Anda di halaman 1dari 5

Deskripsi Batuan Metamorf

No.Batuan : 31

Warna : Grayish Black

Struktur : Foliasi

- Filitik

Tekstur : Kristaloblastik

- Lepidoblastik

Komposisi Mineral : Mineral Stress

Nama Batuan : Sekismika

Genesa : Batuan metamorphic yang berbutir sedang-kasar dengan memperlihatkan


penjajaran mineral yang lebih besar, seperti mika, yang dibariskan pada satu
arah, memperlihatkan struktur foliasi yang tidak teratur. Terbentuk pada
temperature (> 400C) dan tekanan yang cukup tinggi yang diperlukan selama
pembentukannya. suatu batuan metamorphic yang telah mengalami proses
metamorfisme sangat jauh sehingga bentuknya sudah jauh berbeda dibanding
dengan Slate atau phyllite. menjadi lebih raksasa(masive) dan secara
keseluruhan lebih micaceous dibanding phyllite.

Gambar :
No.Batuan : 34

Warna : Dark Grey

Struktur : Non Foliasi

Tekstur : Blastosefit

Komposisi Mineral : Anti Stress

Nama Batuan : Batu Sabak

Genesa : Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai achistosity
planar, tergantung pada pelapisannya. Oleh karena itu biasanya mempunyai
beberapa sudut untuk masing-masing perlapisan sehingga batuan menjadi
balah/rekah kedalam lapisan yang tipis. Sabak merupakan salah satu istilah
struktur dan tidak ada kaitannya dengan komposisinya. Perlapisan asli dari slate
masihg dapat terlihat, apabila berasal dari abtuan beku basalt seperti struktur
amigdoloidal. Sabak berbutir sangat halus dan hanya dapat dideterminasi
dengan mikroskop. Hanya sedikit mineral sabak yang berbutir kasar seperti:
kwarsa, feldspar, cholorite, biotite, magnetite, hematite, kalsit, dan ineral-
mineral yang terdapat pada batuan shale. Warna yang ditimbulakan dari warna
merah, hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna merah karena ada mineral yang
hemalit, hijau karena ada mineral cholorite. Warna abu-abu karena adanya
mineral-mineral dari karbon dan bahan-bahan organik seperti grafit. Sabak yang
berasal dari batu pasir graywacke disebut graywacke slate.

Gambar :

No.Batuan : 32

Warna : Yellowish Gray


Struktur : Foliasi

- Skistosa

Tekstur : Kristaloblastik

- Lepidoblastik

Komposisi Mineral : Mineral Stress

Nama Batuan : Filit

Genesa : Suatu batuan metamorphic berbutir halus yang terbentuk pada temperature dan
tekanan lebih tinggi disbandingkan dengan slate, tetapi pada temperatur dan
tekanan yang lebih rendah dibanding dengan sekis. sering mempunyai suatu
permukaan yang berkerut, terdapat sedikit lipatan karena berhubungan dengan
perpecahan yang pre-existing, dan merupakan karakteristik suatu kemilau
kehijau-hijauan dalam kaitannya dengan kehadiran lapisan tipis dari mika dan
khlorit dalam jumlah yang berlimpah-limpah.

Gambar :

No.Batuan : 29

Warna : Yellowish Gray

Struktur : Non Foliasi

Tekstur : Idioblastik

Komposisi Mineral : Anti Stress

Nama Batuan : Marmer

Genesa : Marmer atau disebut juga batu pualam merupakan batu gamping yang
mengalami proses malihan. Proses ini terjadi karena adanya tekanan dan suhu
yang sangat tinggi, sehingga tekstur batuan asal seperti tekstur sedimen dan
biologi menghilang dan membentuk tekstur batuan yang baru (proses
rekristalisasi).

Gambar :

No.Batuan : 33

Warna : Dark Greenish Gray

Struktur : Non Foliasi

Tekstur : Idioblastik

Komposisi Mineral : Anti Stress

Nama Batuan : Serpentin

Genesa : Batuan Serpentinit merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari mineral
serpentin akibat perubahan basalt dasar laut yang bertekanan tinggi pada
temperatur rendah. Mineral serpentin tergolong dalam kelas mineral Silikat
yaitu Phyllosilicates. Batuan Serpentinit sering digunakan untuk batu hias dan
dipakai untuk industri mineral. Batuan ini banyak ditemukan di negara Swedia,
Italia, Rusia, di wilayah California, dan pertambangan Norberg.
Gambar :

Anda mungkin juga menyukai