Anda di halaman 1dari 21

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Penjelasan Filsafat Ilmu dan Ilmu pengetahuan Hubungan filsafat dengan ilmu Ilmu Sosial Dasar Tujuan mempelajari Ilmu Sosial Dasar Teori Ilmu Sosial Realitas Sosial Masalah-masalah sosial Individu, Keluarga dan Sosial Masyarakat

PEMBAHASAN 1. FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat mengambil peran penting karena dalam filsafat kita bisa menjumpai pandangan-pandangan tentang apa saja (kompleksitas,mendiskusikan dan menguji kesahihan dan akuntabilitas pemikiran serta gagasangagasan yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan intelektual).Selanjutnya batasan filsafat dapat ditinjau dari dua segi yaitu secara etimologi dan secara terminologi. Secara etimologi, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah atau juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia philien : cinta dan sophia : kebijaksanaan. Jadi bisa dipahami bahwa filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Dan seorang filsuf adalah pencari kebijaksanaan, pecinta kebijaksanaan dalam arti hakikat. Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam. Para filsuf merumuskan pengertian filsafat sesuai dengan kecenderungan pemikiran kefilsafatan yang dimilikinya.

FILSAFAT MENURUT BEBERAPA AHLI:

Al Farabi

Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.

Plato ( 428 -348 SM )

Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.

Aristoteles ( (384 322 SM)


1

Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.

Cicero ( (106 43 SM )

Filsafat adalah sebagai ibu dari semua seni ( the mother of all the arts ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )

Johann Gotlich Fickte (1762-1814 )

Filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.

Paul Nartorp (1854 1924 )

Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .

Imanuel Kant ( 1724 1804 )

Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.

Driyakarya

Filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai mengapa yang penghabisan .

Sidi Gazalba

Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.

Harold H. Titus (1979 )

Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; 1. Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan;
2

2. Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); 3. Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.

Hasbullah Bakry

Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai KeTuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.

Mr.Mumahamd Yamin

Filsafat ialah pemusatan pikiran , sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.

Prof.Dr.Ismaun, M.Pd.

Filsafat ialah usaha pemikiran dan renungan manusia dengan akal dan qalbunya secara sungguh-sungguh , yakni secara kritis sistematis, fundamentalis, universal, integral dan radikal untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang hakiki (pengetahuan, dan kearifan atau kebenaran yang sejati.

Bertrand Russel

Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu. CIRI-CIRI FILSAFAT:

Konseptual : aktivitas berfilsafat tidak membatasi diri pada data-data empiris yang konkret. Filsafat membutuhkan daya abstraksi yang tinggi agar tiba pada konsep-konsep universal tentang realitas. (butuh daya imajinasi dan kekuatan abstraksi yang tinggi) Koheren : konsep-konsep yang diciptakan dalam pemikiran filsafat haruslah runtut, mempunyai pertalian satu dengan yang lain. Konsep-konsep tidak bertabrakan satu thadap yang lain atau saling bertentangan secara tidak masuk akal. Logis dan sistematis
3

Logis berarti benar menurut penalaran akal sehat dan tidak mengandung kontradiksi. Sistematis berarti konsep-konsep koheren itu membentuk satu kesatuan integratif.

Komprehensif : semua konsep-konsep yang koheren, logis, dan sistematis berkumpul menjadi satu keseluruhan pengalaman tentang realitas dan manusia.

2. ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN


a.) ILMU Bila ada istilah yang mengatakan bahwa buku adalah jendela maka ilmu juga bisa diatikan sebagai penerang dunia. Karena ibarat hidup tanpa ilmu maka kita akan hidup dalam sebuah kegelapan yang tanpa berujung. Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu mencari dan memperdalam ilmu supaya kita bisa mengikuti perkembangan jaman tanpa dihantui rasa ketakutan karena kedangkalan ilmu yang kita miliki. Berikut ini adalah pengertian dan definisi ilmu menurut beberapa ahli: M. IZUDDIN TAUFIQ Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya THOMAS KUHN Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya Dr. MAURICE BUCAILLE Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.

NS. ASMADI Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah) POESPOPRODJO Ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris MINTO RAHAYU Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji
4

POPPER ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi. DR. H. M. GADE Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia FRANCIS BACON Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek pengetahuan CHARLES SINGER Ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge) b.) ILMU PENGETAHUAN Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segisegi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. lmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi. ILMU PENGETAHUAN MENURUT BEBERAPA AHLI :

Ashley Montagu

Menyebutkan bahwa Science is a systemized knowledge services form observation, study, and experimentation carried on under determine the nature of principles of what being studied. (ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat dan prinsip hal yang sedang dipelajari).

Harold H.

Mendefinisikan Ilmu (Science) diartikan sebagai common science yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan pendekatan terhadap benda-benda atau peristiwa-peristiwa dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti dan kritis).

Dr. Mohammad Hatta

mendefinisikan Tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya Ilmu pengetahuan adalah objektif. Ciri ini bermaksud bahawa ilmu adalah sesuatu yang tidak dapat diubah menurut keinginan ataupun kesukaan seseorang individu. Ilmu diperolehi melalui kajian. Ilmu adalah hasil daripada kajian. Ia bukanlah sesuatu rekaan. Ilmu mengenai cara memeroleh ilmu itu dikenali sebagai perkaedahan penyelidikan ilmiah Kandungan Ilmu sentiasa bertambah Ilmu adalah sentiasa berada dalam proses pertemabahan, pemantapan dan penyempurnaan. ilmu adalah sesuatu yang membedakan kita dengan mahluk tuhan lainnya seperti tumbuhan dan hewan. Dengan ilmu kita dapat melakukan,membuat,menciptakan sesuatu yang dapat membawa perbedaan yang lebih baik bagi diri kita sendiri. Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu. 1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian. 2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani Metodos yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah. 3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga. 4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umuman (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.
6

Ilmu pengetahuan adalah pengumpulan pengertian tentang suatu hal yang kita dapat karena tahu.

3. HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ILMU


Hubungan Ilmu dengan Filsafat pada mulanya ilmu yang pertama kali muncul adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus menjadi bagian dari filsafat. Dan filsafat merupakan induk dari segala ilmu karena berbicara tentang abstraksi/sebuah yang ideal. Filsafat tidak terbatas, sedangkan ilmu terbatas sehingga ilmu menarik bagian filsafat agar bisa dimengerti oleh manusia. Filsafat berusaha untuk mengatur hasil-hasil dari berbagai ilmu-ilmu khusus ke dalam suatu pandangan hidup dan pandangan dunia yang terstu padukan, komprehensip (tidak ada sesuatu bidang yang berada di luar bidang filsafat) dan konsisten 9uraian kefilsafatan tidak menyusun pendapat-pendapat yang saling berkontardiksi). Pada hakikatnya filsafat dan ilmu saling terkait satu sama lain, keduanya tumbuh dari sikap refleksi, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada kebenaran. Filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan keabsahan dan kebenaran ilmu, sedangkan ilmu tidak mampu mempertanyakan asumsi, kebenaran, metode, dan keabsahannya sendiri. Ilmu merupakan masalah yang hidup bagi filsafat dan membekali filsafat dengan bahanbahan deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat. Filsafat dapat memperlancarr integrasi antara ilmu-ilmu yang dibutuhkan. Filsafat adalah meta ilmu, refleksinya mendorong peninjauan kembali ide-ide dan interpretasi baik dari ilmu maupun bidang-bidang lain. lmu merupakan konkritisasi dari filsafat. Filsafat dapat dilihat dan dikaji sebagai suatu ilmu, yaitu ilmu filsafat. Sebagai ilmu, filsafat memiliki objek dan metode yang khas dan bahkan dapat dirumuskan secara sistematis. Ilmu filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji seluruh fenomena yang dihadapi manusia secara kritis refleksi, integral, radikal, logis, sistematis, dan universal (kesemestaan). Sebagai fenomena ilmu filsafat dapat dilihat dari tema besarnya, yaitu, ontologi (Definisi, pengertian, konsep, mengkaji keberadaan sesuatu, membahas tentang ada, yang dapat dipahami baik secara konkret, faktual, transendental, atau pun metafisis), epistemologi (Substansi, membahas pengetahuan yang akan dimiliki manusia apabila manusia itu membutuhkannya), dan aksiologi (manfaat, membahas kaidah norma dan nilai yang ada pada manusia).

4. ILMU SOSIAL DASAR


Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu yang termasuk dalam kelompok ilmu sosial dan juga termasuk kelompok pengetahuan budaya. Sehingga metode pendekatan yang sebaiknya dilakukan adalah metode pendekatan gabungan (combined approach), yaitu di satu sisi perndekatan terhadap manusia makhluk sosial dan interaksi dalam kelompok sosialnya, di sisi lain pendekatan terhadap manusia makhluk budaya dan kemanusiaan. Perlu dipahami, bahwa Ilmu Sosial Dasar adalah salah satu mata kuliah yang termasuk mata kuliah umum yang diajarkan di lingkungan perguruan tinggi. Sesuai dengan namanya, mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar yang mendasari mata kuliah lainnya dalam lingkup ilmuilmu sosial dan humaniora. Mata kuliah ini terdiri dari 2 unsur utama, yaitu unsur sosial budaya dan unsur kemanusiaan (humaniora). Unsur sosial budaya meliputi tema mengenai manusia makhluk sosial (zoon politicon) dan perkembangan kebudayaan. Unsur ini melingkupi kajiankajian berikut : o Bentuk kelompok sosial budaya o Kebudayaan dan peradaban o Sistem nilai budaya dan pandangan hidup o Perubahan sistem nilai budaya o Akibat perubahan sistem nilai budaya Unsur kedua adalah kemanusiaan (humaniora), unsure ini meliputi tema mengenai manusia makhluk budaya dan nilai kemanusiaan. Unsir ini melingkupi kajian-kajian berikut : o Hakikat manusia sama (universal) o Kebutuhan hidup manusia o Sikap dan perilaku manusia

o Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi o Upaya-upaya memanusiawikan manusia

5. TUJUAN MEMPLAJARI ILMU SOSIAL DASAR


1. Tujuan Umum Secara umum, tujuan mempelajari Ilmu Sosial Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian manusa sebagai makhluk social (zoon politicon) dan sebagai makhluk berbudaya (homo humanus), sehingga dalam menghadapi permasalahan social dan berkemapuan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara halus (refined), arif, dan manusiawi dengan dilandasi oleh cara berpikir kritis dan berwawasan luas. Tujuan umum Ilmu Sosial Dasar mengandung 3 rumusan utama, yakni : 1. Pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial 2. Kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas masalah social dan masalah lingkungan 3. Kemampuan menyelesaikan secara halus, arif dan manusiawi masalah-masalah tersebut

2. Tujuan Khusus Di samping tujuan umum, Ilmu Sosial Dasar secara khusu bertujuan untuk : 1. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan lingkungan terutama untuk kepentingan profesi Artinya, dengan adanya peristiwa social yang terjadi di lingkungan kita, dapat dengan cepat ditanggapi dan diupayakan penyelesaiannya. Biasanya, peristiwa yang sering terjadi berkaitan dengan kepentingan umum dan nasib orang banyak, misalnya, peristiwa korupsi, peledakan bom, pengoplosan bahan bakar minyak, peredaran narkoba, dan perbuatan maksiat (miras, judi, dan tunasusila). Apabila dikaitkan dengan

kepentingan profesi seperti pelayanan masyarakat, mereka menanggapi dengan kritis, memberikan bukti dan mendesak pemerintah agar menindak tegas pelaku kejahatan yang tidak manusiawi, menimbulkan konflik, meresahkan dan merugikan individu dan masyarakat.

2. Memperluas pandangan tentang masalah sosial budaya dan masalah kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan daya kritis terhadap kedua masalah tersebut Upaya pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memperluas wawasan pemikiran terhadap masalah sosial budaya ataupun masalah kemanusiaan. Selanjutnya, dengan meningkatkan kemapuan daya kritis terhadap masalah sosial budaya dan masalah kemanusiaan.

3. Menghasilkan calon pemimpin Bangsa dan Negara yang bersifat kedaerahan dan tidak terkotak-kotak oleh dispilin ilmu yang ketat dalam menanggapi dan menangani masalah dan nilai-nilai dalam lingkungan sosial budaya Hal ini sangat dibutuhkan guna memelihara perdamaian, kestabilan, memajukan kesejahteraan umum (sosial), dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

4. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai manusia dan kehidupan manusiawi Nilai manusia bersumber pada kesempurnaannya sebagai makhluk budaya yang

memfungsikan akal, perasaan, dan kehendaknya secara manusiawi. Hal ini dapat dipahami dari kehidupan manusiawi, yang mampu membedakan mana yang benar dan salah, baik dan buruk, atau antara yang bermanfaat dengan yang merugikan. Manusia yang bernilai adalah manusia yang selalu mengarahkan setiap tingkah laku dan perbuatannya pada kebenaran, kebaikan, dan kemanfaatan bagi semua manusia.

5. Membina kemampuan berpikir dan bertindak objektif untuk menangkal pengaruh negatif yang dapat merusak lingkungan sosial budaya

10

Berpikir objektif artinya bernalar secara sehat guna menetapkan suatu keputusan apakah benar atau salah. Sedangkan bertindak objektif adalah bertindak sesuai dengan hasil berpikir objektif. Umumnya, jika orang berpikir objektif, perbuatannya pun objektif, karena perbuatan itu merupakan suatu realisasi dari pikirannya, sehingga ia akan mampu memahami secara objektif akibat yang mempengaruhi lingkungan sosial budaya, bahkan hingga kemungkinan dan membedakan kenyataan.

6. TEORI ILMU SOSIAL


KATEGORISASI TEORI SOSIAL

(William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)


1. Teori Diskriptif menggambarkan apa-apa yang nyata-nyata terjadi dilapangan (memotret apa adanya) 2. Teori Pre-skriptif menggambarkan perubahan-perubahan untuk melakukan pembaharuan, koreksi dan perbaikan suatu proses teori dan fenomena tertentu 3. Teori Normatif pada dasarnya mempersoalkan peranan suatu kebijaksanaan/ perundang-undangan/ peraturan tertentu. 4. Teori Asumtif lebih memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk memperbaiki suatu praktek dengan memahami hakekat suatu fenomena yang terjadi dalam lingkungannya 5. Teori Instrumental bermaksud untuk melakukan konseptualisasi mengenai cara-cara memperbaiki suatu teknis sehingga dapat dibuat sebagai sasaran yang lebih realistik (tools of analysis) 6. Teori Hubungan Manusia (Human Relation) menitik beratkan bahwa norma-norma sosial merupakan faktor kunci dalam menentukan sikap, perilaku dan tindakan seseorang terutama dalam lingkungan kerja 7. Teori Pengambilan Keputusan (decesion making) lebih mengkonsentrasikan diri pada analisa proses pengambilan keputusan, apakah mempergunakan model statistik, model optimasi, model informasi, model simulasi, model liniar programming, model critical path scheduling, model inventory, model site location, ataukah model resources allocation, dan sebagainya (catatan : pada beberapa fakultas dan program training sudah merupakan mata pelajaran tersendiri).
11

8. Teori Perilaku (Behavior) orientasi yang dikembangkan adalah efesiensi dan sasaran dengan cara mengintegrasikan komponen-komponen anggota organisasi, struktur dan prosesnya. Dengan kata lain teori perilaku lebih memahami pentingnya aspek dan faktor manusia sebagai alat utama untuk mencapai tujuan organisasi ( catatan : teori perilaku ini juga sudah merupakan mata kuliah tersendiri sebagai mata kuliah perilaku organisasi) 9. Teori Sistem (Integral Comprehensive) merupakan suatu cara pendekatan yang memandang bahwa setiap fenomena mempunyai berbagai komponen yang saling berinteraksi satu sama lain agar dapat bertahan hidup (survival). Dalam sistem memiliki beberapa unsur sistem antara lain : unsur lingkungan, unsur masukan (input), unsur pengelola (konversi/throught put), unsur keluaran (out put/product), unsur efek atau unsur akibat (consequences), dan unsur umpan balik (feed back) 10. Teori Kontingensi (Mixed Theory), dan sebagai perkembangan dari teori sistem yang dipersamakan dengan pendekatan situasional yang mengakui adanya dinamika dan kompleksitas antar hubungan (interaksi sosial) 11. Teori Diskriptif - Eksplanatori menjelaskan keaneka ragaman isi yang terkandung dalam fenomena lingkungan nyata (cenderung ke metode content analysis, discourse analysis, framing analysis). KARAKTERISTIK TEORI ILMU-ILMU SOSIAL (Babbie, 1973) Logik Deterministik Umum Hemat Spesifik Dapat dibuktikan secara empirik Antar subyek (replikasi) Terbuka bagi adanya perubahan

Ilmu sosial menurut para ahli: Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompokkelomok (Roucek &Warren) Ilmu sosial adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial. (William & Mayer)
12

Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan perubahan sosial. (Selo & Soelaeman).

7. REALITAS SOSIAL
Realitas sosial merupakan suatu peristiwa yang memang benar terjadi di tengah tengah masyarakat. Sebagai contoh : Seorang pemulung yang mencari nafkah dengan mengorek sampah, pengemis di jalanan, WTS yang mencari nafkah demi untuk melanjutkan hidup. Itu semua adalah sebagian kecil hal yang terjadi di tengah masyarakat dewasa ini. Hal-hal yang meliputi realitas social antara lain : a. Interaksi Sosial Ketika Anda bercakap-cakap dengan teman atau menghadap guru, berarti Anda telah melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah cara-cara hubungan yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok manusia saling bertemu. Interaksi sosial dapat berupa hubungan antarpribadi, antara individu dengan kelompok, antarkelompok, dan antara individu dengan lingkungan.

b. Kebudayaan Sebagai makhluk yang memiliki akal dan budi, manusia menciptakan kebudayaan untuk melindungi diri dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, dalam usaha melindungi diri dari cuaca, manusia menciptakan pakaian dan rumah. Untuk melindungi diri dari ancaman binatang buas, manusia menciptakan berbagai macam alat perlindungan. Kebudayaan yang diciptakan manusia ini juga termasuk fakta sosial yang dikaji sosiologi.

c. Nilai dan Norma Sosial Apakah Anda dapat membayangkan hidup di dalam masyarakat tanpa aturan-aturan yang harus dipatuhi bersama? Apa yang akan terjadi apabila anak-anak di rumah merasa tidak perlu menghormati orang tuanya, dan orang tua merasa tidak perlu bertanggung jawab atas kehidupan anak-anaknya? Apa yang akan terjadi apabila para siswa di kelas merasa tidak wajib menghormati guru dan teman-temannya; para pengendara kendaraan di jalan bebas sebebasbebasnya memakai jalan; dan para penjahat dibiarkan saja tanpa hukuman? Tentu yang terjadi adalah kekacauan. Di situlah peran nilai dan norma sosial. Nilai sosial adalah sesuatu yang bersifat abstrak berupa prinsip-prinsip, patokan-patokan, anggapan, maupun keyakinankeyakinan yang berlaku di suatu masyarakat. Prinsip-prinsip dalam nilai sosial itu menyangkut
13

penilaian apakah sesuatu baik, benar, dan berharga yang seharusnya dimiliki dan dicapai oleh warga masyarakat. Norma social merupakan bentuk konkret dari nilai-nilai sosial yang berupa peraturan, kaidah, atau hukuman.

d. Stratifikasi Sosial Di sekolah, Anda pasti merasa adanya perbedaan hak dan kewajiban antara guru dan murid. Di masyarakat atau desa juga terjadi perbedaan kedudukan seperti itu, misalnya si A termasuk orang kaya, sedang si B termasuk orang miskin. Bahkan, dalam masyarakat tradisional kita juga sering dibedakan adanya golongan bangsawan (priyayi) dengan golongan orang kebanyakan. Kenyataan bahwa manusia dalam masyarakat memiliki strata berbeda, tidak boleh diabaikan dalam kajian sosiologi, karena perbedaan itu memberikan dampak pada hubungan dengan kelompok lain dengan segala akibat baik dan buruknya. Golongan priyayi mempunyai strata paling atas pada masyarakat jawa tradisional.

e. Status dan Peran Sosial Status sosial dapat disamakan dengan kedudukan, peringkat atau posisi seseorang dalam masyarakat. Di dalam suatu status, terkandung sejumlah hak dan kewajiban. Misalnya, seorang yang berstatus sebagai siswa, maka dia memiliki hak untuk mendapatkan ilmu dan sekaligus memiliki kewajiban untuk belajar dengan tekun. Status sosial berkaitan erat dengan peran sosial. Status bersifat pasif, sedangkan peran sosial bersifat dinamis. Peran sosial adalah tingkah laku yang diharapkan muncul dari seseorang yang memiliki status tertentu. Misalnya, tingkah laku yang diharapkan dari seorang yang berstatus siswa adalah rajin belajar, hormat kepada guru, dan lain-lain. Baik peran maupun status sosial turut mewarnai keberadaan suatu masyarakat,karena itu turut dipelajari dalam sosiologi.

f. Perubahan Sosial Suatu masyarakat bukanlah komunitas pasif dan monoton melainkan selalu mengalami perubahan-perubahan. Misalnya, perubahan sistem dunia politik di Indonesia yang semula terdiri atas tiga partai politik menjadi sistem multi partai, mau tidak mau telah mengubah tata kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian juga, apabila di kelas Anda tiba-tiba diberlakukan tata tertib baru, tentu para siswa akan menyesuaikan dengan aturan baru itu. Sehingga terjadilah perubahan sosial. Kenyataan di masyarakat yang selalu berubah seperti itu juga dikaji dalam sosiologi.

8. MASALAH-MASALAH SOSIAL

14

Masalah Sosial Masalah sosial sesungguhnya merupakan akibat dari inetraksi sosial antarindividu, antara individu dengan kelompok, atau antarkelompok. Masalah sosial adalh ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Masalah sosial dibedakan menjadi empat:

Masalah sosial dari faktor ekonomis. Masalah sosial dari faktor biologis. Masalah sosial dari faktor psikologis. Masalah sosial dari faktor kebudayaan.

Beberaa Masalah Sosial Masa Kini: Kemiskinan Keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok, dan tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Kejahatan Terjadi karena kondisi dan proses sosial yang sama, tetapi menghasilkan perilaku sosial yang berbeda. Disorganisasi Keluarga Perpecahan keluarga sebagai suatu unit karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yang sesuai dengan peran sosialnya. Generasi Muda Ditandai oleh dua ciri yang berlawanan, yakni keinginan untuk melawan (radikalisme), dan sikap apatis (tidak peduli moral). Peperangan Bentuk pertentangan antara kelompok atau masyarakat (termasuk negara) yang pada umumnya diakhiri dengan akomodasi. Pelacuran Suatu pekerjaan berupa penyerahan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan seksual guna mendapatkan upah. Kenakalan Remaja Berupa perilaku atau tindakan yang tidak disukai masyarakat. Alkoholisme Permasalahannya bukan terletak pada boleh tidaknya, tetapi dilakukan kapan, di mana, dan pada kondisi seperti apa. Korupsi Penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara, perusahaan, atau lembaga yang bukan menjadi hak seseorang.
15

9. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


a) INDIVIDU

Individu berasal dari kata yunani yaitu individium yang artinya tidak terbagi.Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yangmajemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuanyang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilahsifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli: NICOLAUS D. & A. SUDIARJA Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang UPANISADS Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik SOKRATES Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar I WAYAN WATRA Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan ERBE SENTANU Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain PAULA J. C & JANET W. K manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan

16

Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa.Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsurunsur tersebut menyatu dalam dirinya.Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu.Dalam diri individi ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya. b) KELUARGA Keluarga adalah pemenuhan kebutuhan biologis manusia, dalam bentuk pekawinan antara dua makhluk manusia yang berlainan jenis kelamin, yaitu peria dan wanita, atas dasar ikatan perkwinan, kemudian diteruskan dengan kelahiran anak mereka, maka terbentuklah unit masyarakat terkecil. Keluarga merupakan satuan terkecil dari masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Secara lebih luas (Sayekti Puja Suwarno 1994 : 2) bahwa keluarga merupakan suau ikatan dasar atas dasar perkawinana antara dua orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama antara seorang laki-laki dengan perempuan yang sudah mempunyai anak atau tanpa anak, baik anaknya sendiri maupun adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. Ciri-ciri utama dalam keluarga(menurut Mac. Iver) 1. adanya hubungan perkawinan 2. sistem tata nama, termasuk garis keturunan ada yang mengacu patrilineal dan matrilineal 3. ketentuan ekonomi 4. merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga

Ciri-ciri khusus keluarga: 1. kebersamaan 2. dasar-dasar emosional 3. pengaruh perkembangan 4. ukuran terbatas
17

5. posisi inti dalam struktur sosial 6. tanggung jawab para anggotanya 7. aturan kemasyarakatan 8. sifat kekekalan dan kesementaraan c) MASYARKAT Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang-orang yang hidup bersama dalam suatu komunitas yang teratur. Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata societus yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata social. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama. Pengertian masyarakat menurut para ahli : WJS. Poerwodarminto Masyarakat adalah pergaulan hidup biasa, sehimpunan orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan antara aturan tertentu. Linton (ahli antropologi) Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang cukup lama hidup dan bekerjasama sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

M.J. Heskovits
18

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup tertentu. J.L. Gilin J.P Masyarakat adalah sekelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang kecil. S.R. Steinmetz Masyarakat sebagai kelompok manusia yang terbesar yang meliputi

pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan erat dan teratur. Mac Iver Masyarakat adalah suatu sistem daripada cara kerja dan prosedur, daripada otoritas dan saling bantu-membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagianpembagian sosial lain, sistem dari pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks yang selalu berubah atau jaringan-jaringan dari relasi sosial itulah yang dinamakan masyarakat. Syaikh Taqyuddin An-Nabhani Sekelompok manusia dapat dinyatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistim/aturan yang sama. De ngan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan

kemaslahatan. Karl Marx Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi maupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecahbelah secara ekonomis. Max Weber

19

Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya. Selo Soemardjan Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Paul B. Horton dan C. Hunt Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relative mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dengan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa, dan lain-lain, atau keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok yang dibatasi oleh aspekaspek tertentu umpamanya teritorial, bangsa, golongan, dan sebagainya. Maka ada masyarakat jawa, masyarakat sunda, masyarakat minang, dan lain-lain. Jadi, masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal di suatu daerah yang tertentu dan mempunyai aturan (undang-undang) yang mengatur tata hidup mereka, untuk menuju kepada tujuan yang sama.

Unsur-Unsur Masyarakat : 1. Harus ada kelompok (pengumpulan) manusia, dan harus banyak jumlahnya. 2. Telah berjalan dalam waktu lama dan bertempat tinggal dalam daerah yang tertentu Adanya aturan (undang-undang) yang mengatur mereka bersama, untuk maju kepada satu cita-cita yang sama

20

21

Anda mungkin juga menyukai