I. 1. Pendahuluan
= Lokasi
Pengamatan (STA
Perjalanan menuju lokasi pengamatan dilakukan dengan
menggunakan kendaraan bis pada pukul 07.30 WIB, dan tiba di
jalan besar menuju lokasi pengamatan sekitar pukul 08.30
WIB, kemudian kami berjalan sekitar 500 meter ke arah lokasi
pengamatan, sekitar pukul 09.00 kami memulai pengamatan
singkapan untuk pembuatan stratigraf terukur (MS).
Batuan B
Batuan A
2. Hukum Horisontalitas
Pada awal proses sedimentasi, umumnya
batuan sedimen terendapkan secara horisontal
pada bidang yang kedudukannya relatif
horisontal yaitu pada suatu cekungan.
Sehingga bila ditemukan batuan yang
kedudukannya dalam posisi miring maka dapat
diinterpretasikan bahwa batuan tersebut telah
mengalami proses deformasi akibat suatu gaya
tektonik.
Pengendapan akan terjadi terus menerus
secara horisontal, sedangkan di bagian tepi
yang memiliki kemiringan lereng akan
membaji, seperti digambarkan pada gambar di
bawah ini.
4. Hukum Uniformitarianisme
Peristiwa geologi yang terjadi pada saat ini
dapat menggambarkan peristiwa geologi yang
berlangsung pada masa lampau.
The present is the key to the past.
5. Hukum Cross-Cutting Relationship
Batuan yang memotong batuan di atasnya atau
bersifat intrusif terhadap batuan lainnya
berumur lebih muda dari batuan yang
dipotongnya.
6. Hukum Inklusi
Batuan yang menginklusi berumur lebih tua
dari batuan yang diinklusinya.
7. Hukum Biotic Succession
Dalam suatu lapisan memiliki pencirinya
tersendiri salah satunya fosil yang disebut fosil
indeks, dalam kaitannya antar lapisan, fosil
juga dapat dijadikan penciri umur, dari bawah
ke atas sebaran fosil yaitu dari fosil yang
berumur tua hingga muda.
Dari fosil tersebut dapat mencirikan umur dari
lapisan-lapisan tersebut, sehingga satu lapisan
dapat dibedakan dengan lapisan lainnnya.
Dalam pengertian ini juga dapat dimasukkan ke
dalam Hukum Stratigraf lainnya yaitu Hukum
Strata Identified by Fossil.
BAB III
Kolom MS Preview
Pembahasan Fasies
Dalam pengukuran startigraf terukur di STA 2 Piyungan ini
kami mennginterpretasikan bahwa pada singkapan di lokasi
pengamatan ini memiliki 13 fasies yaitu;
1. Fasies Tuff dengan Sisipan Batulempung Tufan
Fasies ini memiliki batuan berwarna putih keabu-abuan,
ukuran butirnya pasir halus (1/8 mm 1/4 mm),
sortasinya baik, kemasnya tertutup, dengan komposisi
berupa mineral kuarsa, feldspar, ash vulkanik halus, dan
material sedimen berukuran lanau.
2. Fasies Batulanau Tufan
Fasies ini memiliki batuan berwarna abu-abu keputih-
putihan, ukuran butirnya lanau (1/256 mm 1/16 mm),
sortasinya baik, kemasnya tertutup, komposisinya berupa
material sedimen berukuran lanau dan ash vulkanik
halus.
STA
1
STA
2
Daftar Pustaka