Anda di halaman 1dari 2

Bagus Widi Aji

16/400033/TK/45047
Peserta MKWU Pancasila (Jumat, 07.15 WIB Ruang B203)

Peran Mahasiswa dalam Pencegahan Ajaran Radikalisme dan Intoleransi di Indonesia

Menurut narasumber pada kegiatan Stadium Generale MKWU, kemunculan paham


radikalisme di masyarakat sedikit banyak dipengaruhi oleh pemahaman ilmu agama yang
dangkal, terkait maksud diturunkannya agama yang sesungguhnya menarik orang pada
kebaikan dan menghindarkan dari keburukan. Hal ini dapat terjadi akbibat kurangnya
pemahaman mengenai pemahaman tentang suatu ayat kitab suci yang hanya setengah-
setengah, tanpa memperhatikan makna secara menyeluruh dan dasar diturunkannya ayat
tersebut. Selain pengetahuan agama yang rendah, radikalisme juga dipengaruhi oleh wawasan
yang kurang luas dalam hal kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mana khususnya di
Indonesia berkaitan dengan nilai kebhinnekaan dalam pemahaman nilai-nilai Pancasila.

Berbagai macam propaganda mengenai paham radikalisme muncul dibanyak tempat


mulai dari organisasi masyarakat, lingkungan tempat ibadah seperti masjid, bahkan sudah
mulai masuk ke perguruan tinggi. Beberapa berita di media massa pun menyebutkan adanya
perguruan tinggi yang terindikasi telah terpapar isu radikalisme ini. Penganut paham radikal
di Indonesia saat ini mungkin jumlahnya masih sedikit, namun pertumbuhan paham ini sudah
mulai meluas yang umumnya disebarkan melalui ceramah-ceramah keagamaan yang juga
sudah merambah wilayah lembaga pemerintahan. Apabila hal ini terus menerus dibiarkan
begitu saja, tentunya akan muncul bahaya yang dapat ditimbulkan. Contoh nyatanya yaitu
adanya berbagai tindakan aksi terorisme yang tidak jarang memakan korban jiwa, dimana hal
tersebut merupakan langkah ekstrem yang dilaukukan oleh penganut paham radikal untuk
menyampaikan pemahaman mereka untuk mencapai tujuan yang diinginkan yaitu pecahnya
nilai persatuan dan kebhinnekaan NKRI. Paham radikalisme menjadi sangat bermasalah di
Indonesia karena saat ini sudah memiliki kecenderungan untuk mendirikan negara atas dasar
satu asas dan agama tertentu, padahal Indonesia merupakan negara majemuk dengan berbagai
macam suku dan agama. Pemaksaan kehendak ini tentunya sangat tidak sesuai dengan
ideologi Pancasila yang dapat mengayomi seluruh identitas bangsa Indonesia.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok menganut
paham radikalisme, antara lain yaitu perasaan tertindas, merasa kalah dalam persaingan di
bidang ekonomi, kalah persaingan di bidang politik, tidak menemukan jalan keluar sehingga
segala sesuatu mau diselesaikan dengan jalan kekerasan dan pengingkaran terhadap
perbedaan-perbedaan. Selain faktor tersebut, terdapat faktor eksternal atau pengaruh dunia
luar yang dapat menyebabkan munculnya paham radikalisme dalam diri seseorang tersebut
seperti pengaruh lingkungan pertemanan yang dapat membawa pengaruh melalui doktrin-
doktrin tertentu. Secara khusus, sikap individualisme mahasiswa dalam kampus dapat menjadi
jalan masuknya pemikiran radikalisme di lingkungan perguruan tinggi.

Dengan kondisi seperti sekarang ini, maka dibutuhkan sikap toleransi dari semua
golongan masyarakat untuk saling menerima adanya perbedaan. Upaya pencegahan
meluasnya paham radikalisme tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah yang telah
mengupayakan deradikalisasi dengan cukup baik kepada para mantan pelaku terorisme, tetapi
perlu sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat mengenai bahaya intoleransi dan radikalisme
bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu diperlukan juga keterlibatan seluruh elemen
bangsa dalam usaha tersebut, terutama para pemudanya. Kaum pemuda sebagai calon penerus
bangsa diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah dan memberantas paham
radikalisme, sehingga pada masa mendatang tidak terjadi penyalahgunaan kewenangan dari
para pemimpin. Terlebih lagi mahasiswa sebagai kaum intelektual memiliki peran yang cukup
penting dalam hal pencegahan radikalisme. Mahasiswa diharapkan memiliki wawasan yang
luas dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, sehingga memiliki cara pandang yang
terbuka dan rasional, sehingga dapat terhindar dari sikap individualisme yang dapat menjadi
jaln masuknya paham radikalisme.

Anda mungkin juga menyukai