Disusun oleh :
Aldha Aulia Pangestu (H1C015045)
Rafi Noor Farhan (H1C015042)
1. Latar Belakang
Pembangunan berkelanjutan termasuk pembangunan pertanian berkelanjutan
merupakan komitmen negara-negara dunia yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Pelaksanaan
pembangunan pada masa lalu yang hanya menekankan tujuan kemajuan ekonomi telah
berdampak kepada kerusakan lingkungan dan timbulnya masalah sosial. Pendekatan
pembangunan berkelanjutan pada hekekatnya adalah kegiatan pembangunan yang memadukan
aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
Sistem pertanian berkelanjutan didefinisikan sebagai suatu sistem pertanian yang
memanfaatkan sumberdaya yang dapat diperbarui (renewable resources) dan sumberdaya yang
tidak dapat diperbarui (unrenewable resources) dalam rangkaian proses produksi pertanian
dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan yang
dimaksud, meliputi penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas produksi, serta
lingkungannya. Proses produksi pertanian yang berkelanjutan akan lebih mengarah pada
penggunaan produk hayati yang ramah terhadap lingkungan (Kasumbogo, 1997).
Ilmu geologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu-ilmu yang berhubungan secara langsung
dengan bumi. Geologi mempelajari segala aspek yang berhubungan dengan bumi, seperti
batuan, kegempaan, gunungapi, geologi teknik. Bagi ilmu pertanian, mengenal bebatuan dan
mineral merupakan basis untuk memahami lebih lanjut tentang tanah dan proses
pembentukannya. Ada tiga aspek utama yang dipelajari di geologi, yaitu petrologi, stratigrafi
dan struktur geologi. Geomorfologi mempelajari bentuk permukaan yang menjadi cerminan
dari ketiga aspek utama tersebut. Petrologi mempelajari tentang semua aspek bebatuan (beku,
sedimen dan malihan), dari komponen penyusun batuan (mineralogi), macam-macam batuan,
dan asal mula (petrogenesis). Stratigrafi mempelajari proses pengendapan serta urutan
pengendapan dari suatu batuan sedimen, sedangkan struktur geologi mempelajari proses
deformasi setelah batuan terbentuk, meliputi perlipatan, patahan dan kekar/retakan.
Pengetahuan dasar ini merupakan basis untuk mempelajari proses terhadap bahan di alam
(bebatuan). Seperti telah diketahui, lapisan tanah terbentuk oleh hasil ubahan batuan dasar, baik
oleh karena ubahan mekanis (fisika) maupun kimiawi (hidrolisis).
Dikarenakan kedua bidang ilmu ini sangat bermanfaat untuk keberlangsungan
pembangunan dimana didalamnya termasuk pertanian berkelanjutan, tentunya kedua ilmu ini,
geologi dan pertanian dapat digunakan secara sinergis.
2. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini, yaitu sebagai berikut
- Mengetahui peran geologi dalam pertanian
- Mengetahui kontribusi bidang geologi dalam pertanian keberlanjutan
- Mengetahui contoh dari kontribusi tersebut
BAB II
PEMBAHASAN