B. Analisis Lingkungan
1. Analisis Lingkungan Industri
a. Pendatang Baru
Industri pertambangan merupakan sektor yang melakukan serangkaian
kegiatan pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan, dan
penjualan bahan hasil galian. Kegiatan dalam industri ini tidaklah mudah, banyak
yang harus dipertimbangkan jika ingin masuk dalam industri ini. Baik dari segi
modal, biaya operasional sampai laba yang akan di dapat dari industri ini. Industri
pertambangan merupakan salah satu industri yang sulit dimasuki pendatang baru.
Dapat dikatakan ‘barriers to entry’ nya sangat tinggi.
Diperlukan modal yang sangat besar untuk memulai bisnis ini. Selain itu,
pendatang baru juga harus mendapatkan lisensi dari pemerintah yang wilayahnya
akan dijadikan penambangan, dan ini tidak bisa sembarangan. Pertambangan juga
memiliki biaya dan risiko yang tinggi. Hal itulah yang menghambat pendatang
baru masuk dalam industri ini.
b. Pemasok
Bahan baku industri pertambangan tidak bergantung pada pemasok, melainkan
perusahaan tersebut sendiri yang berupaya mendapatkan bahan bakunya.
Sehingga dalam hal ini, karena proses produksi dilakukan dalam skala besar dan
cukup sulit maka pemasok yang dimaksud adalah pemasok peralatan dan
pertambangan serta minyak pelumas untuk peralatan dan mesinnya.
Oleh karena perusahaan menguasahakan sendiri atas bahan baku, maka
pemasok disini tidak terlalu kuat. Karena tidak sedikit pemasok peralatan
pertambangan yang menawarkan produknya ke perusahaan pertambangan. Ada
kemungkinan biaya beralih pemasoknya juga rendah.
c. Pembeli
Produk hasil perusahaan pertambangan dipasarkan kepada perusahaan lain
yang memproduksi barang dengan bahan baku nikel dalam matte dan bijih
lateritik. Dikarenakan perusahaan penghasil bahan baku ini tidak banyak, maka
pembeli tidak memiliki banyak pilihan untuk mendapatkan bahan bakunya.
Sehingga tingkat kekuatan pembeli rendah.
d. Barang Substitusi
Sampai saat ini, tidak ada barang substitusi atas produk hasil perusahaan
pertambangan. Sehingga sedikitnya ancaman akan adanya barang substitusi
membuat perusahaan pertambangan dapat bertahan dalam lingkungan industri.
e. Pesaing
Persaingan di industri pertambangan cukup ketat. Beberapa perusahaan di
industri ini juga sudah berkembang sejak dulu dan memiliki produk yang bisa
diunggulkan, serta harga yang kompetitif, sehingga bisa menarik minat
konsumen.
Analisis SWOT
Kekuatan:
Kekuatan dari perusahaan nikel ini yaitu PT.Vale mempunyai produk nikel yang
berkualitas, Nikel dibutuhkan ole perusahaan-perusahaan baja, biaya produksi murah,
ekspor kepada perusahaan yang sudah terikat dengan perjanjian jangka panjang.
Kelemahan:
Tidak semua karyawan mampu berkompetisi.
Kapasitas tanur listrik serta rata-rata daya tanur listrik dari fasilitas pembangkit listrik
tenaga air lebih tinggi.
Peluang:
Peluang dari PT.Vale ini terletak pada banyaknya perusahaan yang membutuhkan
nikel sebagai bahan dasar untuk membuat baja.
Adanya pasar bebas (AFTA) yang dapat memberikan peluang baru bagi perusahaan
untuk memasarkan hasil produksinya kepada pasar internasional
Ancaman:
Ancaman yang paling penting adalah hilangnya SDA yang ada, karena tidak
dipungkiri bahwa nikel termasuk SDA yang tidak dapat diperbarui
Tingginya kesadaran lingkungan lingkungan masyarakat akan menganam keberadaan
PT.Vale ini, karena dampak dari proses pertambangan sedikit banyak akan berdampak
pada kerusakan lingkungan
Adanya peraturan pemerintah yang baru, misalnya:pemerintah menerapkan peraturan
tentang larangan ekspor bahan mentah
Adanya pasar bebas (AFTA) yang dapat memberikan ancaman bagi perusahaan,
karena banyaknya perusahaan asing yang dapat memasuki pasar sehingga dapat
mengambil konsumen perusahaan.
Kesimpulan
Karena lebih banyak ancaman daripada peluang, namun perusahaan masih memiliki
kekuatan, maka strategi yang dilakukan Vale adalah strategi defensif, atau strategi bertahan.
Hal ini bisa dilakukan dengan penggunaan SDA secara efisien. Vale juga harus bisa
mempertahankan konsumen yang sudah loyal, dengan tetap memperhatikan kualitas produk
namun dengan biaya produksi yang rendah.
PT Vale Indonesia Tbk merupakan anak perusahaan
dari Vale, SEBUAH PERUSAHAAN
PERTAMBANGAN GLOBAL yang berkantor pusat
di Brasil. sebelumnya bernama PT International
Nickel Indonesia Tbk. (PT Inco), perusahaan yang
mengoperasikan tambang nikel open pit dan pabrik
pengolahan di Sorowako, Sulawesi, sejak tahun 1968.
Saat ini, telah menjadi produsen nikel terbesar di
Indonesia dan menyumbang 5% pasokan nikel
dunia.
Mempunyai produk nikel yang berkualitas, Nikel dibutuhkan oleh
Strenght perusahaan-perusahaan baja, biaya produksi murah, ekspor kepada
perusahaan yang sudah terikat dengan perjanjian jangka panjang.
(S)
Tidak semua karyawan mampu berkompetisi.
Kapasitas tanur listrik serta rata-rata daya tanur listrik dari fasilitas
Weakness (W) pembangkit listrik tenaga air lebih tinggi.
Ancaman yang paling penting adalah hilangnya SDA yang ada, karena
tidak dipungkiri bahwa nikel termasuk SDA yang tidak dapat
diperbarui
Adanya peraturan pemerintah yang baru, misalnya:pemerintah
Threath menerapkan peraturan tentang larangan ekspor bahan mentah
Persaingan di industri pertambangan cukup ketat. Beberapa
(T) perusahaan di industri ini juga sudah berkembang sejak dulu dan
memiliki produk yang bisa diunggulkan, serta harga yang kompetitif,
sehingga bisa menarik minat konsumen.
SEM RINALDI/215076/ATS
Opportunity (O) Threath (T)
1. Produk hasil perusahaan pertambangan 1. Pengunaan SDA secara EFISIEN
dipasarkan kepada perusahaan lain yang
2. Tetap memperhatikan kualitas produk namun
Strenght memproduksi barang dengan bahan baku nikel dengan biaya produksi yang rendah.
(S) dalam matte dan bijih lateritik.
3. Menerapkan strategi DEFENSIF.
2. Bisa mempertahnkan konsumen yang sudah loyal.
SEM RINALDI/215076/ATS