Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TERSTRUKTUR

MIKROPALEONTOLOGI

Oleh :

Dimas Rizki Ananda

H1C015003

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

PURBALINGGA

2017
KOLOM LITOLOGI
Penampang stratigrafi daerah Nglobo, Jawa Timur

Sampel-A : Globorotalia obesa; Gr. fohsiperipheroronda; Globigerinoides trilobus; Gs.


obliquus obliquus; Gs. diminutus; Gs. ruber; Praeorbulina glomerosacurva;
Praeorbulinasicana; Globigerina venezuelana; Globoquadrina altispira; Textularia spp.;
Bulimina marginata; Pyrgodenticulata; Quinqueloculinaspp.; Nodosaria vertebralis; &
Nodosaria sp.

Sampel-B : Globorotalia obesa; Gr. fohsiperipheroronda; Globigerinoides trilobus; Gs.


obliquus obliquus ; Gs. ruber; Orbulina suturalis; Orbulina universa; Globigerina venezuelana;
Globoquadrina altispira; Gq. dehiscens; Siphoninaadvena; Bulimina marginata;
Cassidulinasubglobosa; Pyrgodenticulata&Textulariaspp.;

Sampel-C : Globorotalia obesa; Gr. fohsiperipheroronda; Gr. fohsiperipheroacuta; Gr.


fohsifohsi; Globigerinoides trilobus; Gs. Obliquus obliquus ; Gs. ruber; Orbulina suturalis;
Orbulina universa; Globigerina venezuelana; Globoquadrina altispira; Gq. dehiscens;
Siphoninaadvena; Buliminamarginata; Cassidulinasubglobosa; Pyrgodenticulata &
Textulariaspp.;

Sampel-D: hadir pertama kali spesies indeks Globorotaliafohsilobata sedangkan prosentase


Pelagik rasio sekitar (25%)

Sampel-E : hadirnya spesies indeks Globorotaliafohsirobusta untuk pertama kali, serta


prosentase Pelagik rasio sekitar (35%)

Sampel-F : Diketahui berumur N.13 – N.14 dengan pelagic rasio 70-80% dan dijumpai adanya
Pulleniabulloides; Sphaerodinabulloides; Cassidulina carrinata & Uvigerina hispida

Sample-G: Diketahui berumur N.15 – N.16 dgn lingkungan pengendapan laut (outer sub-littoral
zone) ditandai oleh Pelagik rasio ≈ (55%)

Sample-H: Orbulina suturalis; Orbulina universa; Hastigerina siphonifera; Globorotalia


acostaensis acostaensis; Gr. humerosahumerosa; Gr. plesiotumida; Gr. scitula scitula; Gr.
merotumida; Globigerinoides trilobus; Textularia foliacea; Trifarina bradyi; Siphonina advena;
Cassidulina subglobosa & Pullenia quinqueloba
Sampel-I : Orbulina universa; Globorotalia acostaensis acostaensis; Gr. plesiotumida; Gr.
tumidatumida; Gr. tumidaflexuosa; Gr. scitulascitula; Hastigerina siphonifera; Globigerinoides
trilobus; Pyrgo denticulata; Quinqueloculina spp.; Rectobolivina columeralis & Operculina
spp.

Sampel-J : Kehadiran awal dari spesies Globorotaliamargaritaeevoluta hingga akhir


penampang , kaya foraminifera kecil bentonik dengan pelagic rasio terhitung 10%; mengandung
material organic dan moluska.

TUGAS IV

1. Tentukan umur dan lingkungan pengendapan setiap sampel tsb.

2. Tentukan zona biostratigrafi yang bisa dibuat berdasarkan kehadiran spesies marker dari
analisis mikropaleontologi penampang tsb.

3. Ceritakan sejarah geologi penampang stratigrafi tsb.


1. UMUR DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN SETIAP SAMPEL

 SAMPEL A

 SAMPEL B

Dengan munculnya (FA) dari golongan Orbulina serta tidak dijumpainya lagi golongan
Praeorbulina menentukan umur sampel ini adalah Awal Miosen Tengah, Zona N.9
Dengan kehadiran Textularia spp., menunjukan lingkungan pengendapan Neritik Dalam
hingga Neritik Tengah pada kedalaman 20-70m.

 SAMPEL C

Dengan kehadiran pertama dari GloborotaliafohsifohsidanGr. Peripheroacuta


menunjukan umur Miosen Tengah, Zona N.10
Kehadiran Textulari aspp., menunjukan lingkungan pengendapan Neritik Dalam hingga
Neritik Tengah pada kedalaman 20-70m.

 SAMPEL D

Dengan kemunculan pertama (FA) spesies Globorotaliafohsilobata menunjukan umur


Miosen Tengah, Zona N.11.Sedangkan pelagic rasio 25% menurut Grims daledan Van
Morkhoven (1955) menunjukan lingkungan laut Neritik Tengah dengan dalam ± 120m.

 SAMPEL E

Dengan kemunculan pertama (FA) spesies Globorotaliafohsirobusta yang merupakan


spesies marker untuk N.12 (Biozonasi Blow, 1969) menunjukan umur Miosen Tengah, Zona
N.12.Sedangkan pelagic rasio 35% menurut Grimsdale dan Van Morkhoven (1955) menunjukan
lingkungan laut Neritik Luar hingga Bathyal Atas dgn kedalan ± 200 – 500m.

 SAMPEL F

Diketahui umur sampel ini adalah N.13 – 14; dengan demikian dapat disetarakan dengan
Miosen Tengah bagian Atas, sedangkan Pelagikrasio 70 – 80% menunjukan lingkungan laut
dalam (Bathyal bawah) dengan kedalaman antara 700 – 1100m. Dari analisis foraminifera
bentonik, dijumpai spesies berikut :
Kehadiranspesies Cassidulina carrinata menunjukkan lingkungan pengendapan bathyal
bawah pada kedalaman 750m.

 SAMPEL G

Diketahui umur sampel ini adalah N.15 – 16; dan dapat disetarakan dengan Miosen Akhir
bagian Awal, sedangkan Pelagikrasio 55% menunjukan lingkungan laut dalam (Outer sub-littoral
to Bathyal zone) dengan kedalaman sekitar 100 – 600m.

 SAMPEL H

Dengan munculnya GloborotaliahumerosahumerosasertaGr. plesiotumida danGr.


merotumida; sedangkan Globorotaliatumidatumida belum muncul, maka mur dari sampel ini
adalah Zona N.17 Miosen Akhir bagian akhir.
Dengan kehadiran spesies Pullenia quinqueloba merupakan penunjuk kedalaman pada
Zona Neritik tengah, sekitar 100m.

 SAMPEL I

Dengan kehadiran Globorotalia plesiotumida dan munculnya pertama kali golongan Gr.
tumidatumidasertaGr. Tumidaflexuosa menunjukkan umur PliosenAwal, Zona N.18
Dengan kehadiran spesies Quinqueloculinaspp menunjukanlingkungan lautdangkal Zona
Neritik Dalam dengan kedalaman berkisar 20m

 SAMPEL J

Dengan kehadiran awal (FA) dari spesies Globorotaliamargaritaeevoluta


hinggaakhirpenampang, menunjukanumur Pliosen bagian tengah, Zona N.19; sampel yang kaya
akan foraminifera kecil bentonik dgn pelagikrasioterhitung 10%; mengandung material organic
dan moluska menunjukan lingkungan laut dangkal dengan kedalaman pengendapan 10 – 20 m,
Zona Littoral – Neritik Dalam.

2. ZONA BIOSTRATIGRAFI PENAMPANG NGLOBO JATIM


No. Spesies Kisaran Umur Nama Zona Keterangan
Sampel Marker (Blow, 1969)
Globorotalia Zona Parsial Globorotalia Globorotalia
J margaritae N. 19 margaritae evoluta margaritae
evoluta evoluta
Globorotalia Zona Selang Globorotalia tumida Globorotalia
I tumida N. 18 tumida - Globorotalia margaritae tumida tumida
tumida evoluta
Globorotalia Zona Selang Globorotalia humerosa Globorotalia
H humerosa N. 17 humerosa - Globorotalia tumida humerosa
humerosa tumida humerosa
G N. 15 – 16 Zona Selang Globorotalia fohsi
F N. 13 – 14 robusta - Globorotalia humerosa Globorotalia
E Globorotalia N. 12 humerosa fohsi robusta
fohsi robusta
D Globorotalia N. 11 Zona Selang Globorotalia fohsi Globorotalia
fohsi lobata lobata - Globorotalia fohsi robusta fohsi lobata
C Globorotalia N. 10 Zona Selang Globorotalia fohsi fohsi Globorotalia
fohsi fohsi - Globorotalia fohsi lobata fohsi fohsi
B Orbulina N. 9 Zona Selang Orbulina suturalis - Orbulina
suturalis Globorotalia fohsi fohsi suturalis
A Praeorbulina Zona Parsial Praeorbulina
glomerosa N. 8 glomerosa Praeorbulina
glomerosa
Kehadiran taxon Pemunculan awal taxon

3. SEJARAH GEOLOGI
Sejarah geologi menjelaskan peristiwa perubahan lingkungan yang terjadi di daerah
Nglobo pada saa formasi batuan tersebut diendapkan. Dimulai pada sampel A diketahui
terdapat fosil spesies marker Praeorbulinaglomerosa dengan kisaran umur N 8 (MiosenAwal).
Setelah itu, terjadi kemunculan awal dari golongan Orbulina serta tidak dijumpai lagi
Praeorbulina menentukan umur sampel B adalah awal Miosen Tengah pada zona
N9.Ditemukan foraminifera bentonik sebagai penciri lingkungan pengendapannya yaitu
kehadiran Textulariaspp,.yang menunjukan lingkungan pengendapan Neritik Dalam hingga
Neritik Tengah pada kedalaman 20 – 70m. Berikutnya pada sampel C ditemukan kehadiran
pertama dari Globorotaliafohsifohsi dan Gr. Peripheroacuta menunjukan umur Miosen
Tengah pada zona N10.Pada fase ini lingkungan pengendapan masih pada Neritik Dalam
hingga Tengah karena kehadiran Textularia spp., Lalu pada sampel D merupakan awal
kemunculan Globorotalia fohsilobata dengan umur Miosen Tengah zona N11, diketahui
pelagic rasio 25% menurutGrimsdaledan Van Morkhoven (1955)
menunjukanlingkunganlautNeritik Tengah dengankedalaman ± 120m. Setelah itu terjadi
kemunculan spesies Globorotaliafohsirobusta yang merupakanspesies marker N12,
menunjukan umur Miosen Tengah pada zona N12, pelagic rasio 35% menurut Grimsdaledan
Van Morkhoven (1955) menunjukan lingkungan lautNeritik Luar hingga Bathyal Atas dengan
kedalaman ± 200 – 500m.

Diketahui umur sampel F adalah N.13 – 14; dengan demikian dapat disetarakan
dengan Miosen Tengah bagian Atas, sedangkan pelagikrasio 70 – 80% menunjukan
lingkungan laut dalam (Bathyal bawah) dengan kedalamanantara 700 – 1100m.Kehadiran
spesies Cassidulina carrinata menunjukkan lingkungan pengendapan bathyal bawah pada
kedalaman 750m. Diketahui umur sampel G adalah N.15 – 16; dan dapat disetarakan dengan
Miosen Akhir bagian Awal, sedangkan Pelagikrasio 55% menunjukan lingkungan laut dalam
(Outer sub-littoral to Bathyal zone) dengan kedalaman sekitar 100 – 600m. Pada fase
berikutnya pada sampel H terjadi kemunculan Globorotaliahumerosahumerosa serta Gr.
plesiotumida dan Gr. merotumida; sedangkan Globorotaliatumidatumida belum muncul, maka
umur dari sampel ini adalah Zona N.17 Miosen Akhir bagian akhir. Untuk lingkungan
pengendapan kehadiran spesies Pullenia quinqueloba merupakan penunjuk kedalaman pada
Zona Neritik tengah, sekitar 100m.
Padasampel I kehadiran Globorotalia plesiotumida dan munculnya pertama kali
golongan Gr. Tumidatumida serta Gr. Tumidaflexuosa menunjukkan umur Pliosen Awal,
Zona N.18. Lingkungan pengendapan ditandai kehadiran spesies Quinqueloculinaspp
menunjukan lingkungan laut dangkal Zona Neritik Dalam dengan kedalaman berkisar 20m.
Pada sampel J kehadiran awal (FA) dari spesies Globorotalia margaritaeevoluta hingga akhir
penampang, menunjukan umur Pliosen bagian tengah, Zona N.19; sampel yang kaya akan
foraminifera kecil bentonik dengan pelagic rasio terhitung 10%; mengandung material
organic dan moluska menunjukan lingkungan laut dangkal dengan kedalaman pengendapan
10 – 20 m, Zona Littoral – Neritik Dalam. Pada waktu terjadinya pengendapan di daerah
Nglobo Jatim terjadi perubahan yang cukup terlihat dari masing – masing spesies marker yang
ditemukan pada tiap sampel. Hal ini dapat menunjukan adanya peristiwa sejarah yang
membuat spesies berubah jenis dan lingkungan pengendapannya.

Anda mungkin juga menyukai