Anda di halaman 1dari 23

FILSAFAT UMUM

AMOS LEKIWONA, M.Pd


MATERI:
  Pengertian filsafat.
 Objek filsafat

 Metode filsafat

 Ciri-ciri filsafat

 Asal dan Peranan Filsafat

 Manfaat Mempelajari Filsafat

 Cabang-cabang Filsafat
PENGERTIAN FILSAFAT
Secara etimologi, kata ‘filsafat’ berasal dari kata “philosophia”
(bahasa Yunani), diartikan sebagai ‘mencintai
kebijaksanaan’.Dalam Bahasa Inggris disebut ‘philosophy’ dan
dalam bahasa Arab disebut ‘falsafah’Kata ‘philosophia’ terdiri
dari kata ‘philein’ yang berarti ‘cinta’ dan ‘sophia’ yang berarti
‘kebijaksanaan’ atau ‘mencintai hal-hal yang bijaksana’.Orang
yang berusaha mencari kebijaksanaan atau pencinta
pengetahuan disebut ‘filsuf’ atau ‘filosof’
PENGERTIAN FILSAFAT
(TERMINOLOGI)
 ARTI FILSAFAT
Plato ( SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang
ada.Aristoteles (384-322 SM): Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki
sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum
sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat
dengan ilmu.Cicero (106-43 SM): filsafat adalah sebagai “ibu dari semua
seni “(the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars
vitae (seni kehidupan) Johann Gotlich Fickte:filsafat sebagai
Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar
segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan.
Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari
kebenaran dari seluruh kenyataan.Paul Nartorp (1854-1924 ): filsafat sebagai
Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan
manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul
sekaliannya .
IMANUEL KANT ( 1724 – 1804 )
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan
pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup
empat persoalan. Apakah yang dapat kita kerjakan?
(jawabannya metafisika) Apakah yang seharusnya kita kerjakan
(jawabannya Etika)Sampai dimanakah harapan kita?
(jawabannya Agama) Apakah yang dinamakan manusia?
(jawabannya Antropologi) Sidi Gazalba: Berfilsafat ialah
mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang
segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal,
sistematik dan universal. Hasbullah Bakry:Ilmu Filsafat adalah
ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga
dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap
manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
HAROLD H. TITUS (1979)
(1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap
kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis.
Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap
kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat
adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan
keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan
penjelasan tentang arti kata dan pengertian (konsep); Filsafat
adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia
dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat.Prof.
Mr.Muhammad Yamin: Filsafat ialah pemusatan pikiran ,
sehingga manusia menemui kepribadiannya seraya didalam
kepribadiannya itu dialamiya kesungguhan.
PENGERTIAN FILSAFAT SECARA
TERMINOLOGIS
Ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala
sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh, serta radikal
sehingga mencapai hakikat segala sesuatu tersebut (Bakhtiar,
2004). Ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang
masalah- masalah yang muncul dan berkenan dengan segala
sesuatu, baik yang sifatnya materi maupun immateri secara
sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatu yang
sebenarnya, mencari prinsip- prinsip kebenaran, serta berpikir
rasional, logis , mendalam dan bebas, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk membantu masalah- masalah dalam
kehidupan manusia (Susanto, 2011) Ilmu pengetahuan yang
menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan
mempergunakan akal sampai pada hakekatnya (Surajiyo, 2008).
FILOSOF
Filosof adlah semua manusia yang selalu bertanya terus menerus
atas apa saja.Pada dasarnya semua orang sudah merupakan filsuf
sejak lahir, karena dikarunia Tuhan rasa ingin tahu.Pada masa
balita, anak cenderung mempertanyakan apa saja yang ditangkap
oleh inderawinya.Tetapi, setelah dewasa rasa ingin tahu manusia
cenderung menurun , bahkan hilang akibat dari pengaruh
lingkungan.Akibat pengaruh lingkungan, orang menjadi cenderung
menerima saja segala sesuatu tanpa perlu mempertanyakan .
Akibatnya membuat dia terbiasa dengan segala sesuatu di
sekitarnya, dan tidak pernah lagi kritis untuk bertanya.Dengan
mempelajari filsafat mengajak kita untuk mempertanyakan,
mempersoalkan, mengkaji dan mendalami hidup ini dalam segala
aspeknya.
OBJEK FILSAFAT
Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari kajian dari suatu
penelaahan atau penelitian tentang pengetahuan.Setiap ilmu pengetahuan
pasti mempunyai objek, yang dibedakan menjadi objek material dan
objek formal.Objek material yaitu suatu bahan yang menjadi tinjauan
penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau apa yang diselidiki,
disorot, atau dipandang oleh suatu disiplin ilmuObjek material filsafat
adalah segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik yang konkret atau
nyata maupun abstrak atau tidak tampak.Objek formal adalah sudut
pandangan yang ditujukan pada bahan penelitian atau pembentukan
pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material disorot.Objek
formal dari filsafat adalah sudut pandangan yang menyeluruh, secara
umum, sehingga dapat mencapai hakiat dari objek materialnya.Yang
membedakan filsafat dengan ilmu lain terletak pada objek material dan
formalnya. Dalam filsafat, objek materialnya tidak terbatas, sedangkan
ilmu lain terbatas, dan objek formal nya membahas sampai pada hakekat
dari objek itu, sedangkan ilmu lain terbatas pada hal-hal tertentu.
METODE FILSAFAT

Metode berasal dari kata methodos (Yunani), terdiri


dari meta = menuju, melalui, mengiuti, sesudah, dan
hodos = jalan, perjalanan, cara arah. Metode adalah
cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. Metode-
metode dalam filsafat adalah metode kritis, metode
intuitif, metode skolastik, metode geometris,metode
empiris, metode trandental, metode fenomenologis,
metode dialektis, metode neo-positivisme, dan metode
analisis bahasa
METODE-METODE DALAM FILSAFAT
Metode Kritis atau DIalektikDikembangkan oleh Plato dan
SocratesMetode ini dilakukan dengan melalui percakapan-
percakapan (dialog).Socrates tidak menyelidiki fakta, tetapi
menganalisis berbagai pendapat atau aturan yang dikemukakan
orang.Melalui dialog Socrates menemukan cara berpikir induksi,
yaitu berdasarkan beberapa pengetahuan mengenai masalah-
masalah khusus memperoleh kesimpulan pengetahuan yang
bersifat umum.
Metode Skolastik Dikembangkan oleh Aristoteles dan Thomas
Aquinas Metode ini sering disebut dengan istilah sitetis deduktif.
Metode skolastik banyak dipakai untuk menguraikan metode
mengajar di sekolah atau di perguruan tinggi.Metode skolastik
meliputi cara berpikir, cara menguraikan dan cara membuktikan
CIRI-CIRI FILSAFAT

Filsafat mengandung beberapa ciri atau unsur, yaitu:Filsafat


sebagai ilmu, yaitu filsafat berusaha mencari tentang hakikat atau
inti dari sesuatu hal.Filsafat sebagai cara berpikir, yaitu cara
berpikir yang sangat mendalam (radikal) sehingga akan sampai
pada hakikat sesuatu.Filsafat sebagai pandangan hidup, yaitu
bahwa filsafat pada hakekkatnya bersumber pada hakikat kodrat
diri manusia, yaitu sebagai mahluk individu, mahluk sosial, dan
mahluk Tuhan. Sebagai pandangan hidup, filsafat dapat dijadikan
dasar setiap tindakan dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-
hari.
CIRI FILSAFAT SEBAGAI ILMU
PENGETAHUAN
Menyeluruh, artinya bahwa filsafat mencakup tentang
pemikiran dan pengkajian yang luas, tidak membatasi diri, dan
bukan hanya dipandang dari sudut pandang tertentu. Kajian
filsafat dapat digunakan untuk mengetahui hubungan ilmu satu
dengan yang lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan
tujuan hidup Mendasar, artinya bahwa filsafat adalah kajian
yang mendalam, mendetail, yang sampai kepada hasil
fundamental atau esensial sehingga dapat dijadikan dasar
berpijak bagi segenap nilai dan pengetahuan.Spekulatif,
artinya bahwa hasil pemikiran filsafat yang diperoleh dapat
dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya. Hasil
pemikirannya selalu dijadikan dasar untuk menghasilkan
pemikiran baru.
CIRI FILSAFAT MENURUT ALI
MUDHOFIR (1996)
Berpikir secara radikal Berpikir secara universal Berpikir secara
konseptual Berpikir secara koheren dan konsisten Berpikir
secara sistematik Berpikir secara komprehensif Berpikir secara
Bebas Berpikir secara bertanggung jawab
ASAL FILSAFAT
Terdapat tiga hal yang mendorong manusia berfilsafat, yaitu:
Keheranan Kesangsian Kesadaran akan keterbatasan
MENGAPA MANUSIA BERFILSAFAT?
Plato (filsuf Yunani, guru dari Aristoteles) menyatakan bahwa :
Mata kita memberi pengamatan bintang-bintang, matahari, dan
langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada kita untuk
meyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat.Berbeda
dengan Plato; Agustinus dan Rene Descartes beranggapan lain.
Menurut mereka, berfilsafat itu bukan dimulai dari kekaguman
atau keheranan, tetapi sumber utama mereka berfilsafat dimulai
dari keraguan atau kesangsian. Ketika manusia heran, ia akan ragu-
ragu dan mulai berpikir apakah ia sedang tidak ditipu oleh panca
inderanya yang sedang keheranan?
Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk
berpikir lebih mendalam, menyeluruh dan kritis untuk
memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berpikir
secara mendalam, menyeluruh dan kritis seperti ini disebut
dengan berfilsafat.Bagi manusia, berfilsafat dapat juga bermula
dari adanya suatu kesadaran akan keterbatasan pada dirinya.
Apabila seseorang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat
terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan,
maka dengan adanya kesadaran akan keterbatasannya itu
manusia berfilsafat. Ia akan memikirkan bahwa diluar manusia
yang terbatas, pastilah ada sesuatu yang tidak terbatas yang
dijadikan bahan kemajuan untuk menemukan kebenaran yang
hakiki.
PERANAN FILSAFAT
Dalam sejarah pemikiran manusia, filsafat berperan dalam tiga
hal, yaitu:Pendobrak. Filsafat berperan dalam mendobrak tradisi
mitosentris (mempercayai gejala alam sebagai suatu dongeng
atau takhayul, yang harus dianggap benar karena diwariskan
nenek moyang) menjadi tradisi berpikir logosentris (berfikir
dengan logika untuk menjelaskan segala sesuatu). Pembebas.
Filsafat membebaskan manusia dari berpikir mitos, dari
ketidaktahuan dan kebodohan, dari kemiskinan pengetahuan yang
menjadikan manusia berpikiran picik da dangkal, dari cara
berpikir yang tidak teratur dan tidak jernis, dan dari cara berpikir
yang tidak kritis.Pembimbing. Filsafat membebaskan manusia
dari cara berpikir mtos dan mistis, dengan membimbing manusia
untuk berpikir secara rasional.
MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT
Filsafat mengajarkan kita untuk lebih mengenal diri sendiri
secara totalitas, sehingga dengan pemahaman tersebut dapat
dicapai hakikat manusia itu sendiri dan bagaimana sikap manusia
itu seharusnya. Filsafat mengajarkan kita agar terlatih untuk
berpikir serius, berpikir secara radikal, mengkaji sesuatu sampai
ke akar-akarnya.Filsafat mengajarkan tentang hakikat alam
semesta. Pada dasarnya berpikir filsafat ialah berusaha untuk
menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional dalam rangka
memahami segala sesuatu, termasuk diri manusia sendiri,Filsafat
mengjarkan tentang hakikat Tuhan. Dngan mempelajari filsafat
dapat membantu manusia untuk membangu keyakina keagamaan
atas dasar matang secara intelektual. Dengan pemahaman yang
mendalam dan dengan daya nalar yang tajam maka manusia akan
sampai pada kekuasaan dan kebenaran yang mutlak yaitu Tuhan.
MANFAAT FILSAFAT BAGI
MAHASISWA
Membiasakan diri untuk bersikap kritis.Membiasakan diri untuk
bersikap logis-rasional, opini & argumentasi.Mengembangkan
semangat toleransi dalam perbedaan pandangan (pluralitas).
Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
CABANG-CABANG FILSAFAT
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan,
sehingga ilmu-ilmu lain merupakan anak atau turunan dari
filsafat itu sendiri. Berdasarkan tiga persoalan filsafat yang
utama, yaitu persoalan keberadaan (being) atau eksistensi,
persoalan kebenaran (truth) atau pengetahuan (knowledge), dan
persoalan nilai (values), maka filsafat dibagi menjadi lima
cabang, yaitu logika, epistemologi, etika, estetika, dan
metafisika.
CABANG-CABANG FILSAFAT

Logika adalah cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya


pemikiran kita. Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk
berpikir lurus (tepat). Agar dapat berpikir lurus, tepat, dan teratur, logika
menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus
ditepati.Epistemologi adalah bagian dari filsafat yang membicarakan
tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula
pengetahuan, batas-batas, sifat, metode, dan keaslian pengetahuan.Etika
adalah cabang filsafat yang memnbicarakan tingkah laku atau perbuatan
manusia dalam hubungannya dengan baik dan buruk.Estetika adalah
cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan. Objek dari
estetika adalah pengalaman dan keindahan.Metafisika adalah cabang
filsafat yang membicarakan tentang ada (being). Metafisika
membicarakan segala sesuatu dibalik yang nyata. Filsafat metafisika
merupakan ilmu yang memikirkan hakikat di balik alam nyata.
Metafisika membicarakan hakikat dari segala sesuatu dari alam nyata
tanpa dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh pancaindera.

Anda mungkin juga menyukai