Anda di halaman 1dari 18

BAB I Pendahuluan

A. Lokasi, Waktu, dan Kesampaian Daerah

Lokasi untuk fieldtrip kedua Praktikum Prinsip Stratigraf


kali ini, berada di daerah Gunung Kampak, Kecamatan Bayat,
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Untuk pengambilan data
stratigraf terukur (MS) berada pada 3 titik utama yaitu, pada
singkapan batuan karbonat framestone, di bagian bawah Gunung
Kampak, dan di bagian atas Gunung Kampak.
Lokasi pengamatan terletak pada koordinat UTM 457799
9143537 sampai UTM 458478 9143279. Lokasi pengamatan
berada di sebelah jalan umum, dan untuk mencapai tidak bisa
menggunakan kendaraan, ditempuh dengan berjalan kaki ke
arah selatan sekitar 10 meter. Untuk menempuh lokasi
pengamatan dapat menggunakan kendaraan bermotor dari
kampus, yang membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

B. Peta Lintasan Pengukuran

Dalam peta lintasan ini kami, kelompok 9, membuat


pembagian secara umum 3 lokasi pengukuran. Untuk lokasi
pengukuran 1, yaitu di batuan karbonat framestone, kami
melakukan pengukuran pada satu titik lokasi. Untuk lokasi
pengamatan 2, yaitu di bagian bawah Gunung Kampak, kami
melakukan pengukuran pada 10 titik lokasi. Dan untuk lokasi
pengamatan 3, kami melakukan pengukuran pada 5 titik lokasi.
Sehingga untuk proses perekaman data kali ini, kami melakukan
pengukuran di 16 titik lokasi.
Berikut peta lintasan pengukuran kelompok 9;
BAB II Isi dan Pembahasan

A. Kolom Stratigraf Keseluruhan (Preview)


Skala = 1 : 300
Floatstone. Warna coklat terang,
komposisi kalsit, oncoid, material
karbonat.
Packestone. Warna coklat terang,
komposisi kalsit, material karbonat.
Rudstone. Warna coklat terang,
komposisi kalsit, material karbonat,
struktur sedimen slump.
Grainstone dengan sisipan
Mudstone, Packestone,
Rudstone, dan Floatstone.
Komposisi kalsit, fragmen koral,

Wackestone-Mudstone.
Komposisi material karbonat
berukuran lanau-lempung.
Perulangan Packestone dan
Grainstone. Komposisi kalsit,
material karbonat.
Perulangan Wackestone dan
Grainstone. Komposisi kalsit,
material karbonat. Struktur sedimen
scour.
Perulangan Packestone dan
Rudstone. Komposisi kalsit,
fragmen koral, fragmen cangkang,
oncoid, material karbonat.
Wackestone. Warna putih gelap,
komposisi kalsit, material karbonat,
material silisiklastik.

Perulangan Packestone dan


Grainstone dengan sisipan
Wackestone. Komposisi kalsit,
fragmen koral, fragmen cangkang,
litik, material karbonat, material

Framestone. Warna coklat terang,


komposisi kalsit, fragmen koral,
material karbonat.
Packstone. Warna putih, komposisi
kalsit, fragmen koral, fragmen
cangkang, material karbonat, dan
ditemukan sisipan lensa lempung.

B. Pembagian Fasies

Kami membagi fasies terhadap batuan karbonat di Gunung


Kampak ini menjadi 12 fasies, yaitu sebagai berikut;
1. Fasies Packstone
Warna putih, kemas terbuka, sortasi medium.
Komposisinya : fragmen (ukuran butir : 1-1,5 mm)
berupa kalsit, fragmen koral, cangkang, dan matriks
(ukuran butir : < 1 mm) material karbonat (selain itu
pada satu lapisan batuan ditemukan sisipan lensa
lempung).

2. Fasies Framestone

Warna coklat terang, ukuran butir 1-4 mm, kemas


terbuka, sortasi medium, komposisinya berupa kalsit,
fragmen koral, dan material karbonat.

3. Fasies Perulangan Packestone dan Grainstone dengan


sisipan Wackestone
Packestone. Warna kuning terang, kemas terbuka,
sortasi medium.
Komposisinya : fragmen (ukuran butir : 1-1,5 mm)
berupa kalsit, fargmen cangkang, litik, dan matriks
(ukuran butir < 1 mm) berupa material karbonat.
Grainstone. Warna kuning terang, ukuran butir : 1-2 mm,
kemas tertutup, sortasi medium, komposisinya berupa
kalsit, fragmen cangkang, litik, fragmen koral (selain itu
pada suatu lapisan batuan ditemukan lensa lempung
berwarna hijau terang).

4. Fasies Wackestone

Warna putih gelap, kemas terbuka, sortasi medium,


komposisi : fragmen (ukuran butir 0,5 - 1 mm) berupa
kalsit, dan matriks berupa material karbonat, dan
material silisiklastik.

5. Fasies Perulangan Packestone dan Rudstone


Packestone. Warna coklat, kemas terbuka, sortasi
medium.
Komposisinya : fragmen (ukuran butir : 1-1,5 mm)
berupa kalsit, fargmen koral dan matriks (ukuran butir <
1 mm) berupa material karbonat.
Rudstone. Warna coklat terang, ukuran butir : 2-3,5 mm,
kemas tertutup, sortasi medium, komposisinya berupa
kalsit, fragmen cangkang, oncoid, fragmen koral.

6. Fasies Perulangan Wackestone dan Grainstone

Wackestone. Warna kuning-coklat, ukuran butir < 1 mm,


kemas terbuka, sortasi medium, komposisinya berupa
kalsit dan material karbonat.
Grainstone. Warna coklat, ukuran butir : 1-2 mm, kemas
tertutup, sortasi baik, komposisinya berupa kalsit,
material karbonat.
Pada lapisan batuan ini ditemukan struktur sedimen
scour, yaitu batuan karbonat grainstone yang membuat
bentukan cekungan negatif terhadap batuan karbonat
wackestone.

7. Fasies Perulangan Packestone dan Grainstone

Packstone. Warna kuning, kemas terbuka, sortasi


medium.
Komposisinya : fragmen (ukuran butir : 1-2 mm) berupa
kalsit dan matriks (ukuran butir < 1 mm) berupa
material karbonat.
Grainstone. Warna kuning terang, ukuran butir : 1-2 mm,
kemas tertutup, sortasi baik, komposisinya berupa
kalsit, material karbonat.

8. Fasies Wackestone-Mudstone

Warna putih terang, ukuran butir < 1 mm, kemas


terbuka, sortasi medium, komposisinya material
karbonat ukuran lanau.
Mudstone. Warna putih, ukuran butir : < 1 mm, sortasi
baik, kemas tertutup, komposisinya material karbonat
ukuran lempung.

9. Fasies Grainstone dengan sisipan Mudstone, Packestone,


Rudstone, dan Floatstone
Grainstone. Warna kuning terang, ukuran butir : 1-2 mm,
kemas tertutup, sortasi sedang, komposisinya berupa
kalsit, fargmen koral, dan material karbonat.
Floatstone. Warna coklat terang, kemas terbuka, sortasi
buruk, komposisi : fragmen (ukuran butir : 2-5 mm)
berupa kalsit, dan fragmen koral, dan matriks (ukuran
butir : < 1 mm) material karbonat.
Packstone. Warna kuning, kemas terbuka, sortasi
medium.
Komposisinya : fragmen (ukuran butir : 1-2 mm) berupa
kalsit dan matriks (ukuran butir < 1 mm) berupa
material karbonat.
Rudstone. Warna abu-abu, ukuran butir : 2-5 mm, kemas
tertutup, sortasi medium, komposisinya berupa kalsit,
dan fragmen koral.
Mudstone. Warna coklat, ukuran butir : < 1 mm, sortasi
baik, kemas tertutup, komposisinya material karbonat
ukuran lempung.

10. Fasies Rudstone


Warna coklat terang, ukuran 2-5 mm, sortasi baik,
kemas tertutup, komposisinya kalsit, dan material
karbonat.
Pada lapisan ini terdapat struktur sedimen slump.

11. Fasies Packstone

Warna coklat terang, kemas terbuka, sortasi medium.


Komposisinya : fragmen (ukuran butir : 1-2 mm) berupa
kalsit dan matriks (ukuran butir < 1 mm) berupa
material karbonat.

12. Fasies Floatstone


Warna coklat terang, kemas terbuka, sortasi buruk,
komposisi : fragmen (ukuran butir : 2-5 mm) berupa
kalsit, dan oncoid, dan matriks (ukuran butir : < 1 mm)
material karbonat.

C. Lingkungan Pengendapan dan Sejarah Geologi

Fasies packestone terendapkan di bagian fore reef.


Pembentukan packestone terbentuk akibat aktiftas sedimentasi
secara mekanis, pengaruh organisme, seperti aktiftas organisme
yang terbentuk bersamaan, kurang berpengaruh dalam
pembentukan batuan karbonat jenis ini. Packestone terendapkan
di daerah middle neritik atau bagian luar slope pertumbuhan reef
, sehingga jangkauan sinar matahari sangat terbatas yang
menyebabkan tidak dijumpai banyak organisme dalam komposisi
batuan ini. Packestone terendapkan oleh energi pengendapan
peralihan tinggi ke rendah, yang mengindikasikan masih
ditemukannya kandungan mud pada batuan ini.
Fasies Framestone terendapkan di bagian fore reef.
Pembentukan framestone terbentuk akibat aktiftas sedimentasi
secara organik, terdapat pengaruh organisme dalam
pembentukannya. Framestone terendapkan di bagian laut
dangkal yaitu litoral inner neritik, pada daerah ini mendapatkan
penetrasi sinar matahari yang baik dan iklimnya lebih hangat.
Hal tersebut mengindikasikan organisme pembentuk karbonat
tumbuh dengan baik, dan ikut membentuk bentukan batuan
karbonat pembentuk reef, salah satunya framestone. Dikaitkan
dengan batuan sebelumnya yang berada di bagian lebih dalam,
diinterpretasikan terjadi penurunan muka air laut pada daerah
pengendapan singkapan ini.
Fasies perulangan packestone dan grainstone dengan
sisipan wackestone di bagian fore reef. Pembentukan fasies ini
terbentuk akibat aktiftas sedimentasi secara mekanis, pengaruh
organisme, seperti aktiftas organisme yang terbentuk
bersamaan, kurang berpengaruh dalam pembentukan batuan
karbonat jenis ini. Packestone terendapkan di daerah middle
neritik atau bagian luar slope pertumbuhan reef , sehingga
jangkauan sinar matahari sangat terbatas yang menyebabkan
tidak dijumpai banyak organisme dalam komposisi batuan ini.
Komposisi fasies ini yang umumnya terdiri dari beberapa batuan
karbonat pada satu masa pengendapan memiliki tipe
sedimentasi tersendiri, diinterpretasikan sebagai dinamika pola
pengendapan di daerah slope. Fasies ini terendapkan oleh energi
pengendapan peralihan tinggi ke rendah, dengan pengaruh
dominan berupa energi pengendapan yang lebih rendah, yang
mengindikasikan masih ditemukannya kandungan mud pada
fasies ini, dan ditemukannya sisipan berukuran butir mud.
Dihubungkan dengan batuan sebelumnya yang terendapkan
dalam lingkungan laut dangkal yang masih mendapat penetrasi
matahari, diinterpretasikan terjadi kenaikan muka air laut yang
besar sehingga aktiftas organisme kembali terhambat pada
lingkungan pengendapan singkapan batuan ini.
Fasies wackestone terendapakan di bagian fore reef.
Pembentukan wackestone terbentuk akibat aktiftas sedimentasi
secara mekanis, pengaruh organisme, seperti aktiftas organisme
yang terbentuk bersamaan, kurang berpengaruh dalam
pembentukan batuan karbonat jenis ini. Wackestone terendapkan
di daerah outer neritik atau bagian basin pertumbuhan reef ,
sehingga jangkauan sinar matahari sangat terbatas yang
menyebabkan tidak dijumpai banyak organisme dalam komposisi
batuan ini. Wackestone terendapkan oleh energi pengendapan
peralihan rendah, yang mengindikasikan kandungan dominannya
berukuran mud pada batuan ini. Dihubungkan dengan batuan
sebelumnya yang juga terendapakan pada lingkungan yang tidak
begitu terkena penetrasi sinar matahari dan minimnya dijumpai
pertumbuhan organisme, diinterpretasikan terjadi kenaikan muka
air laut yang signifkan.
Fasies perulangan packestone dan rudstone terendapkan di
bagian fore reef. Pembentukan fasies ini terbentuk akibat
aktiftas sedimentasi secara mekanis, pengaruh organisme,
seperti aktiftas organisme yang terbentuk bersamaan, kurang
berpengaruh dalam pembentukan batuan karbonat jenis ini.
Packestone terendapkan di daerah middle neritik atau bagian
luar slope pertumbuhan reef , sehingga jangkauan sinar matahari
sangat terbatas yang menyebabkan tidak dijumpai banyak
organisme dalam komposisi batuan ini. Packestone terendapkan
oleh energi pengendapan peralihan tinggi, yang mengindikasikan
pemilihan ukuran butir belum terpilah dengan baik dan dominan
berukuran butir kasar. Dihubungkan dengan batuan sebelumnya
yang juga terendapakan pada lingkungan laut bagian dalam,
diinterpretasikan terjadi kenaikan muka air laut yang signifkan.
Fasies perulangan wackestone dan grainstone
terendapakan di bagian fore reef. Pembentukan fasies ini
terbentuk akibat aktiftas sedimentasi secara mekanis, pengaruh
organisme, seperti aktiftas organisme yang terbentuk
bersamaan, kurang berpengaruh dalam pembentukan batuan
karbonat jenis ini. Packestone terendapkan di daerah middle
neritik atau bagian luar slope pertumbuhan reef , sehingga
jangkauan sinar matahari sangat terbatas yang menyebabkan
tidak dijumpai banyak organisme dalam komposisi batuan ini.
Ditemukan struktur sedimen berupa scour yang mengindikasikan
terjadinya perubahan energi sedimentasi yang signifkan, saat
wackestone telah terendapkan, grainstone muncul di atasnya
dengan energi pengendapan yang lebih tinggi sehingga
mengerosi batuan wackestone. Dihubungkan dengan batuan
sebelumnya yang terendapkan dalam lingkungan laut dangkal
yang masih mendapat penetrasi matahari, diinterpretasikan
terjadi kenaikan muka air laut yang besar sehingga aktiftas
organisme kembali terhambat pada lingkungan pengendapan
singkapan batuan ini.
Fasies perulangan packestone dengan grainstone
terendapkan di bagian fore reef. Pembentukan fasies ini
terbentuk akibat aktiftas sedimentasi secara mekanis, pengaruh
organisme, seperti aktiftas organisme yang terbentuk
bersamaan, kurang berpengaruh dalam pembentukan batuan
karbonat jenis ini. Packestone terendapkan di daerah middle
neritik atau bagian luar slope pertumbuhan reef , sehingga
jangkauan sinar matahari sangat terbatas yang menyebabkan
tidak dijumpai banyak organisme dalam komposisi batuan ini.
Komposisi fasies ini yang umumnya terdiri dari beberapa batuan
karbonat pada satu masa pengendapan memiliki tipe
sedimentasi tersendiri, diinterpretasikan sebagai dinamika pola
pengendapan di daerah slope. Fasies ini terendapkan oleh energi
pengendapan peralihan tinggi ke rendah, dengan pengaruh
dominan berupa energi pengendapan yang lebih rendah, yang
mengindikasikan masih ditemukannya kandungan mud pada
fasies ini, dan ditemukannya sisipan berukuran butir mud.
Dihubungkan dengan batuan sebelumnya yang terendapkan
dalam lingkungan laut dangkal yang masih mendapat penetrasi
matahari, diinterprteasikan terjadi kenaikan muka air laut yang
besar sehingga aktiftas organisme kembali terhambat pada
lingkungan pengendapan singkapan batuan ini.
Fasies wackestone-mudstone terendapkan di bagian fore
reef. Pembentukan fasies ini terbentuk akibat aktiftas
sedimentasi secara mekanis, pengaruh organisme, seperti
aktiftas organisme yang terbentuk bersamaan, kurang
berpengaruh dalam pembentukan batuan karbonat jenis ini.
Fasies ini terendapkan di daerah outer neritik atau bagian basin
pertumbuhan reef , sehingga jangkauan sinar matahari sangat
terbatas yang menyebabkan tidak dijumpai banyak organisme
dalam komposisi batuan ini. Fasies ini terendapkan oleh energi
pengendapan peralihan rendah, yang mengindikasikan
kandungan dominan berupa material berukuran butir mud pada
fasies ini, namun masih terjadi dinamika energi dimana terdapat
batuan yang berukuran butir kasar. Dihubungkan dengan batuan
sebelumnya yang terendapkan dalam lingkungan laut dangkal
yang masih mendapat penetrasi matahari, diinterpretasikan
terjadi kenaikan muka air laut yang signifkan.
Fasies grainstone dengan sisipan mudstone, packestone,
rudstone, dan floatstone terendapkan di bagian fore reef.
Pembentukan fasies ini terbentuk akibat aktiftas sedimentasi
secara mekanis, pengaruh organisme, seperti aktiftas organisme
yang terbentuk bersamaan, kurang berpengaruh dalam
pembentukan batuan karbonat jenis ini. Packestone terendapkan
di daerah inner neritik atau bagian pertumbuhan reef , sehingga
jangkauan sinar matahari sangat terbatas yang menyebabkan
tidak dijumpai banyak organisme dalam komposisi batuan ini.
Komposisi fasies ini yang umumnya terdiri dari beberapa batuan
karbonat pada satu masa pengendapan memiliki tipe
sedimentasi tersendiri, diinterpretasikan sebagai dinamika pola
pengendapan di daerah slope. Fasies ini terendapkan oleh
dinamika energi pengendapan yang berubah-ubah pada satu
masa pengendapan. Ditemukan struktur sedimen berupa scour
yang mengindikasikan terjadinya perubahan energi sedimentasi
yang signifkan. Dihubungkan dengan batuan sebelumnya yang
terendapkan dalam lingkungan laut dangkal yang masih
mendapat penetrasi matahari, diinterpretasikan terjadi kenaikan
muka air laut yang terus-menerus.
Fasies rudstone terendapakan di bagian fore reef.
Pembentukan rudstone terbentuk akibat aktiftas sedimentasi
secara mekanis, pengaruh organisme, seperti aktiftas organisme
yang terbentuk bersamaan, kurang berpengaruh dalam
pembentukan batuan karbonat jenis ini. Rudstone terendapkan di
daerah inner neritik atau bagian slope pertumbuhan reef ,
sehingga jangkauan sinar matahari sangat terbatas yang
menyebabkan tidak dijumpai banyak organisme dalam komposisi
batuan ini. Rudstone terendapkan oleh energi pengendapan
peralihan tinggi, yang mengindikasikan tidak ditemukannya
kandungan mud pada batuan ini. Ditemukan struktur sedimen
slump, yang mengindikasikan pada masa pengendapannya
terdapat kemiringan slope yang cukup besar, sehingga
membentuk deformasi dalam pembentukan lapisan batuan
tersebut. Dihubungkan dengan batuan sebelumnya yang
terendapkan dalam lingkungan laut dangkal yang masih
mendapat penetrasi matahari, diinterpretasikan terjadi kenaikan
muka air laut yang terus-menerus.
Fasies packestone terendapkan di bagian fore reef.
Pembentukan packestone terbentuk akibat aktiftas sedimentasi
secara mekanis, pengaruh organisme, seperti aktiftas organisme
yang terbentuk bersamaan, kurang berpengaruh dalam
pembentukan batuan karbonat jenis ini. Packestone terendapkan
di daerah middle neritik atau bagian luar slope pertumbuhan reef
, sehingga jangkauan sinar matahari sangat terbatas yang
menyebabkan tidak dijumpai banyak organisme dalam komposisi
batuan ini. Packestone terendapkan oleh energi pengendapan
peralihan tinggi ke rendah, yang mengindikasikan masih
ditemukannya kandungan mud pada batuan ini. Dihubungkan
dengan batuan sebelumnya yang terendapkan dalam lingkungan
laut dangkal yang masih mendapat penetrasi matahari,
diinterpretasikan terjadi kenaikan muka air laut yang terus-
menerus.
Fasies floatstone terendapakan di bagian fore reef.
Pembentukan floatstone terbentuk akibat aktiftas sedimentasi
secara mekanis, pengaruh organisme, seperti aktiftas organisme
yang terbentuk bersamaan, kurang berpengaruh dalam
pembentukan batuan karbonat jenis ini. Floatstone terendapkan
di daerah inner neritik atau bagian slope pertumbuhan reef ,
sehingga jangkauan sinar matahari sangat terbatas yang
menyebabkan tidak dijumpai banyak organisme dalam komposisi
batuan ini. Floatstone terendapkan oleh energi pengendapan
peralihan tinggi, yang mengindikasikan tidak ditemukannya
kandungan mud pada batuan ini. Dihubungkan dengan batuan
sebelumnya yang terendapkan dalam lingkungan laut dangkal
yang masih mendapat penetrasi matahari, diinterpretasikan
terjadi kenaikan muka air laut yang terus-menerus.
Dari tipe lingkungan pengendapan dan mekanisme
pembentukan tiap fasies yang telah dijelaskan di atas, dapat
disimpulkan bahwa singkapan batuan karbonat yang berada di
Gunung Kampak ini terbentuk di daerah neritik dengan pengaruh
kenaikan muka air laut yang signifkan, dengan diidentifkasinya
tidak banyak jenis organisme yang terdapat dalam komposisi
batuan-batuan karbonat ini. Secara umum batuan-batuan
karbonat ini terbentuk melalui mekanisme sedimentasi secara
mekanis atau secara autochthon. Diinterpretasikan pada saat
pengendapan, lingkungannya tidak mendukung berkembangnya
organisme pembentuk karbonat, dengan iklim yang kurang
hangat dan kurangnya penetrasi sinar matahari begitu juga
nutrisi bagi organisme tersebut. Ditemukannya struktur
sedimentasi yang khas seperti scour dan slump mengindikasikan
bahwa terjadi fluktuasi energi sedimentasi yang besar pada satu
masa pengendapan.

BAB III Kesimpulan

Batuan karbonat yang terdapat di Gunung Kampak,


Kecamatan Bayat memiliki 12 fasies yaitu fasies packestone,
framestone, perulangan packestone dan grainstone dengan
sisipan wackestone, wackestone, perulangan packestone dan
rudstone, perulangan wackestone dan grainstone, perulangan
packestone dan grainstone, wackestone-mudstone, grainstone
dengan sisipan mudstone, packestone, rudstone, dan floatstone,
rudstone, packestone, dan floatstone.
Batuan karbonat ini terendapakan di lingkungan laut
dangkal (neritik), dengan kondisi iklim yang kurang hangat dan
kurangnya penetrasi sinar matahari. Pembentukan batuan ini
secara umum disebabkan oleh mekanisme sedimentasi secara
mekanis, pengaruh organisme sangat kurang terjadi. Energi
pengendapannya pun cenderung mengalami fluktuasi, dan
pengaruh slope juga menjadi salah satu faktor pembentuk
batuan ini, dengan ditemukannya struktur sedimentasi seperti
slump.
Daftar Pustaka

Boggs, S., Jr. 2006. Principles of Sedmentology and Stratigraphy,


forth edition. New Jersey : Pearson Prentice Hall.
Komisi Sandi Stratigraf Indonesia, IAGI. 1996 (revisi 1973). Sandi
Stratigrafi Indonesia. Indonesia : IAGI.
Walker and James. 1992. Facies Models. Canada : Geological
Association of Canada.
Slide Kuliah Prinsip Stratigraf. Petrologi Batuan Karbonat,
Terumbu (Reef). Budianto Toha dan Indra Novian. (TERUMBU
(REEF).pdf)

Anda mungkin juga menyukai