DISUSUN OLEH :
AMANDA AYUDHIA SAHRI (13/346677/TK/40568)
FRANSISKUS L B (13/348529/TK/40958)
HENDRA MAULANA IRVAN (13/348600/TK/40980)
M. VIRGIAWAN AGUSTIN (13/353018/TK/41322)
NURUL YULANDA (13/
ASISTEN PEMBIMBING :
M. ANZJA CHABBANI ISTALA
YOGYAKARTA
DESEMBER
2015DAFTAR ISI
JUDUL .i
II.2.A. FISIOGRAFI......................................................................................
II.2.B. STRATIGRAFI...................................................................................
Daerah penelitian dapat dijangkau dengan transportasi darat, dengan kendaraan bermotor
roda empat maupun roda dua dengan waktu tempuh 60 menit dari Kota Yogyakarta dengan
jarak 50 km dari Kota Yogyakarta. Lokasi penelitian berupa lintasan sepanjang 50 meter
di sepanjang Kali Ngalang (Gambar I.2.) dengan koordinat awal 452935, 9128528 dan
koordinat akhir.
I.2. GEOLOGI REGIONAL
I.2.A. FISIOGRAFI
Zona Pegunungan Selatan Jawa Timur merupakan rangkaian pegunungan yang berada
di sisi selatan Pulau Jawa di bagian timur dan memanjang relatif berarah timur-tenggara -
barat-baratlaut (TTg - BBL), mulai dari Parangtritis hingga Ujung Purwo dengan lebar yang
tidak selalu sama. Pegunungan Selatan Jawa Timur bagian barat oleh van Bemmelen (1949)
dibagi lagi menjadi tiga satuan geomorfologi. Paling selatan yang tersusun oleh perbukitan
karst yang didominasi oleh kerucut karst (connical hill) dan langsung berbatasan dengan
Samudera Hindia disebut sebagai Perbukitan Sewu. Sedangkan daerah yang berada di sebelah
utaranya yang berupa dataran tinggi (plato) disebut sebagai Dataran Tinggi Wonosari (Plato
Wonosari). Daerah paling utara dari Pegunungan Selatan yang tersusun oleh batuan vulkanik
dengan kelerengan terjal hingga sedang disebut sebagai Igir Baturagung. Bagian utara dari
Igir Baturagung berbatasan dengan Zona Solo. Pegunungan Selatan Jawa Timur bagian barat
merupakan suatu cekungan sedimenter gunungapi berumur Eosen - Miosen Tengah yang
ditutupi oleh berbagai fasies batugamping berumur Miosen Tengah - Pliosen, yang kemudian
mengalami pengangkatan dan penyesaran bongkah hingga kedudukannya relatif termiringkan
ke arah selatan (Husein & Srijono, 2007 dalam Novian, dkk., 2014).
Gambar I.3. Zonasi fisiografi Pulau Jawa bagian tengah dan timur (Pannekoek, 1949; van
Bemmelen, 1949 dalam Novian, dkk, 2014).
I.2.B. STRATIGRAFI
Menurut beberapa peneliti terdahulu (van Bemmelen, 1949; Sumosusastro, 1956;
Surono dkk, 1992; Jurusan Teknik Geologi FT UGM, 1994 dalam Novian, dkk., 2014) urutan
stratigrafi daerah ini dari yang paling tua hingga yang paling muda adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Klasifikasi lingkungan pengendapan laut menurut Tipsword et al (1966). Kotak merah
menunjukkan lingkungan pengendapan batuan di lokasi pengamatan yaitu Bathyal bawah.
Berdasarkan peng
DAFTAR PUSTAKA
Novian, dkk., 2014. Buku Panduan Ekskursi Regional 2014. Yogyakarta : Jurusan Teknik
Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.