Anda di halaman 1dari 31

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS MANAJEMEN PEMRINTAHAN


PERTEMUAN III

OLEH : I S M A I
L
PENTINGNYA GURU YANG MEMBIMMBING KiTA
untuk SAMPAI KEPADA ALLAH
(KALAM uLAMA)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KETIGA
KEMAMPUAN AKHIR YANG
PENGALAMAN BELAJAR MAHASISWA DIHARAPKAN

Mengetahui hadist-hadist Mampu Menjelskan


yang berkaitan dengan : konsep hadits dan
1. Praktek Sholat menunjukan hadist
2. Zakat Fitrah dan Mal pilihan yang berkaitan
3. Puasa dengan peribadatan
4. Haji dan Umrah
1. PENGERTIAN HADIST

Hadits ‫ي‬( ‫) ا لحد‬secara bahasa berarti Al-Jadiid ‫))ا لجديد‬


yang artinya adalah sesuatu yang baru;. Sedangkan
hadits menurut istilah para ahli hadits adalah :
َّ‫ص لَّى هللاُ َع َلي ِْه َو َس ل َم‬ َّ
َ ِّ‫ْف إِل ى الن ِبي‬ َ ُ ‫ضي‬ ُ
ِ ‫َم ا أ‬
‫ف‬ٍ ‫ص‬ ْ ‫ أَ ْو َو‬،‫ أَ ْو َت ْق ِر ْي ٍر‬،‫ أَ ْو فِ ْع ٍل‬،‫ِم ْن َق ْو ٍل‬
Adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada
Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam baik ucapan,
perbuatan, persetujuan, maupun sifat (HR. Annasa’i)
CONTOH – CONTOH HADITS
1. Hadits Qouliy (Perkataan)
Adalah hadits yang berupa sabda atau ucapan
Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Biasanya disebutkan
َ dalam redaksinya.
lafadz qaala (‫)ق ا َل‬
Contoh:

ِ ‫رسُو ُل هَّللا‬ 
َ َ ‫ َقال‬ :‫ض َي هَّللا ُ َع ْن ُه َقا َل‬ِ ‫ب َر‬ ِ ‫ْن ْال َخ َّطا‬ ِ ‫َعنْ ُع َم َر ب‬
ُ ‫ إِ َّن َما اأْل َعْ َما‬: ‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
ِ‫ل ِبال ِّنيَّة‬ َ
Dari Umar bin Khathab radliyallaahu ‘anhu berkata :
Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: 
“Sesungguhnya amalan itu dengan niatnya.”
(HR. Annasa’i)
2. Hadits Fi’liy (Perbuatan)
Adalah hadits yang berupa perbuatan Nabi
shallallaahu ‘alaihi wasallam. Biasanya disebutkan
lafadz kaana (‫ ) َك َان‬dalam redaksinya. Contoh :
‫صلَّى هللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ِ ‫رسُو ُل هَّللا‬  َ َ‫ َكان‬ :‫ت‬ ْ ‫َعنْ َعا ِئ َش َة َقا َل‬
‫صاَل َة َقا ِئ ًما َر َك َع‬َّ ‫ح ال‬ َ ‫ َفإِ َذا ا ْف َت َت‬،‫ُصلِّي َقا ِئ ًما َو َق ِاع ًدا‬ َ ‫ي‬
ِ ‫اع ًدا َر َك َع َق‬
‫اع ًدا‬ ِ ‫صاَل َة َق‬ َّ ‫ َوإِ َذا ا ْف َت َت َح ال‬،‫َقا ِئ ًما‬
Dari ‘Aisyah berkata : “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam sholat berdiri dan duduk. Ketika memulai
sholat dengan berdiri maka ruku’ dengan berdiri. Dan
ketika memulai sholat dengan duduk maka ruku’ dengan
duduk.” (HR. ANNASA’i)
3.Hadits Taqririy (Persetujuan)
Adalah hadits yang berupa persetujuan Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam terhadap perbuatan atau perilaku sahabat beliau. Contoh :
‫ان ُع َم ُر َيضْ ِربُ اأْل َ ْيدِي‬ َ ‫ َك‬:‫ َف َقا َل‬،‫س ب َْن َمالِكٍ َع ِن ال َّت َطوُّ ِع َبعْ َد ْال َعصْ ِر‬ َ ‫ت أَ َن‬ُ ‫ َسأ َ ْل‬:‫ َقا َل‬،‫ْن فُ ْلفُ ٍل‬
ِ ‫ار ب‬ ِ ‫َعنْ م ُْخ َت‬
‫ْس َق ْب َل‬ ِ ‫ب ال َّشم‬ ِ ‫ْن َبعْ دَ ُغرُو‬ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َر ْك َع َتي‬ َ ِّ‫صلِّي َعلَى َع ْه ِد ال َّن ِبي‬ َ ‫ َو ُك َّنا ُن‬،‫صاَل ٍة َبعْ دَ ْال َعصْ ِر‬ َ ‫َعلَى‬
‫يه َما َفلَ ْم‬ ِ ِّ‫صل‬ َ ‫ َك‬:‫صاَّل ُه َما؟ َقا َل‬
َ ‫ان َي َرا َنا ُن‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ ‫هللا‬ ِ ‫ان َرسُو ُل‬ َ ‫ أَ َك‬:ُ‫ت لَه‬ ُ ‫ َفقُ ْل‬،‫ب‬
ِ ‫صاَل ِة ْال َم ْغ ِر‬ َ
‫ َولَ ْم َي ْن َه َنا‬،‫َيأْمُرْ َنا‬
Dari Mukhtar bin Fulful, ia berkata : Aku bertanya pada Anas bin Malik tetang
shalat sunnah setelah asar, maka ia menjawab :
“Dahulu Umar memukul tanganku karena aku shalat setelah asar, dan dahulu
di zaman Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam kami shalat dua rakaaat setelah
terbenamnya matahari sebelum shalat maghrib.”
Lalu aku bertanya pada nya : “Apakah Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi
Wasallam melaksanakan shalat itu?”
Anas bin Malik menjawab : “Beliau melihat kami melaksanakan shalat itu, dan
beliau tidak memerintahkan dan juga tidak melarangnya.” (HR. Muslim)
2. PENGERTIAN SUNNAH

Sunnah ‫ ))ا لس نة‬secara bahasa berarti As-Siirah Al-


Muttaba’ah (‫ )ا لس يرة ا لمتبع ة‬yang berarti jalan yang
diikuti. Setiap jalan dan perjalanan yang diikuti
dinamakan sunnah, baik itu jalan yang baik maupun
jalan yang buruk.
Adapun Sunnah menurut istilah para ahli hadits
adalah : Segala sesuatu yang dinukil dari
Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam baik itu ucapan,
perbuatan, persetujuan, sifat fisik, kepribadian,
maupun perjalanan hidup, baik itu sebelum diutus
maupun sesudah diutus.
3. PENGERTIAN KHOBAR

Khabar (‫ ) ا لخ بر‬secara bahasa berarti An-Naba’ ‫ ))ا لنبأ‬yang berarti


kabar atau berita. Adapun secara istilah khabar ini semakna
dengan hadits sehingga memiliki definisi yang sama dengan
hadits. 
Namun, menurut pendapat yang lain menyatakan bahwa khabar ini
lebih umum dari pada hadits. Sehingga definisi khabar adalah
segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam dan juga kepada selain beliau. Syaikh Utsaimin
mengatakan :
‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َوإِ َلى َغي ِْر ِه‬ ِ ُ ‫ْال َخ َب ُر َما أ‬
َ ِّ‫ضيْفُ إِ َلى ال َّن ِبي‬
Khabar adalah segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi
shallallaahu ‘alaihi wasallam dan juga disandarkan kepada
selainnya.
4. PENGERTIAN ATSAR

Atsar (‫ ) ا ألثر‬secara bahasa berarti Baqiyyatu Asy-Syaii’ (‫) ب قية ا لشيء‬


yang berarti sisa dari sesuatu, atau jejak. Adapun secara istilah,
atsar adalah :

َّ ْ َ َ
‫ضيْفُ إِلى الص ََّح ِابي أو الت ِاب ِعي‬ ُ
ِ ‫َما أ‬
Segala sesuatu yang disandarkan pada sahabat atau tabi’in.

Adakalanya atsar juga didefinisikan dengan segala sesuatu yang


disandarkan kepada Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Namun
biasanya penyebutannya disandarkan dengan redaksi “dari Nabi
Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam” sehingga penyebutannya seperti ini

َ ِّ‫َو ِفي اأْل َ َث ِر َع ِن ال َّن ِبي‬


‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
Dalam sebuah atsar dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam . . .
5. PENGERTIAN HADITS KUDSI
Hadits Qudsi adalah hadits yang diriwayatkan oleh
Nabi Shallallaahu ‘alaihi Wasallam dari Allah ta’ala.
Hadits Qudsi ini juga terkadang disebut dengan
Hadits Rabbaaniy atau Hadits Ilaahiy. Syaikh Utsaimin
mengatakan :
َ ِّ‫ َما َر َواهُ ال َّن ِبي‬:‫ْث ْالقُ ْد ِسي‬
‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َعنْ َر ِّب ِه َت َعا َلى‬ ُ ‫ْال َح ِدي‬

Hadits qudsi adalah hadits yang diriwayatkan oleh Nabi


shallallaahu ‘alaihi wasllam dari Tuhannya Ta’ala.
Dengan demikian, hadits qudsi juga merupakan firman
Allah ta’ala yang maknanya disampaikan kepada
Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, namun redaksi yang
disampaikan dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. 
ISTILAH-ISTILAH DALAM HADITS

SANAD
Secara bahasa sanad‫ ) )ا لسند‬berarti sandaran.
Adapun secara istilah adalah :
‫رجا ِ ال ْلموصلة لِ ْل َمتن‬
َ ‫ِس ْل ِس َل ُة ا ل‬
Rangkaian para periwayat hadits yang menghubungkan
sampai kepada redaksi hadits
Atau bisa juga didefinisikan :
‫َر َواةُ ا ْل َح ِديْثا ِّل ِذي َْن َن َقلُ ْوهُ إِ َ ْلي َنا‬
Para periwayat hadits yang menukilkan (menyampaikan)
hadits kepada kita.
MATAN
Secara bahasa, matan (‫ )ا لمتن‬berarti tanah yang keras dan
tinggi. Sedangkan secara istilah adalah :

‫َما َي ْن َت ِهيإِ َ ْلي ِه ا ل َّس َن ُد ِمَنا ْل َكاَل ِم‬


Kalimat setelah berakhirnya sanad suatu hadits.
Dalam artian, apabila rantai sanad telah disebutkan maka
setelah itu adalah matannya. Atau dengan kata
lain, matan adalah redaksi hadits itu sendiri.

RAWI
Rawi‫ ) )ا لراوي‬adalah penyampai hadits atau periwayat
hadits, baik itu ia meriwayatkan melalui lisan maupun
tulisan yang ia dengar langsung dari gurunya.
CONTOH
:‫ َقا َل‬،‫اعي ُل بْنُ َجعْ َف ٍر‬ ِ ‫ َح َّد َث َنا إِسْ َم‬:‫ َقا َل‬،‫يع‬ ‫ب‬ َّ‫الر‬ ‫ُو‬
‫ب‬ َ ‫أ‬ ُ‫ان‬ ‫م‬
َ ْ
‫ي‬ َ
‫ل‬ ‫س‬
ُ ‫ا‬‫ن‬َ َ
‫ث‬ ‫َح َّد‬
ِ ِ
‫ َعنْ أَ ِبي‬،‫ َعنْ أَ ِبي ِه‬،‫ْن أَ ِبي َعا ِم ٍر أَبُو ُس َهي ٍْل‬ ِ ‫َح َّد َث َنا َنا ِف ُع بْنُ َمالِ ِك ب‬
ٌ َ‫آ َي ُة ال ُم َناف ِِق َثال‬ :‫صلَّى هللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل‬
:‫ث‬ َ ِّ‫ َع ِن ال َّن ِبي‬،‫ه َُري َْر َة‬
َ‫ َوإِ َذا ْاؤ ُتمِنَ َخان‬،‫ف‬ َ َ‫ َوإِ َذا َو َعدَ أَ ْخل‬،‫إِ َذا َح َّد َث َك َذ َب‬
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi’
berkata, telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ja’far
berkata, telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin Malik bin
Abu ‘Amir Abu Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau
bersabda: “Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara
dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat
dia khianat.”(HR. Bukhari)
َ ‫أَ ِبي‬  ْ‫ َعن‬،َ‫ َي ِزيد‬  ْ‫ َعن‬،‫ث‬
،‫الخ ْي ِر‬ ُ ‫اللَّ ْي‬ ‫ َح َّد َث َنا‬:‫ َقا َل‬،‫ َع ْم ُرو ْبنُ َخالِ ٍد‬ ‫َح َّد َث َنا‬
‫صلَّى‬ َ َّ‫ أَنَّ َر ُجاًل َسأ َ َل ال َّن ِبي‬،‫ض َي هَّللا ُ َع ْن ُه َما‬ ِ ‫ر‬  َ ‫ َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن َع ْم ٍرو‬  ْ‫َعن‬
‫ َو َت ْق َرأ ُ ال َّسالَ َم‬،‫الط َعا َم‬
َّ ‫ ُت ْط ِع ُم‬:‫ أَيُّ اإلِسْ الَم َخ ْي ٌر؟ َقا َل‬:‫هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬
ِ
َ ‫َع َلى َمنْ َع َر ْف‬
ْ‫ت َو َمنْ َل ْم َتعْ ِرف‬

Umar bin Khalid telah menceritakan hadits padaku (imam Bukhari), ia


berkata : Al-Laits menceritakan hadits padaku (Umar bin Khalid),
dari Yazid, dari Abu Al-Khair, dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu
‘anhuma, bahwa seorang lelaki bertanya pada Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam :
“Manakah islam yang paling baik?”
Beliau menjawab : “Memberikan makanan, dan membaca salam pada
orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.”(HR. Bukhari)
 lalu kepada penulis hadits (RAWI) yakni imam Al-Bukhari.
FUNGSI DAN KEDUDUKAN HADITS

…..… ‫ا لرَّ س ُْو ُل َف ُخ ُذ ْوهُ َو َما َن َه ا ُك ْم َع ْن ُه‬ ‫َو َمااَ َتا ُك ْم‬
‫ا ْن َته ُْوا‬ َ
‫……ف‬
“Apa yang diperintahkan Rasul, maka laksanakanlah, dan
apa yang dilarang Rasul maka hentikanlah” 
(QS.Al-Hasyr:7)
‫هللا‬
ِ ‫اب‬ َ ‫ ِك َت‬: ‫ضلُّ ْوا َما َت َمس َّْك ُت ْم ِب ِه َما‬
ِ ‫ْن َلنْ َت‬
ِ ‫ي‬ ‫ر‬
َ ْ‫م‬َ ‫أ‬ ‫م‬
ْ ُ
‫ك‬ ْ
‫ي‬ ‫ف‬
ِ ُ
‫ت‬ ْ
‫ك‬ ‫َت َر‬
‫َو ُس َّن َة َرس ُْولِ ِه‬
Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak
akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu)
Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.” (Hadits Shahih
Lighairihi, (H.R. Malik)
PETA KONSEP HADIST
MUTAWATIR : Hadist yg diriwayatkan secara terus
menerus
KUANTIT MASYHUR : Hadist yg diriwayatkan oleh banyak
AS orang tpi tdk smp pd derajat mutawatir
H
AHAD : Hadist yg diriwayatkan 1, org atau lebih
A
tetapi tdk mencapai syarat Mutawatir/Masyhur
D
I
S SHOHIH : Hadist yg sehat, yang selamat, yang benar,
T yang sah . 
KUALITA HASAN : Hadist yg baik, tdk smpi kepda derajat
S Shahih

DHO’IF : Hadist yg lemah, tdk masuk kpd Hadist


Shahih atauHadist Hasan
CIRI DAN SYARAT HADIST SHAHIH
(Menurut Imam Syafi’i, Bukhori Dan Muslim)

1. Diriwayatkan oleh perawi hadits yang jujur, terpercaya, baik


pengamalan agamanya, dan sempurna ingatan dan hafalannya.
2. Para perowi yang terdekat dalam sanad harus sejaman.
3. Rangkaian sebuah perawi dalam sanad itu haruslah bersambung
mulai dari perowi pertama hingga pada perowi terakhir.
4. Para perowinya harus terdiri dari orang-orang yang dikenal
siqat, dalam arti adil dan dhobith.

Syarat Hadits Shahih :


1. Sanadnya Bersambung
2. Perawinya Bersifat Adil
3. Perawinya Bersifat Dhobith
4. Tidak Syadz
5. Tidak Ber’ilat
HADIST DHA’IF
 A. Hadits dhaif karena gugurnya rawi

1.Hadits mursal: hadits yang gugur rawinya di akhir


sanad
2.Hadits Munqathi’ : hadits yang gugur satu atau
dua orang rawi tanpa beriringan menjelang akhir
sanadnya
3.Hadits Mu’dhal: hadits yang gugur dua orang
rawinya, atau lebih, secara beriringan dalam
sanadnya.
4.Hadits mu’allaq: hadits yang gugur satu rawi atau
lebih di awal sanad atau bisa juga bila semua
rawinya digugurkan ( tidak disebutkan ).
Hadits dhaif karena cacat pada matan atau rawi

1.Hadits Maudhu’ : hadits yang bukan berasal dari Rasulullah SAW


2.Hadits matruk atau hadits mathruh : hadits yang diriwayatkan oleh
orang-orang yang pernah dituduh berdusta ( baik berkenaan dengan
hadits ataupun mengenai urusan lain ), atau pernah melakukan maksiat,
lalai, atau banyak wahamnya.
3.Hadits Munkar: hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang lemah dan
menyalahi perawi yang kuat.
4.Hadits Mu’allal: hadits yang mengandung sebab-sebab tersembunyi ,
dan illat yang menjatuhkan itu bisa terdapat pada sanad, matan, ataupun
keduanya.
5.Hadits mudraj : hadits yang dimasuki sisipan, yang sebenarnya bukan
bagian dari hadits itu.
6.Hadits Maqlub: terdapat pemutarbalikkan pada matannya atau pada
nama rawi dalam sanadnya atau penukaran suatu sanad untuk matan
yang lain.
7.Hadits Syadz : hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang dipercaya, tapi
hadits itu berlainan dengan hadits-hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah
rawi yang juga dipercaya.
HADITS-HADITS TENTANG SHOLAT
1. “TELAH DIFARDUKAN ALLAH ATAS UMATKU PADA MALAM ISRA’ LIMA PULUH SALAT,
MAKA SENANTIASA SAYA KEMBALI KE HADIRAT ILLAHI, DAN SAYA MINTA KERINGANAN
SEHINGGA DIJADIKAN-NYA LIMA KALI DALAM SEHARI SEMALAM (SEPAKAT AHLI HADITS)

2. “KUNCI SALAT ITU WUDU, PERMULAANYA TAKBIR, DAN PENGHABISANNYA SALAM” (HR.
ABU DAWUD DAN TIRMIZI)
3. “YANG TERLEPAS DARI HUKUM ADA TIGA MACAM : (1) ANAK-ANAK HINGGA IA DEWASA,
(2) ORANG TIDUR HINGGA IA BANGUN, (3) ORANG GILAHINGGA IA SEMBUH (HR. ABU
DAWUD DAN IBNU MAJAH)
4. “SURUHLAH OLEHMU ANAK-ANAK ITU UNTUK SALAT APABILA IA SUDAH BERUMUM
TUJUH TAHUN, APABILA IA SUDAH BERUMUR SEPULUH TAHUN , HENDAKLAH KAMU
PUKUL JIKA IA MENINGGALKAN SSALAT (HR. TIRMIZI)
5. Dari Anas RA, Nabi SAW bersabda, "Yang pertama kali akan dihisab dari seseorang pada hari
kiamat adalah sholat. Jika shalatnya baik, akan baik pula seluruh amalnya. Jika sholatnya rusak akan
rusak pula seluruh amal perbuatannya."
HADITS-HADITS TENTANG SHOLAT
1. “YANGTERLEPAS DARI HUKUM ADA TIGA MACAM : (1)
ANAK-ANAK HINGGA IA DEWASA, (2) ORANG TIDUR HINGGA
IA BANGUN, (3) ORANG GILAHINGGA IA SEMBUH” (HR. ABU
DAWUD DAN IBNU MAJAH)
2. NABI MUHAMMAD SAW BERSABDA: "SHOLAT ADALAH
TIANG AGAMA, BARANG SIAPA MENDIRIKANNYA, MAKA
SUNGGUH IA TELAH MENEGAKKAN AGAMA (ISLAM) ITU
DAN BARANG SIAPA MENINGGALKANNYA, MAKA SUNGGUH
IA TELAH MEROBOHKAN AGAMA (ISLAM) ITU." (BAIHAQI).
3. “KUNCI SALAT ITU WUDU, PERMULAANYA TAKBIR, DAN
PENGHABISANNYA SALAM” (HR. ABU DAWUD DAN TIRMIZI)
LANJUTA HADITS-HADITS TENTANG
N SHOLAT
1. “SURUHLAH OLEHMU ANAK-ANAK ITU UNTUK
SALAT APABILA IA SUDAH BERUMUM TUJUH
TAHUN, APABILA IA SUDAH BERUMUR SEPULUH
TAHUN , HENDAKLAH KAMU PUKUL JIKA IA
MENINGGALKAN SSALAT (HR. TIRMIZI)
2. DARI ANAS RA, NABI SAW BERSABDA, "YANG
PERTAMA KALI AKAN DIHISAB DARI
SESEORANG PADA HARI KIAMAT ADALAH
SHOLAT. JIKA SHALATNYA BAIK, AKAN BAIK
PULA SELURUH AMALNYA. JIKA SHOLATNYA
RUSAK AKAN RUSAK PULA SELURUH AMAL
PERBUATANNYA."
HADITS TENTANG ZAKAT

‫ضانَ َع َلى‬ َ ‫ص َّلى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو‬


َ ‫س َّل َم َز َكا َة ا ْلف ِْط ِر مِنْ َر َم‬ َ ِ ‫سول ُ هَّللا‬ُ ‫ض َر‬َ ‫ف ََر‬
‫ِير َع َلى ُكل ِّ ُح ٍّر أَ ْو َع ْب ٍد َذ َك ٍر أَ ْو‬ٍ ‫شع‬ َ ْ‫صا ًعا مِن‬ َ ‫صا ًعا مِنْ َت ْم ٍر أَ ْو‬ َ ‫اس‬ِ ‫ال َّن‬
َ‫“ أ ُ ْن َثى مِنْ ا ْل ُم ْسلِمِين‬
Baginda Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam
mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan
kepada manusia yaitu satu sha’ dari kurma atau
satu sha’ dari gandum kepada setiap orang
merdeka, budak laki-laki atau orang perempuan
dari kaum Muslimin.” (HR. Bukhari Muslim)
LANJUTAN HADITS TENTANG ZAKAT

‫َو َل ْم َيمْ َنعُوا َز َكا َة أَمْ َوالِ ِه ْم إِالَّ ُم ِنعُوا ْال َق ْط َر ِم َن ال َّس َما ِء‬
‫َو َل ْوالَ ْال َب َها ِئ ُم َل ْم يُمْ َطرُوا‬
Artinya: “Tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan zakat
harta mereka, melainkan mereka akan dicegah dari
mendapatkan hujan dari langit. Sekiranya bukan karena
binatang-binatang ternak, niscaya mereka tidak diberi hujan.”
[HR. Ibnu Majah]
HADITS-HADIST TENTANG PUASA
َ ‫ان َي ْف َر ُح ُه َما إِ َذا أَ ْف َط َر َف ِر َح َوإِ َذا َل ِق َي َر َّب ُه َف ِر َح ِب‬
‫ص ْو ِم ِه‬ ِ ‫ ِللصَّا ِئ ِم َفرْ َح َت‬.
Artinya: “Bagi orang yang berpuasa itu ada dua kebahagiaan,
berbahagia pada saat dia berbuka, berbahagia dengan
puasanya itu dan pada saat ia berjumpa Rabb-nya." (HR.
Bukhari)
‫ان إِ ْي َما ًنا َواحْ ِت َسابًا ُغفِ َر َل ُه َما َت َق َّد َم ِمنْ َذ ْن ِب ِه‬
َ ‫ض‬ َ ْ‫ َمن‬.
َ ‫صا َم َر َم‬
Artinya: "Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadan
karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka
dosanya pada masa lalu akan diampuni." (HR. Bukhari)
LANJUT
AN

ِ َ‫ص ِّفد‬
ِ ‫ت ال َّش َي‬ َ ْ ‫ت أَب َْوابُ ْال َج َّن ِة َو ُغلِّ َق‬ َ ‫إِ َذا َجا َء َر َم‬
ْ ‫ضانُ فُ ِّت َح‬
ُ‫اطين‬ ِ ‫ت أب َْوابُ ال َّن‬
ُ ‫ار َو‬
Artinya: "Apabila Ramadan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka
ditutup, dan setan pun dibelenggu."
َّ‫ف َقا َل هللا ُ َع َّز َو َج َّل إِال‬ ِ ‫ضا َعفُ ْال َح َس َن ُة َع ْش ُر أَ ْم َثالِ َها إِ َلى َسبْع ِما َئة‬
ٍ ْ‫ضع‬ ِ ‫ُك ُّل َع َم ِل اب‬
َ ‫ْن آ َد َم ُي‬
‫الص َّْو َم َفإِ َّن ُه لِي َوأَ َنا أَجْ ِزي ِب ِه َي َد ُع َشه َْو َت ُه َو َط َعا َم ُه ِمنْ أَجْ لِي‬.
Artinya: "Setiap amalan yang dilakukan anak Adam akan dilipatgandakan,
tindakan yang baik akan dilipatgadakan pahalanya hingga 700 kali lipat.
Allah SWT berfirman: Dengan syarat berpuasa yang dilakukan karena Aku
(Allah) maka Aku akan memberinya pahala. Karena mereka meninggalkan
keinginannya demi Aku." (HR. Muslim)
HADITS-HADIST HAJI DAN UMRAH

Dari Ibnu Abbas, Nabi Besar SAW telah berkata,


“Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji
karena sesungguhnya seseorangtidak akan
menyadari, sesuatu halangan yang akan
merintanginya.” (HR. Ahmad)
LANJUT
AN HADITS-HADIST HAJI DAN UMRAH
Rasulullah SAW berkhotbah kepada kami, beliau berkata
“wahai sekalian manusia telah diwajibkan haji atas kamu
sekalian, lalu Al-Aqra bin Jabis berdiri kemudian berkata
“apakah kewajiban haji setiap tahun ya Rasulallah ? Nabi
SAW menjawab “sekiranya ku katakan ya, tentulah
menjadi wajib, dan sekiranya diwjibkan engkau seklian
tidak mau melaksanakannya dan pula tidak akan mampu,
ibadah haji itu sekali saja, siapa yang menambahi itu
berarti perbuatan sukarela saja (HR. Ahmad, Muslim dan
Nasai)
TUGAS UNTUK TGL 15 OKT 2021
MEMBUAT RANGKUMAMN MATERI TENTANG IMAN :
1. PENGERTIAN IMAN
2. SIFAT WAJIB, MUSTAHIL DAN JAIZ BAGI LLAH :
a.SIFAT NAFSIAH
b.SIFAT SALBIYAH
c.SIFAT MA’NAWI
d.SIFAT MA’NAWIAH
3. SIFAT WAJIB, MUSTAHIL DAN JAIZ BAGI RASUL
4. GARIS NASAB NABI MUHAMMAD SAW
5. HAL-HAL YANG BISA MEMBATALKAN KEIMANAN
TUGAS UNTUK TGL 22 OKT 2021
MEMBUAT RANGKUMAMN MATERI TENTANG AKHLAK :
1. PENGERTIAN AKHLAK
2. AKHLAK KEPADA ALLAH (HABLUMMINALLAH)
3. AKHLAK KEPADA SESAMA MANUSIA (HABLUMMINANNAS) :
a. AKHLAK PADA DIRI SENDIRI
b. AKHLAK SESAMA AGAMA
c.AKHLAK ANTAR UMMAT TIDAK SEAGAMA
d.AKHLAK TERHADAP LINGKUNGAN/ALAM
4. AKHLAK DALAM KEPEMIMPINAN (SIKAP JUJUR, ADIL,
AMANAH, IKHLAS DLL)
PENTINGNYA GURU
YANG MEMBIMBING
KITA SAMPAI
KEPADA TUJUAN
HIDUP YAITU
ALLAH. SWT

Anda mungkin juga menyukai