Anda di halaman 1dari 7

CIRI OPTIS KELOMPOK MINERAL PIROKSEN

Kelompok mineral piroksen mengkristal dalam dua sistem kristal yang berbeda, yaitu
sistem monoklin (monoclinic) dan sistem ortorombik (orthorhombic), :

- Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal monoklin disebut


sebagai klinopiroksin (Clinopyroxenes). Contohnya: Aegirine, Augite, Diopside,
Jadeite, Pigeonite, Hedenbergite.
- Kelompok mineral piroksin yang memiliki sistem kristal ortorombik disebut
sebagai ortopiroksin (Orthopyroxenes). Contohnya: Hypersthene, Enstatite,
Ferrosilite.

Secara umum kelompok piroksen ini memiliki sifat optik sebagai berikut. Belahan 2
arah (membentuk sudut 88 dan 92), umumnya tidak berwarna, non pleokroik/pleokroisme
lemah kecuali aegirin dan sudut pemadaman yang besar. Orthopyroxene memperlihatkan
sudut pemadaman paralel. Untuk membedakan enstatite dengan hypersten dilihat dari tanda
optiknya (enstatite positif sedangkan hypersten negatif). Untuk Clinopyroxene setiap individu
biasanya dapat dibedakan dengan sudut pemadaman disamping sifat optiknya.

Berikut ciri optis kelompok mineral piroksen :

a. Aegirin

Warna : hijau, kuning kecoklatan


Bentuk ; kristal prismatik
Relief : tinggi
Pleokroisme : kuat, hijau tua, hijau muda, kuning
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Nama : Megasari Widyastuti
NIM : 111 130 006
Plug : 2 Page 1
Birefringence : kuat sampai sangat kuat, orde ketiga atau orde keempat
Kembaran :-
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal sangat kecil (20-100 )
Orientasi optis : length fast
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

b. Augit

Warna : hampir tidak berwarna


Bentuk : kristal prismatik pendek.
Relief : tinggi.
Pleokroisme : tidak ada sampai lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o. Satu arah dalam
sayatan longitudinal, pararel.
Kembaran : umum, polisintetis, kombinasi polisintetik yang dikenal
sebagai struktur herringbone.
Birefringence : sedang, kira-kira ditengah orde kedua
Sudut pemadaman : bervariasi dari 360-400(C^X)
Orientasi optis : length fast kadang-kadang length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

Nama : Megasari Widyastuti


NIM : 111 130 006
Plug : 2 Page 2
c. Diopsit

Warna : tidak berwarna atau netral


Bentuk : kristal subhedral
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas
orde kedua
Kembaran : Polisintetik
Sudut pemadaman : bervariasi dari 370440(C^Z)
Orientasi optis : slower ray
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

d. Jadeite

Warna : tidak berwarna samapai hijau


Bentuk : granular sampai columnar atau fibrous aggregate

Nama : Megasari Widyastuti


NIM : 111 130 006
Plug : 2 Page 3
Tekstur bervariasi dari fine sampai coarse grained. Kristal
euhedral
Relief : Agak tinggi
Pleokroisme : bervariasi
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, orde kedua
Kembaran : kadang-kadang didapatkan
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal bervariasi dari 300-440
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

e. Pigeonite

Warna : tidak berwarna atau netral


Bentuk : kristal anhedral.
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : dalam dua arah (110) pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, bervariasi dari yang terbawah sampai yang teratas
orde kedua
Kembaran : polisintetik.
Sudut pemadaman : bervariasi dari 22o-45o
Orientasi optis : slower ray
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif
Nama : Megasari Widyastuti
NIM : 111 130 006
Plug : 2 Page 4
f. Hedenbergite

Warna : netral sampai kehijauan


Bentuk : columnar aggregaate
Relief : sangat tinggi
Pleokroisme :-
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 87o dan 93o
Birefringence : sedang, ungu orde pertama
Kembaran :-
Sudut pemadaman : dalam sayatan longitudinal kira-kira 420
Orientasi optis : faster ray
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

Sumbu optis : dua (biaxial)


Tanda optis : negative

g. Enstatite

Warna : tidak berwarna sampai netral


Bentuk : Kristal prismatik. Inklusi-inklusi umum dan menghasilkan
struktur schiler.
Nama : Megasari Widyastuti
NIM : 111 130 006
Plug : 2 Page 5
Relief : Tinggi
Belahan : (110) dalam dua arah pada sudut 88o sampai 92o pararel
dengan (010).
Kembaran : jarang ada.
Pleokroisme : lemah
Indeks bias : n mineral > n balsam
Birefringence : agak lemah, kuning muda orde pertama
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : positif

h. Hypersthene

Warna : netral sampai hijau muda atau merah muda


Bentuk : kristal subhedral prismatik.
Relief : tinggi
Pleokroisme : lemah, kehijauan sampai kehijauan
Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : pararel dengan (110), (010) dan (100).
Birefringence : agak lemah, kuning sampai merah orde pertama
Kembaran :-
Sudut pemadaman : paralel
Orientasi optis : length slow
Sumbu optis : dua (biaxial)
Tanda optis : negatif

Nama : Megasari Widyastuti


NIM : 111 130 006
Plug : 2 Page 6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012, Sifat Optik Kelompok Mineral Piroksen. Available at


http://bobbyinternisti.blogspot.com/2012/03/kelompok-mineral-piroksen.html, diakses
tanggal 18 November 2014.

Anonim, 2011, Kelompok Piroksen, available at


http://semangatgeos.blogspot.com/2011/05/kelompok-piroksen.html, diakses tanggal 18
November 2014.

Aryadi, 2010, PIROKSEN (Ca,Mg,Fe,Na,Al,Ti) Si2O6, available at


http://aryadie.wordpress.com/2010/03/10/piroksen-camgfenaalti-si2o6/, diakses tanggal 18
November 2014.

Nama : Megasari Widyastuti


NIM : 111 130 006
Plug : 2 Page 7

Anda mungkin juga menyukai