BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Batuan beku (igneous rock) merupakan batuan yang berasal dari
pembekuan magma, baik dibawah permukaan bumi dan di permukaan bumi.
Ciri khas batuan beku adalah kenampakannya yang kristalin, yaitu
kenampakan suatu massa yang saling interlocking kecuali gelas yang
bersifat kristalin Batuan beku secara kandungan kimiawinya dikelompokkan
menjadi 4 yaitu asam, intermediet, basa, dan ultra basa. Dalam penamaan
pada batuan beku menggunakan berbagai klasifikasi menurut para
pakar/ahli diantaranya Russel B. Travis, Clan Williams, dll. Kemudian
dalam proses pembentukan batuan beku tentunya berkaitan dengan tatanan
tektoniknya (setting tectonic). Setiap bagian tatanan tektonik mampu
membentuk suatu batuan beku yang khas, yakni apakah tergolong ultrabasa, basa, intermediet dan asam. Sehingga keterdapatan batuan beku, juga
berkaitan dengan tatanan tektoniknya. Pada makalah kali ini akan dibahas
mengenai batuan beku yaitu Norite dan Anorthosite.
I.2.
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
I.3.
BAB II
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
METODOLOGI PENELITIAN
II.1. Metode Penelitian
Metodologi penelitian dalam pembuatan makalah ini menggunakan
metode studi pustaka, dimana studi pustaka merupakan suatu studi
pengumpulan data dengan cara telaah atau mempelajari dari berbagai
laporan penelitian dan buku literature yang relevan.
II.2. Data dan Peralatan Penelitian
Data-data yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah data
sekunder yang mana diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai
sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat
diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan, jurnal, website, dan
lain-lain. Sedangkan peralatan penelitian yang digunakan berupa laptop
sebagai mediator untuk mencari berbagai sumber demi mendapatkan data
yang relevan.
II.3 Diagram Alir Penelitian
Tinjauan Pustaka
Bimbingan Asisten
Pengolahan data
Gambar1. Diagram Alir
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Norite
3.1.1 Deskripsi Megaskopis
Jenis Batuan
Warna
: Hitam Ke-abuan
Struktur
: Masif
Tekstur
Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
Derajat Granularitas
Bentuk Kristal
: Subhedral
Relasi
: Inequigranular Porfiritik
Komposisi Mineral
Clinopiroksen
15%
Olivin
20%
Plagioklas
35%
Ortopiroksen
30%
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
Norite merupakan batuan beku plutonik basa. Batuan ini memiliki
kandungan orthopiroksen. Batuan ini terbentuk dengan cara magma
mengalami pembekuan dengan proses waktu yang lambat. Sehingga kristalkristal dan mineral yang menjadi cirikhas Norite (dalam hal ini adalah
mineral orthopiroksen) tumbuh dengan baik, dan terbentuk pada kedalaman
yang dalam. Selain itu, proses pembentukan magma ini berkaitan dengan
setting tektonik, yakni pada zona Constructive Plate Margin yang dikenal
sebagai zona divergen, dalam hal ini berkaitan dengan Mid Oceanic Ridge.
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
3.2.1 Deskripsi Megaskopis
Jenis Batuan
Warna
: Abu-abu
Struktur
: Masif
Tekstur
Derajat Kristalisasi
: Holokristalin
Derajat Granularitas
Bentuk Kristal
: Subhedral
Relasi
: Inequigranular Porfiritik
Komposisi Mineral
Olivin
:
2%
Piroksen 2%
Plagioklas 96%
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
Secara umum proses pembentukan Anorthosite hampir mirip dengan
proses pembentukan Norite. Anorthosite merupakan batuan beku plutonik
basa. Batuan ini memiliki kandungan plagioklas yang sangat tinggi dan
sangat sedikit kandungan mineral mafiknya. Batuan ini terbentuk dengan
cara magma mengalami pembekuan dengan proses waktu yang lambat.
Sehingga kristal-kristal dan mineral yang menjadi cirikhas Anorthosite
(dalam hal ini adalah mineral plagioklas) tumbuh dengan baik, dan
terbentuk pada kedalaman yang dalam. Selain itu, proses pembentukan
magma ini berkaitan dengan setting tektonik, yakni pada zona Constructive
Plate Margin yang dikenal sebagai zona divergen, dalam hal ini berkaitan
dengan Mid Oceanic Ridge.
BAB IV
Nama : Fadhil Riolito Herlambang
NIM : 111.141.001
Plug : 10
Laboratorium Petrologi
Sie. Endapan Mineral
2016
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Batuan Norite dan Anorthosite merupakan batuan beku basa plutonik.
2. Norite memiliki cirikhas berupa adanya kandungan orthopiroksen.
3. Anorthosite memiliki cirikhas berupa kandungan plagioklas sangat tinggi.
4. Norite ditemukan tersingkap didaerah Kepulauan Natuna.
5. Sedangkan Anorthosite belum ditemukan singkapannya di Indonesia.
6. Proses genesa kedua batuan ini berada pada zona MOR.
7. Kegunaan batuan ini adalah untuk konstruksi bahan bangunan, dll.