Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KASUS FRAUD PADA PT BUMI RESOURCES TBK

Ujian Akhir Semester

Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Akhr Semester mata kuliah Pemeriksaan
Akuntansi

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Nugraha, SE., M.Si., Akt., CA., CPA

Raden Dian Hardiana, S.Pd., M.Si., CTA., ACPA., CFP., CIAP

Oleh:

NURUL AZIZAH

NIM. 2001243

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Ujian Akhir Semester
yang berjudul “Analisis Kasus Fraud pada PT Bumi Resources Tbk” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
persyaratan Ujian Akhir Semester mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi pada
Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga tugas Ujian Akhir Semester ini dapat diselesaikan. Penulis
menyadari bahwa penulisanan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga hasil penulisan ini dapat membawa manfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, 30 Desember 2022

Nurul Azizah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 3
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Kajian Teoritis ........................................................................................ 3
2.1.1 Fraud ...................................................................................................... 3
2.1.2 Manajemen Laba dan Kepemilikan Manajerial................................ 4
2.2 Profil PT Bumi Resources Tbk .............................................................. 4
2.3 Kronologi Kasus Fraud PT Bumi Resources Tbk ............................... 5
2.4 Aturan-Aturan yang Dilanggar Pelaku ................................................ 6
2.5 Analisis Kasus Berdasarkan Teori ........................................................ 7
BAB III ................................................................................................................... 8
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 8
3.2 Saran ........................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan data yang dapat digunakan untuk menilai kinerja
suatu perusahaan. Tujuannya adalah supaya mempermudah management dalam
pengambilan suatu keputusan berdasarkan laporan posisi keuangan, laba rugi dan
arus kas perusahaan. Laporan keuangan terdii dari neraca, laporan laba rugi dan
laporan ekuitas yang disusun berdasarkan dasar akrual. Hal ini memberikan
kesempatan terhadap manajemen sehingga dapat memodifikasi laporan keuangan
untuk menghasilkan jumlah laba yang diinginkan. Laporan keuangan harus
disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Manajemen laba
adalah proses ketika adanya campur tangan manajemen dalam proses pelaporan
keuangan yang bertujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri, sehingga dapat
menaikkan dan menurunkan laba. (Healy dan Wahlen dalam Astari dkk: 2017)
menyatakan bahwa earnings manajement terjadi Ketika manajemen menggunakan
keputusan tertentu dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi-transaksi
yang mengubah laporan keuangan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Asih
(2014) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap
praktik manajemen laba.

Faktor yang memengaruhi praktik manajemen laba adalah ukuran perusahaan.


Perusahaan yang lebih besar cenderung lebih diperhatikan oleh masyarakat
sehingga sebuah perusahaan besar akan lebih berhati-hati dalam pembuatan laporan
keuangan sehingga akan menghasilkan laporan keuangan yang akurat (Nasution
dan Setiawan: 2007). Sedangkan perusahaan kecil lebih cenderung akan
memperlihatkan situasi dan kondisi perusahaan yang selalu memiliki kinerja baik
agar dapat membuat banyak investor menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut. Laba yang besar akan menarik perhatian investor karena dengan laba yang
tinggi tersebut, maka akan memiliki tingkat pengembalian yang semakin tinggi
pula. Perusahaan yang memiliki tingkat penjualan tinggi pun akan menjadi faktor
yang berpengaruh dalam proses manjemen laba. Fenomena manajemen laba sangat
menarik untuk diteliti karena hal ini dapat memberikan gambaran kinerja manajer

1
dalam perusahaan selama periode tertentu. Pihak manajemen yang mempunyai
presentasi paling tinggi dalam kepemilikan saham akan bertindak sebagai seseorang
yang memegang kepentingan dalam sebuah perusahaan. Asumsi ini sejalan dengan
teori berbasis kontrak (contracting based theory) yang menunjukkan bahwa
manjemen akan efisien dalam pemilihan metode akuntansi yang dapat memberikan
nilai tambah bagi perusahaan (Christie dan Zimmerman, 1994 dalam Astari dkk:
2017).

Manajemen laba pada PT Bumi Resources Tbk juga dilakukan oleh seorang
manajemen sebagai pengelola perusahaan telah berusaha membuat perusahaan
semakin maju dalam pencapaian laba dimana semakin tahun akan semakin
bertambah sengingga kinerja manajemen dan perusahaan tersebut akan dinilai
semakin baik. PT Bumi Resources Tbk dalam kegiatan usahanya tentu memiliki
tujuan mendapatkan keuntungan atau dikenal dengan laba. Laba adlah selisih antara
pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dengan beban-
beban operasional perusahaan selama periode tersebut. Dalam laporan keuangan
PT Bumi Resources Tbk, dapat dilihat bahwa perusahaan memiliki laba yang
mengalami kenaikan sehingga dapat diartikan bahwa perusahaan memiliki kinerja
yang baik, tetapi ada ketidakseimbangan antara laba yang didapatkan jika
dibandingkan dengan harga saham, dimana seharusnya laba yang semakin tinggi
dapat menaikkan harga saham juga sebaliknya ketika laba perusahaan mengalami
penurunan, maka harga saham juga menjadi turun.

1.2 Rumusan Masalah


1) Fraud apa saja yang dilakukan PT Bumi Resources Tbk?
2) Bagaimana kronologi manajemen laba oleh PT Bumi Resources Tbk?
3) Aturan apa saja yang dilanggar oleh PT Bumi Resources Tbk?
1.3 Tujuan Penelitian
1) Mengetahui fraud yang terjadi pada PT Bumi Resources Tbk
2) Mengetahui kronologi manajemen laba oleh PT BUmi Resources Tbk
3) Mengetahui pelanggaran yang dilakukan oleh PT Bumi Resources Tbk

2
1.4 Manfaat Penelitian
1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya
2) Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan bagi pembaca
3) Penelitian ini diharapkan mampu mengubah pandangan perusahaan agar
tidak melakukan fraud

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Fraud
Fraud merupakan tindakan kecurangan. Kecurangan (Fraud) Menurut
Tuanakotta (2013, hal.28) adalah setiap tindakan ilegal yang ditandai dengan
penipuan, penyembunyian, atau ancaman kepercayaan. Teori Fraud Triangle
dikembangkan oleh Cressey (1953) yang mengatakan bahwa fraud disebabkan
oleh tiga faktor, yaitu: 1) Pressure atau tekanan, 2) Oportunity atau kesempatan
dan 3) Rationalization atau Pembenaran. Fraud tidak akan selalu sama dengan
tindak kriminal. Fraud yang bukan kriminal termasuk kedalam kategori risiko
operasional, sedangkan fraud yang merupakan sekaligus tindak kriminal termasuk
kedalam kategori risiko ilegal. ACFE (Association of Certified Fraud Examiners)
membagi fraud (kecurangan) dalam tiga jenis atau tipologi berdasarkan perbuatan,
yaitu (ACFE, 2016):

1. Asset Misappropriation yang meliputi penyalahgunaan/pencurian aset atau


harta yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau pihak lain.

2. Fraudulent Statements yang meliputi tindakan yang dilakukan oleh eksekutif


suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi
keuangan yang sebenarnya dimana melakukan rekayasa keuangan dalam
penyajian laporan keuangannya dalam memperoleh keuntungan.

3. Corruption. Fraud jenis ini sering tidak dapat dideteksi karena para pihak
yang bekerja sama menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme).
Termasuk didalamnya adalah penyalahgunaan wewenang/konflik
kepentingan (conflict of interest) dan penyuapan (bribery),

3
Teori fraud yang mendasar adalah fraud triangle theory. Tekanan merupakan
insentif yang mendorong seseorang untuk melakukan kecurangan karena tuntutan
gaya hidup, ketidakberdayaan dalam hal keuangan, Tekanan sebenarnya
mempunyai dua bentuk yaitu nyata (direct) dan bentuk persepsi (indirect).

2.1.2 Manajemen Laba dan Kepemilikan Manajerial


Healy dan Wahlen (1998) menyatakan bahwa manajemen laba adalah
proses di mana manajer memiliki kemampuan untuk menggunakan deskresi yang
mereka miliki untuk menyesatkan stakeholdersatau mempengaruhi hasil
kontraktual mereka dengan owner. Manajemen laba atau Earnings management
adalah kondisi ketika manajer melakukan manipulasi akrual tanpa ada konsekuensi
cash flow. Laba dipandang sebagai petunjuk dalam menentukan arah investasi dan
pembuat keputusan dalam sebuah perusahaan. Laba juga dapat disebut sebagai
sarana prediksi yang membantu dalam mem-prediksikan kejadian ekonomi di
masa mendatang. Laba pula yang dijadikan pedoman dalam mengukur kinerja
manajemen. Kepemilikan manajerial merupakan situasi dimana manajer memiliki
saham perusaahaan atau dengan kata lain seorang manajer tersebut adalah sekaligus
sebagai pemegang saham perusahaan (Tarigan dkk: 2007).
2.2 Profil PT Bumi Resources Tbk
PT Bumi Resources Tbk atau Bumi Resources adalah salah satu perusahaan
pertambangan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini bertindak sebagai induk untuk
sejumlah anak usaha. Pada daftar Forbes Global 2000 tahun 2012, Bumi Resources
menempati peringkat ke-1898. Tahun awal pendirian perusahaan, didirikan dengan
nama PT Bumi Modern, yang bergerak di bidang industri perhotelan dan pariwisata.
PT. Bumi Resources Tbk (BUMI) didirikan pada tanggal 26 Juni 1973. Ruang
lingkup kegiatan Perusahaan meliputi eksplorasi dan eksploitasi kandungan
batubara (termasuk pertambangan dan penjualan batubara) dan eksplorasi minyak.
Saat ini, Perseroan merupakan entitas induk dari anak perusahaan yang bergerak di
bidang aktivitas pertambangan. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha
Bakrie yang beralamatkan di Kompleks Rasuna Epicentrum Jl. H.R. Rasuna Said,
Jakarta Selatan.
VISI : Menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor
energi dan pertambangan.

4
MISI : Menjaga kesinambungan usaha dan daya saing Perseroan dalam
menghadapi persaingan terbuka di masa mendatang dengan tujuan
untuk:

- Meningkatkan hasil investasi dan nilai yang optimal bagi para


pemegang saham
- Memperbaiki kesejahteraan para karyawan
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasi
pertambangan
- Menjaga kelestarian lingkungan pada seluruh wilayah operasi
pertambangan
2.3 Kronologi Kasus Fraud PT Bumi Resources Tbk
Adanya ketidak seimbangan antara laba dan harga saham telah memberikan
asumsi bahwa telah terjadi praktik manajemen laba dengan pola Income
Maximization dan Income Minimization yang dilakukan oleh manajemen untuk
kepentingannya sendiri maupun untuk kepentingan perusahaan. Tingkat utang yang
tinggi dan beban bunga utang mengakibatkan adanya penurunan laba bersih pada
PT Bumi Resources Tbk. Jika laba perusahaan meningkat, maka otomatis harga
saham perusahaan juga akan meningkat atau profitabilitas akan memengaruhi harga
saham.

Fenomena lain pada PT Bumi Resources Tbk juga adalah adanya manipulasi
pajak sebesar Rp376 miliar pada tahun 2007. Menurut Koordinator Divisi Pusat
Data dan Analisis Indonesian Corruption Watch Firdaus Ilyas, penggelapan pajak
secara sistematis tergolong tindak pidana korupsi, sehingga PT Bumi Resources
Tbk memiliki tunggakan pajak dan tunggakan royalty sebesar Rp6 triliun pada
tahun 2008 berdasarkan laporan keuangan Bumi Resources pada tahun 2008.
Kemudian PT Bumi Resources Tbk juga memainkan harga rata-rata tertimbang
baru bara, sehingga harga batu bara lebih rendah dari harga sesungguhnya dalam
laporan keuangan PT Bumi Resources Tbk sampai tahun 2009. Akibatnya, negara
memiliki potensi kerugian dari dana haril penjualan batu bara tersebut sebesar
US$255 juta. Kemudian pada tahun 2012, pada anak perusahaan Grup Bakrie, yaitu
PT Bumi Resources Tbk atau dikenal dengan BUMI juga melakukan manipulasi

5
keuangan kembali. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) merasa adanya penyelewengan serta manipulasi laporan keuangan
yang dilakukan oleh manajemen Grup Bakrie pada PT Bumi Resources Tbk. Telah
diduga bahwa PT Bumi Resources Tbk memberitahu publik bawa harga sahamnya
anjlok, supaya mereka membeli sahamnya agar harganya menjadi naik Kembali.
PT Bumi Resources Tbk merupakan salah satu dari tiga perusahaan Grup Bakrie
yang telah lalai membayar pajak sebesar Rp 376miliar, dari total ketiga perusahaan
sebesar Rp 2,1 triliun. Kasus ini ramai dibicarakan publik kembali terkait
pengakuan Gayus H. Tambunan yang tersangka korupsi

Beberapa kasus diatas menunjukkan bahwa praktik manajemen laba dalam


pelaporan keuangan bukan merupakan sesuatu yang baru lagi. Tingginya tingkat
persaingan telah menyebabkan timbul suatu dorongan atau tekanan pada sebuah
perusahaan untuk saling menunjukkan kualitas serta kinerja yang baik melalui cara
apa pun. Hal ini juga dapat menjadi sebuah tantangan bagi investor dan pihak
internal lainnya dalam menilai apakah informasi yang terkandung dalam laporan
keuangan menggambarkaan keadaan perusahaan yang sebenarnya atau telah
dimanipulasi supaya terlihat kinerja perusahaan yang baik.

2.4 Aturan-Aturan yang Dilanggar Pelaku


1. Pajak menurut UU No. 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan menyatakan bahwa: Kontribusi wajib pajak kepada Negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat disebut dengan pajak. PT Bumi Resources telah
melakukan pelanggaran pajak yaitu manipulasi dengan melakukan
penggelapan pajak, sehingga PT Bumi Resources Tbk memiliki tangguhan
pajak dan royalti.
2. PT Bumi Resources Tbk telah melakukan penyelewengan serta manipulasi
laporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen Grup Bakrie, diduga
manajemen laba pada perusahaan PT Bumi Resources Tbk ini telah
dimanipulasi oleh manajemen, sehingga harga saham perusahaan tidak
sesuai dengan adanya kenaikan laba pada perusahaan tersebut. Hal ini sering

6
kali dilakukan agar kinerja manajemen dan kinerja perusahaan terlihat
semakin baik dan meningkat dari tahun ke tahun.
2.5 Analisis Kasus Berdasarkan Teori
Agency Theory (teori keagenan) adalah hubungan antara pemilik dan agen
(manajemen), hubungan tersebut memiliki konsep pemisahan antara pemilik
dan manajemen perusahaan. Prinsipal adalah pihak yang memberi wewenang
dan manajer adalah pihak yang menerima wewenang tersebut. Teori agency ini
adalah teori yang mendasari tax avoidance karena dipengaruhi oleh perbedaan
kepentingan antara pemilik dan manajer, yaitu pemilik memberikan
wewenang untuk pengambilan keputusan kepada manajer, namun pemberian
wewenang tersebut juga dapat memungkinkan terjadinya tindakan manajemen
yang bertindak tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh pemilik
perusahaan atau dikenal dengan konflik keagenan.
Teori pensinyalan (signaling theory) menyatakan bahwa terdapat asimetri
informasi antara manajer dengan investor atau calon investor. Manajer diangga
memiliki informasi tentang perusahaan yang tidak dimiliki oleh investor.
Perusahaan harus menyajikan informasi laporan keuangan kepada publik,
karena informasi tersebut bisa berupa laporan keuangan dimana informasi ini
diungkapkan secara sukarela oleh manajemen perusahaan. Manajemen laba
dapat digunakan sehingga akan melindungi perusahaan dari hal-hal yang tidak
menguntungkan bagi perusahaan sebagai akibat pelanggaran kontrak
perusahaan. Tidak menutup kemungkinan akan terjadinya penyalahgunaan
manajemen laba oleh manajer yaitu Ketika seorang manajer menggunakan
manajemen laba untuk menguntungkan dirinya sendiri.

7
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan
PT Bumi Resources Tbk diduga telah melakukan manajemen laba yang tidak
sesuai antara kenaikan laba dengan harga saham perusahaan. Hal ini terjadi akibat
adanya kepemilikan manajerial dan keinginan manajemen agar kinerja keuangan
perusahaan terlihat semakin membaik juga kinerja manajemen akan terlihat
semakin baik apabila terjadi peningkatan laba dari tahun ke tahun. Tingginya
tingkat persaingan telah menyebabkan timbul suatu dorongan atau tekanan pada
sebuah perusahaan untuk saling menunjukkan kualitas serta kinerja yang baik
melalui cara apa pun.

Hal ini juga dapat menjadi sebuah tantangan bagi investor dan pihak internal
lainnya dalam menilai apakah informasi yang terkandung dalam laporan keuangan
menggambarkaan keadaan perusahaan yang sebenarnya atau telah dimanipulasi
supaya terlihat kinerja perusahaan yang baik. PT Bumi Resources Tbk juga telah
melakukan penggelapan pajak sehingga memiliki tangguhan pajak dan royalty yang
besar. Hal ini tentu akan merugikan negara jika terus menerus terjadi.

3.2 Saran
1. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sudah seharusnya
menjaga serta meningkatkan fungsi pengawasan secara efekif dan efisien.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang
erat kaitannya dengan fraud yang terjadi pada perusahaan yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
3. Untuk Peneliti selanjutnya disarankan dapat memperluas ruang lingkup
penelitiannya, tidak hanya pada perusahaan pertambangan namun juga pada
perusahaan di sektor-sektor lainnya seperti perusahaan jasa, sektor
keuangan atau perbankan, dan lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Christiawan, Y. J., & Tarigan, J. (2007). Kepemilikan manajerial: kebijakan hutang,
kinerja dan nilai perusahaan. Jurnal Akuntansi dan keuangan, 9(1),
1-8.

Asih, Puji. 2014. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Manajemen Laba


(Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)”.
Jurnal TEKUN. Vol V, No. 02, September: 191-201.

Nasution, M dan Setiawan, D. 2007. Pengaruh Corporate Governance Terhadap


Manajemen Laba di Industri Perbankan. Simposium Nasional
Akuntansi X, Makassar.

Zulkarnain, R. M. (2013). Analisis faktor yang mempengaruhi terjadinya fraud pada


dinas Kota Surakarta. Accounting Analysis Journal, 2(2).

ACFE Indonesia Chapter #111. (2016). Survai Fraud Indonesia, Association of


Certified fraud Examiners

Kennedy, P. S. J., & Siregar, S. L. (2017). Para Pelaku Fraud di Indonesia Menurut
Survei Fraud Indonesia. Buletin Ekonomi FEUKI ISSN-14103842
Vol, 21, 50-58.

Tuanakotta, Theodorus (2010). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Edisi 2.


Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, M., & Syahputra, M. R. (2019). Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan
(Fraud). Liabilities (Jurnal Pendidikan Akuntansi), 2(1), 24-36.

Healy, P. 1985. The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions.


Journal of Accounting and Economic, Vol. 7
Handayani, R. S., & Rachadi, A. D. (2009). Pengaruh ukuran perusahaan terhadap
manajemen laba. Jurnal bisnis dan akuntansi, 11(1), 33-56.

Cressy, D. 1953. Other People’s Money: A Study in the social psychology of


Embezzlement. Glencoe: Free Press.

9
Putra, O. A. (2019). Deteksi Kecurangan pada Laporan Keuangan Menggunakan
Teori Fraud Triangle (Doctoral dissertation, STIE YKPN).

PT. Bumi Resources Tbk. (2022). Profil Pesusahaan. Diakses pada 31 Desember
2022, dari http://www.bumiresources.com/id/About Us | PT. Bumi
Resources Tbk

Idn Financials. Perusahaan. (2022). Diakses pada 31 Desember 2022, dari


https://www.idnfinancials.com/id/bumi/ pt-bumi-resources-tbk

Media Indonesia. (2022) Diakses pada 31 Desember 2022, dari


www.mediaindonesia.com

Academia.edu. Sembiring, O. (2022). Kasus PT Bumi Resources Tbk. Diakses


pada 31 Desember 2022, dari
https://www.academia.edu/79944793/Kasus_Pt_Bumi_Resources_
Tbk

Lestari, N., Arafat, Y., & Valianti, R. M. (2020). Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan
Profitabilitas Terhadap Agresivitas Pajak (Studi Empiris Pada
Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2018). Jurnal Media Akuntansi (Mediasi), 3(1), 54-
68.

Hardi, I. R., Pratomo, D., & Asalam, A. G. (2020). Pengaruh Good Corporate
Governance Terhadap Tax Avoidance Pada Perusahaan
Pertambangan Batu Bara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2015-2018. eProceedings of Management, 7(2).

Annisa, N., & Dewi, F. G. (2015). ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT


DAN MOTIVASI MANAJEMEN TERHADAP PRAKTIK
MANAJEMEN LABA (STUDI PADA PERUSAHAAN YANG
MELAKUKAN IPO DI INDONESIA). JURNAL AKUNTANSI
DAN KEUANGAN, 20(3), 391.

10
Candrakirana, P. (2022). Pengaruh Manajemen Laba dan Asimetri Informasi
terhadap Biaya Modal Ekuitas pada Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Indonesia. FIN-ACC (Finance Accounting), 2(1).

Mutiarasari. (2016). Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran


Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan yang
Terdaftar di Corporate Governance

Perception Index. Diakses pada 31 Desember 2022, dari


20http://repository.unpas.ac.id/11731/3/BAB%20I.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai