Anda di halaman 1dari 26

FENOMENOLOGI FILSAFAT

Prof. Dr. FERNANDES SIMANGUNSONG, S.STP,S.AP,M.Si


KESEPAKATAN/KONTRAK BELAJAR
Kesepakatan Bersama
Salam Kita
MUDA PRAJA
PRODI ADM.
Selamat…
Semangat…
PEMDA
Pagi!
Pagi!
LUAR…..BIASA
Biodata Narasumber
 Nama : Prof. Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si
 Lahir : Jambi, 4 Maret 1977
 NIP : 19770304 1995 11 1 001
 Jabatan : Dosen Fungsional (Guru Besar)
 Pangkat : Pembina Utama Muda (IV/c)
 Instansi : Kampus IPDN Jatinangor
 Alamat : Komp. Dosen IPDN No. D-14
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 20 Jatinangor
Rumah Yogyakarta
Jl. Gerilya (Depan Gapura Plosok Kuning V)
Kelurahan Depok-Kecamatan Condong Catur
Kabupaten Sleman-Yogyakarta
 Email : kisankiel@yahoo.co.id
fernandes_simangunsong@ipdn.ac.id
 WA : 082119982722
 Website : www.fernandessimangunsong.com
DATA TENTANG KELUARGA
1. Dr. Imelda Hutasoit, S.Kep, M.Kes, AIFO, M.A (Associate Professor/Lektor Kepala)
2. Chrysanta Hizkiana Simangunsong (Mahasiswi FKU UGM Kelas Internasional)
3. Yehezkiel Austincamry Simangunsong ( Siswa SMA 3 Bandung-Kelas IPA)
4. Jeremias Shalomoses Simangunsong (Siswa SMP BPK Bandung)
DATA PUBLIKASI ONLINE

Website : www.fernandessimangunsong.com
ID Google Scholar : Fernandes Simangunsong - Pengutipan Google Scholar
Orcid ID :
Fernandes Simangunsong (0000-0003-4111-0129) - ORCID | Connecting Research and Researc
hers
ResearcherID : http://www.researcherid.com/rid/D-3017-2018
Microsoft Academic ID : Microsoft Academic
Researchgate : https://www.researchgate.net/profile/Fernandes_Simangunsong
Scopus ID : https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=57209008049
PUBLIKASI PADA JOURNAL SCOPUS
PENGETAHUAN MANUSIA

Gejala terbentuknya Pengetahuan Manusia


dapat dibedakan antara dua kutub berbeda
dari gejala pengetahuan manusia yaitu
antara kutub sipengenal dan kutub yang
dikenal, atau antara subjek dan objek.
Kendati keduanya dapat dibedakan secara
jelas dan tegas, untuk bisa terbentuknya
pengetahuan, keduanya tidak bisa
dipisahkan satu sama lain. Supaya ada
pengetahuan, keduanya harus ada. Yang
satu tidak pernah ada tanpa yang lainnya.
Keduanya merupakan suatu kesatuan asasi
bagi terwujudnya pengetahuan manusia
PENGETAHUAN MANUSIA
Hubungan yang hakiki telah menimbulkan perdebatan yang
tiada hentinya sepanjang sejarah filsafat pengetahuan dan
ilmu pengetahuan tentang mana yang lebih pokok dan yang
lebih dulu :
 Subjek : manusia dengan akal budinya ataukah
objek :Kenyataan yang diamati dan dialami di alam
semesta ini
Apakah pengetahuan manusia berasal dari akal budi
manusia atau berasal dari pengalaman manusia akan
realitas objektif di alam semesta ini.
Apakah pengetahuan manusia itu bersifat psikologis-
subjektif atau objektif-universal
Apakah pengetahuan manusia hanya berkaitan dengan
struktur kesadaran subjektif masing-masing orang atau
sesuai dengan kenyataan real yang melekat pada objek
yang dikenal dan diketahui manusia sebagai manusia lepas
dari kesadaran subjektif setiap orang
APAKAH PENGETAHUAN ITU ?
 Pengetahuan adalah peristiwa yang terjadi dalam
diri manusia.

 Manusia tidak hanya memiliki tubuh tetapi juga jiwa,


manusia tidak hanya tahu tentang sesuatu
melainkan juga tahu bahwa ia tahu tentang
sesuatu. Ia sadar bahwa ia tahu. Oleh karenanya
itu, dengan kesadarannya, manusia melakukan
refleksi tentang apa yang diketahuinya itu. Berkat
refleksi ini pula pengetahuan yang semula bersifat
langsung dan spontan, kemudian diatur dan
dibakukan secara sistematis sedemikian rupa
sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan,
atau dapat pula dikritik dan dibela. Dengan jalan ini
lahirlah apa yang kita kenal sebagai Ilmu (orang
sering menyebutnya Ilmu Pengetahuan).
APAKAH PENGETAHUAN ITU ?
 Ilmu (ilmu pengetahuan) muncul karena apa yang
sudah diketahui secara spontan dan langsung tadi,
disusun dan diatur secara sistematis dengan
menggunakan metode tertentu yang bersifat baku.
 Paul Feyerabend (Against Method, london verso
1975) beranggapan bahwa metode baku seperti itu
tidak perlu karena metode tersebut dapat
memasung kreativitas ilmu, dan sesungguhnya
menurut beliau ilmu berkembang paling baik tanpa
metode, sesungguhnya, yang disebut “Tanpa
Metode” itu pun pada akhirnya merupakan metode
tersendiri
 Tidak benar seperti dikatakan Feyerabend bahwa
tidak ada prosedur yang baku dalam ilmu
pengetahuan yang harus diikuti semua ilmuwan.
APAKAH PENGETAHUAN ITU ?
 Tentu saja metode atau prosedur itu tidak perlu kaku diikuti,
tetapi bahwa dalam ilmu pengetahuan selalu ada tradisi, ada
prosedur yang lazim, ada cara kerja yang agak baku tidak
dapat disangkal.
 Bagaimanapun juga dalam ilmu pengetahuan ada pakem,
ada cara, ada pola tertentu yang selalu bisa diikuti, kendati
namanya tanpa pola, karena yang disebut tanpa prosedur
dan tanpa tradisi oleh Feyerabend, lama kelamaan pun akan
menjadi sebuah tradisi, yaitu tradisi tanpa prosedur
 Maka bagaimanapun juga, hanya dengan cara yang sudah
kurang lebih bakulah, ilmu pengetahuan bener-bener masuk
akal, yaitu dapat diterima, atau dikritik oleh semua orang lalu
dapat menggunakan akalnya karena pada tingkat ini semua
orang lalu dapat mempertanyakan, mempersoalkan,
mengkritik, menuntut pembuktian, dan pertanggungjawaban
atas kebenaran ilmu tersebut, yang mengandaikan bahwa
semua orang dapat memahaminya secara masuk akal pada
tempat pertama.
FILSAFAT PENGETAHUAN DAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide,
konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia
dan segala isinya termasuk manusia dan kehidupannya

 Ilmu pengetahuan adalah keseluruhan sistem pengetahuan


manusia yang telah dibakukan secara sistematis.

 Pengetahuan lebih spontan sifatnya sedangkan ilmu


pengetahuan lebih sistematis dan reflektif. Dengan demikian
Pengetahuan Jauh Lebih luas daripada Ilmu Pengetahuan
karena pengetahuan mencakup segala sesuatu yang dikathui
manusia tanpa perlu berarti telah dibakukan secara sistematis.

 Pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan, dan


pemahaman manusia tentang segala sesuatu, juga mencakup
praktek atau kemampuan teknis dalam memecahkan berbagai
persoalan hidup yang belum di bakukan secara sistematis dan
FILSAFAT PENGETAHUAN DAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 Filsafat pengetahuan berkaitan dengan upaya mengkaji segala
sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan manusia pada
umumnya, terutama menyangkut gejala pengetahuan dan
sumber pengetahuan manusia,

 Kajian dari Filsafat Pengetahuan :


1. Bagaimana manusia bisa tahu ?
2. Apakah Manusia bisa sampai pada pengetahuan yang bersifat
pasti ?
3. Apakah pengetahuan yang pasti itu mungkin ?
4. Apa artinya mengetahui sesuatu?
5. Bagaiamana manusia bisa tahu bahwa ia tahu?
6. Dari mana asal dan sumber pengetahuan manusia itu?
7. Apakah pengetahuan sama dengan keyakinan ?
8. Dimana letak perbedaannya?
FILSAFAT PENGETAHUAN DAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 Filsafat Ilmu adalah cabang filsafat yang mempersoalkan dan
mengkaji segala persoalan yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan.

 Kajian dari Filsafat Ilmu :


1. Apa itu kebenaran ?
2. Apa metode ilmu pengetahuan itu ?
3. Manakah metode yang paling bisa diandalkan ?
4. Apa kelemahan metode yang ada ?
5. Apa itu teori ?
6. Apa itu hipotesis ?
7. Apa itu hukum ilmiah?
FOKUS FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

 Fokus Filsafat Ilmu pengetahuan adalah masalah metode Ilmu


pengetahuan. Pembicaraan tentang metode ilmu pengetahuan
akan sangat bermanfaat untuk mengerti bahwa ilmu
pengetahuan tidak lebih dari salah satu cara untuk mengerti
bagaimana budi kita bekerja.

 Ilmu pengetahuan merupakan karya budi yang logis dan


imajinatif. Tanpa imajinasi dan logika dari seorang kopernikus,
suatu gagasan besar tentang heliosentrisme tidak akan
muncul.

 Metode-metode ilmu pengetahuan adalah metode-metode yang


logis karena ilmu pengetahuan mempraktekkan logika. Namun
selain logika temuan-temuan dalam ilmu pengetahuan
dimungkinkan oleh akal budi manusia yang terbuka pada
realitas. Keterbukaan budi manusia pada realitas itu disebut
imajinasi. Maka logika dan imajinasi merupakan dua dimensi
penting dari seluruh cara kerja ilmu pengetahuan.
FOKUS FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

 Tugas filsafat Ilmu pengetahuan adalah membuka pikiran kita


untuk mempelajari dengan serius proses logis dan imajinatif
dalam cara kerja ilmu pengetahuan. Tak pernah ada imanjinasi
tanpa logika dalam ilmu pengetahuan. Keduanya akan berjalan
bersama

 Kajian lanjutan dari filsafat ilmu :


1. Berbicara tentang hubungan antara ilmu pengetahuan dan
masyarakat
2. Implikasi sosial dan etis dari ilmu pengetahuan
3. Hubungan antara ilmu pengetahuan dengan life-world
4. Hubungan antara ilmu pengetahuan dan politik
5. Bagaimana membangun ilmu pengetahuan dalam masyarakat
6. Masalah moral dari ilmu apakah bebas nilai atau tidak.
MANFAAT BELAJAR FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

 Pertanyaan yang mungkin menggelitik bagi banyak mahasiswa


adalah “apa gunanya belajar filsafat pengetahuan dan filsafat
ilmu pengetahuan ? Pertanyaan semacam ini sah saja dan
sangat perlu diajukan (sebagai bukti bahwa mahasiswa ini
memang benar-benar belajar filsafat pengetahuan dan filsafat
ilmu pengetahuan)
 Manfaat belajar filsafat :
1. Sebagai mata kuliah, Filsafat dapat membantu mahasiswa
untuk semakin kritis dalam sikap ilmiahnya. Mahasiswa dituntut
untuk tetap kritis terhadap berbagai macam teori dan
pengetahuan ilmiah yang diperolehnya. Seorang Mahasiswa
seharusnya dicirikan dengan sikap kritisnya, sikap tidak mudah
percaya, sikap tidak mau menerima begitu saja berbagai teori,
pendapat dan pandangan dari mana saja, termasuk pandangan
dan pendapatnya sendiri. Sikap ini harus dikembangkan terus
menjadi sebuah cara hidup. Maka dengan kuliah ini mahasiswa
diajak kembali menjadi filsuf, yaitu orang yang selalu
meragukan dan mempertanyakan apa saja.
MANFAAT BELAJAR FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

 Manfaat belajar filsafat :


2. Secara khusus kuliah ini berguna bagi calon ilmuwan dengan
memperkenalkan Sebagai mata kuliah, Filsafat dapat
membantu mahasiswa untuk semakin kritis dalam sikap
ilmiahnya. Mahasiswa dituntut untuk tetap kritis terhadap
berbagai macam teori dan pengetahuan ilmiah yang
diperolehnya. Seorang Mahasiswa seharusnya dicirikan
dengan sikap kritisnya, sikap tidak mudah percaya, sikap tidak
mau menerima begitu saja berbagai teori, pendapat dan
pandangan dari mana saja, termasuk pandangan dan
pendapatnya sendiri. Sikap ini harus dikembangkan terus
menjadi sebuah cara hidup. Maka dengan kuliah ini mahasiswa
diajak kembali menjadi filsuf, yaitu orang yang selalu
meragukan dan mempertanyakan apa saja.
TERIMAKASIH
Atas Perhatiannya
Mohon Maaf Kalau
Kurang
Memuaskan!!!!

Anda mungkin juga menyukai