Plagioklas termasuk dalam kelompok feldspar yang mana mineral ini sangatlah
penting untuk belajar mineral optik karena mempunyai ciri-ciri yang khas seperti kembaran,
gelapan dan lainnya. Sedangkan kita tahu bahwa mineral-mineral feldspar sangatlah penting
dalam mineral pembentuk batuan dan terdiri dari beberapa bagian dalam pembekuan
diantarannya ortoklas (K Al Si3 O8), albit (Na Al Si3 O8) dan anorthit (Ca Al2 Si2 O8) seperti
ditunjukkan pada diagram segitiga dibawah ini
Dari reaksi bowens dapat kita ketahui proses pembentukan kristal dari plagioklas ini
sendiri, yang mana urutan dari kristalisasi mineral plagioklas berada pada seri kontinyu
(Continous Series). Kristalisasi Plagioklas-Ca pada fase awal berangsur-angsur dengan jalan
bereaksi dengan larutan sisa berubah komposisinya dari arah plagioklas-Na. Reaksi
perubahan ini, perubahan plagioklas merupakan deret solit-solution yang merupakan reaksi
kontinyu artinya kristalisasi Plagioklas-Ca ---- Plagioklas-Na ( Anorthit ---- Albit ) jika
setimbang akan berjalan terus menerus. Anorthit akan selalu bereaksi dengan larutan sisa
membentuk bitonit, sejalan dengan penurunan temperatur dan tekanan, bitonit juga kan
bereaksi dengan larutan sisa membentuk labradorit, demikian seterusnya sehingga pada
waktu larutan sisa habis, pada batuan beku hanya akan dijumpai satu jenis plagioklas.
Plagioklas ini sendiri mempunyai 6 jenis seperti albit, oligoklas, andesine, labradorit,
bytownite dan anorthit, yang kesemuanya akan dijelaskan dibawah. Mineral plagioklas ini
terbentuk hampir ada dimana-mana pada batuan beku gabbro, basalt dan anorthosit yang
cenderung pada plagioklas yang kaya akan calcium ( calcium-rich plagiclase ) umumnya
labradorit. Pada batuan beku lainnya seperti andesit, diorit, granit dan syenit terdapat mineral
plagioklas yang cenderung pada plagioklas yang kaya akan sodium ( sodium-rich plagioclase
) yang umumnya adalah andesin
Rumus Kimia dari mineral plagioklas adalah NaAlSi3O8 - CaAl2Si2O8, Karakteristik
fisik yang dimiliki mineral plagioklas adalah mempunyai warna putih, abu-abu, sampai hitam
keabu-abuan, dengan kilap kaca, kekerasan 6 6,5, cerat putih, sifat kristal: transparan
opaque (albit, anorthit, bytownite), transclucent transparan (oligoklas, andesin, labradorit),
mempunyai sistem kristal trilklin, belahan 1 arah, pecahan konkoidal, berat jenis 2,61 ( albite
), 2,64 2,68 ( oligoklas ), 2,68 2,71 ( andesin ), 2,70 2,74 ( labradorit ), 2,74 2,76 (
bytownite dan anorthit ), cerat putih, asosiasi mineral :kuarsa, toumalin, muscovit ( albit );
kuarsa, muscovit dan K-feldspar ( oligoklas );biotit, hornblende, kuarsa dan K-feldspar (
andesine ); biotit, piroksen, dan hornblende ( labradorit, dan bytownit ); biotit, augit,
hornblende dan piroksen ( anorthit ).
Deskripsi dari mineral optik dari mineral plagioklas adalah tidak mempunyai warna
pleokroisme, bentuk euhedral dan anhedral, relief + dengan n = 1.527 - 1.577
n=1.531-1.585, n = 1.534 - 1.590, belahan sempurna (001) dan baik (010), warna
interferensi 0,007 0,013 berwarna abu-abu atau putih pada orde pertama, kembaran
polysintetik dengan kembaran albit (010), periklin (h01), dan kembaran carlsbad (010)
1. Albit ( Na Al Si3 O8 )
Nama albit sendiri diambil dari bahasa latin yaitu albus yang artinya putih. Albit juga
merupakan kelompok alkali atau K-feldspar yang mana mempunyai range komposisi kimia
dari Na Al Si3 O8 sampai K Al Si3 O8. Rangkaian ini hanya ada pada temperatur tinggi
dengan mineral sanidin dan juga potasium sedangkan pada temperatur rendah dengan mineral
K-feldspar akan terpisah dari albit pada proses yang disebut exsolution. Albit mempunyai
komposisi kimia kurang lebih 90% sodium dan 10% potasium
Karakteristik fisik mineral albit: biasanya mempunyai warna putih atau tidak berwarna
(colorless) tetapi dapat juga bercorak biru, kuning, orange atau coklat, mempunyai kilat kaca
dan bersifat transclucent opaque, sitem kristal : triklin dan mempunyai belahan 1 arah
dengan pecahan konkoidal dengan kekerasan 6 6,5. berat jenis 2,61 dengan cerat putih dan
berasosiasi dengan mineral kuarsa, tourmalin dan muscovit.
Karakteristik optik mineral albit : tidak berwarna (colorless), bentuk euhedra,
belahan 1 arah yaitu sempurna {001}, kurang sempurna {010}, tidak sempurna
{110}, relief rendah, n<balsam, warna interferensi kuning orde 1, kembaran:
polysintetik dengan sudut antara 15o37o. Keterdapatan: terdapat pada granit, granit
pegmatit dan juga terdapat pada batuan metamorf
Oligoklas mempunyai kandungan kimia sebesar 7090% sodium dan 10-30% calcium.
Karakteristik fisik mineral oligoklas: berwarna putih buram atau putih keabu-abuan dapat
juga bercorak hijau, kuning atau coklat, dengan kilat kaca, dengan sifat kristal transclucenttransparan, mempunyai belahan 1 arah dan pecahan konkoidal, mempunyai kekerasan 6
6,5, berat jenis 2,64-2,68 dengan cerat berwarna putih dan berasosiasi dengan mineral kuarsa,
muscovit dan K-feldspar.
Karakteristik optik mineral oligoklas: tidak berwarna (colorless), bentuk euhedral,
subhedra dan anhedral dengan belahan 1 arah, sempurna{001}, kurang
sempurna{110}, tidak sempurna{110}, mempunyai relief rendah. Warna interferensi
abu-abu sampai putih orde 1, mempunyai kembaran albit, keterdapatan: terdapat pada
batuan beku seperti granit, ryolit juga terdapat pada syenit, trachit.
Karakteristik optik dari mineral labradorite: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk
kristal euhedral-anhedral, dengan belahan 1 arah, sempurna {001}, kurang
sempurna{010}, dan tidak sempurna{110}. Berelief rendah, n > balsam. Warna
interferensi abu-abu atau putih pada orde 1, mempunyai kembaran albit, keterdapatan
pada batuan beku seperti auganit, basalt, gabbro dan olivin gabbro, labradorit juga
terbentuk pada batuan metamorf.
Sedangkan sifat-sifat optik mineral bitonit: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk
kristal subhedra-anhedra, relief rendah n > balsam, dengan belahan 1 arah pada
{001}sempurna, {010}kurang sempurna dan {110) tidak sempurna. Warna
interferensi abu-abu, putih atau kuning pada orde 1 dengan kembaran albit.
Keterdapatan pada gabbro, anorthosit atau basalt.
Sedangkan sifat-sifat optik: tidak berwarna (colorless) dengan bentuk kristal anhedrasubhedra, mempunyai belahan 1 arah pada {001}sempurna, {010}kurang sempurna
dan tidak sempurna {110}, mempunyai relief sedang n > balsam, dengan warna
interferensi abu-abu, putih atau kuning pada orde 1 dan juga mempunyai kembaran
albit.
ANORTHOCLASE ( 2V=t30-540 )
Warna : tidak berwarna
Bentuk : fenokris, kristal subhedral
Relief : rendah
Pleokroisme : Indeks bias : n mineral < n balsam
Belahan : paralel yang sempurna dengan (001). Paralel yang kurang sempurna dengan (010)
Kembaran : polisintetic
Sudut pemadaman : pada (001) = 10-40, pada (010) = +40-100
Orientasi optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif
QUARTZ ( hexagonal )
Warna : tidak berwarna, seringkali terdiri dari inklusi
Bentuk : kristal prismatik euhedral, butiran, dan sebagai penggantian anhedral, intergroup
dengan plagioklas dalam bentuk vermiculer(myrmekit),seringkali terdapat sebagai intersetral
mineral,pseudomorf
Relief : sangat rendah
Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : tida ada, rhombohedral yang tidak sempurna
Birefringence : agak lemah, orde pertama
Kembaran : umum jarang terlihat
Sudut pemadaman : paralel dan simetris
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : satu (uniaxial)
Tanda optis : positif
Leusit
Color
Crystal habit
Crystal system
Twinning
Cleavage
Fracture
Tenacity
Mohs scale hardness
Luster
Diaphaneity
Specific gravity
Optical properties
Refractive index
Birefringence
White to grey
Commonly as euhedral, pseudocubic crystals; rarely granular, massive
Tetragonal
Common and repeated on {110} and {101}
Poor on {110}
Conchoidal
Brittle
5.5 - 6
Vitreous
Transparent to translucent
2.45-2.50
Uniaxial (+)
n = 1.508 n = 1.509
= 0.001
Nefelin
Formula mass
Color
Crystal habit
Crystal system
Twinning
Cleavage
Fracture
Mohs scale
hardness
Luster
Streak
Specific gravity
Optical
properties
Refractive index
Birefringence
Other
characteristics
146.08
White, Gray, Brown, Brownish
gray, Reddish white
Massive granular to prismatic
Hexagonal Space Group: P 63
On [1010], [3365], and [1122]
[1010] Poor
Subconchoidal
6
Vitreous - greasy
White
2.55 - 2.65, average = 2.59
Uniaxial (-)
n = 1.529 - 1.546 n = 1.526 1.542
= 0.003 - 0.004
non-radioactive, non-magnetic,
non-fluorescent
Sodalit
Color
Crystal habit
Crystal system
Twinning
Cleavage
Fracture
Tenacity
Mohs scale hardness
Luster
Streak
Diaphaneity
Specific gravity
Optical properties
Refractive index
Ultraviolet fluorescence
Fusibility
Solubility
Other characteristics
TUGAS #1
MINERAL OPTIK TGS 306
CIRI CIRI OPTIK MINERAL FELSIK
KELAS 02
Disusun oleh :
Nama : Yoga Rexy Adhitya Pratama
NIM : 410013116
Jurusan Teknik Geologi
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Yogyakarta
2014