Mineral di
Indonesia
Seminar Roadmap Industri
Manufaktur Indonesia
Shangri-La Hotel - Jakarta
3
PRODUKSI MINERAL
8
Hambatan Pertumbuhan Industri di Indonesia
4. Selain itu, walupun smelter mineral telah banyak dibangun di dalam negeri, masih
terdapat beberapa industri hilir pertambangan yang justru mengimpor bahan
bakunya (contoh; IPT Inalum), padahal sektor hulu dari bahan baku utama tersedia
di dalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa belum terdapat link and match antara
hulu dan hilir di sektor industri pertambangan
10
3. Peluang Industri Pertambangan
Indonesia
11
Peluang masa depan industry pertambangan di Peluang Industri
Indonesia untuk meningkatkan Pertambangan
Indonesia
PENDAPATAN NEGARA,
Hal ini dapat dilakukan melalui:
Pertama:
Menciptakan create value added product yaitu dengan melakukan produksi bahan-bahan
tambang mineral menjadi produk akhir serta membangun pusat-pusat pertambangan
beserta produk akhirnya, seperti:
Kedua:
Dengan semakin tingginya persaingan di tingkat dunia maka perusahaan
tambang harus melakukan terobosan dibidang teknologi untuk
menurunkan biaya produksi hingga mampu bersaing. Alternatif saat ini
sedang dikembangkan adalah melalui reverse engineering yaitu dengan
menghidupkan kembali peralatan-peralatan bekas sehingga biaya capex
sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Metode ini selain
menurunkan biaya produksi juga membuka
13
4. Target Market Industri
14
Ekspor – Impor Logam Nasional
Target
Market
Industri
Penyumbang
Current
Account Deficit.
Sumber : BPS
15
Rantai Nilai Tambah Industri Berbasis Mineral
PROCESSING
▪ Efisiensi operasi
FUTURE MARKET
▪ R & D dan Teknolodi Bahan
NATIONAL ECONOMY
▪ Kebijakan Fiskal
▪ Kebjakan Mineral Nasional
▪ Sinkronisasi peraturan antar Departemen, Pusat dan Daerah
▪ Tata Niaga Mineral
17
5. Kesimpulan
18
1. Hasil kajian IMA dan beberapa lembaga kajian menunjukkan Kesimpulan
bahwa setiap supply – demand mineral logam memiliki
permasalahan dan kondisi industri yang berbeda-beda,
sehingga kebijakan, strategi dan regulasi yang diambil juga
berbeda-beda.
2. Kebutuhan mendasar seperti energi (listrik/gas) yang
murah/bersaing menjadi hal yang perlu mendapat perhatian.
3. Kebijakan dan strategi yang diambil, selain bekepentingan
untuk investasi dan pengembangan bisnis, namun harus tetap
megedepankan sustainability (keberlangsungan) industri
mineral logam masa depan.
4. Pengelolan sumber daya alam (mineral resources) dari hulu
hingga ke hilir, tetap menjaga ketahanan sumber mineral
logam oleh negara untuk kesejahteran rakyat Indonesia
5. Industri tambang dengan hilirisasinya bisa mengatasi difisit
Neraca Transaksi Berjalan (Current Account Deficit).
19
Terima kasih