnya
2 Pelaksanaan Bantuan Bencana Alam oleh 154 a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
PLN APJ Bandung sudah baik
3 Penyelenggaraan Bantuan Perbaikan 168 b. Dependent Variable: Y
sarana Bangunan oleh PLN APJ Bandung
sudah baik
Rata-rata 176,3 Dari tabel diatas diperoleh nilai
koefisien determinasi (R2) persamaan regresi
Berdasarkan tabel 3, rata-rata skor yaitu sebesar 0,393. Artinya setiap perubahan
untuk CSR pendidikan (X3) adalah 165,3 corporate image sebesar 39,3% dipengaruhi
dengan kategori belum optimal. Dapat oleh perubahan variabel corporate social
disimpulkan bahwa tanggapan responden responsibility (lingkungan, kesehatan,

STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 39


URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

pendidikan dan ekonomi produktif). Adapun


60,7% dipengaruhi oleh faktor diluar Untuk menguji signifikansinya
corporate social responsibility tersebut Statistic uji yang digunakan adalah uji-t.
seperti kualitas pelayanan, kepuasan Berdasarkan hasil pengolahan data
pelanggan dll. Dimana variable-variabel sebagaimana terlihat pada table 7, diperoleh
tersebut penulis tidak teliti. nilai thitung. sedangkan nilai t-tabel ialah nilai
Tabel 6 memperlihatkan bahwa nilai distribusi t-student pada taraf nyata 5% dan
Fstatitisik untuk koefisen determinasi adalah derajat bebas =60. Nilai ttabel diperoleh
sebesar 8.912. Nilai Fhitung di atas kemudian sebesar 2.0
dibandingkan dengan nilai F dari tabel Interpretasi hasil tersebut adalah
distribusi F di mana nilai Ftabel pada taraf sebagai berikut :
nyata (α) 5 % dengan derajat bebas V1 = k ; V2 1. CSR lingkungan (X1), memiliki thitung lebih
= n-k-1 = 60 – 4 – 1 = 55 ialah 2.54. Nilai F besar dari ttabel, sehingga dapat
hasil perhitungan di atas yaitu 8.912 ternyata disimpulkan bahwa pada taraf nyata 5%
lebih besar dari F di tabel 2.54. Sehingga bahwa CSR lingkungan (X1), memiliki
dapat disimpulkan bahwa secara simultan pengaruh yang signifikan terhadap
corporate social responsibility (lingkungan, corporate image (Y). sebesar 15,6%.
kesehatan, pendidikan dan ekonomi 2. CSR kesehatan (X2), memiliki thitung lebih
produktif) berpengaruh signifikan terhadap besar dari ttabel, sehingga dapat
corporate image (Y) pada PT PLN (Persero) disimpulkan bahwa pada taraf nyata 5%
Area Pelayanan dan Jaringan Bandung. bahwa CSR kesehatan (X2) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
Tabel 6. Pengujian Signifikansi corporate image (Y) sebesar 11,1%.
ANOVAb 3. CSR pendidikan (X3) memiliki nilai thitung
Model Sum of df Mean F Sig. yang lebih kecil dari nilai ttabel sehingga
Squares Square dapat disimpulkan bahwa pada taraf
1 Regression 50.725 4 12.681 8.912 .000a nyata 5% bahwa pendidikan (X1) tidak
Residual 78.265 55 1.423
berpengaruh secara signifikan terhadap
corporate image (Y) sebesar 1,7%.
Total 128.990 59
4. CSR ekonomi produktif (X4), memiliki
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3
nilai thitung yang lebih kecil dari nilai ttabel
b. Dependent Variable: Y sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
taraf nyata 5% bahwa ekonomi produktif
Selanjutnya dilakukan analisis (X4), tidak berpengaruh secara signifikan
pengaruh secara parsial yang dapat dilihat terhadap corporate image (Y).
pada tabel 7.
IMPLIKASI HASIL PENELITIAN
Tabel 7. Pengaruh parsial CSR Lingkungan (X1) bahwa kegiatan
CSR dalam hal lingkungan mendapat
Model Unstandardized Standar- t Sig. tanggapan yang kurang baik dari responden.
Coefficients dized Tanggapan yang kurang baik ini dapat
Coefficients
disebabkan karena masih banyak kasus
B Std. Beta
Error
ketidakpuasan publik yang bermunculan, baik
yang berkaitan dengan pencemaran
1 (Consta 3.064 .456 6.721 .000
nt)
lingkungan, perlakuan tidak adil kepada
pekerja, kaum minoritas dan perempuan,
X1 .156 .061 .353 2.552 .014 penyalahgunaan wewenang, keamanan dan
X2 .111 .051 .334 2.172 .034 kualitas produk, serta eksploitasi besar-
X3 .017 .072 .043 .242 .809 besaran terhadap energi dan sumber daya
X4 -.018 .077 -.026 -.236 .814 alam yang menyebabkan kerusakan alam
(Theodorus Chresma, 2008). Pada PT PLN

STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 40


URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

(Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) berpengaruh secara signifikan terhadap
Bandung khususnya disebabkan oleh masih corporate image (Y) sebesar -1,8%.
adanya anggapan dari masyarakat dimana PT Penerapan Corporate Social
PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Responsibility masih rendah hal ini dapat
(APJ) Bandung belum dapat memuaskan disebabkan karena penelitian mengenai CSR
pelayanan public yang berhubungan dengan semata‐mata dari sudut pandang perusahaan
pemeliharaan lingkungan. PT PLN (Persero) tetapi tidak diperkuat di sisi sosial Banyak
Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Bandung analisis yang menyatakan bahwa
sebaiknya dapat memberikan perhatian yang perkembangan CSR sangat bergantung dari
lebih terhadap pemeliharaan lingkungan. munculnya kritik-kritik masyarakat/tuntutan
CSR Kesehatan (X2) kegiatan CSR dalam masyarakat (critical mass) yang bisa
hal kesehatan ditanggapi oleh responden membedakan perusahaan berdasarkan
kurang baik. Rendahnya tanggapan tersebut kinerja sosial dan lingkungan mereka.
berkenaan dengan indikator-indikator Pembentukan critical mass ini sangat
penyelanggaraan khitanan masal, bantuan bergantung dari pengetahuan yang lebih
bencana alam dan bantuan perbaikan sarana. berasal dari sudut pandang pemangku
Rendahnya hasil tanggapan tersebut kepentingan (CSR Indonesia).
disebabkan oleh masih rendahnya atau masih Penyebab lainnya dapat diakibatkan
sedkit anggaran yang disisihkan oleh PT PLN oleh adanya pandangan dari perusahaan
(Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) bahwa dengan mengeluarkan biaya bina
Bandung untuk menyelenggaraan program lingkungan akan menambah beban
social dalam bentuk pelayanan kesehatan perusahaan dengan demikian perusahaan
disamping itu juga pelaksanaan program harus bekerja lebih keras lagi untuk
kesehatan tersebut tidak dilakukan secara mendapatkan keuntungan efisiensi yang
berkesinambungan. Rendahnya tanggapan ditimbulkan oleh pengeluaran biaya tersebut
responden dapat mengakibakan citra (Januarti dan Apriyanti, 2005). CSR,
perusahaan akan menurun. membebani perusahaan dengan mengurangi
CSR Pendidikan (X3) kegiatan CSR laba, namun secara simultan bersama variable
dalam hal pendidkan responden mempunyai biaya kesejahteraan karyawan memberikan
tanggapan kurang baik. Rendahnya tanggapan pengaruh yang positif dan signifikan untuk
responden tersebut dapat disebabkan oleh pelaksanaannya. Hal ini karena implementasi
pemberian bantuan pendidikan belum CSR menghasilkan good corporate image yang
mengenai sasaran yang tepat sehingga akan memberikan banyak manfaat bagi
bantuan pendidikan tersebut tidak dirasakan perusahaan (Dewi, 2007).
oleh mereka yang memerlukannya. Sama seperti Tsoutsoura (2004), yang
CSR Ekonomi Produktif (X4) kegiatan mengatakan bahwa dengan penerapan CSR
CSR dalam hal ekonomi produktif responden dalam perusahaan akan meningkatkan image
mempunyai tanggapan tidak baik. Rendahnya perusahaan di mata masyarakat sekitar
tanggapan responden tersebut dapat lingkungan eksternal perusahaan dan juga
disebabkan karena pemberian bantaun tidak karyawan, sebagai bagian dari lingkungan
sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. internal perusahaan. Dewi (2007) juga
Berdasarkan uji pengaruh dapat memaparkan bahwa perusahaan yang tidak
diketahui bahwa Untuk variabel lingkungan mengimplementasikan CSR akan mendapat
(X1), memiliki pengaruh yang signifikan penilaian negatif dari public
terhadap corporate image (Y). sebesar 15,6%. Implementasi CSR sebagai sebuah
Variabel kesehatan (X2), memiliki pengaruh model yang muncul dan berkembang dari
yang signifikan terhadap corporate image (Y). negara maju perlu untuk diterjemahkan
sebesar 11,1%; untuk variable variabel dalam konteks Indonesia. Selain itu,
pendidikan (X3) dan ekonomi produktif (X4), sosialisasi dan edukasi mengenai CSR perlu
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap terus diupayakan, salah satunya melalui
corporate image (Y) produktif (X4), tidak sekolah-sekolah ekonomi dan bisnis yang ada

STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 41


URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

di perguruan tinggi. Sosialisasi mengenai CSR ekonomi produktif tidak


kepada masyarakat menjadi penting, sehingga berpengaruh signifikan dengan
menjadi pemicu bagi munculnya kontribusi masing-masing pengaruh 1,7% dan -
aktif dari masyarakat sebagai bagian dari 1,8%.
stakeholder. Sebab selama ini tak bisa
dipungkiri bahwa ada kesenjangan
pengetahuan mengenai CSR antara DAFTAR PUSTAKA
perusahaan dengan pemangku
A.B. Susanto, 2004. Power Branding :
kepentingannya seperti NGO dan masyarakat.
Membangun Merk Yang Unggul dan
Dengan sosialisai dan edukasi ini, Organisasi Pendukungmya. Quantum,
kemampuan masyarakat untuk menakar Jakarta.
komitmen pelaksanaan CSR dari perusahaan
akan semakin meningkat. Salah satu caranya ------------------, 2007. ”Mengembangkan
adalah dengan memperkuat segitiga peran, Corporate Social Responsibility di
pemerintah, dunia bisnis dan masyarakat Indonesia”, Jurnal Reformasi Ekonomi.
untuk mencapai hasil yang optimal Selain itu, Volume 4 No 1, Januari-Desember.
pemerintah diharapkan pula untuk Abdullah Sanusi, 2010. Berharap Banyak Pada
memikirkan program-program non-regulatori CSR, IPF Ford Foundation. Birmingham
yang mendorong terbangunnya iklim Business School. University of Birmingham.
kondusif bagi CSR seperti koordinasi
pelaksanaan CSR antar perusahaan, Agus W. Soehardi, 2005. Effective Branding :
membiayai penelitian-penelitian CSR serta Konsep dan Aplikasi Pengembangan Merek
meningkatkan profil CSR dan yang Sehat dan Kuat. Quantum, Jakarta.
mempromosikannya ke bidang-bidang usaha Ahmad Heryawan, 2011. Hariam Umum Tribun
lainnya dan juga kepada kelompok usaha kecil Jawa Barat. Bandung
menengah. (Abdullah Sanusi).
Ati Harmoni, dkk, 2008. Jurnal Ekonomi Bisnis
KESIMPULAN No 1 Volume 13. Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma.
Berdasarkan hasil pembahasan pada
bab sebelumnya maka dapat disimpulkan Buchari Alma, 2000. Manajemen Pemasaran
sebagai berikut: dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung.

1. Corporate Social Responsibility yang Budiarsi, Sri Yunan, 2008. ”Sisi Lain Etika
dilakukan oleh PLN Cabang Bandung Bisnis Green Manajemen, Etis atau
dalam bidang lingkungan (X1), Strategis.” The2 nd National Conference
kesehatan (X2), pendidikan (X3) UKWS Surabaya, 6 September 2008.
responden mempunyai tanggapan Dewi, Kinorika, 2007.” Corporate Social
kurang baik. Sedangkan untuk Responsibility dan Pengaruhnya pada Good
variabel CSR ekonomi produktif (X4) Corporate Image,”Jurnal Ekonomi, Vol 10
responden mempunyai tanggapan No 3b, Desember 2007, 369-383.
tidak baik.
Dewa Sancahya, 2010. Pengaruh Corporate
2. Pengaruh secara simultan antara
Social Responsibility Terhadap Profitabilitas
Corporate Social Responsibility (X)
Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan
terhadap Corporate Image (Y) yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun
berpengaruh sebesar 39,3%. 2007 s.d. 2009) Program Studi Akuntansi
Sedangkan secara parsial Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
berpengaruh signifikan antara CSR Semarang.
lingkungan terhadap corporate image
sebesar 15,6%; variabel CSR Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran,
kesehatan 11,1%. Sedangkan untuk Jilid II. Prenhallindo, Jakarta.
variabel CSR pendidikan dan
STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 42
URL : www.stiestembi.ac.id/?&c=jurnal-star ISSN : 1693-4482

Harus Al-Rasyid, 2006. Analisis Jalur (Path Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas
Analysis). Unpad. Bandung Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat
Imam Ghazali, 2002. Metode Penelitian.
di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Jurusan
Alfabeta. Bandung
Manajemen Fakultas Ekonomi. Universitas
Iqbal Hasan, 2003. Metode Penelitian. Bandung Diponegoro. Semarang.
Moh. Nazir, 2003, Metode Penelitian, Cetakan Rofi Rizky, 2007. Pengaruh Corporate Social
Ke-4. Ghalia Indonesia : Jakarta Responsibility Terhadap Citra Perusahaan
PT Gudang Garam Tbk (Survey Pada
Nor Hadi. 2011. Corporate Social Mahasiswa Fakultas Pendidikan Ilmu
Responsibility. Graha Ilmu. Yogyakarta. Pengetahuan Sosial UPI. Bandung
Nurmaya Saputri, 2010. Analisis CSR sebagai Sen, Bhattachrya, 2001.”Consumer to Corporate
pembentuk Citra Perusahaan dan Social Responsibility,” Journal; of marketing
Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan research, http://www.extenzaeps.com.
PT Fas Food di Kota Semarang. Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. CV
Diponegoro. Semarang. Alfabeta. Bandung
Rimba Kusumadilaga, 2010. Pengaruh Tim Jurnal CSR, 2010, Tim Jurnal CSR.
Corporate Social Responsibility Terhadap Universitas Katolik Parahiyangan. Bandung

STAR – Study & Accounting Research | Vol XI, No. 2 - 2014 43

Anda mungkin juga menyukai