PENDAHULUAN
Edisi kedua (1997), digambar dan dicetak ulang dengan beberapa perbaikan
oleh :
Tatanan Stratigrafi
Daerah Lembar Majene dan Bagian Barat Lembar Palopo terbentuk oleh
beraneka macam batuan seperti, batuan sedimen, malihan, gunungapi dan
terobosan. Umurnya berkisar dari Mesozoikum sampai Kuarter.
Satuan tertua di Lembar ini adalah Batuan Malihan (TR w) yang terdiri dari
sekis, genes, filit dan batusabak. Satuan ini mungkin dapat disamakan
dengan Kompleks Wana di Lembar Pasangkayu yang diduga berumur lebih
tua dan Kapur dan tertindih takselaras oleh Formasi Latimojong (Kls).
Formasi tersusun oleh filit, kuarsit, batulempung malih dan pualam,
berumur Kapur.
Satuan berikutnya adalah Formasi Toraja (Tet) terdiri dari batupasir kuarsa,
konglomerat kuarsa, kuarsit, serpih dan batulempung yang umumnya
berwarna merah alau ungu. Formasi ini mempunyai Anggota Rantepao
(Tetr) yang terdiri dari batugamping numulit berumur
38
Pemeriafi Satuafi
Qpbt TUF BARUPU : Tuf, putih hingga kelabu muda, mengandung biotit
dan batuapung, bersusunan dasit; setempat dijumpai breksi, batuapung
Umurnya diduga Plistosen dan tebalnya sekitar 300 m. Nama satuan ini
pertamakali digunakan oleh Abendanon (1915).
duamnugrkaPl.lioKse na,rahseSdealnagtanli,ndgki
uLnegmabnar pPeannggeknadjaepnaenndyaan Wd artatmphoi ngeg ba agl iaunt
barat (Sukamto. 1982), batupasir semakin menguasai dan berselingan
dengan batulanau, tuf, napal, konglomerat dan batugamping. Batugamping
di Tacipi disebut Anggota Tacipi. Tebal formasi tidak kurang dari 1700 m.
mpengdeanladatperasnebsuetdbimeresnatmu.oPlasda saekchairaMtioaskense-
laTreansgdaih astams psaeiluPrliuohsemn etenrdjadlai geologi di Sulawesi,
serta terjadi terobosan batuan granitan di Mendala Geologi Sulawesi Barat,
Pada Plio-Pliosen seluruh daerah Sulawesi tercenangga. Didaerah pemetaan,
percenanggaan ini diduga telah mengakibatkan terbentuknya lipatan dengan
sumbu berarah baratlaut - tenggara, serta sesar naik dengan bidang sesar
miring ke timur. Setelah itu seluruh daerah Sulawesi terangkat dan
membentuk bentangalam seperti sekarang ini.
tembaga, timbal, seng dan besi, yaitu pada batuan gunungapi dan pada
batuan terobosan. Karena sebaran batuan gununapi cukup luas, disertai
penerobosan batuan granitoid yang cukap luas pula, maka kemungkinan di
daerah ini mempunyai potensi mineral logam yang tinggi. Adanya alterasi
seperti kloritisasi dan silisifikasi pada Batuan Gunungapi Lamasi juga
merupakan petunjuk adanya mineralisasi. Berbagai macam batuan beku
terobosan yang ada menpunyai potensi sangat besar untuk keperluan bahan
bangunan. Adapun sumber energi yang ada adalah batubara yang
tersingkap dibeberapa tempat pada Formasi Toraja.
DAFTAR ACUAN
Sukamto, R., 1915 a. GeО/Оgic Mаp Оf Su/аWesi Sheet VIII Ujufig Pаfidаfig
Scа/e 1:1000.000 Geological Survey of Indonesia.
Tmb TUF BEROPA : perselingan tuf dan batupasir tufan, bersisipan breksi gunungapi dan
batupasir wake.
Tuf, berwarna putih kemerahan sampai kehijauan; berbutir halus- sedang; mengandung
biotit, felspar dan kuarsa. Batupasir tufan, berwarna kelabu kecoklatan; berlapis baik dan
pejal.
Batupasir wake, berwarna kelabu kehijauan; berlapis baik tersusun dari plagioklas, mineral
mafik, kuarsa dan oksida besi, berbutir sedang sampai kasar.
Batupasir wake sebagai sisipan berwarna kelabu muda, berlapis cukup baik dengan tebal dan
0,5 sampai 0,75 m.
Satuan ini diduga merupakan anggota di bagian bawah dani Batuan Gunungapi Talaya
sehingga umurnya diduga Miosen Tengah. Tebalnya ± 500 m. Satuan ini tersingkap di tengah
bagian timur Lembar, terutama di sekitar desa Belopa; menjemari dengan Batuan Gunungapi
Talaya dan menindih takselaras Formasi Latimojong.