ANALISIS BATUBARA
( Sulfur Analizer )
Disusun Oleh
NAMA : ARBIKA
NIM : 17080007
Disusun oleh
NAMA : ARBIKA
NIM : 17080007
Menyetujui,
Asisten Pembimbing
Arbika/17080007 ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat
dan pertolongan-nya maka laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya sesuai
dengan yang diharapkan.
Laporan ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk mengikuti responsi
sekaligus dapat dijadikan bahan dan materi untuk mempelajari mata kuliah
Batubara.
Pada kesempatan kali ini penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar –
besarnya kepada :
1. Bapak Ansosry,S.T,M.T selaku dosen pengajar mata kuliah Batubara
Tahun Ajaran 2019/2020 Jurusan Teknik Pertambangan Universitas
Negeri Padang
2. Ilep Prengki, S.T. selaku pembimbing dalam pelaksanaan praktikum
serta dalam pembuatan laporan.
3. Kepada semua pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung yang
telah membantu sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi
materi maupun segi penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan dalam penyempurnaan laporan akhir ini.
Arbika
Arbika/17080007 iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktikum ............................................................................. 2
II. LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar ................................................................................... 3
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
3.1 Peralatan dan Perlengkapan ............................................................. 8
3.2 Prosedur Praktikum .......................................................................... 8
3.3 Gambar Peralatan ............................................................................. 11
IV. HASIL PRAKTIKUM
4.1 Tabulasi Data ................................................................................... 12
4.2 Perhitungan ...................................................................................... 12
V. PEMBAHASAN
5.1 Analisis Data .................................................................................... 19
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 20
6.2 Saran ................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 21
LAMPIRAN
Arbika/17080007 iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar peralatan .................................................................................. 11
Arbika/17080007 v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel parameter........................................................................ 9
Tabel Data ............................................................................... 12
Arbika/17080007 vi
LAMPIRAN
LAMPIRAN
A. FOTO
B. LEMBAR KONSULTASI
Arbika/17080007 vii
BAB I
PENDAHULUAN
Arbika/17080007 1
3 /menit sehingga dalam waktu satu minggu sulfur pyrit dapat teroksidasi
sebesar 79 % (Nelson et all, 1977).
Berdasarkan penelitan tersebut maka akan dilakukan perancangan alat
desulfurisasi batubara dengan metode elektrolisis dengan bahan baku
batubara yang memiliki kandungan sulfur yang tinggi yaitu > 2%. Tujuan
dalam penelitian ini untuk menentukan pengaruh konsentrasi elektrolit dan
kecepatan pengadukan pengadukan terhadap kandungan sulfur dan nilai kalor
didalam batubara.
1.2 Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu menentukan dan mengetahui kadar sulfur pada batubara
Arbika/17080007 2
BAB II
LANDASAN TEORI
Arbika/17080007 3
tawar umumnya didominasi oleh sulfur organik dengan persentase pirit yang
rendah.
Dari hasil penelitian mengenai pembentukan dan keberadaan sulfur pada
batubara dan gambut, Casagrande (1987) membuat beberapa kesimpulan,
yaitu:
- Secara umum batubara bersulfur rendah (<1%) mengandung lebih banyak
sulfur organik daripada piritik. Sebaliknya batubara dengan kandungan
sulfur tinggi mengandung lebih banyak sulfur piritik daripada organik.
- Batubara bersulfur tinggi biasanya berasosiasi dengan batuan penutup
yang berasal dari lingkungan laut.
- Kandungan sulfur pada batubara umumnya paling tinggi pada bagian roof
dan pada bagian floor lapisan batubara.
Berdasarkan definisi ISO, sulfur yang terdapat di dalam batubara untuk
keperluan analisis ada 3, yaitu sulfate sulfur, pyritic sulfur, dan organic
sulfur. Sulfate sulfur adalah sulfur yang terdapat dalam batubara, berbentuk
sebagai sulfat. Pyritic sulfur sulfur yang terdapat dalam batubara, berbentuk
sebagai pyrite atau marcasite.Organic sulfur adalah sulfur yang berikatan
dengan material batubara, nilainya didapat dari pengurangan total sulfur
dengan jumlah sulfate sulfur dan pyritic sulfur.
Organic sulfur = total sulfur – (sulfate sulfur + pyritic sulfur)
Pada saat pembakaran batubara di boiler, sulfur yang terdapat dalam
batubara akan berubah menjadi SO2 dan SO3 yang mencemari udara. Selain
itu, sulfur tersebut juga menimbulkan korosi pada permukaaan pemanas
boiler. Oleh karena itu, total sulfur pada steam coal diharapkan tidak lebih
dari 1%. Sedangkan pada pengolahan besi baja, total sulfur pada kokas
diharapkan tidak lebih dari 0,6%. Bila lebih dari nilai ini, kualitas
pemprosesan akan turun, seperti mudah rapuhnya besi atau baja tersebut.
Arbika/17080007 4
Terdapat 3 (tiga) jenis sulfur yang terdapat dalam batubara, yaitu :
1. Sulfur Piritik
Pirit (dan Markasit) merupakan mineral sulfida yang paling umum
dijumpai pada batubara. Kedua jenis mineral ini memiliki komposisi kimia
yang sama (FeS2) tetapi berbeda pada sistem kristalnya. Pirit berbentuk
isometrik sedangkan Markasit berbentuk orthorombik (Taylor G.H, et.al.,
1998).
Pirit (FeS2) merupakan mineral yang memberikan kontribusi besar
terhadap kandungan sulfur dalam batubara, atau lebih dikenal dengan sulfur
piritik (Mackowsky, 1943 dalam Organic petrology, 1998).
Berdasarkan genesanya, pirit pada batubara dapat dibedakan menjadi 2,yaitu :
1. Pirit Syngenetik, yaitu pirit yang terbentuk selama proses penggambutan
(peatification). Pirit jenis ini biasanya berbentuk framboidal dengan
butiran sangat halus dan tersebar dalam material pembentuk batubara
(Demchuk, 1992 dalam international journal of coal geology, 1992).
2. Pirit Epigenetik, yaitu pirit yang terbentuk setelah proses pembatubaraan.
Pirit jenis ini biasanya terendapkan dalam kekar, rekahan dan cleat pada
batubara serta biasanya bersifat masif. (Mackowsky, 1968; Gluskoter,
1977; Frankie and Howe, 1987 dalam international journal of coal
geology, 1992). Umumnya pirit jenis ini dapat diamati sebagai pirit pengisi
cleat pada batubara.
2. Sulfur Organik
Sulfur organik merupakan suatu elemen pada struktur makromolekul
dalam batubara yang kehadirannya secara parsial dikondisikan oleh
kandungan dari elemen yang berasal dari material tumbuhan asal. Dalam
kondisi geokimia dan mikrobiologis spesifik, sulfur inorganik dapat terubah
menjadisulfurorganik.(WiserW.H,2000).
Secara umum sebagian besar sulfur dalam batubara berupa sulfur
syngenetik yang keterdapatan dan distribusinya dikontrol oleh kondisi fisika
dan kimia selama proses pembentukan gambut. Sulfur organik dalam
batubara dapat berasal dari material kayu dan pepohonan. Disamping itu
Arbika/17080007 5
sebagian sulfur juga mungkin terjadi dari sisa-sisa organisme yang hidup
selamaperkembangangambut.
Sulfur organik dapat terakumulasi dari sejumlah material organik oleh
proses penghancuran biokimia dan oksidasi. Namun secara umum,
penghancuran biokimia merupakan proses yang paling penting dalam
pembentukan sulfur organik, yang pembentukannya berjalan lebih lambat
pada lingkungan yang basah atau jenuh air (A.C. Cook, 1982).
Sulfur yang bukan berasal dari material pembentuk batubara diduga
mendominasi dalam menentukan kandungan sulfur total. Sulfur inorganik
yang biasanya melimpah dalam lingkungan marin atau payau kemungkinan
besar akan terubah membentuk hidrogen sulfida dan senyawa sulfat dalam
kondisi dan proses geokimia. Reaksi yang terjadi adalah reduksi sulfat oleh
material organik menjadi hidrogen sulfida (H2S). Reaksi reduksi ini dipicu
oleh adanya bakteri desulfovibrio dan desulfotomaculum (Trudinger
et.al,Meyers,1982).
Unsur sulfur, hidrogen sulfida dan ion sulfida dapat bereaksi dengan
unsur atau molekul organik dari gambut menjadi sulfur organik. Unsur sulfur
(S) kemungkinan muncul dari proses oksidasi hidrogen sulfida yang terkena
kontak dengan oksigen terlarut dalam kisi – kisi air, di samping itu S juga
bisa muncul karena adanya aktivitas bakteri. Unsur sulfur (S) dapat bereaksi
dengan asam humik yang terbentuk selama proses penggambutan
(Meyers,1982).
Berdasarkan eksperimen dapat diketahui bahwa H2S juga dapat
bereaksi dengan asam humik yang terbentuk selama proses penggambutan.
Jenis interaksi antara H2S dengan asam humik inilah yang mempunyai
peranan paling penting dalam menentukan kandungan sulfur organik dalam
batubara (Meyers, 1982). Disamping itu kandungan sulfur organik yang
tinggi hanya akan berasosiasi dengan lingkungan rawa gambut yang minim
suplai Fe (Gransh & Postuma, 1974 ; Bein et.al, 1990 ; Zaback & Pratt dalam
Suits and Arthur, 2000).
Arbika/17080007 6
3. Sulfur Sulfat
Sulfat dalam batubara umumnya ditemui dalam bentuk sulfat besi,
kalsium dan barium. Kandungan sulfat tersebut biasanya rendah sekali atau
tidak ada kecuali jika batubara telah terlapukkan dan beberapa mineral pirit
teroksidasi akan menjadi sulfat. (Meyers, 1982 and Kasrai et.al, 1996).
Sulfur sulfat juga dapat berasal dari reaksi garam laut atau air payau yang
mengisi lapisan dasar yang jaraknya tidak jauh dan berada di atas atau di
bawah lapisan batubara. Pada umumnya kandungan sulfur organik lebih tinggi
pada bagian bawah lapisan, sedangkan kandungan sulfur piritik dan sulfat akan
tinggi pada bagian atas dan bagian bawah lapisan batubara.
Rumus Konversi Basis Adb Ke Ar dan Db
1. adb ke ar :
100−TM
ar = adb x
100−IM
2. adb ke db :
adb x 100
db =
100−IM
Keterangan :
Adb = Air Dried Based
Ar = As Received
Db = Dry Based
Arbika/17080007 7
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Arbika/17080007 8
g. Double click ikon Cornerston untuk membuka software Cornerstone
SC832
h. Naikkan suhu furnace dimenu instrument > furnace > On, input 1350
pada Set Point untuk menaikkan suhu ke 1350º C. Tunggu hingga
mencapai suhu tersebut.
Klik Turn On Gas O2, tunggu 10 menit untuk stabilizing baseline,
periksa rotameter, untuk lance harus masuk kemenu Diagnostic >I/O
dan Lance On
Purge : 3,5 LPM
Measure : 2,5 LPM
Lance : 1,0 LPM
i. Periksa kondisi ambient instrument, dengan cara klik Diagnostic >
ambient chart
Arbika/17080007 9
2. Persiapan analisa
a. Pastikan “ Ambient Monitor” sudah stabil dan sesuai parameter
b. Lakukan ‘System Check” dan “Leak Check” pastikan semuanya pass
c. Instrument sudah di kalibrasi dengan sample standard
d. Timbang sample dengan berat sekitar 0,2500 gram pada crucible
boat,diusahakan rata pada semua permukaan.
3. Analisa Sample
a. Klik icon sample
b. Masukkan nama untuk sample atau pilih nama sample yang sudah
tersedia, kemudian tekan enter.
c. Pilih method yang akan dipakai
d. Klik Analyze, tunggu hingga muncul Load Sample distatus bar
e. Masukkan boat yang berisi sample kedalam furnace
f. Setelah analisa selesai, secara otomatis hasil analisa akan muncul dan
siap untuk analisa berikutnya
Arbika/17080007 10
3.3 Gambar Peralatan
Crossible
Arbika/17080007 11
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
4.2 Perhitungan
Analisis Sampel Batubara 5 gram + 5 ml Minyak
Results
Parameter As Received Air Dried Dried Basis
Basis Basis
Total Moisture ( % ) 8,4
Proximate Analsis
Inherent Moisture ( % ) - 1,78 1,81
Ash Content ( % ) 42,07 45,12 45,93
Volatille Matter ( % ) 33,76 36,21 36,86
Total Sulfur ( % ) 0,910 0,976 0,993
Calorimeter ( Kcal/kg ) 7282,54 7808,86 7950,37
Arbika/17080007 12
1. Analisis sampel asli
Konversi dari ADB ke DB
100
=
100−IM
100
=
100−5,75
100
= = 1,061
94,25
Inherent Moisture = -
Ash content = 0,971 × 62,80 = 61,03 %
Volatille Matter = 0,971 × 11,87 = 11,53 %
Sulfur = 0,971 × 1,23 = 1,19
Calorimeter = 0,971 × 7670 = 7454,34 Kcal/kg
Arbika/17080007 13
2. Analisis sampel 5 gram batubara + 5 ml minyak
Konversi dari ADB ke DB
100
=
100−IM
100
=
100−1,78
100
= = 1,01
98,22
Inherent Moisture = -
Ash content = 0,932 × 45,12 = 42,07 %
Volatille Matter = 0,932 × 36,21 = 33,76 %
Sulfur = 0,932 × 0,976 = 0,910
Calorimeter = 0,932 × 7808,86 = 7282,54 Kcal/kg
Arbika/17080007 14
3. Analisis sampel 10 gram batubara + 10 ml minyak
Konversi dari ADB ke DB
100
=
100−IM
100
=
100−0,57
100
= = 1,005
99,43
Inherent Moisture = -
Ash content = 0,92 × 35,78 = 32,96 %
Volatille Matter = 0,92 × 54,51 = 50,21 %
Sulfur = 0,92 × 0,802 = 0,738
Calorimeter = 0,92 × 7839,93 = 7222,54 Kcal/kg
Arbika/17080007 15
4. Analisis sampel 15 gram batubara + 10 ml minyak
Konversi dari ADB ke DB
100
=
100−IM
100
=
100−0,64
100
= = 1,006
99,36
Inherent Moisture = -
Ash content = 0,921 × 48,88 = 45,06 %
Volatille Matter = 0,921 × 29,51 = 27,20 %
Sulfur = 0,921 × 0,609 = 0,561
Calorimeter = 0,921 × 7170,63 = 6610,60 Kcal/kg
Arbika/17080007 16
5. Analisis sampel 75 gram batubara + 10 ml minyak
Konversi dari ADB ke DB
100
=
100−IM
100
=
100−0,74
100
= = 1,007
99,26
Inherent Moisture = -
Ash content = 0,922 × 42,80 = 39,49 %
Volatille Matter = 0,922 × 45,06 = 41,58 %
Sulfur = 0,922 × 0,428 = 0,394
Calorimeter = 0,922 × 7226,7 = 6669 Kcal/kg
Arbika/17080007 17
BAB V
PEMBAHASAN
Arbika/17080007 18
udara dapat teroksidasi menjadi SO3 yang apabila bereaksi dengan uap air
menjadi kabut asam sehingga menimbulkan turunnya hujan asam. Pada kokas
kandungan sulfur tidak boleh melebihi 0,6 %.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil data
pengamatan analisa sulfur pada batubara yang diuji. Pada praktikum kali ini
dilakukan 5 kali percobaan dengan berat sampel yang berbeda-beda. Pada
sampel 1, berat sampel batubara asli sebesar 0.2500 gram didapatkan kadar
kandungan sulfur sebesar 1,23 %. Pada sampel 2, berat sampel sebesar
0.2500 gram Batubara + 5ml minyak didapatkan kadar kandungan sulfur
sebesar 0,976 %. Pada Sampel 3 Batubara + 10 ml minyak, berat sampel
sebesar 0.2500 gram didapatkan kadar kandungan sulfur sebesar 0,802 %,
Pada Sampel 4 Batubara + 15ml minyak, berat sampel sebesar 0.2500 gram
didapat kandungan sulfur sebesar 0,609 % dan Sampel 5 Batubara + 20 ml
minyak, berat sampel sebesar 0.2500 gram didapat kandungan sulfur sebesar
0,428%
Arbika/17080007 19
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dilakukan 5 kali percobaan dengan berat
sampel yang sama dengan campuran berbeda. Berat sampel sebesar 0.2500
gram dari ke 5 sampel dapat menghasilkan sbb :
sampel 1, kadar batubara asli kandungan sulfur sebesar 1,23 %.
Sampel 2,Batubara + 5ml minyak kadar sulfur sebesar 0,976 %.
Sampel 3,Batubara + 10 ml minyak, kadar sulfur sebesar 0,802 %,
Sampel 4, Batubara + 15ml minyak, kandungan sulfur sebesar 0,609 %
Sampel 5, Batubara + 20 ml minyak, kandungan sulfur sebesar 0,428%
Kandungan sulfur tidak boleh lebih dari 1 karna termasuk nilai yang tidak baik untuk
digunakan
6.2 Saran
Lakukanlah praktikum sesuai panduan yang terdapat didalam modul
praktikum agar saat pelaksanaan pengujian sampel dapat berjalan dengan
lancar dan aman karena alat yang digunakan alat yang mahal yang jika saat
pengujian praktikum tidak sesuai dengan modul maka dapat menyebabkan
kerusakan alat karna pelaksanaan tidak sesuai prosedur.
Arbika/17080007 20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/301205899/Laporan-Tetap-Analisa-Sulfur-Pada-
Batubara
Arbika/17080007 21
LAMPIRAN
Arbika/17080007 22
Arbika/17080007 23
Grafik Nilai Sulfur
1.4
1.2
Calorimeter %
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
sampel 1 sampel 2 sampel 3 sampel 4 sampel 5
Sampel
Arbika/17080007 24