Anda di halaman 1dari 5

METODE BLEG DALAM EKSPLORASI EMAS

Aldha Aulia Pangestu


H1C015045
Teknik Geologi UNSOED

Abstrak :

Bulk Leach Extractable Gold (BLEG) adalah geokimia sampling/alat analisis yang
digunakan selama eksplorasi emas Ini dikembangkan pada awal tahun 1980 untuk menangani
masalah yang berkaitan dengan emas secara akurat mengukur berbutir halus, dan berurusan
dengan masalah yang terkait dengan heterogenitas sampel. Metode BLEG ini biasa dilakukan
seorang geologist dalam pengambilan sample sebelum mengeksplorasi emas yang terkandung
disuatu daerah dan BLEG sampling ini dapat digunakan untuk mewakili suatu daerah yang
luas kurang lebih 20-30 km pada suatu catchment area, namun dalam kegiatan survey
geokimia metode BLEG yang dilakukan dilokasi penelitian ini memiliki spesifikasi khusus
yaitu spasi pengambilan sample lebih dirapatkan lebih kurang 1 km jarak antara sample.
Manfaat pengambilan sample BLEG yaitu lebih efesien karena dapat mewakili suatu daerah
yang luas, murah, cepat, tingkat akurasinya lebih tinggi, dan masih banyak lainya.

Keyword : metode geokimia eksplorasi, emas, bleg

1. Pendahuluan
Batuan Gunungapi Slamet
a. Stratigrafi Regional Lembar Tak Terurai (Qvs): breksi
Purwokerto dan Tegal gunungapi, lava dan tufa.
Tatanan Sebarannya membentuk dataran
stratigrafi untuk lembar dan perbukitan.
Purwokerto dan Tegal yang
diurutkan dari muda ke tua Endapan Undak (Qps):
adalah sebagai berikut : lapisan-lapisan batupasir
tufaan, pasir, tufa, konglomerat
Aluvial (Qa): kerikil, pasir, dan breksi tufaan. Di sebelah
lanau dan lempung. Merupakan timurlaut dan tenggara
endapan sungai dan pantai merupakan dataran yang
dengan ketebalan hingga 150 bergelombang.
meter.
Formasi Linggopodo (Qpl):
Endapan Lahar Gunung breksi gunungapi, tufa dan
Slamet (Qls): lahar dengan lahar. Diduga hasil kegiatan
bongkah batuan gunungapi gunungapi Slamet atau Copet.
bersusunan andesit-basal,
bergaris tengah 10-50 cm, Formasi Gintung (Qpg):
dihasilkan oleh gunung Slamet konglomerat andesit,
tua. Sebarannya meliputi dibeberapa tempat batupasir
daerah datar. berwarna kehijauan sampai
kelabu, lempung dengan
Lava Gunung Slamet (Qvls): kongkresi batupasir gampingan
lava andesit berongga, terdapat dan tufa. Didalam konglomerat
di lereng timur gunung Slamet. kadang ditemukan kayu
tersilisifikasi. Tersingkap di kepingan moluska. Tebal
sepanjang sungai Gintung ke sekitar 500 meter.
arah barat dengan ketebalan
800 meter. Terdapat pada Anggota Batugamping
beberapa singkapan kecil di Formasi Tapak (Tptl):
dekat batas barat peta. merupakan lensa-lensa
batugamping tak berlapis
Formasi Mengger (Qpm): tufa berwarna kelabu kekuningan.
berwarna kelabu muda dan
batupasir tufaan, bersisipan Anggota Breksi Formasi
konglomerat dan batupasir Tapak (Tptb): breksi
magnetit. Tebal sekitar 150 gunungapi dengan massa dasar
meter. batupasir tufaan. Dibeberapa
tempat ditemukan urat-urat
Formasi Ligung (Qtlb): kalsit.
agglomerat andesit, breksidan
tufa berwarna kelabu Formasi Kumbang (Tmpk):
dibeberapa tempat. Sebelumnya breksi, lava andesit dan tufa.
dinamakan anggota atas Dibeberapa tempat breksi
formasi Ligung. batuapung dan tufa pasiran.
Tersingkap baik di gunung
Anggota Lempung Formasi Kumbang sekitar 3 km sebelah
Ligung (QTlc): batulempung barat peta dengan tebal 2000
tufaan, batupasir tufaan berlapis meter.
silang silur dan konglomerat.
Setempat sisa tumbuhan dan Formasi Halang (Tmph):
batubara muda yang batupasir andesit, konglomerat
menunjukkan bahwa anggota tufaan dan napal yang
ini diendapkan di lingkungan bersisipan batupasir. Di atas
bukan laut. bidang perlapisan batupasir
terdapat bekas-bekas cacing.
Formasi Kaliglagah (Tpk): Foraminifera kecil
batulempung, napal, batupasir menunjukkan umur Miosen
dan konglomerat di beberapa Akhir dengan tebal sekitar 800
tempat dijumpai lensa lignit meter.
setebal 10-100 cm.
Anggota Breksi Formasi
Formasi Kalibiuk (Tpb): napal Halang (Tmphb): breksi
lempungan bersisipan baupasir, polimik dengan fragmen
kaya akan moluska. Tebal andesit basal dan batugamping.
sekitar 175 meter. Bersisipan batupasir dan lava
basal.
Formasi Tapak (Tpt):
batupasir berbutir kasar Anggota Batugamping
berwarna kehijauan dan Formasi Halang (Tmphl):
konglomerat setempat dijumpai batugamping pejal berwarna
breksi andesit. Dibagian atas putih dengan bintik-bintik
terdiri dari batupasir kuning.
gampingan dan napal berwarna
hijau yang mengandung Formasi Penosogan (Tmpp):
perselingan batupasir
gampingan, batulempung, tufa,
napal dan kalkarenit.
Merupakan sequens turbidit.

Formasi Waturondo (Tmw):
breksi bersisipan batupasir
kasar, setempat lahar.

Formasi Rambatan (Tmr):
serpih, napal dan batupasir
gampingan. Napal berselang-
seling dengan batupasir
gampingan berwarna kelabu
muda. Banyak dijumpai lapisan
tipis kalsit yang tegak lurus
bidang perlapisan. Banyak
mengandung foraminifera kecil Gambar : Korelasi Satuan Peta
dengan ketebalan sekitar 300 Geologi Lembar Purwokerto dan
meter. Tegal, Jawa Tengah

Formasi Pemali (Tmp): napal b. Struktur Geologi dan


globigerina berwarna kelabu Tektonik Lembar
muda dan kelabu kehijauan Purwokerto dan Tegal
bersisipan batugamping Perlipatan di daerah ini
pasiran, batupasir tufaan dan umumnya mempengaruhi
batupasir kasar. Umumnya batuan Neogen muda dengan
merupakan runtunan arah utama hampir barat-timur.
batulempung berwarna kelabu Beberapa sumbu lipatan yang
yang monoton, bagian bawah arahnya acak diduga
tidak tersingkap. Tebal lebih merupakan lipatan seretan
dari 900 meter. akibat sesar-sesar regional.
Sesar utama berarah baratlaut-
Batuan Terobosan Tersier : tenggara dan timurlaut-
Terdiri atas porfiri mikrodiorit baratdaya dengan gerakan
(m) dan diorit (d) berbutir miring. Sesar lainnya berarah
sedang hingga kasar. Porfiri hampir utara-selatan atau barat-
mikrodiorit berwarna coklat timur. Sesar naik yang arahnya
berbintik coklat tua dan hitam, barat-timur dimana bongkah
pejal, lapuk. Bertekstur utara bergerak naik diduga
holokristalin subdiabas porfiri sebagai bagian dari sistem sesar
dengan fenokris feldspar dan naik busur belakang.
mineral-mineral femic. Berdasarkan pola sebaran sesar
Sebagian mineral femik lapuk dan lipatannya arah kompresi
sehingga terbentuk rongga- utama adalah utara-selatan.
rongga.
2. Metode Penelitian dapat dilakukan di tepi sungai, di
bawah batuan yang sudah
Dalam metode BLEG tertransport, di tengah-tengah
sampling ini hal yang harus sungai. Dalam hal ini, yang harus
diperhatikan ialah quality kontrol diperhatikan yaitu tidak boleh
dalam pengambilan sample yaitu mengambil sample di dekat
daerah harus jauh dari penduduk outcrops dan bekas longsoran dari
atau daerah remote area, bukit. yang kita ambil dari sample
pengambilan sample kurang lebih ini murni butir emas yang telah
min 2-5 Kg, saat pengambilan tertransport dari hulu.
sample tidak boleh memakai bahan 2. Pengambilan sample harus
logam. Hal penting yang perlu berpindah-pindah tempat dan
diperhatikan sebelum melakukan dilakukan sampai minimal jarak
penelitian dengan metode BLEG pengmbilan sample 300 meter dan
sampling ini yaitu bagaimana pengambilan sample sebanyak
prosedur dalam menyiapkan mungkin sampai menghasilkan 2-5
larutan magnaflog yang akan Kg sample BLEG.
digunakan sebagai zat untuk 3. 3. Setelah sample yang masih
mempercepat penggumpalan berupa campuran batuan berbutir
sample lumpur yang akan di ambil. kasar dan halus didapatkan. Maka
Beberapa langkah dalam dilakukan penyaringan atau
mempersiapkan larutan magnaflog pemisahan atara batuan yang
yaitu : berbutir halus dan berbutir kasar
dengan menggunakan saringan
1. Panaskan air secukupnya lalu yang memiliki ukuran skala mesh
tuangkan airpanas tersebut kedalam minimal 200.
baskom atau ember yang berisi air 4. Setelah sample benar-benar batuan
biasa kurang lebih 2 liter sehingga yang berbutir halus. kemudian
didapat suhu yang ideal (hangat dilakukan pemisahan antara air dan
kuku). lumpur atau batuan yang berbutir
2. Kemudian tuangkan 2 sendok halus dengan cara mencampurkan
makan butiran magnaflog kedalam lumpur dengan larutan magnaflog
air tersebut lalu diaduk dengan dengan konsentrasi 10% kemudian
perlahan selama kurang lebih 2 jam kocok lumpur bersama laurutan
atau sampai semua butiran magnaflog sampai lumpur tersebut
magnaflog tercampur rata dengan menggumpal.
air sehingga membentuk suatu 5. Kemudian, air yang sudah terpisah
larutan kental yang kita sebut dibuang sampai hanya tersisa
dengan larutan magnaflog. lumpur yang sudah menggumpal.
3. Lalu salin larutan magnaflog Lalu lumpur tersebut disaring
tersebut kedalam wadah yang lebih dengan menggunakan kain agar
efektif dan efisien untuk dibawa airnya terpisah dan tersisa hanya
kemana mana. batuan butir halus.

Beberapa tahap yang dilakukan dalam Dari hasil BLEG sampling akan dibawa ke
metode BLEG sampling di daerah laboraturium kemudian di indentifikasi.
penelitian yaitu: BLEG sampling berguna untuk
mengetahui kandungan emas pada suatu
1. Mengambil sample batuan yang daerah dan mengetahui letak source rock
berbutir halus di sepanjang sungai, dari emas tersebut.
3. Hasil Analisis’

Dikarenakan pada saat kami melaksanakan


kunjungan ke tempat analisa tidak
melaksanakan analisis. Maka untuk saat ini
tidak ada hasil analisis.

4. Kesimpulan

Metode BLEG merupakan metode yang


ramah lingkungan dan efisien dalam
penggunaan eksplorasi geokimia.

5. Daftar Pustaka

Fadlin. Anonim. Geokimia Eksplorasi


Stream Sedimen (Metode BLEG
Sampling) (online). dokumen.tips/.
Diakses pada 13 Desember 2017.

Anda mungkin juga menyukai