Disusun oleh :
Dosen :
Dr. Ir. Mimin Aminah, M.M
PENDAHULUAN
Sumber: worldatlas.com
PT. Adaro Energy Tbk merupakan salah satu perusahaan pertambangan
batubara terbesar di Indonesia yang sebagian besar pelanggannya merupakan
perusahaan listrik milik pemerintah, dan lebih dari 50% di antaranya sudah
berlangganan selama lebih dari 10 tahun. Selain pertambangan batubara
Adaro beserta anak-anak perusahaannya juga terlibat dalam perdagangan batu
bara, usaha logistik dan infrastruktur batubara, jasa kontraktor pertambangan,
dan konstruksi & pengelolaan pembangkit listrik. Dalam menyikapi tantangan
juga kompetisi bisnis yang ada PT Adaro Energy dituntut untuk menyusun
strategi yang tepat dimana dalam penyusunannya perusahaan harus mengenali
dan memahami lingkungan internal, lingkungan eksternal , begitupula
pesaing untuk dapat bertahan dalam ketidakpastian pasar.
PEMBAHASAN
Visi
“Menjadi grup perusahaan tambang dan energi Indonesia yang terkemuka.”
Misi
• Mengembangkan karyawan.
Suatu Visi dan Misi perusahaan dikatakan baik apabila memenuhi Sembilan
komponen karakterisitik visi misi perusahaan. Berikut analisis Sembilan karakter
terhdap Visi dan Misi PT Adaro Energy, Tbk :
Air
Sebagai bagian dari social invesment Adaro untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat dengan terus memperluas dampak.
Pengembangan kapasitas yang agresif serta membangun kemitraan yang kuat
dan model bisnis yang menguntungkan serta berkesinambungan.
2. Keunggulan Operasional
Terus melakukan upaya untuk meningkatkan Quality, Cost, Delivery dan
Safety (QCDS) melalui berbagai program perbaikan:
Menerapkan Continuous Improvement Program dengan memfasilitasi
aktivitas perbaikan yang dilakukan oleh karyawan: setiap departemen harus
ada akti7vitas QCC/QCP/SS.
Membudayakan tempat kerja yang tertata rapi dan bersih dengan
menerapkan 5R (Ringkas-Rapi-Resik-Rawat- Rajin) oleh karyawan di
seluruh organisasi.
Meningkatkan produktivitas dan efisiensi berkesinambungan dengan
menetapkan target KPI tahunan yang lebih menantang (stretch target).
Menerapkan Adaro Management System (AMS) untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi dengan menggunakan metode Toyota Production
System (TPS). Setiap leader diharapkan memahami konsep menghilangkan
“waste” (Muda-Mura-Muri) dan terbiasa turun ke lapangan (Genji
Genbutsu).
Mencapai kondisi nihil kecelakaan kerja dan pencemaran lingkungan hidup
dengan memperkuat “Zero Accident Mindset” melalui penerapan secara
konsisten tiga standar Adaro, yaitu Standar Manajemen K3 Adaro (SMK3
Adaro), Standar Manajemen Lingkungan Hidup Adaro (SML Adaro) dan
Standar Manajemen Mutu Adaro (SMM Adaro).
Menerapkan manajemen resiko secara efektif untuk meminimalkan dampak
negatif dan mendukung keberlangsungan bisnis.
3. Kehati-hatian dalam Keuangan
Memperhatikan cashflow yang sehat dan struktur modal yang tepat untuk
mendukung investasi bisnis yang lebih agresif dalam kondisi global yang
tidak menentu dengan tetap mempertahankan pengelolaan keuangan
yang prudent.
Pelaporan keuangan yang rapi dan sesuai dengan peraturan yang berlaku
dan bisa menjadi contoh sebagai good corporate citizen.
4. Kepatuhan Hukum
Memastikan kepatuhan terhadap semua peraturan yang berlaku.
Mengelola dan memelihara hak dan kewajiban serta komitmen dan
tanggung jawab secara baik dan benar dengan memperhatikan kepentingan
jangka panjang, agar tidak menjadi beban bisnis yang memberatkan di
kemudian hari.
5. Hubungan Kemasyarakatan
Tiap perusahaan bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara
dukungan masyarakat (social license) untuk beroperasi.
Menentukan dan melaksanakan program Pengembangan masyarakat yang
benar-benar dibutuhkan serta berdampak besar.
Strategi dalam menerapkan dan mengkomunikasikan pengembangan
masyarakat harus selaras antara grup dan unit bisnis.
6. Winning Team
Membangun lingkungan kerja “Tough Love” untuk
meningkatkan employee engagement sebagai kunci sukses dalam
mewujudkan “Winning Team”.
- Membentuk Leader Adaro yang “Firm but Humble”.
- Membangun komunikasi yang baik dengan tim, salah satunya melalui
open talk forum minimal dua kali setahun.
Memastikan keberlangsungan organisasi dengan memperhatikan efisiensi
organisasi:
- RTC R-3 department level & up: > 80%
- Mereview struktur organisasi untuk mencapai struktur yang ramping
namun efektif.
2.4 Analisis Faktor Eksternal dan Faktor Internal
Sumber: Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Januari-Juni 2020 Vol 9, No. 1,
ISSN 2541-1403, E-ISSN 2541-187X
Faktor
Kekuatan Kelemahan
Eksternal
Kualitas sumberdaya
Kualitas Perlu pemeliharaan yang
manusia yang memiliki
Sumberdaya tinggi agar tidak terjadi turn
kompetensi dan integritas
Manusia over
tinggi
Dengan semakin
meningkatnya jumlah
penduduk, dan
Harga minyak dan sumber
Fundamental meningkatnya tarap
enegergi alternative akan
Industri kehidupan, maka kebutuhan
menjadi akan tetap
terhadap energy listrik akan
terus meningkat. Untuk itu
12isbandi ini akan terus
Sumber: Jurnal Bisnis dan Pembangunan, Edisi Januari-Juni 2020 Vol 9, No. 1,
ISSN 2541-1403, E-ISSN 2541-187X
2.5 IFE, EFE, dan CPM
Internal Factor Evaluation merupakan sebuah alat formulasi strategi yang
digunakan untuk mengetahui serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama
dalam area operasional perusahaan, dan sebagai dasar untuk mengidentifikasi
serta mengevaluasi hubungan antara variable tersebut. Analisis ini mempengaruhi
terbentuknya strategi strengths and weaknesses (S and W). Dimana faktor ini
menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam PT Adaro Energy, Tbk, yang turut
mempengaruhi pembuatan keputusan (decision making) PT Adaro Energy, Tbk.
Dalam teorinya, faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional;
pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan
pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan (Irham
Fahmi, 2016:310). Namun dalam penelitian ini analisis internal akan fokus pada
kinerja operasi, kualitas dan cadangan batubara, efisiensi dan integrase
perusahaan, biaya operasi, strategi keberlanjutan, dukungan pemegang saham,
kualitas Sumberdaya Manusia, fundamental industri yang kokoh dan kondisi
keuangan perusahaan. Sedangkan untuk Eksternal Factor Evaluation digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor eksternal perusahaan berkaitan dengan peluang
dan ancaman yang dianggap penting. Data eksternal dikumpulkan untuk
menganalisis persoalan ekonomi, social- budaya, kondisi demografi, lingkungan
global, politik dan hokum, pemerintahan, teknologi. Faktor eksternal akan
mempengaruhi strategi opportunities and threats (O and T). Menyangkut faktor
dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang memperngaruhi
dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor eketernal mencakup lingkungan
industry (industry environment) dan lingkungan bisnis makro (macro
environment), ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan dan social
budaya (Irham Fahmi, 2016:310).
Tahapan dalam mengidentifikasi factor lingkungan internal adalah sebagai
berikut:
a) a. Tuliskan faktor internal utama yang teridentifikasi
b) b. Berikan bobot dengan nilai berkisar dari 0,00-1,00 yang diberikan
kepada masing-masing faktor internal menidentifikasikan tingkat penting
relative dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industry.
Jumlah seluruh bobot harus 1,00.
c) c. Berikan rating 1 sampai 4 untuk masing-masing factor untuk
mengidentifikasikan apakah factor tersebut sangat baik atau sangat tidak
baik.
1= Sangat tidak baik
2= Tidak baik
3= Baik
4= Sangat baik
d) Kalikan masing-masing bobot faktor dengan rating masing-masing faktor
untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variable.
e) Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variable untuk
menentukan total nilai rata-rata tertimbang. Jika memiliki nilai dibawah
2,5 maka perusahaan lemah secara internal, dan jik total rata-rata
tertimbang di atas 2,5 maka mengidentifikasikan posisi internal yang kuat.
Faktor
Peluang
Eksternal Bobot Rating Skor
Kelangkaan batubara
peringkat tinggi yang
Keadaan
mengakibatkan perubahan
Alam
struktur di industry
batubara. 0.1 3 0.3
Standard lingkungan yang
ketat dan mendukung
Politik dan pemakaian envirocoal
Hukum yang memiliki
karakteristik ramah
lingkungan 0.07 2 0.14
Pertumbuhan ekonomi
wilayah asia fasifik yang
Perekonomian
akan meningkatkan
permintaan energy.
0.14 3 0.42
Teknologi boiler baru
Pendidikan yang memungkinkan
dan penggunaan batubara sub-
Kebudayaan bituminus sebagai bahan
bakarnya. 0.1 3 0.3
Pertumbuhan jumlah
penduduk akan diikuti
Kependuduka dengan kebutuhan akan
n energy, maka perminaan
akanbatubara juga akan
meningkat. 0.7 3 0.21
Kebijakan Indonesia yang
bebas aktif,
Hubungan memungkinkan Indonesia
Internasional bisa diterima leh semua
negara, termasuk dalam
hal batubara. 0.03 2 0.06
Teknologi boiler baru
Teknologi meungkinkan penggunaan
batubara sub-bituminus
0.1 3 0.3
Total
Peluang :
Bobot x Skor
0.61 1.73
Faktor
Ancaman
Eksternal
Para pemerhati
Politik dan lingkungan akan selalu
Hukum mengawasi kondisi di
lapangan
0.07 3 0.21
Penurunan ekonomi
Perekonomian global, akan menurunkan
permintaan batubara.
0.10 3 0.3
Adanya kekhawatiran
Pendidikan
yang semakin
dan
berkembang terhadap
Kebudayaan
emisi carbon
0.07 2 0.14
Pertumbuhan penduduk
akan semakin
memerlukan ruang untuk
Kependuduka
tempat tinggal dan
n
berusaha, hal ini akan
semakin mempersempit
perluasan tambang 0 0
Perkembangan teknologi,
Teknologi bisa menggeser sumber
energy ke enerli lainnya
0.07 2 0.14
1 2.69
Faktor
Kelemahaan
Internal Bobot Rating Skor
Keterbatasan sarana
Kinerja
transportasi akan menjadi
Operasi
faktor pembatas
0.03 3 0.09
Produksi batubara saat ini
hanya ditopang oleh satu
Kualitas dan anak perusahaan, serta
Cadangan infrastruktur tunggal
Batubara sehingga sangat rawan
jika ada masalah di satu
perusahaan tersebut. 0.07 4 0.28
Pertambangan batubara
merupakan bisnis jangka
Efisiensi dan
panjang yang beresiko
Integrasi
tinggi dengan tingkat
Perusahaan
pengembalian investasi
yang lama. 0.03 3 0.09
Pengembangan tambang
Biaya bersifat padat modal dan
Operasional memerlukan keahlian
khusus.
0.03 3 0.09
Lini produksi yang
Strategi
terbatas, 12isba
Keberlanjuta
diversifikasi ke ketenaga
n
listrikan.
0.07 3 0.21
Total
0.36 1.18
Faktor
Kekuatan
Eksternal
Produksi batubara 12isba
Kinerja terus meningkat tanpa
Operasi mengalami kendala
produksi.
0.10 3 0.3
Basis batubara dan
cadangan yang besar,
Kualitas dan
dengan sebaran luas di
Cadangan
sejumlah anak perusahaan
Batubara
serta kualitas yang ramah
lingkungan 0.01 4 0.04
Model bisnis yang kokoh
yang terintegrasi
Efisiensi dan 12isbandi dari tambang
Integrasi sampai ketenaga listrikan,
Perusahaan dengan demikian
memiliki tingkat efisiensi
tinggi 0.07 3 0.21
Adaro termasuk
perusahaan berbiaya
Biaya
rendah dengan rekan jejak
Operasional
pertumbuhan produksi
yang baik 0.03 3 0.09
Strategij
Fokus, 12isbandin dan
Keberlanjuta
pencarian cadangan baru
n
0.07 3 0.21
Menyusun CPM
a) Identifikasi faktor penentu keberhasilan
Tentukan Faktor Pennetu Keberhasilan dari perusahaan tersebut.
b) Tetapkan bobot dan peringkat
Cara terbaik untuk mengidentifikasi bobot apa yang harus diberikan pada
masing-masing faktor adalah membandingkan perusahaan dengan kinerja
terbaik dan terburuk di industri ini. Perusahaan yang berkinerja baik
biasanya akan melakukan kegiatan yang penting untuk kesuksesan di
industri ini. Mereka akan menempatkan sebagian besar sumber daya dan
energi mereka ke dalam kegiatan tersebut dibandingkan dengan organisasi
berkinerja rendah. Bobot juga dapat ditentukan dalam diskusi dengan
manajer tingkat atas lainnya. Penilaian harus diberikan dengan
menggunakan benchmarking atau selama diskusi tim.
c) Bandingkan skor dan ambil tindakan
Anda harus membandingkan skor pada masing-masing faktor untuk
mengidentifikasi di mana kekuatan dan kelemahan relatif perusahaan
berada.
Pertumbuhan Pertumbuhan
Diversifikasi
Intensif Integratif
CSF Bobot
Keterbatasan sarana
transportasi akan menjadi 4 0,4 4 0,4 4 0,4
faktor pembatas
0,10
Produksi batubara saat ini
hanya ditopang oleh satu
anak perusahaan, serta
infrastruktur tunggal 3 0,24 2 0,16 1 0,08
sehingga sangat rawan jika
ada masalah di satu
perusahaan tersebut. 0,08
Pertambangan batubara
merupakan bisnis jangka
panjang yang beresiko tinggi
3 0,12 4 0,16 1 0,04
dengan tingkat
pengembalian investasi yang
lama. 0,04
Pengembangan tambang
bersifat padat modal dan
3 0,12 3 0,12 2 0,08
memerlukan keahlian
khusus. 0,04
Lini produksi yang terbatas,
12isba diversifikasi ke 4 0,28 3 0,21 4 0,28
ketenaga listrikan.
0,07
Kekuatan
Produksi batubara 12isba
terus meningkat tanpa
4 0,36 4 0,36 4 0,36
mengalami kendala
produksi. 0,09
Basis batubara dan cadangan
yang besar, dengan sebaran
luas di sejumlah anak 3 0,03 4 0,04 4 0,04
perusahaan serta kualitas
yang ramah lingkungan 0,01
Model bisnis yang kokoh
yang terintegrasi 12isbandi
dari tambang sampai
4 0,28 3 0,21 3 0,21
ketenaga listrikan, dengan
demikian memiliki tingkat
efisiensi tinggi 0,07
Adaro termasuk perusahaan
berbiaya rendah dengan
3 0,09 3 0,09 2 0,06
rekan jejak pertumbuhan
produksi yang baik 0,03
1,00 3,74 3,37 3,24
Pertumbuhan Pertumbuhan
Diversifikasi
Intensif Integratif
CSF Bobot
Kelangkaan
batubara
peringkat tinggi
yang
mengakibatkan 0,1 4 0,4 4 0,4 3 0,3
perubahan
struktur di
industry
batubara.
Standard
lingkungan yang
ketat dan
mendukung
pemakaian
0,1 4 0,4 4 0,4 4 0,4
envirocoal yang
memiliki
karakteristik
ramah
lingkungan
Pertumbuhan
ekonomi wilayah
asia fasifik yang
akan 0,1 4 0,4 4 0,4 2 0,2
meningkatkan
permintaan
energy.
Teknologi boiler 0,1 3 0,3 3 0,3 3 0,3
baru yang
memungkinkan
penggunaan
batubara sub-
bituminus
sebagai bahan
bakarnya.
Pertumbuhan
jumlah penduduk
akan diikuti
dengan
kebutuhan akan
0,05 4 0,2 4 0,2 3 0,15
energy, maka
perminaan
akanbatubara
juga akan
meningkat.
Kebijakan
Indonesia yang
bebas aktif,
memungkinkan
Indonesia bisa 0,08 4 0,32 4 0,32 3 0,24
diterima leh
semua negara,
termasuk dalam
hal batubara.
Teknologi boiler
baru
meungkinkan
0,05 3 0,15 3 0,15 4 0,2
penggunaan
batubara sub-
bituminus
Ancaman
Lokasi
sumberdaya
yang berada di
0,1 4 0,4 4 0,4 4 0,4
pelosok,
meimbulkan
biaya mahal
Para pemerhati
lingkungan akan
selalu
0,1 3 0,3 1 0,1 1 0,1
mengawasi
kondisi di
lapangan
Penurunan 0,05 4 0,2 4 0,2 3 0,15
ekonomi global,
akan
menurunkan
permintaan
batubara.
Adanya
kekhawatiran
yang semakin
0,05 3 0,15 3 0,15 2 0,1
berkembang
terhadap emisi
carbon
Pertumbuhan
penduduk akan
semakin
memerlukan
ruang untuk
tempat tinggal 0,03 2 0,06 2 0,06 4 0,12
dan berusaha, hal
ini akan semakin
mempersempit
perluasan
tambang
Konflik di suatu
Negara, dapat
berpengaruh
negative 0,04 4 0,16 1 0,04 3 0,12
terhadap
pengiriman
batubara
Perkembangan
teknologi, bisa
menggeser 0,05 2 0,1 3 0,15 2 0,1
sumber energy
ke enerli lainnya
1,00 3,54 3,27 2,88
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis SWOT dapat menjadi referensi saran bagi PT Adaro Energy,
diantaranya :
1. Strategi pertama yang harus dilakukan dari sisi kekuatan dan
peluang yang dimiliki adalah dengan memperluas besarnya angka
saham yang sekarang menjadi fondasi terkuat dalam bisnis
pertambangan dengan mitra-mitra yang ada, selain itu strategi yang
bisa dikuatkan adalah menjaga dan meningkatkan kemajuan
technologi pertambangan yang nantinya akan berdampak besar
pada peningkatan kualitas produk dan jumlah yang bertambah dari
segi profit
2. Strategi kedua yang harus dilakukan dari sisi perpaduan kelemahan
dan peluang bisnis pertambangan adaro energy tersebut melalui
kekuatan internal team yang harus diminimalisis kelemahan
internalnya. Hal itu dimulai dari meningkatkan trust team dan
budaya kerja di adaro energy, sehingga menghasilkan team yang
solid kuat dan professional dalam mengejar target dan
perkembangan bisnis. Hal lain adalah menjaga keketatan keamaan
bisnis eksternal dari pihak yang curang atau tidak baik.
3. Strategi ketiga yang harus dilakukan dari sisi perpaduan kekuatan
internal dalam mencegah ancaman dari luar adalah dengan
Langkah pertama adalah menjaga kepercayaan dari mitra bisnis
eksternal danenjaga kepercayaaan atau trust sosial terutama dalam
hal pengelolaan lingkungan dan masyarakat.
4. Strategi ke empat adalah menekan ancaman dan meminimalisir
kelemahan dalam bisnis. Hal ini dapat dilakukan dengan
Memperkuat penjagaan dan system operasional pertambangan dan
menjaga kepercayaan dan pencapaian pangsa pasar yang ada
sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
[IEA] International Energy Agency. 2019. Coal 2019: Analysis and Forecasts to
2024. https://www.iea.org/reports/coal-2019 [diakses 11 Okt 2020]
Dari kelompok 1 ijin menanggapi lagi, mungkin tidak secara langsung ada
pada misinya, namun PT. Adaro sudah menerapkan 9 komponen tersebut
dalam pelaksanaan kegiatannya. (Aisyah Vira/H24170108 perwakilan
kelompok 1)
Memang pada misi tidak ada penjelasan secara spesifik mengenai pasar
dan teknologi, tetapi visi dan misi merupakan gambaran perusahaan secara
umum dan luas. Tetapi pasar dan teknologi tetap menjadi bagian dari visi misi
perusahaan. Misal pasar merupakan bagian dari misi point 1 mengenai
pelanggan, dan untuk teknologi tergambar pada visi menjadi perusahaan
terkemuka. Untuk pasar dan teknologi kita menjelaskan lebih pada analisis
visi dan misi berdasarkan 9 komponen sesuai referensi. (Nadira Nurul
M./H24170078 perwakilan kelompok 1)
Perwakilan kelompok 4 ijin menanggapi kembali. Berikut contoh dua misi
perusahaan dan perbandingannya (sumber: PPT materi kuliah). Sebagai
contoh, misi PepsiCo dikatakan tidak memiliki komponen markets karena
memang tidak tertulis di misinya. Sedangkan, misi Ben & Jerry's dikatakan
memiliki komponen markets karena ada keterangan local, national, and
international. Kiranya dapat memberikan gambaran. (Grace
Naomi/H24170097 perwakilan kelompok 4)
8. Saya Risda Arofahtiani/H24170026 perwakilan kelompok 6
Pada salah satu ciri misi efektif yang disebutkan yaitu menciptakan kesan
bahwa suatu perusahaan berhasil, memiliki arah, serta layak untuk diberi
perhatian, dukungan, dan investasi. Dari kelompok 1 menjelaskan bahwa PT
Adaro Energy TBK cukup memperhatikan poin diatas karena misi-misinya
yang cukup untuk menarik pembaca, baik konsumen, karyawan, maupun
pihak-pihak yang menjadi relasi perusahaan. Bagaimana kelompok Anda
mengetahui bahwa misi tersebut menarik untuk dibaca? Apa indikatornya?
Jawab :
Misi PT Adaro poin pertama terdapat kata "memuaskan" kebutuhan
pelanggan, sementara bisa saja mereka hanya menaruh "memenuhi"
kebutuhan pelanggan, dari situ dapat kita lihat bahwa PT. adaro berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik dengan produk yang sesuai dengan
keinginan pelanggan, begitu yang saya tangkap dari wawancara dengan
narasumber. Lalu "mengutamakan" keselamatan dan kelestarian lingkungan,
mereka bersedia melakukan perbaikan lahan bekas pertambangan agar
menjadi asri kembali, karena misi PT Adaro yang ingin mengutamakan
kelestarian lingkungan. (Aisyah Vira A./H24170108 perwakilan kelompok 1)
Ijin menambahkan karena pada misi ini mencangkup banyak pihak maka
dari segala point of view pembaca akan merasa diperhatikan baik pembaca
berasal dari kalangan prlanggan, karyawan, pemegang saham, dll. (Ayu
Rahmawati/H24170129 perwakilan kelompok 1)