Anda di halaman 1dari 25

Untuk dapat menentukan rekomendasi yang tepat bagi PT INDOSAT, Tbk penulis

menggunakan kerangka analitis perumusan strategik dimana kerangka tersebut


terdiri dari 3 tahap, yakni tahap input, tahap pencocokan, tahap pengambilan
keputusan sesuai dengan tabel di bawah ini.

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal


(External Factor Evaluation - EFE)

Faktor - Faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor


Peluang
1. Generasi anak muda (Gen Z dan Milenial) 0.03 4 0.12
sangat meningkat di Indonesia
2. Pengguna internet di Indonesia tahun 2016 0.05 2 0.10
mencapai 132juta dari total penduduk
256,2juta jiwa.
3. Survei Wearesocial menemukan fakta 0.03 4 0.12
pengguna handphone th 2017 meningkat
20,27% dibanding tahun sebelumnya .
4. Akses konten hiburan perfilman dan music 0.12 4 0.48
online menjadi konten yang paling sering
dikunjungi oleh masyarakat Indonesia ketika
menggunakan internet untuk hiburan.

1
5. Industri telekomunikasi diharapkan dapat
membantu dalam memudahkan pelanggan
untuk bertransaksi online.
Ancaman

6. Tergerusnya pendapatan operator seluler 0.019 3 0.057


karena lebih memilih layanan OTT (Over
The Top) yang memberikan layanan
pengganti tradisional texting dan call.
7. Churn Rate di Indonesia mencapai 11-20% 0.022 3 0.066
per bulan membuat operator seluler sulit
membuat pelanggan loyal.
8. Jenis persaingan industri telekomunikasi di 0.020 2 0.040
Indonesia adalah Oligopoli (jumlah pemain
tidak terlalu banyak).
9. Telkomsel merupakan raja operator seluler 0.075 2 0.15
di Indonesia.
10. Smartfren sebagai Perseroan operator 0.088 3 0.264
yang menghadirkan layanan 4G LTE dengan
cakupan jaringan terluas di Indonesia.
TOTAL 1 3.045

Berdasarkan hasil perhitungan Evaluasi Faktor Eksternal, didapatkan total

EFE sebesar 3.045 yang mengartikan bahwa perusahaan PT Indosat, Tbk

mampu merespon dengan sangat baik (diatas rata-rata, dimana poin tengah

sebesar 2,5) dalam memanfaatkan kesempatan eksternal dan mampu meminimalisir

ancaman yang dihadapi oleh perusahaan baik saat ini maupun masa mendatang.

Cara memberikakan bobot BEBAS dari 0,0 (TIDAK) hingga 1,0 (SANGAT

PENTING). Untuk PERINGKAT juga BEBAS dari 1 (respon perusahaan

2
terhadap faktor tersebut BURUK), 2 (respon RATA-RATA), 3 (respon DI

ATAS RATA-RATA), 4 (respon SUPERIOR). SKOR diperoleh dari KOLOM

BOBOT X PERINGKAT.

Matriks Evaluasi Faktor Internal


(Internal Factor Evaluation - IFE)

Faktor - Faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor


Kekuatan
1. Indosat didirikan sebagai perusahaan 0.09 4 0.36
penanaman modal asing pertama di Indonesia
yang menyediakan layanan telekomunikasi
internasional melalui satelit internasional.
2. Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile 0.07 4 0.28
(IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan
layanan multimedia di Indonesia.
3. Organisasi berorientasi pelanggan yang 0.017 3 0.051
mencapai 58,5juta pelanggan didukung oleh
peningkatan jaringan serta inovasi produk
yang berkelanjutan.
4. EBITDA Indosat th 2016 tumbuh 12,1% 0.052 4 0.208
dibanding tahun sebelumnya.
5. Indosat mencatat laba bersih 1.1 Triliun di 0.04 3 0.12
akhir 2016.
Kelemahan
6. Pendapatan Fixed Telecommunication PT 0.084 2 0.168
Indosat tahun 2016 menurun 14,3%
dibanding tahun sebelumnya.
7. Posisi jabatan Chief Information System 0.064 2 0.128
belum terisi.

3
8. Beban pemasaran Indosat th 2016 0.018 1 0.018
mencapai 1.237.831 juta, meningkat
dibanding tahun sebelumnya.
9. Mengalami penurunan aset sekitar 4.500 0.057 2 0.114
miliar pada tahun 2016 dibanding tahun
2015.
10. Base Transceiver Station (BTS) yang 0.045 2 0.09
dimiliki Indosat sejumlah 79,2 ribu hingga
tahun 2018 masih lebih rendah dibanding
dengan dua pesaing utamanya.
TOTAL 1 2.823

Berdasarkan hasil perhitungan pada Matriks Evaluasi Faktor Internal, PT


Indosat, Tbk memperoleh skor total IFE 2.823 yang mengartikan bahwa
perusahaan memiliki kekuatan internal yang cukup baik bahkan diatas rata-
rata, yakni 2.50. Kekuatan internal ini tidak terlepas di mana perusahaan ini
merupakan perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang
menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit internasional .

Cara memberikakan bobot BEBAS dari 0,0 (TIDAK) hingga 1,0

(SANGAT PENTING). Untuk PERINGKAT :

KEKUATAN harus diberi peringkat 3 dan 4. KELEMAHAN harus

diberi peringkat 1 dan 2. SKOR diperoleh dari KOLOM BOBOT X

PERINGKAT.

4
3.1.3 Matriks Profil Kompetitif

Matriks Profil Persaingan (Competitive Profile Matrix - CPM)


No. CRITICAL TELKOMSEL (TLKM) INDOSAT (ISAT) SMARTFREN (FREN)
SUCCESS WEIGHT RATING SCORE RATING SCORE RATING SCORE
FACTOR
1 Pangsa Pasar 0.13 4 0.52 3 0.3 2 0.16
2 Kekuatan 0.08 4 0.24 3 0.56 2 0.14
Finansial
3 Ragam Produk 0.1 4 0.4 3 0.33 2 0.2
4 Daya Saing 0.12 2 0.48 3 0.21 3 0.24
harga
5 Iklan 0.14 4 0.56 4 0.15 4 0.22
TOTAL 1 3.86 3.3 2.24

Berdasarkan hasil perhitungan matriks profil persaingan, didapatkan hasil bahwa PT Indonesat, Tbk memiliki keunggulan
kompetitif terkuat kedua setelah Telkomsel yang merupakan leader dalam industri telekomunikasi. Terlihat dari total skor untuk
Indosat yang mencapai 3,3; kemudian Telkomsel 3,86 pin dan Smartfren yang memperoleh 2,24 poin. Keunggulan Indosat terdapat di
bidang iklan, daya saing harga, kekuatan finansial, pangsa pasar dan lain-lain, sedangkan Telkomsel dan SmartFren juga memiliki kekuatan
atau keunggulan kompetitif tersendiri.

5
Matriks Kekuatan – Kelemahan – Peluang – Ancaman (SWOT)

NO. OPPORTUNITIES STRATEGI SO STRATEGI WO


O1 Generasi anak muda
(Gen Z dan Milenial)
sangat meningkat di
Indonesia
O2 Pengguna internet di Meningkatkan jumlah Menambah BTS
Indonesia tahun 2016 pelanggan dengan sehingga cakupan
mencapai 132juta dari membuat layanan semakin luas
total penduduk produk/layanan yang hingga ke pelosok
256,2juta jiwa. mampu meningkatkan nusantara (W5, O2)
loyalitas konsumen
(berupa reward dll)
(S3, O2)
O3 Survei Wearesocial
menemukan fakta
pengguna handphone th
2017 meningkat
20,27% dibanding
tahun sebelumnya .
O4 Akses konten hiburan
perfilman dan music
online menjadi konten
yang paling sering
dikunjungi oleh
masyarakat Indonesia
ketika menggunakan
internet untuk hiburan.
O5 Industri telekomunikasi Membuat inovasi
diharapkan dapat layanan baru berkaitan

6
membantu dalam dengan transaksi
memudahkan online (S3,O5)
pelanggan untuk
bertransaksi online.

NO. THREATS STRATEGI ST STRATEGI WT


T1 Tergerusnya
pendapatan operator
seluler karena lebih
memilih layanan OTT
(Over The Top) yang
memberikan layanan
pengganti tradisional
texting dan call.
T2 Churn Rate di
Indonesia mencapai 11-
20% per bulan
membuat operator
seluler sulit membuat
pelanggan loyal.
T3 Jenis persaingan Melakukan terobosan
industri telekomunikasi inovasi produk baru
di Indonesia adalah yang tidak dimiliki
Oligopoli (jumlah pesaing sehingga
pemain tidak terlalu dapat menungguli
banyak). persaingan industri
telekomunikasi
(S3,T3)
T4 Telkomsel merupakan
raja operator seluler di
Indonesia.

7
T5 Smartfren sebagai Memanfaatkan Memperbanyak
Perseroan operator peningkatan laba jumlah Menara
yang menghadirkan bersih dengan pemancar (BTS)
layanan 4G LTE memperluas cakupan untuk memberikan
dengan cakupan jaringan layanan layanan yang lebih
jaringan terluas di (S5,T5) prima (W5,T5)
Indonesia.

Matriks Posisi Strategis & Evaluasi Tindakan (SPACE)

No. Posisi Keuangan (Financial Position) Peringkat

1. Margin EBITDA 2016 sebesar 44,1% meningkat dibading +7


tahun sebelumnya 42,9%

2. Kontribusi pendapatan seluler meningkat 10% di tahun 2016. +5

3. Pendapatan MIDI meningkat 10% didukung oleh +4


peningkatan penggunaan IT oleh perusahaan.

4. Mengalami penurunan aset sekitar 4.500 miliar pada tahun +1


2016 dibanding tahun 2015.

Rata-rata rasio FP 4.25

No. Posisi Industri (Industrial Position) Peringkat

1. Survei Wearesocial menemukan fakta pengguna handphone +7


th 2017 meningkat 20,27% dibanding tahun sebelumnya .

2. Pengguna internet di Indonesia tahun 2016 mencapai 132juta +4


dari total penduduk 256,2juta jiwa.

3. Industri telekomunikasi di Indonesia termasuk oligopoli +3


sehingga memiliki barrier to entry yang besar (jumlah
pemain tidak terlalu banyak)

8
4. Industri mobile telekomunikasi mengalami pertumbuhan +1
minus pertama kalinya di 2018 nilainya turun menjadi Rp
148 triliun atau minus 6,4 persen jika dibandingkan tahun
2017 mencapai sekitar Rp 158 triliun.

Rata-rata rasio IP 3.75

No. Posisi Stabilitas (Stability Position) Peringkat

1. Inflasi Indonesia 2019 secara tahunan (year-on-year/YoY) -1


berada di level 3,39% dan sesuai target 4 plus minus 1
persen.

2. Kemajuan teknologi membuat industri telekomunikasi -3


semakin mengembangkan produk dan layanan lebih prima
dengan fokus pada peningkatan kecepatan unggah data dan
cakupan 4G terluas.

3. Pesaing Indosat seperti Telkomsel, XL Asiata, dan -3


SmartFren memiliki keunggulan kompetitif seperti di pangsa
pasar, kecepatan, dan cakupan.

Rata-rata rasio SP -2.3

No. Posisi Kompetitif (Competitive Position) Peringkat

1. Indosat memiliki pelanggan yang mencapai 58,5juta jiwa -1


didukung oleh peningkatan jaringan serta inovasi produk
yang berkelanjutan.

2. Indosat telah memperoleh ISO 14001 terkait system -2


manajemen lingkungan.

9
3. Indosat merupakan perusahaan penanaman modal asing -3
pertama di Indonesia yang menyediakan layanan
telekomunikasi internasional melalui satelit internasional.

4. Indosat meraih ISO 27001 terkait dengan manajemen -3


keamanan informasi untuk pelanggan.

Rata-rata rasio CP -2.25

Kesimpulan:

Perhitungan Matriks SPACE

Sumbu Horizontal (x) = CP+IP

= -2,25 + 3,75

= 1.5

Sumbu Vertikal (y) = FP+SP

= 4.25 + -2.3

= 1.95

10
1.95

1.5

Dapat dilihat vektor direksional PT Indosat, Tbk berada dalam kuadran aggresive
yang berarti perusahaan dalam posisi yang sangat baik dalam menggunakan
kekuatan internalnya. Oleh karena itu, strategi yang dapat dilakukan adalah
penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi dan
diversifikasi.

Matriks Boston Consulting Group (BCG)

BCG Matriks menggunakan pangsa pasar relative dan pertumbuhan industri.

Pangsa pasar INDOSAT 22,9% (data dari naskah kasus MAJIK) (0.229)

Pertumbuhan industry 10% (data internet) (0.1)

Data menggunakan tahun 2016 sesuai tahun kasus MAJIK

11
Indosat berada pada kuadran QUESTION MARKS. Hal ini menunjukkan pangsa
pasar relative yang cukup rendah dan tingkat pertumbuhan industry yang tinggi.
Perusahaan yang berada pada posisi question marks dapat menggunakan startegi

12
intensif yaitu melakukan penetrasi pasar, pengembangan pasar atau
pengembangan produk.

Matriks Internal Eksternal

Matriks IE. Sumbu X di dapatkan dari skor IFE 2.83 dan sumbu Y dari skro EFE
3.045. lalu diplot ke dalam grafik.

Setelah membuat matriks IE diatas, hasil perhitungan PT Indosat, Tbk terdapat pada
kuadaran ke II. Dari sana, strategi yang harus dilakukan dalah Build and Growth
(tumbuh dan dibangun). Strategi – strategi yang dapat diterapkan berupa :

a. Strategi Integrasi :
Integrasi (Ke Belakang, Ke Depan, Horizontal)
b. Strategi Insentif :
• Penetrasi Pasar (market penetration)
• Pengembangan Pasar (market development)

13
• Pengembangan Produk (product development)

Matriks Strategi Besar (Grand Strategy)

Berdasarkan CPM Matriks yang telah dibuat pada tahap input, maka hasil dari
CPM akan menjadi sumbu horizontal (posisi kompetitif), total skor untuk Indosat
yang mencapai 3,3. Untuk sumbu vertikal menggunakan pertumbuhan pasar
industri telekomunikasi 10%. Kemudian dibuat matriks Grand Strategy sebagai
berikut:

10%

3,3

Setelah menarik garis vektor, didapatkan bahwa PT Indosat berada pada kuadran
I (posisi kompetitinya kuat dan pertumbuhan pasar yang cepat), sehingga
strategi yang dapat dilakukan adalah pengembangan pasar, penetrasi pasar,
pengembangan produk, integrasi, dan diversifikasi terkait.

Tahap Keputusan

14
Setelah melakukan tahap pencocokan, tahap selanjutnya adalah decision stage.
Berikut adalah rangkuman dari strategi yang sesuai berdasarkan kelima matriks
pada matching stage.

Jenis Strategi SWOT SPACE BCG IE Matrix Grand


Matrix Matrix Matrix Stratetgy
Matrix

Integrasi ke Depan

Integrasi ke

Belakang

Integrasi ke

Horizontal

Penetrasi Pasar

Pengembangan
Pasar

Pengembangan
Produk

Diversifikasi Terkait

Diversifikasi Tidak
Terkait

Dapat dilihat berdasar tabel diatas, terdapat tiga strategi (penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk) yang mendominasi
dikarenakan berada di seluruh matriks yang ada di tahap pencocokan. Jadi dapat
disimpulkan tiga strategi ini yang akan kami analisis kembali di tahap penentuan
strategi terbaik mana kah yang akan dipilih dengan menggunakan alat QSPM
Matrix.

15
Alternatif Strategi Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar Pengembangan
Produk
No Peluang Weight AS TAS AS TAS AS TAS
1 Generasi anak muda (Gen Z dan Milenial) sangat 0.03 3 0.09 4 0.12 1 0.03
meningkat di Indonesia

2 Pengguna internet di Indonesia tahun 2016 0.05 1 0.05 1 0.05 4 0.2


mencapai 132juta dari total penduduk 256,2juta
jiwa.
3 Survei Wearesocial menemukan fakta pengguna 0.03 2 0.06 3 0.09 4 0.12
handphone th 2017 meningkat 20,27% dibanding
tahun sebelumnya .
4 Akses konten hiburan perfilman dan music online 0.12 3 0.36 2 0.24 1 0.12
menjadi konten yang paling sering dikunjungi oleh
masyarakat Indonesia ketika menggunakan internet
untuk hiburan.
5 Industri telekomunikasi diharapkan dapat 0.04 3 0.12 2 0.08 1 0.04
membantu dalam memudahkan pelanggan untuk
bertransaksi online.

16
No Ancaman
1 Tergerusnya pendapatan operator seluler karena 0.019
lebih memilih layanan OTT (Over The Top) yang
memberikan layanan pengganti tradisional texting
dan call.
2 Churn Rate di Indonesia mencapai 11-20% per 0.022 - - -
bulan membuat operator seluler sulit membuat
pelanggan loyal.
3 Jenis persaingan industri telekomunikasi di 0.020
Indonesia adalah Oligopoli (jumlah pemain tidak
terlalu banyak).
4 Telkomsel merupakan raja operator seluler di 0.075 - - -
Indonesia.
5 Smartfren sebagai Perseroan operator yang 0.088 1 0.088 1 0.088 4 0.352
menghadirkan layanan 4G LTE dengan cakupan
jaringan terluas di Indonesia.
TOTAL 1

No Kekuatan Weight

17
1 Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman 0.09 4 0.36 3 0.27 2 0.18
modal asing pertama di Indonesia yang
menyediakan layanan telekomunikasi internasional
melalui satelit internasional.
2 Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) 0.07 4 0.28 4 0.28 4 0.28
sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan
multimedia di Indonesia.
3 Organisasi berorientasi pelanggan yang mencapai 0.017 1 0.017 1 0.017 4 0.068
58,5juta pelanggan didukung oleh peningkatan
jaringan serta inovasi produk yang berkelanjutan.
4 EBITDA Indosat th 2016 tumbuh 12,1% dibanding 0.052 3 0.156 4 0.208 2 0.104
tahun sebelumnya.
5 Indosat mencatat laba bersih 1.1 Triliun di akhir 0.04 2 0.08 2 0.08 2 0.08
2016.

No Kelemahan

18
1 Pendapatan Fixed Telecommunication PT Indosat 0.084 - - -
tahun 2016 menurun 14,3% dibanding tahun
sebelumnya.
2 Posisi jabatan Chief Information System belum 0.064
terisi.
3 Beban pemasaran Indosat th 2016 mencapai 0.018 2 0.036 3 0.054 1 0.018
1.237.831 juta, meningkat dibanding tahun
sebelumnya.
4 Mengalami penurunan aset sekitar 4.500 miliar 0.057 1 0.057 1 0.057 1 0.057
pada tahun 2016 dibanding tahun 2015.
5 Base Transceiver Station (BTS) yang dimiliki 0.045 1 0.045 1 0.045 1 0.045
Indosat sejumlah 79,2 ribu hingga tahun 2018
masih lebih rendah dibanding dengan dua pesaing
utamanya.
TOTAL 1 3.062 3.029 3.575

19
Setelah memperoleh hasil perhitungan dari QSPM, ternyata dari ketiga strategi, di tahap keputusan dan rekomendasi ini yang sesuai untuk
PT Indosat,Tbk adalah pengembangan produk (product developement). Strategi pengembangan produk memiliki skor 3,575, lebih tinggi
dibanding kedua strategi lainnya.

Sesuai dengan harapan ke depan Indosat akan meluncurkan layanan internet 5G dan juga layanan fixed internet yang lebih
baik.

20
BAB V

RANCANGAN ATAU DESAIN IMPLEMENTASI


STRATEGI YANG DIREKOMENDASIKAN

5.1 Sasaran Tahunan

FUNGSI
PEMASARAN
Tujuan Tahunan:
Indosat Ooredoo akan
meningkatkan jumlah
pelanggan di berbagai
wilayah bisnis yang
dijalankan.

FUNGSI SUMBER TUJUAN JANGKA FUNGSI OPERASI


DAYA MANUSIA PANJANG Tujuan Tahunan:
Tujuan Tahunan: Meningkatkan Meningkatkan
Meningkatkan pertumbuhan pendapatan dari
efektifitas progam berbagai sektor (seluler,
pendapatan MIDI,fixed
pelatihan karyawan
dan mengisi perusahaan telecommunication,dll)
kekosongan posisi melalui dan menambah jaringan
jabatan Chief pengembangan dengan mendirikan BTS
Information System di berbagai wilayah
produk

FUNGSI KEUANGAN
Tujuan Tahunan:
Meningkatkan Laba
bersih dan margin
EBITDA agar tidak
terulang lagi kerugian di
tahun 2015

21
5.2 Kebijakan

Dalam rangka mendukung strategi perusahaan, ada beberapa kebijakan


yang mendukung fungsi – fungsi perusahaan, yakni

a) Tujuan Fungsi Pemasaran :


• Indosat Ooredoo akan meningkatkan jumlah pelanggan di berbagai wilayah
bisnis yang dijalankan.
Kebijakan yang mendukung :
Indosat Ooredoo akan menggelar jaringan 4G di berbagai wilayah serta
mendesign ulang layanan galeri konsep ekslusif menjadi lebih fresh dan
youth spirit
b) Tujuan Fungsi Operasi :
• Meningkatkan pendapatan dari berbagai sektor (seluler, MIDI,fixed
telecommunication,dll) dan menambah jaringan dengan mendirikan BTS di
berbagai wilayah.
• Kebijakan yang mendukung:
Menambah jaringan dengan mendirikan 5,796 BTS baru untuk mendukung
jaringan Indosat. 57% BTS yang dibangun adalah BTS untuk jaringan
3G/4G.
c) Tujuan Fungsi Keuangan :
• Meningkatkan Laba bersih dan margin EBITDA agar tidak terulang lagi
kerugian di tahun 2015
• Kebijakan yang mendukung:
Indosat Ooredoo Menawarkan produk layanan relative lebih murah akan
tetapi harga murah yang ditawarkan tidak mempengaruhi kualitas jaringan.
d) Tujuan Fungsi Sumber Daya Manusia :
Meningkatkan efektifitas progam pelatihan karyawan dan mengisi
kekosongan posisi jabatan Chief Information SystemMengefektifkan
progam pelatihan karyawan
Kebijakan yang mendukung:
1. Mengadakan pelatihan secara berkala pada karyawan Indosat.
2. Mengoptimalkan biaya training untuk karyawan agar lebih efektif.

22
3. Mengadakan pelatihan yang berada pada masing-masing provinsi
secara terintegrasi sehingga menghemat biaya akomodasi.
4. Segera mencari individu yang berkompeten di jabatan Chief
Information System.

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai