Anda di halaman 1dari 30

“ANALISIS SWOT TERHADAP PERUSAHAAN

TELKOMSEL (2001-2006)”

“MANAJEMEN STRATEGI ”

Oleh:

GIOVANNI EDWARD MARGALI 18062102019

ARLITHA 18062102002

PRISKILA WALANGITAN 18062102032

SHEILLA SINTIA SUNDAH 18062102040

MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2018
Identifikasi kekuatan, kelemahan, Peluang dan ancaman yang terdapat pada
perusahaan Telkomsel sebagai perusahaan telekomunikasi di Indonesia, untuk menentukan
strategi yang bisa diambil perusahaan menggunakan analisis SWOT dengan tahapan;

1. EFI (Evaluasi Faktor Internal) dan EFE (Evaluasi Faktor Eksternal)


2. SWOT 9 sel
3. SWOT 4 Kuadran, 8 Kuadran dan 24 kuadran
1. EFI (Evaluasi Faktor Internal) dan EFE (Evaluasi Faktor Eksternal)

1.1 Identifikasi indikator Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

No Identifikasi TOWS KLASIFIKASI INTERNAL/EKSTERNAL S, W, O, T

1 Dukungan Mitra (Nokia, dll) IKLIM EKSTERNAL PELUANG


INVESTASI
2 Operator Pertama Layanan 3G INOVASI INTERNAL KEKUATAN
PRODUK
3 Operator Seluler dengan jumlah KUALITAS INTERNAL KEKUATAN
pelanggan terbanyak LAYANAN
4 Persaingan yang ketat dalam IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
industri seluler PERSAINGAN
5 Pembiayaan terlalu besar (lisensi LISENSI 3G INTERNAL KELEMAHAN
3g)
Sejarah Telkomsel
6 Menjangkau seluruh provinsi di KUALITAS INTERNAL KEKUATAN
Indonesia LAYANAN
7 Masuknya investor asing ke pasar IKLIM EKSTERNAL PELUANG
seluler Indonesia INVESTASI
Produk
8 Memiliki banyak varian produk INOVASI INTERNAL KEKUATAN
PRODUK
9 Operator pertama yang INOVASI INTERNAL KEKUATAN
memperkenalkan prabayar PRODUK
simpati
Jumlah Pelanggan
10 Menguasai lebih dari 52% pangsa KUALITAS INTERNAL KEKUATAN
pasar penyedia jaringan seluler di LAYANAN
Indonesia
Pendapatan
11 Pendapatan yang kian naik dari KINERJA INTERNAL KEKUATAN
berbagai layanan yang diberikan KEUANGAN
12 Peningkatan pertumbuhan PELANGGAN INTERNAL KEKUATAN
pelanggan 2001 – 2005 66%
13 Munculnya kelompok KEBIJAKAN EKSTERNAL ANCAMAN
independent BRTI PEMERINTAH
14 Kanibalisasi produk telkomsel INOVASI INTERNAL KEKUATAN
PRODUK
15 Pertumbuhan layanan jasa KINERJA INTERNAL KEKUATAN
tambahan VAS (terhadap KEUANGAN
pendapatan)
16 Keunggulan kompetitif KUALITAS KUALITAS INTERNAL KEKUATAN
LAYANAN LAYANAN
Potensi Pasar Indonesia
17 Jumlah penduduk 216 juta jiwa JUMLAH EKSTERNAL PELUANG
(63% berusia muda) PENDUDUK
18 UU 36 tahun 1999 menghapuskan KEBIJAKAN EKSTERNAL ANCAMAN
monopoli telkomsel dan indosat PEMERINTAH
19 Banyaknya masyarakat yang lebih BUDAYA EKSTERNAL ANCAMAN
memilih sms dan telepon yang MASYARAKAT
tidak berbelit-belit
20 PDB per kapita US$1200 PERTUMBUHAN EKSTERNAL PELUANG
EKONOMI
Struktur Pasar
21 Jumlah perusahaan yang dibatasi KEBIJAKAN EKSTERNAL ANCAMAN
karna keterbatasan Spektrum PEMERINTAH
22 Perkembangan telekomunikasi TEKNOLOGI EKSTERNAL ANCAMAN
seluler (mobile) yang pesat
23 Proyeksi jumlah pengguna jasa PERTUMBUHAN EKSTERNAL PELUANG
layanan telekomunikasi akan naik EKONOMI
sampai dengan 2010
Telkomsel
24 Pendapatan operasional KINERJA INTERNAL KEKUATAN
meningkat KEUANGAN
25 Profit meningkat KINERJA INTERNAL KEKUATAN
KEUANGAN
26 Arus kas yang kuat KINERJA INTERNAL KEKUATAN
KEUANGAN
27 Pengembangan inovasi produk INOVASI INTERNAL KEKUATAN
PRODUK
28 Peneterasi lower market sector PELANGGAN INTERNAL KEKUATAN
29 Pendanaan eksternal (ECA) KINERJA INTERNAL KEKUATAN
KEUANGAN
30 Pengembangan fasilitas KUALITAS
(pembangunan infrastrutur) LAYANAN
Teknologi 3G
31 Penawar tertinggi 218 miliar LISENSI 3G INTERNAL KELEMAHAN
32 Karakter teknologi yang mudah TEKNOLOGI EKSTERNAL ANCAMAN
diduplikasi
33 Kompetitor berbasis CDMA IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
PERSAINGAN
34 Perubahan perilaku konsumen BUDAYA EKSTERNAL ANCAMAN
MASYARAKAT
35 Adanya teknologi pesaing IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
PERSAINGAN
36 Masyarakat yang tidak mau hal BUDAYA EKSTERNAL ANCAMAN
yang berbelit-belit seperti MMS MASYARAKAT
atau 3G
37 Biaya app dengan teknologi 3G LISENSI 3G INTERNAL KELEMAHAN
semakin tinggi
38 Harga ponsel yang mahal untuk TEKNOLOGI EKSTERNAL ANCAMAN
bisa menggunakan 3G
39 Prediksi besarnya animo PERTUMBUHAN EKSTERNAL PELUANG
pelanggan terhadap konten dan EKONOMI
fasilitas 3G
40 Teknologi generasi lanjutan 4G TEKNOLOGI EKSTERNAL ANCAMAN
41 Perkiraan pelanggan hingga 2010 JUMLAH EKSTERNAL PELUANG
akan terus naik PENDUDUK
42 Solvabel KINERJA INTERNAL KEKUATAN
KEUANGAN
43 Dividend dan payout ratio naik KINERJA INTERNAL KEKUATAN
KEUANGAN
44 Ebitda, Ebit dan Eat naik KINERJA INTERNAL KEKUATAN
KEUANGAN
45 Pengembangan layanan dan IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
fasilitas pesaing PERSAINGAN
46 Keuangan yang sehat KINERJA INTERNAL KEKUATAN
KEUANGAN
Pesaing Indosat
47 Menduduki Posisi kedua dari segi IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
pelanggan PERSAINGAN
48 Bergabungnya satelindo dan im3 IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
dengan indosat PERSAINGAN
49 Gabungan beberapa merk IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
(indosat) PERSAINGAN
50 Indosat menjangkau seluruh IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
provinsi dan mencakup 410 PERSAINGAN
kabupaten
51 Peingkatan nilai FAF pesaing IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
indosat PERSAINGAN
52 Pertumbuhan perusahaan pesaing IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
(indosat) PERSAINGAN
Pesaing PT Excelcomindo Pratama
53 XL Kerja sama dengan rajawali IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
grup dan investor asing PERSAINGAN
54 XL Menjalin mitra dengan IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
Telekom Malaysia PERSAINGAN
55 XL mengalami penurunan dalam IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
kemampuan membayar bunga PERSAINGAN
pinjaman
56 XL memiliki penurunan pada IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
keuangan perusahaan PERSAINGAN
57 XL Roa turun pada 2006 IKLIM EKSTERNAL ANCAMAN
PERSAINGAN

1.2 Klasifikasi Indikator


Pada kolom ke 2 perbandingan tahun diganti dengan “Keterangan dikarenakan
beberapa indikator tak mempunyai perbandingan dari tahun kemarin tetapi memiliki
pengaruh yang terhadap perusahaan, dan pada kolom paling kanan kami gantikan dengan
kolom SWOT.
Dalam kolom kinerja akan diberikan ket; Naik atau Turun untuk indikator yang
memiliki perbandingan dan untuk Baik atau Tidak Baik untuk indikator yang tidak memiliki
perbandingan.
Faktor/Klasifikasi Keterangan Pesaing Kinerja S, W, O, T
Indikator
INTERNAL
KINERJA KEUANGAN EBITDA naik pada EBITDA XL NAIK KEKUATAN
tahun 2004 – 2005 tahun 2004
yakni dari 14.000 -2005 yakni
menjadi 16.000 2.000
menjadi
1.000
LISENSI 3G Telkomsel 2 Tidak baik, KELEMAHAN
membeli lisensi pesaingnya (dianggap
terbesar yakni Rp yakni XL melakukan
218 miliar (188 miliar) investasi yang
dibandingkan 2 dan Indosat terlalu
pesaingnya yakni (160 miliar). berlebihan
XL (188 miliar) dan dengan
Indosat (160 menjadi
miliar). perusahaan
yang
membayar
paling mahal
lisensi 3G)
INOVASI PRODUK Menyediakan Jumlah NAIK KEKUATAN
berbagai variasi pelanggan
produk, fitur dan pada tahun
layanan yang 2005
pastinya terus prabayar
dikembangkan, ini 13.836 dan
juga bisa dilihat pascabayar
dari peningkatan 676
jumlah pelanggan
pada setiap
produk telkomsel
2004 – 2005 yakni,
Halo (1,33 – 1,47
juta), Simpati
(11,56 – 16 juta),
As (3,41-6,67 juta).
KUALITAS LAYANAN Layanan area Menjangkau Baik KEKUATAN
pertama berada di seluruh
Batam, Pekanbaru, provinsi
dan Medan. Pada pada tahun
tahun 1997 2005
Telkomsel berhasil
menjangkau 27
provinsi di
Indonesia.
Pelanggan Total Pelanggan Tahun 2005 NAIK KEKUATAN
2004 yakni 16.30 indosat (14
juta dan pada juta) dan XL
tahun 2005 yakni (7 juta)
24.26 juta.
EKSTERNAL
JUMLAH PENDUDUK Penduduk BAIK PELUANG
sebanyak 216 Juta,
dimana 63%
berusia muda dan
memiki sense of
technology
PERTUMBUHAN PDB Per Kapita BAIK PELUANG
EKONOMI US$ 1.200
TEKNOLOGI Karakter Teknologi TIDAK BAIK ANCAMAN
yang cenderung
mudah diduplikasi.
Perkembangan
Teknologi Pesaing
dan juga
diperkirakan akan
adanya teknologi
generasi berikut
yakni 4G yang
membuat
Telkomsel harus
mengoptimalkan
penggunaan dan
pengembangan 3G
agar bisa
mengutungkan
dan menutupi
pembayaran
lisensi yang sangat
besar.
IKLIM INVESTASI Telkomsel yang BAIK PELUANG
mendapatkan
dukungan mitra
yakni dari Nokia,
Ericsson Siemens,
penyedia Konten
(Metro TV).
Masuknya investor
dari asia yang
menanamkan
modal dan mulai
ramai masuk ke
pasar seluler
Indonesia.
SingTel yang
membeli saham
Telkomsel sebesar
35% pada akhir
tahun 2005.
KEBIJAKAN Pada tanggal 11 TIDAK BAIK ANCAMAN
PEMERINTAH juni 2003
mengeluarkan
keputusan Menteri
Perhubungan
Nomor 31 tahun
2003 tentang
Badan Regulasi
Telekomunikasi
Indonesia.
Keluarnya UU no
36 Tahun 1999
secara resmi
menghapus
monopoli Telkom
dan Indosat di
sector
telekomunikasi
Indonesia.
IKLIM PERSAINGAN Jumlah pelanggan NAIK ANCAMAN
indosat pada
tahun 2004 yakni
9.215 dan pada
2005 menjadi
13.836.
Pendapatan
operasional
indosat pada
tahun 2004
(10.430) dan pada
2005 (11.589).

BUDAYA Banyaknya TIDAK BAIK ANCAMAN


MASYARAKAT masyarakat yang
lebih memilih sms
dan telepon yang
tidak berbelit-belit
dibandingkan 3G
dan MMS.
Ongkos untuk
menggunakan
teknologi 3G pun
semakin tinggi
dikarenakan harga
ponsel untuk
teknologi baru ini
masih mahal.
Ket;

a. Jika indikator A lebih penting dari indkator B beri tanda X.


b. Jika Indikator A tidak lebih penting dari indikator B beri tanda 0.

Tabel 1.1 Penilaian GIO Faktor Kekuatan

B
FAKTOR Horizontal Cross

Pelanggan
Keuangan

Layanan
Kualitas
Produk
Inovasi
Kinerja
KEKUATAN (HC)

Kinerja Keuangan X X X 3
Pelanggan 0 0 0
Inovasi Produk 0 0
A
Kualitas Layanan 0
Vertical Blank 0 0 1 2
(VB)
Horizontal Cross 3 0 0 0
(HC)
Total 3 0 1 2

Tabel 1. 2 Penilaian GIO Faktor Kelemahan

B HC
A FAKTOR Lisensi 3G 1
KELEMAHAN
Tabel 1.3 Penilaian Gio Faktor Peluang

B
FAKTOR Horizontal Cross

Iklim Investasi

Pertumbuhan

Penduduk
PELUANG (HC)

Ekonomi
Jumlah
Iklim Investasi X 0 1
Pertumbuhan X 1
Ekonomi
A Jumlah Peduduk 0
Vertical Blank 0 0 1
(VB)
Horizontal Cross 1 1 0
(HC)
Total 1 1 1

Tabel 1.4 Penilaian Gio Faktor Ancaman

B
FAKTOR Horizontal Cross
Pemerintah
Masyarakat

Persaingan
Kebijakan
Teknologi

ANCAMAN (HC)
Budaya

Iklim

Teknologi X 0 0 1
Budaya 0 0 0
Masyarakat
A Kebijakan 0 0
Pemerintah
Iklim Persaingan 0
Vertical Blank 0 0 2 3
(VB)
Horizontal Cross 1 0 0 0
(HC)
Total 1 0 2 3
Tabel 1.5 Penilaian Sheila Faktor Kekuatan

B
FAKTOR Horizontal Cross

Pelanggan
Keuangan

Layanan
Kualitas
Produk
Inovasi
Kinerja
KEKUATAN (HC)

Kinerja Keuangan X X X 3
Pelanggan 0 0 0
Inovasi Produk 0 0
A
Kualitas Layanan 0
Vertical Blank 0 0 1 2
(VB)
Horizontal Cross 3 0 0 0
(HC)
Total 3 0 1 2

Tabel 1. 6 Penilaian Sheila Faktor Kelemahan

B HC
A FAKTOR Lisensi 3G 1
KELEMAHAN
Tabel 1.7 Penilaian Sheila Faktor Peluang

B
FAKTOR Horizontal Cross

Iklim Investasi

Pertumbuhan

Penduduk
PELUANG (HC)

Ekonomi
Jumlah
Iklim Investasi X X 2
Pertumbuhan X 1
Ekonomi
A Jumlah Peduduk 0
Vertical Blank 0 0 0
(VB)
Horizontal Cross 2 1 0
(HC)
Total 2 1 0

Tabel 1.8 Penilaian Sheila Faktor Ancaman

B
FAKTOR Horizontal Cross
Pemerintah
Masyarakat

Persaingan
Kebijakan
Teknologi

ANCAMAN (HC)
Budaya

Iklim

Teknologi X 0 0 1
Budaya 0 0 0
Masyarakat
A Kebijakan 0 0
Pemerintah
Iklim Persaingan 0
Vertical Blank 0 0 2 3
(VB)
Horizontal Cross 1 0 0 0
(HC)
Total 1 0 2 3
Tabel 1.9 Penilaian Arlitha Faktor Kekuatan

B
FAKTOR Horizontal Cross

Pelanggan
Keuangan

Layanan
Kualitas
Produk
Inovasi
Kinerja
KEKUATAN (HC)

Kinerja Keuangan X X X 3
Pelanggan 0 X 1
Inovasi Produk 0 0
A
Kualitas Layanan 0
Vertical Blank 0 0 1 1
(VB)
Horizontal Cross 3 1 0 0
(HC)
Total 3 1 1 1

Tabel 1. 10 Penilaian Arlitha Faktor Kelemahan

B HC
A FAKTOR Lisensi 3G 1
KELEMAHAN
Tabel 1.11 Penilaian Arlitha Faktor Peluang

B
FAKTOR Horizontal Cross

Iklim Investasi

Pertumbuhan

Penduduk
PELUANG (HC)

Ekonomi
Jumlah
Iklim Investasi X 0 1
Pertumbuhan 0 0
Ekonomi
A Jumlah Peduduk 0
Vertical Blank 0 0 2
(VB)
Horizontal Cross 1 0 0
(HC)
Total 1 0 2

Tabel 1.12 Penilaian Arlitha Faktor Ancaman

B
FAKTOR Horizontal Cross
Pemerintah
Masyarakat

Persaingan
Kebijakan
Teknologi

ANCAMAN (HC)
Budaya

Iklim

Teknologi X 0 X 2
Budaya 0 0 0
Masyarakat
A Kebijakan X 1
Pemerintah
Iklim Persaingan 0
Vertical Blank 0 0 2 1
(VB)
Horizontal Cross 2 0 1 0
(HC)
Total 2 0 3 1
Tabel 1.13 Penilaian Priskila Faktor Kekuatan

B
FAKTOR Horizontal Cross

Pelanggan
Keuangan

Kualitas
Produk
Inovasi
Kinerja
KEKUATAN (HC)

Area
Kinerja Keuangan X 0 0 1
Pelanggan 0 X 1
Inovasi Produk 0 0
A
Kualitas Area 0
Vertical Blank 0 0 2 2
(VB)
Horizontal Cross 1 1 0 0
(HC)
Total 1 1 2 2

Tabel 1. 14 Penilaian Priskila Faktor Kelemahan

B HC
A FAKTOR Lisensi 3G 1
KELEMAHAN
Tabel 1.15 Penilaian Priskila Faktor Peluang

B
FAKTOR Horizontal Cross

Iklim Investasi

Pertumbuhan

Penduduk
PELUANG (HC)

Ekonomi
Jumlah
Iklim Investasi X X 2
Pertumbuhan 0 0
Ekonomi
A Jumlah Peduduk 0
Vertical Blank 0 0 1
(VB)
Horizontal Cross 2 0 0
(HC)
Total 2 0 1

Tabel 1.16 Penilaian Priskila Faktor Ancaman

B
FAKTOR Horizontal Cross
Pemerintah
Masyarakat

Persaingan
Kebijakan
Teknologi

ANCAMAN (HC)
Budaya

Iklim

Teknologi X 0 0 1
Budaya 0 0 0
Masyarakat
A Kebijakan 0 0
Pemerintah
Iklim Persaingan 0
Vertical Blank 0 0 2 3
(VB)
Horizontal Cross 1 0 0 0
(HC)
Total 1 0 2 3
Tabel 1.29 Hasil Penelitian

Faktor/Klasifikasi Gio Sheila Arlitha Priskila Total Peringkat


Indikator
INTERNAL
KEKUATAN
KINERJA 3 3 3 1 10 1
KEUANGAN
PELANGGAN 0 0 1 1 2 4
INOVASI PRODUK 1 1 1 2 5 3
KUALITAS 2 2 1 2 7 2
LAYANAN
KELEMAHAN Total Peringkat
LISENSI 3G 1 1 1 1 4 1
EKSTERNAL
PELUANG Total Peringkat
JUMLAH 1 0 2 1 4 2
PENDUDUK
IKLIM INVESTASI 1 2 1 2 6 1
PERTUMBUHAN 1 1 0 0 2 3
EKONOMI
ANCAMAN Total Peringkat
TEKNOLOGI 1 1 2 1 5 3
KEBIJAKAN 2 2 3 2 9 2
PEMERINTAH
IKLIM PERSAINGAN 3 3 1 3 10 1
BUDAYA 0 0 0 0 0 4
MASYARAKAT

Bobot Sub Total ;

Internal ; a. Faktor Kekuatan = 4/5 =0.8

b. Faktor Kelemahan = 1/5 =0.2

Eksternal; a. Faktor Peluang = 3/7 = 0.43

b. Faktor Ancaman = 4/7 = 0.57


Tabel 1.30 Perbandingan Berpasangan Faktor Kekuatan

FAKTOR

Pelanggan
Keuangan

Layanan
Kualitas
Produk
Inovasi
Kinerja
KEKUATAN

Kinerja Keuangan 1 5 3 3
Pelanggan 1/5 1 2 2
Inovasi Produk 1/3 ½ 1 2
Kualitas Layanan 1/3 1/2 1/2 1

1 5 3 3 1 5 3 3 3.8 13 17.5 22
0.2 1 2 2 0.2 1 2 2 1.6 4 5.6 8.6
X =
0.3 0.5 1 2 0.3 0.5 1 2 1.3 3.5 3.9 5.9
0.3 0.5 0.5 1 0.3 0.5 0.5 1 0.85 2.75 2.9 3.9

3.8 13 17.5 22 56.3


1.6 4 5.6 8.6 19.8
= Ʃ =101.1
1.3 3.5 3.9 5.9 14.6
0.85 2.75 2.9 3.9 10.4

Hasil Normalisasi diperoleh sebagai berikut;

56.3 / 101.1 = 0.56

19.8 / 101.1 = 0.2

14.6 /101.1 = 0.14

10.4 / 101.1 = 0.1

Dari Hasil Nominal dikalkan dengan jumlah bobot sub total;

0.56 * 0.8 =0.45

0.2 * 0.8 =0.16

0.14 * 0.8 =0.11

0.1 * 0.8 = 0.08


Tabel 1.31 Perbandingan Berpasangan Faktor Kelemahan

FAKTOR Lisensi 3G
KELEMAHAN

1*0.2 = 0.2

Tabel 1.32 Perbandingan Berpasangan Faktor Peluang

FAKTOR
Iklim Investasi

Pertumbuhan

Penduduk
PELUANG
Ekonomi
Jumlah

Iklim Investasi 1 3 3
Pertumbuhan 1/3 1 2
Ekonomi
Jumlah Peduduk 1/3 1/2 1

1 3 3 1 3 3 2.8 6.6 12 21.4


0.3 1 2 X 0.3 1 2 = 1.2 2.3 4.9 = 8.4
0.3 0.2 1 0.3 0.2 1 1.2 1.3 2.3 4.8

Ʃ = 34.6

Hasil Normalisasi diperoleh sebagai berikut;

21.4 / 34.6 = 0.62

8.4 / 34.6 = 0.24

4.8 / 34.6 =0.14

Hasil Normalisasi dikali dengan jumlah bobot sub total;

0.62 * 0.43 = 0.27

0.24 * 0.43 = 0.1

0.14 * 0.43 =0.06


Tabel 1.33 Perbandingan Berpasangan Faktor Ancaman

FAKTOR

Pemerintah
Masyarakat

Persaingan
Kebijakan
Teknologi
ANCAMAN

Budaya

Iklim
Teknologi 1 5 2 2
Budaya 1/5 1 2 2
Masyarakat
Kebijakan 1/2 1/2 1 2
Pemerintah
Iklim Persaingan 1/2 1/2 1/2 1

1 5 2 2 1 5 2 2 4 12 15 18 49
0.2 1 2 2 0.2 1 2 2 2.4 4 5.4 8.4 20.2
X = =
0.5 0.5 1 2 0.5 0.5 1 2 2.1 4.5 4 6 16.6
0.5 0.5 0.5 1 0.5 0.5 0.5 1 1.35 3.75 3 4 12.1

Ʃ = 97.9

Hasil Normalisasi diperoleh sebagai berikut;

49 / 97.9 = 0.5

20.2 / 97.9 = 0.2

16.6 / 97.9 = 0.17

12.1 / 97.9 = 0.12

Hasil Normalisasi dikalikan dengan jumlah bobot sub total;

0.5 * 0.57 = 0.29

0.2 * 0.57 = 0.11

0.17 * 0.57= 0.1

0.12 * 0.57 = 0.07


Tabel 1.34 Hasil Penilaian Matriks IFE

Faktor/Klasifikasi Bobot Rating Skor (B*R) Ket


Indikator
INTERNAL
KEKUATAN
KINERJA 0.45 4 1.8
KEUANGAN
PELANGGAN 0.16 3 0.48
INOVASI PRODUK 0.11 3 0.33
KUALITAS 0.08 3 0.24
LAYANAN
SUB TOTAL 0.8 2.85
KELEMAHAN
LISENSI 3G 0.2 4 0.8
SUB TOTAL 0.2 0.2
TOTAL 1 3.65
Hasil ;Untuk matriks IFE perusahaan mendapatkan total 3.65 lebih dari 2.5 yang berarti
perusahaan mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan

Tabel 1.35 Hasil Penilaian Matriks EFE

Faktor/Klasifikasi Bobot Rating Skor (B*R) Ket


Indikator
EKSTERNAL
PELUANG
JUMLAH 0.06 2 0.12
PENDUDUK
IKLIM INVESTASI 0.27 3 0.81
PERTUMBUHAN 0.1 3 0.3
EKONOMI
SUB TOTAL 0.43 1.23
ANCAMAN
TEKNOLOGI 0.29 1 0.29
KEBIJAKAN 0.1 2 0.2
PEMERINTAH
IKLIM PERSAINGAN 0.07 2 0.14

BUDAYA 0.11 2 0.22


MASYARAKAT
SUB TOTAL 0.57 0.85
TOTAL 1 2.08
Hasil ; Untuk matriks EFE Perusahaan mendapatkan total 2.26 lebih kecil dari 2.5 yang
berarti perusahaan tidak mampu merespon dengan baik peluang dan ancaman yang ada
2. Matriks TOWS 9 Sel

Indikator Kekuatan Perusahaan ;

1. Pendapatan yang kian naik dari berbagai layanan yang diberikan.

2. Ebitda, Ebit dan Eat naik.

3. Memiliki banyak varian produk.

4. Menjangkau seluruh provinsi di Indonesia.

5. Operator Seluler dengan jumlah pelanggan terbanyak.

Indikator Kelemahan Perusahaan;

1. Pembiayaan lisensi 3G yang paling mahal dibandingkan dengan pesaing.

Indikator Peluang Perusahaan;

1. Jumlah penduduk 216 juta jiwa (63% berusia muda).

2. Proyeksi jumlah pengguna jasa layanan telekomunikasi akan naik sampai dengan 2010.

3. Masuknya investor asing ke pasar seluler Indonesia.

Indikator Ancaman Perusahaan;

1. Karakter Teknologi yang cenderung mudah diduplikasi.

2. Teknologi Pesaing dan juga diperkirakan akan adanya teknologi generasi berikut yakni 4G.

3. Munculnya kelompok independent BRTI.

4. Kompetitor berbasis CDMA

5. Banyaknya masyarakat yang lebih memilih sms dan telepon yang tidak berbelit-belit.
Tabel 2.1 Kekuatan - Peluang

Kekuatan
1 2 3 4 5
Peluang 1 + + + + +
2 + + + + +
3 0 + 0 0 0
Indikator Kekuatan dan Peluang yang cocok akan menghasilkan rumusan strategi

Kekuatan 1; Peluang 1 dan 2 (Memperluas Jangkauan Area)

Kekuatan 2 ; Peluang 1, 2 dan 3 (Mempertahankan dan meningkatkan kualitas, pelayanan


terhadap pelanggan)

Kekuatan 3 ; Peluang 1, dan 2 (Meningkatkan Kualitas Produk)

Kekuatan 4; Peluang 1, dan 2 (Mempertahankan dan meningkatkan kualitas, pelayanan


terhadap pelanggan)

Kekuatan 5 ; Peluang 1, dan 2 (Mempertahankan dan meningkatkan kualitas, pelayanan


terhadap pelanggan)

Tabel 2.2 Kekuatan – Ancaman

Kekuatan
1 2 3 4 5
Ancaman 1 + + + 0 0
2 + + + 0 0
3 0 0 + + +
4 + + + 0 +
5 + + + 0 +
Indikator Kekuatan dan Ancaman yang cocok akan menghasilkan rumusan strategi;

Kekuatan 1 ; Ancaman 1, 2, 4 dan 5 (Melakukan Diferensiasi Produk dan Pengenalan


Produk)

Kekuatan 2 ; Ancaman 2, 4 dan 5 (Melakukan diferensiasi produk dan pengenalan


Pproduk)

Kekuatan 3 ; Ancaman 1, 2, 4 dan 5 (Melakukan diferensiasi produk dan pengenalan


produk)
Kekuatan 4; Ancaman 3 (Melakukan pengawasan dalam kinerja perusahaan)

Kekuatan 5 ; Ancaman 3, 4 dan 5 (Meningkatkan hub baik dengan konsumen)

Tabel 2.3 Kelemahan – Peluang

Kelemahan
1
Peluang 1 +
2 +
3 +
Indikator Kelemahan dan Peluang yang cocok akan menghasilkan rumusan strategi

Kelemahan 1 ; Peluang1, 2 dan 3 (Pengembangan produk teknologi 3G dan meningkatkan


kinerja untuk menarik investor)

Tabel 2.4 Kelemahan – Ancaman

Kelemahan
1
Ancaman 1 +
2 +
3 +
4 +
5 +
Indikator Kelemahan dan Ancaman yang cocok akan menghasilkan rumusan strategi

Kelemahan 1 ; Ancaman 1, 2, 3, 4 dan 5 (Mempertahankan harga pasar yang bersaing,


Meningkatkan promosi)
Tabel 2.5 Matriks SWOT

Kekuatan Kelemahan
1. Pendapatan yang kian naik 1. Pembiayaan lisensi 3G
dari berbagai layanan yang yang paling mahal
diberikan. dibandingkan dengan
2. Ebitda, Ebit dan Eat naik. pesaing.
3. Memiliki banyak varian
produk.
4. Menjangkau seluruh
provinsi di Indonesia.
5. Operator Seluler dengan
jumlah pelanggan terbanyak.
Peluang 1. Meningkatkan Kualitas 1. Pengembangan produk
1. Jumlah penduduk 216 juta Produk teknologi 3G dan
jiwa (63% berusia muda). (S3 ,O1, O2) meningkatkan kinerja
2. Proyeksi jumlah pengguna 2. Mempertahankan dan untuk menarik investor
jasa layanan telekomunikasi meningkatkan kualitas, (W1, O1, O2, O3)
akan naik sampai dengan pelayanan terhadap
2010. pelanggan
3. Masuknya investor asing (S2, S4, S5, O1, O2, O3)
ke pasar seluler Indonesia. 3. Memperluas jangkauan
area
(S1, O1, O2)
Ancaman 1. Melakukan Diferensiasi 1. Mempertahankan harga
1. Karakter Teknologi yang Produk dan Pengenalan pasar yang bersaing,
cenderung mudah Produk Meningkatkan promosi
diduplikasi. (S1, S2, S3, T1, T2, T4, T5) (W1, T1, T2, T3, T4, T5)
2. Teknologi Pesaing dan 2. Melakukan pengawasan
juga diperkirakan akan dalam kinerja perusahaan
adanya teknologi generasi (S4, T3)
berikut yakni 4G. 3. Meningkatkan hub baik
3. Munculnya kelompok dengan konsumen
independent BRTI. (S5, T3, T4, T5)
4. Kompetitor berbasis
CDMA
5. Banyaknya masyarakat
yang lebih memilih sms dan
telepon yang tidak berbelit-
belit.
Strategi S – O

1. Meningkatkan Kualitas Produk, kombinasi dari kekuatan (S) 3 dengan peluang (O) 1
dan 2.
2. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas, pelayanan terhadap pelanggan,
kombinasi dari kekuatan (S) 2, 4, 5 dengan peluang (O) 1, 2 dan 3.
3. Memperluas Jangkauan Area, kombinasi dari kekuatan (S) 1 dengan peluang (O) 1
dan 2.

Strategi S – T

1. Melakukan Diferensiasi Produk dan Pengenalan Produk, kombinasi dari kekuatan


(S) 1, 2, 3 dan ancaman (T) 1, 2, 4 dan 5.
2. Melakukan pengawasan dalam kinerja perusahaan, kombinasi dari kekuatan (S) 4
dan ancaman (T) 3.
3. Meningkatkan hub baik dengan konsumen, kombinasi dari kekuatan (S) 5 dan
Ancaman (T) 3, 4 dan 5.

Strategi W – O

1. Pengembangan produk teknologi 3G dan meningkatkan kinerja untuk menarik


investor, kombinasi dari kelemahan (W) 1 dan Peluang (O) 1, 2 dan 3.

Strategi W – T

1. Mempertahankan harga pasar yang bersaing, Meningkatkan promosi, kombinasi


dari kelemahan (W) 1 dan ancaman (T) 1, 2, 3, 4 dan 5.
2. (W1, T1, T2, T3, T4, T5)
3. SWOT 4 , 8, 24 KUADRAN

Diambil dari analisis EFI dan EFE

EFI EFE
Faktor Subtotal Faktor Subtotal
Kekuatan (S) 2.85 Peluang (O) 1.23
Kelemahan (W) 0.2 Ancaman (T) 0.85
Total S – W 2.65 Total O-T 0.38
Maka didapatkan titik koordinat berada pada kekuatan dan peluang yakni (2.65, 0.38) yang
berada pada kuadran 1.

Gambar 3.1 Matriks SWOT 4 Kuadran

Berada pada titik kuadran 1, perusahaan memiliki peluang bisnis yang besar dan juga
memiliki kekuatan bersaing. Oleh karna itu manajer perusahaan harus memanfaatkan kedua
nilai positif tersebut dengan memperbesar usaha

Gambar 3.2 Matriks SWOT 8 Kuadran

Berada pada titik kuadran 1A, dalam kuadran ini keunggulan bersaing yang dimiliki
perusahaan secara relative lebih besar disbanding peluang pasar yang tersedia. Seberapa
besar potensi pasar, perusahaan siap memanfaatkannya. Perusahaan tidak hendak
menyisakan peluang bisnis yang tersedia untuk pesaing. Dengan kata lain perusahaan
disarankan menggunakan strategi pertumbuhan agresif.
Gambar 3.3 Matriks SWOT 24 Kuadran

Masuk dalam Kuadran 1 yang beralokasi pada posisi 1A1 masuk dalam strategi
pertumbuhan tingkatan rendah (Low Level Growth Strategi). Strategi ini dipilih karena jarak
antara kekuatan perusahaan dengan peluang bisnis yang tersedia relative rendah, sekalipun
kekuatan perusahaan tetap lebih besar daripada peluang bisnis yang dimiliki.
4. KESIMPULAN

Telkomsel yang merupakan perusahaan yang berjalan di bidang telekomunikasi.


Dalam hal internal perusahaan telkomsel memiliki kekuatan yang mampu membuatnya
dapat bersaing. Dari hasil Matriks 24 kuadran yakni perusahaan masuk dalam kuadran 1
berlokasi di 1A1 yang disarankan menggunakan strategi pertumbuhan tingkatan rendah.
Dan disarankan menggunakan lebih strategi dalam matriks 9 sel untuk pertumbuhan
perushaan.

Anda mungkin juga menyukai