Anda di halaman 1dari 9

Visi

Menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi


dan pertambangan.
Misi
Menjaga

kesinambungan

usaha

dan

daya

saing

Perseroan

dalam

menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan


untuk:

Meningkatkan

pemegang saham
Memperbaiki kesejahteraan para karyawan
Meningkatkan
kesejahteraan masyarakat

pertambangan
Menjaga kelestarian

hasil

investasi

lingkungan

dan

di

nilai

yang

di

seluruh

optimal

bagi

wilayah

operasi

wilayah

operasi

pertambangan

Analisis SWOT
Analisis SWOT ini akan mengidentifikasikan faktor internal dan eksternal
perusahaan sehingga dapat diketahui potensi-potensi yang mampu
dikembangkan PT. Bumi Resources di masa yang akan datang dan
mengatasi kekurangan-kekurangan yang dimiliki

Strength (Kekuatan)

Merupakan salah satu penghasil batu bara terbesar di indonesia

Produksi batu bara yang naik tiap tahunnya. Jumlah batu bara
yang ditambang untuk periode Januari Desember 2014 tercatat
meningkat sebesar 5,32% menjadi 84,4 juta ton, sementara di
periode yang sama tahun sebelumnya tercatat sebesar 80,2 juta
ton

Mayoritas

pelanggan

batu

bara

Bumi

Resources

adalah

perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor pembangkitan

energi, pengolahan semen, dan produksi besi baja


Memiliki area operasional yang tersebar luas mulai dari Sumatera
Utara (Dairi Prima Mineral & Pendopo Energi Batu Bara), Sulawesi
(Gorontalo Minerals & Citra Palu Minerals), Kalimantan (Kaltim
Prima Coal, Arutmin Indonesia & Fajar Bumi Sakti), Republik
Yaman

(Gallo

Oil),

dan

Republik

Islam

Mauritania

(Bumi

Mauritania)
Entitas anak yang kuat seperti PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT
Arutmin Indonesia yang mengelola pertambangan batu bara dan
Bumi Resources Minerals yang mengelola pertambangan non

batu bara
Jangkauan pasar yang cukup luas seperti ke negara-negara Asia
dan Eropa

Weakness (Kelemahan) :

Tidak konsistennya harga saham dalam pasar modal

Mengalami kerugian pada tahun 2013 sebesar Rp 230.047.115,dan di tahun 2014 juga mengalami kerugian sebesar Rp
62.956.465,-

Teknologi yang masih kalah dengan teknologi pertambangan


dengan perusahaan pesaing di RRC dan Korea yang lebih canggih
dan biaya rendah

Opportunity (Peluang)

Menguasai mayoritas saham PT. Newmont Nusa Tenggara pada


2012

Mengakusisi beberapa perusahaan batu bara lainnya seperti PT.


Berau coal dengan tujuan agar bisa menjadi agen pemasaran
secara

eksklusif

baik

untuk

lingkungan

nasional

maupun

internasional

Adanya proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 sesuai


dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015
- 2019 MW yang menggunakan

bahan bakar batu bara yang

diharapkan dapat menjadi pasar batu bara potensial di dalam


negeri

Threat (Ancaman)

Memiliki cukup banyak perusahaan asing yang mengincar saham


bumi antara lain Noonday Asset Management, Farralon, The
Carlyle Group dan Khazanah Bernard dikarenakan keberadaan PT.
Bumi Resources sebagai salah satu perusahaan batu bara
terbesar di indonesia

Harga jual rata-rata batu bara PT. Bumi Resources pada tahun
2014 turun sebesar 17,49%, dari USD 63,8/ton di tahun 2013,
menjadi menjadi USD 52,7/ton (selama periode Januari-Desember
2014) sebagai akibat turunnya indeks yang mencerminkan
adanya dinamika perubahan permintaan dan persediaan batu
bara dunia

Analisis Lingkungan Eksternal

Ancaman Pesaing Baru


Untuk saat ini PT Bumi Resources tidak memiliki pesaing untuk
produk batu bara yang dihasilkan. Untuk mengantisipasi adanya
pesaing baru masuk di pasar, PT Bumi Resources mengembangkan

usahanya melalui anak-anak perusahaan utamanya yaitu KPC,


Arutmin, Fajar Bumi Sakti, dan Pendopo Energi Batu Bara yang

berlokasi di Kalimantan.
Produk Subtitusi
Dalam industri batu bara, batu bara merupakan produk pengganti
dari bahan tambang lain yang sejenis misalnya minyak bumi dalam
sektor energi. Oleh karena itu, PT Bumi Resources memiliki

keunggulan kompetitif dengan produksi batu baranya


Pelanggan
Semakin banyaknya pelanggan yang membeli produk mereka maka
semakin

besar

pendapatan

yang

diperoleh.

Pelanggan

Bumi

Resources kebanyakan merupakan industri yang bergerak di bidang


energi. Negara Indonesia merupakan pelanggan dengan penjualan

terbanyak dalam hal negara tujuan


Kekuatan Pemasok
Tidak ada ketergantungan dari pemasok, karena PT Bumi Resources
sendiri adalah perusahaan pemasok untuk perusahaan-perusahaan
yang lain

Analisis Lingkungan Internal

Sumber Daya
Sumber daya merupakan input atau masukan proses produksi
perusahaan. Sumber daya dari PT Bumi Resources ini dapat berupa
berwujud maupun tidak berwujud. Kantor, peralatan perkantoran,
tanah, lahan pertambangan, alat berat, alat tambang merupakan
contoh aset berwujud. Hak untuk menambang di suatu daerah,
blueprint, hasil penelitian dan pengembangan, nama domain
internet merupakan contoh dari aset yang tidak berwujud. Selain itu

sumber daya manusia memegang peranan penting juga karena


sumber daya manusialah yang menggunakan aset-aset ini agar
dapat mencapai tujuan yang dicapai PT Bumi Resources

Diversifikasi

Segmen Batu Bara


PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Berdasarkan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batu bara (PKP2B), Pemerintah Indonesia memberikan izin
kepada KPC untuk melaksanakan eksplorasi, produksi dan
pemasaran batu bara di wilayah seluas 90.938 hektar di
Sangatta dan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi
Kalimantan Timur. KPC memproduksi tiga jenis batu bara:
Prima, batu bara berkualitas unggul, dengan kalori
tinggi, kandungan abu sangat rendah, kandungan sulfur

menengah dengan kelembaban rendah.


Pinang, memiliki kalori yang lebih rendah dari Prima

dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi.


Melawan, batu bara sub-bituminous dengan kandungan
sulfur dan abu rendah, serta tingkat kelembaban yang

tinggi.
PT Arutmin Indonesia
PT Arutmin Indonesia (AI) beroperasi di area konsesi seluas
59.261 hektar di Block 6 Kalimantan, yang mencakup
sejumlah area sempit di sebelah tenggara Kalimantan dan
ujung utara Pulau Laut. Arutmin mengelola 6 tambang batu
bara terbuka (open cut): Senakin, Satui, Mulia, Batulicin,
Asam-asam, dan Kintap. Seluruh tambang memiliki lokasi
strategis tidak jauh dari fasilitas pelabuhan milik Arutmin
North Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT) yang terletak di pesisir

utara Pulau Laut.


PT Fajar Bumi Sakti
Fajar Bumi Sakti (FBS) mengelola area konsesi seluas 8.250,5
hektar dengan cadangan batu bara berkalori 4.000-6.150 kcal

(GAR) sebesar 335 juta ton. Saat ini terdapat dua area
penambangan: Loa Ulung (open pit) dan Tabang, keduanya

berada di Kalimantan Timur


PT Pendopo Energi Batu Bara
PT Pendopo Energi Batubara (PEB) didirikan tahun 1995 dan
telah memiliki Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan
Batu bara (PKP2B) yang ketiga dengan Pemerintah Republik
Indonesia. Lokasi tambang PEB adalah di Muara Enim dan
PALI, Sumatera Selatan, 140 km barat daya Palembang, yang
dapat diakses melalui jalan provinsi, Sungai Musi/Lematang
dan dilintasi jalan khusus batu bara milik pihak ke-3 (tiga)
sepanjang 116 km yang menghubungkan Lahat dengan
pelabuhan batu bara di Sungai Musi

Segmen Non Batu Bara : Mineral


PT Bumi Resources Mineral Tbk.
Keputusan BUMI di tahun 2010 untuk menggabungkan semua
aset pertambangan mineral non batu bara dan membentuk PT
Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencerminkan strategi
yang berfokus pada pengembanga semua aset ini hingga
berproduksi. BRMS tercatat di Bursa Efek Indonesia pada
bulan

Desember

2010

dan

saat

ini

berada

di

bawah

manajemen independen yang berfokus pada pengembangan


aset-aset ini hingga produksi. BUMI memiliki 87% kepemilikan

di BRMS
PT Newmont Nusa Tenggara
Newmont Nusa Tenggara (NNT)

Batu

Hijau

merupakan

tambang skala besar, tambang tembaga dan emas terbuka


yang terletak di Sumbawa, Nusa Tenggara. BRMS saat ini

memiliki 18% kepemilikan efektif di NNT


PT Dairi Prima Mineral
BRMS memiliki 80% saham PT Dairi Prima Mineral (DPM) yang
merupakan proyek seng dan timah hitam di Sumatera Utara.
Jumlah keseluruhan cadangan dan sumber daya meningkat
masing-masing sebesar 104% dan 25% berdasarkan estimasi
JORC yang telah diselesaikan oleh CSA Global pada bulan

Oktober 2010 dan Mining Plus Pty Ltd. pada bulan Februari
2011. Cadangan total terdiri dari 1 juta ton bijih dari lokasi
Anjing Hitam dan Lae Jahe, yang memiliki umur tambang lebih

dari 15 tahun
PT Gorontalo Minerals
BRMS memiliki 80% kepemilikan di Gorontalo Minerals (GM),
yang

merupakan

Minerals

memiliki

penambangan

konsesi
hak

seluas

tembaga
Kontrak

36.070

da

emas. Gorontalo

Karya

hektar

atas

yang

konsesi

terletak

Kabupaten Bone Bolango di Provinsi Gorontalo


Bumi Resources Japan Co. Ltd.
Bumi Resources Japan adalah kantor pemasaran

di

yang

menghubungkan BRMS dengan pelanggan dari berbagai


macam produk batu bara dan non-batu bara. BRMS saat ini
memiliki kepemilikan efektif 100% di Bumi Japan

Analisis Laporan Keuangan

Aset Lancar
Aset Lancar pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar
20,7%, dari USD 1.944 juta pada tahun 2013 menjadi USD 2.346
juta pada tahun 2014. Penurunan Aset saat ini terutama disebabkan
oleh:

Penjualan 19% saham KPC ke CIC (restrukturisasi kredit)


Penyelesaian investasi jangka pendek recapital

Aset Tidak Lancar


Aset tidak lancar pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar
17,9%, dari USD 5.060 juta pada tahun 2013 menjadi USD 4.153
juta pada tahun 2014. Penurunan Aset tidak lancar terutama
disebabkan oleh:

Penjualan 19% saham KPC ke CIC (restrukturisasi utang)


Penurunan nilai aset Eksplorasi dan Evaluasi

Kewajiban Lancar
Kewajiban Lancar pada tahun 2014 meningkat sebesar 44,04%, dari
USD 4.720 juta pada tahun 2013 menjadi USD6.799 juta pada tahun
2014

Kewajiban Tidak Lancar


Kewajiban Tidak Lancar pada tahun 2014 mengalami penurunan
sebesar 83,19%, dari USD 2.587 juta pada tahun 2013 menjadi USD
434,8 juta pada tahun 2014

Pendapatan
Pendapatan dari penjualan turun 21,5% kendati BUMI berhasil
meningkatkan

volume

penjualan

sebesar

3,25%.

Penurunan

pendapatan ini disebabkan oleh rendahnya harga batu bara dan


berkurangnya kepemilikan di KPC, dari 65% menjadi 51%. Realisasi
harga batu bara turun dari USD 63,8/ton pada 2013, menjadi USD
52,7/ton pada tahun 2014

Strategi Perusahaan
Strategi Perusahaan secara umum
1. Fokus pada bisnis inti.
BUMI memfokuskan usahanya untuk memperoleh hasil yang optimal
melalui

pemanfaatan

cadangan

yang

dimilikinya.

BUMI

meningkatkan kompetensinya pada bisnis inti untuk memastikan


operasional yang stabil dan aman. Kegiatan eksplorasi juga tetap
dilanjutkan secara lebih berhati-hati untuk menjamin proitabilitas
jangka panjang BUMI juga melakukan maksimalisasi output produksi
untuk meningkatkan pendapatan serta menurunkan tingkat biaya.
2. Mengejar pertumbuhan usaha.

BUMI terus berupaya mengejar pertumbuhan melalui proyekproyek


yang lebih solid, serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan yang
ada saat ini.
3. Mempertahankan keuangan yang sehat
BUMI berupaya menjaga arus kas yang sehat melalui berbagai cara,
seperti

negosiasi

kontrak

dan

negosiasi

penyelesaian

utang

perusahaan. BUMI terus berupaya menjaga ketersediaan dana, baik


dari perbankan, mitra strategis, atau sumber pendanaan lainnya,
untuk

memastikan

kemampuan

BUMI

dalam

memenuhi

kewajibannya, serta mendanai pertumbuhan masa depan.

Anda mungkin juga menyukai