Anda di halaman 1dari 5

1.

Formasi Batuan Dan Anggota-Anggotanya Sepanjang Jalur Gotontalo – Santigi


1. Tmb
Formasi Tmb (Diorit Bone) terdiri atas anggota batuan Diorit, Diorit Kuarsa,
Granodiorit, dan Adamelit. Satuan ini terdiri dari diorit masif berukuran sedang sampai
kasar dengan tekstur tidak seragam hipidiomorfik sampai faneroporfritik, dengan hablur
sulung piroksen dan feldspar yang mencapai ukuran 0,5 cm. Disamping itu dijumpai variasi
susunan dari diorit kuarsa granodiorit sampai adamelit di mana variasi susunan ini terutama
tersusun oleh andesin, kuarsa dan hornblende.
Diorit Bone yang berbutir halus mempunyai susunan mineral yang mirip batuan
andesitan dari Batuan Gunungapi Bilungala. Berdasarkan hal tersebut Diorit Bone diduga
sebagai magma induk dari Batuan Gunungapi Bilungala yang berumur Miosen Tengah
hingga awal Miosen Akhir (Trail, 1974). Oleh karena itu Diorit Bone diperkirakan berumur
Miosen AwaI hingga awal Miosen Tengah.
Nama Diorit Bone untuk pertamatali diperkenalkan oleh Trail (1972, dalam Trail 1974),
untuk singkapan diorit yang terletak disebelah timur Sesar Gorontalo. Ternyata Batuan ini
juga tersingkap disebelah barat sesar, yaitu di daerah dekat Kuandang dan Paleleh.
2. Tmbv
Batuan Gunungapi Bilungala (Tmbv) terdiri atas batuan Breksi Gunungapinya tersusun
oleh kepingan andesit, sebagian dasit dan basalt dengan ukuran butir sekitar 2 sampai 6 cm,
yang menyudut hingga menyudut tanggung. Kemas tertutup dengan massa dasar tuff;
terpilah buruk dan kompak. Zeolit dan kalsit sering dijumpai sebagai mineral pengisi di
dalam rongga-rongga pada kepingan batuan penyusunnya. Tuff umumnya bersifat dasitan
dan agak kompak di beberapa tempat terlihat perlapisan yang kurang baik. Umur Batuan
Gunungapi Pani diperkirakan Pliosen Awal, sesuai juga dengan perkiraan oleh Trait (l991).
3. TQl
Batugamping Klastik (TQl) terdiri atas batuan kalkarenit, kalsirudit, dan batugamping
koral. Kalkarenit dan kalsirudit berwarna putih, kompak dan di beberapa tempat
menunjukkan perlapisan agak baik rnengandung pecahan fosil ganggang dan moluska.
Batuan tersebut biasanya berasosiasi dengan batugamping koral yang berwama putih dan
pejal.
Batugamping ini dapat disamakan dengan batugamping yang terdapat di sebelah barat
lembar tilamuta, yang berumur Pliosen Akhir hingga Plistosen Awal (Trail, 1971). Sebaran
satuan ini terdapat di sebelah barat Danau Limboto. Tebalnya berjarak dari 100 m hingga
200 m.
4. Qpl
Endapan Danau (Qpl) terdiri dari anggota satuan Endapan ini umumnya dikuasai oleh
batulempung yang berwarna abu-abu kecoklatan; setempat mengandung sisa dan ligait.
Dibeberapa tempat terdapat batupasir berbutir halus hingga kasar, serta kerikil. Pada
batupasir setempat terlihat struktur silang siur berskala kecil.
Umumnya satuan ini masih belum mampat. Umurnya diperkirakan plistosen sampai
Holosen.
5. Ql
Batugamping Terumbu (Ql); Batulempung, Batupasir, dan Kerikil. Batugamping koral
berwarna putih, dan umurnya pejal. Satuan ini sebagian sudah terangkat membentuk
perbukitan sedang sebagian lainnya masih berkembang terus dibawah permukaan laut
hingga sekarang. Umurnya diperkirakan Plistosen Akhir hingga Holosen.
6. TQpv
Batuan Gunungapi Pinogu (TQpv): Tuff, Tuff Lapili, Breksi dan Lava. Breksi Gunung
Api di pegunungan Bone, Gunung mongadalia dan Pusian bersusunan Andesit piroksin dan
Dasit. Tuff yang tersingkap di gunung lemibut dan Gunung lolombulan umumnya berbatu
apung, kuning muda, berbutir sedang sampai kasar, diselingi oleh lava bersusunan
menengah sampai basa. Umurnya diduga pliosen sampai plistosen.
7. Tmbo
Diorit Boliohuto (Tmbo) terdiri dari satuan batuan Diorit dan Granodiorit. Satuan ini
terdiri dari batuan diorit sarnpai granodiorit yang mengandung kuarsa sampai 20% dengan
kandungan feldspar dan biotit yang cukup menonjol. Formasi ini berumur Miosen Tengah
hingga Miosen Akhir, dan diduga sumber dari endapan emas letakan yang terdapat di
daerah Wonggahu.
8. Teot
Formasi Tinombo (Teot) terdiri dari batuan Lava Basalt, Basalt Sepilitan, Lava Andesit,
Breksi Gunung Api, Batu Pasir Wake, Batu Lanau, Batu Pasir Hijau, Batu Gamping Merah,
dan Batuan Termalihka Lemah. Formasi Teot berumur Oligosen – Eosen.
9. Tmd
Formasi Dulokapa (Tmd) terdiri dari batuan Batupasir wake, batulanau, batulumpur,
konglomerat, tuf, tuf lapili, aglomerat, breksi gunungapi, dan lava bersunan andesit sampai
basalt. Tmd berumur miosen tengah sampai miosen akhir.
10. Tpb
Granodiorit Bumbulan (Tpb) terdiri dari batuan Granodiorit, Granit, Dasit, Monzoit
Kuarsa. Umur dari formasi ini yaitu antara Pliosen Awal – Pliosen Tengah.
11. Qal
Aluvium (Qal) terdiri dari batuan pasir, lempung, lanau, lumpur, kerikil dan kerakal.
Formasi ini berumur Holosen awal - Holosen tengah.
12. Tppv
Batuan Gunungapi Pani (Tppv) terdiri dari Dasit, Andesit, Tuff, Aglomerat, Breksi
Gunungapi. Formasi ini berumur Pliosen Awal – Pliosen Tengah
13. Qtv
BATUAN GUNUNG API.(Qtv). tufa bersifat dasit, lava dasit, hornblende-biotit
bersifat porfir, dan lava riolit. Tufa bersifat dasit terdiri dari kuarsa, mika dan sedikit
feldspar, batu apung dan kaca. Tak berlapis, putih sampai kelabu, berbutir sedang sampai
kasar, mengeras lemah. Singkapan terbesar terdapat di pegunungan tobulu, daerah ongka
berbentuk perbukitan rendah dengan ketinggian sekitar : 200-300 m. koperberg (1928)
mengirakan bawha dasit hornblend-biotit tersebut mungkin ignimbrid. Dilaporkan pula
adanaya porfir kuarsa atau riolit dengan batik-barik manggan berwarna kehitaman dan
kemerahan yang mengerak.
14. Qs
ENDAPAN DANAU DAN SUNGAI (Qs). Kerikil, batu pasir kurang terekatkan,
lempung dan lapisan tipis sisa tanaman. Umumnya mengeras lemah, diendapkan dalam
lingkungan, danau dan setempat mungkin di daratan. Terdapat didaerah yang rendah dari
Ambesia sampai papayato. Singkapan kecil disepanjang sungai Buol dengan tebal sekitar
6 m, hampir mendatar dan tertutupi alluvium.
15. Ttv
BATUAN GUNUNG API (Ttv). Lava bantal dan aglomerat dengan susunan bersifat
andesit sampai basalt, diabas yang terkersikkan dan spilit. Umumnya terpro litkan dan
termetamorfosis lemah, berwarna hijau muda atau hijau gelap. Sebagian diabas dan
spilitnya bertekstur o t, porfiri dan amigdaloid. Bagian terbawah satuan batuan ini di
sepanjang sungai Buol terdiri dari aliran lava berselingan dengan rijang radiolarian merah.
Lubang gas pada lava umumnya terisi zeolite, kalsit, dan kalsedon, yang berdiameter
hingga 2 cm. di daerah Tolitoli ditemukan batuan guung api berselingan dengan batu sabak,
batu pasir dan batu lanau hitam. Di dalam satuan batuan ini banyak terdapat retas dan retas
lempeng andesit, diorite dan syenit, yang mungkin merupakan saluran gunung api dari
satuan batuan ini membentuk punggungan bukit, tingginya sekitar 2.000 m. sepanjang
sungai Lambunu dan Taopa, daerah Moutong, satuan ini secara berangsur berubah menjadi
sekis hijau. Boleh jadi berjari-jemari dengan Formasi Tinimbo (Tts), dan diperkirakan
berumur Kapur Atas sampai Oligosen Bawah.
16. Qs
ENDAPAN DANAU DAN SUNGAI (Qs). Kerikil, batu pasir kurang terekatkan,
lempung dan lapisan tipis sisa tanaman. Umumnya mengeras lemah, diendapkan dalam
lingkungan, danau dan setempat mungkin di daratan. Terdapat didaerah yang rendah dari
Ambesia sampai papayato. Singkapan kecil disepanjang sungai Buol dengan tebal sekitar
6 m, hampir mendatar dan tertutupi alluvium.
2. Struktur Geologi Sepanjang Jalur Lintasan Gorontalo – Santigi
Struktur Geologi yang terdapat di sepanjang jalur lintasan Gorontalo sampai Santigi yaitu;
1. Sesar
Sesar atau patahan adalah fraktur planar atau diskontinuitas dalam volume batuan,
dimana telah ada perpindahan signifikan sebagai akibat dari gerakan massa batuan
2. Kelurusan
Kelurusan adalah cerminan morfologi yang teramati dipermukaan bumi sebagai hasil
dari aktivitas Geologi dari adlam bumi.
3. Kontak (Geologi)
Kontak Geologi adalah batas yang memisahkan satu tubuh batuan dari yang lainnya.
3. Urutan Umur Formasi Batuan Beku Dan Metamorf Lintasan Gorontalo – Santigi.
A. Urutan Umur Formasi Batuan Beku Dan Metamorf Lembar Tilamuta
Teot (Eosen – Oligosen)
Tmb (Miosen Awal – Miosen Tengah)
Tmbo (Miosen Tengah – Miosen Akhir)
Tppv (Pliosen Awal – Pliosen Tengah)
Tpb (Pliosen Awal – Pliosen Tengah)
TQpv (Pliosen Akhir – Plistosen Awal)

B. Urutan Umur Formasi Batuan Beku Dan Metamorf Lembar Tolitoli


Ttv (Kapur Atas - Oligosen Bawah)
Qtv (Pliosen Tengah – Pliosen Akhir)

Anda mungkin juga menyukai