Anda di halaman 1dari 10

PARADIGMA PERKEMBANGAN

ILMU PENGETAHUAN
Kelompok 4

Muqoddas Abror (17410014)


Ega Aulia (17410018)
Nurjayatri (17410031)
Ravieda Sofarina (17410037)
Ahmad Amrul Asrar irfan (17410241)
PENGERTIAN PARADIGMA

Kuhn (1962) dalam bukunya The Structure of


Scientific Revolution menyatakan bahwa
paradigma adalah gabungan hasil kajian yang
terdiri dari seperangkat konsep, nilai, teknik dll
yang digunakan secara bersama dalam suatu
komunitas untuk menentukan keabsahan suatu
masalah berserta solusinya.
Ritzer (1981) menyatakan argumentasinya bahwa
paradigma adalah pandangan yang mendasar dari para
ilmuwan atau peneliti mengenai apa yang seharusnya
menjadi kajian dalam ilmu pengetahuan, apa yang menjadi
pertanyaannya dan bagaimana cara menjawabnya.

maka paradigma adalah cara pandang seseorang


mengenai suatu pokok permasalahan yang bersifat
fundamental untuk memahami suatu ilmu maupun
keyakinan dasar yang menuntun seorang untuk bertindak
dalam kehidupan sehari-hari.yaannya dan bagaimana cara
menjawabnya
BENTUK-BENTUK PARADIGMA

PARADIGMA FUNGSIONALIS/POSITIVIST
Paradigma positivisme/fungsionalis adalah paradigma yang muncul
paling awal dalam dunia ilmu pengetahuan.

PARADIGMA INTERPRETIF
Paradigma interpretif lebih menekankan pada peranan bahasa,
interpretasi dan pemahaman akan makna dari realitas (Chua 1969).

.
PARADIGMA KRITIS
Ada 3 kritisme dari paradigma interpretif ini yaitu:
1. persetujuan pelaku sebagai standar penilaian kelayakan penjelasan masih menjadi
ukuran yang sangat lemah,
2. perspektif kurang mempunyai dimensi evalutif.
3. peneliti interpretif memulai dengan asumsi order sosial dan konflik yang berisi skema
interpretif, sehingga terdapat kecenderungan untuk mengacuhkan konflik kepentingan
antar kelas dalam masyarakat.

PARADIGMA POSTMODERN
Menurut paradigma postmo, kebenaran itu tidak bisa dibayangkan, oleh sebab itu setiap
manusia harus aktif untuk membangun kebenaran itu sendiri. Jalan kebenaran tersebut
perlu untuk dicari secara aktif dan kreatif untuk memberi makna oleh sebab itu yang ada
perlu didekonstruksi karena tidak mampu lagi menemukan kebenaran
Paradigma ilmu pengetahuan dibagi menjadi 4 dimensi
besar, yaitu:

• Dimensi Ontologis
• Dimensi Epistemologi
• Dimensi Aksiologis
• Dimensi Metodologis
TEORI DAN ILMU

Dalam perkembangan ilmu pengetahuan tidak lepas dari teori-teori yang mendukung
terhadap ilmu tersebut. Jika kita ingin memahami alam, maka gejala-gejala yang
secara langsung tidak dapat kita tangkap denagn indra kita yang terbatas itu harus di
jaring dengan cara lain, dan cara yang bisa di lakukan adalah dengan berteori . Dengan
melakukan kegiatan berteori manusia dapat menemukan ilmu pengetahuan baru. Ilmu
bisa berarti proses memperoleh pengetahuan, atau pengetahuan terorganisasi yang di
peroleh lewat proses tersebut. Proses ke ilmuan adalah cara memperoleh pengetahuan
secara sistematis tentang suatu system. Perolehan sistematis ini umumnya berupa
metode ilmiyah, dan sistem tersubut umumnya adalaha alam semesta
George J. Mouly mengelompokkan perkembangan ilmu pengetahuan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. animisme
pada fase ini manusia percaya pada mitos. Sampai saat ini kepercayaan kepada yang bersifat
gaib belum sepenuhnya berlalu, bukan hal aneh bagi manusia modern meempercayai hantu, iblis,
dan berbagai makhluk halus.
2. Ilmu Empiris
Ilmu empiris didapatkan dengan cara yang pertama pengalaman, kedua klasifikasi, ketiga
kuantifikasi, keempat penemuan hubungan-hubungan, kelima perkiraan kebenaran.
3. Ilmu teoritis
Ilmu teoritis dapat memperpendek proses sampai pemecahan masalah. Ilmu teoritis memiliki
kelebihan nyata dalam merangsang penelitian dan dalam memberikan hipotesis yangberharga.
PERKEMBANGAN PARADIGMA
ILMU PENGETAHUAN
paradigma perkembangan ilmu pengetahuan bagi setiap orang berbeda-beda. Ada yang
memandang dari segi positif ada pula yang memandang dari segi negatifnya. Dari segi positif
orang tersebut akan berusaha mengikuti setiap perkembangan ilmu yang ada, Menggunakan
ilmu dengan bijak. Sedangkan dari segi negatif orang tersebut cenderung tidak mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan, karena ia berfikir akan ada banyak hal yang tidak
bermanfaat yang akan ia dapat.
Solusi utama dari masalah tersebut adalah kita sebagai manusia harus bijak dalam
mempelajari perkembangan ilmu yang ada, tidak semua ilmu dapat mengajarkan hal positif
kepada manusia, ada ilmu yang memberi dampak negatif terhadap manusia. Mempelajari ilmu
pengetahuan memang wajib bagi semua manusia, karena dengan ilmu manusia dapat berfikir
dan dapat lebih terangkat derajatnya di depan banyak orang, maka dari itu pelajarilah ilmu
sebaik-baiknya dan pergunakanlah ilmu untuk berbagai hal yang positif.
Terimakasih yaaaaaa

Anda mungkin juga menyukai