SUMBER AJARAN
ISLAM
KELOMPOK 4
02 Mutia Oktaviany
03 Sehan Apriansyah
PENGERTIAN DAN
KEDUDUKAN HADITS
PENGERTIAN HADITS
Hadits menurut istilah syara’ ialah hal-hal yang datang dari Rasulullah
SAW, baik itu ucapan (Qauliyah), perbuatan (Fi’liyah) , atau perkataan
(Taqririyah)
KEDUDUKAN HADITS
Hadits menempati kedudukan kedua setelah Al-Qur`an. Hal ini karena,
hadis merupakan mubayyin bagi Al-Qur`an, yang karenanya siapapun
yang tidak bisa memahami Al-Qur`an tanpa dengan memahami dan
menguasai hadits. Al-qur`an merupakan dasar hukum pertama, yang di
dalamnya berisi garis besar syari`at. Dengan demikian, antara Hadits
dengan Al-Qur`an memiliki kaitan erat, yang untuk mengimami dan
mengamalkannya tidak bisa terpisahkan atau berjalan dengan sendiri.
Keabsahan hadits sebagai sumber kedua secara logika
dapat diterima.Di antara ayat-ayat yang menjadi bukti bahwa Hadits
merupakan sumber hukum dalam Islam adalah firman Allah dalam Al-
Qur’an surah An- Nisa’: 80
ّْللا
َ َّ ع َ َل فَقَدْ أ
َْ طا َْ سو َّ ( … َمنْ يُ ِط ِْع80)
ُ الر
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembali kanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan
Rasul (sunnahnya)…”
ILMU HADITS
PENGERTIAN ILMU HADITS
9. Ushul. Yakni, hadits yang diletakkan secara utuh pada awal bab,
kemudian disertakan mutaba’ah-nya dari jalur periwayatan lain
ISTILAH – ISTILAH DALAM ILMU HADITS
11. Matruk. Yakni, hadits yang diriwayatkan oleh seorang yang tertuduh
melakukan kedustaan.
SANAD
Secara bahasa sanad ( )السندberarti sandaran. Adapun secara istilah adalah :
ل ْالموصلة ِل ْل َمتن
ُِ ِس ْل ِسلَةُ الر َجا
َر َواةُ ْال َح ِديْث ِال ِذيْنَُ نَقَل ْوهُ ِإلَ ْينَا
Beliau menjawab : “Memberikan makanan, dan membaca salam pada orang yang
engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.” (HR. Bukhari)
CONTOH SANAD
Dari contoh di atas yang disebut sanad adalah : Abul Khair, Umar bin
Khalid, Al-Laits, Yazid, Abul Khair, dan Abdullah bin ‘Amr. Artinya Abdullah
bin ‘Amr mendapatkan hadits dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Lalu
hadits itu disampaikan kepada Abul Khair lalu kepada Yazid lalu kepada Al-
Laits lalu kepada Umar bin Khalid lalu kepada penulis hadits yakni imam Al-
Bukhari.
MATAN
Secara bahasa, matan ( )المتنberarti tanah yang keras dan tinggi. Sedangkan
secara istilah adalah :
Dalam artian, apabila rantai sanad telah disebutkan maka setelah itu
adalah matannya. Atau dengan kata lain, matan adalah redaksi hadits itu
sendiri
CONTOH MATAN
ُُ َع ْن،ام ٍرُأَبوُس َه ْي ٍل ِ َحدَّثَنَاُنَافِعُبْنُ َما ِل ِكُب ِْن ُُأَبِيُ َع:ل َُ ُقَا، َحدَّثَنَاُإِ ْس َما ِعيلُبْنُ َج ْعفَ ٍر:ل َُ ُقَا،يع َّ َحدَّثَنَاُسلَ ْي َمانُأَب
ِ ِوُالرب
،ف َ َع َد أَ ْخلَ َو ِإذَا َو،ب َ ََّث َكذ
َ ِإذَا َحد:ق ثَالَث ِ ِ آيَةُ ال ُمنَاف:ل َُ سُلَّ َمُقَا َ صلَّىُهللاُ َعلَ ْي ِه
َ ُو َ ُُِ َع ِنُالنَّ ِبي،َُ َع ْنُأَ ِبيُه َري َْرة،أَ ِبي ِه
َ اؤت ُ ِم َن َخ
ان ْ َوإِذَا
1. Periwayat hadits dari tingkatan sahabat : Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin
Malik dll.
2. Periwayat hadits dari tingkatan tabiin : Umayyah bin Abdullah bin Khalid,
Sa’id bin Al-Musayyab, dll.
3. Periwayat hadits dari tingkatan mudawwin : Imam Bukhari, Imam
Muslim, Imam An-Nasa’iy, Imam Ahmad, dll
RIJAALUL AL-HADITS
Ilmu Rijaalul Al-Hadits adalah ilmu yang membahas tentang seseorang
yang menyandarkan segala sesuatu kepada Nabi Muhammad Saw.
• Kemudian, Abu bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm ingin
membukukan hadits Rasul dan hadits-hadits yang ada pada Al
Qasim bin Muhammad bin Abi Bakar Ash Shiddieq. karena takut
akan lenyap ilmu disebabkan meninggalnya ulama dan
dimaksudkan jangan ada yang terima selain dari hadits-hadits
Rasulullah SAW.
PARA PENGUMPUL PERTAMA HADITS YANG
TERCATAN SEJARAH
1. Di kota Makkah, Ibnu Juraij (80 H= 669 M – 150 H 767 M).
2. Di kota Madinah, Ibnu Ishaq (.....H = 151 M..... H=768 M), atau Ibnu
Dzi’bin. Atau Malik bin Anas (93 H = 703 M – 179 H = 798 M )
3. Di kota Bashrah, al Rabi’ bin Shabih (.....H =.....M – 160 H = 777 M).
Atau Hammad bin Salamah (176 H ), atau Sa’id bin Arubah
(156H=773M).
4. Di Kufah, Sufyan ats Tsaury ( 161 H ).
5. Di Syam, al Auza’y (156 H ).
6. Di Wasith, Husyaim al Wasithy ( 104 H = 772 M – 188 H = 804 M ).
7. Di Yaman , Ma’mar al Azdy (95 H = 753 M -153 H = 770 M ).
8. Di Rei, Jarir al Dlabby ( 110 H = 728 M – 188 H = 804 M ).
9. Di Khurasan, bin Mubarak (118 H = 735 M - 18 H = 797 M ).
10. Di Mesir, al Laits bin Sa’ad ( 175 M ).
TINGKATAN AL-HADITS
BERDASARKAN KEUTUHAN RANTAI SANAD
(MATAN)
Keutuhan rantai sanad maksudnya adalah setiap penutur pada tiap tingkatan
dimungkinkan secara waktu dan kondisi untuk mendengar dari penutur di
atasnya. Ada beberapa macam-macam hadist yang diklasifikasikan dalam
kategori ini, diantaranya:
1. Hadist Musnad
Hadist yang tergolong musnad jika urutan sanad yang dimiliki tidak
terpotong pada bagian tertentu. Hadits ini juga disebut muttashilus
sanad atau maushul.
BERDASARKAN KEUTUHAN RANTAI SANAD
(MATAN)
2. Hadist Munqathi’
Hadist ini berarti jika sanad putus pada salah satu penutur, atau pada
dua penutur yang tidak berturutan, selain shahabi.
3. Hadist Mu’dlal
Hadist mu'dlal berarti jika sanad terputus pada dua generasi penutur
berturut-turut. Dan hadist Mu’allaq, jika sanad terputus pada penutur 5
hingga penutur 1, alias tidak ada sanadnya
BERDASARKAN KEUTUHAN RANTAI SANAD
(MATAN)
4. Hadist Mudallas
Untuk hadist ini dapat dicontohkan, bila salah satu rawi mengatakan "..si
A berkata .." atau "Hadist ini dari si A.." tanpa ada kejelasan "..kepada
saya.."; yakni tidak tegas menunjukkan bahwa hadist itu disampaikan
kepadanya secara langsung
BERDASARKAN JUMLAH PENUTUR (RAWI)
Dalam poin ini, jumlah penutur yang dimaksud adalah jumlah penutur
dalam tiap tingkatan dari sanad, atau ketersediaan beberapa jalur berbeda
yang menjadi sanad hadist tersebut. Berdasarkan klasifikasi terdapat 2
macam-macam hadist, diantaranya:
2. Hadist Ahad
Hadist ahad adalah hadist yang diriwayatkan oleh sekelompok orang
namun tidak mencapai tingkatan mutawatir
BERDASARKAN JUMLAH PENUTUR (RAWI)
Hadist ahad dibedakan menjadi tiga macam-macam hadist, antara lain:
a) Gharib: bila hanya terdapat satu jalur sanad. Pada salah satu lapisan
terdapat hanya satu penutur, meski pada lapisan lain mungkin terdapat
banyak penutur.
b) Aziz: Bila terdapat dua jalur sanad. Dua penutur pada salah satu lapisan,
pada lapisan lain lebih banyak.
c) Masyhur: Bila terdapat lebih dari dua jalur sanad. tiga atau lebih penutur
pada salah satu lapisan, dan pada lapisan lain lebih banyak. Namun, tidak
mencapai derajat mutawatir. Dinamai juga hadits mustafidl.
TERIMAKASIH