ketebalan fasies: 86 cm
ketebalan fasies: 25 cm
10. Fasies Batupasir Tufan Bergradasi Normal
Batuan berwarna abu gelap - cokelat, memiliki tekstur berdasarkan
ukuran pasir sangat halus (1/16 - 1/8) mm), sortasi baik, grain
supported, bentuk butir subrounded-subangular, struktur gradasi
lanau normal, komposisi: kuarsa (40%), biotit (15%), feldspar (15%) dan tuff
(30%).
Batuan berwarna abu gelap - cokelat, memiliki tekstur berdasarkan
ukuran lanau (1/16 - 1/256 mm), sortasi baik, grain supported, bentuk
pasir halus butir tidak teramati, struktur laminasi parallel dan trail, komposisi:
material sedimen berukuran lanau (70%) dan tuff (30%).
Ketebalan: 70 cm
11. Fasies Perselingan Batulanau Tufan - Batupasir Tufan
Batuan berwarna abu gelap - cokelat, memiliki tekstur berdasarkan
ukuran pasir sangat halus (1/16 - 1/8) mm), sortasi baik, grain
supported, bentuk butir subrounded-subangular, struktur berlapis
lanau paralel komposisi: kuarsa (40%), biotit (15%), feldspar (15%) dan tuff
(30%).
Batuan berwarna abu gelap - cokelat, memiliki tekstur berdasarkan
pasir
ukuran lanau (1/16 - 1/256 mm), sortasi baik, grain supported, bentuk
butir tidak teramati, struktur laminasi parallel dan trail, komposisi:
lanau material sedimen berukuran lanau (70%) dan tuff (30%).
pasir
ketebalan fasies: 187 cm
Interpretasi Dinamika Sedimentasi
Mekanisme pengendapan di lokasi penelitian yang paling memungkinkan disebabkan
oleh gaya gravitasi. Mekanisme sedimentasi yang menyebabkan endapan di STA ini
terbentuk adalah arus turbid. Arus turbid merupakan arus yang memiliki kandungan
air yang tinggi, biasanya di dalam tubuh air yang terjadi akibat adanya perbedaan
berat jenis yang kontras (bilangan Reynold tinggi). Arus ini dimulai dari aliran bawah
air yang dipicu oleh gravitasi pada berat jenis yang kontras, kemudian terjadi
turbulensi campuran air dan sedimen seiring bertambahnya kedalaman. Semakin
dalam, maka arus menjadi semakin lambat dan akhirnya mengendapkan sedimen.
Semakin jauh dari sumber, semakin encer fluidanya yang menyebabkan semakin
halus butiran yang tertransport.
Sumber: smiagisttmigas.blogspot.com
Sumber: Shanmugam G., 2006, Deep-Water Processes and
Fasies Model: Implication for Sandstone Petroleum Sumber: Shanmugam G., 2006, Deep-Water Processes and
Reservoirs. Fasies Model: Implication for Sandstone Petroleum
Reservoirs. p.300
Lingkungan pengendapan di lokasi ini dapat diinterpretasikan terjadi di kipas laut dalam yang
disebabkan oleh arus turbid. Awalnya endapan turbidit tersebut seperti sekuen Bouma yang utuh,
yaitu TABCDE. Namun, seiring dengan perubahan pola sedimentasi yang seakan mundur ke arah
darat akibat transgresi, sekuen utuh tersebut akan lama – lama akan tergerus satu persatu jika
jaraknya dari sumber semakin jauh.
• Boggs, S. Jr.. 2006. Principles of Sedimentology and Stratigraphy 4th Ed. New
York: Pearson Prentice Hall.
• Shanmugam G., 2006, Deep-Water Processes and Fasies Model: Implication
for Sandstone Petroleum Reservoirs. p.300
• Selley, R.C.. 2000. Applied Sedimentology. London: Academic Press.