MIKROPALEONTOLOGI
Oleh :
H1C015003
FAKULTAS TEKNIK
PURBALINGGA
2017
KOLOM LITOLOGI
Penampang stratigrafi daerah Nglobo, Jawa Timur
Sampel-F : Diketahui berumur N.13 – N.14 dengan pelagic rasio 70-80% dan dijumpai adanya
Pulleniabulloides; Sphaerodinabulloides; Cassidulina carrinata & Uvigerina hispida
Sample-G: Diketahui berumur N.15 – N.16 dgn lingkungan pengendapan laut (outer sub-littoral
zone) ditandai oleh Pelagik rasio ≈ (55%)
TUGAS IV
2. Tentukan zona biostratigrafi yang bisa dibuat berdasarkan kehadiran spesies marker dari
analisis mikropaleontologi penampang tsb.
SAMPEL A
SAMPEL B
Dengan munculnya (FA) dari golongan Orbulina serta tidak dijumpainya lagi golongan
Praeorbulina menentukan umur sampel ini adalah Awal Miosen Tengah, Zona N.9
Dengan kehadiran Textularia spp., menunjukan lingkungan pengendapan Neritik Dalam
hingga Neritik Tengah pada kedalaman 20-70m.
SAMPEL C
SAMPEL D
SAMPEL E
SAMPEL F
Diketahui umur sampel ini adalah N.13 – 14; dengan demikian dapat disetarakan dengan
Miosen Tengah bagian Atas, sedangkan Pelagikrasio 70 – 80% menunjukan lingkungan laut
dalam (Bathyal bawah) dengan kedalaman antara 700 – 1100m. Dari analisis foraminifera
bentonik, dijumpai spesies berikut :
Kehadiranspesies Cassidulina carrinata menunjukkan lingkungan pengendapan bathyal
bawah pada kedalaman 750m.
SAMPEL G
Diketahui umur sampel ini adalah N.15 – 16; dan dapat disetarakan dengan Miosen Akhir
bagian Awal, sedangkan Pelagikrasio 55% menunjukan lingkungan laut dalam (Outer sub-littoral
to Bathyal zone) dengan kedalaman sekitar 100 – 600m.
SAMPEL H
SAMPEL I
Dengan kehadiran Globorotalia plesiotumida dan munculnya pertama kali golongan Gr.
tumidatumidasertaGr. Tumidaflexuosa menunjukkan umur PliosenAwal, Zona N.18
Dengan kehadiran spesies Quinqueloculinaspp menunjukanlingkungan lautdangkal Zona
Neritik Dalam dengan kedalaman berkisar 20m
SAMPEL J
3. SEJARAH GEOLOGI
Sejarah geologi menjelaskan peristiwa perubahan lingkungan yang terjadi di daerah
Nglobo pada saa formasi batuan tersebut diendapkan. Dimulai pada sampel A diketahui
terdapat fosil spesies marker Praeorbulinaglomerosa dengan kisaran umur N 8 (MiosenAwal).
Setelah itu, terjadi kemunculan awal dari golongan Orbulina serta tidak dijumpai lagi
Praeorbulina menentukan umur sampel B adalah awal Miosen Tengah pada zona
N9.Ditemukan foraminifera bentonik sebagai penciri lingkungan pengendapannya yaitu
kehadiran Textulariaspp,.yang menunjukan lingkungan pengendapan Neritik Dalam hingga
Neritik Tengah pada kedalaman 20 – 70m. Berikutnya pada sampel C ditemukan kehadiran
pertama dari Globorotaliafohsifohsi dan Gr. Peripheroacuta menunjukan umur Miosen
Tengah pada zona N10.Pada fase ini lingkungan pengendapan masih pada Neritik Dalam
hingga Tengah karena kehadiran Textularia spp., Lalu pada sampel D merupakan awal
kemunculan Globorotalia fohsilobata dengan umur Miosen Tengah zona N11, diketahui
pelagic rasio 25% menurutGrimsdaledan Van Morkhoven (1955)
menunjukanlingkunganlautNeritik Tengah dengankedalaman ± 120m. Setelah itu terjadi
kemunculan spesies Globorotaliafohsirobusta yang merupakanspesies marker N12,
menunjukan umur Miosen Tengah pada zona N12, pelagic rasio 35% menurut Grimsdaledan
Van Morkhoven (1955) menunjukan lingkungan lautNeritik Luar hingga Bathyal Atas dengan
kedalaman ± 200 – 500m.
Diketahui umur sampel F adalah N.13 – 14; dengan demikian dapat disetarakan
dengan Miosen Tengah bagian Atas, sedangkan pelagikrasio 70 – 80% menunjukan
lingkungan laut dalam (Bathyal bawah) dengan kedalamanantara 700 – 1100m.Kehadiran
spesies Cassidulina carrinata menunjukkan lingkungan pengendapan bathyal bawah pada
kedalaman 750m. Diketahui umur sampel G adalah N.15 – 16; dan dapat disetarakan dengan
Miosen Akhir bagian Awal, sedangkan Pelagikrasio 55% menunjukan lingkungan laut dalam
(Outer sub-littoral to Bathyal zone) dengan kedalaman sekitar 100 – 600m. Pada fase
berikutnya pada sampel H terjadi kemunculan Globorotaliahumerosahumerosa serta Gr.
plesiotumida dan Gr. merotumida; sedangkan Globorotaliatumidatumida belum muncul, maka
umur dari sampel ini adalah Zona N.17 Miosen Akhir bagian akhir. Untuk lingkungan
pengendapan kehadiran spesies Pullenia quinqueloba merupakan penunjuk kedalaman pada
Zona Neritik tengah, sekitar 100m.
Padasampel I kehadiran Globorotalia plesiotumida dan munculnya pertama kali
golongan Gr. Tumidatumida serta Gr. Tumidaflexuosa menunjukkan umur Pliosen Awal,
Zona N.18. Lingkungan pengendapan ditandai kehadiran spesies Quinqueloculinaspp
menunjukan lingkungan laut dangkal Zona Neritik Dalam dengan kedalaman berkisar 20m.
Pada sampel J kehadiran awal (FA) dari spesies Globorotalia margaritaeevoluta hingga akhir
penampang, menunjukan umur Pliosen bagian tengah, Zona N.19; sampel yang kaya akan
foraminifera kecil bentonik dengan pelagic rasio terhitung 10%; mengandung material
organic dan moluska menunjukan lingkungan laut dangkal dengan kedalaman pengendapan
10 – 20 m, Zona Littoral – Neritik Dalam. Pada waktu terjadinya pengendapan di daerah
Nglobo Jatim terjadi perubahan yang cukup terlihat dari masing – masing spesies marker yang
ditemukan pada tiap sampel. Hal ini dapat menunjukan adanya peristiwa sejarah yang
membuat spesies berubah jenis dan lingkungan pengendapannya.