Week 8: Geologi
Gunung Api
Oleh: Pak Agung
Outline:
***
***
***
Estimasi umur yang dilakukan tidak langsung Perkiraan umur sistem panasbumi
umur suatu sistem yang aktif. Analogi yang sudah mati dilakukan pada
waktunya, dilakukan dengan pengukuran atau beberapa endapan mineral spt Tui
estimasi terhadap durasi aktifitas suatu fossil mines (NZ) yang berumur 1.4 m.y.
sistem panasbumi terutama endapan bijih
hidrotermal. Di USA (Bodie, Goldfield, Creede dan
Silver City) antara 500.000 – 1.8 m.y.
Estimasi umur juga dapat dilakukan dengan
penanggalan langsung dengan menggunakan DI Iceland 200.000 – 300.000 tahun.
metoda penanggalan radiometri spt K-Ar,
***
Rb/Sr.
Episode aktifitas panasbumi
Contohnya:
Dari pengamatan sistem mineralisasi,
Hasil dating di Larderello(Italia) menunjukkan
menunjukan bahwa aktifitas suatu sistem
umur pembentukan sistem panasbumi 3 juta
hidrotermal adalah berulang – deposition,
tahun dengan penurunan suhu sampai 120C. sealing, fracture –.
menggunakan sampel biotite, muskofit dan
horblende.
GEOLOGI PANAS BUMI
Week 9: Fasies
sangat berpengaruh terhadap siklus
hidrologi bawah permukaan
Metoda yang dianggap valid adalah: Peranan geologi dalam eksplorasi panas bumi:
isotop stabil di dalam mineral
Memberikan informasi batuan yang
hidrotermal, sekuen dalam pengisian
mungkin menjadi reservoir
vug dan inklusi fluida.
Mengidentifikasi dan menganalisis
*** alterasi hidrotermal
Mengidentifikasi kontrol permeabilitas
Salinitas dalam reservoir, lokasi zona
permeabel
Perubahan komposisi fluida yang
bersirkulasi kadang terekam di mineral Memprediksi kemungkinan sumber
hidrotermal dimana vein yang lebih panas, indikasi vulkanisme aktif,
tua tertutupi dan tidak tertembus vein kemungkinan umur sistem panas bumi
yang lebih muda. Peniliaian risiko bahaya geologi:
seismik, vulkanik dan stabilitas lereng
Salinitas bisa diketahui dari inklusi
fluida, baik secara tidak langsung Pada Studi litologi dan stratigrafi area panas
dengan mengukur suhu pelelehan es bumi, beberapa pertanyaan yang harus
atau secara langsung dengan terjawab diantaranya,
menanalisa fluida yang terperangkap
GEOLOGI PANAS BUMI
Adakah sekuens batuan gunung api Jarak dari sumber (sentral, proksimal,
yang tebal yang dapat menjadi batuan distal)
reservoir? Lingkungan pengendapan (subaerial,
Seberapa dalam batuan dasar kristalin? shallow subaqueous, sub-glacial, dll.)
Adakah batu gamping atau marmer? Tipe endapan (fasies aliran piroclastic,
Adakah lapisan batuan sedimen muda fasies hyalotuff, fasies kubah dome,
yang mengandung lempung sehingga dll.)
bisa menjadi aquiclude?
***
Adakah batuan vulkanik yang sudah
teralterasi kaya lempung suhu rendah Komposisi utama fasies vulkanik
atau lapuk tinggi yang akan berpotensi
menyebabkan masalah dalam Secara garis besar, penyusun utama dari fasies
pemboran? vulkanik ini dapat berupa: lava, piroklastika
Adakah satuan batuan rendah dan epiklastika.
resistivitas selain hasil kegiatan
***
geotermal – misalnya lapisan endapan
danau kaya lempung, atau batuan Batas satuan
sedimen laut – yang akan
mengacaukan interpretasi survei Pada gunung api hubungan antar satuan (batas
resistivitas batuan. satuan) sangat penting, dimana macam-macam
batas satuan yang terbentuk umumnya,
***
Biasanya gradational
Pada studi geologi gunung api, terdapat
Kontak tajam: kontak ini dapat
beberapa permasalahan dalam studi litologi menyatakan perbedaan sumber
dan stratigrafi yang mencakup:
(overlapping volcanic centers, jeda
Batuan mirip. erosional, dan jeda struktural)
Urutan stratigrafi batuan komplek.
***
Tidak ada fosil.
Analisis kimia batuan dan Asosiasi gunung api terhadap panas bumi
penanggalan kurang praktis dalam
praktek eksplorasi tahap awal. Tipe utama pusat gunung api berasosiasi
Guna mengatas beberapa permasalahan dengan sistem panas bumi,utamanya berupa:
tersebut, geologist memiliki peran yakni Gunung api strato andesitan (Andesitic
Melakukan pendekatan dengan studi fasies strato volcano)
vulkanik.
Kompleks kaldera riolitan (Rhyolitic
Seperti yang sudah dijelaskan, pengertian Caldera Complexes)
fasies lainnya yakni, Perubahan fisik secara
Beberapa model gunung api (lihat lampiran 1)
lateral dan/atau vertikal tubuh batuan yang
diendapkan pada interval waktu geologi ***
tertentu.
SUBAERIAL- STRATOVOLCANOES
Dasar-dasar penamaan dari suatu fasies pada
gunung api, dapat digunakan dengan melihat (fasies sentral)
persamaan berikut:
Merupakan fasies pada cakupan zona dari pipa
konduit gunung api hingga 2 km jauhnya.
GEOLOGI PANAS BUMI
***
Tipe fasies, tersusun dari tiga tipe fasies, Fasies ini dicirikan dengan:
yakni:
Domes, dome breccias, block and ash
Intra-caldera: dalam kaldera, dekat flows
dengan sumber Dykes and sills
Caldera margin: berdekatan dengan Sediments (moat)
fraktur dan dinding kaldera
Outflow- diluar kaldera, dan jauh dari ***
sumber
(Outflow)
Model Kaldera dapat dilihat di lampiran 2 Fasies ini dicirikan dengan:
***
Pyroclastic flows (thin) which may
(Intra caldera dome facies) extend for ten’s of km’s outside
caldera
Fasies ini dicirikan dengan: Coarse to fine ash fall deposits
Week 10:
hubungan yang sangat erat, terutama dalam
persebarannya. Analisis keduanya ini akan
Geological Survey
sangat penting, mengingat asosiasi panas bumi
akan sangat berkaitan dengan tektonik yang
for Geothermal
mengontrol adanya permeabilitas dan
vulkanisme yang mengontrol adanya heat
sources.
Exploration ***
Dalam eksplorasi panas bumi, akan melewati Sejarah erupsi, meliput waktu pada saat erupsi,
beberapa tahapan dari analisis sederhana, volume material yang ada, luasan area dan
observasi lapangan, analisis hingga berakhir lain-lain dapat ditentukan dengan survey
pada keputusan eksplorasi, berupa keputusan, berikut. Pada dasarnya, agak susah untuk
apakah lapangan tersebut dilanjutkan tahap melakukan identifikasi stratigrafi gunung api,
produksinya, atau ditinggalkan. Skema dari selain karena stratigrafinya yang terbilang
proses ini, ditampilkan pada diagram di acak, juga tingkat pelapukan yang tinggi,
lampiran 3. vegetasi dan keseragaman dalam batuan pada
area kerja.
Survey geologi sebagai salah satu tahapan
sebelum eksplorasi sangatlah penting, ***
mengingat biaya eksplorasi sangatlah besar, Studying geothermal manifestation
sehingga survey ini akan berperan sebagai
pencegahan terjadinya kegagalan produksi. Survey mengenai manifestasi geothermal akan
berguna unuk
Survey geologi meliputi
Menyediakan informasi mengenai tipe
Survey pra-drilling dan struktur dari sistem geothermal
Sub-surface survey (berkaitan dengan dan setting hidrologinya
pengeboran) Informasi dasar bagi geologist
Survey geologi pra drilling, guna Informasi guna manajemen
mengumpulkan data diantaranya berupa: pembangunan lapangan panas bumi
ataupun kebutuhan lain seperti
Tectonik dan setting stratigrafi geowisata
Struktur yang ada sekarang Pengetahuan dasar untuk sistem
geotermal
GEOLOGI PANAS BUMI
3. Discharge/keluaran menengah
(geyser)
5. Discharge/keluaran tersembunyi
(seepage, concealed outflow)
***
***
Fitur penting manifestasi fluida panas
Fitur penting manifestasi fluida panas (dua
(dominasi liquid) pada sistem panas bumi
fase) pada sistem panas bumi
low terrain
Pada umumnya, tidak memiliki ciri khas, akan
Fitur diagnostik
sama dengan komponen pada manifestasi
Berupa mata air panas (pH Netral-
untuk dominasi fluida
alkaline-neutral chloride, geyser dan
semburan mata air panas
Fitur non-diagnostik
Berupa shallow boiling di bawah
permukaan
***
***
GEOLOGI PANAS BUMI
***
Panas Bumi
stratigrafinya akan semakin rumit, dilihat dari
stratigrafinya acak, beberapa batuan telah
mengalami alterasi, variasi suhu dantekanan
dan fluida reaktif seringkali dijumpai.
Oleh: Bu Palupi
GEOLOGI PANAS BUMI
*** Dll...
Mineral
Organik dan sistesis
Metal
***
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Sample 001, small bit chips ukuran berkisar 2
identifikasi cutting: mm, intensitas alterasi (IA) 0.2, terdiri dari,
andesit alterasi (A), tuff (R), alterasi (M)
Kontaminasi batuan yang lebih
dangkal Dimana:
Determinasi kontak antar litologi
A : Abundant
sangat riskan
Adanya kemungkinan LCM (Lost M : Medium
Circulation Material) R : Rare
Kondisi sampel yang belum ***
dibersihkan sehingga masih ada
lumpur pemboran Penentuan Struktur (Fault and Fracture
Recognation)
***
Dengan metode langsug:
Cutting
Dengan kehadiran slickenside
Pada data cutting, diambil sampel untuk
Alterasi intensitas tinggi: karena pada
interval 2-3 meter, analisis yang
umumnya pada celah struktur fluida
biasanyadilakukan untuk sampel cutting,
dominan akan lewat dan mejadi zonasi
diantaranya:
yang terjadi alterasi paling intens.
Mikroskop Binokuler Anomali ukuran cutting: pada anomali
XRD ini, anomali terjadi karena rekahan
Petrografi akan berusaha memberikan tekanan
guna mempertahankan posisinya
SEM/BSE-EDS
sehingga akan tercipta potongan yang
GEOLOGI PANAS BUMI
lebih besar dari yg lainnya, (lihat besaran suhu yang terukur, data suhu tersebut
lampiran 5) digunakan untuk menggambarkan peta
temperatur untuk
Dengan metode tidak langsung:
Sebelum eksplorasi dengan suhu
Dapat menggunakan analisis zona lost terukur berupa suhu alami (natural
circulation, dimana diasumsikan thermal state of reservoir)
adanya lost circulation disebabkan Setelah eksplorasi dengan suhu
oleh adanya permeabilitas yang terukur telah mengalami perubahan
sangat tinggi akibat struktur akibat pengaruh eksplorasi
Data pendukung interpretasi lainnya: ***
Kaliper: Borehole anlargement Contoh temperature logging yang umum
Acoustic velocity : Decrease digunakan:
disrupted rock
Resistivity: decrease in open fault or Water injection
fracture rock Flowing well
Borehole imaging Closed well
*** ***
Merupakan survey geofisika guna membantu Logging ini bertujuan untuk melakukan
data data primer dalam interpretasi bawah pengukuran tekanan pada sistem panas bumi,
permukaan pada sistem panas bumi. yang akan berkorelasi terhadap aliran fluida
Kedalaman hasil wireline logging ini biasanya panas bumi, perubahan tekanan menimbulkan
baru bisa tergambarkan pada kedalaman 300 perubahan pola aliran hidrologi panas bumi.
meter karena pada kedalaman kurang dari
tersebut, masih berupa komponen bor,
sehingga tidak didapatkan data. Week 12:
Hasil dari wireline: Geological
Capiler 2 dimensi
Grafik neutron-neutron
Modelling for
Gamma ray
Log resistivitas
Geothermal
Drilling rate
Oleh: Bu Palupi
***
Model merupakan bentuk penyederhanaan dari
Temperature Logging suatu sistem yang lebih kompleks di alam.
Pada model panas bumi, dapat dilakukan
Berguna untuk melihat zonasi persebaran
dengan dua pemodelan, yakni:
suhu, guna evaluasi perubahan suhu selama
eksplorasi, suhu diukur setelah drilling, dalam Model konseptual (kualitatif)
analisis temperatur ini, perlu diperhatikan suhu Model numerik (kuantitatif)
terukur, karena akan sangat berkaitan fluida
permukaan yang masuk dan mengganggu nilai
GEOLOGI PANAS BUMI
Seorang ahli geologi akan berperan untuk Pada tahapannya, sebelum dilakukannya
membuat model konseptual (kualitatif), eksplorasi pada lapangan panas bumi, banyak
sedangkan kuantitatif dibuat oleh ahlli tahapan yang harus dilewati, dimulai dari studi
pertambangan, diawali dengan melakukan data geologi permukaan berupa:
analisis/deskripsi core dan cutting, struktur
yang ada, persebaran temperatur dan alur Stratigrafi gunung api
fluida, kemudian dimasukkan kedalam Pemetaan struktur geologi
software yang akan membentuk model baik Studi manifestas
2D atau 3D dari sistem panas buminya, berikut
Yang kemudian dilanjutkan dengan survey
adalah contoh pemodelan konseptual yang
lanjutan, sebelum masuk ke tahap pengeboran.
dapat dilakukan:
Akhir dari setiap tahapan adalah membuat
model konseptual hidrologi air panas bawah
permukaan, model berupa konseptual yang
disusun pada tahap awal eksplorasi dan tahap
lanjut eksplorasi.
*) pada model dengan menggunakan mineral Contoh model dengan menggunakan data
alterasi, dapat dilihat dari kedalaman dimana permukaan
mineral tersebut pertama kali ditemukan,
kemudian dikorelasikan dengan suhu
pembentukannya.
Pendahuluan:
GEOLOGI PANAS BUMI
***
***
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Akar and Young
Figure 1: A Typical geothermal exploration program having different phases, with typical field activities, analyses and the
decision options.
1.2 Subjectivity in Exploration
In exploration decision making there is subjectivity and uncertainty. We typically talk about uncertainty in terms of quality of data –
how uncertain are the data based on the type of technique employed and the quality of the information? Subjectivity refers to how
someone's judgment is shaped by personal opinions and feelings instead of outside influences. Subjectivity negatively affects
reproducibility. Two experts could reproduce the same estimate (e.g., for temperature) with the same level of uncertainty. Both
uncertainty and subjectivity contribute to project risk. We investigate methods that could be employed to reduce subjectivity and
increase reproducibility.
Prior to drilling, the character and structure of the subsurface cannot be directly observed, but the exploration techniques described
above have been developed to help get a sense of what the subsurface might look like prior to drilling. Interpretation of these data
requires reliance on previous experience and analogs, but is highly subjective to an individual’s background and experience – even
among highly trained geologists. As an example, in a recent study, 412 different geoscientists (with different backgrounds and
experience) were asked to interpret a seismic image. The results were surprisingly significant that only 21% of the participants
interpreted the correct tectonic setting and only 23% highlighted the three main fault strands in the image (Bond et al., 2007). The
results showed that the differences in interpretations were often related to an individual’s previous experience – in other words,
they “saw” in the image what they were used to seeing in their previous work.
GEOLOGI PANAS BUMI
Lampiran 4
GEOLOGI PANAS BUMI
Lampiran 5