Anda di halaman 1dari 9

YUSTITIA, Vol. 12 No.

2 Desember 2018 : 67-75 ISSN : 1907 - 8188

REGULASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)


TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
DALAM HUKUM INDONESIA

Kadek Ary Purnama Dewi


Fakultas Hukum Universitas Ngurah Rai

ABSTRACT

Corporate social responsibility (CSR) is one part of implementing business ethics


in running a company. CSR is a form of corporate responsibility towards the surrounding
environment and to all stakeholders, including employees, consumers, shareholders
and the environment itself in the operational aspects of the company. In this study, the
regulation of CSR on the environment in Indonesian law will discuss the legal obligations
of CSR for the environmentand CSR arrangements in the future legislation. The
obligation to implement CSR on the environment is regulated in a number of laws and
regulations in Indonesia, namely Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability
Companies, Law Number 25 of 2007 concerning Investment, and Law Number 21 of
2014 concerning Geothermal. Regulations regarding CSR are only a small part of the
normative formula in legislation, consequently the implementation of CSR can be
ignored by the company. In future arrangements, provisions regarding CSR need to
be made in one law.

Keywords: CSR, environment, law.

Pendahuluan milik bersama (public property) sehingga


Lingkungan hidup menurut Pasal 1 tidak seorang pun diperkenankan
angka 1 Undang-undang Nomor 32 mencemarkannya. 1 Aktivitas pemba-
Tahun 2009 adalah kesatuan ruang ngunan saat ini menunjukkan implikasi
dengan semua benda, daya, keadaan, dan yang signifikan terhadap lingkungan
makhluk hidup, termasuk manusia dan hidup. Bahkan tidak jarang bila aktivitas
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu pembangunan justru mengandung risiko
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan pencemaran dan/ atau kerusakan
kesejahteraan manusia serta makhluk lingkungan hidup yang dapat merusak
hidup lain. Lingkungan sudah merupakan struktur dan fungsi dasar. Terlebih dengan

1
Siti Sundari Rangkuti, 2000, Hukum Lingkungan dan Kebijakan Lingkungan Nasional
Edisi Kedua, Airlanggga University Press, Surabaya, h. 14-15.

67
ISSN : 1907 - 8188

perubahan masyarakat menjadi kehidupan yang lebih baik (social


masyarakat industri (industry society). benefit). 4
Industrialisasi merupakan conditio sine Dilihat dari sudut pandang hukum
quanon keberhasilan pembangunan untuk bisnis, setidaknya ada dua tanggung
memacu laju pertumbuhan ekonomi, akan jawab yang harus dicermati dalam etika
tetapi industrialisasi juga mengandung bisnis. Tanggung jawab tersebut yaitu
resiko lingkungan. Oleh karena itu tanggung jawab hukum (legal
munculnya aktivitas industri disuatu responsibility) yang meliputi aspek
kawasan mengundang kritik dan sorotan perdata (civil liability) dan aspek pidana
masyarakat, yang dipermasalahkan (crime liability), dan aspek tanggung
adalah dampak negatif limbahnya yang jawab sosial (social responsibility) yang
diantisipasikan mengganggu kesehatan dibangun di atas landasan norma moral
lingkungan.2 yang berlaku di dalam masyarakat.5
Industri dan korporasi berperan Tanggung jawab sosial ini disebut dengan
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi corporate social responsibility yang
yang sehat dengan mempertimbangkan selanjutnya disebut CSR. CSR merupakan
pula faktor lingkungan hidup. 3 suatu konsep di dalam suatu organisasi
Perkembangan bisnis modern ditandai yang mana suatu bentuk pertanggung
dengan bangkitnya kesadaran di kalangan jawaban perusahaan terhadap lingkungan
dunia usaha. Perusahaan tidak lagi sekitar dan terhadap seluruh pemangku
sekedar menjalankan kegiatan ekonomi kepentingannya yaitu diantaranya
untuk menciptakan profit (keuntungan) karyawan, konsumen, pemegang saham
dalam menjaga kelangsungan usahanya, dan lingkungan itu sendiri dalam aspek
melainkan juga memiliki tanggung jawab operasional perusahaan. Sederhananya
terhadap masyarakat dan lingkungannnya adalah setiap bentuk perusahaan
sehingga masyarakat mencapai kondisi mempunyai tanggung jawab untuk

2
Ihm Hambuako, Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan, URL: http://
dinkesbanggai.wordpress.com/2009/01/13/dampak-pencemaran-lingkungan-terhadap-
kesehatan/.
3
Chairil N. Siregar, Analisis Sosiologis Terhadap Implementasi CSR Pada Masyarakat
Indonesia, h.285
4
Yusuf Wibisono, 2007, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Gresik, hal. xxiv
5
Ridwan Khaerandy, Corporate Social Responsibility: Dari Shareholder ke
Stakeholder, dan Dari Etika Bisnis ke Norma Hukum, pada Workshop Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan, Yogyakarta 6-8 Mei 2008, h. 9.

68
ISSN : 1907 - 8188

mengembangkan lingkungan sekitarnya Panas Bumi. Meskipun dalam sejumlah


melalui program program sosial. 6 peraturan perundang-undangan tersebut
Corporate social responsibility telah mengatur mengenai CSR, namun
atau tanggung jawab sosial perusahaan pengaturannya hanya sebagian kecil saja.
merupakan kewajiban perusahaan yang Ketentuan normatif yang ada tidak
dianggarkan dan diperhitungkan sebagai mengatur kewajiban CSR secara
biaya perusahaan yang pelaksanaannya keseluruhan. Kondisi berdampak pada
dilakukan dengan memperhatikan lemahnya pelaksanaan CSR di Indonesia.
kepatutan dan kewajaran. Perusahaan Riset Centre for Governance,
yang tidak melaksanakan kewajiban Institutions, and Organizations
kewajiban tanggung jawab sosial dan National University of Singapore
lingkungan dikenai sanksi sesuai dengan (NUS) Business School menyatakan
peraturan perundang- undangan. perusahaan di Indonesia memiliki kualitas
Tanggung jawab sosial dan lingkungan tanggung jawab sosial atau CSR yang
perusahaan merupakan tanggung jawab lebih rendah dibandingkan dengan
moral perusahaan baik terhadap perusahaan asal Thailand.Lembaga
karyawan di perusahaan itu sendiri penelitian ini lebih jauh memaparkan
(internal) maupun di luar lingkungan rendahnya pemahaman perusahaan
perusahaan (eksternal). 7 terhadap praktik CSR, menyebabkan
Kewajiban untuk melaksanakan CSR rendahnya kualitas pengoperasian agenda
terutama terkait dengan keberlangsungan tersebut. Riset itu melakukan studi
lingkungan hidup, tercantum dalam terhadap 100 perusahaan di empat negara
beberapa peraturan perundang-undangan yakni Indonesia, Malaysia, Singapura dan
di Indonesia, seperti Undang-Undang Thailand. Kriteria penilaian kualitas
Nomor 40 Tahun 2007 tentang tersebut diambil berdasarkan sejumlah
Perseroaan Terbatas, Undang-undang indikator dari kerangka Global Reporting
Nomor 25 tahun 2007 tentang Initiative (GRI). Sejumlah faktor di
Penanaman Modal, serta Undang- antaranya adalah tata kelola perusahaan,
Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang ekonomi, lingkungan, dan sosial.8

6
Risa Oktavia, “CSR dan Etika Bisnis Sangatlah Penting Bagi Lingkungan Hidup“, https:/
/geotimes.co.id/opini/csr-dan-etika-bisnis-sangatlah-penting-bagi-lingkungan-hidup/
7
Binoto Nadapdap, 2013, Hukum Perseroan Terbatas: Berdasarkan Undang-Undang
No. 40 Tahun 2007, Edisi Revisi, Aksara, Jakarta, h. 144
8
Riva Dessthania Suastha, ”Riset Temukan Kualitas CSR Perusahaan Indonesia Rendah“,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160721074144-20-146030/riset-temukan-kualitas-
csr-perusahaan-indonesia-renda

69
ISSN : 1907 - 8188

Dalam penelitian ini akan dibahas kepada keberlajutan (sustainability)


mengenai regulasi corporate social perusahaan yang dicerminkan ke dalam
responsibility (CSR) terhadap triple bottom line “3P” yaitu profit,
lingkungan hidup dalam hukum Indonesia. planet dan people. Searah dengan
Ruang lingkup dalam penelitian ini akan perkembangan, perusahaan bisnis harus
mencakup kewajiban hukum pelaksanaan memberikan konstribusi terhadap tiga hal
CSR dalam peraturan perundang- tersebut. Pada dasarnya keberlanjutan
undangan dan pengaturan CSR terhadap (sustainability) adalah keseimbangan
lingkungan hidup di masa mendatang. antara kepentingan-kepentingan ekonomi,
lingkungan dan masyarakat. Konsep
Kewajiban Hukum Pelaksanaan CSR triple bottom line (3P) kemudian
dalam Peraturan Perundang- berkembang dengan adanya ISO 26000
Undangan mengenai Guidance on Social
CSR atau tanggung jawab sosial Responsibility. 11
suatu perusahaandapat diartikan sebagai Lingkungan hidup atau dalam konsep
suatukewajiban perusahaan untuk triple bottom linedisebut dengan planet,
merumuskan kebijakan, mengambil mendapatkan perhatian khusus dalam
keputusan, dan melaksanakan tindakan kewajiban perusahaan. Lingkungan hidup
yang memberikan manfaat kepada menjadi tempat bagi perusahaan untuk
masyarakat.9CSR mempunyai fokus pada beroperasi, sehingga merupakan suatu
empat aspek utama: 1) mencapai tujuan konsekuensi logis apabila perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan yang memberikan kontribusi untuk menjamin
berkelanjutan, 2) menggunakan kekuatan keberlangsungan lingkungan hidup.
bisnis secara bertanggung jawab, 3) Kewajiban hukum pelaksanaan CSR
mengintegrasikan kebutuhan-kebutuhan terhadap lingkungan hidup dapat dilihat
sosial dan 4) berkontribusi ke dalam pada sejumlah ketentuan dalam peraturan
masyarakat dengan melakukan hal-hal perundang-undangan di Indonesia, yakni
yang beretika.10 sebagai berikut:
Corporate social responsibility 1. Undang-Undang Dasar 1945. Pasal
dipahami sebagai perwujudan komitmen 28H ayat (1) menyatakan “Setiap

9
Amin Widjaja Tunggal, 2008, Corporate Social Responcibility, Harvindo, Jakarta, h. 61.
10
Agung Nugroho, ibid, hlm 36
11
Media Qta Foundation, “Corporate Social Responsibility”, http://
www.mediaqitafoundation.org/CSR.html.

70
ISSN : 1907 - 8188

orang berhak hidup sejahtera lahir ayat (1) dikenai sanksi sesuai
dan batin, bertempat tinggal, dan dengan ketentuan peraturan
mendapatkan lingkungan hidup baik perundang-undangan.
dan sehat serta berhak memperoleh (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelayanan kesehatan.” Tanggung Jawab Sosial dan
2. Undang-Undang No. 39 tahun 1999 Lingkungan diatur dengan
tentang Hak Asasi Manusia. Pasal 9 Peraturan Pemerintah.
ayat (2) menyatakan “Setiap orang Ketentuan ini kemudian dilaksanakan
berhak hidup tenteram, aman, damai, dengan Peraturan Pemerintah No.
bahagia, sejahtera lahir dan 47 Tahun 2012 tentang Tanggung
batin.”Ayat (3)”Setiap orang berhak Jawab Sosial dan Lingkungan
atas lingkungan hidup yang baik dan Perseroan Terbatas.
sehat.” 4. Undang-undang Nomor 25 tahun
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Penanaman
2007tentang Perseroan Terbatas. Modal.Dalam Pasal 15 b dinyatakan
Ketentuan mengenai CSR diatur “Setiap penanam modal
dalam Pasal 74 yang menyatakan: berkewajiban: melaksanakan
(1) Perseroan yang menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan.”
kegiatan usahanya di bidang Pasal 16 d menyatakan “Setiap
dan/atau berkaitan dengan penanam modal bertanggung jawab:
sumber daya alam wajib menjaga kelestarian lingkungan
melaksanakan Tanggung Jawab hidup.
Sosial dan Lingkungan. 5. Undang-undang Nomor 32 Tahun
(2) Tanggung Jawab Sosial dan 2009 tentang perlindungan dan
Lingkungan sebagaimana pengelolaan lingkungan hidup. Pasal
dimaksud pada ayat (1) meru- 68 menyatakan sebagai berikut:
pakan kewajiban Perseroan Setiap orang yang melakukan usaha
yang dianggarkan dan diperhi- dan/atau kegiatan berkewajiban:
tungkan sebagai biaya Perse- 1. memberikan informasi yang
roan yang pelaksanaannya terkait dengan perlindungan dan
dilakukan dengan memperhati- pengelolaan lingkungan hidup
kan kepatutan dan kewajaran. secara benar, akurat, terbuka,
(3) Perseroan yang tidak dan tepat waktu;
melaksanakan kewajiban 2. menjaga keberlanjutan fungsi
sebagaimana dimaksud pada lingkungan hidup; dan

71
ISSN : 1907 - 8188

3. menaati ketentuan tentang baku Persero dan Perum wajib


mutu lingkungan hidup dan/atau melaksanakan Program Kemitraan
kriteria baku kerusakan BUMN dengan Usaha Kecil dan
lingkungan hidup. Program Bina Lingkungan.
6. Undang-Undang Nomor 21 Tahun Sedangkan Persero Terbuka dapat
2014 tentang Panas Bumi.asal 65 melaksanakan Program Kemitraan
ayat (2) huruf b berbunyi: “Dalam BUMN dengan Usaha Kecil dan
pelaksanaan pelenyelenggaraaan Program Bina Lingkungan dengan
Panas Bumi masyarakat berhak berpedoman pada Permen BUMN
untuk: memperoleh manfaat atas 5/2007 yang ditetapkan berdasarkan
kegiatan pengusahaan Panas Bumi keputusan RUPS.
melalui kewajiban perusahaan untuk
memenuhi tanggung jawab sosial Pengaturan CSR terhadap
perusahaan dan/atau pengembangan Lingkungan Hidup di Masa
masyarakat sekitar.” Mendatang
7. Peraturan Menteri Negara Badan CSR pada umumnya adalah proses
Usaha Milik Negara No. PER- 05/ pembuatan keputusan yang dihubungkan
MBU/2007 Tahun 2007 Tentang kepada nilai-nilai etika, mematuhi
Program Kemitraan Badan Usaha peraturan yang ada, dan menghormati
Milik Negara Dengan Usaha Kecil orang, komunitas dan lingkungan.12Prince
Dan Program Bina Lingkungan of Wales Foundation ada lima hal
sebagaimana terakhir diubah dengan penting yang dapat mempengaruhi
Peraturan Menteri Badan Usaha implementasi CSR; (1) menyangkut
Milik Negara No. PER-08/MBU/ human capital atau pemberdayaan
2013 Tahun 2013 Tentang Perubahan manusia. (2) Environments yang
Keempat Atas Peraturan Menteri berbicara tentang lingkungan. (3) Good
Negara Badan Usaha Milik Negara Corporate Governance. (4) Social
No. PER-05/MBU/2007 Tentang cohesion, artinya, dalam melaksanakan
Program Kemitraan Badan Usaha CSR jangan sampai menimbulkan
Milik Negara Dengan Usaha Kecil kecemburuan sosial. (5) Economic
dan Program Bina Lingkungan. strength atau memberdayakan lingkungan
Pasal 2 Permen BUMN 5/2007, menuju kemandirian di bidang ekonomi.

12
Rusman Widodo, 2013, Tanggung Jawab Sosial Berdimensi HAM, Komnas HAM,
Jakarta, h. 35.

72
ISSN : 1907 - 8188

Penerapan CSR oleh perusahaan Peraturan perundang-undangan yang ada


terdapat motivasi yang menonjol, yaitu justru menunjukkan ketertarikan pada
demi menjamin keberlangsungan hidup pewajiban, sanksi, porsi dana, dan
perusahaan, meningkatkan citra keamanan kepentingan bisnis. Regulasi
perusahaan, dan untuk menciptakan tersebut sama sekali tidak menyinggung
hubungan yang harmonis dengan soal makna, nilai, dan cita-cita
masyarakat. 13 Menurut Mas Achmad pembangunan berkelanjutan. Demikian
Daniri, program yang dilakukan oleh suatu pula dengan reaksi pihak perusahaan.
perusahaan dalam kaitannya dengan Perusahaan dapat menggunakan celah
tanggung jawab sosial di Indonesia dapat hukum tersebut untuk menunjukkan
digolongkan dalam beberapa bentuk, penolakan dengan alasan klasik yaitu
yaitu: masalah dana. Jika pemerintah melihat
a. Public Relations, yakni usaha untuk CSR sebagai peluang memperoleh dana
menanamkan persepsi positif kepada di luar pajak dan kewajiban regulasi
komunitas tentang kegiatan yang lainnya, maka pihak perusahaan seakan
dilakukan oleh perusahaan. berpaduan suara menyatakan bahwa
b. Strategic Definitive, yakni usaha pewajiban CSR hanyalah tambahan
yang dilakukan perusahaan guna pengeluaran anggaran.15
menangkis anggapan negatif CSR merupakan usaha insiatif yang
komunitas yang sudah tertanam diformulasikan sendiri oleh sektor bisnis
terhadap kegiatan perusahaan, dan itu sendiri melalui self-regulation.
biasanya untuk melawan Konsekuensinya tidaklah mengherankan
serangannegatif dari anggapan apabila skema CSR yang lazim diadopsi
komunitas.14 oleh kalangan korporasi seringkali
Peraturan perundang-undangan hanyalah merupakan rangkaian
sudah menyebutkan mengenai CSR, pernyataan atau prinsip yang bersifat
namun harus diakui jika pengaturan kabur yang belum mampu menjadi
mengenai CSR tersebut sangat terbatas. panduan dalam situasi konkret. Mereka

13
Fitalina Filia Kangihade, Penerapan Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam
Kaitannya Dengan Pelestarian Lingkungan dan Masyarakat di Indonesia, Jurnal Hukum Unsrat,
vol I, No 3, Juli-September 2013, h. 29.
14
Sentosa Sembiring, 2012, Hukum Perusahaan: Tentang Perseroan Terbatas, Cetakan
Ketiga, Nuansa Aulia, Bandung, h. 208.
15
KSM Eka Prasetya Universitas Indonesia, “Menguak Problematika CSR di Indonesia“
http://ksm.ui.ac.id/menguak-problematika-csr-di-indonesia.

73
ISSN : 1907 - 8188

juga dalam kebanyakan kasus tidak dapat DAFTAR PUSTAKA


berfungsi sebagai mekanisme
penyelesaian berbagai masalah sosial dan Amin Widjaja Tunggal, 2008, Corporate
lingkungan yang mencuat sebagai dampak Social Responcibility, Harvindo,
kinerja bisnis.16 Dalam pengaturan CSR Jakarta.
di masa mendatang, maka Undang-
Binoto Nadapdap, 2013, Hukum
undang yang dibentuk harus mampu
Perseroan Terbatas: Berdasarkan
mengatur mekanisme CSR secara
Undang-Undang No. 40 Tahun
komprehensif.
2007, Edisi Revisi, Aksara, Jakarta

Penutup Chairil N. Siregar, Analisis Sosiologis


Kewajiban untuk melaksanakan CSR Terhadap Implementasi CSR Pada
tterhadap lingkungan hidup, diatur dalam Masyarakat Indonesia.
beberapa peraturan perundang-undangan Rusman Widodo, 2013, Tanggung Jawab
di Indonesia, yakni Undang-Undang Sosial Berdimensi HAM, Komnas
Nomor 40 Tahun 2007 tentang HAM, Jakarta.
Perseroaan Terbatas, Undang-undang
Sentosa Sembiring, 2012, Hukum
Nomor 25 tahun 2007 tentang
Perusahaan: Tentang Perseroan
Penanaman Modal, serta Undang-
Terbatas, Cetakan Ketiga, Nuansa
Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang
Aulia, Bandung.
Panas Bumi. Pengaturan mengenai CSR
hanya merupakan bagian kecil dalam Siti Sundari Rangkuti, 2000, Hukum
rumusan normatif dalam peraturan Lingkungan dan Kebijakan
perundang-undangan, akibatnya Lingkungan Nasional Edisi Kedua,
pelaksanaan CSR dapat diabaikan oleh Airlanggga University Press,
perusahaan. Dalam pengaturan di masa Surabaya.
mendatang, ketentuan mengenai CSR Yusuf Wibisono, 2007, Membedah
perlu dibuat dalam satu undang-undang. Konsep dan Aplikasi CSR, Gresik.

16
Ibid

74
ISSN : 1907 - 8188

Fitalina Filia Kangihade, Penerapan KSM Eka Prasetya Universitas


Hukum Tanggung Jawab Sosial Indonesia, “Menguak Problematika
Perusahaan Dalam Kaitannya CSR di Indonesia” http://
Dengan Pelestarian Lingkungan dan ksm.ui.ac.id/menguak-problematika-
Masyarakat di Indonesia, Jurnal csr-di-indonesia.
Hukum Unsrat, vol I, No 3, Juli-
Media Qta Foundation, “Corporate Social
September 2013.
Responsibility”, http://www.media
Ridwan Khaerandy, Corporate Social qitafoundation.org/CSR.html.
Responsibility: Dari Shareholder
Risa Oktavia, “CSR dan Etika Bisnis
ke Stakeholder, dan Dari Etika
Sangatlah Penting Bagi Lingkungan
Bisnis ke Norma Hukum, pada
Hidup”, https://geotimes.co.id/opini/
Workshop Tanggung Jawab Sosial
csr-dan-etika-bisnis-sangatlah-
Perusahaan, Yogyakarta 6-8 Mei
penting-bagi-lingkungan-hidup/
2008.
Riva Dessthania Suastha, ”Riset
Ihm Hambuako, Dampak Pencemaran
Temukan Kualitas CSR Perusahaan
Lingkungan Terhadap Kesehatan,
Indonesia Rendah”, https://
URL: http://dinkesbanggai.
www.cnnindonesia.com/nasional/
w o rd p re s s . c o m / 2 0 0 9 / 0 1 / 1 3 /
20160721074144-20-146030/riset-
dampak-pencemaran-lingkungan-
temukan-kualitas-csr-perusahaan-
terhadap-kesehatan/.
indonesia-renda

75

Anda mungkin juga menyukai