Oh ya jamalu ya jamalu
Terjemahan:
Kesalahan:
“Wahai” hendaknya digantikan menggunakan istilah yang juga sudah ada di KBBI, yaitu
“Duhai” yang keduanya sama-sama memiliki makna ‘menyeru-memanggil’, namun “Duhai”
lebih tepat karena memiliki makna kata seru menyatakan kasih sayang, dan sebagainya, serta
‘Wahai’ lebih sering digunakan dalam kondisi subyek dengan posisi tinggi (a’ala) seperti raja
menggunakannya kepada rakyat-nya.
Perbaikan:
Terjemahan:
Kesalahan:
Lafal ‘Sidnan nabi’ yang diterjemahkan menjadi ‘Tuan kita, Nabi’ hendaknya diterjemahkan
dengan lebih tepat menjadi ‘Kami muliakan nabi’ sesuai dengan Shigath-nya.
Perbaikan:
Terjemahan:
Dan tidaklah Rasulullah memiliki bayang-bayang, karena beliau adalah cahaya
Kesalahan:
Penerjemahan terlalu melompat pada makna yang di kiaskan secara susunan katanya, ‘Dan
seolah ia memiliki bayangan’ untuk (ُ ) َو َكا ِظلُّلَهdan lanjutkan dengan kendati, ia lah
cahayanya, duhai keindahan untuk ( ْ )بَلْ َكانَ نُوْ َرا يَا َج َمالُوadalah terjemahan yang literal
sesuai pada teks asli.
Perbaikan:
Terjemahan:
Kesalahan:
Diksi matahari dan bulan terlalu sederhana dan tidak melukiskan keagungan Rasulullah, dan
lebih indah jika digantikan dengan mentari dan rembulan yang menurut KBBI memiliki
sinonimitas dalam makna, dan hanya berbeda pada kondisi penerapan konteksnya.
Perbaikan:
Terjemahan:
Kesalahan:
Penerjemahan ‘Tidak ada’ lebih tepat jika menggunakan kata ‘Tiada’ karena lebih menambah
efisiensi dan ketepatan diksi, dan makna tidak berubah sesuai panduan terjemahan KBBI
pada makna Tiada, dan kata ‘tidak dilahirkan’ bisa diubah menjadi ‘tak dilahirkan’ untuk
menyesuaikan konteks dari kata ‘Tiada’ dipermulaan penerjemahan.
Perbaikan:
Terjemahan:
Dan seluruh alam semesta bersinar sebab cahayanya Nabi wahai keindahan
Kesalahan:
Kata ‘bersinar’ lebih tepat diterjemahkan dengan terang karena pada lafal bait tersebut,
cahaya thaha (muhammad) lah yang memberikan sinar kepada seluruh alam. Pemilihan kata
nabi bisa digantikan dengan Thaha karena secara spesifik Thaha memberi identitas Identik
Rasulullah Muhammad dibandingan sekedar Nabi.
Perbaikan:
Dan seluruh alam semesta terang sebab cahayanya Thaha, duhai keindahan
ْف ْال ُمصْ طَفَى َك ْال َورْ ِد نَا ِدى يَا َج َمالُو
ُّ َو َك
Transliterasi:
Terjemahan:
Kesalahan:
ْ pada bait bisa diterjemahkan secara spesifik Rasulullah, dan lafal (
Lafal ()ال ُمصْ طَفَى
) َك ْال َورْ ِد نَا ِدىakan lebih tepat jika diterjemakan bagaikan mawar yang memesona. diksi
memesona disini dipilih sesuai dengan penerjemahan lafadz ( )نَا ِدىmenyeru,
memanggil yang sepadan dengan kata memesona yang menurut KBBI artinya
menggoda, sangat menarik perhatian.
Perbaikan:
Terjemahan:
Dan harumnya melekat di setiap tangan yang menyentuhnya
Kesalahan:
Perbaikan:
Terjemahan:
Kesalahan:
“Wahai” hendaknya digantikan menggunakan istilah yang juga sudah ada di KBBI, yaitu
“Duhai” yang keduanya sama-sama memiliki makna ‘menyeru-memanggil’, namun “Duhai”
lebih tepat karena memiliki makna kata seru menyatakan kasih sayang, dan sebagainya, serta
‘Wahai’ lebih sering digunakan dalam kondisi subyek dengan posisi tinggi (a’ala) seperti raja
menggunakannya kepada rakyat-nya.
Perbaikan:
Transliterasi:
Terjemahan:
Kesalahan:
Perbaikan:
Transliterasi:
Terjemahan:
Kesalahan:
Penggunaan bagimu bisa digantikan dengan untukmu yang lebih tepat karena, penggunaan
"untummu" dapat memberikan kesan yang lebih memberi dan interaktif (antar Umat dan
Rasulullah) dibandingkan bagimu yang terkesan umum kepemilikan.
Perbaikan:
Transliterasi:
Terjemahan:
Salam bagimu, kekasihku
Kesalahan:
Penggunaan bagimu bisa digantikan dengan untukmu yang lebih tepat karena, penggunaan
"untummu" dapat memberikan kesan yang lebih memberi dan interaktif (antar Umat dan
Rasulullah) dibandingkan bagimu yang terkesan umum kepemilikan.
Perbaikan:
Salam untukmu, kekasihku
Terjemahan:
Kesalahan:
“Wahai” hendaknya digantikan menggunakan istilah yang juga sudah ada di KBBI, yaitu
“Duhai” yang keduanya sama-sama memiliki makna ‘menyeru-memanggil’, namun “Duhai”
lebih tepat karena memiliki makna kata seru menyatakan kasih sayang, dan sebagainya, serta
‘Wahai’ lebih sering digunakan dalam kondisi subyek dengan posisi tinggi (a’ala) seperti raja
menggunakannya kepada rakyat-nya.
Perbaikan:
Kesalahan:
dan bisa digantikan serta karena keduanya memiliki makna yang serupa, namun serta lebih
tepat karena menunjukan muqoron bayna lafdzaini yakni amnun wa salamun.
Perbaikan:
Terjemahan:
Agamamu, Agama Pemberi Keselamatan , Salam Tercurah Untukmu
Kesalahan:
Perbaikan:
ِ ِْجْئتَ بِ ْالقُر
َ َساَل ْم َعلَ ْي،آن
ك
Transliterasi:
Terjemahan:
Kesalahan:
Perbaikan:
-