PENGOLAHAN ALUMINIUM
PT TOMODACHI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Semester VII Program
Studi Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung
Tahun Akademik 2018/2019
Disusun oleh :
Ilya Rahma Putri (100.701.15.046)
M. Liana Rahmy (100.701.15.064)
Assalamualaikum Wr.Wb.
Wassalammualaikum Wr.Wb.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Maksud & Tujuan............................................................................2
1.2.1 Maksud..................................................................................2
1.2.2 Tujuan....................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................2
BAB II PROFIL INDUSTRI................................................................................4
2.1 Profil Perusahaan...........................................................................4
2.2 Situasi Bisnis..................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................6
3.1 Ide Bisnis........................................................................................6
3.2 Rencana Realisasi..........................................................................6
3.2.1 Tahapan Pengolahan.............................................................6
3.2.2 Tahapan Pemurnian...............................................................9
3.3 Strategi.........................................................................................11
3.4 Evaluasi / Analisis Ekonomi..........................................................11
BAB IV KESIMPULAN.....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.4 Manfaat
Bisnis pengolahan bijih bauksit ini dapat memberikan manfaat bagi
perusahaan serta dapat membantu perekonomian di Indonesia, diantaranya:
1. Meningkatkan pendapatan kas negara melalui pajak sesuai dengan
ketetapan aturan pemerintah.
2. Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar tambang dengan
membuka lapangan pekerjaan baru bagi pengangguran.
3
4
5
6
Gambar 4.1
Diagram Alir Pengolahan Bauksit
7
Adapun beberapa tahapan yang dilakukan ialah sebagai berikut :
1. Run Of Mine
Hasil dari penambangan langsung dari tambang merupakan bijih bauksit
dengan ukuran material kurang lebih 30 cm, dimana ukuran ini langsung
didapatkan dari hasil penambangan bijih bauksit
2. Hopper
Setalah bijih bauksit didapatkan dari hasil penambangan, bijih bauksit di
simpan atau diletakan ke dalam hopper sebelum masuk kedalam proses
kominusi atau reduksi
3. Primary Crusher (Jaw Crusher)
Setelah bijih bauksit disimpan dalam hopper, material bijih bauksit masuk
kedalam tahapan crushing, dimana pada tahap ini dapat menggunakan alat
jaw crusher tipe CPE-750 x 1060 dengan kapasitas 115 – 208 t/h. Ukuran
produkta yang dihasilkan yaitu 15cm. Jumlah alat yang dibutuhkan sebanyak
2 alat.
4. Secondary Crusher (Cone Crusher)
Proses selanjutnya bijih bauksit yang telah di reduksi di jaw crusher masuk
ke tahap secondary crusher menggunakan alat cone crusher tipe HPT300-
C2 dengan kapasitas alat 190 – 380 t/h, dimana pada tahap ini ukuran
produkta yang dihasilkan yaitu 5cm. Jumlah alat yang dibutuhkan sebanyak
2 alat.
5. Grinding (Rod Mill)
Dalam tahap grinding, menggunakan alat Rod mill tipe MBS4235 dengan
kapasitas 64 – 180 t/h, dimana pada proses ini material dilakukan
penggerusan sehingga ukuran produkta yang didapat menjadi lebih halus
lagi, yaitu kurang lebih 35#
6. Sizing (Vibrating Screen)
Proses sizing dilakukan untuk mendapatkan ukuran butir 35#, dimana
vibrating screen digunakan untuk memisahkan material yang berukuran 35 #
dan yang lebih dari 35#, dimana material dengan ukuran 35# akan diambil
dan masuk ke tahap selanjutnya, dan material yang ukurannya lebih besar
dari 35# akan kembali masuk ke tahap grinding untuk mendapatkan ukuran
butir 35#. Jenis vibrating screen yang digunakan yaitu tipe WFPS-1550
8
dengan kapasitas alat 150 t/h. Pada proses sizing diperlukan alat vibrating
screen sebanyak 2 alat.
7. Concentration (Humprey spiral)
Pada proses concentration ini menggunakan alat humprey spiral tipe
Multotec NHM. Dalam pemisahan mineral bauksit dengan mineral asosiasi
atau pengikutnya. Proses concentration dapat dilakukan dengan heavy
medium separation atau pemisahan dengan menggunakan medium pemisah
yang berat jenisnya lebih besar dari air. Dalam pemisahan menggunakan
media air yang ditambah dengan ferrosilikon dengan berat jenis 2,90 – 3,40
ton/m3, sehingga dengan media tersebut bauksit yang memiliki berat jenis
2,5-2,6 akan mengalami keadaan float atau mengapung, sedangkan mineral
pengikut seperti zirkon dan rutil yang berat jenis nya lebih dari 4 akan
mengendap sebagai tailing.
3.2.2 Tahapan Pemurnian
Secara umum proses metalurgi bauksit menjadi alumina dapat digunakan
dengan proses bayer, dimana proses bayer ini terdiri dari 3 tahapan. Diantaranya
1. Tahap ekstraksi
Tahap ekstraksi atau tahap digestion merupakan tahap pertama dalam
proses Bayer. Alumina hidrat yang terdapat di dalam bauksit larut di dalam
natrium hidroksida dan menghasilkan natrium aluminat (NaAlO2).
Reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah :
Al(OH)3 + NaOH → NaAlO2 + 2 H2O
AlO(OH) + NaOH → NaAlO2 + H2O
Aluminium hidroksida larut di dalam natrium hidroksida, sedangkan zat –
zat lain seperti silika dan semua oksida logam lainnya tidak larut di dalam
natrium hidroksida.
Ada dua macam reaksi lainnya yang terjadi pada proses ekstraksi yaitu :
a. Desilication
Desilication merupakan reaksi antara silika yang terdapat di dalam bauksit,
seperti kaolin, dengan natrium hidroksida membentuk natrium silikat terlarut.
Reaksi yang terjadi adalah :
5 Al2Si2O5(OH)4 + 2 Al(OH)3 + 12 NaOH → 2 Na6Al6Si5O17(OH)10 + 10 H2O
Desilication dipengaruhi oleh temperatur tinggi dan waktu tinggal untuk
mendapatkan produk yang murni.
9
b. Causticization of liquor
Causticization of liquor merupakan reaksi antara kalsium hidroksida
(Ca(OH)2) dengan natrium karbonat untuk meregenerasi natrium hidroksida dan
presipitasi kalsium karbonat. Reaksi ini merupakan reaksi yang penting dalam
proses Bayer. Reaksi yang terjadi adalah :
Na2CO3 + Ca(OH)2 → CaCO3 + 2 NaOH
Natrium karbonat dihasilkan pada proses Bayer karena degradasi zat – zat
organik oleh natrium hidroksida dan karena absorpsi CO2 selama larutan
terkena udara luar.
2. Tahap pemisahan
Tahap kedua dari proses Bayer adalah tahap pemisahan natrium aluminat
dengan red mud. Larutan natrium aluminat difiltrasi untuk memisahkan red
mud. Red mud ditambah dengan kapur (Ca(OH) 2) untuk causticization supaya
terbentuk natrium hidroksida dan kalsium karbonat. Reaksi yang terjadi yaitu :
Na2CO3 + Ca(OH)2 → 2 NaOH + CaCO3
3. Tahap presipitasi
Presipitasi dilakukan untuk memisahkan aluminium hidroksida (Al(OH)3).
Reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah :
NaAlO2 + 2 H2O → Al(OH)3 + NaOH
Presipitasi Al(OH)3 tidak terjadi dengan sendirinya, sehingga presipitasi
dilakukan dengan cara menambahkan kristal aluminium hidroksida untuk
menginisiasi presipitasi. Ada 6 macam precipitating agents yang dapat
digunakan di dalam proses ini antara lain :
Hidrogen peroksida (H2O2)
Karbon dioksida (CO2)
Amonium karbonat ((NH4)2CO3)
Amonium hidrogen karbonat ((NH4)HCO3)
Amonium aluminium sulfat ((NH4)2Al(SO4)2)
Kristal aluminium hidroksida (Al(OH)3
10
3.3 Strategi
Dalam melakukan pemasaran produk, PT TOMODACHI akan melakukan
beberapa strategi pemasaran, diantaranya ialah pembuatan brosur, membuat
iklan atau mempromosikan lewat media social, pemasaran secara langsung,
memberikan penjelasan tentang produk yang dibuat agar konsumen dapat
memahaminya, memberi potongan harga untuk awal produksi ,mengadakan
promosi mengenai hasil produk alumunium.
Selain itu juga dapat dilakukan yakni pertama, melalui pemesanan baik
konsumen itu sendiri yang langsung memesan ataupun melalui peranta pihak
lain, seseorang konsumen akan memesan langsung, lalu orang yang akan
membuatkan pesanan tersebut akan membuatkan produk yang dipesan tersebut
disesuaikan dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Kedua, pekerja akan menjual secara langsung kepada konsumen tanpa melalui
pemesanan terlebih dahulu. Dan mengenai pembayaran biasanya konsumen
akan memberikan uang muka. Sedangkan uang tersebut dipergunakan untuk
mempersiapkan bahan yang akan digunakan. Sedangkan pelunasan akan
dilakukan setelah proses produksi dan pemasangan telah diselesaikan kemudian
melakukan penagihan kembali kepada konsumen setelah pekerjaan telah
diselesaikan.
Melakukan pemasaran produk alumunium dengan cara dipasarkan
sendiri ke tempat usahanya dengan dengan menjalin kemitraan dengan para
tengkulak melalui perusahaan besar seperti perusahaan pembuatan pesawat
dan lain-lain yang menginformasikan produk alumunium yang sedang digemari
konsumen dan produk yang baru disamping memberikan pinjaman modal usaha.
11
investor. Sebagian besar untuk membeli peralatan untuk memproses pengolahan
bijih bauksit yang diperlukan untuk penggerusan hingga tahap penyeragaman
ukuran sehingga hasilnya dapat berupa sebuah konsentrat. Selain peralatan
pengolahan juga diperlukan bahan-bahan untuk proses pemurnian sehingga
didapatkan produk dengan hasil akhir yaitu alumunium. Dari penjelasan tersebut
maka dapat di jumlahkan bahwa PT TOMODACHI membutuhkan dana sebesar
4.5 miliar rupiah, selebihnya adalah biaya operasional, seperti listrik, dan air.
Sedangkan untuk gaji para karyawan kami menggunakan sistem
manajemen keuangan bagi hasil, yaitu dengan membagi hasil secara bijak
antara PT TOMODACHI dengan para karyawannya. Para karyawan diberi upah
per bulannya sekitar Rp 4.000.000 kemudian juga memberikan bonus tambahan
berupa materi atau non materi bagi para karyawannya jika berhasil membuat
suatu produk alumunium yang memiliki persen kemurnian yang tinggi, sehingga
memiliki nilai estetika dan bernilai ekonomi yang tinggi pula. Berikut merupakan
cash flow perusahaan PT TOMODACHI
Tabel 3.1
Cash Flow PT TOMODACHI
Produksi Alumunium Satuan Harga satuan (US$) banyak Harga (US$)
Pengeluaran
Alat berat + alat metalurgi Unit 500,000,000.00 1 unit 500,000,000.00
Biaya pemeliharaan 10% alat smelting 50,000,000.00 5 Tahun 250,000,000.00
Batubara*** tahunan 1,000,000.00 5 Tahun 5,000,000.00
larutan Kimia * tahunan 1,000,000.00 5 Tahun 5,000,000.00
Listrik tahunan 3,500,000.00 5 Tahun 17,500,000.00
Air tahunan 2,000,000.00 5 Tahun 10,000,000.00
Gaji Pekerja tahunan 40,000,000.00 5 Tahun 200,000,000.00
luas tanah ha 100 (Masuk biaya diluar pabrik) -
kantor / panel kerja unit 2,000,000.00 1 unit 2,000,000.00
Tagihan investasi Dollar 1,000,000,000.00 10% + investasi 1,100,000,000.00
Tagihan Bank Dollar 1,000,000,000.00 10% + pinjaman 1,100,000,000.00
Transportasi pekerja Unit 1,000,000.00 1 unit 1,000,000.00
Biaya diluar pabrik smelting ** Unit 2,500,000,000.00 1 unit 2,500,000,000.00
Total Pengeluaran Dolar 5,690,500,000.00
Pendapatan
Penjualan Logam**** per ton 2,500.00 2,500,000 ton 6,250,000,000.00
Pinjaman Bank ****** Dolar 1,000,000,000.00 1 kali pinjaman 1,000,000,000.00
Investasi saham ****** Dolar 1,000,000,000.00 1 kali investasi 1,000,000,000.00
Total Pendapatan Dollar 8,250,000,000.00
Total keseluruhan ***** Dolar 2,559,500,000.00
12
BAB IV
KESIMPULAN
13
dilakukan membutuhkan beberapa bahan pendukung lainnya (reagent)
seperti amonium karbonat
14
15