DISUSUN OLEH :
BAIHAQI A. KHATIM
(19/439661/TK/48391)
ASISTEN ACARA :
ANANDA DEWI FEBRYASURI
BUNGA FITRI SARTIKA
JOSEA ADITH PRATAMA SIMORANGKIR
SONIA CANTIKA WIJAYANTI
YOGYAKARTA
DESEMBER
2020
8 Desember 2020 Baihaqi A. Khatim
50
Litologi Struktur Sedimen
: Batulumpur : Batulanau : Bedding : Wavy lamination
: Batupasir : Load cast : Rip up clast
: Batulempung
Fasies batulempung
7,5 sortasi baik, kemas tertutup, struktur parallel
sisipan batulanau
bedding. Komposisi: Material silisiklastik
berukuran lempung 100%, dengan sisipan
7 batuan berwarna abu-abu kecoklatan, ukuran
butir clay, sortasi baik, kemas tertutup, struktur
paraller bedding. Komposisi: material
6,5 silisiklastik berukuran lanau 100%.
Fasies batupasir
Batuan berwarna abu-abu, ukuran butir very fine
6 sand, sortasi baik, kemas tertutup, struktur
rip-up clast
sedimen masif. Komposisi: Material silisiklastik
berukuran pasir halus 100%. (Batupasir sangat
5,5
halus, Wentworth 1922)
0,5
0
PENJELASAN STRUKTUR SEDIMEN
1. Wavy Lamination
Laminasi adalah lapisan sedimen (layer) yang lebih tipis dari 1 cm. Laminasi
terbentuk karena adanya perubahan pada pola sedimentasi, meliputi perubahan komposisi,
ukuran butir, bentuk, orientasi, dan kemas sedimen. Berdasarkan genesanya, laminasi
termasuk ke dalam struktur pengendapan (syn depositional structure)
Di antara laminasi dipisahkan oleh bidang
perlapisan, yang mewakili suatu bidang
nondeposisi, perubahan mendadak pada
lingkungan pengendapan atau bidang erosi. Pada
singkapan yang diberikan, laminasi tersebut
menunjukkan adanya perubahan lingkungan
Gambar 1. Struktur sedimen wavy lamination pengendapan.
Berdasarkan pola perlapisannya, laminasi
pada singkapan termasuk ke dalam jenis laminasi bergelombang.
2. Load Cast
Struktur load cast (cetakan pembebanan)
merupakan struktur yang dijumpai,
menunjukkan ketampakan seperti bulatan yang
umumnya adalah batupasir, menonjol ke
bawah, masuk ke dalam lapisan di bawahnya
yang biasanya adalah batu lumpur. Gambar 2. Struktur sedimen load cast
Berdasarkan genesanya, load cast termasuk ke
dalam struktur pascapengendapan. Struktur ini terbentuk sebagai hasil kontras densitas
secara vertikal antara batu pasir berdensitas tinggi di bagian atas dengan batulumpur
dengan densitas rendah di bawah, sehingga batupasir menyusup ke dalam batulumpur.
(Boggs, 1984; Collinson dan Thompson, 1982; Tucker, 1991)
Proses pembentukan struktur sedimen ini diawali dengan endapan alas berupa lumpur
yang belum terkonsolidasi sempurna, kemudian diendapkan material yang lebih kasar di
atasnya. Material beban memiliki massa yang lebih besar sehingga membuat lapisan
lumpur yang bersifat plastis tersebut tertekan dan membentuk cekungan pada satu bagian,
dan di bagian lainnya membentuk tonjolan ke atas akibat isostatis.
3. Bedding
Bedding adalah lapisan sedimen yang memiliki
ketebalan lebih dari 1 cm. Berdasarkan genesanya,
struktur ini termasuk ke dalam jenis struktur
pengendapan (syn-depositional structure). Boggs (1992)
membagi struktur perlapisan berdasarkan ketebalannya.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, perlapisan pada
singkapan termasuk ke dalam jenis lapisan sedang
Gambar 3. Struktur sedimen bedding
hingga lapisan sangat tebal. Berdasarkan pola
perlapisannya, struktur sedimen pada singkapan
termasuk ke dalam jenis parallel bedding.
Genesa dari struktur sedimen bedding sama dengan struktur sedimen laminasi.
4. Rip-up Clast
Struktur ini terbentuk ketika ada arus yang sangat kuat
melintas di atas sedimen berukuran lempung sehingga
mencongkel serpih yang setengah terlitifikasi di atasnya.
Struktur ini dicirikan dengan warna yang lebih gelap dan
bentuk angular, dan seringkali lebih besar daripada
sedimen terigen di sekitarnya.
Gambar 2. Struktur sedimen rip-up clast
Daftar Pustaka
Boggs, S. Jr., 1984. Quarternary Sedimentation in The Japan Arc-trench System. Geol. Soc.
America Bull., Volume XCV, pp. 669-685.
Boggs, S. Jr., 2006. Principles of Sedimentology and Stratigraphy. 4th ed. New Jersey:
Pearson Education, Inc..
Collinson, J.D. & Thompson, D. B., 1992. Sedimentary Structures. London: George Allen &
Unwin (Publishers) Ltd.
Surjono, S. S. & Amijaya, D. H., 2019. Sedimentologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Tucker, M. E., 1991. Sedimentary Petrology: An Introduction to The Origin of Sedimentary
Rocks. 2nd ed. London: Blackwell Scientific Publications.