OLEH :
DEWI VIRONICA
NIM. 101614553005
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM MAGISTER
MINAT STUDI EPIDEMIOLOGI (MSEIK)
SURABAYA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa
membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk serta indah dan
jelek.Pengetahuan sendiri bersumber pada ilmu dan tidak bisa dinilai ilmu
itu sendiri, harus dilakukan oleh pihak lain. Pihak lain yang mampu
memberikan penilaian secara obyektif dan tuntas, dan pihak lain yang
melakukan penilaian sekaligus memberikan arti adalah pengetahuan yang
disebut filsafat.
Agar orang dapat mendapatkan ilmu yang benar adalah dengan tau
apa yang kita tau dan tau apa yang kita tidak tau. Pengetahuan dimulai
dengan rasa ingin tau, kepastian dimulai dengan rasa ragu- ragu dan
filsafat dimulai dengan kedua-duanya. Orang bersifat didorong oleh
keinginan untuk mengetahui apa yang telah kita tau dan apa yang belum
kita tau.
Pengetahuan yang bersumber dari ilmu dengan tujuan untuk
menjawab permasalahan kehidupan sehari hari yang dihadapi manusia,
dan digunakan untuk menawarkan berbagai kemudahan kepadanya. Ilmu
dapat diibaratkan sebagai alat bagi manusia untuk memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapinya. Ilmu dapat digunakan untuk menjelaskan,
meramal dan mengontrol gejala alam. Oleh karena itu, sering dikatakan
bahwa dengan ilmu manusia mencoba memanipulasi dan menguasai
alam.
Filsafat adalah awal dari disiplin yang sangat terkait dengan
kebijaksanaan yang diambil dalam kehidupan manusia guna bersikap,
bertindak sesuai dengan norma- norma yang ada untuk mencapai tujuan /
maksud dalam memecahkan suatu masalah atau upaya untuk mencapai
suatu kebenaran, prinsip dan penyebab realita yang ada. Selanjutnya hal
tersebut menjadi bahan renungan, ditafsirkan agar dapat dipakai sebagai
acuan dalam memecahkan setiap masalah kehidupan manusia. Filsafat
meliputi setiap hal yang mungkin dapat dipikirkan manusia, mulai dari
sikap pribadi orang terhadap dunia sekitarnya, sampai dengan seluruh
pengetahuan manusia.
Ilmu adalah rangkaian aktivitas pemikiran manusia yang rasional
(akal) dan/atau aktivitas riset dengan menggunakan metode ilmiah,
sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis, teknologi
dan seni mengenai gejala alam, kemasyarakatan atau keorangan umtuk
tujuan mencapai kebenaran, pemahaman, memberikan penjelasan
maupun melakukan penerapan.
Tatkala filsafat lahir dan tumbuh, ilmu pengetahuan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari filsafat. Filsafat dan ilmu pada
dasarnya adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial
maupun historis, karena kelahiran ilmu tidak lepas dari peranan filsafat.
Perubahan pola pikir tersebut membawa perubahan yang cukup besar
dengan ditemukannya hukum- hukum alam, dan teori- teori ilmiah yang
menjelaskan bagaimana perubahan- perubahan itu terjadi. Filsafat
meletakkan dasar-dasar pengetahuan. Karena itu filsafat disebut induk
segala ilmu pengetahuan.
Filsafat ilmu adalah disiplin yang didalamnya berisikan konsep-
konsep, prinsip, teori tentang ilmu, kemudian dianalisis dan diklarifikasi,
serta menjawab bagaimana ilmu harus dilakukan. Filsafat ilmu merupakan
filsafat yang menelusuri dan menyelidiki sedalam dan seluas mungkin
segala sesuatu mengenai ilmu, terutama hakikatnya (esensi) dan
metodenya.
Partap Sing Mehra memberikan definisi berfikir yaitu mencari
sesuatu yang belum diketahui berdasarkan sesuatu yang sudah diketahui.
Definisi ini mengindikasikan bahwa suatu kegiatan berfikir baru mungkin
terjadi jika akal/pikiran seseorang telah mengetahui sesuatu, kemudian
sesuatu itu dipergunakan untuk mengetahui sesuatu yang lain, sesuatu
yang diketahui itu bisa merupakan data, konsep atau sebuah idea, dan hal
ini kemudian berkembang atau dikembangkan. Berfikir merupakan upaya
untuk memperoleh pengetahuan dan dengan pengetahuan tersebut
proses berfikir dapat terus berlanjut guna memperoleh pengetahuan yang
baru, dan proses itu tidak berhenti selama upaya pencarian pengetahuan
terus dilakukan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana keterkaitan filsafat dan ilmu?
2. Apa yang dimaksud filsafat ilmu?
3. Bagaimana ilmu sebagai sistem pikir?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui keterkaitan antara filsafat dan ilmu.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud filsafat ilmu.
3. Untuk mengetahui ilmu sebagai sistem pikir.
BAB II
PEMBAHASAN
B. FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu adalah cabang dari filsafat. Beberapa pakar filsafat
ilmu, mendefinisikan bahwa filsafat ilmu ialah “studi tentang asumsi,
landasan berpikir dan implementasi dari ilmu”.
Filsafat ilmu itu sendiri merupakan suatu cabang filsafat yang
khusus membicarakan tentang ilmu, ada beberapa definisi Filsafat ilmu
menurut para ahli :
1. Robert Ackermann dalam The Liang Gie,1999
mendefinisikan bahwa filsafat ilmu adalah tinjauan kritis tentang
pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap pendapat
lampau yang telah terbukti.
2. Lewis White Beck dalam The Liang Gie, 1999
mendefinisikan bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai
metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan
pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
3. Michael V. Berry
Filsafat ilmu adalah penelaahan tentang logika interen dari teori- teori
alamiah dan hubungan- hubungan antara percobaan dan teori, yakni
tentang metode alamiah.
4. May Brodbeck
Filsafat ilmu adalah analisis yang sentral secara etis dan fisafati,
pelukisan dan penjelasan mengenai landasan- landasan ilmu.
Phylosophy Science
Phylosophyof
science
Source of knowledge:
1.Rasionalisme
Physic
Ontology Epistemology 2.Empirisme
Non Physic
3.Ras Empirisme
Verificative
Scientific
knowledges
Axiology:
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Keterkaitan antara filsafat dan ilmu adalah bahwa Ilmu pengetahuan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari filsafat, karena filsafat
meletakkan dasar- dasar pengetahuan. Oleh karena itu filsafat disebut
mater scientiarum atau induk segala ilmu pengetahuan. Pada
hakikatnya filsafat dan ilmu saling terkait satu sama lain, keduanya
tumbuh dari sikap refleksi, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran. Ilmu dapat dibedakan dengan filsafat. Ilmu bersifat
pasteriori, kesimpulannya ditarik setelah melakukan pengujian-
pengujian secara berulang-ulang. Sedangkan filsafat bersifat priori,
yakni; kesimpulan-kesimpulannya ditarik tanpa pengujian.
2. Filsafat ilmu adalah cabang dari filsafat yang khusus membicarakan
tentang ilmu. Bidang ini mempelajari dasar dasar filsafat, asumsi dan
implikasi dari ilmu, yang termasuk didalamnya antara lain ilmu alam
dan ilmu sosial.Filsafat ilmu berusaha untuk dapat menjelaskan
masalah- masalah seperti : apa itu konsep (what : ontologi) dan
bagaimana (how : epistemologi).
Fungsi filsafat ilmu salah satunya menggiring manusia ke pengertian
yang terang dan pemahaman yang jelas, kemudian filsafat ilmu juga
menuntun manusia ketindakan dan perbuatan yang konkret.
3. Menurut Jujun S Suriasumantri, berfikir merupakan suatu proses yang
membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak
pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya
sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Sehingga ilmu (pengetahuan) merupakan hasil dari berfikir manusia,
dan ilmu tersebut akan mempengaruhi sitem berpikir manusia tersebut
dalam bertindak.Pola pikir dan ilmu/ pengetahuan merupakan dua hal
yang menjadi ciri keutamaan manusia, tanpa ilmu manusia akan sulit
berfikir dan tanpa berfikir pengetahuan lebih lanjut tidak mungkin
dapat dicapai.
4. Manfaat yang dapat diperoleh dari karakteristik ilmu ialah
rasional,logis,objektif dan terbuka dan kritis sebagai landasannya.
5. Berpikir adalah prosedur, cara dan teknik memperoleh pengetahuan.
Meski tidak semua pengetahuan didapatkan melalui metode atau
pendekatan ilmiah, tetapi apa yang disebut dengan ilmu, harus
didapatkan melalui pendekatan dan metode ilmiah.
6. Berpikir teoritikal dalam sistem pemikiran ilmu merupakan suatu
pemikiran yang yang dijadikan landasan berpikir dalam
menggambarkan dan menjelaskan tentang fakta obyektif dan fakta
ilmiah pengembangan ilmu.
REFERENSI