Anda di halaman 1dari 16

FILSAFAT HUKUM

Cepi Hendrayani, S.H., M.H.


PERKULIAHAN KE-1

DASAR-DASAR FILSAFAT
PENGERTIAN FILSAFAT

 Secara etimologi, ‘filsafat’ berasal dari kata “philoshopia” (bahasa


Yunani).
 Philosophia terdiri dari kata ‘philos atau philia’ yang berarti ‘cinta’
dan ‘sophos atau sophia’ yang berarti ‘kebijaksanaan’. Maka dapat
diartikan ‘cinta akan kebijaksanaan’.
 Dalam Bahasa Inggris disebut ‘philosophy’ dan dalam bahasa Arab
disebut ‘falsafah’
FILSAFAT MENURUT BEBERAPA AHLI :
 Plato ( 427-347 SM ) : Pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang
berminat mencapai kebenaran yang asli)
 Aristoteles (384 – 322 SM) : Ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik,
dan estetika (menyelidiki sebab dan asas segala benda).
 Marcus Tullius Cicero (106 – 43 SM ) : Pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung
dan usaha-usaha untuk mencapainya.
 Al Farabi : Ilmu pengetahuan tentang alam dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.
 Hasbullah Bakry: Ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
INTINYA

Filsafat adalah Ilmu yang menggambarkan usaha


manusia untuk menyelidiki dan memikirkan segala
sesuatunya secara mendalam dan sungguh-sungguh
sehingga mencapai hakikat dari segala sesuatunya
tersebut.
FILSUF atau FILOSOF
Orang yang berusaha mencari kebijaksanaan atau pencinta pengetahuan
disebut ‘filsuf’ atau ‘filosof’
 Pada dasarnya semua orang sudah merupakan filsuf sejak lahir, karena
dikarunia Tuhan rasa ingin tahu.
 Pada masa balita, anak cenderung mempertanyakan apa saja yang
ditangkap oleh inderawinya. Tetapi, setelah dewasa rasa ingin tahu
manusia cenderung menurun , bahkan hilang akibat dari pengaruh
lingkungan.
 Akibat pengaruh lingkungan, orang menjadi cenderung menerima saja
segala sesuatu tanpa perlu mempertanyakan . Akibatnya membuat dia
terbiasa dengan segala sesuatu di sekitarnya, dan tidak pernah lagi kritis
untuk bertanya.
SUBJEK & OBJEK FILSAFAT

 Subjek Filsafat : Berfikir; Seseorang yang berfikir atau


memikirkan hakikat dari sebuah masalah dengan
sungguh-sungguh dan juga mendalam.

 Objek Filsafat :
1. Objek Material Filsafat: segala sesuatu yang menjadi
masalah filsafat, segala sesuatu yang dimasalahkan.
2. Objek Formal dari filsafat adalah Usaha mencari
keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya sampai
keakarnya) tentang objek material filsafat.
CIRI-CIRI FILSAFAT
 Komprehensif (menyeluruh): bahwa filsafat mencakup tentang pemikiran dan
pengkajian yang luas, tidak membatasi diri, dan bukan hanya dipandang dari
sudut pandang tertentu. Kajian filsafat dapat digunakan untuk mengetahui
hubungan ilmu satu dengan yang lain, hubungan ilmu dengan moral, seni dan
tujuan hidup.
 Mendasar (radikal): bahwa filsafat adalah kajian yang mendalam, mendetail, yang
sampai kepada hasil fundamental atau esensial sehingga dapat dijadikan dasar
berpijak bagi segenap nilai dan pengetahuan.
 Spekulatif (): bahwa hasil pemikiran filsafat yang diperoleh dapat dijadikan dasar
bagi pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu dijadikan dasar untuk untuk
menghasilkan pemikiran baru.
 Sistematis : Dalam menjawab suatu permasalahan digunakan pendapat-pendapat
sebagai wujud dari proses berfikir filsafat.
 Bebas : Setiap manusia adalah hasil pemikiran yang bebas.
AJARAN-AJARAN FILSAFAT

1. Materialisme : Bahwa kenyataan yang sebenarnya adalah alam


semesta badaniah.
2. Idealisme : Bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya
rohani atau intelegensi.
3. Realisme : Bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi/jasmani
merupakan hakikat yang asli dan abadi.
4. Pragmatisme : Faham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak
(absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung pada kemampuan
manusia.
CABANG-CABANG FILSAFAT

1. Metafisika (bersifat fisik)


2. Epistemologi (teori pengetahuan)
3. Logika
4. Etika (filsafat moral)
5. Estetika (filsafat seni)
1. Metafisika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang ada (being). Metafisika
membicarakan segala sesuatu dibalik yang nyata. Filsafat metafisika merupakan ilmu yang
memikirkan hakikat di balik alam nyata. Metafisika membicarakan hakikat dari segala sesuatu
dari alam nyata tanpa dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh pancaindera.
2. Epistemologi adalah bagian dari filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan,
sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode, dan kesahihan
pengetahuan.
3. Logika adalah cabang filsafat yang menyelidiki lurus tidaknya pemikiran kita. Logika adalah ilmu
pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat). Agar dapat berpikir lurus, tepat, dan
teratur, logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati.
4. Etika adalah cabang filsafat yang memnbicarakan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam
hubungannya dengan baik dan buruk.
5. Estetika adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang keindahan. Objek dari estetika
adalah pengalaman dan keindahan.
Metode-Metode Dalam Filsafat
1. Metode analitika bahasa yang dilakukan dengan menganalisa ucapan-ucapan filosofis melalui
pemakaian bahasa sehari-hari.
2. Metode intuitif yang akan mencapai suatu pemaham langsung mengenai sebuah kenyataan.
3. Metode empiris yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman sehingga nantinya akan
disusun secara geometris yang berkaitan dengan suatu kesimpulan.
4. Metode skolastik yang bertitik tolak pada sebuah definisi atau prinsip sehingga diperoleh
kesimpulan.
5. Metode transedental yang diperoleh melalui pengertian tertentu
6. Metode kritis yang menganalisis istilah atau pendapat.
7. Metode matematis yang dilakukan sebuah analisis kompleks sehingga diperoleh hakekat yang
sederhana.
8. Metode dialektis yang diperoleh melalui adanya dinamika pemikiran berupa tesis, antithesis, dan
sintesis sehingag diperoleh hakekat dari sebuah kenyataan.
9. Metode fenomenologis yang secara sistematis memperhatikan gejala-gejala sehingga terlihat
adanya hakekat yang murni.
10. Metode neo positivitis yang diperoleh dari kenyataan yang dipahami dengan cara menggunakan
aturan-aturan positif dan masih berlaku.
SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT
 Zaman Yunani Kuno (6 SM- 6 M) : Kelahiran pemikiran filsafat diawali pada abad ke-6 SM,
Periode Yunani Kuno ini lazim disebut periode filsafat alam.
 Zaman Pertengahan (6 M- 16 M) : Periode yang membuat perkembangan filsafat tidak
berlanjut, yaitu pada masa skolastik Kristen. Hal ini dikarenakan pihak gereja membatasi para
filosof dalam berfikir, sehingga ilmu pengetahuan terhambat dan tidak bisa berkembang,
karena semuanya diatur oleh doktirn-doktrin gereja yang berdasarkan keyakinan.
 Zaman Renaisans (14 M-16 M) : Suatu zaman yang sangat menaruh perhatian dalam bidang
seni lukis, patung, arsitektur, musik, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Zaman
renaisans terkenal dengan era kelahiran kembali kebebasan manusia dalam berpikir.
 Zaman Modern (17 M- 20 M) : Zaman Pencerahan terdapat peristiwa penting, yaitu revolusi
di Inggris dan Perancis. Orang-orang yang hidup di zaman ini memiliki keyakinan bahwa
mereka mempunyai masa depan yang cerah dan bercahaya berkat rasio mereka sendiri.
MANFAAT FILSAFAT

1. Sebagai dasar dalam bertindak.


2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
3. Untuk mengurangi salah faham atau konflik.
4. Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.
Dengan mempelajari filsafat mengajak kita untuk mempertanyakan,
mempersoalkan, mengkaji dan mendalami hidup ini dalam segala
aspeknya.
Manfaat Filsafat Bagi Mahasiswa

1. Membiasakan diri untuk bersikap kritis.


2. Membiasakan diri untuk bersikap logis-rasional, opini &
argumentasi.
3. Mengembangkan semangat toleransi dalam perbedaan pandangan
(pluralitas).
4. Mengajarkan cara berpikir yang cermat dan tidak kenal lelah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai